Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/268 |
|
e-BinaAnak edisi 268 (22-2-2006)
|
|
><> Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak <>< ================================================== Daftar Isi: 268/Pebruari/2006 ---------- ^o^ SALAM DARI REDAKSI ^o^ ARTIKEL : Kasih Kristiani Mendahulukan Orang Lain ^o^ TIPS : Mengasihi Rekan Sepelayanan di Sekolah Minggu ^o^ BAHAN MENGAJAR : Kasih: Inti Jawaban ^o^ WARNET PENA : Sunday School Sources ^o^ STOP PRESS! : Rencana Pembukaan Kursus Online Guru SM ^o^ MUTIARA GURU ^o^----------------------------------------------------------------^o^ Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi: <staf-BinaAnak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak(at)xc.org> ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ ^o^ SALAM DARI REDAKSI Salam kasih, Jika Anda mengajarkan kepada anak-anak didik Anda tentang pentingnya mengasihi teman-teman sesama mereka, maka ingatlah bahwa Anda pun harus melakukan hal yang sama terhadap rekan-rekan sesama guru sekolah minggu yang lain. Ini merupakan bagian penting dari guru untuk dapat menjadi teladan bagi anak-anak didiknya. Nah, untuk itu simaklah edisi e-BinaAnak kali ini dan marilah kita semua memperbarui komitmen kita untuk mengasihi rekan-rekan sesama pelayanan Tuhan sebagai bukti ketaatan kita akan firman-Nya. Selamat menjadi teladan dalam hal mengasihi sesama! Redaksi e-BinaAnak, (Davida) "Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu. Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya." (Yohanes 15:12,13). < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Yohanes+15:12,13 > ^o^ ARTIKEL -------------------------------------------------------^o^ ^ KASIH KRISTIANI MENDAHULUKAN ORANG LAIN ^ ======================================= Pada dasarnya, kasih kristiani itu berarti siap mengorbankan kepentingan sendiri. Bahkan lewat pengorbanan seperti yang dilakukan Yesus, yaitu dengan mengorbankan nyawa-Nya. Sesungguhnya, menurut Yesus, pernyataan kasih yang terbesar adalah bila orang rela memberikan nyawanya sendiri untuk sahabat-sahabatnya. Dalam hidup kita sehari-hari, pengorbanan diri seperti itu diungkapkan dengan mendahulukan kepentingan orang lain di atas kepentingan kita sendiri. Beberapa tahun yang lalu Gale Sayers, seorang pemain sepakbola profesional, menulis sebuah buku yang berjudul I am Third (Tuhan yang pertama, sesama kedua, dan saya sendiri yang ketiga). Buku ini adalah tandingan yang menyegarkan bagi buku yang paling laris saat itu, yakni Looking out for Number One (artinya, Mementingkan Diri Sendiri.) Yang terakhir disebutkan ini, mencerminkan jalan pikiran modern yang semakin populer. Gaya hidup itu kira-kira semacam ini: Saya yang nomor satu; saya akan memikirkan kebutuhan-kebutuhan orang lain hanya sepanjang hal-hal tersebut membantu saya mencapai tujuan saya, atau hanya sejauh saya tak menyalahi hak-hak asasi mereka. Menurut buku ini, kasih adalah egois dan seharusnya demikian. Sifat tidak mementingkan diri dianggap sebagai egoisme yang tersembunyi. Mengingat semakin populernya pandangan hidup seperti ini, orang Kristen akan mudah sekali terpengaruh olehnya. Tujuan kasih menjadi semakin egosentris. Memperhatikan diri sendiri dinilai lebih positif dan lebih "jujur", sedangkan sikap tak memikirkan diri sendiri dipandang dengan penuh rasa curiga. Jika kita dihadapkan pada pandangan semacam itu, kita harus mempelajari anggapan-anggapan apa yang berada di balik pandangan hidup serupa itu. Robert Ringer, penulis Looking Our for Number One menyatakan berhutang budi kepada Ayn Rand untuk sebagian dari pandangan-pandangannya. Beberapa kali Robert Ringer menunjuk kepada buku Ayn Rand yang berjudul The Virtue of Selfishness (Kebaikan Sifat Mementingkan Diri). Seperti yang dinyatakan oleh judulnya, buku ini mengagungkan egoisme dan menolak sifat yang mendahulukan orang lain sebagai naif, bahkan membahayakan. Pandangan Rand tentang dunia, menempatkan manusia sebagai pusat dari segala sesuatu. Tak ada tuhan selain diri manusia sendiri. Dan mendahulukan kepentingan sendiri hanyalah tanggapan yang cocok untuk kenyataan ini. Orang Kristen mempunyai segi pandangan yang berbeda. Saya bukanlah pusat dari segala sesuatu. Saya bahkan bukan pusat dari kehidupan saya sendiri. Tuhanlah pusat segala sesuatu dan pusat dari kehidupan manusia. Terlepas dari Tuhan, prinsip mementingkan diri sendiri itu memang berlaku bagi saya. Tingkah laku saya akan dikuasai oleh kepentingan diri sendiri. Tapi dalam ciptaan baru, segala-galanya menjadi lain. Hidup saya ini saya peroleh dari Yesus, dan cara Yesus mengasihi itu tidak berdasarkan kepentingan diri-Nya sendiri. Rasul Paulus menulis, "Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri" (Filipi 2:5-7). Kasih kristiani tidak mengagungkan diri sendiri. Kasih kristiani itu mengikuti teladan Yesus, yang mengosongkan diri-Nya sendiri. Yesus mementingkan orang lain lebih dari diri-Nya dan Ia mengajarkan para pengikut-Nya agar mereka tidak hanya mengenyam keuntungan-keuntungan yang mereka peroleh dari pengorbanan diri-Nya, tetapi agar mereka juga mau mengorbankan diri. Memang benar, mendahulukan orang lain itu bisa menyusahkan. Prinsip ini mempunyai penerapan yang amat praktis namun yang juga dapat merugikan. Waktu dan uang adalah contoh yang tepat. Seumpama saya mempunyai uang sedikit. Jika uang itu saya berikan kepada Anda, saya telah menjalankan kasih kristiani. Tetapi uang saya pun berkurang. Atau contoh lain, seandainya waktu luang saya itu saya gunakan untuk melayani orang lain, maka saya tak punya waktu bagi keperluan saya pribadi. Kita tak dapat mengelak kenyataan bahwa kadang-kadang kasih kristiani dapat merugikan kita. TAK PERNAH MENOLAK? Walaupun kita harus melayani sesama serta mendahulukan mereka, itu bukan berarti bahwa kita tak boleh menampik kesempatan-kesempatan untuk melayani sesama kita. Saya katakan demikian, sebab banyak dari kita merasa sukar untuk mengatakan tidak. Tetapi "tidak" bukanlah kata umpatan. Adakalanya kita tak dapat melakukan apa yang dikehendaki oleh orang lain, dan kadang-kadang kita sebaiknya tidak mengabulkan permintaan mereka meskipun kita mampu. Seorang wanita bernama Beth bekerja sebagai penerima tamu suatu organisasi Kristen. Bila anggota staf organisasi itu menelpon ke kantor tempat ia bekerja, tak jarang mereka memberikan sedikit tugas untuk diurusi oleh "seseorang". Karena Beth bertugas sebagai penerima telpon, maka ialah yang lebih banyak mendapat tugas-tugas semacam itu. Meskipun sudah sepantasnya ia menolak beberapa permintaan mereka yang kurang penting, agar kita bisa mengurusi hal- hal yang lebih penting, tetapi Beth merasa amat sukar untuk menampik permintaan mereka. "Jika saya seharusnya mengasihi mereka," pikirnya, "Bagaimana saya bisa sampai hati mengecewakan mereka?" Beth salah mengartikan kasih kristiani. Ia beranggapan bahwa mengasihi sesama itu artinya tak pernah menolak permintaan orang lain. Janganlah kita berpura-pura seakan-akan kemampuan kita tak mempunyai batas. Kita mempunyai batas. Ini artinya, kadang-kadang kita harus menolak permohonan, bahkan yang masuk akal pun. Ada saat-saat lain juga kita harus mengatakan tidak. Seorang pria bekerja di sebuah bank yang salah satu prosedur pemberian kredit itu kelihatannya menipu nasabah-nasabah mengenai biaya yang sebenarnya dalam peminjaman uang. Atasan pria tersebut meminta supaya mengabaikan saja masalah itu, tetapi pria tersebut menolak. Ia tak bisa mengabulkan permintaan atasannya. Ada waktu-waktu seperti ini di mana tindakan kita harus mengecewakan orang lain. Kasih tak memerintahkan kita untuk selalu menyenangkan hati semua orang. Demikin juga, menjadi orang yang mengasihi sesamanya tak berarti bahwa kita harus selalu jadi "orang yang baik hati". Orang yang baik hati adalah orang yang tidak merusak suasana, ia tidak pernah marah, dan tak pernah menentang. Kasih Yesus tidak suka bertengkar, tetapi juga tak takut menentang. Yesus mengasihi Petrus. Tetapi ketika Petrus mendesak agar Yesus tidak meneruskan perjalanan-Nya yang terakhir ke Yerusalem, Yesus dengan keras menegur sahabat-Nya, "Enyahlah Iblis." Ia takkan membiarkan Petrus menganjurkan-Nya untuk mengambil jurusan yang berbeda dari kehendak Bapa-Nya. Sumber diambil dari: Judul Buku : Apakah Kasih Kristiani Itu? Judul Artikel: Kasih Kristiani Mendahulukan Orang Lain Penulis : Ken Wilson Penerbit : Gandum Mas, Malang, 1980 Halaman : 17 - 22 ^o^ TIPS ----------------------------------------------------------^o^ ^ MENGASIHI REKAN SEPELAYANAN DI SEKOLAH MINGGU ^ ============================================= Komitmen seorang guru Sekolah Minggu untuk mengasihi sesama bisa diwujudkan dengan mengasihi rekan sepelayanan. Berikut ini hal-hal praktis yang dapat Anda lakukan untuk menunjukkan kasih tersebut. 1. Membimbing guru-guru pemula. ---------------------------- Dalam pelayanan Anda, mungkin saat ini ada seorang guru Sekolah Minggu yang baru saja terjun dalam dunia pelayanan anak. Pastilah dia membutuhkan bimbingan dan didikan dari para seniornya. Kasih dapat Anda nyatakan dengan membimbing dan mengajarkan hal-hal seputar pelayanan SM kepadanya. Mengajarkan hal baru kepada seorang yang belum banyak mengerti membutuhkan kesabaran. Dengan kasih, kita pasti dapat dengan tekun membimbing dan melatih mereka. 2. Menghargai pendapat, kritik, dan saran. --------------------------------------- Dalam sebuah organisasi, termasuk Sekolah Minggu, setiap anggota yang ada di dalamnya tidak mungkin memiliki keinginan maupun pendapat yang sama. Saat rekan pelayanan Anda, mengemukakan pendapat atau keinginan yang tidak sesuai dengan Anda, terimalah itu dengan hati terbuka dan pikiran yang luas. Saling mengasihi antar rekan sepelayanan tidak berarti harus selalu saling seia sekata, tetapi yang terutama ialah bagaimana perbedaan-perbedaan itu bisa disatukan menjadi satu hal yang terbaik bagi kemuliaan nama Tuhan. Kritik dan saran tidak boleh ditanggapi dengan maksud mempertahankan ego kita. Tanggapi kritik dan saran dengan kerendahan hati dan pikirkan sejenak sebelum kita memberikan tanggapan yang bijaksana. Jika dalam pelayanan organisasi Sekolah Minggu kasih bisa diwujudkan dengan saling menghargai, pasti anak-anak yang kita layani bisa merasakan pula kasih itu. 3. Menegur kesalahan dan mengampuni. --------------------------------- Tidak ada seorang pun yang lepas dari kesalahan dan kelemahan. Begitu pula dengan setiap guru-guru Sekolah Minggu. Terhadap setiap kesalahan yang dilakukan, kasih justru harus diwujudkan dengan menegur mereka yang melakukan kesalahan tersebut. Jika kita tidak mau menegur mereka yang berbuat salah dengan alasan agar tidak terjadi keributan, itu menandakan ketidakpedulian. Firman Tuhan mengatakan, "... Jikalau saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia, dan jikalau ia menyesal, ampunilah dia." (Lukas 17:3). Menegur bermaksud memperbaiki kesalahan. Jangan lupa untuk mengampuni mereka yang sudah berbuat salah apalagi jika mereka meminta maaf untuk kesalahan mereka. 4. Saling mendoakan. ----------------- Coba intropeksi diri Anda. Kapan terakhir kali Anda mendoakan satu saja rekan pelayanan Anda dalam Sekolah Minggu? Jika hampir setiap hari Anda membawa mereka dalam doa, itu berarti Anda sungguh mengasihi mereka. Jika sangat jarang, mulai sekarang, kasihilah mereka dengan membawa mereka dalam doa Anda. Agar ikatan persaudaraan rohani dengan sesama guru SM di gereja Anda semakin kuat dan indah di hadapan Tuhan. 5. Memberikan Perhatian -------------------- Kasih di dalam sebuah pelayanan menjadi aspek penting yang dapat menentukan keberhasilan kita dalam pelayanan. Kita melayani, tentunya berdasarkan kasih. Kasih terhadap Tuhan, kasih terhadap anak-anak yang kita layani, kasih terhadap gereja, dan lain sebagainya. Ada satu perkataan yang indah tentang kasih bahwa "Kasih itu mendatangkan berkat bagi yang memberi, maupun yang menerimanya." Dampak kasih begitu besar untuk sebuah pelayanan. Bagi Anda yang mengambil bagian dalam pelayanan Sekolah Minggu, mungkin Anda telah menunjukkan kasih Anda melalui perhatian terhadap anak-anak yang Anda layani atau gereja di mana Anda terlibat pelayanan. Akan tetapi, sudahkah Anda menyadari begitu pentingnya juga untuk menunjukkan perhatian Anda terhadap rekan sepelayanan. Seberapa banyak dari kita yang menyadari bahwa perhatian terhadap rekan sepelayanan juga ternyata dapat membangun pelayanan kita. Kita dapat memberikan perhatian dengan cara: a. Memberi perhatian terhadap hal-hal yang bersifat jasmani. --------------------------------------------------------- "Kita bisa memberi tanpa mengasihi, tetapi kita tidak bisa mengasihi tanpa memberi." Mari mulai memberi perhatian terhadap hal sehari-hari yang dialami oleh rekan kita: - Menjadi pendengar yang baik bagi permasalahan yang ia hadapi - Membuat kartu ucapan sederhana atau kado kecil pada saat ada momen-momen tertentu, misalnya: saat ulang tahun, valentine, Natal, wisuda, menikah, mendapat pekerjaan, dan lain sebagainya. - Menanyakan kesehatan rekan Anda apabila ternyata rekan Anda tersebut mengidap suatu penyakit tertentu, bahkan mungkin sesekali Anda bisa menemani memeriksakan kesehatannya. - Memberi dukungan pada saat tertentu, misalnya: saat menghadapi ujian sekolah, tes pekerjaan, mempersiapkan pernikahan, dan lain sebagainya. b. Memberikan perhatian terhadap kerohaniannya. -------------------------------------------- - Berikan penguatan saat rekan Anda mengalami kemunduran rohani. - Berbagi pengalaman pelayanan akan sangat membantu untuk memotivasi rekan Anda. - Menawarkan bantuan terutama untuk hal-hal yang berkaitan dengan pelayanan Anda. Masih ada banyak hal yang bisa Anda kembangkan dan bagikan kepada rekan Anda. Dalam perjalanan pelayanan Anda, Anda akan menemukan ada banyak cara untuk mengasihi. Anda mungkin belum merasakan dampak nyata dari kasih yang Anda berikan pada rekan Anda. Akan tetapi, kasih tidak akan berhenti sampai di situ saja, Ia akan melakukan banyak hal dan membukakan banyak hal. Selamat menikmati berkat dari kasih yang Anda bagikan. Oleh: Davida dan Endang ^o^ BAHAN MENGAJAR ------------------------------------------------^o^ ^ KASIH: INTI JAWABAN ^ =================== REFLEKSI UNTUK GURU/ORANG TUA Baru-baru ini, di suatu kelas yang membicarakan tentang perjamuan kudus dalam masa Paskah, seorang anak laki-laki berusia tujuh tahun bertanya kepada saya, "Mengapa Yesus harus mati?" Kita memiliki banyak pertanyaan berkenaan dengan iman kita. Mengapa Allah menciptakan manusia? Mengapa Allah memusnahkan bumi dengan air bah? Mengapa Allah mengutus begitu banyak orang untuk membawa kita kembali pada-Nya? Mengapa Allah datang ke dunia pada tengah malam sebagai seorang bayi? Mengapa Allah digantung di kayu salib dan mati? Mengapa Allah hidup kembali, dan menentang hukum alam yang ada? Saya tidak bermaksud menerangkan tujuan-tujuan Allah. Namun yang saya tahu adalah bahwa inti jawaban dari pertanyaan-pertanyaan itu adalah kasih. Bukan kasih yang sekadar didorong oleh emosi tetapi yang dinyatakan melalui suatu tindakan oleh karena adanya kehendak. Bahwa Allah berkehendak mengasihi kita dan tak peduli berapa harga yang harus Dia bayar. Dia berkehendak agar tak ada sesuatu pun yang dapat memisahkan kita dari kasih-Nya. Dia juga berkehendak agar kita saling mengasihi satu sama lain dengan kasih yang sama seperti kita telah dikasihi oleh-Nya. REFLEKSI UNTUK SELURUH ANGGOTA KELAS SM/KELUARGA Sukar untuk menerangkan apakah kasih itu dan mungkin memang tak perlu diterangkan. Dalam Alkitab terdapat gambaran yang sangat bagus tentang kasih, sehingga kamu akan segera mengenalinya saat kamu menjumpainya. Namun di atas semua itu, ingatlah bahwa Allah mengasihimu lebih dari diri-Nya sendiri! Allah tidak ingin ada sesuatu yang memisahkan kita dari-Nya. Dan ingatlah juga bahwa kasih kita akan semakin bertambah bila kita memberikannya juga kepada orang lain. Yesus mengajarkan kita tentang hal itu. Hari 1: Persahabatan Daud dan Yonatan (1 Samuel 20) --------------------------------------------------- 1. Bagaimana Yonatan menyelamatkan hidup Daud? 2. Siapakah sahabatmu? Apa yang paling kamu sukai darinya? Hari 2: Hukum Terutama yang Pertama dan Kedua (Matius 22: 34-40) ---------------------------------------------------------------- Orang-orang Farisi dan Saduki adalah para tokoh agama terkemuka. Mereka tidak suka melihat Yesus menjadi terkenal dan mencoba untuk menjatuhkan wibawa-Nya pada setiap kesempatan. Pada dasarnya mereka umumnya tidak percaya bahwa Yesus adalah Kristus. 1. Apa yang tergantung pada kedua hukum ini? 2. Menurutmu, siapakah sesamamu manusia? Bagaimana kamu dapat menyatakan kasih kepada sesama? Hari 3: Allah Begitu Mengasihi Dunia Ini (Yohanes 3:16-17) ---------------------------------------------------------- 1. Bagaimana Allah menyatakan kasih-Nya kepada dunia? 2. Bagaimana Allah terus menunjukkan betapa besar Dia mengasihimu? Hari 4: Tak Ada Kasih yang Lebih Besar (Yohanes 15:7-17) -------------------------------------------------------- 1. Bagaimana Yesus menggambarkan kasih yang terbesar? 2. Ceritakan hal paling sukar yang harus kamu lakukan karena kamu mengasihi seseorang (termasuk di dalamnya hal-hal seperti mengampuni, memberi kesempatan kedua, mengucapkan kata perpisahan, merelakan sesuatu yang berharga, dan memberikan kesempatan pada orang lain) Hari 5: Apa yang Akan Memisahkan Kita? (Roma 8:31-39) ----------------------------------------------------- 1. Apa yang menurut Paulus dapat memisahkan kita dari kasih Allah? 2. Apa saja yang membuat kamu tak dapat menikmati kasih Allah? Hari 6: Perwujudan Kasih (1 Korintus 13:1-13) --------------------------------------------- 1. Apa saja yang akan lenyap dan apa saja yang tak akan pernah berakhir? 2. Baca ayat 4 sekali lagi. Diskusikan ayat ini dan renungkanlah saat-saat ketika seseorang dalam keluarga Anda bersikap "sabar" dan "baik" serta tidak iri atau sombong. AKTIVITAS KHUSUS: BINGKISAN KASIH Anda membutuhkan sesisir pisang, spidol, dan kertas berbentuk hati. Dalam diskusi, pikirkanlah seseorang yang akan Anda beri bingkisan kasih (Pendeta Anda, atau guru sekolah Minggu, dapat menjadi pilihan yang tepat). Pada kertas berbentuk hati tadi tuliskanlah "Allah Mengasihi Anda Seutuh Pisang ini dan Demikian Pula Kami!" Kemudian hiasilah pisang-pisang itu dengan spidol. Anda dapat memilih ayat- ayat Alkitab dari bahan studi minggu ini dan menuliskan pada pisang- pisang itu atau membuat satu atau dua buah gambar. Kirimkan bingkisan itu bersama-sama. Bahan diedit dari sumber: Judul Buku : Belajar Bersama Penulis : Janice Y. Cook Penerbit : Yayasan Gloria, Yogjakarta, 1999 Halaman : 48 - 50 ^o^ STOP PRESS! ---------------------------------------------------^o^ ^ RENCANA PEMBUKAAN KURSUS ONLINE GURU SEKOLAH MINGGU ^ =================================================== Kabar gembira bagi Anda yang terlibat dalam pelayanan di Sekolah Minggu! PESTA (Pendidikan Elektronik Studi Teologia Awam) akan membuka Kursus Kelas Online bagi para guru Sekolah Minggu yang ingin membekali diri agar dapat melayani anak-anak dengan lebih mantap. Kursus ini adalah kursus-kursus dasar untuk mempelajari visi, misi, dan hal-hal penting yang harus dipahami oleh seorang guru Sekolah Minggu. Pendaftaran Kursus Kelas Guru Sekolah Minggu (GSM) ini akan mulai dibuka pada bulan Maret 2006. Sebarkan informasi ini kepada teman-teman Anda yang melayani di Sekolah Minggu. Untuk mulai mendaftar, silakan mengirim email ke: ==> < staf-PESTA(at)sabda.org > Catatan: Tidak seperti kursus-kursus PESTA lainnya, untuk mengikuti kursus ini peserta tidak diharuskan mengikuti Kelas Dasar-dasar Iman Kristen lebih dahulu. ^o^ WARNET PENA --------------------------------------------------^o^ ^ SUNDAY SCHOOL SOURCES ^ ===================== http://www.ebibleteacher.com/children/ Jika Anda membutuhkan sebuah tambahan referensi atau sumber ide untuk lebih memperkaya bahan-bahan pelayanan Anda seputar Sekolah Minggu, Situs Sunday School Sources ini merupakan situs yang tepat. Di dalamnya Anda dapat menemukan pelajaran Alkitab gratis, aneka permainan dan aktivitas, lagu-lagu Sekolah Minggu, dan tips-tips mengajar mulai dari kelas kecil sampai kelas besar. Jika Anda ingin membuat kurikulum Sekolah Minggu sendiri, situs ini juga menawarkan banyak ide yang membantu Anda. Ingin tahu lebih banyak lagi? Langsung saja kunjungi situs ini. (Kiriman: Davida) [Redaksi mengundang pembaca e-BinaAnak untuk ikut berpartisipasi mengirimkan REVIEW SITUS yang berisi bahan seputar pelayanan anak ke Redaksi. Silakan kirimkan ke: < staf-binaanak(at)sabda.org > ^o^ MUTIARA GURU -------------------------------------------------^o^ Kasih bukanlah tentang aku, tetapi tentang DIA, dia, dan mereka. -Welni- ^o^---------------------------------------------------------------^o^ Staf Redaksi: Davida, Ratri, dan Lisbet Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-BinaAnak 2006 -- YLSA http://www.sabda.org/ylsa/ ~~ http://katalog.sabda.org/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ^o^---------------------------------------------------------------^o^ Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`) Alamat berlangganan : <subscribe-i-kan-BinaAnak(at)xc.org> Alamat Berhenti : <unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)xc.org> Arsip e-BinaAnak : http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/ Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://www.sabda.org/pepak/ ><> --------- PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN ANAK --------- <><
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |