Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/267 |
|
e-BinaAnak edisi 267 (17-2-2006)
|
|
><> Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak <>< ================================================== Daftar Isi: 266/Pebruari/2006 ---------- ^o^ SALAM DARI REDAKSI ^o^ ARTIKEL (1) : Melayani Gereja ^o^ ARTIKEL (2) : Bagaimana Seorang Guru Sekolah Minggu Mengasihi Gereja? ^o^ BAHAN MENGAJAR : Sikap yang Positif di Gereja ^o^ WARNET PENA : Ainglkiss ^o^ DARI ANDA UNTUK ANDA: Tanya Pembinaan buat GSM ^o^ MUTIARA GURU ^o^----------------------------------------------------------------^o^ Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi: <staf-BinaAnak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak(at)xc.org> ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ ^o^ SALAM DARI REDAKSI Salam jumpa, Rick Warren mengungkapkan bahwa, "Tidak ada apa pun di bumi ini yang lebih penting bagi Allah selain gereja-Nya. Dia membayar harga tertinggi untuk gereja, dan Dia ingin agar gereja terlindungi." Pernyataan tersebut cukup penting untuk kita renungkan. Jika Allah amat mengasihi gereja-Nya, bukankah itu merupakan satu tuntutan bagi kita untuk melakukan apa yang dikehendaki-Nya? Sebagai seorang guru Sekolah Minggu, apa yang sudah kita lakukan untuk membuktikan bahwa kita sudah mengasihi gereja Tuhan? Dengan mengajar lebih sungguh- sungguh? Apakah hanya itu? Dalam edisi kali ini kita dapat melihat apa yang dapat dilakukan untuk membuktikan kasih dan perhatian kita sebagai seorang guru Sekolah Minggu kepada gereja. Lewat sajian minggu ini, kami yakin akan ada banyak berkat agar kita lebih mengasihi gereja Tuhan. Selamat menebarkan kasih! Redaksi e-BinaAnak, (Davida) "Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya." (Matius 16:18) < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Matius+16:18 > ^o^ ARTIKEL -------------------------------------------------------^o^ ^ MELAYANI GEREJA ^ =============== Gereja mengalami banyak kesulitan ketika memanggil orang-orang agar melayani, karena gereja tidak pernah membedakan antara kegiatan gerejawi dengan pekerjaan gereja. Ada dua gereja -- gereja yang berkumpul dan gereja yang menyebar. Kegiatan gerejawi terjadi di gedung gereja dengan keterlibatan 10% - 20% anggota gereja. Sedangkan pekerjaan gereja berlangsung sepanjang minggu, di mana saja anggota gereja berada. Pada waktu seseorang bertanya kepada kami di mana gereja kami, kami mengatakan bahwa pada jam 11, hari Minggu pagi, gereja kami di Fourth and Main. Tetapi pada jam 11, hari Senin pagi, gereja kami berada di kantor-kantor, di sekolah, di rumah, dan di pabrik-pabrik. Pekerjaan gereja adalah untuk semua orang beriman, sepanjang waktu. Orang mengira bahwa melayani Tuhan harus berlangsung di bangunan gereja. Padahal kita juga bisa melayani Tuhan di rumah kita dan di tempat di mana kita bekerja. Untuk menerima orang bekerja secara sukarela di gereja, kita perlu mengadakan penangguhan atas tiga perkara. Pertama, kita perlu berhenti menyampaikan pengumuman yang meminta orang-orang untuk terlibat. "Kami mohon kedatangan Saudara-saudara pada hari Selasa depan; kami akan mengadakan kunjungan. Hari Selasa yang lalu tidak seorang pun yang muncul, jadi kiranya Saudara bersedia menolong kami." Jika kita melakukan hal itu, hari Selasa berikut tidak akan ada seorang pun yang muncul kecuali dua orang yang belum pernah boleh kita utus untuk melakukan kunjungan. Kesan yang ditimbulkan bila kita meminta secara umum adalah bahwa Allah itu miskin. Kedua, kita hendaknya melarang pelimpahan tugas pada saat-saat terakhir. Pemimpin Sekolah Minggu menyelinap masuk ke kelas orang dewasa, menepuk bahu seseorang yang duduk di ujung bangku dan memberinya tugas untuk mengajar kelas remaja. Dari tindakan itu orang akan berpikir bahwa agar tidak dijadikan guru Sekolah Minggu lebih baik mereka tidak duduk di ujung bangku. Ketiga, kita hendaknya membuang cara-cara paksaan. Kita berkata kepada seseorang, "Kami telah mencari-cari di seluruh gereja, dan kami tidak bisa mendapatkan seorang pun untuk mengajar di kelas remaja ini. Kami telah kehilangan tujuh guru dalam delapan bulan terakhir ini, dan kami susah. Akhirnya kami mendapatkan nama Anda. Bersediakah Anda mengambil tugas ini?" Orang itu berkata, "Wah, saya sibuk," dan kita jawab, "Ini tidak akan banyak menyita waktu Anda, dan kami sangat membutuhkan pertolongan Anda." Bagaimana cara kita mendapatkan seseorang menentukan bagaimana dia akan melayani. Kita memerlukan suatu panitia penempatan tenaga yang tugas utamanya adalah mencari orang yang cocok untuk tugasnya. Panitia ini membuat janji untuk berbicara dengan orang itu dan mengatakan kepadanya secara jelas apa yang tercakup dalam tugas itu serta latihan dan perlengkapan apa yang akan diberikan oleh gereja. Panitia ini kemudian meminta orang tersebut untuk mendoakan rencana itu. Meminta orang itu untuk berdoa tidak hanya merupakan suatu muslihat rohani. Seorang hendaknya tidak berkata "ya" kepada gereja sebelum ia berkata "ya" kepada Tuhan. Demikian pula ia hendaknya tidak mengatakan tidak kepada gereja sebelum ia mengatakan tidak kepada Tuhan. Gereja kami mempunyai motto: Kami mengharapkan banyak dari Anda, dan Anda dapat mengharapkan banyak dari kami. Dengan kata lain, ada beberapa standar tertentu bagi para guru, bagi orang-orang yang bertugas mengadakan kunjungan, dan bagi para diaken. Kami tidak pernah meminta seseorang untuk menolong kami tanpa memberi dia latihan yang baik. Sebagai hasilnya, para pembantu kami melakukan pekerjaan dengan baik, dan mereka senang memberikan dengan sukarela waktu dan bakat mereka untuk gereja. Dalam pelayanan gereja di penghujung abad keduapuluh ini, Injil memang tidak kehilangan kuasanya, namun di banyak gereja, Injil kehilangan pendengarnya. Satu penyebabnya adalah cara kita dalam mengadakan penginjilan yang lebih mementingkan program dan bangunan. Kita berkata, "Sebagai orang-orang berdosa yang beruntung, marilah kita datang ke gereja. Selamat datang." Tidak ada ayat di dalam Alkitab yang menyuruh orang yang sesat agar pergi ke gereja. Tetapi ada banyak ayat yang menyuruh orang percaya untuk pergi ke dunia yang sesat. Kita harus memusatkan perhatian pada penginjilan yang berhubungan dengan gaya hidup yang di dalamnya kita membangun hubungan dengan orang-orang yang tersesat di sekitar kita, di masyarakat kita, di kantor, di klub tenis, atau di sekolah. Dengan mengenal orang-orang yang sering kita lihat, kita memperoleh kesempatan untuk didengar. Kita saling menceritakan tentang berbagai peristiwa sosial, tentang atletik, tentang konser, dan tentang alat penyejuk ruangan kantor, dan kita memakai dasar yang umum ini sebagai batu loncatan untuk membawa mereka kepada Kristus. Gereja-gereja seharusnya mempunyai program dalam memenuhi kebutuhan setiap kelompok usia, dari yang termuda sampai yang tertua. Apakah kita memusatkan perhatian pada keluarga dengan orang tua tunggal, pada keluarga yang terdiri dari orang tua tiri dan anak- anak tiri, dan pada orang dewasa yang tidak menikah? Perhatikan juga kepentingan orang-orang lanjut usia yang merupakan golongan penduduk yang paling cepat bertambah. Adakan pelayanan kepada lembaga-lembaga duniawi melalui orang-orang yang berprofesi dan para pengusaha, kepada orang cacat, dan kepada para narapidana. Pendek kata, gereja harus menjadi peka terhadap masyarakat. Gereja harus meninggikan antena untuk mengetahui apa yang sedang terjadi dalam masyarakat, siapa orang-orang yang menderita, dan apa yang dapat dilakukannya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat itu. Bahan diedit dari sumber: Judul Majalah: Sahabat Gembala, Juli, 1994 Judul Artikel: Melayani Gereja Penulis : Howard Hendricks Penerbit : Kalam Hidup, Bandung Halaman : 49 - 51 ^o^ ARTIKEL (2) ---------------------------------------------------^o^ ^ BAGAIMANA SEORANG GURU SEKOLAH MINGGU MENGASIHI GEREJA? ^ ======================================================= Kasih terhadap gereja -- Hal ini bisa menjadi hal yang mudah dijawab atau sebaliknya, menjadi hal yang sulit untuk dijawab. Bagaimana dengan kasih terhadap Allah? Harus ada pembedaan yang jelas tentang kedua hal ini. Kasih terhadap Allah, tercakup juga di dalam kasih terhadap gereja dan demikian pula sebaliknya. Karena, di dalam gerejalah Allah bertindak sebagai kepala dan kita sebagai tubuh-Nya. Hal ini dapat kita lihat dari kata "ekklesia" yang berarti kumpulan orang-orang percaya yang telah ditebus dari kegelapan dan dibawa pada terang-Nya yang ajaib. Gereja dalam fungsinya telah menjadi hal penting dalam sejarah kekristenan yang banyak menyimpan dokumen-dokumen tentang perjalanan gereja menempuh abad-abad penuh perjuangan dan penganiayaan. Keberadaan gereja saat ini telah menjadi aspek pendukung dan simbol terpenting dalam praktik kekristenan di seluruh dunia, terutama dalam kehidupan umat kristiani. Keberadaan gereja saat ini, menjadi bukti bahwa gereja bisa tetap ada, dan semuanya itu tak lepas dari perjuangan para pendahulu-pendahulu kita yang menunjukkan kasihnya dengan berjuang menentang penganiayaan dan mempertahankan iman di tengah-tengah situasi yang sulit dan tentu saja atas campur tangan dan kasih dari Allah. Sekarang pertanyaannya adalah, bagaimana Anda sebagai guru Sekolah Minggu dapat menunjukkan kasih terhadap gereja Anda? Hal ini memang hanya dapat Anda jawab berdasar pengalaman pribadi Anda yang tentu akan berbeda dengan orang lain. Walau demikian, beberapa tips di bawah ini juga akan membantu Anda agar dapat mempunyai gambaran tentang bagaimana cara Anda dapat mengaplikasikan kasih terhadap gereja di mana Anda melayani. 1. Memberi pelayanan yang terbaik bagi gereja Anda. ------------------------------------------------ Setiap kita yang mengambil bagian dalam pelayanan di gereja tidak akan asing lagi dengan perkataan "memberi yang terbaik". Bagaimana cara kita dalam "memberi yang terbaik" itu? a. Luruskan motivasi Anda dalam melayani. Motivasi sangat penting dalam sebuah pelayanan. Tidak ada seorangpun yang tahu apa yang menjadi motivasi Anda dalam melayani, tetapi Allah yang kita layani adalah Allah yang mengetahui hati kita lebih dari siapapun juga. Memang, setiap orang bebas untuk memiliki motivasi, namun dibutuhkan motivasi yang benar untuk melayani Tuhan. Apa yang menjadi motivasi Anda saat ini dalam melayani? Apakah itu nama baik, kepopuleran, relasi atau uang? Memiliki motivasi pribadi tidak selalu salah, yang salah adalah saat motivasi pribadi Anda menyesatkan Anda dalam pelayanan yang hampa dan berorientasi pada hal lain. Karenanya, alangkah baiknya jika guru Sekolah Minggu dalam pelayanannya selalu tetap mengingat bahwa Yesuslah motivasi terpenting di atas segalanya. Karena Dia-lah yang dapat memberi Anda sukacita dan kemampuan dalam melayani. b. Jangan memandang manusia. Di dalam gereja, Anda akan berinteraksi dengan berbagai macam karakter orang, termasuk pendeta atau gembala sidang dan keluarganya. Melalui mereka, mungkin Anda akan melihat ada hal-hal yang dapat melemahkan iman Anda dalam pelayanan. Apabila Anda mengetahui kekurangan-kekurangan yang dimiliki oleh orang lain bahkan kekurangan dari orang-orang yang mungkin sangat Anda hormati secara rohani, bagaimana Anda dapat memberikan yang terbaik bagi pelayanan Anda, sementara orang-orang yang Anda anggap semestinya tidak pernah "salah" melakukan tindakan-tindakan yang "negatif" menurut semua orang. Secara jasmani, Anda memang melayani manusia, akan tetapi Anda perlu ingat kembali bahwa yang terutama adalah hakikat bahwa Anda melayani Allah, Allah yang tak pernah salah dan yang selalu mengasihi Anda. 2. Menerima tugas-tugas pelayanan yang bisa Anda lakukan/pelajari. --------------------------------------------------------------- Ada banyak jenis pelayanan yang terdapat di dalam gereja. Anda dapat memilih jenis pelayanan tertentu dimana Anda memiliki beban atasnya. Apakah itu pemimpin pujian, petugas OHP atau guru Sekolah Minggu. Saat ini, Anda mungkin telah menyadari bahwa kapasitas Anda adalah di bidang pelayanan Sekolah Minggu. Akan tetapi Anda pun sering diminta untuk bertugas sebagai usher/penerima tamu atau hal-hal lain yang belum pernah Anda lakukan, Anda bisa mencoba untuk melakukannya karena Anda tidak akan pernah rugi dalam melayani Tuhan. 3. Mendukung setiap pelayanan/kegiatan positif yang gereja adakan. --------------------------------------------------------------- Dengan mendukung secara aktif setiap pelayanan yang diadakan gereja, Anda akan menjadi teladan dalam hal yang baik bagi anak- anak yang Anda layani. Kegiatan apa pun itu, selama itu untuk kemuliaan Tuhan lakukanlah dengan sepenuh hati. Gereja membutuhkan orang-orang yang menunjukkan kasihnya dengan hati yang penuh ketulusan dalam melayani. Pekerjaan Tuhan memerlukan orang-orang yang tidak hanya mengasihi dengan perkataan mulut saja, tetapi melalui tindakan nyata. Dan tentunya, kekuatan serta pimpinan Roh kudus akan sangat menolong Anda dalam mewujudkan kasih Anda terhadap gereja tempat Anda melayani. [Kiriman dari: Endang Simanjuntak < endang(at) >] ^o^ BAHAN MENGAJAR-------------------------------------------------^o^ ^ SIKAP YANG POSITIF DI GEREJA ^ ============================ Pada umumnya, tiap-tiap orang diharapkan agar mempunyai kelakuan yang menunjukkan sopan santun, baik di rumah maupun bila kita berkunjung ke rumah orang. Ada satu lagi tempat lain dimana kita harus berusaha menunjukkan sopan santun. Dapatkah kalian menyebut tempat apa itu? Tempat yang saya maksudkan ialah gereja. Banyak orang yang berpikir bahwa mereka harus berlaku sopan di rumah dan bila berkunjung saja, tetapi waktu mereka berada di gereja kelakuan mereka kurang sopan. Untuk menentukan tingkah laku manakah yang pantas untuk gereja, kita harus memiliki pikiran bahwa gereja bukanlah tempat yang biasa, tetapi dikhususkan sebagai tempat untuk berbakti kepada Allah dan belajar lebih banyak tentang Dia. Gereja menjadi tempat yang kudus dan harus diperlakukan dengan cara yang khusus. Lalu, hal-hal apakah yang dilakukan orang yang sopan bila mereka ke gereja? a. Mereka datang tepat waktu. -------------------------- Kadang-kadang mau tak mau kita terlambat ke gereja; tetapi jika berulang kali kita terlambat, maka hal itu menunjukkan bahwa kita menganggap datang tepat waktu ke gereja menjadi hal yang kurang penting. Hal itu menyalahi kesopanan. b. Orang yang sopan akan ikut serta dalam kebaktian. ------------------------------------------------- Mereka ikut menyanyi dengan jemaat dan menunjukkan sikap yang hormat ketika berdoa. Mereka mendengarkan dengan penuh perhatian pada nyanyian paduan suara, solo atau duet, dan kepada khotbah yang disampaikan. Anak-anak yang sudah bisa membaca, bisa mencari ayat-ayat yang disebut dalam Alkitabnya dan ikut membacanya. c. Orang sopan akan menjaga baik-baik buku nyanyian dan barang- barang lain milik gereja. ------------------------------------------------------------ Mereka mengerti bahwa barang-barang itu telah dipersembahkan kepada Allah dan harus dijaga baik- baik. d. Orang sopan tidak akan bercakap-cakap atau berbisik-bisik di gereja. --------------------------------------------------------- Jika berbuat demikian maka tidak hanya dia sendiri yang tidak bisa mengikuti jalannya kebaktian itu, tetapi dia juga mengganggu orang lain di sekelilingnya. Jangan sampai kelakuan kita yang seperti itu menghalangi orang lain untuk menerima Yesus sebagai Juruselamatnya. e. Orang sopan tidak akan makan kembang gula di gereja. ---------------------------------------------------- Hal ini tidak hanya menunjukkan sikap yang tidak hormat terhadap Allah dan rumah-Nya, tetapi juga mengganggu orang lain. f. Orang sopan tidak membaca bacaan lain di gereja. ------------------------------------------------ Mereka juga tidak saling menulis dan memberikan surat-surat pendek. Mereka tetap ingat bahwa mereka datang ke gereja untuk beribadat kepada Allah. g. Anak-anak yang sopan tidak akan berlari-lari dan bermain-main di dalam ruang kebaktian. ------------------------------------------------------------- Mereka juga tidak akan mencoba-coba memainkan alat musik gereja atau naik di podium. Mereka ingat bahwa gereja adalah rumah Tuhan yang suci. h. Orang sopan akan bersikap ramah terhadap pendatang baru. -------------------------------------------------------- Mereka menunjukkan tempat duduk dan meminjamkan buku nyanyian, kalau tamu itu tidak mempunyainya. Mereka tahu bahwa Allah senang apabila kita memperlakukan orang lain sebagaimana kita sendiri ingin diperlakukan. Apakah benar-benar penting untuk berkelakuan sopan di gereja? Mengapa? Sikap kita di gereja menunjukkan apakah kita benar-benar mengasihi Allah atau tidak. Sikap kita itu akan menunjukkan apakah kita benar-benar mau menyenangkan hati-Nya atau tidak. Sumber diambil dari: Judul Buku : Buku Pintar Sekolah Minggu Jilid 2 Judul Artikel: Sikap yang Positif di Gereja Penerbit : Gandum Mas, Malang, 1996 Halaman : 111 ^o^ WARNET PENA ---------------------------------------------------^o^ ^ AINGLKISS ^ ========= http://www.ainglkiss.com/ Dari sisi desain, Situs Ainglkiss tidak nampak seperti situs untuk anak, namun lebih terkesan sebagai penyedia bahan atau alamat situs saja. Namun, perhatikan isinya, berbagai bahan menarik mengenai Alkitab dan Yesus yang dikemas khusus untuk anak dapat Anda jumpai di situs yang memiliki warna latar cerah ini. Selain itu, disediakan juga buku elektronik yang dapat Anda download secara gratis. Buku- buku elektronik tersebut dibagi dalam 2 kategori yaitu "General" dan "Children". Untuk lebih jelasnya langsung kunjungi Situs Ainglkiss, The Christian Place for Kids. [Kiriman dari Hardhono] ^o^ DARI ANDA UNTUK ANDA ------------------------------------------^o^ Dari: Yury Yulianto <yurexxx(at)> >Salam Dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus, >Hallo, terima kasih selama ini telah membantu saya memberikan >bahan-bahan dan masukan berupa materi seputar sekolah minggu, >adakah kiranya pembinaan buat GSM atau retret anak bersama-sama. >Terima kasih >Salam & Doa >Yulianto <YurY> Redaksi: Untuk pembinaan langsung secara tatap muka untuk guru Sekolah Minggu, e-BinaAnak belum bisa mengadakannya saat ini. Tetapi ada kabar gembira, karena kami sedang mempersiapkan kursus online untuk para guru Sekolah Minggu, khususnya bagi guru-guru pemula. Kursus tersebut merupakan bagian dari PESTA (Pendidikan Elektronik Studi Teologia Awam) yang diselenggarakan oleh Yayasan Lembaga SABDA. Doakan agar Kursus untuk GSM Online ini bisa dibuka pada bulan April 2006. Jika ada yang berminat, silakan mengirim surat pendaftaran dan kami akan menghubungi Anda jika kursus ini akan dibuka. Silakan kirim ke: ==> < daftar-gsm-pesta(at)sabda.org > Untuk mengetahui tentang PESTA silakan berkunjung ke: ==> http://www.pesta.org/ ^o^ MUTIARA GURU --------------------------------------------------^o^ Apakah yang sedang Anda kerjakan secara pribadi untuk membuat keluarga gereja Anda lebih hangat dan penuh kasih? Mulailah dari sekarang! ^o^----------------------------------------------------------------^o^ Staf Redaksi: Davida, Ratri, dan Lisbet Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-BinaAnak 2006 -- YLSA http://www.sabda.org/ylsa/ ~~ http://katalog.sabda.org/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ^o^---------------------------------------------------------------^o^ Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`) Alamat berlangganan : <subscribe-i-kan-BinaAnak(at)xc.org> Alamat Berhenti : <unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)xc.org> Arsip e-BinaAnak : http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/ Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://www.sabda.org/pepak/ ><> --------- PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN ANAK --------- <><
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |