Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/248

e-BinaAnak edisi 248 (28-9-2005)

Rekrutmen Guru SM

   ><>  Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak  <><
        ==================================================

Daftar Isi:                                   Edisi 248/September/2005
----------
    o/ SALAM DARI REDAKSI
    o/ ARTIKEL              : Memilih Guru
    o/ TIPS (1)             : Rekrutmen: Enam Langkah untuk
                               Melindungi Pelayan
    o/ TIPS (2)             : Sepuluh Hal yang Terlarang Bagi GSM
    o/ DARI ANDA UNTUK ANDA : Saran untuk Situs PEPAK
    o/ MUTIARA GURU

o/----------------------------------------------------------------o/
 Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi:
  <staf-BinaAnak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak(at)xc.org>
______________________________________________________________________
o/ SALAM DARI REDAKSI --------------------------------------------o/

  Salam kasih dalam penyertaan Yesus Kristus,

  Mungkin tidak semua Sekolah Minggu mengadakan kegiatan rekrutmen 
  secara rutin untuk mencari guru-guru baru. "Jangankan merekrut, 
  mencari mereka yang terbeban dalam pelayanan SM saja sudah sangat 
  sulit," demikian keluh kebanyakan para koordinator SM. Nah, pada 
  kesempatan kali ini, kami ingin mengajak, khususnya para penanggung 
  jawab SM, untuk mulai berpikir dengan cara yang baru. Rekrutmen 
  rutin selain bermanfaat untuk memberi kesempatan kepada jemaat untuk 
  ambil bagian dalam pelayanan, juga sangat berguna untuk menjaga 
  standard dan kualitas SM Anda. Kita harus meninggalkan kebiasaan 
  untuk menerima siapa saja yang terbeban untuk melayani anak hanya 
  karena sedikit orang yang terbeban. Organisasi SM harus memiliki 
  kriteria-kriteria tertentu, berdasarkan Alkitab, dalam mencari 
  seorang guru yang betul-betul dikehendaki Tuhan.

  Dalam edisi kali ini, kami mengajak Anda melihat bagaimana kita bisa 
  melakukan rekrutmen guru SM dengan baik. Bahan-bahan didalamnya 
  bukan hanya diperuntukkan bagi SM yang besar dengan jumlah guru yang 
  banyak, tetapi SM kecil pun dapat mengambil hal-hal yang bermanfaat 
  untuk diterapkan dalam SM nya agar pelayanan dapat semakin 
  berkembang. Dengan demikian kiranya dapat dihasilkan guru-guru SM 
  yang betul-betul dikehendaki Tuhan dan dipersiapkan untuk melayani 
  anak-anak yang dikasihi-Nya. (Dav)

  Selamat melayani!

        "Lihat, itu hamba-Ku yang Kupegang, orang pilihan-Ku,
   yang kepadanya Aku berkenan. Aku telah menaruh Roh-Ku ke atasnya,
    supaya ia menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa." (Yesaya 42:1)
           < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Yesaya+42:1 >

______________________________________________________________________
o/ ARTIKEL -------------------------------------------------------o/

                         -o- MEMILIH GURU -o-
                             ============

  Guru diberi oleh Tuhan kemampuan untuk melakukan karya-Nya (Efesus
  4:11). Ia memberi mereka tugas khusus untuk merekrut orang-orang
  bagi-Nya dan untuk menguatkan orang-orang Kristen bagi-Nya melalui
  ajaran-ajaran mereka (Matius 28:19, 20). Selama pelayanan-Nya di
  dunia ini Ia menunjukkan kepada mereka melalui teladan-Nya,
  bagaimana dan apa yang mereka ajarkan. Ia mengingatkan kepada mereka
  supaya melakukan yang terbaik.

  Tuhan menerbitkan tujuan dan sejarah rencana-Nya bagi manusia dalam
  sebuah buku, Alkitab. Ia memeteraikannya dengan darah Anak-Nya
  sendiri, dan Ia menempatkannya di tangan seseorang dan orang
  itu disebut "guru". Guru di SM Anda adalah beberapa wakil Anda
  yang membantu mencapai tujuan sekolah.

  Anda tidak memilih guru. Menurut Alkitab, pemilihan guru adalah
  tanggung jawab para tua-tua (uskup, majelis, atau pendeta, karena
  mereka mungkin juga dipanggil), karena mereka adalah gembala gereja
  lokal. Mereka adalah orang-orang yang memainkan peran kunci, jika
  tidak bisa disebut semua peran, dalam Komite Pendidikan Kristen.
  Mereka memilih atau setidaknya mengesahkan para guru.

  Di beberapa sekolah mungkin ada satu atau lebih kelas-kelas yang
  memilih guru mereka sendiri setiap tahun, begitu pula dengan wali
  kelas. Situasi ini dapat dibenarkan dengan meminta Komite Pendidikan
  Kristen melakukan seleksi calon guru, kemudian memberitahukan
  hasilnya ke kelas-kelas.

  Guru terus menerus dibutuhkan. Setiap kelas harus memiliki dua guru
  -- satu orang yang mengajar sepanjang jam pelajaran, atau guru
  utama, dan yang lainnya melayani sebagai pendamping, pengganti, atau
  guru pembantu. Yang berikut ini, selanjutnya mungkin dapat disebut
  sebagai Guru Nomor Dua, dilatih sehingga siap untuk melangkah dan
  mengajar kapan pun dibutuhkan. Selain kedua guru yang wajib ada di
  setiap kelas ini, harus ada guru "keliling" untuk tugas darurat,
  guru-guru pengawas untuk membantu dengan pelatihan dan guru-guru
  yang terlibat dalam pelatihan untuk pelayanan di masa yang akan
  datang.

  Di manakah kita bisa mendapatkan guru-guru itu? Di sekolah Anda
  sendiri. Setiap orang dewasa di sekolah Anda adalah seorang guru
  yang potensial. Anak muda yang lebih tua yang telah bertumbuh di SM
  dan gereja juga merupakan kandidat yang potensial untuk tanggung
  jawab yang penting ini. Beberapa guru, mungkin kebanyakan dari
  mereka, mulai mengajar sejak usia belasan tahun. Namun di sini ada
  bahaya yang harus dihindari. Jangan mengangkat remaja menjadi guru
  hanya karena dia mau. Anak muda perlu menjadi dewasa sebelum mereka
  siap mengajar.

  Bisnis-bisnis besar seringkali menemukan pegawai penting mereka di
  sekolah-sekolah. Pria dan wanita yang cakap dikirim ke akademi-
  akademi dan universitas-universitas untuk wawancara kelulusan, untuk
  memberitahu mereka kesempatan-kesempatan karier yang tersedia, dan
  untuk mengumpulkan lamaran pekerjaan mereka. Kepala SM mengikuti
  rencana yang sama. Sekolah mereka sendiri adalah ladang di mana
  guru-guru dapat ditemukan.

  Louis Entzminger, pemimpin SM pada generasi awal, mengatakan dalam
  sebuah artikel di "The Lookout" bagaimana ia berhasil menemukan
  guru-guru. Pada masa itu, metodenya digunakan untuk membangun 23
  dari 25 SM terbesar di Amerika Serikat. Pada suatu kesempatan,
  setelah menyampaikan kebutuhan sekolah tertentu akan guru-guru, dia
  menjalin kerjasama dengan seorang wanita muda guru kelas yang
  memiliki empat puluh murid. Guru itu mengatakan, "Di kelas saya ada
  39 anak perempuan yang telah saya ajar selama dua tahun. Setiap anak
  tersebut dapat mengajar. Saya akan membantu Anda untuk merekrut
  mereka." Kata Entzminger, "Dia membantu kami merekrut setiap anak
  dari 39 anak tersebut. Mereka bukan guru yang terlatih, tetapi cara
  yang terbaik untuk melatih guru adalah dengan merekrut mereka,
  menyuruh mereka mengajar dan melatih mereka pada saat yang sama."

  Entzminger kemudian mengatakan bahwa dalam tiga bulan, setelah sang
  guru menyerahkan 39 dari 40 anggota kelasnya untuk mengajar, mereka
  sekarang dapat berbicara di depan kelas yang terdiri dari 150 murid.
  Entzminger menyimpulkan, "Seperti Yohanes Pembaptis, guru ini
  mengatakan, `Ia (SM) harus makin bertambah, tetapi aku harus makin
  berkurang.` Saya dapat menggambarkan saat yang benar ini dan memulai
  dengan cerita yang hampir sama."

  Kita semua adalah orang-orang yang perlu untuk mengenal Yesus. Di
  setiap gereja terdapat mereka yang dapat mengajar tentang hal itu.
  Tugas Anda, sebagai kepala SM, adalah memimpin untuk membawa anak-
  anak yang belum mengenal Yesus ke sekolah Anda dan melengkapi mereka
  dengan guru-guru yang cakap. Guru-guru dapat ditemukan di gereja
  lokal -- orang-orang yang tidak menggunakan talenta mereka untuk
  Tuhan, adalah sia-sia saja. Namun, ingatlah bahwa pendaftaran
  program guru bukanlah suatu tindakan dalam waktu yang singkat, atau
  suatu dorongan sesaat. Ini merupakan suatu usaha yang perlu
  dilakukan terus menerus, dengan tujuan untuk meningkatkan pengajaran
  di sekolah Anda. (t/rat)

  Sumber diterjemahkan dari:
  Judul Buku   : Superintend with Success
  Judul Artikel: Teachers
  Penulis      : Guy P. Leavitt
  Penerbit     : Standart Publishing, Ohio, USA, 1980
  Halaman      : 71 - 73

______________________________________________________________________
o/ TIPS ----------------------------------------------------------o/

       -o- REKRUITMEN: ENAM LANGKAH UNTUK MELINDUNGI PELAYAN -o-
           =================================================

  Tuhan kita berjalan ke murid-murid-Nya dan berkata, "Ikutlah Aku."
  Dan mereka mengikutinya.

  Tidak seperti pengumpulan kedua belas murid itu, perekrutan bukan
  sebuah proses yang demikian sederhana, langsung dan berhasil.
  Sekarang ini sukarelawan nampaknya sudah hampir punah. Mengapa
  orang-orang tidak mau melayani? Dimanakah orang-orang yang dapat
  mengerjakan program kita? Apa yang akan kita lakukan?

  MEMPERKIRAKAN KEBUTUHAN DAN SUMBER-SUMBER

  Langkah pertama yang harus dilakukan banyak gereja adalah
  memperkirakan kebutuhan anggota mereka dan menentukan berapa jumlah
  pekerja yang dibutuhkan untuk mengerjakan tugas tersebut secara baik
  dan teratur. Suatu tugas yang dilakukan dengan jumlah anggota minim
  dan dengan standar yang minim pula bukanlah tugas yang akan
  menghasilkan hasil yang cukup baik. Suatu gereja harus menentukan
  berapa pekerja yang dibutuhkan dan ketrampilan atau karakter macam
  apa yang harus mereka miliki. Perekrut harus mengobservasi keenam
  prosedur berikut ini sebelum mengangkat telepon atau memencet bel
  pintu untuk mencari sukarelawan.

  1. Siapkan Daftar Tugas
     --------------------
     Beberapa pekerja bosan karena mereka mendapatkan informasi awal
     yang salah atau menjadi bingung dengan tanggung jawab mereka.
     Perekrut harus memiliki daftar tugas tertulis untuk setiap posisi
     yang akan diisi. Ini adalah prosedur standar dalam dunia bisnis,
     dan sepertinya juga praktis untuk diterapkan ke organisasi
     sukarela. Sejumlah gereja menggunakan metode tertulis: dalam hal
     ini, sukarelawan dan para ahli pendidikan Kristen membuat
     kesepakatan satu tahun -- datang ke gereja untuk menyediakan
     pelatihan dan bahan-bahan yang cukup, dan memanggil pekerja untuk
     memenuhi tanggung jawab khusus terhadap pelajar dan sesama
     pekerja. Pada akhir periode tersebut, perjanjian dievaluasi dan
     mungkin direvisi.

     Ketika kebutuhan anggota telah ditentukan, kebutuhan tersebut
     harus diumumkan. Newsletter, majalah dinding, dan buletin-buletin
     semuanya dapat digunakan sebagai usaha untuk mencocokkan orang
     yang tepat dengan tugas tersebut. Rekrutmen yang sukses lebih
     dari sekedar "menutup lubang"; ya memang, mencocokkan orang
     dengan posisi yang melayani keduanya.

     Kita ambil contoh seseorang yang diberi karunia dalam bidang
     administrasi. Seharusnya seorang perekrut yang berpengetahuan
     menempatkan orang tersebut dalam posisi kekuasaan di mana
     karunianya akan dibangun dan dipakai. Hasilnya? Jemaat diberkati
     dengan seorang pemimpin yang kompeten, dan pemimpin itu juga
     memiliki kesempatan untuk memuliakan Tuhan dengan talenta yang
     Tuhan berikan.

  2. Menyaring Kandidat
     ------------------
     Ketika para pemimpin gereja dan jemaat sadar akan kebutuhan itu,
     tibalah waktu untuk mulai "menjadikan nol" dalam rangka
     perekrutan potensi. Komite seleksi harus didirikan untuk
     mengesahkan para pekerja yang potensial sebelum mereka dihubungi
     oleh perekrut. Komite semacam ini mungkin hanya sebagai pelengkap
     ketika ada posisi kosong yang mendesak untuk segera diisi. Dalam
     kenyataannya, komite ini menjalankan berbagai fungsi penting. Di
     antaranya adalah perlunya menyisihkan mereka yang pandangan
     doktrinnya mungkin tidak cocok dengan gereja tersebut. Yang
     lainnya, khususnya orang-orang Kristen baru, adalah yang tidak
     memiliki kedewasaan rohani atau menguasai doktrin dasar yang
     harus mereka miliki sebagai pemimpin.

     Fungsi lain komite ini adalah untuk melindungi para pekerja yang
     telah menunjukkan prestasi mereka dan yang selama ini mengemban
     tugas yang terlalu banyak. Mungkin ada satu lagi tugas mereka
     yakni untuk mengirimkan kepala - bendahara - sekretaris -
     pembantu kantor yang mengemban terlalu banyak tugas tersebut ke
     gereja yang menyenangkan itu!

  3. Mengenali Para Calon Pekerja
     ----------------------------
     Dibantu sebuah daftar calon pekerja, dilengkapi dengan salinan
     dari daftar pekerja yang baru, dan didukung dengan persetujuan
     oleh komite seleksi, perekrut siap untuk mengenalkan beberapa
     calon pekerja.

     Berikut ini beberapa peraturan bagi para perekrut:
     - Susunlah waktu yang tepat untuk membicarakan tugas calon
       pekerja tersebut.
     - Jangan memaksa untuk mengambil keputusan pada pertemuan
       pertama.
     - Berikan deskripsi tanggung jawab dan komitmen waktu yang
       diperlukan dalam tugas tersebut.
     - Jelaskan bahan-bahan dan training apa saja yang disediakan.
     - Klasifikasikan karunia pribadi atau talenta yang sesuai dengan
       pandangan ke depan tugas tersebut.
     - Jika mungkin, tawarkan prospek dan kesempatan untuk mendalami
       tugas tersebut.
     - Berikan kesempatan mereka memikirkan kembali prospek tersebut
       selama seminggu atau lebih.
     - Terimalah jawaban yang diberikan. Jangan menekannya jika
       jawabannya adalah tidak.

  4. Menindak Lanjuti Sukarelawan
     --------------------------
     Tugas untuk menyesuaikan posisi ideal bagi seseorang tidak
     berhenti ketika orang yang direkrut tersebut mengatakan ya.
     Beberapa perekrut yang menempatkan orang yang masih hijau ke
     suatu posisi namun kemudian tidak memberi penanganan tindak
     lanjut mungkin harus segera berpikir untuk mencari pengganti lagi
     -- karena posisi tersebut akan kembali kosong dalam sebulan!
     Orang yang baru direkrut seharusnya berada di bawah sayap orang
     yang berpengalaman dan terlatih pada bidang yang diberikan untuk
     dikerjakannya. Pemeriksaan berkala dan evaluasi performa kerja
     merupakan pendorong yang baik. Kata-kata penyemangat, suasana
     kerja, dan minat yang besar atas perkembangan pekerja baru akan
     sangat membantu menjadikan pekerja betah.

  5. Cari Tahu Mengapa Pegawai Berhenti
     ----------------------------------
     Ketika seorang pekerja siap untuk berhenti dari jabatannya, itu
     mungkin karena tanggung jawab terhadap tugas itu telah selesai.
     Di sisi lain, bisa juga karena energi dan kesabaran pekerja
     tersebut telah habis. Dalam hal ini, adalah baik untuk melakukan
     dan mengadakan suatu "exit interview". Ini adalah suatu
     kesempatan baik bagi pekerja maupun supervisor untuk
     memperbaharui daftar tugas dan mengevaluasi hasil kerja keduanya.
     Apakah tanggung jawab mereka terlalu membebani? Apakah training
     yang dilakukan mencukupi? Masih adakah kebutuhan untuk posisi
     tersebut? Informasi ini sangat berguna dalam merencanakan
     kebutuhan di masa yang akan datang.

  6. Tetap Aktifkan Proses
     ---------------------
     Perekrutan adalah seperti keanggotaan -- boleh saja memiliki
     pendorong yang kuat untuk sekarang dan selanjutnya, tetapi cara
     terbaik untuk bertumbuh adalah dengan menyemangati semangat
     sukarelawanan terus menerus. Pentingnya evaluasi; rencana;
     perekrutan; latihan; evaluasi yang baru; rencana yang baru;
     perekrutan baru; latihan baru. Ini merupakan suatu lingkaran.
     Lingkaran ini terus berputar dan tugas ini tidak akan pernah ada
     hentinya. Pemimpin gereja yang telah berhasil dalam melaksanakan
     perekrutan adalah mereka yang tidak pernah menghentikan proses
     menemukan pekerja yang potensial.

     Pemimpin mungkin merasa mereka dapat mundur ketika mereka pikir
     dasar mereka terpenuhi, tetapi pemimpin tersebut pandai dalam
     menutup lubang mereka sendiri dengan orang-orang yang tidak
     terlatih dan yang segan yang harus ditekan untuk mengerjakan
     tugas yang akan mereka berikan pada kesempatan paling awal.

     Meskipun menggunakan prinsip-prinsip yang sangat membantu ini,
     pemimpin yang harus merekrut sukarelawan tidak memiliki tugas
     yang mudah. Kadang-kadang orang yang mereka rekrut karena
     memiliki banyak potensi justru mengecewakan. Suatu peningkatan
     kehadiran di gereja yang nampaknya menggembar-gemborkan semangat
     kepada sukarelawan yang potensial mungkin hanya omong kosong.
     Kurangnya motivasi yang membuat frustasi diantara para anggota
     mungkin mulai mengecilkan hati perekrut itu sendiri.

     Kita bisa mengikuti teladan Yesus: Dia berkata kepada murid-
     murid-Nya ketika pelayanan mereka baru dimulai: "Tuaian memang
     banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada tuan
     yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk
     tuaian itu." (Matius 9:37-38) (t/rat)

  Sumber diterjemahkan dari:
  Judul Buku        : The Complete Handbook for Children`s Ministry
  Judul Artikel Asli: Recruitment: Six Steps to Securing Servants
  Penulis           : Dr. Robert J. Choun dan Dr. Michael S. Lawson
  Penerbit          : Thomas Nelson Publishers, Nashville, USA, 1993
  Halaman           : 274 - 277

______________________________________________________________________
o/ TIPS (2) ------------------------------------------------------o/

                  SEPULUH HAL YANG TERLARANG BAGI GSM
                  ===================================

   Perekrutan guru SM tidak hanya sekedar pencarian guru SM yang mau
   mengajar atau lolos dari kriteria yang sudah ditetapkan organisasi.
   Tahap training atau masa pelatihan juga masih termasuk dalam
   rekrutmen. Pada tahap ini, pemimpin SM atau pengurus memberi
   pelatihan-pelatihan dan menilai kemajuan guru SM baru tersebut.
   Salah satu pelatihan yang dapat diberikan adalah dengan memberikan
   petunjuk praktis mengenai hal-hal yang terlarang bagi guru SM,
   seperti berikut ini:

   1. Jangan Merusak Kekudusan Hidup Anda
      -----------------------------------
      Jangan merusak kekudusan hidup Anda supaya Anda layak dipakai
      Tuhan. Karena itu awasi cara hidup Anda. Bagi guru yang sudah
      berpacaran, awasi kekudusan cara berpacaran Anda. Waspadalah
      terhadap dosa dan godaan iblis. Sudahkah Tuhan selalu menjadi
      pemimpin hidup Anda? Sudahkah Alkitab menjadi bagian dari hidup
      Anda sehari-hari? Sebab hubungan yang beres dengan Tuhan akan
      membuat kita dapat mengajar dengan baik (tanpa beban).
      Sebaliknya, hidup yang tidak kudus hanya akan membuat kita ragu-
      ragu (tidak yakin) atas setiap kalimat pengajaran yang kita
      ucapkan.

   2. Jangan Mengajar Tanpa Persiapan
      -------------------------------
      Mengajar tanpa persiapan sama saja dengan menyia-nyiakan waktu
      yang Tuhan sediakan bagi kita untuk membina anak-anak dengan
      memberi pelajaran yang tidak bermutu (karena tidak siap).
      Ingatlah bahwa tanggung jawab kita bukan hanya pada anak dan
      gereja, melainkan terutama kepada Tuhan yang sudah mempercayakan
      pelayanan ini kepada kita.

  3.  Jangan Meremehkan Anak-anak
      ---------------------------
      Jangan menganggap anak tidak berarti, tetapi cintailah mereka.
      Walaupun mereka masih kecil, mereka adalah anak-anak Tuhan!
      Jadi: a. Jangan asal mengajar dengan bahan seadanya.
            b. Jangan lupa mendoakan mereka setiap ada kesempatan.
            c. Jangan anggap enteng tiap keluh kesah anak yang
               disampaikan kepada Anda. Ia mungkin sedang dalam suatu
               persoalan dan sangat memerlukan pertolongan, perhatian,
               dan doa Anda.
            d. Jangan takut ambil bagian dalam pergumulan murid Anda.
               Yakinilah guru adalah duta/utusan Tuhan untuk hadir
               menolong anak-anak-Nya.

   4. Jangan Berpenampilan yang Tidak Pantas
      --------------------------------------
      Perhatikan penampilan guru di depan anak. Jangan berpakaian mini
      atau berpakaian yang tidak sopan, dan bersandal jepit. Bagi guru
      pria jangan memelihara rambut panjang atau tampak ugal-ugalan,
      berkaos oblong, atau merokok di depan anak. Juga jangan tampil
      berlebihan dalam berpakaian, make up, asesoris, dan sebagainya.
      Sebaliknya, guru hendaknya berpakaian rapi, sopan, dan
      sederhana. Guru wanita harus memperhatikan pakaian agar tetap
      tampak cantik tapi sederhana, dan sopan.

   5. Jangan Datang Terlambat
      -----------------------
      Guru dilarang datang terlambat saat ibadah atau kegiatan anak.
      Keterlambatan guru akan menjadi teladan yang sangat buruk bagi
      anak-anak. Jangan pernah memulai SM dengan tidak tepat waktu.
      Mulailah SM tepat waktu. Guru yang datang terlambat lebih baik
      tidak mengajar hari itu, agar tidak menjadi teladan yang buruk
      bagi anak-anak, kecuali bila terpaksa mintalah maaf kepada
      mereka.

   6. Jangan Asal Bicara
      ------------------
      Jagalah perkataan Anda karena anak-anak suka meniru gurunya.
      Seorang guru janganlah berbohong atau mengucapkan kata kotor
      atau kata yang tidak sopan.

   7. Jangan Bertingkah Laku Memalukan
      --------------------------------
      Anak sering menganggap guru sebagai panutan tingkah lakunya.
      Oleh karena itu:
         a. Jangan marah-marah di depan anak dengan cara yang tidak
            pantas.
         b. Jangan berpacaran di depan anak (dalam segala kegiatan
            untuk anak). Gunakan waktu lain yang lebih tepat walaupun
            Anda mungkin mengajar di SM yang sama.
         c. Jangan bertindak tidak dewasa atau kekanak-kanakan.
         d. Jangan memberikan permainan kasar pada anak-anak:
            pedang-pedangan, pukul-pukulan, tinju-tinjuan, dan
            sebagainya meski itu hanya main-main. Semua itu tidak
            mendidik.

   8. Jangan Membuka Mata Setiap Berdoa
      ---------------------------------
      Tiap kali berdoa bersama anak, setiap guru harus memberi contoh
      teladan cara berdoa yang baik dan tertib. Biarlah anak yang
      tidak tertib berdoa (misal: membuka mata saat doa) akan melihat
      bahwa semua gurunya tertib berdoa dengan khusuk. Bila guru tidak
      memberikan teladan yang baik, anak akan menduga gurunya sama
      saja dengan dirinya yang tidak tertib berdoa.

   9. Jangan Berbicara Sendiri Saat Kegiatan di Kelas
      -----------------------------------------------
      Walaupun sedang tidak bercerita atau tidak memimpin pujian, guru
      dilarang berbicara sendiri atau membuat acara sendiri. Dukunglah
      teman guru yang sedang bertugas dengan menjaga suasana SM.

  10. Jangan Melupakan Janji Anda kepada Anak
      ---------------------------------------
      Catat janji yang Anda katakan pada anak dan penuhi karena anak
      selalu mengingat janji Anda. Jadi, seorang guru sebaiknya tidak
      mudah mengumbar janji karena bila tak sanggup menepatinya, ia
      akan mengecewakan banyak anak.

  Bahan diedit dari sumber:
  Judul Buku: Mereformasi Sekolah Minggu: 8 Kiat Praktis Menjadikan
              Sekolah Minggu Berpusat pada Anak
  Penulis   : Paulus Lie
  Penerbit  : PBMR Andi, Yogyakarta, 2003
  Halaman   : 104 - 108

______________________________________________________________________
o/ DARI ANDA UNTUK ANDA ------------------------------------------o/

  Dari: Yani Tri Wahyuni <febe_yani(at)>
  >Situs ini sangat membantu saya selaku pelayan anak. Dan akan lebih
  >membantu bila disediakan kurikulum khusus untuk anak pra remaja
  >sehubungan juga dengan bidang sosioemosional dan pergaulan.

  Redaksi:
  Terima kasih untuk saran yang Anda berikan bagi Situs PEPAK. Memang
  saat ini bahan-bahan mengajar yang ada di Situs PEPAK lebih banyak 
  ditujukan bagi pelayanan Sekolah Minggu Anak. Sedangkan yang untuk 
  kelas pra remaja ke atas belum banyak. Nah, saran Anda ini bisa
  menjadi pertimbangan bagi perkembangan Situs PEPAK yang akan datang.
  Terima kasih dan kami juga berharap ada saran-saran lain dari rekan 
  pembaca e-BinaAnak. Kami tunggu, ya.

______________________________________________________________________
o/ MUTIARA GURU --------------------------------------------------o/

              Mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian,
        supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.

o/----------------------------------------------------------------o/
               Staf Redaksi: Davida, Ratri, dan Lisbet
       Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
             Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
                 Copyright(c) e-BinaAnak 2005 -- YLSA
      http://www.sabda.org/ylsa/  ~~ http://www.sabda.org/katalog/
                     Rekening: BCA Pasar Legi Solo
                  No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
o/----------------------------------------------------------------o/
Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`)
Alamat berlangganan : <subscribe-i-kan-BinaAnak(at)xc.org>
Alamat Berhenti     : <unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)xc.org>
Arsip e-BinaAnak    : http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen:  http://www.sabda.org/pepak/
><> --------- PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN ANAK --------- <><

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org