Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/265 |
|
![]() |
|
e-BinaAnak edisi 265 (3-2-2006)
|
|
><> Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak <>< ================================================== Daftar Isi: 265/Pebruari/2006 ---------- ^o^ SALAM DARI REDAKSI ^o^ ARTIKEL (1) : Apakah Engkau Mengasihi Aku? ^o^ ARTIKEL (2) : Mengasihi Allah: Mendatangkan Kemuliaan Bagi-Nya ^o^ BAHAN MENGAJAR (1) : Mengasihi ^o^ BAHAN MENGAJAR (2) : Sebuah Ruangan untuk Seorang Sahabat ^o^ WARNET PENA : Sunday School Help ^o^ DARI ANDA UNTUK ANDA: Minta Kiriman dari e-BinaAnak ^o^ MUTIARA GURU ^o^---------------------------------------------------------------^o^ Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi: <staf-BinaAnak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak(at)xc.org> ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ ^o^ SALAM DARI REDAKSI Salam kasih, Kasih ... merupakan hukum utama dan terutama dalam hidup orang Kristen. Jadi, sudah merupakan keharusan bagi kita untuk selalu menunjukkan kasih itu kepada siapa saja. Allah telah memberikan teladan pada kita mengenai kasih yang sesungguhnya. Dan selanjutnya apa tindakan kita sehubungan dengan kasih Allah itu? Sepanjang bulan Pebruari ini, kita akan melihat bagaimana kita sebagai pelayan anak menunjukkan komitmen dalam hal mengasihi. Topik-topik yang akan diulas adalah: 1. Mengasihi Allah 2. Mengasihi Murid 3. Mengasihi Gereja 4. Mengasihi Sesama Kami sengaja membahas komitmen untuk "Mengasihi Allah" di awal bulan ini. Karena kalau kita tidak bisa terlebih dahulu mengasihi Allah, bagaimana kita bisa berkomitmen untuk mengasihi yang lain. Mengasihi Allah merupakan dasar utama kita bisa membangun kasih. Khususnya bagi para pelayan anak yang harus mendasarkan pengabdiannya dalam kasih. Kiranya sajian minggu ini membawa kita semua untuk mengevaluasi diri mengenai komitmen kita dalam mengasihi Allah. Redaksi e-BinaAnak, (Davida) "Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu." (Ulangan 6:5) < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Ulangan+6:5 > ^o^ ARTIKEL -------------------------------------------------------^o^ ^ APAKAH ENGKAU MENGASIHI AKU? ^ ============================ Untuk ketiga kalinya Yesus menampakkan diri kepada para murid-Nya, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, yaitu di pantai danau Tiberias. Kali ini mereka tidak ada yang meragukan-Nya dan bertanya: siapakah Engkau? Mereka tahu dan percaya bahwa Ia adalah Yesus, Tuhan dan guru mereka. Kali ini yang bertanya justru adalah Yesus sementara murid yang ditanya ialah Simon Petrus. "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus: "Benar Tuhan, Engkau tahu bahwa aku mengasihi Engkau." Lalu Yesus berkata: "Gembalakanlah domba-domba-Ku." Sungguh mengherankan, bahwa Yesus mengungkapkan pertanyaan dan pernyataan tersebut sampai tiga kali. Demikian pula jawaban Petrus (Yohanes 21:15-17). Mengulangi pertanyaan dan pernyataan beberapa kali kepada seseorang menunjukkan adanya sesuatu. Sesuatu itu bisa menunjukkan sikap ragu, kurang percaya, minta kepastian, ketegasan, dan menguji. Yesus bertanya dan mengatakan sesuatu sampai tiga kali, kiranya juga mengarah ke hal tersebut. Bisa jadi Yesus juga agak meragukan dan kurang percaya sekaligus mau melihat kepastian, ketegasan, serta menguji kasih dan kesetiaan Petrus kepada-Nya. Sejauh mana Petrus mengasihi-Nya dan setia kepada-Nya. Kasih dan kesetiaan memang merupakan satu kesatuan. Kasih akan diwujudkan dan dibuktikan dalam sikap setia, sementara kesetiaan menunjukkan kedalaman dan kesejatian kasih. Pertanyaan dan pernyataan Yesus kepada Petrus juga merupakan satu kesatuan. Ada hubungan sebab akibat antara "mengasihi" dan "menggembalakan." Petrus mengasihi Yesus, maka kepada Petrus dipercayakan tugas menggembalakan domba-domba-Nya. Apa yang terjadi apabila menggembalakan domba tanpa mengasihi? Apa yang terjadi apabila menggembalakan domba dengan terpaksa sebagai gembala upahan? Gembala sejati memiliki kasih terhadap domba-domba. Menggembalakan merupakan pekerjaan seorang gembala. Menjadi gembala adalah tugas kita pengikut Yesus berdasarkan sakramen pembaptisan yang telah kita terima. Menggembalakan sebagai imam, menggembalakan sebagai nabi dan menggembalakan sebagai raja. Menggembalakan sebagai imam berarti menyucikan sesama yang ada atau yang terlibat dalam kehidupan kita. Membawa sesama kepada Tuhan. Juga sebaliknya, membawa Tuhan kepada sesama. Menggembalakan sebagai nabi artinya mengajarkan sesuatu yang baik dan benar sebagai ajaran Tuhan kepada sesama. Menggembalakan sebagai raja mengandung makna, mengarahkan dan mengajak sesama untuk berbuat kasih, hidup damai dan memelihara persaudaraan. Banyak hal yang tidak atau belum beres dalam kehidupan kita, karena kita tidak atau belum sepenuh hati menjadi gembala. Hal ini menunjukkan bahwa kita tidak atau belum sungguh-sungguh mengasihi Tuhan dan juga sesama kita. Mungkin tidak cukup tiga kali Yesus bertanya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Mungkin harus berkali-kali Yesus menanyakan hal itu kepada kita. Kasihan Yesus, yang harus bertanya berkali-kali sepanjang hidup kita. Atau, mungkin bagi kita angka tiga itu terlalu banyak, sehingga membuat kita kesal dan geram. Lalu akhirnya malas dan tidak sungguh-sungguh mengasihi Yesus. Kasihan Yesus, yang selalu serba salah. Atau, mungkin bagi kita lebih baik tidak perlu ditanya oleh Yesus, karena kita sudah merasa dan menganggap diri benar-benar mengasihi Yesus. Kasihan Yesus, yang harus mengandaikan adanya kasih dalam diri para pengikut-Nya. "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Benarkah ini jawaban kita? Benarkah kita mengasihi Yesus? Beranikah kita membuktikan jawaban kita dalam sikap dan perilaku kita terhadap sesama dalam kehidupan sehari-hari? Yesus memang perlu janji kita, namun Yesus lebih memerlukan bukti-bukti dari janji kita. Bahan diedit dari sumber: Nama Situs : Pontianak Post Penulis Artikel: P. FA. Susilo N., CP Alamat URL : http://www.pontianakpost.com/ ^o^ TIPS ----------------------------------------------------------^o^ Mengasihi Allah merupakan syarat mutlak bagi setiap hamba-Nya, termasuk kita, para pelayan anak. Pernyataan ini hanya akan menjadi aturan lazim saja apabila kita tidak membuktikan secara nyata kasih kita kepada Allah melalui kehidupan kita sehari-hari. Salah satu cara membuktikan kasih kita kepada Allah secara nyata adalah dengan menghormati dan memuliakan Dia. Banyak cara yang bisa kita lakukan untuk mendatangkan kemuliaan bagi Dia, Rick Warren mengulasnya dengan singkat dalam artikel berikut ini. ^ MENGASIHI ALLAH: MENDATANGKAN KEMULIAAN BAGI-NYA ^ ================================================ Yesus berkata kepada Bapa, "Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku untuk melakukannya." (Yohanes 17:4) Yesus menghormati Allah dengan cara memenuhi tujuan-Nya di bumi. Kita menunjukkan kasih kepada Allah dengan cara yang sama. Bila sesuatu di dalam ciptaan memenuhi tujuannya, hal tersebut mendatangkan kemuliaan bagi Allah. Burung-burung mendatangkan kemuliaan bagi Allah dengan terbang, berkicau, membuat sarang, dan melakukan kegiatan-kegiatan lainnya yang diinginkan oleh Allah. Bahkan semut yang kecil akan mendatangkan kemuliaan bagi Allah bila ia memenuhi tujuan Allah baginya. Allah menciptakan semut untuk menjadi semut, dan Dia menciptakan Anda untuk menjadi Anda. St. Irenaeus berkata, "Kemuliaan Allah adalah seorang manusia yang benar-benar hidup!" Ada banyak cara untuk mendatangkan kemuliaan bagi Allah. Cara-cara tersebut bisa diringkas dalam lima tujuan Allah bagi kehidupan Anda. 1. Kita Mendatangkan Kemuliaan Bagi Allah dengan Menyembah-Nya. ------------------------------------------------------------ Penyembahan adalah tanggung jawab pertama kita kepada Allah. Kita menyembah Allah dengan menikmati-Nya. C.S. Lewis berkata, "Ketika memerintahkan kita untuk memuliakan Dia, Allah mengajak kita untuk menikmati-Nya." Allah ingin agar penyembahan kita dimotivasi oleh kasih, ucapan syukur, dan sukacita, bukan oleh kewajiban. John Piper mencatat, "Allah paling dimuliakan di dalam kita ketika kita paling merasa puas di dalam Dia." Penyembahan jauh lebih dari sekadar memuji, bernyanyi, dan berdoa kepada Allah. Penyembahan adalah gaya hidup yang menikmati Allah, mengasihi-Nya, dan memberikan diri kita untuk dipakai bagi tujuan-tujuan-Nya. Ketika Anda menggunakan kehidupan Anda bagi kemuliaan Allah, segala sesuatu yang Anda kerjakan bisa menjadi suatu tindakan penyembahan. Alkitab berkata, "Gunakanlah seluruh anggota tubuhmu sebagai alat untuk melakukan kebenaran bagi kemuliaan Allah." (Roma 6:13b) 2. Kita mendatangkan kemuliaan bagi Allah dengan mengasihi orang- orang percaya lainnya. -------------------------------------------------------------- Ketika Anda dilahirkan kembali, Anda menjadi bagian dari keluarga Allah. Mengikut Kristus bukan sekadar masalah percaya; tetapi juga termasuk menjadi anggota dan belajar untuk mengasihi keluarga Allah. Yohanes menulis, "Kasih kita satu sama lain membuktikan bahwa kita sudah berpindah dari dalam maut ke dalam hidup." (1Yohanes 3:14) Paulus berkata, "Terimalah satu akan yang lain, sama seperti Kristus juga telah menerima kamu; dengan demikian, Allah akan dimuliakan." (Roma 15:7) Tanggung jawab kitalah untuk belajar bagaimana mengasihi sebagaimana Allah mengasihi, karena Allah adalah kasih, dan hal tersebut berarti menghormati Dia. Yesus berkata, "Sama seperti Aku telah mengasihi kamu, demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi." (Yohanes 13:34b-35) 3. Kita Mendatangkan Kemuliaan Bagi Allah dengan Menjadi Seperti Kristus. ------------------------------------------------------------- Begitu kita dilahirkan ke dalam keluarga Allah, Dia ingin agar kita bertumbuh menuju kedewasaan rohani. Seperti apakah kedewasaan rohani itu? Kedewasaan rohani adalah menjadi serupa dengan Kristus dalam cara kita berpikir, merasa, dan bertindak. Semakin berkembang karakter Anda menjadi serupa dengan Kristus, semakin besar Anda mendatangkan kemuliaan bagi Allah. Alkitab berkata, "Karena Roh Tuhan bekerja di dalam kita, maka kita makin lama makin menjadi serupa dengan Dia dan makin mencerminkan kemuliaan-Nya. " (2Korintus 3:18) Allah memberi Anda kehidupan yang baru dan sifat yang baru ketika Anda menerima Kristus. Sekarang, selama sisa hidup Anda di dunia, Allah ingin meneruskan proses perubahan karakter Anda. Alkitab berkata, "Kiranya kamu senantiasa penuh dengan buah keselamatanmu - yakni hal-hal baik yang dihasilkan dalam hidupmu oleh Yesus Kristus - karena ini akan mendatangkan banyak kemuliaan dan pujian bagi Allah." (Filipi 1:11; Yohanes 15:8) 4. Kita Mendatangkan Kemuliaan Bagi Allah dengan Cara Melayani Orang Lain dengan Karunia-karunia Kita. ----------------------------------------------------------------- Masing-masing kita dirancang secara unik oleh Allah dengan talenta, karunia, keahlian, dan kemampuan. Cara Anda "dihubungkan" bukanlah kebetulan. Allah tidak memberi Anda kemampuan-kemampuan untuk tujuan-tujuan yang mementingkan diri sendiri. Kemampuan-kemampuan tersebut diberikan untuk kebaikan orang lain, sebagaimana orang lain diberi kemampuan-kemampuan untuk kebaikan Anda. Alkitab berkata, "Allah telah memberikan karunia kepada tiap-tiap orang dari aneka ragam karunia rohani yang Ia miliki. Gunakanlah karunia-karunia itu dengan baik agar kemurahan Allah dapat mengalir melalui kamu .... Apakah kamu terpanggil untuk menolong orang lain? Lakukanlah hal itu dengan segenap tenaga dan kekuatan yang Allah sediakan. Maka Allah akan dimuliakan." (1Petrus 4:10-11; 2Korintus 8:19b) 5. Kita Mendatangkan Kemuliaan Bagi Allah dengan Memberitakan kepada Orang Lain tentang Dia. ----------------------------------------------------------------- Allah tidak ingin kasih dan tujuan-tujuan-Nya disimpan sebagai rahasia. Begitu kita mengenal kebenaran, Allah ingin agar kita membagikannya kepada orang lain. Ini merupakan hak istimewa yang luar biasa, yaitu membawa orang lain kepada Yesus, membantu mereka menemukan tujuan mereka, dan mempersiapkan mereka untuk menghadapi kehidupan kekal mereka. Alkitab berkata, "Dengan semakin banyaknya orang yang menjadi percaya, menyebabkan semakin melimpahnya ucapan syukur bagi kemuliaan Allah." (2Korintus 4:19b) Sumber diambil dari: Judul Buku : The Purpose Driven (Kehidupan yang Digerakkan oleh Tujuan) Judul Artikel Asli: Bagaimana Saya Bisa Mendatangkan Kemuliaan Bagi Allah? Penulis : Rick Warren Penerbit : Gandum Mas, Malang, 2004 Halaman : 61 - 63 ^o^ BAHAN MENGAJAR (1) --------------------------------------------^o^ ^ MENGASIHI ^ ========= Persiapan: ---------- 1. Sediakanlah poster. 2. Di bawah poster itu letakkanlah suatu tempat untuk persembahan. Renungan: --------- Sungguh indah untuk mengetahui bahwa kita melayani Allah yang penuh kasih. Yesus adalah Juruselamat yang mengasihi dan Ia menginginkan kita juga mengasihi satu sama lain dan mengasihi anak-anak yang belum mengenal-Nya. Pertama, marilah kita membicarakan betapa besar kasih Allah. (Nyanyikanlah "Laut Lebar dan Luas".) Nyanyian ini menggambarkan kebesaran kasih Allah. Berapa di antara kalian yang sudah pernah melihat laut? Kalian tak dapat melihat sampai ke seberang lautan itu, bukan? Sejauh yang kalian lihat hanyalah air. Setinggi-tinggi yang kalian lihat di atas adalah langit. Begitulah gambaran kasih Allah. Kasih-Nya itu jauh lebih besar dari yang dapat kalian bayangkan. Kasih Allah itu kekal dan tak berkesudahan. Banyak di antara kita yang mementingkan diri sendiri. Kita ingin didahulukan. Kita ingin bagian yang terbesar. Tetapi jika kalian sungguh-sungguh mengasihi seseorang, maka kalian akan mendahulukan mereka dan ingin agar dia mendapat yang terbaik. Itulah yang disebut pengorbanan kasih - bersedia berkorban bagi orang lain. Seperti itulah kasih Yesus. Ia bersedia meninggalkan surga sebab Ia sangat mengasihi kita. Ia bahkan mau memberikan nyawa-Nya bagi kita. Kita memerlukan kasih seperti kasih Yesus bagi kita. Pada waktu kita menerima Yesus sebagai Juruselamat kita, Ia meletakkan kasih-Nya di dalam hati kita. Kasih ini membuat kita ingin berbuat sesuatu bagi orang lain. Karena kita mengasihi Allah, maka kita mengasihi orang- orang yang sesat di dunia ini. Apabila kita mengasihi orang lain, kita ingin melakukan apa saja untuk menolong mereka. Deklamasi: ---------- KASIH KRISTUS Ada orang yang mengasihi dengan kata-kata, hanya kata-kata itu. Ada orang yang mengasihi dengan mengukir gambar hati pada batu; Tetapi kasih yang terbaik itulah yang abadi; Yaitu kasih Yesus yang tahan uji. Kasih ini rela berkorban, Kasih ini melampaui kasih ibu yang setiawan; Kasih ini tidak mementingkan diri, Kepada yang berkekurangan ia terus memberi. Persembahan: ------------ Seorang anak yang mengenakan pakaian daerah berdiri di samping tempat kolekte untuk menerima persembahan, sementara anak-anak berjalan ke depan dengan menyanyikan "Yesus Cinta Segala Anak". Doa: ---- Berdoalah bahwa persembahan khusus itu akan menolong banyak anak untuk mengenal Yesus. Bahan diedit dari sumber: Judul Buku : Buku Pintar Sekolah Minggu Jilid 2 Penerbit : Gandum Mas, Malang, 1996 Halaman : 37 ^o^ BAHAN MENGAJAR (2) --------------------------------------------^o^ ^ SEBUAH RUANGAN UNTUK SEORANG SAHABAT ^ ==================================== TUJUAN Menimbulkan suatu keinginan untuk menyatakan kasih kita terhadap Allah dengan bersikap baik terhadap teman-teman dan tamu-tamu kita. AYAT HAFALAN "Marilah kita saling mengasihi." (1Yohanes 4:7) PERSIAPAN GURU Pembacaan Alkitab: ------------------ 2 Raja-raja 4:8-11. Meskipun kerohanian bangsa Israel sangat merosot dan banyak yang telah meninggalkan Allah, Nabi Elisa masih menemukan beberapa sahabat yang setia mengikutinya ke mana pun ia pergi. Sekarang pun keadaannya sama. Allah masih memiliki para pekerja-Nya yang setia di sana-sini. WAKTU MENGAJAR Ibadah: ------- Menyanyi: Tentang kasih Allah dan mengasihi satu sama lain. Doa: "Allah Bapa kami yang di surga, kami bersyukur atas teman-teman kami. Tolonglah kami agar dapat bermain bersama mereka dan bersikap ramah terhadap mereka yang berkunjung ke rumah kami. Tolonglah kami juga untuk bersikap ramah terhadap teman-teman yang belum kami kenal. Dalam nama Yesus. Amin." Hari Ulang Tahun: Jika Anda tahu ada seorang anak yang tidak hadir di Sekolah Minggu pada hari ulang tahunnya, Anda sebaiknya mengunjungi rumahnya dan minta supaya ia datang ke Sekolah Minggu pada hari Minggu berikutnya agar Anda bersama para murid dapat menyanyi untuknya. CERITA ALKITAB SEBUAH RUANGAN UNTUK SEORANG SAHABAT Di suatu negeri yang jauh sekali pernah hidup seorang wanita yang kaya dan baik hati bersama suaminya. Mereka tinggal di pinggir jalan raya di sebuah rumah berwarna putih yang indah dengan atapnya yang rata. Suatu hari ketika wanita itu sedang duduk di rumahnya sambil melihat ke luar jendela, ia melihat Elisa sedang berjalan di jalan yang berdebu. Ia tahu bahwa Elisa adalah seorang nabi yang pergi dari satu tempat ke tempat lain untuk menceritakan kepada orang banyak bahwa Allah mengasihi mereka. Dengan segera wanita itu berlari ke pintu sambil berseru, "Pak! Mampirlah ke rumah kami dan beristirahatlah sebentar. Bapak pasti lelah dan kepanasan. Saya akan mengambilkan air segar supaya Bapak dapat mencuci kaki. Saya akan menyediakan makanan yang enak!" "Terima kasih," kata Elisa. "Ibu sangat baik." "Saya tahu bahwa Bapak adalah salah seorang hamba Allah," kata wanita itu. "Saya senang sekali bila Bapak mau mampir di rumah setiap kali melewati jalan ini." Mulai saat itu Elisa dan pelayannya selalu mampir di rumah wanita itu untuk beristirahat. Pada suatu hari wanita yang baik hati itu memikirkan tentang sesuatu pemberian yang akan mengejutkan Elisa. Ia berkata kepada suaminya, "Marilah kita membuat sebuah ruangan yang kecil di loteng rumah kita untuk sahabat kita yang baik, yaitu Elisa. Kalau nanti ia datang ke kota kita, ia dapat beristirahat di ruangan itu dan berdoa." Keesokan harinya beberapa tukang datang ke rumah wanita yang kaya itu. "Tok! tok! tok!" terdengar suara palu. "Grek! grek! grek!" terdengar suara gergaji sementara tukang-tukang membuat ruangan yang kecil itu di loteng rumah. Setelah ruangan itu selesai, wanita itu berkata, "Saya akan menempatkan sebuah tempat tidur, sebuah meja, dan kursi di ruangan ini untuk Elisa." "Ya," kata suaminya, "dan kita akan menaruh sebuah pelita di atas meja untuk memberi penerangan untuk ruangannya." Beberapa hari kemudian wanita itu melihat Elisa dan pelayannya berjalan menuju rumahnya. Ia berlari menemui mereka sambil berkata, "Mari! Ikutilah saya! Saya akan memperlihatkan sesuatu untuk Bapak." (Guru berjalan mengitari kelas menimbulkan suara langkah orang yang sedang berjalan.) Ia menghantar mereka ke loteng. "Inilah ruangan untuk Bapak. Bapak boleh datang ke sini dan beristirahat apabila Bapak ada di kota kami." Elisa sangat terkejut dan bahagia mendengar bahwa ruangan yang kecil itu dibuat untuknya. "Terima kasih banyak," kata Elisa kepada wanita itu. "Ibu seorang sahabat yang baik sekali." Sering apabila Elisa merasa kepanasan dan lelah, ia akan segera pergi ke ruangan kecil, di loteng. Di sana, dengan angin sejuk yang berhembus melalui jendela, Elisa dapat beristirahat dan berkata, "Saya bersyukur kepada Allah atas sahabat-sahabat baik yang telah menunjukkan kasih mereka dengan menyediakan ruangan ini." Kita juga sering mendapat tamu di rumah. Kita berkenan kepada Allah Bapa kita yang di surga bila kita menyediakan kebutuhan-kebutuhan mereka. Ulangan dan Percakapan: ----------------------- Bacakan Ayat hafalan dari Alkitab, "Marilah kita saling mengasihi" (1 Yohanes 4:7). Setelah setiap anak menyebutkan Ayat Hafalan itu, pimpinlah di dalam doa: "Allah Bapa kami yang di surga, tolonglah kami agar selalu berbuat baik kepada orang lain. Tolonglah kami untuk menjadi seperti wanita yang telah menolong Elisa. Dalam nama Yesus. Amin." Saran-saran untuk Kegiatan: --------------------------- 1. Tanyakan kepada anak-anak apa yang akan mereka lakukan bila seseorang seperti Elisa datang ke rumah mereka. Apakah yang akan kamu taruh di dalam ruangannya? (Mungkin anak-anak akan menjawab: sebuah kendi air minum, sebuah Alkitab, sebuah gambar dinding, dan lain-lain.) 2. Berperanlah seolah-olah mereka sedang mempersiapkan diri untuk menerima tamu. (Ada yang menyapu rumah, ada yang mengisi tempat air minum, dan sebagainya.) Bahan diedit dari sumber: Judul Buku : Cerita Alkitab yang Suka Kudengarkan Penerbit : Kalam Hidup, Bandung Halaman : 35 - 37 ^o^ WARNET PENA ---------------------------------------------------^o^ ^ SUNDAY SCHOOL HELP ^ ================== http://www.sundayschoolhelp.com/ Situs Sunday School Help adalah sebuah situs yang dikelola oleh The Pennsylvania State Sunday School Association. Sesuai dengan namanya, melalui situs ini Anda dapat menemukan berbagai bahan menarik dan informatif mengenai Sekolah Minggu. Disediakan sekitar 300 artikel mengenai Sekolah Minggu yang dapat Anda simak di menu "Free Information Articles". Disediakan juga berbagai sumber-sumber dari dunia cyber seputar pelayanan Sekolah Minggu. Nah, untuk mengetahui informasi lain yang bisa Anda temukan dari Situs Sunday School Help, langsung saja jelajahi situs ini. [Kiriman dari: Hardhono] ^o^ DARI ANDA UNTUK ANDA ------------------------------------------^o^ Dari: Ferry H >Yth: Staf Redaksi e-Bina Anak >Syallom, >Bersama ini kami memperkenalkan diri, nama saya: Ferry Hardjanto >Bersama ini kami mengajukan permohonan kalau memungkinkan kami >boleh memohon untuk dikirimi artikel-artikel mengenai Pembinaan >Anak (via email) yang diterbitkan oleh team redaksi, dimana Artikel >tersebut akan kami pakai untuk menambah wawasan dan pengetahuan >kami serta bisa kami pergunakan untuk pembinaan anak di Sekolah >Minggu Gereja Kami. >Demikian permohonan kami, atas perhatiannya kami sampaikan >Terima kasih. >Ferry H. Redaksi: Rekan Ferry sudah kami daftarkan sebagai anggota e-BinaAnak. Jadi Anda bisa mendapatkan kiriman artikel mengenai pelayanan anak dari publikasi e-BinaAnak setiap minggunya. Anda juga bisa mendaftarkan rekan sepelayanan Anda sebagai anggota e-BinaAnak, silakan mengirimkan alamat e-mail ke: ==> < staf-binaanak(at)sabda.org > Atau jika rekan Anda ingin mendaftarkan sendiri, silakan kirim e-mail kosong ke: ==> < subscribe-i-kan-binaanak(at)xc.org > Selamat berlangganan! ^o^----------------------------------------------------------------^o^ Staf Redaksi: Davida, Ratri, dan Lisbet Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-BinaAnak 2006 -- YLSA http://www.sabda.org/ylsa/ ~~ http://katalog.sabda.org/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ^o^----------------------------------------------------------------^o^ Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`) Alamat berlangganan : <subscribe-i-kan-BinaAnak(at)xc.org> Alamat Berhenti : <unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)xc.org> Arsip e-BinaAnak : http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/ Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://www.sabda.org/pepak/ ><> --------- PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN ANAK --------- <><
|
|
![]() |
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |