Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/223 |
|
e-BinaAnak edisi 223 (5-4-2005)
|
|
><> Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak <>< ================================================== Daftar Isi: Edisi 223/April/2005 ---------- o/ SALAM DARI REDAKSI o/ ARTIKEL : Ketekunan o/ TIPS : Mendidik Anak-anak Agar Bertekun o/ BAHAN MENGAJAR : Jangan Berhenti Sekarang o/ STOP PRESS! : Fellowship dan Workshop Guru SM o/ MUTIARA GURU o/----------------------------------------------------------------o/ Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi: <staf-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org> ______________________________________________________________________ o/ SALAM DARI REDAKSI --------------------------------------------o/ Salam kasih dalam penyertaan Yesus Kristus, Menumbuhkan karakter yang baik pada anak sudah harus diusahakan sejak anak dalam usia dini. Perkembangan dan pertumbuhan anak yang cepat jika tidak diimbangi dengan pembangunan karakter yang positif akan berakibat fatal. Karakter-karakter apa sajakah yang sudah harus mulai dibangun pada anak sejak mereka masih kecil? Sepanjang April 2005 ini, e-BinaAnak akan menyuguhkan tema tentang MEMBANGUN KARAKTER ANAK, yang secara berturut-turut akan menyajikan topik: * Ketekunan * Keadilan * Kepedulian * Kemandirian Sebagai topik pertama kami suguhkan karakter KETEKUNAN. Selamat bekerja bersama Tuhan untuk menumbuhkan karakter ketekunan dalam diri anak! Tuhan memberkati. (Ra) Redaksi "Sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun." (Yakobus 1:3,4) < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Yakobus+1:3,4 > ______________________________________________________________________ o/ ARTIKEL -------------------------------------------------------o/ Sebelum kita mulai membantu anak-anak didik kita membangun karakter ketekunan dalam diri mereka, terlebih dahulu kami mengajak Anda untuk melihat arti ketekunan, salah satu karakter yang harus dimiliki oleh setiap anak-anak Tuhan. -o- KETEKUNAN -o- ========= DEFINISI KETEKUNAN Ketekunan adalah terus maju ke satu tujuan walaupun banyak halangan. Orang yang tekun akan terus berpegang pada komitmennya sampai terpenuhi meskipun tidak mudah untuk melakukannya. Banyak tekanan yang akan terus menyerang dan menghalangi kita mencapai tujuan - tekanan waktu, rasa tidak bersemangat, rasa ingin mundur yang disebabkan oleh orang lain atau keadaan yang tidak mendukung. Setiap anak Tuhan yang memutuskan untuk mengikuti Yesus akan menemui semua halangan ini. Yesus sendiri menghadapi banyak tekanan. Dia mengetahui bahwa Dia akan disalibkan. Setiap halangan telah menghadang Dia di tengah jalan, termasuk keluarga-Nya, para murid-Nya, dan keinginan-Nya sendiri untuk mencari jalan lain yang mungkin ada. Akan tetapi, Dia tetap bertekun dan akhirnya memenangkan keselamatan bagi kita. Alkitab telah menjelaskan bahwa jalan-jalan orang Kristen tidaklah mudah. Kita masuk ke dalam kerajaan dengan menghadapi berbagai masalah, dan itu merupakan bagian yang akan terus berlanjut sebagai anak-anak Allah. "Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia" (Yohanes 16:33). Seperti telah diperingatkan oleh Yesus. Mereka yang mengira hidup ini akan mudah dan lancar pasti akan terkejut karenanya. Seorang calon murid memiliki visi yang sangat besar ketika dia mendekati Yesus dengan keinginan menjadi murid yang cemerlang. Yesus harus memperingatkan dia, sehingga Yesus berkata kepadanya, "Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala- Nya" (Matius 8:20). Tuhan tidak meminta kita menjadi orang terkenal. Akan tetapi, Dia memanggil kita untuk bertekun. Ketika Yohanes menulis surat kepada tujuh gereja di Asia Kecil, dia merasakan penderitaan mereka, "Aku, Yohanes, saudara dan sekutumu dalam kesusahan, dalam Kerajaan dan dalam ketekunan menantikan Yesus, berada di pulau yang bernama Patmos oleh karena firman Allah dan kesaksian yang diberikan oleh Yesus" (Wahyu 1:9). Dia memerintahkan agar semua gereja tetap bertekun dan mendorong mereka untuk tetap percaya sampai mati. Tuhan meminta kita untuk tetap bertekun dalam permasalahan yang Dia izinkan untuk kita hadapi. SEBUAH CONTOH POSITIF DARI ALKITAB Bayangkanlah bekerja selama seratus tahun untuk membuat sebuah bahtera karena Tuhan mengatakan akan hujan - dan sebelumnya belum pernah ada hujan sama sekali! Ini sama saja seperti Tuhan mengatakan kepada Nuh bahwa buah semangka akan jatuh dari langit. Kejadian 2:6 mengatakan, "Tetapi ada kabut naik ke atas dari bumi dan membasahi seluruh permukaan bumi itu." Untuk dapat menyelesaikan tugas yang diberikan Tuhan Nuh membutuhkan lebih dari sekadar ketekunan seperti yang dimiliki oleh kebanyakan orang. Nuh membutuhkan kasih karunia di hadapan Tuhan - dan hasilnya, ia berhasil berlabuh di tanah yang kering dan tinggi. Ketekunan merupakan kasih yang berkualitas. "Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu" (1Korintus 13:7). Yakub bekerja selama tujuh tahun kepada Laban agar dia dapat memperistri Rahel, akan tetapi Laban membuat Yakub bekerja tujuh tahun lagi. Kasih tetap bertekun. Yesus mengingatkan para muridnya bahwa panggilan untuk mengikut Dia akan berarti penganiayaan. Mereka akan mengalami siksaan secara fisik, emosi, rohani, akan tetapi mereka harus bertekun sampai pada akhirnya. SEBUAH CONTOH NEGATIF DARI ALKITAB Kita telah melihat semua orang-orang Kristen baru yang memulai seperti sebuah kilat. Setiap orang sangat senang dengan komitmen baru mereka kepada Kristus. Selama kehidupan ini mudah, imannya akan berkembang, akan tetapi ketika dia keluar dari tempatnya yang nyaman dan berada di bawah terik matahari yang panas, imannya akan runtuh. Dia tidak dapat menghadapi tekanan hidup di dunia yang semuanya mencoba untuk menghancurkannya. Keputusan yang kita buat untuk mengikut Yesus hanya dapat kita tanggung ketika kita terus memandang Yesus, sebagaimana Dia memandang kepada Bapa. "Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah." (Ibrani 12:2) MEMIKIRKAN KETEKUNAN DI DALAM KEHIDUPANKU SENDIRI Ketekunan merupakan suatu kualitas yang penting dalam kehidupan kita. Paulus memberitahu Timotius bahwa ketika kita mendekati hari akhir, tekanan-tekanan akan semakin banyak, seperti dua garis yang menuju pada satu persimpangan. Setan mencoba untuk melemahkan para orang kudus. Kita didorong untuk tidak menjadi lelah di dalam melakukan hal baik. Tuhan berjanji bahwa kita akan berbuah jika kita tidak tawar hati. Seorang pelatih di sekolah menengah sering memberi tahu saya, "Ketika kehidupan menjadi semakin sulit, kesulitan itu akan terus hidup." Saya kira tidak ada orang yang tidak akan setuju bahwa kehidupan menjadi semakin sulit. Jika kita pernah membutuhkan visi yang jelas, maka kita membutuhkannya sekarang. Keputusan yang kita buat pada tahun baru tidak akan cukup untuk memenuhi kita. Kita perlu menyangkal diri setiap hari dan membawa salib kita jika kita ingin menyelesaikan perjalanan kita. Disiplin Kristen yang keras tidak sesuai. Kebanyakan ini hanya akan menghasilkan orang-orang yang lemah bukannya tentara. Kita adalah orang-orang yang telah mendapatkan perlengkapan untuk melawan keputusasaan, kita senang untuk menghadapi tantangan dengan berani, jangan menangis. "Legalisme!" Ketika diminta untuk mendisiplinkan diri mereka sendiri untuk ketuhanan, mereka akan bertekun sampai pada akhirnya. Mereka memiliki Roh Tuhan Yesus di dalam diri mereka. "Ketekunan di dalam Alkitab seringkali dipasangkan dengan doa. Dalam Perjanjian Baru, para murid mencurahkan waktu mereka terus-menerus berdoa" (Kisah Para Rasul 6:4). Ketika para murid kembali ke Yerusalem setelah kenaikan Tuhan Yesus, mereka terus-menerus berdoa. Setelah Pentakosta semua orang percaya melakukan hal yang sama. Kebutuhan dalam hidup kita yang paling besar dalam hal ketekunan adalah dalam hal berdoa. Rasul Petrus menyatakan bahwa akhir dari semua hal sudah dekat. Oleh sebab itu berjaga-jagalah dan waspadalah dalam doa (1Petrus 4:7). Halangan yang telah saya hadapi ketika saya mencoba untuk melakukan doa secara teratur sangatlah ironis - telepon akan selalu berdering, anak bayi saya akan menangis dan lain-lain. Akan tetapi, tanpa persekutuan yang teratur dengan Tuhan, kita tidak bisa bertahan. "Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu" (Yohanes 8:31,32). Yesus bisa bertahan, Yesus ada dalam hidup kita. Itu berarti kita dapat pula bertahan. Bahan diterjemahkan dan diedit dari sumber: Judul Buku : Building Christian Character Judul Artikel Asli: Perseverance Penulis : Paul Anderson Penerbit : Bethany House Publishers, Minnesota - USA, 1980 Halaman : 8 - 9 ______________________________________________________________________ o/ TIPS ----------------------------------------------------------o/ -o- MENDIDIK ANAK-ANAK AGAR BERTEKUN -o- ================================ Kalau anak-anak bermain-main, mereka bermain "sampai selesai". Jadi, apakah sebabnya mereka merasa sulit kalau harus bertekun terus dalam melakukan tugas-tugas harian mereka - yaitu yang merupakan kunci bagi kehidupan yang berhasil? Dan bagaimanakah caranya sehingga orangtua dapat menolong mereka untuk memiliki kebiasaan yang positif ini? Bagaimanakah caranya agar Anda dapat menolong anak Anda untuk belajar bertekun terus sampai akhir? Ingatlah akan prinsip- prinsip yang dapat memberi motivasi yang berikut ini: 1. Bagi anak pra sekolah, keseimbangan itu penting. Pada usia ini yang terutama memotivasi anak Anda ialah upah atau hukuman dan ia tidak dapat mengerti bahwa suatu pekerjaan itu harus diselesaikan oleh karena itu merupakan hal yang "benar" yang harus dikerjakan. Jika seorang anak tidak berhasil menyelesaikan apa yang sudah ditugaskan kepadanya, tindakan yang terbaik yang harus Anda lakukan ialah turun tangan dan menolongnya. Teladan yang Anda berikan mengungkapkan bahwa Anda mendukung dia dan bahwa penting sekali untuk dengan tekun menyelesaikan tugas itu. Tindakan demikian ini juga dapat menghindari keputusasaan dan menghilangkan ketegangan yang ditimbulkan oleh omelan-omelan Anda. 2. Bersikap peka terhadap anak Anda itu sangat penting. Jika apa yang Anda harapkan dari anak Anda terlalu rendah maka anak itu tidak mendapat tantangan untuk mengembangkan potensi yang mungkin dicapainya. Jika apa yang Anda harapkan dari anak Anda terlalu tinggi maka ia menjadi takut gagal dan ketakutan semacam ini sangat merusak. Salah satu cara untuk menekankan prinsip yang benar ialah dengan membaca berbagai cerita anak-anak yang populer yang menekankan dan menghargai ketekunan seperti dongeng tentang kelinci yang balap lari dengan kura-kura. Anak-anak yang agak besar dapat disuruh membaca riwayat hidup tokoh terkenal seperti Thomas Alva Edison yang karena ketekunannya berhasil menjadi penemu bola lampu listrik atau Madame Curie yang karena ketekunannya berhasil menemukan radium. 3. Pada masa anak duduk di Sekolah Dasar, motivasi anak Anda lebih ditentukan dengan sikap saling mendukung dan saling memberi pujian. Selama masa ini tingkatkanlah dukungan dan apa yang Anda harapkan. Perkenalkan kepadanya motto-motto seperti "Kalau pada mulanya engkau tidak berhasil, cobalah sekali lagi, dan sekali lagi" dan semangat fabel kura-kura dan kelinci: "Walau lambat jika tekun, maka perlombaan pun akan dimenangkan." Tanamkan pikiran ini dengan suatu percakapan tentang prinsip Alkitab mengenai kerajinan - perhatikanlah Kolose 3:23; 2Tesalonika 3:11-13; Pengkhotbah 10:18, 11:6; dan Amsal 10:4, 12:24, 13:4 dan 22:29. 4. Limpahkanlah pujian dan berilah hadiah untuk usaha-usaha yang luar biasa. Ingatkan anak Anda tentang kejadian-kejadian saat ia berhasil menyelesaikan sesuatu dan menuai kepuasan dari apa yang berhasil dicapainya. Jika anak Anda tidak berhasil untuk menyelesaikan suatu tugas, tunjukkanlah dengan jelas kekecewaan Anda, dukungan Anda, dan kasih Anda kepadanya. Sekali lagi, menolong anak Anda pada waktu anak Anda benar-benar merasa frustrasi atau pada saat ia ingin meninggalkan pekerjaannya itu merupakan cara yang paling baik untuk menunjukkan bahwa Anda mendukungnya dan dengan demikian Anda dapat memberikan teladan mengenai disiplin yang diperlukannya. Secara konsisten memberikan teladan tentang bagaimana Anda sendiri menepati komitmen Anda merupakan sesuatu yang paling penting. 5. Dalam masa remaja, motivasi anak-anak Anda dalam melaksanakan tugas harus mulai mencerminkan suatu rasa penghargaan yang lebih matang dan berdasarkan kesadaran terhadap kebutuhan akan adanya ketertiban dalam hidup. Tuntutlah anak Anda agar tetap konsisten dengan tugas-tugas sehari-harinya, pekerjaan rumah, pemeliharaan benda-benda kepunyaannya, dan dalam menepati janjinya. Jika seorang remaja gagal, biarkanlah ia menanggung akibat atau konsekuensi dan tindakannya. Namun demikian tetaplah berikan rasa pengertian, kasih, dan dukungan Anda kepadanya. Tentu saja memang ada juga batasnya dalam soal mendisiplin agar bertekun terus sampai akhir ini. Cepat atau lambat, kita semua pada suatu saat harus juga menyerah dan menghentikan apa yang sedang kita lakukan karena kita mendapati bahwa hal itu berada di luar batas kemampuan kita, terlalu banyak menuntut, atau mungkin karena tidak menyenangkan sama sekali. Jadi, bagaimanakah caranya supaya seorang anak dapat meninggalkan atau menghentikan apa yang sedang dikerjakannya tanpa menjadi orang yang cepat menyerah? Di bawah ini terdapat beberapa prinsip yang harus dipertimbangkan dalam menyusun jawabannya. 1. Apakah ada saat yang wajar untuk menghentikan apa yang sedang dikerjakannya itu? Dapatkah anak Anda bertahan sampai saat itu? Lebih baik bertahan terus sedapat-dapatnya atau bertahan sampai secara wajar hal itu memang harus dihentikan daripada meninggalkan pekerjaan itu pada waktu sedang mengalami stres yang paling berat, yaitu apabila berbagai kesulitan menyebabkan apa yang menjadi sasaran terakhir menjadi kabur. 2. Sebenarnya pada mulanya siapa yang mempunyai gagasan untuk melakukan kegiatan itu? Jika hal itu memang bukan pilihan anak Anda sendiri, maka izin untuk menghentikan pekerjaan itu harus diberikan dengan lebih mudah. Jika pada mulanya memang anak Anda yang memintanya, maka Anda harus bersikap lebih keras. 3. Apakah komitmen itu dilakukan sambil lalu saja? Tolonglah anak Anda untuk menyadari sepenuhnya apa artinya dengan setia melaksanakan komitmen atau keputusan itu. Hal ini akan menyebabkan anak itu tidak mudah untuk dengan begitu saja menyerah bila kesukaran atau keletihan mulai timbul. 4. Dalam hal ini apakah ada keadaan yang merupakan pengecualian? Keadaan dapat mengubah haluan utamanya. Bila anak Anda ingin menyerah dan meninggalkan hal itu, ajukanlah banyak pertanyaan yang sifatnya tidak mengecam dan perhatikanlah apakah ada indikasi terselubung tentang faktor-faktor negatif yang menyebabkannya patah semangat. 5. Ajukanlah pertanyaan berikut terhadap diri Anda sendiri: "Apakah akan disebut juga meninggalkan pekerjaan atau menyerah jika yang mengambil langkah itu adalah seorang dewasa?", 6. Apa yang akan terjadi jika anak itu tidak diperkenankan meninggalkan pekerjaan itu atau menyerah? Anak-anak perlu diizinkan untuk mundur, jika mereka ternyata memang telah membuat pilihan yang salah, seperti juga halnya orang dewasa. Bila kita tidak mengizinkannya, mereka akan melakukan sesuatu yang tidak diinginkan, seperti "lupa" untuk menanggulangi beban yang menumpuk. Lebih baik dan lebih terhormat menolong anak-anak untuk bertingkah laku dengan penuh tanggung jawab selama masih terikat janji kemudian membuat suatu langkah untuk memutuskan dengan jelas dan jujur: "Saya tidak menyukainya" atau "Saya angkat tangan". Anak Anda dapat didisiplin untuk bertekun sampai akhir. Karakter ini sangat penting baginya untuk kelak dapat berhasil sebagai orang dewasa - itu sebabnya Anda pun patut mempunyai ketekunan untuk terus mengembangkan sifat ini. Bahan diedit dari sumber: Judul Buku : 40 Cara Mengarahkan Anak Penulis : Paul Lewis Penerbit : Yayasan Kalam Hidup, Bandung, 1993 Halaman : 135 - 139 ______________________________________________________________________ o/ BAHAN MENGAJAR ------------------------------------------------o/ -o- JANGAN BERHENTI SEKARANG -o- ======================== "Sekarang saya berhenti membaca!" kata Rahmat. Paman Niko segera berhenti membaca dan memandang kepada Rahmat. "Kamu baru saja mulai membaca, bukan?" katanya. "Tetapi saya tidak suka buku ini," jawab Rahmat. "Saya tidak mengerti mengapa guru itu menyuruh kami membacanya." "Kamu tidak akan pernah selesai membajak sawahmu jika kamu tidak tekun," kata Paman Niko. Rahmat tampak kebingungan. "Apakah maksud Paman?" tanya Rahmat. Renungan Singkat tentang Ketekunan: ----------------------------------- 1. Kapan terakhir kamu berhenti mengerjakan pekerjaan yang seharusnya kamu kerjakan terus dengan tekun? 2. Mengapa kamu berhenti mengerjakannya? 3. Menurutmu, apakah salah jika mempunyai kebiasaan menghentikan pekerjaan itu? Mengapa? "Pada suatu hari Tuhan yesus berkata tentang hal mengikut Dia," kata Paman Niko kepada Rahmat. "Ia berkata bahwa hal mengikut Dia sama seperti membajak sawah." "Bagaimana hal mengikut Tuhan Yesus dapat seperti pekerjaan membajak?" tanya Rahmat, tampak kebingungan. Paman Niko tersenyum. "Ketika Paman masih kecil, Paman tinggal di desa," katanya. "Bila seorang petani membajak jalur pertama dari sawahnya, ia harus terus dengan tekun melihat kepada sebuah pohon atau tiang agar ia dapat membajak dengan lurus. Jika dia tidak tekun dan tiap sebentar ia menoleh ke belakang, hasil bajakannya akan berkelok-kelok." "Jadi, jika saya terus menoleh ke belakang dan selalu ingin berhenti, saya tidak akan pernah dapat menyelesaikan bacaan saya dengan baik?" tanya Rahmat. "Ya, betul," kata Paman Niko. "Bila kamu mulai mengerjakan sesuatu yang berguna untuk dilakukan, maka teruslah memandang ke depan hingga pekerjaan itu selesai. Itulah yang dikatakan Tuhan Yesus." "Kalau begitu, saya kira lebih baik saya mulai membajak lagi," kata Rahmat sambil tertawa. Renungan Singkat tentang Tuhan Yesus dan Kamu: ---------------------------------------------- 1. Apakah yang dikatakan Tuhan yesus tentang menghentikan pekerjaan? Apakah yang akan terjadi jika kamu tidak tekun dan terus menghentikan pekerjaan? Apakah yang terjadi jika kamu terus menoleh ke belakang dan bukannya memandang terus ke depan? 2. Adakah sesuatu yang harus kamu kerjakan, tetapi kamu tidak tekun dan tidak senang mengerjakannya? Menurut kamu, apakah yang diinginkan Tuhan Yesus agar kamu lakukan sehingga pekerjaan itu dapat selesai? Bacaan Alkitab: --------------- Lukas 9:62 Kebenaran Alkitab: ------------------ Orang yang memulai pekerjaannya yang baik, harus tetap memandang ke depan hingga pekerjaan itu selesai (Lukas 9:62). Doa: ---- Ya Tuhan Yesus, semoga saya dapat melakukan hal-hal yang Engkau inginkan agar saya kerjakan. Terima kasih, ya Tuhan, karena Engkau menolong saya menyelesaikannya. Amin. Bahan diedit dari sumber: Judul Buku: 100 Renungan Singkat untuk Anak-anak Penulis : V. Gilbert Beers Penerbit : Yayasan Kalam Hidup, Bandung, 1986 Halaman : 100 - 101 ______________________________________________________________________ o/ STOP PRESS! ---------------------------------------------------o/ -o- FELLOWSHIP DAN WORKSHOP GURU SM -o- =============================== KIDS PRODUCTION akan menyelenggarakan acara fellowship dan workshop Guru Sekolah Minggu dengan keterangan sebagai berikut: Hari/Tanggal : Sabtu , 23 April 2005 Tempat : Gedung Gereja GBI Tampak Siring Jl. Tampak Siring Indah Blok F No. 1 (Kompleks Gading Batavia FOODCOURT) Kelapa Gading - Jakarta Utara 14240 Tema : Kreatifitas Balon dan Panggung Boneka Biaya : GRATIS! Pendaftaran paling lambat 15 April 2005. Silakan menghubungi: 021-4528436 atau 021-45847880 EXT. 134 (NATALIA); EXT. 135 (FENDI); EXT. 137 (CYNTHIA) Fax ke 021-4500231, UP: Natalia ______________________________________________________________________ o/ MUTIARA GURU --------------------------------------------------o/ "Tekunkah diri Anda?" Tanyakan terlebih dahulu hal ini pada diri Anda sendiri, sebelum membantu anak-anak Anda untuk bertekun. o/----------------------------------------------------------------o/ Staf Redaksi: Davida, Ratri, dan Lisbeth Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-BinaAnak 2005 -- YLSA http://www.sabda.org/ylsa/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati o/----------------------------------------------------------------o/ Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`) Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk berhenti kirim e-mail ke: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk Arsip e-BinaAnak: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/ Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://www.sabda.org/pepak/ ><> --------- PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN ANAK --------- <><
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |