Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/244

e-BinaAnak edisi 244 (31-8-2005)

Kehidupan Rohani Anak dalam Bersaksi

     ><>  Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak  <><
          ==================================================

Daftar Isi:                                     Edisi 244/Agustus/2005
----------
    o/ SALAM DARI REDAKSI
    o/ ARTIKEL              : Bersaksi
    o/ TIPS                 : Membiasakan Anak SM untuk Bersaksi
    o/ BAHAN MENGAJAR       : Mengucap Syukur kepada Allah untuk
                               Pemeliharaan yang Penuh Kasih
    o/ DARI ANDA UNTUK ANDA : Panduan Mengajar SM
    o/ MUTIARA GURU

o/----------------------------------------------------------------o/
 Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi:
  <staf-BinaAnak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak(at)xc.org>
______________________________________________________________________
o/ SALAM DARI REDAKSI --------------------------------------------o/

  Salam kasih dalam penyertaan Yesus Kristus,

  Kesaksian merupakan bagian yang penting dalam pertumbuhan hidup
  orang Kristen. Melalui kesaksian, hidup pribadi kita akan
  dibangunkan, demikian juga orang lain yang mendengarkannya.
  Bagaimana dengan anak-anak, apakah mereka juga bisa bersaksi? Tentu
  saja. Anak-anak pun memiliki banyak pengalaman rohani yang dapat
  mereka saksikan untuk menjadi berkat bagi orang lain, bahkan mungkin
  menjadi berkat bagi guru mereka sendiri. Bagaimana menolong anak-
  anak untuk tahu bagaimana caranya bersaksi?

  Seluruh sajian e-BinaAnak minggu ini kami pilihkan khusus untuk
  menolong para guru mengerti pentingnya mengajar anak bersaksi. Kami
  harap bahan-bahan ini dapat menjadi langkah awal agar hidup rohani
  anak-anak didik Anda bertumbuh melalui hidup kesaksian mereka.

  Selamat bersaksi! (Dav)

  Tim Redaksi

      "Tetapi kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula
             bersama-sama dengan Aku." (Yohanes 15:27)
        < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Yohanes+15:27 >

______________________________________________________________________
o/ ARTIKEL -------------------------------------------------------o/

                           -o- BERSAKSI -o-
                               ========

  Salah satu indikator pertumbuhan kehidupan rohani anak adalah
  kesaksian hidup mereka. Bersaksi bukan hanya ukuran pertumbuhan
  kehidupan rohani bagi orang dewasa, melainkan juga bagi anak-anak.
  Namun, seorang anak tentunya tidak dapat begitu saja berani
  bersaksi, harus ada dorongan dan juga latihan dari pembimbing rohani
  mereka, dalam hal ini adalah para guru SM atau orangtua mereka
  sendiri.

  Mengajarkan atau mendorong anak untuk berani bersaksi dapat
  dilakukan melalui beberapa cara. Salah satunya adalah membekali para
  guru SM itu sendiri. Undanglah tiga atau empat guru SM yang telah
  berhasil mendorong murid-muridnya untuk bersaksi di luar kelas.
  Setiap guru dapat dengan singkat (sekitar tiga sampai lima menit)
  melaporkan apa yang ia lakukan dalam kelas Sekolah Minggunya. Sisa
  waktu dapat dipakai untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru
  lain yang ditujukan kepada pembicara.

  PENTINGNYA TELADAN GURU

  Mendorong anak-anak supaya efektif dalam bersaksi bagi Kristus tidak
  cukup hanya dengan mengikuti latihan atau seminar saja. Di sini,
  keteladanan seorang guru juga sangatlah penting. Pendeta yang ingin
  agar jemaatnya menjadi pemenang jiwa harus dapat menjadi seorang
  pemenang jiwa juga; demikian pula guru yang menginginkan anak-
  anaknya bersaksi di luar kelas, dia sendiri pun harus dapat bersaksi
  dengan efektif. Anak-anak dapat segera mengetahui apakah gurunya itu
  berbicara tentang pengalamannya sendiri atau tidak.

  Bagi beberapa guru, langkah pertama yang mungkin dapat mendorong
  anak-anak untuk bersaksi adalah pengakuan yang jujur bahwa mereka
  sendiri masih perlu meningkatkan kesaksian mereka. Anak-anak akan
  lebih menanggapi dengan baik guru yang mengatakan, "Kita perlu
  menjadi saksi yang lebih baik," daripada guru yang mengatakan,
  "Kalian perlu menjadi saksi yang lebih baik." Jadi, guru dan murid
  dapat mengerjakan dan mendoakannya bersama-sama.

  MENDORONG YANG LAIN

  Guru tidak saja harus memberi teladan dalam bersaksi, tetapi juga
  harus mampu memberi semangat kepada orang lain untuk melakukan hal
  yang sama. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mendorong
  orang lain ikut melibatkan diri dalam bersaksi:

  1. Menekankan hal bersaksi dalam pelajaran.
     ----------------------------------------
     Guru harus peka terhadap setiap unsur yang mengarah ke hal
     bersaksi yang muncul dalam pelajaran di kelas. Perlihatkan pula
     contoh-contoh di Alkitab, mintalah perhatian tentang usaha
     bersaksi yang ada dalam cerita-cerita lain ataupun dalam gambar-
     gambar peraga. Namun demikian, guru harus tetap berhati-hati,
     jangan sampai penekanan dalam hal bersaksi tersebut terlalu
     berlebihan sehingga membuat anak-anak bosan dan tidak mau
     mendengarkan pokok itu.

  2. Sampaikan juga kesaksian orang-orang lain.
     ------------------------------------------
     Anak-anak yang telah berusaha memberikan kesaksiannya kepada
     anak-anak lain haruslah diberi pujian dan dukungan meskipun
     kesaksiannya itu tidak begitu mengena. Suka dan duka mereka dapat
     memberi dorongan kepada anak lain untuk ikut mencoba bersaksi.
     Sesekali, mintalah juga seseorang dari kelas atau departemen lain
     untuk menyampaikan pengalaman-pengalamannya kepada anak-anak.

  3. Tentukan suatu target kelompok.
     -------------------------------
     Setiap kelas harus didorong untuk menetapkan target pribadi dalam
     bersaksi, misalnya berusaha bersaksi tentang Kristus kepada
     paling tidak satu orang dalam satu minggu. Target ini dapat
     diwujudkan dalam gambar atau poster yang ditempelkan di kelas
     atau di ruang pertemuan. Target-target seperti itu biasanya
     efektif jika dilaksanakan dalam waktu yang singkat, misalnya enam
     minggu atau paling banyak satu triwulan.

  5. Proyek kelompok.
     ----------------
     Beberapa anak yang mungkin ragu-ragu untuk mulai bersaksi
     sendirian, kadang-kadang dapat didorong dengan
     mengikutsertakannya dalam proyek/tugas kelompok. Kelas atau
     departemen dapat mensponsori kegiatan kunjungan dari rumah ke
     rumah di lingkungan Anda atau kegiatan pembagian traktat.
     Kegiatan kunjungan ini dilakukan untuk mengundang orang ke
     gereja. Usaha ini hanya bisa dilaksanakan bila keadaan
     mengizinkan. Kaum muda atau departemen kaum dewasa dapat menjadi
     sponsor untuk menyewa suatu stan di taman hiburan. Bahan Usaha
     Memenangkan Jiwa yang diselenggarakan tiap tahun mempunyai banyak
     saran yang ada hubungannya dengan kegiatan kelompok.

  5. Menyiapkan bersama-sama.
     ------------------------
     Salah satu alasan mengapa orang-orang tidak bersaksi secara
     teratur ialah karena mereka tidak mendapat pendidikan dalam hal
     bersaksi. Setiap kelas, mulai dari kelas madya ke atas dapat
     mengadakan kursus singkat sebagai bagian dari pelajaran ataupun
     sebagai kegiatan pembuka selama beberapa minggu. Kursus itu harus
     meliputi tentang cara memulai percakapan dalam bersaksi,
     bagaimana menggunakan percakapan yang sudah diatur, bagaimana
     cara menjawab keberatan-keberatan, serta bagaimana tindak lanjut
     sesudahnya.

  CARA MENOLONG ORANG YANG BARU PERTAMA KALI BERSAKSI

  Ada banyak orang yang tak pernah bersaksi karena tidak tahu
  bagaimana memulainya. Guru-guru hendaknya secara khusus menolong
  anak-anak yang belum pernah bersaksi.

  1. Paul E. Little dalam bukunya "How to Give Away Your Faith",
     menyarankan agar orang yang sedang belajar bersaksi terlebih dulu
     menuliskan Rencana Keselamatan yang akan ia terangkan kepada
     temannya nanti. Selanjutnya dianjurkan supaya orang itu lalu
     dapat meminta temannya yang bukan Kristen untuk membaca apa yang
     telah ia tulis tersebut untuk kemudian bertanya apakah ia
     mengerti tentang hal tersebut. Hal ini akan menolong orang yang
     belajar bersaksi itu untuk membuktikan apakah ia berhasil
     membangun suatu komunikasi yang dapat ia manfaatkan untuk
     menyampaikan Injil kepada orang yang bukan Kristen. (Jika waktu
     mengizinkan, Saudara boleh menyampaikan ide-ide lain tentang cara
     memulai percakapan dalam bersaksi.)

  2. Mulailah dengan pendengar yang bersedia memperhatikan Anda. Hal
     bersaksi adalah ketrampilan yang dapat ditingkatkan lewat
     praktik. Salah satu cara adalah dengan menyampaikan Rencana
     Keselamatan kepada mereka yang sudah Kristen. Di Sekolah Minggu
     hal ini dapat dilakukan dalam bentuk drama yang dimainkan oleh
     dua anak yang bergiliran menjadi pendengar dan penginjil.
     Keberatan-keberatan atau pertanyaan-pertanyaan yang sering muncul
     dalam memberikan kesaksian yang sebenarnya, dapat dimasukkan juga
     dalam percakapan sehingga murid-murid akan mendapat pengalaman
     dalam mengatasi masalah-masalah ini.

  3. Sering-seringlah berkumpul bersama orang yang telah berpengalaman
     dalam hal bersaksi. Orang yang baru mulai bersaksi dapat belajar
     banyak dari mereka yang telah berpengalaman dalam bersaksi. Dalam
     usaha bersaksi secara terorganisir, saat Anda membentuk regu
     untuk bersaksi, jangan lupa untuk menempatkan anggota baru
     bersama dengan orang yang telah berpengalaman. Setelah banyak
     mendengar dan mengamati mereka yang telah berpengalaman dalam
     melayani, anggota baru itu harus didorong untuk juga berani
     berbicara. Guru dapat menolong anggota yang baru pertama kali
     bersaksi itu agar mendapatkan pengalaman dan kepercayaan diri
     dengan sesekali mengajaknya melakukan kunjungan pada calon murid.

  Bahan diambil dari sumber:
  Judul Buku   : Buku Pintar Sekolah Minggu Jilid 2
  Judul Artikel: Bersaksi
  Penerbit     : Gandum Mas, Malang, 1997
  Halaman      : 397 - 398

______________________________________________________________________
o/ TIPS ----------------------------------------------------------o/

              -o- MEMBIASAKAN ANAK SM UNTUK BERSAKSI -o-
                  ----------------------------------

  Banyak cara yang dapat kita lakukan dalam membuat anak terbiasa
  untuk bersaksi. Walaupun masih dini, mereka juga memiliki pengalaman
  rohani. Jika kita, sebagai pendidik, tidak "memancing" mereka untuk
  menyaksikan semua pengalaman mereka tersebut, pancaran pertumbuhan
  rohani anak dalam hal bersaksi perlahan akan dapat memudar.

  Berikut ini cara-cara praktis yang dapat dilakukan guru SM dalam
  membiasakan atau mendorong anak untuk bersaksi.

  1. Menyanyi di depan kelas.
     ------------------------
     Menyanyi merupakan kegiatan yang paling banyak dan paling sering
     dilakukan dalam kelas SM. Undanglah anak-anak untuk menyaksikan
     cinta kasih Tuhan dengan memilih lagu-lagu yang mereka sukai,
     untuk dinyanyikan di depan kelas. Jika anak masih malu-malu untuk
     maju secara perorangan, mereka boleh maju secara berkelompok.
     Biasanya lagu yang mereka sukai adalah lagu yang sungguh berkesan
     bagi mereka. Lakukan kegiatan ini setiap Minggu. Acara kesaksian
     dengan memuji Tuhan secara pribadi ini bisa dimasukkan dalam
     liturgi ibadah SM Anda. Minggu ke Minggu Anda akan melihat
     hasilnya, dari mulut anak-anak SM Anda, akan terus mengalir
     kesaksian indah mengenai cinta kasih Tuhan melalui pujian pribadi
     mereka. Kegiatan ini bisa dilakukan untuk kelas kecil dan kelas
     besar.

  2. Berkat dari ayat hafalan.
     -------------------------
     Jangan jadikan proyek menghafal ayat hanya sekadar kegiatan untuk
     membuat mereka dapat membaca tanpa teks pada hari Minggu
     depannya. Berikan juga tugas pada mereka sepanjang minggu itu
     untuk berusaha mendapatkan berkat dari ayat hafalan tersebut.
     Sehingga, pada hari Minggu berikutnya, selain mampu menghafalkan
     ayat tanpa teks, mereka juga harus membagikan berkat yang mereka
     dapatkan dari ayat hafalan itu. Aktivitas ini sangat cocok untuk
     kelas besar.

  3. Kegiatan menggambar dan menulis.
     --------------------------------
     Selain menyaksikan cinta kasih Tuhan secara lisan. Anak-anak bisa
     juga kita ajak untuk bersaksi melalui goresan pensil mereka di
     atas kertas. Bagi anak-anak yang sudah bisa menulis, mintalah
     mereka untuk menuliskan pengalaman terindah mereka bersama Tuhan
     sepanjang hidup mereka. Atau, bisa juga Anda pancing dengan
     pertanyaan mendasar, misalnya, "Apakah Tuhan baik kepadamu?
     Ceritakanlah!"

     Bagi anak-anak yang belum bisa menulis, mintalah mereka untuk
     menggambar apa saja yang dapat memperlihatkan kebaikan Tuhan
     dalam hidup mereka. Akan lebih baik lagi, jika Anda memberikan
     pilihan, misalnya, mintalah mereka menggambar manusia sebagai
     tanda Tuhan mengasihi manusia. Bisa juga kita minta mereka
     menggambar bunga, pemandangan, binatang, sebagai suatu kesaksian
     bahwa Tuhan juga mengasihi alam ciptaan-Nya.

  4. Diskusi/sharing kelompok.
     -------------------------
     Untuk kelas besar, Anda bisa membagi mereka dalam beberapa
     kelompok, lebih baik lagi jika setiap kelompok terdiri atas jenis
     kelamin yang sama. Mintalah mereka untuk saling mensharingkan
     berkat Tuhan atau pengalaman rohani mereka selama satu minggu dan
     kemudian saling mendoakan, yaitu doa ucapan syukur. Kegiatan ini
     sangat menyenangkan, karena mereka dapat melihat bagaimana cara
     Tuhan bekerja dalam hidup teman-teman mereka. Selain itu, mereka
     akan lebih berani bersaksi dalam kelompok ketimbang harus berdiri
     sendiri di depan semua temannya. Jika jumlah guru yang ada
     memungkinkan, setiap kelompok bisa dipimpin oleh satu orang guru.
     Tetapi, jika dalam kelas itu hanya ada seorang guru saja, maka
     Anda dapat berjalan dari satu kelompok ke kelompok lainnya
     sekadar untuk memantau jalannya diskusi mereka.

     Hasil dari kegiatan bersaksi dalam kelompok ini adalah pada
     akhirnya, mereka dapat dengan berani dan mantap menyaksikan cinta
     kasih Tuhan dalam hidup mereka dengan kesadaran sendiri di depan
     semua teman dan gurunya, bahkan dalam sebuah ibadah raya orang
     dewasa. Dan ini sungguh terbukti!

  5. Program di luar kelas SM.
     ------------------------
     a. Di Rumah
        Anak-anak dapat bersaksi di depan keluarga mereka tidak dengan
        kata-kata, tetapi dengan perbuatan. Ajarkan kepada mereka hal-
        hal positif yang dapat mereka lakukan di rumah untuk
        memperlihatkan kepada keluarga bagaimana hidup seorang anak
        Tuhan yang baik. Bersama-sama dalam kelas SM, buatlah daftar
        tugas apa saja yang dapat mereka lakukan di rumah untuk
        membantu orangtua atau saudara-saudara mereka. Misalnya,
        merapikan tempat tidur sendiri, menyiram bunga, menyapu
        halaman, setiap pagi menyapa seluruh isi rumahnya, memimpin
        doa makan bersama, langsung minta maaf jika berbuat kesalahan,
        dan lain-lain.

     b. Ikut serta dalam kunjungan bersama guru SM.
        Dalam program kunjungan ke rumah murid-murid yang sudah mulai
        undur dari SM, ajaklah mereka untuk ikut menemani Anda. Untuk
        beberapa kali kunjungan mereka dapat hanya sekadar secara
        pasif mengikuti semua acara dari Anda. Tapi setelah Anda rasa
        cukup, tawarkan mereka untuk ikut mengambil bagian. Hal ini
        bisa dimulai dengan memimpin doa, baru setelah itu Anda juga
        dapat meminta mereka untuk bercerita mengenai ibadah SM minggu
        lalu serta berkat yang dia dapatkan. Yang pasti, kegiatan ini
        sangat cocok untuk anak kelas besar.

  Cara-cara di atas bukanlah sekadar teori, melainkan pengalaman nyata
  yang telah membuahkan hasil yang sungguh memuliakan Tuhan. Betapa
  indahnya melihat dan mendengar kesaksian yang keluar dari ucapan
  syukur anak-anak akan kasih Tuhan kepada mereka. Kiranya, menjadi
  berkat bagi kita semua.
                                                            /Davida

______________________________________________________________________
o/ BAHAN MENGAJAR ------------------------------------------------o/

                 -o- MENGUCAP SYUKUR KEPADA ALLAH -o-
                 UNTUK PEMELIHARAAN YANG PENUH KASIH
                 ====================================

  Pada suatu hari Allah berkata kepada Nuh, "Aku akan menurunkan hujan
  yang lebat ke atas bumi. Hujan akan turun dengan amat derasnya dan
  sangat lama sehingga daratan di bumi akan ditutupi air. Kau akan
  memerlukan sebuah kapal untuk menjaga keselamatanmu dan semua orang
  yang baik dan supaya kalian tidak hanyut ketika daratan ini ditutupi
  air. Engkau harus segera mulai membuat sebuah perahu yang besar.
  Engkau harus memperingatkan semua orang."

  Nuh dan anak-anaknya bekerja selama berhari-hari membuat perahu itu.
  "Grek! grek! grek!" bunyi gergaji. "Tok! tok! tok!" bunyi palu
  dipukul. "Ha! Ha! Ha!" terdengar tawa orang banyak. Mereka tidak
  percaya bahwa hujan akan turun sangat lebat sehingga mereka akan
  membutuhkan sebuah perahu.

  Akhirnya perahu itu selesai. Kemudian Allah menyuruh setiap jenis
  binatang dan burung masuk ke dalam perahu itu bersama dengan Nuh dan
  keluarganya. Sepasang demi sepasang binatang itu masuk. Satu jantan
  dan satu betina.

  "Bum, bum, bum," bunyi langkah gajah yang besar dan berat. "Plok,
  plok, plok," bunyi langkah unta yang tinggi dan berbulu kasar.
  "Klop, klop, klop," bunyi langkah kuda yang tangkas dan gagah.
  Kelinci yang kecil dan pemalu datang sambil meloncat-loncat. "Pit,
  pit, pit," kicau burung-burung dan semua binatang masuk sepasang
  demi sepasang ke dalam kapal.

  Ketika semua orang dan semua binatang telah berada di dalam kapal,
  Allah menutup pintunya.

  Kemudian hujan mulai turun sepanjang hari. "Tik, tik, tik, tik,"
  tetesan air hujan jatuh menimpa kapal Nuh. "Tik, tik, tik, tik"
  hujan makin lama makin deras. Sepanjang hari hujan terus turun,
  sepanjang malam dan juga hari-hari berikutnya. Hujan turun terus-
  menerus berhari-hari. Hari demi hari, air naik semakin tinggi.

  Mula-mula daratan digenangi air. Kemudian rumah-rumah tertutup air.
  Lalu pohon-pohon yang paling tinggi pun tertutup air. Akhirnya,
  puncak gunung yang paling tinggi tertutup air. Tetapi Nuh dan
  keluarganya dan semua binatang selamat di dalam perahu yang besar
  itu. Allah memelihara mereka.

  Setelah empat puluh hari Allah menghentikan hujan. Matahari mulai
  bersinar. Angin mulai bertiup dan air mulai surut. Setiap hari
  semakin surut. Mula-mula puncak gunung dapat terlihat, kemudian
  pucuk-pucuk pohon, lalu daratan.

  Ketika daratan telah kering, Allah menyuruh Nuh ke luar dari
  kapalnya. Nuh membuka pintu perahu itu dan semua binatang dan burung
  itu pun keluar. Betapa senangnya berada di daratan yang kering lagi.
  Burung-burung mengembangkan sayap mereka dan terbang di langit yang
  biru. Binatang-binatang kecil berlari-larian dan melompat-lompat.
  Binatang-binatang besar melemaskan otot-otot mereka dan berjalan ke
  luar, sementara mereka mencari rumput dan buah arbei untuk dimakan.

  Tetapi, Nuh dan keluarganya berdoa kepada Allah. "Kami bersyukur
  kepada-Mu, ya Allah, karena Engkau telah memelihara kami," kata
  mereka. "Kami bersyukur kepada-Mu karena Engkau telah menyelamatkan
  kami sehingga kami tidak tenggelam." (Perlihatkan gambar Nuh
  Mengucap Syukur/Janji Pelangi, No.3)

  Percakapan:
  -----------
  1. Suruhlah anak-anak menyebutkan nama-nama binatang yang mungkin di
     bawa Nuh dalam bahteranya.
  2. Marilah kita memuji Allah seperti yang dilakukan Nuh dan
     keluarganya.
  3. Marilah kita menutup mata dan menundukkan kepala serta bersyukur
     kepada Allah Bapa di surga karena Ia telah memelihara kita.

  Doa:
  ----
  "Allah Bapa yang penuh kasih, kami bersyukur kepada-Mu karena Engkau
  mengasihi kami. Kami bersyukur karena Engkau selalu menjaga kami
  sepanjang waktu. Ingatkan kami untuk selalu ingat untuk beryukur
  kepada-Mu. Dalam nama Yesus, amin."

  Ayat hafalan:
  -------------
  Bacakan ayat hafalan dari Alkitab Anda (Mazmur 138:1) dan lihatlah
  sampai mana mereka dapat menghafalnya.

  Saran-saran untuk kegiatan:
  ---------------------------
  (Tempelkan gambar sebuah perahu yang besar pada kain untuk
  menunjukkan pemberian Allah. Tekankan bagaimana Allah menyelamatkan
  mereka dan bagaimana Ia menyelamatkan kita sekarang ini.)

  Gunakan salah satu kegiatan berikut ini:

  1. Buatlah perahu mainan dari kertas. Berikan kepada setiap anak
     sebuah gambar binatang. Suruhlah mereka memasukkan binatang-
     binatang itu ke dalam perahu.

  2. Bagilah anak-anak sepasang demi sepasang. Bisikkan kepada mereka
     nama-nama binatang untuk ditiru. Sementara setiap kelompok yang
     terdiri atas dua anak itu meniru gerakan seekor binatang,
     suruhlah anak-anak lainnya menebak binatang apakah yang
     sedang mereka tirukan itu.

  Bahan diedit dari sumber:
  Judul Buku : Cerita Alkitab yang Suka Kudengarkan
  Penerbit   : Kalam Hidup, Bandung,
  Halaman    : 90 - 92

______________________________________________________________________
o/ DARI ANDA UNTUK ANDA ------------------------------------------o/

  Dari: berna murni <berna_dtha(at)>
  >Shalom,
  >Saya tertarik untuk mengajar Sekolah Minggu, adakah panduan-panduan
  >untuk mengajar Sekolah Minggu, mengingat karakter dan sifat anak
  >berbeda-beda. Saya mohon bantuannya.
  >Tuhan berkati
  >Berna

  Redaksi:
  Kerinduan Anda pasti tidak sekadar keinginan pribadi, tetapi
  merupakan panggilan Tuhan. Kami sungguh mengucap syukur untuk itu.
  Buku-buku panduan tentang mengajar SM sangat banyak tersedia di
  toko-toko buku Kristen. Sedangkan untuk panduan mengajar SM lewat
  media internet, selain dari Publikasi e-BinaAnak Anda bisa juga
  mendapatkannya berbagai bahan panduan bagaimana mengajar SM dari
  Situs Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen (PEPAK) dengan alamat:
  ==>  http://www.sabda.org/pepak/

  Selamat melayani Tuhan melalui anak-anak yang sangat dikasihi-Nya!
  Jangan lupa sharing ya tentang pengalaman pertamanya .... :)

______________________________________________________________________
o/ MUTIARA GURU --------------------------------------------------o/

                "Bersaksi terus sampai Tuhan datang!"

o/----------------------------------------------------------------o/
               Staf Redaksi: Davida, Ratri, dan Lisbet
       Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
             Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
                 Copyright(c) e-BinaAnak 2005 -- YLSA
      http://www.sabda.org/ylsa/  ~~ http://www.sabda.org/katalog/
                     Rekening: BCA Pasar Legi Solo
                  No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
o/----------------------------------------------------------------o/
Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`)
Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak(at)xc.org>
Untuk berhenti kirim e-mail ke:   <unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)xc.org>
Untuk Arsip e-BinaAnak:    http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen:  http://www.sabda.org/pepak/
><> --------- PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN ANAK --------- <><   

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org