Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/235 |
|
e-BinaAnak edisi 235 (30-6-2005)
|
|
><> Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak <>< ================================================== Daftar Isi: Edisi 235/Juni/2005 ---------- o/ SALAM DARI REDAKSI o/ ARTIKEL : Masalah Disiplin dalam Kelas: Lima Kunci o/ TIPS (1) : Garis Pedoman untuk Disiplin o/ TIPS (2) : Prinsip Dasar Penerapan Disiplin pada Anak Didik o/ DARI ANDA UNTUK ANDA : Berhenti Berlangganan Sementara o/ MUTIARA GURU o/----------------------------------------------------------------o/ Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi: <staf-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org> ______________________________________________________________________ o/ SALAM DARI REDAKSI --------------------------------------------o/ Salam kasih dalam penyertaan Yesus Kristus, Setiap anak adalah unik, itu sebabnya mereka memiliki tingkah laku yang berbeda-beda pula. Perbedaan-perbedaan tersebut tidak jarang menimbulkan masalah dalam proses belajar mengajar di SM. Salah satunya adalah tentang masalah disiplin. Dalam mengajar, seorang guru SM tidak selalu dapat menerapkan cara disiplin yang kaku atau otoriter terhadap setiap murid. Demikian juga tidak semua anak dapat duduk dengan tenang dan tidak semua anak dapat menaati peraturan- peraturan yang Anda buat dengan mudah. Jika demikian, bagaimana cara guru dapat memberikan disiplin terhadap anak-anak didik di kelas? Kunci jawabannya adalah pada diri si guru sendiri. Nah, melalui edisi e-BinaAnak minggu ini, kami ingin membantu para guru SM mengatasi masalah disiplin dalam kelas. Artikel dan tips-tips di dalamnya, kami harap dapat menjadi awal dan ide bagi Anda untuk mulai menetapkan langkah-langkah yang strategis dan jitu untuk mengatasi masalah disiplin dalam kelas Anda. Selamat memulai! (Dav) Tim Redaksi "Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu." (Amsal 22:6) < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Amsal+22:6 > ______________________________________________________________________ o/ ARTIKEL -------------------------------------------------------o/ -o- MASALAH DISIPLIN DALAM KELAS: LIMA KUNCI -o- ======================================== Disiplin bisa menjadi suatu masalah bagi guru-guru SM ataupun guru- guru di sekolah umum. Guru sering bertanya pada diri mereka sendiri: "Harus setaat apakah murid-murid saya? Apa saja yang seharusnya saya izinkan?" Kadang-kadang suasana saat bersama dengan murid-murid bisa menjadi tidak terkendali dan hampir tidak bisa ditoleransi lagi. Kelas yang tidak disiplin menurunkan semangat anak, guru, dan juga anak-anak lainnya. Berikut ini lima kunci yang bisa digunakan untuk meningkatkan produktivitas di kelas: KUNCI PERTAMA: SIKAP GURU TERHADAP MURID Bersikaplah sewajarnya. Tunjukkan sikap hormat kepada anak. Terimalah mereka dan kasihilah mereka apa adanya, seperti Tuhan mengasihi dan menerima Anda. Bangunlah sikap yang positif terhadap murid dan cobalah untuk membuat komitmen yang positif terhadap perilaku mereka. Kendalikan selalu temperamen dan nada suara Anda; jangan biarkan kemarahan muncul pada saat suasana panas -- meskipun suasana menjadi semakin panas! Doakan diri Anda sendiri dan anak- anak Anda. Jika Anda terlalu sibuk untuk mendoakan pelayanan pengajaran Alkitab atau pelajaran yang akan Anda sampaikan, maka Anda memang terlalu sibuk untuk memikirkan anak-anak yang ada dalam kelas Anda. Seharusnya semuanya berjalan seimbang, dan Anda harus belajar untuk memfokuskan diri terhadap semua hal dalam proses belajar mengajar. KUNCI KEDUA: TANGGUNG JAWAB GURU TERHADAP MURID Persiapkan terlebih dahulu -- dan siapkan secukupnya. Persiapan akan memberi Anda kepercayaan diri dan membangun kepercayaan murid kepada Anda sebagai pemimpin mereka. Lingkungan yang hangat dan saling mempedulikan sangat membantu anak-anak untuk mengetahui bahwa mereka dikasihi dan diterima. Pahamilah bagaimana Allah telah membentuk murid-murid Anda -- secara fisik, mental, sosial, emosional, dan spiritual -- dan melengkapi sekeliling Anda dalam memenuhi kebutuhan mereka. Beberapa guru harus menambah sebagian besar waktu dan kesabaran mereka untuk berjuang agar murid-muridnya tetap duduk di kursi mereka yang tidak dibuat untuk membuat mereka betah. Ketahuilah situasi rumah atau keluarga murid-murid Anda. Dengan mengetahui situasi rumah akan membantu Anda memahami latar belakang mereka dan mungkin perilaku negatif mereka. Kenalilah semua nama murid-murid Anda -- bukan hanya mereka yang bermasalah. KUNCI KETIGA: BUATLAH JADWAL SESUAI DENGAN USIA MEREKA Seorang anak bukanlah miniatur orang dewasa. Dia adalah seorang anak dengan kebutuhan tertentu. Jadi, biarkan anak-anak menghabiskan waktu untuk melakukan aktivitas satu ke aktivitas lainnya, untuk menghindari perasaan tertekan. Berikan pilihan-pilihan kepada mereka untuk memberikan dorongan terhadap minat mereka. Doronglah mereka yang tidak mau bergabung dengan teman-teman mereka. Lakukan kegiatan-kegiatan yang memadukan otot-otot besar dan kecil. Jenis dan jarak kegiatan yang bervariasi membantu untuk menghindari kebosanan dan kelelahan. Segera melibatkan murid ke dalam kegiatan ketika mereka datang adalah sangat penting untuk menghindari masalah-masalah serupa. Selalu siap sedia dan tunggulah kedatangan yang pertama. KUNCI KEEMPAT: PERILAKU GURU Jadilah contoh terhadap semua yang Anda katakan dan lakukan. Arahkan murid dengan pernyataan, bukan dengan pertanyaan. Seorang anak mungkin akan menjawab pertanyaan, "Apakah kamu tidak bisa duduk?" dengan tegas, "Tidak!" Cara yang lebih baik untuk mengarahkannya adalah, "Kamu bisa duduk di sini atau di sana." Gunakan dengan baik komunikasi nonverbal -- kontak mata, senyuman, sentuhan di bahu, tatapan tajam. Sediakan waktu untuk mendengarkan murid-murid Anda. Bagi beberapa di antara mereka, perhatian yang negatif adalah lebih baik daripada tidak ada perhatian sama sekali, dan mereka akan melakukan apa yang harus mereka lakukan untuk mendapatkannya. Doronglah murid-murid Anda melalui pujian terhadap suatu perilaku positif mereka. Sadarilah bahwa kelas Anda mungkin tumbuh atas rekomendasi rasio guru terhadap murid dan ukuran kelas. Ketika masalah disiplin muncul, segera ambil tindakan untuk mengatasinya. Ini sebetulnya adalah kunci disiplin kelima. KUNCI KELIMA: RENCANA UNTUK MENGATASI MASALAH-MASALAH DISIPLIN 1. Hadapilah anak itu secara pribadi. ---------------------------------- Mengejek seorang anak di depan teman-teman sekelasnya bisa membuat mereka bersekongkol untuk melawan Anda. 2. Mintalah kepada anak itu untuk menjelaskan tindakannya. ------------------------------------------------------- Kadang-kadang kesaksian guru hanya efeknya saja dan bukan karena perilaku yang salah. Seorang anak mungkin tidak dapat mengungkapkan dengan jelas mengapa mereka berbuat demikian, tetapi mereka dapat menjelaskan apa yang mereka lakukan. Jika dua anak terlibat, pastikan untuk mendapatkan cerita dari keduanya. 3. Berikan batasan. ---------------- Terapkan peraturan-peraturan dalam kelas. Jelaskan mengapa perilaku-perilaku tertentu tidak bisa diterima. Kadang-kadang masalah disiplin muncul hanya karena anak-anak tidak mengetahui batasan-batasannya. Bersikaplah konsisten! 4. Arahkan kembali anak ke perilaku yang positif. ---------------------------------------------- Ketika seorang anak telah diarahkan, biarkan anak yang lebih muda bergabung kembali dalam kelas. Buatlah catatan jika perilaku yang sama diulangi lagi. Pola perilaku yang tidak taat lebih baik didiskusikan dengan orangtua. 5. Biarkan anak mengalami akibat dari perilaku negatifnya. ------------------------------------------------------- Ini bisa dengan menyuruh anak yang lebih muda untuk membersihkan ruangan yang berantakan karena permainan yang gaduh. Bisa juga dengan menyuruh anak untuk minta maaf karena telah berkelahi di suatu pesta. Hukuman harus sesuai dengan kesalahan. Biasanya, penundaan koreksi atau hukuman yang tidak sesuai membuat anak yang salah menghubungkannya dengan perilaku yang negatif. Jangan memperlakukan anak melebihi apa yang dapat Anda kerjakan. Kadang-kadang seorang anak berperilaku sangat menentang atau kejam yang termasuk perilaku negatif yang normal dan kemampuan rata-rata guru untuk mengatasinya. Seringkali jawabannya adalah untuk mempekerjakan seorang pembantu yang dapat bekerja sendiri dengan anak. Seorang guru yang menyediakan waktu untuk meneliti suatu masalah mungkin mendapati bahwa anak tersebut memiliki sejarah penyimpangan atau gangguan emosional atau suatu kecenderungan untuk melupakan dosis pengobatan perilaku yang disarankan. Namun, beberapa guru yang dihadapkan pada perilaku menentang yang tidak biasa harus mendapat bantuan dari ahli pendidikan Kristen atau pendeta. Masalah itu mungkin memerlukan konseling pastoral, penyerahan ke suatu pusat konseling kristen, atau campur tangan pelayanan sosial. Ingatlah selalu campur tangan Tuhan dengan Musa, Daud, dan Petrus. Musa mengeluh dan protes. Daud jatuh ke dalam pelanggaran yang besar. Petrus menyangkal Kristus. Di samping perilaku mereka, Tuhan menggunakan mereka semua. Setiap kurikulum sekolah minggu menggambarkan ketiga orang ini sebagai pahlawan iman -- tetapi sedikit guru yang akan menginginkan mereka di dalam kelas mereka. (T/Ra) Bahan diterjemahkan dari sumber: Judul Buku : The Complete Handbook For Children`s Ministry Judul Artikel Asli : Discipline: Five Keys Penulis : Dr. Robert J. Choun dan Dr. Michael S. Lawson Penerbit : Thomas Nelson Publishers, Nashville - USA, 1993 Halaman : 121 - 124 ______________________________________________________________________ o/ TIPS (1) ------------------------------------------------------o/ -o- GARIS PEDOMAN UNTUK DISIPLIN -o- ============================ Disiplin yang baik tidak terjadi dengan kebetulan. Disiplin yang baik diakibatkan oleh persiapan khusus dari pihak guru. Tindakan- tindakan guru yang berikut ini akan menolong mengurangi masalah disiplin. A. Mengerti Sifat dan Tujuan Disiplin ------------------------------------- Tujuan disiplin tidak selalu agar mempunyai anak yang tenang dan terkekang serta kelas yang tidak terganggu. Disiplin memandang lebih jauh dari keadaan-keadaan darurat yang dekat. Selalu akan ada keadaan dimana seorang guru harus bertindak dengan segera. Namun demikian pengendalian dari luar hanya efektif untuk sementara waktu saja. Anak memerlukan pertolongan dalam proses pendewasaan agar mendapat gambaran yang memuaskan tentang dirinya sendiri, sehingga dia juga akan bertumbuh dalam pengendalian batin. B. Membubuh Landasan untuk Disiplin ----------------------------------- Disiplin dimulai dengan suasana umum yang diadakan oleh guru. Hal mengasihi murid-murid, menunjukkan sikap yang ramah, memenuhi kebutuhan murid dalam hal mengajar, dan memperkembangkan kekuatan pribadi melalui iman kepada Allah akan merupakan persiapan bagi peningkatan disiplin. Waktu anak-anak baru mulai mengikuti kelas sekolah Minggu mereka sudah harus mengetahui kelakuan macam mana yang diharapkan dari mereka. Rahasia disiplin yang baik ialah memimpin murid-murid untuk mengerti dan menerima kelakuan yang betul. C. Mengerti Sumber Masalah -------------------------- Ada kecenderungan untuk memberi nama nakal, pemberontak, atau jahat kepada seorang anak jika kelakuannya tidak sepadan dengan patokan kelakuan yang baik. Patut diingat bahwa anak-anak pada dasarnya aktif dan belum mampu menguasai diri sendiri. Banyak hal yang mereka lakukan merupakan kelakuan yang wajar untuk usia mereka. Seringkali kelakuan seorang anak merupakan tanda bahwa ada masalah pokok yang lebih dalam. Apabila seorang anak suka menggertak anak- anak lain, sok aksi, atau suka merusak, mungkin dia sedang mengatakan, "Saya mempunyai masalah, tolonglah saya." Kekeliruan yang serius dapat dilakukan oleh guru yang tidak dengan sungguh- sungguh berusaha untuk menyingkapkan masalah yang sesungguhnya. D. Mengadakan Hubungan yang Positif ----------------------------------- Banyak masalah disiplin dapat dipecahkan melalui perhatian yang dalam terhadap kesejahteraan anak itu dan hubungan kasih dan penerimaan. Kewibawaan atau kekuatan jasmaniah yang lebih besar dapat mengekang tindakan-tindakan yang tidak diinginkan, tetapi hanya untuk sementara waktu saja. Cara lain ialah berulang kali memberitahukan kepada anak apa yang harus dan yang tidak boleh dilakukannya. Tetapi, seringkali semua nasihat itu tidak diperhatikan. Tindakan negatif seperti itu bisa mengakibatkan mereka akan lebih memberontak lagi. Yang diperlukan ialah hubungan yang positif. Guru harus menunjukkan bahwa ia menghargai muridnya itu sebagai perorangan dan menunjukkan hasrat untuk menolongnya. E. Jelaskan Peraturan Mengenai Kelakuan --------------------------------------- Para murid dapat ikut serta menetapkan pola kelakuan yang layak di dalam kelas. Seringkali tuntutan mereka lebih keras daripada guru. Murid-murid dapat juga diajak untuk membantu melaksanakan kelakuan yang baik itu. Guru bertanggung jawab untuk menolong semua murid mengetahui apa yang diharapkan dari mereka. Murid-murid harus tahu kapan mereka boleh berjalan-jalan di dalam kelas atau bercakap-cakap, bahwa merusakkan barang tidak diperkenankan, dan bahwa semua orang mempunyai hak dan kesempatan yang sama. Peraturan yang tidak diketahui, tak akan membantu menetapkan disiplin yang baik. F. Bekerjasama dengan Ibu Bapa ------------------------------ Guru dan orangtua sama-sama mempunyai tanggung jawab menolong anak- anak menjadi orang-orang yang berdisiplin. Biasanya, pembicaraan dengan orangtua mengenai anak yang tidak bisa diatur sangat berfaedah, baik bagi orangtua maupun bagi guru. Kadang-kadang penyebab masalah itu dapat ditemukan dengan mengunjungi anak itu di rumahnya. Pembicaraan dengan orangtua harus bersifat pribadi sehingga anak itu tidak merasa bahwa para orang dewasa sedang bergabung untuk melawannya. G. Berdoalah dengan Setia untuk Masing-masing Murid --------------------------------------------------- Seorang guru yang bijaksana akan merencanakan, bekerja, mengajar, dan berdoa agar kasih karunia Allah akan mengubah masing-masing muridnya. Masalah-masalah, tindakan disiplin, dan pengorbanannya akan dilupakan karena sukacitanya ketika melihat murid-muridnya menerima Kristus dan bertumbuh dalam kasih karunia. Bahan diedit dari sumber: Judul Buku : Teknik Mengajar Judul Artikel Asli: Garis Pedoman Untuk Disiplin Penulis : Clarence H. Benson Penerbit : Gandum Mas, Malang, 1986 Halaman : 91 - 93 ______________________________________________________________________ o/ TIPS (2) ------------------------------------------------------o/ -o- PRINSIP DASAR PENERAPAN DISIPLIN PADA ANAK DIDIK -o- ================================================ 1. Jalinlah hubungan kepedulian dengan semua murid Anda. ----------------------------------------------------- Tunjukkan minat Anda pada kehidupan mereka, khususnya masalah dan pertanyaan mereka. Pastikan bahwa mereka dapat merasakan kasih Kristus di dalam diri Anda. 2. Doakan tiap murid secara konsisten. ----------------------------------- Berdoalah sungguh-sungguh untuk murid yang sulit diajar. Mungkin saja, murid itu berpotensi besar untuk pelayanan di masa yang akan datang. Bila Anda mempelajari kehidupan para pengkhotbah dan utusan Injil yang melayani dengan efektif, banyak di antara mereka yang tadinya adalah anak-anak yang berkemauan keras. Tampaknya, Allah memakai tipe kepribadian ini untuk merintis ladang baru. Orang-orang seperti ini berani mengambil risiko untuk melakukan karya besar bagi-Nya. Belajarlah untuk membuat setiap murid merasa diterima dan dihargai, bukannya merasa ditolak atau dianggap tidak ada. Komunikasikan kepada murid- murid Anda mengenai minat, kepedulian, dan perhatian Allah kepada mereka sebagai seorang individu. 3. Ajarkan dan hiduplah menurut prinsip struktur otoritas. ------------------------------------------------------- Menghormati yang memiliki otoritas. Pahamilah bahwa hidup di bawah otoritas membawa murid untuk memahami otoritas Allah dalam hidupnya. Tekankan mengenai hubungan Anda dengan yang memiliki otoritas, khususnya tanggung jawab Anda untuk hidup sesuai dengan firman Tuhan dan hidup selaras dengan guru-guru yang lain. 4. Kembangkan dan berilah contoh disiplin diri. -------------------------------------------- Banyak disiplin yang baik "ditangkap" dan bukan "diajarkan" saat murid mengamati bagaimana Anda memelihara kelas Anda, mengatur program pelajaran, menangani stres, menjalin hubungan yang positif dengan orang lain, tetap tenang, dan mampu menangani masalah dan kekecewaan dengan baik. 5. Perlakukan orangtua murid Anda sebagai mitra kerja. --------------------------------------------------- Anda tak memiliki pendukung yang lebih baik dibanding orangtua murid Anda sendiri. Tak ada orang yang lebih tertarik pada kesejahteraan dan prestasi baik, dan tak ada orang yang lebih berdedikasi untuk menyaksikan anak mencapai prestasinya selain orangtuanya. Anda berperan sebagai wakil orangtua; "parentis en locus" yang artinya menduduki posisi orangtua. Seperti halnya seorang ibu berkomunikasi dengan seorang ayah, Anda ingin agar apa yang Anda sampaikan menunjukkan kasih yang besar, perhatian yang mendalam, kerelaan untuk bekerjasama menyelesaikan masalah, dan komitmen jangka panjang. 6. Aturlah kelas dengan teratur sehingga berjalan dengan baik. ----------------------------------------------------------- Kelas yang teratur menjadi wadah bagi murid untuk "mengikuti arus" ketika rutinitas dijalankan. 7. Peliharalah lingkungan fisik. ----------------------------- Misalnya, mengatur sirkulasi udara yang baik, pengaturan suhu udara ruang kelas, gangguan yang minimal, dan sebagainya. 8. Usahakan semuanya teratur. -------------------------- Milikilah tempat untuk menyimpan barang-barang Anda. Berpeganglah pada jadwal. Buatlah semua materi mudah dibawa. Jalankanlah dengan lancar satu kegiatan ke kegiatan lain. Jagalah kebersihan dan kerapian. 9. Tetapkan cara. -------------- Tetapkan cara yang konstan dan teratur dalam melakukan sesuatu di dalam kelas: masuk, duduk, menjawab pertanyaan, meletakkan buku, mengambil pensil, dan sebagainya. Daripada sulit menangani, tetapkan cara-cara yang teratur sehingga murid mengetahui apa yang diharapkan dan menyadari bahwa hak semua murid dilindungi. Hal ini akan menghemat waktu Anda pada masa mendatang dan menghindari perbantahan di antara murid. 10. Pengaturan tempat duduk. ------------------------ Manfaatkan pengaturan tempat duduk sebagai alat yang spesifik untuk mencapai disiplin yang baik. Anda tidak perlu mengatur tempat duduk dalam setiap situasi, namun Anda perlu mengontrol susunan tempat duduk. Sediakan beberapa kursi kosong yang dapat diduduki oleh murid yang berbeda-beda bila diperlukan. 11. Tetapkan standar tingkah laku bagi kelas Anda. ---------------------------------------------- Tetapkan dengan jelas, namun buatlah sesedikit mungkin. Murid- murid yang lama dapat membantu mencatat standar ini. Sebaiknya Anda sering menyebutkan standar tersebut untuk mengingatkan murid dan memberi tahu murid baru. Jadikan standar ini sebagai bagian dari rutinitas kelas. Sebagai contoh, "Terima kasih telah mengangkat tangan, Susan. Ingat bahwa ini adalah peraturan yang kita pakai di kelas ini.", 12. Pujilah murid yang menaati peraturan. ------------------------------------- Pujilah dengan spesifik. Sebagai contoh, "Kau sudah memperhatikan dengan baik, John."; "Tidak bicara saat mengambil pensil sungguh membantu saya, Anne." Bentuk pujian yang lain dapat berupa senyuman, tepukan lembut di bahu, jabatan tangan, gambar wajah tersenyum di kertas ujian, stiker, bintang, dan sebagainya. 13. Harapkan kesuksesan. -------------------- Tentukan sasaran yang realistis namun menantang dan harapkan kesuksesan. Bila Anda dengan terbuka mengharapkan kesuksesan, ini akan tampak dalam hampir segala hal yang Anda lakukan. Murid akan menyadari harapan Anda dan akan berupaya secara mental ataupun fisik untuk meraih kesuksesan itu. 14. Datang lebih awal. ------------------ Tiba di kelas lebih pagi, merapikan kelas, dan menyalami setiap anak dengan memanggil namanya di depan pintu. Arahkan mereka untuk melakukan sesuatu dengan segera, yaitu dengan menugaskan mereka ke suatu tempat, memberi tugas, ataupun memulai rutinitas pagi. 15. Persiapan mengajar. ------------------- Persiapkan materi pelajaran sehingga murid mendapat cukup tugas untuk dikerjakan dalam beberapa periode yang berbeda-beda. Selalu siapkan beberapa cadangan rencana dan materi pelajaran. Ingatlah pepatah lama: "Rencanakan pekerjaanmu dan kerjakan rencanamu." Pada saat yang sama, bersikaplah cukup fleksibel sehingga bila Anda tidak mampu mencapai apa yang Anda harapkan, Anda tidak frustrasi. Kadang-kadang, Roh Kudus akan memimpin Anda untuk memenuhi suatu kebutuhan yang muncul secara tiba- tiba. 16. Tunjukkan kepemimpinan. ----------------------- Jadilah guru yang tegas, dapat menguasai diri, dan mampu memimpin. Anda adalah guru, dan murid akan memerhatikan petunjuk Anda. Murid akan cepat melihat ketidaktegasan, ketidakteraturan, dan sebagainya. Kurangnya persiapan yang baik dan pengarahan yang jelas "mengundang" masalah tingkah laku murid. Bahan diedit dari sumber: Judul Buku : 100 Ide Efektif untuk Menerapkan Disiplin pada Anak Didik Judul Artikel Asli: Prinsip-prisip Utama Penulis : Sharon R. Berry Penerbit : Gloria Graffa, Yogyakarta, 2004 Halaman : 9 - 15 ______________________________________________________________________ o/ DARI ANDA UNTUK ANDA ------------------------------------------o/ Dari: "G. MULIA" <gwendelina.pur-imp@> >Dear Bina Anak, >Terima kasih atas kiriman email-nya yang banyak membawa berkat bagi >saya. Berhubung aku akan cuti dan setelah itu keluar dari >perusahaan ini, mohon agar jangan mengirim email lagi, nanti kalau >saya ada alamat email baru akan saya hubungi. God bless you all. >G. Redaksi: Terima kasih atas pemberitahuan Anda. Kami bersyukur atas kebersamaan Anda selama ini dan juga untuk setiap berkat Tuhan yang sudah Anda terima melalui e-BinaAnak. Kami terus menantikan kabar dari Anda, dan juga konfirmasi alamat terbaru dari Anda. Tuhan memberkati Anda di tempat pekerjaan Anda yang baru. ______________________________________________________________________ o/ MUTIARA GURU --------------------------------------------------o/ Saya tidak cukup naif untuk berpikir bahwa setiap metode disiplin dapat diterapkan untuk setiap anak - Dr. Kevin Leman (Making Children Mind Without Losing Yours) - o/----------------------------------------------------------------o/ Staf Redaksi: Davida, Ratri, dan Lisbet Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-BinaAnak 2005 -- YLSA http://www.sabda.org/ylsa/ ~~ http://www.sabda.org/katalog/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati o/----------------------------------------------------------------o/ Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`) Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk berhenti kirim e-mail ke: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk Arsip e-BinaAnak: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/ Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://www.sabda.org/pepak/ ><> --------- PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN ANAK --------- <><
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |