Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/233 |
|
e-BinaAnak edisi 233 (16-6-2005)
|
|
><> Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak <>< ================================================== Daftar Isi: Edisi 233/Juni/2005 ---------- o/ SALAM DARI REDAKSI o/ ARTIKEL : Mengajar yang Kreatif o/ TIPS : Kreasi Acara Persembahan dan Pengumuman di SM o/ BAHAN MENGAJAR : Kreasi Mengajarkan Ajaran Kristen o/ DARI ANDA UNTUK ANDA : Terima Kasih untuk Kiriman e-BinaAnak o/ MUTIARA GURU o/----------------------------------------------------------------o/ Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi: <staf-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org> ______________________________________________________________________ o/ SALAM DARI REDAKSI --------------------------------------------o/ Salam kasih dalam penyertaan Yesus Kristus, Dalam evaluasi tahunan Sekolah Minggu, salah satu masalah serius yang sering disinggung adalah tentang menurunnya kreativitas guru SM dalam mengajar. Mereka mengakui bahwa mereka tidak tahu bagaimana bisa lebih kreatif dalam ibadah SM. Bagaimana dengan Sekolah Minggu Anda? Apakah hal ini juga menjadi keluhan utama guru-guru di SM Anda? Nah, jangan putus asa karena Redaksi e-BinaAnak akan menolong Anda dengan menghadirkan topik yang pas sekali untuk kebutuhan Anda dan sekolah Minggu Anda, yaitu seputar masalah kreativitas dalam mengajar SM. Artikel, Tips, dan Bahan Mengajar yang kami sajikan dalam edisi ini, kami harap dapat memberikan semangat dan ide baru bagi Anda untuk lebih berkreasi lagi dalam mengajar. Kiranya, kemuliaan hanya bagi Tuhan saja. Selamat berkreasi! (Dav) Tim Redaksi "Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu." (Kolose 3:16) < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Kolose+3:16 > ______________________________________________________________________ o/ ARTIKEL -------------------------------------------------------o/ -o- MENGAJAR YANG KREATIF -o- ===================== Pada saat kreativitas menjadi suatu istilah yang populer bagi para guru, konsep pembaharuan dan penyegaran yang disampaikan selalu menjadi dasar dari pengajaran yang baik. Kreativitas harus menjadi pengalaman yang hidup dari seorang guru yang hidupnya telah dijamah Juruselamat dan diarahkan oleh Roh Kudus. Jika denyut kehidupan menembus pikiran kita, maka efek dari kreativitas harus terlihat pada saat mempersiapkan dan menyampaikan pelajaran. DEFINISI MENGAJAR YANG KREATIF Meresponi Tantangan ------------------- Ada banyak tantangan dalam berbagai kenyataan hidup yang sama besarnya dengan mengajar di kelas. Tantangan ini kemudian diperluas ke dalam konteks pengajaran Kristen. Tujuan penginjilan, pertumbuhan orang Kristen, pelatihan pelayanan, dan perilaku yang serupa dengan Kristus secara terus-menerus membutuhkan pendekatan dan respon yang segar. Suatu respon kreatif terhadap tantangan bisa berupa rencana prosedur yang baru, cara baru untuk menarik minat setiap murid, pengorganisasian masalah yang lebih baik, atau metode pengajaran yang lebih bervariasi. Terus Mengembangkan Ide-ide --------------------------- Kreativitas mungkin didefinisikan sebagai suatu kualitas dimana guru harus mengembangkan ide-ide yang baru dan imajinatif dalam mengajar. Sebenarnya, ide-ide yang diucapkan atau divisualisasikan dalam kegiatan di kelas dapat menjadi sedinamis dan sepenting ide-ide yang dihasilkan oleh para seniman atau musisi. Guru yang memberikan pandangan dan pendekatan baru pada suasana belajar mengajar adalah seorang seniman yang sesungguhnya. Kegunaan Imajinasi ------------------ Imajinasi biasanya diasosiasikan dengan kegiatan bercerita dalam pendidikan Kristen. Namun, imajinasi yang didedikasikan mendapat tempat di semua aspek pengajaran. Misalnya, guru yang di kelas junior dapat memvisualisasikan singa dalam cerita Daniel atau forum Roma dalam diskusi untuk kelas remaja akan menambah suatu dimensi yang kreatif dalam cara mengajarnya. Dengan melihat tulisan Rasul Paulus kepada jemaat di Filipi pada saat ia dipenjara di Roma, kita mendapat prospektif baru untuk mempelajari kitab tersebut. Berdasarkan fakta-fakta yang alkitabiah, imajinasi memberi daya tarik dan kehidupan dalam pelajaran-pelajaran yang alkitabiah. Mungkin, ada beberapa orang yang merasa bahwa penggunaan imajinasi tergantung pada kemampuan mereka. Namun, ada dorongan yang kuat pada kemungkinan mengembangkan kekreativitasan imajinasi. Dr. Ralph J. Hallman menyatakan: "...kreativitas dapat diajarkan. Kreativitas dapat diajarkan karena proses untuk menjadi kreatif adalah proses mengembangkan seseorang untuk menjadi suatu pribadi. Ini adalah proses yang tidak terikat rantai kebiasaan, rutinitas, dan tekanan. Proses ini adalah proses membentuk lingkungan seseorang, atau secara produktif menghubungkan seseorang dengan orang lain; ini adalah proses mengidentifikasi seseorang dan mendefinisikan keberadaan seseorang itu sendiri. Ini adalah pusat masalah kekreativitasan dan juga pendidikan." PENERAPAN KREATIVITAS Kreativitas tetap menjadi suatu konsep yang abstrak jika tidak diterapkan dalam prosedur di kelas. Berikut ini saran-saran dari prinsip-prinsip penerapan. Kreatif dalam Metode -------------------- Kreativitas dalam metode dapat diterapkan dalam berbagai hal namun semuanya itu berarti keanekaragaman. Guru yang kreatif akan membiarkan dirinya menjadi mirip dengan metode pengajarannya. Metode yang digunakannya akan bervariasi. Ia akan menggabungkan metode- metode yang ada. Ia akan mengenalkan cara-cara berkomunikasi yang sebelumnya belum pernah digunakan dan ia akan mencarinya dengan membaca, bertemu dengan orang lain, dan melakukan percobaan agar cara mengajarnya tetap segar dan hidup. Kreatif dalam Fasilitas Ruangan ------------------------------- Tampilan fisik ruang kelas memberikan kesempatan untuk berkreativitas. Contohnya, penggunaan lingkaran, setengah lingkaran, kelompok kecil, atau mungkin menyingkirkan seluruh meja dan kursi di beberapa kelompok anak mungkin bisa memberikan suatu sentuhan kreativitas terhadap setting ruang kelas tersebut. Ini mungkin dapat mengubah perilaku anak di dalam kelas pada saat mengikuti pelajaran. Demikian pula dengan penggunaan gambar-gambar, majalah dinding, dan cat-cat yang berwarna segar yang juga memberikan kesempatan berkreasi yang potensial. Kreatif dalam Memberikan Tugas ------------------------------ Banyak orang yang akan memperdebatkan tentang keuntungan memberi tugas kepada murid untuk menyiapkan pelajaran melalui beberapa jenis cara belajar di luar sekolah. Namun, ada masalah yang sangat penting tentang bagaimana belajar di luar sekolah itu dapat dimotivasikan dalam pengajaran di gereja. Ada tantangan untuk guru yang kreatif. Ia tidak puas dengan "membaca bab dalam buku", tetapi ia akan mencoba untuk membangun motivasi dan keinginan dari dalam. KUALITAS GURU YANG KREATIF Setiap orang tidak memiliki tingkat kreativitas yang sama meskipun hampir setiap orang memiliki kemampuan tersebut. Di samping ada suatu hubungan yang erat antara kekreativitasan yang tinggi dan kepandaian yang di atas rata-rata, kepandaian bukanlah hal yang penting dalam kreativitas. Kreativitas memiliki beberapa syarat yang umum, yaitu: Antusiasme ---------- Antusiasme tidak dapat disamakan dengan kegaduhan atau kegiatan fisik saja. Bagi guru Kristen kreativitas berarti mengutamakan hubungan yang dinamis dengan Tuhan dan firman-Nya. Dari hubungan ini muncullah antusiasme terhadap pengajarannya dan minat yang disalurkan dalam kehendak Tuhan. Keterbukaan Pikiran ------------------- Orang yang benar-benar kreatif memiliki keterbukaan pikiran terhadap pengalaman. Ia tidak mengartikan setiap pernyataan dan tindakan murid-muridnya dengan cepat menarik kesimpulan. Ia memahami kegagalan-kegagalan yang kadang-kadang dilakukan oleh orang lain ketika mencari penerapan yang tepat terhadap kebenaran Allah. Ia mencari pemecahan yang baru terhadap masalah lama. Ia menghubungkan prinsip-prinsip lama dengan masalah-masalah baru dengan menggunakan cara-cara yang baru dan dengan penekanan-penekanan baru. Ia menerapkan kebijaksanaan pada masa lalu untuk menantang masa depan dengan suatu keinginan untuk mendengarkan orang lain dan membantu mereka dalam menemukan jawaban atas apa yang mereka cari. Kepekaan -------- Orang yang kreatif, baik itu seniman, musisi, maupun guru, adalah orang yang peka terhadap sekelilingnya. Ia pengamat suara, warna, orang, dan peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam kehidupan sehari- hari di sekeliling kita. Kembali, ini adalah suatu kemampuan yang dapat digali oleh guru yang ingin meningkatkan kekuatan kreativitasnya. Pertumbuhan Pribadi ------------------- Proses pertumbuhan bagi orang Kristen berlangsung terus-menerus, begitu pula dengan proses belajar bagi seorang guru. Selalu ada waktu bagi guru Kristen untuk mengetahui semua yang diperlukan untuk mengenal murid-muridnya. Guru yang berdedikasi terus bertumbuh kemampuannya, dan potensi kekreativitasannya bertumbuh bersamanya. MEMBANGUN KEKREATIVITASAN Latihan-latihan yang dapat meningkatkan kekreativitasan guru harus dilakukan secara rutin. Perhatikan beberapa latihan berikut ini: Mengembangkan Program Membaca yang Baik --------------------------------------- Seseorang dapat meningkatkan kreativitasnya melalui kosakata dan pola pikir yang dikembangkan dengan membaca yang kreatif. Membaca yang baik melibatkan metode dan isi. Menggarisbawahi, mencatat, dan metode-metode lain untuk mengingat apa yang dibaca mengakibatkan berbagai macam keefektivan dalam membaca. Untuk bacaan yang berisi, pilihlah buku-buku yang memberikan dorongan untuk mengajar, demikian pula dengan terus membaca bahan-bahan Kristen secara berkala. Terapkan Teknik Pemecahan Masalah --------------------------------- Orang yang kreatif mencari cara-cara yang membangun untuk mendekati dan mengatasi masalah. Pendekatan pemecahan masalah yang baik biasanya dengan memfokuskan pada permasalahan, memberikan solusi- solusi, mengevaluasi solusi, memilih solusi yang terbaik, dan melaksanakannya dengan dasar percobaan. Menggunakan Pendekatan "Brainstorming" -------------------------------------- Kuantitas sering memberikan dasar bagi kualitas. Sebagai seorang guru, baik sendiri maupun dengan orang lain, daftarlah semua ide-ide yang muncul secara spontan dan tiba-tiba pada suatu subjek khusus, dengan demikian Anda melatih kemampuan mental. Kemudian, karena Anda dapat menyelami sumber dari berbagai macam ide dari pertanyaan yang diberikan, Anda memiliki bidang yang lebih luas untuk dikerjakan daripada hanya mempelajari hal-hal biasa. Lakukan Penilaian yang Berbeda ------------------------------ Menunggu menilai suatu ide sampai ide tersebut menerima masukan menciptakan suasana yang sehat untuk menghasilkan ide-ide lainnya. Guru yang kreatif adalah guru yang mendengarkan ide-ide tanpa menghiraukan pendapat atau reaksi-reaksinya sendiri. Ia tidak pernah menutup pikirannya sendiri dengan dasar bahwa ide-idenya tidak berarti atau tidak berguna. Akhirnya, tentu saja nilai dari ide-ide tersebut harus ditentukan, tetapi mereka terlebih dahulu harus bereaksi yang sewajarnya. MENDORONG KEKREATIVITASAN MURID-MURID Guru yang memperhatikan kemungkinan untuk berkreativitas biasanya ingin mengembangkan kreativitas murid-muridnya. Ia ingin mendorong ide-ide yang imajinatif dan baru dan pada akhirnya menyuruh murid- muridnya untuk dapat memecahkan masalah mereka sendiri melalui penerapan yang tepat dari prinsip-prinsip firman Allah. Beberapa kualitas harus menjadi ciri dari suasana pengajaran jika kreativitas yang demikian akan dikembangkan pada murid-murid. Perhatian (empati) sebagai Bagian dari Seorang Guru --------------------------------------------------- Cobalah untuk melihat berbagai hal dari sudut pandang seorang murid. Sebuah pepatah kuno Indian mengatakan bahwa tidak ada Indian yang berani memberikan komentar tentang perilaku saudara laki-lakinya sampai ia dapat menghidupi dirinya sendiri setidaknya selama satu minggu. Guru yang akan membantu murid-muridnya bertumbuh harus tahu beberapa masalah di rumah dan kesulitan-kesulitan murid-muridnya, demikian pula dengan memahami ciri-ciri kelompok usia anak tersebut. Keragaman Suasana dalam Mengajar -------------------------------- Seperti yang telah disebutkan, keragaman adalah salah satu ciri-ciri yang dapat diteliti untuk dapat mengajar dengan kreatif. Guru yang akan mengendalikan murid-muridnya tidak dapat hanya memberikan catatan yang sama atau menggunakan pendekatan yang sama selama berminggu-minggu. Harus ada perubahan, harus ada penyegaran situasi di dalam kelas. Toleransi dalam Kegiatan Kelas ------------------------------ Pertumbuhan kreativitas murid didorong oleh suasana kelas yang mengizinkan terjadinya kesalahan. Guru yang bijaksana senang memimpin murid-muridnya untuk membetulkan pemikiran mereka daripada tiba-tiba dengan kasar memotong diskusi yang tidak sepenuhnya benar. Proses belajar yang kooperatif terjadi bila guru tidak mendominasi atau menghambat kegiatan kelas, guru mengembangkan minat dan inisiatif murid-murid. Penilaian Murid-murid --------------------- Murid harus diajari bagaimana menilai ide-ide dan membangun nilai- nilai yang benar. Hal ini melibatkan pandangan yang benar tentang tekanan kelompok teman sebaya dan pemahaman terhadap penerapan Alkitab dalam kehidupan sehari-hari. Akhirnya, murid-murid harus membangun pola hidup mereka sendiri dan membuat keputusan-keputusan yang mandiri. Dalam hal ini, poin penting yang harus disampaikan guru adalah dengan mengajar yang kreatif yang memperkenalkan situasi kehidupan nyata dan membimbing murid-murid kepada solusi-solusinya sendiri yang alkitabiah. Dalam proses ini guru dengan kesediaan dan pertemuan-pertemuannya melayani sebagai suatu sumber hidup. Guru juga mendorong penggunaan semua materi-materi yang berguna. (T/Ra) Sumber diterjemahkan dari: Judul Buku : Understanding Teaching Judul Artikel Asli: Creative Teaching Penulis : Kenneth o. Gangel, Ph.D. Penerbit : Evangelical Training Association, Wheaton - Illinois, USA, 1968 Halaman : 73 - 78 ______________________________________________________________________ o/ TIPS ----------------------------------------------------------o/ Kebanyakan guru SM menganggap bahwa kreativitas dalam mengajar SM biasanya diasosiasikan hanya dalam menyampaikan pelajaran Alkitab atau puji-pujian yang dinyanyikan. Padahal, kreativitas tersebut seharusnya termasuk juga untuk semua bagian dalam seluruh ibadah SM kita. Sebagai contoh, berikut ini kami sajikan tips untuk kreativitas yang bisa diaplikasikan dalam acara persembahan dan pengumuman dalam ibadah SM, yang mungkin selama ini dilakukan secara biasa-biasa saja karena bukan merupakan acara yang inti. KREASI ACARA PERSEMBAHAN DAN PENGUMUMAN DI SM ============================================= A. KREASI PERSEMBAHAN YANG MENARIK Hampir selalu persembahan ini dilakukan dengan biasa saja. Bahkan, ada beberapa guru yang tidak mempersiapkan kantung persembahan. Sebenarnya, untuk anak-anak, beberapa teknik dapat dibuat agar acara ini berkesan. 1. Lomba Cerdas Tangkas Alkitab ---------------------------- Guru memberikan sebuah pertanyaan. Bagi murid yang dapat menjawab dengan benar, ia boleh mengedarkan kantung kolekte. 2. Iringi dengan Lagu Favorit -------------------------- Saat yang paling sulit untuk meminta anak berkonsentrasi dalam menyanyi adalah pada saat kolekte ini. Untuk mengatasi hal ini kita bisa memutarkan lagu dengan kaset dan anak-anak diajak berkaraoke bersama. Sesekali, mintalah satu anak untuk "berkaraoke" sendiri. Bila tidak ada tape, cukup dengan iringan gitar saja. Namun, tanyakan pada anak lagu favorit yang mereka sukai. 3. Pindahkan Sesuai Irama ---------------------- Nyanyikan sebuah lagu. Pada kata tertentu atau pada ketukan tertentu, anak harus memindahkan kantung persembahan pada teman di sebelahnya. Jadi, mereka harus mengikuti aturan saat pemindahan kantung kolekte tersebut dari satu orang ke orang yang lain. 4. Sajian Lagu ----------- Di bagian acara yang sangat sulit menyuruh anak untuk tenang ini dapat diisi dengan sajian lagu, misal jika ada anak yang bersedia menyanyikan satu pujian baik dengan "solo song", duet (berdua), maupun berkelompok. Bisa juga mengisi saat ini dengan mengajarkan satu lagu baru. B. KREASI PENGUMUMAN YANG MENARIK Kita bisa membuat beberapa kreasi sederhana agar pengumuman menjadi saat yang menarik, misalnya dengan: 1. Warta Berita ------------ Guru seolah-olah seorang penyiar warta berita di telvisi. Dengan lagak dan gaya suara seperti seorang pewarta berita, Anda dapat katakan: "Para pemirsa sekalian, berita hangat yang baru kami terima adalah, minggu depan di kelas ini akan dikunjungi seorang terkenal, yaitu .... Berita berikutnya adalah ....", 2. Tamu Khusus ----------- Berlagaklah seorang tamu yang baru datang, mengetuk pintu dan dengan lagak "asing" memberitahukan .... "Maaf ya, saya baru tiba dari Amerika. Ya, dari Amerika. Amerika itu jauh di seberang lautan. Saya membawa sebuah kabar penting, bahwa minggu depan akan ada acara istimewa di tempat ini ...." dan seterusnya. 3. Satu Anak Membaca Pengumuman ---------------------------- Mintalah seorang anak untuk membaca naskah pengumuman. 4. Kejutan ------- Buat sembarang kreasi yang membuat pengumuman tersebut seperti sebuah kejutan dan menarik .... walaupun pengumuman tersebut hanya untuk mengumumkan acara untuk minggu depan. Misal, Anda membuat tulisan "acara spesial minggu depan" pada sebuah kartun. Tutuplah kartun tersebut dengan sapu tangan. Biarkan anak-anak bertanya-tanya ada pengumuman "spesial" apa? Katakan, "Adik-adik dengarkan, ada pengumumuan spesial yaitu, ...." Biarkan anak-anak menebak macam-macam dan tiba-tiba Anda membuka kain penutup kain kartun tersebut, dan Anda mengumumkan: "Acara spesial minggu depan adalah ...." Sangat sederhana sekali. Hanya perlu sedikit kreasi dan kemauan untuk menyajikan yang menarik. Bahan diedit dari sumber: Judul Buku: Mengajar Sekolah Minggu yang Kreatif Penulis : Drs. Paulus Lie Penerbit : Yayasan Andi, Yogyakarta, 1997 Halaman : 66 - 68 ______________________________________________________________________ o/ BAHAN MENGAJAR ------------------------------------------------o/ KREASI MENGAJARKAN AJARAN KRISTEN ================================= Judul Pelajaran: ---------------- Jika Allah baik, mengapa hidupku banyak masalah? Tujuan: ------- Anak memahami setiap masalah yang ada agar dapat dipakai Allah untuk medidik kita menjadi anak Tuhan yang lebih kuat dan dewasa, asal kita dapat menarik pelajaran positif dari masalah, kegagalan, kesulitan, dan penderitaan yang kita alami. Kreasi Simulasi: ---------------- Hadiah berbungkus koran. Cerita: ------- Guru menyediakan satu hadiah menarik untuk anak-anak, pilihlah hadiah yang kecil saja, misalnya: slip Alkitab yang menarik. Bungkuslah hadiah tersebut dengan kertas koran yang sebelum dipakai untuk membungkus diremas-remas sedemikian rupa sehingga menjadi tampak sangat lusuh, baru kemudian koran tersebut dipakai untuk membungkus. Tetapi jangan hanya membungkus sekali saja, ambillah beberapa koran lain, bungkuskan juga dengan cara yang sama. Sehingga hadiah tersebut sekarang dibungkus dengan beberapa lapis kertas koran yang sangat lusuh. Guru bertanya pada anak-anak, "Siapa yang tahu apakah ini? Siapa yang tahu benda yang lusuh ini isinya apa?" Jika ada anak menjawab itu "hadiah" atau jawaban yang senada, tanyakan, "Mengapa kamu berpikir ini hadiah? bukankah tampaknya seperti sampah?" Guru bertanya lagi pada anak tersebut, "Apakah kamu yakin ini isinya hadiah?" Jika ia menjawab tidak, tanyakan pertanyaan itu pada anak yang lain. Jika ada anak yang dengan mantap merasa yakin isinya hadiah (tanyakan beberapa kali), mintalah ia maju ke depan kelas untuk membuka hadiah tersebut, tapi ia hanya boleh membuka 1 lapis koran saja. Setiap lapis dibuka tanyakan, "Apakah kamu yakin ini hadiah?" Jika ia menjawab ya dengan tegas, maka ia boleh terus membuka lapis-lapis berikutnya sampai ia mendapatkan hadiah tersebut. Tetapi jika ia ragu-ragu, ia tidak boleh membuka lapis berikutnya, mintalah anak lain yang lebih yakin membukanya. Sehingga akhirnya, hanya anak yang yakin bahwa benda yang lusuh itu isinya hadiahlah yang akan memperoleh hadiah tersebut. Guru kemudian menjelaskan, "Tuhan seringkali mengizinkan masalah, kesulitan, dan kegagalan kita alami, agar kita belajar menjadi lebih baik dalam segala hal. Jika nilai ulangan kita mendapat nilai merah (misalnya mendapat nilai 4), kita seharusnya terpacu belajar lebih baik. Setiap hal yang kurang baik melatih kita supaya menjadi kuat, dan berinstrospeksi agar kita lebih tekun, hati-hati, dan tidak jatuh lagi. Jadi, intinya Tuhan memberikan hadiah berkat, berupa didikan dan berkat bagi mereka yang tekun mengatasi setiap problem baru yang ia alami (yang dilambangkan dengan lapisan koran lusuh). Jadi, bersukacitalah jika pernah punya masalah, dengan selalu bertanya, "Tuhan ingin mendidik aku dalam hal apa?" Guru dapat menunjukkan cara Allah mendidik anak-anak dengan menganalogikannya seperti seorang ibu yang sedang melatih anaknya belajar berjalan. Agar si anak dapat belajar berjalan, maka si ibu harus membiarkan anaknya merangkak dengan lututnya, sesekali jatuh terpeleset, agar kakinya kuat dan dapat berjalan, bahkan lari. Bayangkan, jika ibu itu memanjakan anak dan tidak pernah mengizinkan anak itu turun dari gendongannya, apakah anak tersebut dapat berjalan? Tidak, anak itu akan menjadi lumpuh. Demikian juga Allah, justru karena Ia mengasihi kita, maka Ia izinkan kita mengalami kegagalan dan masalah, agar kita kuat. Bahan diedit dari sumber: Judul Buku: Teknik Kreatif dan Terpadu dalam Mengajar Sekolah Minggu Penulis : Drs. Paulus Lie Penerbit : Yayasan Andi, Yogyakarta, 1999 Halaman : 122 -123 ______________________________________________________________________ o/ DARI ANDA UNTUK ANDA ------------------------------------------o/ Dari: Dina Rahayuni <rahayuni_dina@> >Terimakasih e-BinaAnak untuk artikel yang sudah dikirim. Semua >artikel sangat menjadi berkat buat kami. Tuhan terus memberkati >pelayanan saudara sehingga semakin banyak orang yang diberkati.GBU Redaksi: Puji Tuhan untuk setiap berkat yang Anda dapatkan :) Jika Anda ingin membagi-bagikan berkat yang Anda terima tersebut kepada rekan-rekan pelayanan Anda yang lain, jangan lupa mengajak mereka untuk berlangganan e-BinaAnak pula. Kiranya, nama Tuhan semakin dimuliakan. Selamat melayani. ______________________________________________________________________ o/ MUTIARA GURU --------------------------------------------------o/ Menetapkan contoh bukanlah cara utama untuk mempengaruhi orang lain, itu adalah satu-satunya cara. - Albert Einstein - o/----------------------------------------------------------------o/ Staf Redaksi: Davida, Ratri, dan Lisbet Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-BinaAnak 2005 -- YLSA http://www.sabda.org/ylsa/ ~~ http://www.sabda.org/katalog/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati o/----------------------------------------------------------------o/ Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`) Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk berhenti kirim e-mail ke: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk Arsip e-BinaAnak: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/ Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://www.sabda.org/pepak/ ><> --------- PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN ANAK --------- <><
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |