Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/235

e-BinaAnak edisi 235 (30-6-2005)

Masalah Disiplin

     ><>  Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak  <><
          ==================================================

Daftar Isi:                                        Edisi 235/Juni/2005
----------
   o/ SALAM DARI REDAKSI
   o/ ARTIKEL              : Masalah Disiplin dalam Kelas: Lima Kunci
   o/ TIPS (1)             : Garis Pedoman untuk Disiplin
   o/ TIPS (2)             : Prinsip Dasar Penerapan Disiplin
                              pada Anak Didik
   o/ DARI ANDA UNTUK ANDA : Berhenti Berlangganan Sementara
   o/ MUTIARA GURU

o/----------------------------------------------------------------o/
 Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi:
     <staf-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org>
______________________________________________________________________
o/ SALAM DARI REDAKSI --------------------------------------------o/

  Salam kasih dalam penyertaan Yesus Kristus,

  Setiap anak adalah unik, itu sebabnya mereka memiliki tingkah laku
  yang berbeda-beda pula. Perbedaan-perbedaan tersebut tidak jarang
  menimbulkan masalah dalam proses belajar mengajar di SM. Salah
  satunya adalah tentang masalah disiplin. Dalam mengajar, seorang
  guru SM tidak selalu dapat menerapkan cara disiplin yang kaku atau
  otoriter terhadap setiap murid. Demikian juga tidak semua anak dapat
  duduk dengan tenang dan tidak semua anak dapat menaati peraturan-
  peraturan yang Anda buat dengan mudah.

  Jika demikian, bagaimana cara guru dapat memberikan disiplin
  terhadap anak-anak didik di kelas? Kunci jawabannya adalah pada diri
  si guru sendiri. Nah, melalui edisi e-BinaAnak minggu ini, kami
  ingin membantu para guru SM mengatasi masalah disiplin dalam kelas.
  Artikel dan tips-tips di dalamnya, kami harap dapat menjadi awal dan
  ide bagi Anda untuk mulai menetapkan langkah-langkah yang strategis
  dan jitu untuk mengatasi masalah disiplin dalam kelas Anda.

  Selamat memulai! (Dav)

  Tim Redaksi

        "Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya,
          maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang
                  dari pada jalan itu." (Amsal 22:6)
           < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Amsal+22:6 >

______________________________________________________________________
o/ ARTIKEL -------------------------------------------------------o/

           -o- MASALAH DISIPLIN DALAM KELAS: LIMA KUNCI -o-
               ========================================

  Disiplin bisa menjadi suatu masalah bagi guru-guru SM ataupun guru-
  guru di sekolah umum. Guru sering bertanya pada diri mereka sendiri:
  "Harus setaat apakah murid-murid saya? Apa saja yang seharusnya saya
  izinkan?" Kadang-kadang suasana saat bersama dengan murid-murid bisa
  menjadi tidak terkendali dan hampir tidak bisa ditoleransi lagi.
  Kelas yang tidak disiplin menurunkan semangat anak, guru, dan juga
  anak-anak lainnya. Berikut ini lima kunci yang bisa digunakan untuk
  meningkatkan produktivitas di kelas:

  KUNCI PERTAMA: SIKAP GURU TERHADAP MURID

  Bersikaplah sewajarnya. Tunjukkan sikap hormat kepada anak.
  Terimalah mereka dan kasihilah mereka apa adanya, seperti Tuhan
  mengasihi dan menerima Anda. Bangunlah sikap yang positif terhadap
  murid dan cobalah untuk membuat komitmen yang positif terhadap
  perilaku mereka. Kendalikan selalu temperamen dan nada suara Anda;
  jangan biarkan kemarahan muncul pada saat suasana panas -- meskipun
  suasana menjadi semakin panas! Doakan diri Anda sendiri dan anak-
  anak Anda. Jika Anda terlalu sibuk untuk mendoakan pelayanan
  pengajaran Alkitab atau pelajaran yang akan Anda sampaikan, maka
  Anda memang terlalu sibuk untuk memikirkan anak-anak yang ada dalam
  kelas Anda. Seharusnya semuanya berjalan seimbang, dan Anda harus
  belajar untuk memfokuskan diri terhadap semua hal dalam proses
  belajar mengajar.

  KUNCI KEDUA: TANGGUNG JAWAB GURU TERHADAP MURID

  Persiapkan terlebih dahulu -- dan siapkan secukupnya. Persiapan akan
  memberi Anda kepercayaan diri dan membangun kepercayaan murid kepada
  Anda sebagai pemimpin mereka. Lingkungan yang hangat dan saling
  mempedulikan sangat membantu anak-anak untuk mengetahui bahwa mereka
  dikasihi dan diterima. Pahamilah bagaimana Allah telah membentuk
  murid-murid Anda -- secara fisik, mental, sosial, emosional, dan
  spiritual -- dan melengkapi sekeliling Anda dalam memenuhi kebutuhan
  mereka. Beberapa guru harus menambah sebagian besar waktu dan
  kesabaran mereka untuk berjuang agar murid-muridnya tetap duduk di
  kursi mereka yang tidak dibuat untuk membuat mereka betah.
  Ketahuilah situasi rumah atau keluarga murid-murid Anda. Dengan
  mengetahui situasi rumah akan membantu Anda memahami latar belakang
  mereka dan mungkin perilaku negatif mereka. Kenalilah semua nama
  murid-murid Anda -- bukan hanya mereka yang bermasalah.

  KUNCI KETIGA: BUATLAH JADWAL SESUAI DENGAN USIA MEREKA

  Seorang anak bukanlah miniatur orang dewasa. Dia adalah seorang anak
  dengan kebutuhan tertentu. Jadi, biarkan anak-anak menghabiskan
  waktu untuk melakukan aktivitas satu ke aktivitas lainnya, untuk
  menghindari perasaan tertekan. Berikan pilihan-pilihan kepada mereka
  untuk memberikan dorongan terhadap minat mereka. Doronglah mereka
  yang tidak mau bergabung dengan teman-teman mereka. Lakukan
  kegiatan-kegiatan yang memadukan otot-otot besar dan kecil. Jenis
  dan jarak kegiatan yang bervariasi membantu untuk menghindari
  kebosanan dan kelelahan. Segera melibatkan murid ke dalam kegiatan
  ketika mereka datang adalah sangat penting untuk menghindari
  masalah-masalah serupa. Selalu siap sedia dan tunggulah kedatangan
  yang pertama.

  KUNCI KEEMPAT: PERILAKU GURU

  Jadilah contoh terhadap semua yang Anda katakan dan lakukan. Arahkan
  murid dengan pernyataan, bukan dengan pertanyaan. Seorang anak
  mungkin akan menjawab pertanyaan, "Apakah kamu tidak bisa duduk?"
  dengan tegas, "Tidak!" Cara yang lebih baik untuk mengarahkannya
  adalah, "Kamu bisa duduk di sini atau di sana." Gunakan dengan baik
  komunikasi nonverbal -- kontak mata, senyuman, sentuhan di bahu,
  tatapan tajam. Sediakan waktu untuk mendengarkan murid-murid Anda.
  Bagi beberapa di antara mereka, perhatian yang negatif adalah lebih
  baik daripada tidak ada perhatian sama sekali, dan mereka akan
  melakukan apa yang harus mereka lakukan untuk mendapatkannya.
  Doronglah murid-murid Anda melalui pujian terhadap suatu perilaku
  positif mereka. Sadarilah bahwa kelas Anda mungkin tumbuh atas
  rekomendasi rasio guru terhadap murid dan ukuran kelas.

  Ketika masalah disiplin muncul, segera ambil tindakan untuk
  mengatasinya. Ini sebetulnya adalah kunci disiplin kelima.

  KUNCI KELIMA: RENCANA UNTUK MENGATASI MASALAH-MASALAH DISIPLIN

  1. Hadapilah anak itu secara pribadi.
     ----------------------------------
     Mengejek seorang anak di depan teman-teman sekelasnya bisa
     membuat mereka bersekongkol untuk melawan Anda.

  2. Mintalah kepada anak itu untuk menjelaskan tindakannya.
     -------------------------------------------------------
     Kadang-kadang kesaksian guru hanya efeknya saja dan bukan karena
     perilaku yang salah. Seorang anak mungkin tidak dapat
     mengungkapkan dengan jelas mengapa mereka berbuat demikian,
     tetapi mereka dapat menjelaskan apa yang mereka lakukan. Jika dua
     anak terlibat, pastikan untuk mendapatkan cerita dari keduanya.

  3. Berikan batasan.
     ----------------
     Terapkan peraturan-peraturan dalam kelas. Jelaskan mengapa
     perilaku-perilaku tertentu tidak bisa diterima. Kadang-kadang
     masalah disiplin muncul hanya karena anak-anak tidak mengetahui
     batasan-batasannya. Bersikaplah konsisten!

  4. Arahkan kembali anak ke perilaku yang positif.
     ----------------------------------------------
     Ketika seorang anak telah diarahkan, biarkan anak yang lebih muda
     bergabung kembali dalam kelas. Buatlah catatan jika perilaku yang
     sama diulangi lagi. Pola perilaku yang tidak taat lebih baik
     didiskusikan dengan orangtua.

  5. Biarkan anak mengalami akibat dari perilaku negatifnya.
     -------------------------------------------------------
     Ini bisa dengan menyuruh anak yang lebih muda untuk membersihkan
     ruangan yang berantakan karena permainan yang gaduh. Bisa juga
     dengan menyuruh anak untuk minta maaf karena telah berkelahi di
     suatu pesta. Hukuman harus sesuai dengan kesalahan. Biasanya,
     penundaan koreksi atau hukuman yang tidak sesuai membuat anak
     yang salah menghubungkannya dengan perilaku yang negatif. Jangan
     memperlakukan anak melebihi apa yang dapat Anda kerjakan.

  Kadang-kadang seorang anak berperilaku sangat menentang atau kejam
  yang termasuk perilaku negatif yang normal dan kemampuan rata-rata
  guru untuk mengatasinya. Seringkali jawabannya adalah untuk
  mempekerjakan seorang pembantu yang dapat bekerja sendiri dengan
  anak. Seorang guru yang menyediakan waktu untuk meneliti suatu
  masalah mungkin mendapati bahwa anak tersebut memiliki sejarah
  penyimpangan atau gangguan emosional atau suatu kecenderungan untuk
  melupakan dosis pengobatan perilaku yang disarankan. Namun, beberapa
  guru yang dihadapkan pada perilaku menentang yang tidak biasa harus
  mendapat bantuan dari ahli pendidikan Kristen atau pendeta. Masalah
  itu mungkin memerlukan konseling pastoral, penyerahan ke suatu pusat
  konseling kristen, atau campur tangan pelayanan sosial.

  Ingatlah selalu campur tangan Tuhan dengan Musa, Daud, dan Petrus.
  Musa mengeluh dan protes. Daud jatuh ke dalam pelanggaran yang
  besar. Petrus menyangkal Kristus. Di samping perilaku mereka, Tuhan
  menggunakan mereka semua. Setiap kurikulum sekolah minggu
  menggambarkan ketiga orang ini sebagai pahlawan iman -- tetapi
  sedikit guru yang akan menginginkan mereka di dalam kelas mereka.
                                                                (T/Ra)

  Bahan diterjemahkan dari sumber:
  Judul Buku         : The Complete Handbook For Children`s Ministry
  Judul Artikel Asli : Discipline: Five Keys
  Penulis            : Dr. Robert J. Choun dan Dr. Michael S. Lawson
  Penerbit           : Thomas Nelson Publishers, Nashville - USA, 1993
  Halaman            : 121 - 124

______________________________________________________________________
o/ TIPS (1) ------------------------------------------------------o/

                 -o- GARIS PEDOMAN UNTUK DISIPLIN -o-
                     ============================

  Disiplin yang baik tidak terjadi dengan kebetulan. Disiplin yang
  baik diakibatkan oleh persiapan khusus dari pihak guru. Tindakan-
  tindakan guru yang berikut ini akan menolong mengurangi masalah
  disiplin.

  A. Mengerti Sifat dan Tujuan Disiplin
  -------------------------------------
  Tujuan disiplin tidak selalu agar mempunyai anak yang tenang dan
  terkekang serta kelas yang tidak terganggu. Disiplin memandang lebih
  jauh dari keadaan-keadaan darurat yang dekat. Selalu akan ada
  keadaan dimana seorang guru harus bertindak dengan segera. Namun
  demikian pengendalian dari luar hanya efektif untuk sementara waktu
  saja. Anak memerlukan pertolongan dalam proses pendewasaan agar
  mendapat gambaran yang memuaskan tentang dirinya sendiri, sehingga
  dia juga akan bertumbuh dalam pengendalian batin.

  B. Membubuh Landasan untuk Disiplin
  -----------------------------------
  Disiplin dimulai dengan suasana umum yang diadakan oleh guru. Hal
  mengasihi murid-murid, menunjukkan sikap yang ramah, memenuhi
  kebutuhan murid dalam hal mengajar, dan memperkembangkan kekuatan
  pribadi melalui iman kepada Allah akan merupakan persiapan bagi
  peningkatan disiplin.

  Waktu anak-anak baru mulai mengikuti kelas sekolah Minggu mereka
  sudah harus mengetahui kelakuan macam mana yang diharapkan dari
  mereka. Rahasia disiplin yang baik ialah memimpin murid-murid untuk
  mengerti dan menerima kelakuan yang betul.

  C. Mengerti Sumber Masalah
  --------------------------
  Ada kecenderungan untuk memberi nama nakal, pemberontak, atau jahat
  kepada seorang anak jika kelakuannya tidak sepadan dengan patokan
  kelakuan yang baik. Patut diingat bahwa anak-anak pada dasarnya
  aktif dan belum mampu menguasai diri sendiri. Banyak hal yang mereka
  lakukan merupakan kelakuan yang wajar untuk usia mereka.

  Seringkali kelakuan seorang anak merupakan tanda bahwa ada masalah
  pokok yang lebih dalam. Apabila seorang anak suka menggertak anak-
  anak lain, sok aksi, atau suka merusak, mungkin dia sedang
  mengatakan, "Saya mempunyai masalah, tolonglah saya." Kekeliruan
  yang serius dapat dilakukan oleh guru yang tidak dengan sungguh-
  sungguh berusaha untuk menyingkapkan masalah yang sesungguhnya.

  D. Mengadakan Hubungan yang Positif
  -----------------------------------
  Banyak masalah disiplin dapat dipecahkan melalui perhatian yang
  dalam terhadap kesejahteraan anak itu dan hubungan kasih dan
  penerimaan.

  Kewibawaan atau kekuatan jasmaniah yang lebih besar dapat mengekang
  tindakan-tindakan yang tidak diinginkan, tetapi hanya untuk
  sementara waktu saja. Cara lain ialah berulang kali memberitahukan
  kepada anak apa yang harus dan yang tidak boleh dilakukannya.
  Tetapi, seringkali semua nasihat itu tidak diperhatikan. Tindakan
  negatif seperti itu bisa mengakibatkan mereka akan lebih memberontak
  lagi. Yang diperlukan ialah hubungan yang positif.

  Guru harus menunjukkan bahwa ia menghargai muridnya itu sebagai
  perorangan dan menunjukkan hasrat untuk menolongnya.

  E. Jelaskan Peraturan Mengenai Kelakuan
  ---------------------------------------
  Para murid dapat ikut serta menetapkan pola kelakuan yang layak di
  dalam kelas. Seringkali tuntutan mereka lebih keras daripada guru.
  Murid-murid dapat juga diajak untuk membantu melaksanakan kelakuan
  yang baik itu.

  Guru bertanggung jawab untuk menolong semua murid mengetahui apa
  yang diharapkan dari mereka. Murid-murid harus tahu kapan mereka
  boleh berjalan-jalan di dalam kelas atau bercakap-cakap, bahwa
  merusakkan barang tidak diperkenankan, dan bahwa semua orang
  mempunyai hak dan kesempatan yang sama. Peraturan yang tidak
  diketahui, tak akan membantu menetapkan disiplin yang baik.

  F. Bekerjasama dengan Ibu Bapa
  ------------------------------
  Guru dan orangtua sama-sama mempunyai tanggung jawab menolong anak-
  anak menjadi orang-orang yang berdisiplin. Biasanya, pembicaraan
  dengan orangtua mengenai anak yang tidak bisa diatur sangat
  berfaedah, baik bagi orangtua maupun bagi guru. Kadang-kadang
  penyebab masalah itu dapat ditemukan dengan mengunjungi anak itu di
  rumahnya. Pembicaraan dengan orangtua harus bersifat pribadi
  sehingga anak itu tidak merasa bahwa para orang dewasa sedang
  bergabung untuk melawannya.

  G. Berdoalah dengan Setia untuk Masing-masing Murid
  ---------------------------------------------------
  Seorang guru yang bijaksana akan merencanakan, bekerja, mengajar,
  dan berdoa agar kasih karunia Allah akan mengubah masing-masing
  muridnya. Masalah-masalah, tindakan disiplin, dan pengorbanannya
  akan dilupakan karena sukacitanya ketika melihat murid-muridnya
  menerima Kristus dan bertumbuh dalam kasih karunia.

  Bahan diedit dari sumber:
  Judul Buku        : Teknik Mengajar
  Judul Artikel Asli: Garis Pedoman Untuk Disiplin
  Penulis           : Clarence H. Benson
  Penerbit          : Gandum Mas, Malang, 1986
  Halaman           : 91 - 93

______________________________________________________________________
o/ TIPS (2) ------------------------------------------------------o/

       -o- PRINSIP DASAR PENERAPAN DISIPLIN PADA ANAK DIDIK -o-
           ================================================

   1. Jalinlah hubungan kepedulian dengan semua murid Anda.
      -----------------------------------------------------
      Tunjukkan minat Anda pada kehidupan mereka, khususnya masalah
      dan pertanyaan mereka. Pastikan bahwa mereka dapat merasakan
      kasih Kristus di dalam diri Anda.

   2. Doakan tiap murid secara konsisten.
      -----------------------------------
      Berdoalah sungguh-sungguh untuk murid yang sulit diajar. Mungkin
      saja, murid itu berpotensi besar untuk pelayanan di masa yang
      akan datang. Bila Anda mempelajari kehidupan para pengkhotbah
      dan utusan Injil yang melayani dengan efektif, banyak di antara
      mereka yang tadinya adalah anak-anak yang berkemauan keras.
      Tampaknya, Allah memakai tipe kepribadian ini untuk merintis
      ladang baru. Orang-orang seperti ini berani mengambil risiko
      untuk melakukan karya besar bagi-Nya. Belajarlah untuk membuat
      setiap murid merasa diterima dan dihargai, bukannya merasa
      ditolak atau dianggap tidak ada. Komunikasikan kepada murid-
      murid Anda mengenai minat, kepedulian, dan perhatian Allah
      kepada mereka sebagai seorang individu.

   3. Ajarkan dan hiduplah menurut prinsip struktur otoritas.
      -------------------------------------------------------
      Menghormati yang memiliki otoritas. Pahamilah bahwa hidup di
      bawah otoritas membawa murid untuk memahami otoritas Allah dalam
      hidupnya. Tekankan mengenai hubungan Anda dengan yang memiliki
      otoritas, khususnya tanggung jawab Anda untuk hidup sesuai
      dengan firman Tuhan dan hidup selaras dengan guru-guru yang
      lain.

   4. Kembangkan dan berilah contoh disiplin diri.
      --------------------------------------------
      Banyak disiplin yang baik "ditangkap" dan bukan "diajarkan" saat
      murid mengamati bagaimana Anda memelihara kelas Anda, mengatur
      program pelajaran, menangani stres, menjalin hubungan yang
      positif dengan orang lain, tetap tenang, dan mampu menangani
      masalah dan kekecewaan dengan baik.

   5. Perlakukan orangtua murid Anda sebagai mitra kerja.
      ---------------------------------------------------
      Anda tak memiliki pendukung yang lebih baik dibanding orangtua
      murid Anda sendiri. Tak ada orang yang lebih tertarik pada
      kesejahteraan dan prestasi baik, dan tak ada orang yang lebih
      berdedikasi untuk menyaksikan anak mencapai prestasinya selain
      orangtuanya. Anda berperan sebagai wakil orangtua; "parentis en
      locus" yang artinya menduduki posisi orangtua. Seperti halnya
      seorang ibu berkomunikasi dengan seorang ayah, Anda ingin agar
      apa yang Anda sampaikan menunjukkan kasih yang besar, perhatian
      yang mendalam, kerelaan untuk bekerjasama menyelesaikan masalah,
      dan komitmen jangka panjang.

   6. Aturlah kelas dengan teratur sehingga berjalan dengan baik.
      -----------------------------------------------------------
      Kelas yang teratur menjadi wadah bagi murid untuk "mengikuti
      arus" ketika rutinitas dijalankan.

   7. Peliharalah lingkungan fisik.
      -----------------------------
      Misalnya, mengatur sirkulasi udara yang baik, pengaturan suhu
      udara ruang kelas, gangguan yang minimal, dan sebagainya.

   8. Usahakan semuanya teratur.
      --------------------------
      Milikilah tempat untuk menyimpan barang-barang Anda.
      Berpeganglah pada jadwal. Buatlah semua materi mudah dibawa.
      Jalankanlah dengan lancar satu kegiatan ke kegiatan lain.
      Jagalah kebersihan dan kerapian.

   9. Tetapkan cara.
      --------------
      Tetapkan cara yang konstan dan teratur dalam melakukan sesuatu di
      dalam kelas: masuk, duduk, menjawab pertanyaan, meletakkan buku,
      mengambil pensil, dan sebagainya. Daripada sulit menangani,
      tetapkan cara-cara yang teratur sehingga murid mengetahui apa
      yang diharapkan dan menyadari bahwa hak semua murid dilindungi.
      Hal ini akan menghemat waktu Anda pada masa mendatang dan
      menghindari perbantahan di antara murid.

  10. Pengaturan tempat duduk.
      ------------------------
      Manfaatkan pengaturan tempat duduk sebagai alat yang spesifik
      untuk mencapai disiplin yang baik. Anda tidak perlu mengatur
      tempat duduk dalam setiap situasi, namun Anda perlu mengontrol
      susunan tempat duduk. Sediakan beberapa kursi kosong yang dapat
      diduduki oleh murid yang berbeda-beda bila diperlukan.

  11. Tetapkan standar tingkah laku bagi kelas Anda.
      ----------------------------------------------
      Tetapkan dengan jelas, namun buatlah sesedikit mungkin. Murid-
      murid yang lama dapat membantu mencatat standar ini. Sebaiknya
      Anda sering menyebutkan standar tersebut untuk mengingatkan
      murid dan memberi tahu murid baru. Jadikan standar ini sebagai
      bagian dari rutinitas kelas. Sebagai contoh, "Terima kasih telah
      mengangkat tangan, Susan. Ingat bahwa ini adalah peraturan yang
      kita pakai di kelas ini.", 12. Pujilah murid yang menaati peraturan.
      -------------------------------------
      Pujilah dengan spesifik. Sebagai contoh, "Kau sudah
      memperhatikan dengan baik, John."; "Tidak bicara saat mengambil
      pensil sungguh membantu saya, Anne." Bentuk pujian yang lain
      dapat berupa senyuman, tepukan lembut di bahu, jabatan tangan,
      gambar wajah tersenyum di kertas ujian, stiker, bintang, dan
      sebagainya.

  13. Harapkan kesuksesan.
      --------------------
      Tentukan sasaran yang realistis namun menantang dan harapkan
      kesuksesan. Bila Anda dengan terbuka mengharapkan kesuksesan,
      ini akan tampak dalam hampir segala hal yang Anda lakukan. Murid
      akan menyadari harapan Anda dan akan berupaya secara mental
      ataupun fisik untuk meraih kesuksesan itu.

  14. Datang lebih awal.
      ------------------
      Tiba di kelas lebih pagi, merapikan kelas, dan menyalami setiap
      anak dengan memanggil namanya di depan pintu. Arahkan mereka
      untuk melakukan sesuatu dengan segera, yaitu dengan menugaskan
      mereka ke suatu tempat, memberi tugas, ataupun memulai rutinitas
      pagi.

  15. Persiapan mengajar.
      -------------------
      Persiapkan materi pelajaran sehingga murid mendapat cukup tugas
      untuk dikerjakan dalam beberapa periode yang berbeda-beda.
      Selalu siapkan beberapa cadangan rencana dan materi pelajaran.
      Ingatlah pepatah lama: "Rencanakan pekerjaanmu dan kerjakan
      rencanamu." Pada saat yang sama, bersikaplah cukup fleksibel
      sehingga bila Anda tidak mampu mencapai apa yang Anda harapkan,
      Anda tidak frustrasi. Kadang-kadang, Roh Kudus akan memimpin
      Anda untuk memenuhi suatu kebutuhan yang muncul secara tiba-
      tiba.

  16. Tunjukkan kepemimpinan.
      -----------------------
      Jadilah guru yang tegas, dapat menguasai diri, dan mampu
      memimpin. Anda adalah guru, dan murid akan memerhatikan petunjuk
      Anda. Murid akan cepat melihat ketidaktegasan, ketidakteraturan,
      dan sebagainya. Kurangnya persiapan yang baik dan pengarahan
      yang jelas "mengundang" masalah tingkah laku murid.

  Bahan diedit dari sumber:
  Judul Buku        : 100 Ide Efektif untuk Menerapkan Disiplin pada
                         Anak Didik
  Judul Artikel Asli: Prinsip-prisip Utama
  Penulis           : Sharon R. Berry
  Penerbit          : Gloria Graffa, Yogyakarta, 2004
  Halaman           : 9 - 15

______________________________________________________________________
o/ DARI ANDA UNTUK ANDA ------------------------------------------o/

  Dari: "G. MULIA" <gwendelina.pur-imp@>
  >Dear Bina Anak,
  >Terima kasih atas kiriman email-nya yang banyak membawa berkat bagi
  >saya. Berhubung aku akan cuti dan setelah itu keluar dari
  >perusahaan ini, mohon agar jangan mengirim email lagi, nanti kalau
  >saya ada alamat email baru akan saya hubungi. God bless you all.
  >G.

  Redaksi:
  Terima kasih atas pemberitahuan Anda. Kami bersyukur atas
  kebersamaan Anda selama ini dan juga untuk setiap berkat Tuhan yang
  sudah Anda terima melalui e-BinaAnak. Kami terus menantikan kabar
  dari Anda, dan juga konfirmasi alamat terbaru dari Anda. Tuhan
  memberkati Anda di tempat pekerjaan Anda yang baru.

______________________________________________________________________
o/ MUTIARA GURU --------------------------------------------------o/

              Saya tidak cukup naif untuk berpikir bahwa
      setiap metode disiplin dapat diterapkan untuk setiap anak
   - Dr. Kevin Leman (Making Children Mind Without Losing Yours) -

o/----------------------------------------------------------------o/
               Staf Redaksi: Davida, Ratri, dan Lisbet
       Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
             Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
                 Copyright(c) e-BinaAnak 2005 -- YLSA
      http://www.sabda.org/ylsa/  ~~ http://www.sabda.org/katalog/
                     Rekening: BCA Pasar Legi Solo
                  No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
o/----------------------------------------------------------------o/
Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`)
Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
Untuk berhenti kirim e-mail ke:   <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
Untuk Arsip e-BinaAnak:    http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen:  http://www.sabda.org/pepak/
><> --------- PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN ANAK --------- <><

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org