Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/232

e-BinaAnak edisi 232 (8-6-2005)

Masalah Penyajian Bahan Pelajaran



   ><>  Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak  <><
        ==================================================

Daftar Isi:                                        Edisi 232/Juni/2005
----------
    o/ SALAM DARI REDAKSI
    o/ ARTIKEL     : Masalah Penyajian Bahan Pelajaran
    o/ TIPS (1)    : Memilih Bahan
    o/ TIPS (2)    : Sumber-sumber Bahan Pelajaran
    o/ STOP PRESS! : Seminar Menjadi GSM yang Luar Biasa
    o/ MUTIARA GURU

o/----------------------------------------------------------------o/
 Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi:
     <staf-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org>
______________________________________________________________________
o/ SALAM DARI REDAKSI --------------------------------------------o/

  Salam kasih dalam penyertaan Yesus Kristus,

  Selama Anda mengajar anak Sekolah Minggu, kami yakin Anda pernah
  mengalami kesulitan untuk menarik perhatian mereka agar mendengarkan
  cerita Anda dengan antusias. Anda akan semakin jengkel karena
  sepertinya mereka lebih senang melakukan aktivitasnya sendiri
  daripada mengikuti pelajaran yang Anda sampaikan. Maka Anda mulai
  bertanya-tanya, "Mengapa mereka tidak mau mendengarkan saya? Apakah
  karena materi yang saya sampaikan kurang menarik?" Jawabannya, belum
  tentu.

  Ada banyak kali kesalahan terletak bukan dalam bahan/materi yang
  diajarkan, tapi dalam cara penyajiannya. Ingin tahu lebih banyak
  tentang bagaimana memperbaiki cara menyajikan materi agar anak-anak
  lebih antusias mendengarkan Anda mengajar? Nah, sajian e-BinaAnak
  minggu ini (Edisi 223/2005), perlu Anda simak dan pelajari baik-
  baik. Ada banyak masukan yang bisa Anda pakai untuk memperbaiki cara
  mempersiapkan bahan pelajaran untuk anak SM. Selain Artikel, Anda
  juga dapat membaca dua Tips yang pasti akan menolong Anda. Selamat
  belajar menyampaikan pelajaran dengan baik! (Tes)

  Tim Redaksi

  "Aku harus menyimpan kesaksian ini dan memeteraikan pengajaran ini
               di antara murid-muridku." (Yesaya 8:16)
           < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Yesaya+8:16 >

______________________________________________________________________
o/ ARTIKEL -------------------------------------------------------o/

              -o- MASALAH PENYAJIAN BAHAN PELAJARAN -o-
                  =================================

  "Murid-murid saya tidak mau mendengarkan apa yang saya katakan!"
  Sebaiknya jangan terburu-buru dulu menyalahkan anak-anak, mungkin
  saja bukan mereka tidak mau mendengarkan perkataan Anda. Masalahnya
  mungkin ada pada cara Anda menyajikan bahan pelajaran yang sudah
  Anda siapkan. Mari kita lihat kasus berikut ini.

  "Siapa yang tahu apa yang kita pelajari minggu yang lalu?" Ibu Tini
  bertanya pada murid-murid kelas SM-nya yang terdiri dari murid
  perempuan kelas lima.

  Susan memutar-mutar gelangnya yang bagus dan berusaha untuk membaca
  tulisan-tulisan yang kecil di atasnya. Paula mencoret-coret buku
  kerja madyanya. Lilik dan Nunik berbisik dan tertawa terkikih-kikih.

  "Tak adakah seseorang yang mendengarkan?" guru berkata dengan suara
  serak dan dengan tidak sabar sebelum melanjutkan, "Minggu ini kita
  akan mempelajari tentang Yusuf. Yusuf adalah hamba Allah yang hidup
  dahulu kala ...."

  Susan mulai menyortir barang dalam dompetnya. Nunik membersihkan
  kuku jarinya. "Anak-anak, marilah kalian memperhatikan pelajaran!"
  Ibu Tini menjadi jengkel. "Kalian tak pernah mendengarkan apa yang
  saya katakan!"

  Di tempat lain, seorang guru lain memulai kelasnya, "Apa yang kalian
  lakukan apabila orangtua kalian pilih kasih terhadap saudara
  kalian?" Ibu Maria bertanya. Setiap mata memandang padanya.

  Setelah mendapatkan perhatian setiap anak dia melanjutkan, "Ester
  menyangka orangtuanya pilih kasih, `Jangan lupa piring-piring sudah
  harus selesai dicuci sebelum kami pulang!` Kakaknya mengejeknya
  ketika ibu mereka membawa kakaknya berbelanja. Ketika mereka kembali
  dengan sebuah mantel baru untuk kakaknya, hal itu sudah keterlaluan
  bagi Ester!"

  "Saya benci padanya," desis Ester. "Saya harap kakakku mati!"

  "Kedengarannya seperti di rumah kami!" sela seorang murid.

  "Dalam Alkitab kita membaca tentang beberapa orang bersaudara yang
  merasa bahwa ayah mereka pilih kasih dengan adik mereka, Yusuf.
  Terutama ketika ayah mereka memberi dia jubah yang bagus." Lalu, Ibu
  Maria langsung menyampaikan pelajaran Alkitabnya.

  PENDEKATAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEHIDUPAN

  Apa perbedaan antara kedua guru tersebut? Keduanya menyajikan bahan
  yang sama dalam pelajaran mereka. Tetapi, anak-anak gadis dalam
  kelas Ibu Maria mendengarkan dengan penuh perhatian. Murid-murid
  dalam kelas Ibu Tini sedang memikirkan banyak hal yang lain.

  Hal ini disebabkan Ibu Tini langsung menyajikan pelajarannya. Ia
  tidak memberi kesempatan pada anak-anak itu untuk mengalihkan
  pikiran mereka kepada pelajaran. Akan tetapi, Ibu Maria mendapatkan
  perhatian gadis-gadis itu dengan sebuah pertanyaan yang memancing.
  "Apa yang akan kalian lakukan, seandainya. Dia melanjutkan dengan
  cerita yang bergerak cepat dan asli yang menghubungkan pelajaran
  Alkitab dengan keadaan-keadaan dalam kehidupan zaman modern.

  Minggu depan, jangan langsung masuk dalam pelajaran Sekolah Minggu
  dengan berkata, "Sekarang kita akan mempelajari tentang ...."
  Rangsanglah pemikiran kelas Saudara dengan pendekatan yang
  direncanakan dengan baik yang ada hubungan dengan hidup sehari-hari.
  Saudara akan heran melihat murid-murid Saudara menjadi sangat
  berminat!

  CERITA YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEHIDUPAN

  Tetapi jangan berhenti di situ. Murid-murid Saudara sedang
  mendengarkan. Saudara harus tetap memikat perhatian mereka sepanjang
  cerita Alkitab itu.

  Percayakah Saudara bahwa Alkitab ada hubungan dengan hidup pribadi
  mereka? Kalau begitu, tunjukkanlah hal itu kepada mereka! Seringkali
  kemukakan pernyataan-pernyataan seperti ini, "Barangkali kalian
  diperlakukan tidak adil seperti halnya Yusuf."

  "Pernahkah kalian merasa bahwa kalian adalah satu-satunya orang yang
  hidup bagi Tuhan? Elia juga merasakan demikian. Yoyakim menyobek
  gulungan Firman Allah dan membakarnya. Tahukah kalian seorang yang
  ingin melakukan hal yang sama dengan Alkitab?"

  Apabila keadaan pelajaran itu terlampau berbeda dari apa yang mereka
  alami, pikirkanlah sebuah persamaan yang sejajar.

  Misalnya, barangkali mereka tidak pernah diperintahkan untuk
  berhenti sembahyang seperti halnya Daniel. Tetapi, mereka mungkin
  takut untuk berdoa dalam rumah makan atau barangkali di rumah
  bilamana mereka dari keluarga yang belum diselamatkan! Mereka
  mungkin tidak pernah akan menghadapi kurungan singa, tetapi
  seharusnya mereka mengerti bahwa jika mereka berdoa dengan setia
  sebagaimana halnya Daniel, Allah yang telah mengatupkan mulut singa
  akan berdiri dengan mereka menghadapi ejekan dan cemoohan. Banyak
  kali keadaan cerita itu tak memerlukan perubahan. Jubah Yusuf yang
  indah telah membangkitkan rasa iri hati dalam diri kakak-kakaknya,
  seperti halnya sebuah mantel yang baru bagi seorang putri akan
  membangkitkan rasa iri hati dalam diri saudaranya.

  Mempunyai tujuan pengajaran bagi setiap pelajaran akan menolong
  Saudara untuk menghubungkan cerita itu pada kehidupan. Tujuan
  Saudara harus merupakan tujuan utama dari pelajaran. Tujuan itu
  menguraikan apa yang Saudara inginkan untuk diketahui, dirasa, dan
  dilakukan oleh murid-murid Saudara.

  Sangatlah menolong untuk menulis tujuan ini jauh sebelumnya. Hal ini
  membantu untuk menerapkannya dalam pikiran saya sehingga saya tidak
  menyimpang dari sasaran ajaran saya.

  Andaikata pelajaran minggu depan adalah tentang hal Allah
  menyediakan air dan makanan bagi orang-orang Israel yang bersungut-
  sungut dan berkeluh-kesah pada perjalanan mereka dari Mesir ke
  Sinai, Tujuan pelajaran Saudara adalah: menunjukkan kepada anak-anak
  bahwa menggerutu dan mengeluh adalah berdosa; supaya mereka mengucap
  syukur atas berkat-berkat yang telah mereka terima; supaya mereka
  bertindak, yakni berhenti mengeluh!

  PENERAPAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEHIDUPAN

  Setelah Saudara menyajikan pelajaran Alkitab, Saudara ingin
  menerapkannya. Sebenarnya Saudara telah menerapkan Alkitab pada
  kehidupan selama pelajaran. Tetapi sekarang Saudara ingin
  meringkaskan dan menjelaskan sejelas-jelasnya tujuan pelajaran itu.

  Ada suatu penerapan yang selalu saya lakukan, dan itu paling erat
  berhubungan dengan kehidupan ini. Kalau saya tidak yakin betul bahwa
  setiap orang di dalam kelas saya sudah diselamatkan, saya selalu
  memberikan undangan untuk menerima Yesus Kristus. Tetapi, ada cara-
  caranya untuk melakukan ini juga pada tingkat kepribadian.

  Ibu Tini barangkali akan mengatakan, "Adakah seseorang di sini yang
  mau menerima Kristus?" Ibu Maria akan mengatakan, "Maukah kalian
  menerima Kristus?"

  Undangan Kristus dalam Kitab Suci bagi orang berdosa bersifat
  pribadi dan demikianlah seharusnya kita lakukan dalam pengajaran
  kita.

  Maukah Saudara agar murid-murid Saudara mendengarkan apa yang
  Saudara katakan? Maka, mulailah dengan tujuan yang tertentu.
  Tunjukkan bagaimana pelajaran itu berhubungan dengan kehidupan dalam
  pendekatan, dalam cerita Alkitab, dan dalam penerapannya.

  Jikalau Saudara melaksanakan hal ini, tidak seorang pun akan
  mendengar Saudara mengeluh, "Murid-murid saya tidak pernah
  mendengarkan apa yang saya katakan!"

  Bahan diedit dari sumber:
  Judul Buku   : Buku Pintar Sekolah Minggu, Jilid II
  Judul Artikel: Murid Saya Tidak Pernah Mendengarkan Sepatah Katapun
                 yang Saya Ucapkan
  Penerbit     : Gandum Mas,Malang, 1996
  Halaman      : 277 - 278

______________________________________________________________________
o/ TIPS (1) ------------------------------------------------------o/

                        -o- MEMILIH BAHAN -o-
                            ==============

  Salah satu cara untuk mengurangi masalah seputar bahan pelajaran,
  guru, seperti juga wartawan surat kabar, harus mempunyai perhatian
  terhadap bahan yang dapat digunakannya. Dalam ibadat pribadinya;
  ketika membaca buku, majalah, dan surat kabar, mendengarkan radio
  dan televisi; dan dalam setiap hubungan pribadi dia harus
  mengumpulkan bahan bagi persiapan pelajaran jangka panjang.

  MERENCANAKAN PELAJARAN YANG AKAN DATANG

  Dalam kurikulum yang direncanakan dengan hati-hati, setiap,
  pelajaran dikaitkan dengan pelajaran yang mendahuluinya dan yang
  mengikutinya. Semua pelajaran itu bersama-sama akan merupakan tema
  yang lengkap. Setiap penyelidikan harus berkaitan dengan tema umum
  bagi seluruh unit pelajaran.

  Supaya tiap-tiap anggota kelas akan ikut serta dengan aktif guru
  harus memberikan tugas-tugas terlebih dahulu untuk pelajarannya. Hal
  ini tidak dapat dilakukan jika guru tidak menggunakan banyak waktu
  untuk mengadakan rencana dan penyelidikan jangka panjang.
  Mempertimbangkan pelajaran yang akan datang memang praktis dan perlu
  bagi guru yang ingin pelayanannya menjadi efektif.

  MENYEDIAKAN BAGI KEPERLUAN TIAP-TIAP MURID

  Pada waktu memilih bahan, guru harus menyadari akan kebutuhan semua
  anak didiknya. Juga, keperluan tiap-tiap anak itu harus jelas
  baginya dan ia harus mempunyai perhatian untuk bahan, bahan yang
  dapat memenuhi keperluan masing-masing muridnya. Hal ini akan
  memperkaya setiap pelajaran dan setiap murid.

  MEMENUHI KEPERLUAN PRIBADI GURU

  Guru yang terlatih dan penuh pengabdian menyadari pentingnya memilih
  bacaan yang baik, membaca secara sistematis dan dengan pengertian.
  Guru itu tahu bahwa dia hanya dapat menolong murid-muridnya kalau
  dia memperkaya pertumbuhan rohaniahnya. Jika dia memperluas visinya,
  meningkatkan pengetahuannya, memperdalam kerohaniannya, dan
  menggiatkan imannya sendiri, murid-muridnya akan minum dari aliran
  air yang hidup dan bukan dari kolam yang tergenang.

  Sebagai tambahan akan penelaahan Alkitab yang sistematis, guru akan
  selalu berusaha untuk memperkaya hidupnya dengan program bacaan yang
  direncanakan. Ini akan meliputi buku-buku biografi, sejarah, novel,
  dan tafsiran mengenai kecenderungan masyarakat dewasa ini.

  Bahan diedit dari sumber:
  Judul Buku   : Teknik Mengajar
  Judul Artikel: Memilih Bahan
  Penulis      : Clarence H. Benson
  Penerbit     : Gandum Mas, Malang, 1986
  Halaman      : 57 - 58

______________________________________________________________________
o/ TIPS (2) ------------------------------------------------------o/

                -o- SUMBER-SUMBER BAHAN PELAJARAN -o-
                    =============================

  Masalah lain seputar bahan pelajaran adalah sumber-sumber bahan
  pelajaran tersebut. Berikut ini kami ulas beberapa hal yang dapat
  Anda jadikan sebagai sumber bahan pelajaran Anda.

  1. Pengalaman Pribadi
     ------------------
     Mereka yang berhasil menulis sebuah buku adalah orang-orang yang
     selalu sensitif terhadap sesuatu yang terjadi di sekitar dan
     kehidupan mereka. Mereka dapat menerjemahkan pengalaman hidup
     mereka menjadi sesuatu yang menarik dan berarti dalam sebuah
     buku. Pelajaran dan cerita sekecil apa pun yang ada dalam buku
     tersebut adalah kejadian yang dialami dalam kehidupan mereka hari
     demi hari.

     Seorang guru yang baik harus mengembangkan kepekaan mereka
     terhadap hal-hal kecil dalam kehidupan. Paling tidak, guru harus
     mempunyai pola pikir bahwa seluruh hidupnya merupakan persiapan
     dasar untuk mengajar. Tuhan berkenan memberikan kita berbagai
     macam pengalaman hidup -- pengalaman yang menyenangkan ataupun
     yang tidak menyenangkan. Guru yang sigap akan menangkap setiap
     pengalaman hidupnya sebagai bahan mengajar yang menarik.

  2. Buku-buku
     ---------
     Seorang pengkhotbah terkenal, W.B. Riley, berulang kali
     mengatakan kepada murid-muridnya, lebih baik meja tanpa mentega
     di atasnya daripada sebuah rak tanpa buku di dalamnya. Kekayaan
     yang terkandung dalam sebuah buku sangat memungkinkan seorang
     guru memiliki persiapan bahan pelajaran yang tidak terbatas.
     Dengan membaca kita memiliki kesempatan yang tidak terbatas untuk
     mengembangkan diri.

  3. Mengamati Orang
     ---------------
     Sudah sejak lama diketahui bahwa pengamatan merupakan salah satu
     kunci untuk mengerti kehidupan anak-anak. Banyak hal yang dapat
     dipelajari tentang perkembangan anak dengan mencatat seluruh pola
     aktivitas dan perilaku setiap tingkatan umur mereka. Guru Kristen
     yang sigap selalu dapat melihat bahwa perilaku orang di
     sekelilingnya merupakan ilustrasi penting dalam pelajarannya.

  4. Majalah dan Koran
     -----------------
     Kami diberitahu bahwa ledakan ilmu pengetahuan akhir-akhir ini
     telah menghasilkan lebih banyak informasi dari yang kami ketahui
     pada masa sebelumnya. Untuk itu, seorang guru Kristen diharapkan
     selalu waspada terhadap segala perkembangan yang terjadi dalam
     dunia ini. Majalah dan koran merupakan sumber yang sangat penting
     untuk mengetahui hal tersebut. Tantangannya bukan sekadar
     mengumpulkan ilustrasi untuk menolong pengajaran Anda, melainkan
     juga untuk membuat strategi bagaimana Anda menghubungkan
     perkembangan dunia, tempat murid-murid Anda berada saat ini,
     dengan kebenaran Kristen.

  Ada dua hal penting yang harus menjadi catatan setiap guru mengenai
  sumber-sumber bahan pelajaran. PERTAMA, catatlah selalu kejadian,
  ide, atau ilustrasi yang Anda temukan untuk memudahkan jika Anda
  akan menggunakannya dalam bahan pelajaran Anda. Beberapa guru
  menemukan bahwa catatan merupakan penolong yang sangat berharga.
  Catatan-catatan tersebut dapat dipelajari sewaktu-waktu dan dengan
  mudah dimasukkan dalam dokumen formal sebagai bahan pelajaran.

  Hal penting KEDUA adalah saat kita mengumpulkan bahan dari sumber-
  sumber di atas, kita tidak harus langsung mencari-cari pelajaran apa
  yang sesuai dengan bahan-bahan tersebut. Dalam beberapa kasus ada
  guru yang terlebih dahulu mengajar dengan kurikulum yang sudah
  ditentukan. Setelah selesai mengajar guru tersebut baru akan
  menggunakan ilustrasi yang dia dapatkan untuk membuat pelajaran hari
  itu lebih berarti. Setelah itu dia akan kembali mencari ilustrasi
  atau materi lain yang serupa, sehingga dapat digunakan lagi saat dia
  mengajarkan pelajaran yang sama di waktu yang akan datang. (T/Dav)

  Bahan diterjemahkan dari sumber:
  Judul Buku        : Understanding Teaching
  Judul Artikel Asli: Sourches of Teaching Materials
  Penulis           : Kenneth O. Gangel, Ph.D.
  Penerbit          : Evangilical Training Association, Wheaton,
                         Illinois -- USA, 1979
  Halaman           : 60 - 61

______________________________________________________________________
o/ STOP PRESS! ---------------------------------------------------o/

             -o- SEMINAR: MENJADI GSM YANG LUAR BIASA -o-
                 ====================================

  Komisi Sekolah Minggu PGI wilayah DKI Jakarta akan mengadakan
  SEMINAR SEHARI bagi rekan-rekan Guru SM, dengan tema:

                    "MENJADI GSM YANG LUAR BIASA"

  Seminar sehari ini akan mengupas tuntas mengenai:
     - Motivasi sebagai pelayan Tuhan yang terpanggil dan mau merespon
       untuk dipakai Allah.
     - Metode/teknik untuk mengarahkan anak-anak dan Remaja didik agar
       mereka tidak terlibat ke dalam pergaulan bebas (narkoba, "free
       sex", tawuran, dsb.) yang ditinjau pula dari segi perkembangan
       psikologi anak dan remaja.

  Pembicara:
     1. Ibu Anne Parapak, Bachelor of Education
     2. Psi. Anna S Setiyowati
     3. Yuli Damayanti, S.E. (Konselor )

  Pelaksanaan:
     Hari/Tanggal: Sabtu, 25 Juni 2005
     Waktu       : Pkl. 08.30 - 16.15 WIB
                  (Registrasi ulang pkl. 08.00 WIB )
     Tempat      : Gedung pertemuan GKI Kwitang
                   Jl. Kwitang No. 28
                   Telp. 3107786
  Biaya:
     Rp. 50.000,00 per orang (termasuk snack dan makan siang).

  Pendaftaran:
     Bp. Idama Lase; Telp. 9153380 / 081311085157
     Yetty Silalahi; Telp. 8220124
     Feronica; Telp. 8217806/0813 14039028

     Tempat terbatas, pendaftaran akan ditutup pada 11 Juni 2005 atau
     sebelum tanggal tersebut jika peserta melebihi kapasitas ruangan.

______________________________________________________________________
o/ MUTIARA GURU --------------------------------------------------o/

                   Rencana pelajaran mingguan saya:
              Hari ini saya akan "membuang" waktu secara
              bijaksana dan demi pengayaan semua orang --
                     termasuk diri saya sendiri!

o/----------------------------------------------------------------o/
               Staf Redaksi: Davida, Ratri, dan Lisbet
      Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
             Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
                 Copyright(c) e-BinaAnak 2005 -- YLSA
                       http://www.sabda.org/ylsa/
                     Rekening: BCA Pasar Legi Solo
                 No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati

><> --------- PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN ANAK --------- <><
Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`)
Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
Untuk berhenti kirim e-mail ke:   <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
Untuk Arsip e-BinaAnak:    http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen:  http://www.sabda.org/pepak/
><> --------- PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN ANAK --------- <><

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org