Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/218 |
|
e-BinaAnak edisi 218 (2-3-2005)
|
|
><> Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak <>< ================================================== Daftar Isi: Edisi 218/Maret/2005 ---------- o/ SALAM DARI REDAKSI o/ BAHAN MENGAJAR (1) : Perjamuan Suci o/ BAHAN MENGAJAR (2) : Yesus adalah Roti Hidup o/ BAHAN MENGAJAR (3) : Drama Interaktif: Perjamuan Terakhir Bersama Yesus o/ DARI ANDA UNTUK ANDA : Informasi Renungan Harian Anak o/ MUTIARA GURU o/----------------------------------------------------------------o/ Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi: <staf-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org> ______________________________________________________________________ o/ SALAM DARI REDAKSI --------------------------------------------o/ Salam jumpa, PASKAH sebentar lagi tiba! Apakah Anda sedang sibuk mempersiapkan telur-telur PASKAH, merancang perlombaan-perlombaan menarik, mencari hadiah, atau mencari tempat untuk kebaktian padang? Boleh-boleh saja Anda sibuk dengan semua kegiatan tersebut, tetapi jangan sampai Anda melupakan makna sengsara dan kebangkitan Yesus itu sendiri. Jika Anda lebih mempromosikan kegiatan-kegiatan menarik dalam perayaan PASKAH, anak-anak SM mungkin akan mengindentikkan PASKAH dengan waktu untuk mencari telur, lomba, dll., sedangkan pengertian mereka akan penderitaan dan kemenangan Yesus justru menjadi kabur. Jika di tahun-tahun lalu Anda mengadakan berbagai aktivitas menarik untuk merayakan PASKAH, tahun ini mari kita lebih meluangkan waktu untuk bersama-sama merenungkan kembali makna pengorbanan-Nya melalui cerita-cerita PASKAH. e-BinaAnak bulan ini sudah mempersiapkan cerita-cerita tersebut dalam lima edisi dengan topik-topik sebagai berikut: * Perjamuan Terakhir * Di Taman Getsemani * Penangkapan Yesus * Penyaliban Yesus * Kebangkitan Yesus Sebagai topik pertama, kita mulai dari kisah "Perjamuan Terakhir" Yesus dan murid-murid-Nya. Banyak hal mengharukan yang terjadi di perjamuan tersebut tetapi banyak pula penghiburan yang Yesus berikan pada murid-murid-Nya. Selain dalam bentuk cerita, kisah Perjamuan Terakhir ini kami berikan pula dalam bentuk drama interaktif. Drama interaktif akan kami tampilkan secara berseri di lima edisi bulan Maret ini. Kiranya dapat digunakan sebagai pengisi acara PASKAH di SM Anda. Selamat mengajar! (Dav) Tim Redaksi "Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia." (Yohanes 6:51) < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Yohanes+6:51 > ______________________________________________________________________ o/ BAHAN MENGAJAR (1) --------------------------------------------o/ -o- PERJAMUAN SUCI -o- ============== Waktu Tuhan Yesus sudah dekat. Sebentar lagi hidup-Nya di dunia ini akan berakhir. Dan akan berakhir pula perjanjian Tuhan Allah dengan bangsa Yahudi itu, karena mereka membuang Juruselamat dan membunuh- Nya. Akan tetapi, tibalah suatu zaman baru yang amat berbahagia, yang sudah lama dijanjikan itu. Suatu bangsa atau umat yang baru akan dibentuk di dunia ini, suatu umat yang mengambil nama dari Yesus Kristus. Dan bangsa yang baru itu akan merayakan pesta Paskah juga, namun berbeda dengan Paskah yang biasa diperingati di Israel. Bangsa itu akan juga memperingati kebebasannya, akan tetapi bukan dari tanah Mesir, melainkan dari kuasa dosa serta maut. Bebas bukan karena darah seekor domba, melainkan oleh darah Domba yang sebenarnya, Domba Tuhan Allah, Kristus Yesus, yang disalibkan karena dosa manusia. Bangsa Allah yang baru itu perlu senantiasa mengingat hal itu. Bahwa Tuhan Yesus mati karena mereka itu. Bahwa Tuhan Allah sudi mengampuni dosa-dosanya, karena Dialah yang memikul dosanya itu. Itulah maksud Tuhan Yesus menetapkan Perjamuan Suci. Murid-murid-Nya merasa bahwa suasana sekarang lain sekali. Seakan-akan ada yang luar biasa yang akan terjadi. Tengoklah, Gurunya terharu. Gerak-gerik-Nya tegas, tetapi perlahan- lahan. Cara memecah-mecah roti serta memberkatinya, semuanya penuh perasaan. Sengaja dipecahkan-Nya roti itu dimuka murid-murid-Nya, supaya mereka dapat melihat dengan jelas sekali. Begitulah hidup-Nya akan dipatahkan juga untuk mereka itu. Kemudian dibagi-bagi-Nya satu orang dengan satu pecahan roti, lalu berkata, "Ambillah dan makanlah, bahwa inilah tubuh-Ku, yang dipatahkan karena kamu. Buatlah itu sebagai peringatan akan Aku." Kemudian diambil-Nya cawan yang diisi dengan anggur yang merah dan diberkati-Nya. Cawan itu diedarkan kepada murid-murid-Nya dan Ia berkata, "Cawan ini perjanjian baru dalam darah-Ku, yang ditumpahkan untuk kamu dan banyak lagi manusia. Buatlah itu tiap kali akan memperingati Aku." Murid-murid-Nya menurut dengan hormatnya. Rotinya dimakan, anggurnya diminum. Mereka belum dapat mengerti, apa maksud Tuhan Yesus. Akan tetapi, hati mereka penuh rasa kasih sayang terhadap-Nya. Sejak Perjamuan Suci itu, dan roti itu dipecahkan, mereka akan mengingat, bagaimana hidup Tuhan Yesus dipatahkan untuk mereka itu. Bila mereka melihat anggur dituangkan ke dalam cawan itu, tahulah mereka bahwa darah Tuhan Yesus begitu juga mengalir untuknya. Sesudah mereka mengadakan Perjamuan Suci itu. Tuhan Yesus sendiri sekali lagi meyakinkan bahwa Ia akan tetap mencintai mereka itu dan bahwa untuk dosa mereka juga Ia disalibkan. Akan tetapi, segala hal itu belum jelas bagi para murid. Mereka belum dapat mengerti bahwa Tuhan Yesus akan pergi dari mereka. Meskipun dikatakan-Nya terang-terangan, mereka belum juga dapat menerimanya. Semua tak masuk akal. Kata-kata-Nya berlainan sekali, amat menggemparkan hati mereka itu. Pada ketika itu mereka merasa, betapa besar rasa kasih sayang mereka terhadap-Nya! Belum pernah mereka sadar, betapa cintanya kepada Gurunya itu! Tetapi ketika itulah, Tuhan Yesus berkata bahwa mereka akan meninggalkan-Nya bahwa mereka tidak akan setia kepada-Nya. Dengarlah, hati-Nya sedih waktu Ia berkata, "Malam ini kamu semua akan tergoncang imanmu karena Aku. Sebab ada tertulis: Aku akan membunuh gembala dan kawanan domba itu akan tercerai-berai. Akan tetapi sesudah Aku bangkit, Aku akan mendahului kamu ke Galilea." Kata yang diucapkan belakangan ini hampir-hampir tak mereka dengar lagi. Akan tergoncang iman karena Dia? Akan meninggalkan Dia? Mereka menggeleng-gelengkan kepalanya. Mana boleh? Mereka yakin akan tinggal di samping-Nya sampai detik yang terakhir. Mereka akan setia sampai mati...! Apalagi Petrus! Ia tersinggung. Tuhan Yesus berani mengatakan itu! Dengan semangatnya yang meluap-luap, ia berseru sekuat-kuatnya dan kata ini keluar dari hati yang ikhlas. "Biar mereka semua meninggalkan Tuhan Yesus, aku tak kunjung meninggalkan Tuhan!" Belum diketahuinya betapa besar perjuangannya, kalau setan sendiri akan menyerangnya. Bahwa serangannya amat dasyat bahwa manusia tak dapat melawan iblis yang amat cerdik tetapi jahat itu. Akan tetapi Tuhan Yesus sadar akan hal itu. Dengan sabar diperingatkan-Nya dia "Simon, Simon, lihat, Iblis telah menuntut untuk menampi kamu seperti gandum, tetapi Aku telah berdoa untuk engkau, supaya imanmu jangan gugur." Tetapi Petrus belum mau menyerah juga. Rasanya ia sanggup melawan setan. Ia berkata, "Tuhan, aku malah bersedia turut masuk dipenjara dan turut mati. Aku rela memberikan hidupku kepada-Mu." Tetapi Tuhan Yesus menggelengkan kepala-Nya. Ia bertanya, "Kau akan mengorbankan hidupmu untuk Aku? Sesungguhnya Aku berkata, sebelum ayam berkokok untuk kedua kalinya, sudah kausangkal Aku tiga kali." Ah ... murid-murid itu tak percaya. Menyangkal Tuhan Yesus? Petrus menggelengkan kepalanya. Ia akan menyangkal bahwa ia murid Tuhan Yesus? Lebih baik ia mati. Masih banyak yang dikatakan Tuhan Yesus pada malam itu. Kata perpisahan. Murid-murid itu sekarang mulai sadar bahwa sebentar lagi mereka akan berpisah. Hati mereka berdebar-debar dan terharu. Dalam hatinya mereka merintih-rintih, "Ya, Tuhan, apakah Kau benar-benar akan meninggalkan kami?" Tuhan Yesus pun terharu melihat murid-murid-Nya. Diterangkan-Nya, bahwa itu perlu. Dihiburkan-Nya hati mereka, kata-Nya, "Aku akan menyediakan tempat untukmu dalam Rumah Bapa. Karena itu Aku harus lebih dulu pergi. Di sana kamu akan tinggal untuk selamanya disamping-Ku." Bila Ia pergi, tak akan dibiarkan-Nya mereka begitu saja. Ia akan berdoa kepada Bapa-Nya di surga, dan Bapa itu akan menyuruh Roh Kudus ke dalam hati mereka semua. Roh Kudus itu akan menghibur hati mereka, memimpin mereka, dan tetap tinggal di samping mereka. Ketika mereka berniat akan bangun dari bangkunya, Tuhan Yesus duduk terus, belum dapat berpisah juga. Masih banyak yang akan dikatakan- Nya. Ia ingin sekali supaya mereka senantiasa mengingat Tuhan Yesus, terus memikirkan-Nya, bahkan Ia harus menjadi darah daging bagi mereka. Dan Tuhan Yesus pun akan senantiasa mengingat mereka. Mereka harus menjadi satu dengan Tuhannya, seperti sebuah dahan satu dengan pokoknya, atau sebuah carang menjadi satu dengan pokok anggurnya. Jangan seperti Yudas. Dari luar ia kelihatan seperti murid Tuhan Yesus, tetapi sebenarnya ia tidak terikat oleh rasa kasih kepada Dia. Karena itu ia terus dipotongkan, ibarat dahan yang sudah layu dipatahkan. Yesus menceritakan sebuah perumpamaan, "Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Ku tukang kebunnya. Tiap carang yang tak berbuah dipotong-Nya dan tiap-tiap carang yang berbuah disucikan- Nya supaya bertambah buahnya. Karena itu tinggallah dalam Aku dan Aku tinggal dalam kamu. Seperti carang tak mungkin berbuah sendiri, kalau tak tinggal dalam batang pokok anggurnya, begitu pun kamu tak dapat berbuah kalau tidak tinggal dalam Aku. Akulah pokok anggur dan kamu carang-carangnya. Yang tinggal dalam Aku dan Aku pun di dalam dia, ia akan berbuah banyak. Karena kamu tak dapat berbuat apa pun juga, jika Aku tak menyertaimu." Sesudah Tuhan Yesus selesai berbicara, Ia menengadah ke atas dan berdoa dengan murid-murid-Nya. Seperti seorang Imam Besar di Israel yang membawa nama segala suku bangsa dalam hatinya bila ia masuk ke dalam ruang mahasuci, Ia pun membawa seluruh umat Allah yang baru dalam hati-Nya ke hadirat Tuhan Allah, karena Dialah Imam Besar yang benar. Ia berdoa untuk murid- murid-Nya juga untuk Dia sendiri serta untuk pekerjaan-Nya. Dalam doa-Nya Ia juga ingat kepada mereka yang akan percaya, karena mendengarkan pekabaran Injil yang dilakukan oleh murid-murid itu. Untuk manusia yang berjuta-juta itu Ia akan mati, supaya semuanya masuk ke dalam sorga beserta Dia. Dengan penuh hormat dan ketekunan terdengarlah suara-Nya dalam ruangan yang sunyi itu, "Ya Bapa, aku ingin, supaya orang yang telah Engkau serahkan kepada-Ku itu ada bersama dengan Aku di mana Aku ada, supaya mereka itu kelak melihat kemuliaan-Ku yang telah Engkau karuniakan kepada-Ku, karena Engkau sudah mengasihi Aku sebelum dunia ini ada." Dalam doa keimanan-Nya itu Tuhan Yesus tidak melupakan seorang pun dari kita. Kemudian mereka menyanyikan lagu pujian. Suara Murid-murid yang masih gemetar karena terharu itu ditutupi oleh suara Guru mereka yang nyaring dan jernih. Sekali lagi, untuk penghabisan, cawan minuman itu diedarkan, kemudian Yesus bangkit dan mendahului mereka keluar dari ruangan itu menuju malam gelap. Murid-murid itu mengikuti-Nya, serba ragu-ragu dan penuh rasa cemas, dan melirik ke kiri dan ke kanan. Bulan bersinar tinggi di langit. Tetapi dengan tenang Yesus berjalan terus keluar pintu gerbang kota itu, melalui jembatan sungai Kidron, dan mendaki ke bukit Zaitun. Di atas sana, di lereng bukit itu ada sebidang kebun zaitun, Getsemani, sering Ia pergi ke sana untuk menyendiri dan berdoa. Langkah mereka menuju ke arah sana. Waktu Tuhan Yesus sudah sangat dekat. Bahan diedit dari sumber: Judul Buku: Cerita-cerita Alkitab Perjanjian Baru Penulis : Anne De Vries Penerbit : Balai Alkitab dan Badan Penerbit Kristen, Jakarta, 1959 Halaman : 203 - 207 ______________________________________________________________________ o/ BAHAN MENGAJAR (2)---------------------------------------------o/ -o- YESUS ADALAH ROTI HIDUP -o- ======================= Alat Peraga: ------------ 1. Berbagai simbol yang dengan mudah dikenali anak-anak (pilihlah simbol-simbol dari lingkungan sekitar Anda dan murid-murid Anda (lambang negara, logo gereja, dan lain-lain)). 2. Sepotong roti. Ayat Alkitab: ------------- Lukas 24:13-35 Tema: ----- Roti bagi Jiwa Kita Penyampaian: ------------ Saya membawa beberapa benda dalam tas ini. Mari kita lihat sama- sama. Apa yang kamu ingat ketika kamu melihat gambar ini (burung Garuda)? Apa yang kamu ingat ketika kamu melihat tanda ini (lambang Palang Merah Indonesia)? Kalau kamu melihat ini (logo gereja Anda)? Apa yang kamu ingat kalau kamu melihat sepotong roti? (Beberapa jawaban akan muncul. Tuntunlah anak-anak untuk mengingat Yesus sebagai Roti Hidup.) Ada suatu cerita dalam Alkitab yang akan segera dibacakan, yang mengatakan bahwa murid-murid mengenali Yesus pada saat Dia memecah- mecahkan roti bersama mereka. Pada suatu hari, murid-murid sedang dalam perjalanan dan sedang berbicara dengan Yesus, walaupun mereka tidak tahu bahwa Dia adalah Yesus. Mereka mengundang Yesus untuk singgah di rumah mereka. Memecah-mecahkan roti bersama-sama adalah hal yang sering dilakukan oleh Yesus dan murid-murid-Nya. Segera setelah mereka melihat Yesus memecah-mecahkan roti, mereka tahu bahwa orang itu adalah Yesus. Kita juga telah mendengar bahwa Yesus pernah berbicara tentang Roti Hidup. Kita semua tahu bahwa kita perlu roti untuk makan, supaya badan kita sehat. Tetapi berdoalah, mengikut Yesus, belajar tentang Yesus, dan menjalankan kehidupan seperti yang diinginkan oleh Yesus, itulah yang membuat kehidupan rohani kita sehat. Roti bagi badan kita ataupun roti bagi jiwa kita sama pentingnya. Memecah-mecahkan roti adalah suatu simbol bagi hidup dan kasih Yesus. Setiap kali kamu mendengar tentang memecah-mecahkan roti, ingatlah Yesus. Setelah kita berdoa, kamu boleh memotong roti ini dan membawanya untuk kamu makan. Doa: ---- Ya Tuhan, terima kasih atas roti yang kami makan supaya badan kami kuat. Terima kasih juga atas Roti Hidup yang menguatkan jiwa kami. Amin! Bahan diedit dari sumber: Judul Buku: Ceritakan untuk Anak-anak Sekolah Minggu (Buku Satu): Sebuah Sumber Ibadah Penulis : Donna McKee Rhodes Penerbit : Gospel Press, Batam Centre, 2002 Halaman : 97 - 99 ______________________________________________________________________ o/ BAHAN MENGAJAR (3)---------------------------------------------o/ -o- DRAMA INTERAKTIF: PERJAMUAN TERAKHIR BERSAMA YESUS -o- ================================================== Karakter yang diperankan: ------------------------- 1. Narator 2. Yesus 3. Dua orang sebagai tikus 4. Murid-murid (yang diperankan secara spontan oleh anak-anak yang hadir menonton pertunjukan drama ini) Perlengkapan: ------------- 1. Lonceng untuk memberi tanda dimulai dan berakhirnya drama. 2. Balok kayu untuk menimbulkan suara langkah-langkah kaki/sepatu. 3. Meja kecil yang rendah dengan gelas anggur dan roti di atasnya. Teks Drama: ----------- Narator: "Di lantai atas sebuah rumah kita akan melihat Yesus, para murid, dan dua ekor tikus yang berada di sudut ruangan." [Para tikus masuk dan menempatkan diri di depan mikropon yang diletakkan di sudut panggung.] Tikus 1: "Aku harap mereka menyisakan sedikit makanan untuk kita pada saat mereka selesai makan malam ini." Tikus 2: "Jangan kuatir! Pasti akan ada banyak makanan untuk semua orang, termasuk untuk kita para tikus." Tikus 1: "Ssssttt...!! Aku mendengar langkah-langkah kaki! [Bunyikan balok kayu yang sudah Anda siapkan sehingga menyerupai bunyi langkah-langkah kaki.] Heeiii ... Sang Guru sudah datang!" [Pemeran Yesus memasuki ruangan.] Tikus 2: "Dan 12 murid-Nya." Tikus 1: "Hmmmm ....." Tikus 2: "Yang pasti ada lebih dari 12 murid di ruangan ini sekarang." [Sambil menunjuk anak-anak yang hadir dalam pertunjukan drama tersebut.] Narator: "Selamat datang Anak-anak. Malam ini saya memanggilmu para murid karena itulah bagian yang akan kalian mainkan dalam cerita ini. Saat ini kita sedang berada di ruangan teratas sebuah rumah yang secara khusus dipersiapkan untuk sebuah perjamuan makan yang disebut Perjamuan Terakhir. Yesus berkumpul bersama murid-Nya di dalam ruangan ini beberapa tahun lalu untuk merayakan Paskah dan untuk bercerita kepada murid-murid-Nya mengenai sebuah rencana rahasia yang sudah dipersiapkan-Nya. Kami memerlukan kalian untuk menolong kami dalam drama ini, untuk membedakan kabar baik dan kabar buruk. Jika Yesus berbicara kepadamu, kami akan meminta kalian menjawab dengan dua cara. Ketika ibu jariku menunjuk ke atas (peragakan), saya meminta kalian saling "toss" (saling menepukkan tangan dengan teman), dan ketika ibu jari saya menunjuk ke bawah (peragakan), buatlah suara seperti ini, "Ohhhh." Mari kita coba. [Anak-anak dan narator mencoba peragaan tersebut satu kali.] Bagus! Ketika kalian mendengar suara lonceng, itulah tanda permainan kita akan dimulai." [Bunyikan lonceng sebanyak tiga kali.] Yesus : "Hai para murid, malam ini kita berkumpul bersama untuk terakhir kalinya. Kita telah melewati waktu-waktu yang menyenangkan [ibu jari Narator menunjuk ke atas], dan kita juga sudah pernah melewati saat-saat yang menyedihkan [ibu jari Narator menunjuk ke bawah.] Mulai malam ini kita sepertinya akan memasuki saat-saat yang tidak menyenangkan [ibu jari narator menunjuk ke bawah.] Tetapi jangan takut! Tuhan punya sebuah rencana. [Ibu jari Narator menunjuk ke atas.] Memang benar bahwa akan ada satu orang dari antara kalian yang akan mengkhianati dan menyerahkan aku kepada orang-orang yang mengharapkan kematianku [ibu jari narator menunjuk ke bawah], tetapi jangan kuatir. Tuhan sudah punya sebuah rencana. Sekarang mari kita makan." Tikus 1: "Jadi ini semua tentang waktu." Tikus 2: "Ssstttt!! Yesus mengatakan sesuatu!" Yesus : "Saat kalian makan roti ini dan minum dari cawan ini, ingatlah aku bersama-sama dengan kalian." Narator: "Setelah mereka selesai makan, Yesus dan para murid meninggalkan ruangan tersebut dan pergi ke sebuah taman yang sunyi untuk berdoa. [Yesus meninggalkan ruangan.] Tikus 1: "Heeiii ... Yesus sudah pergi lho! Kenapa kamu tidak makan?" Tikus 2: "Aku tidak jadi lapar nih. Ruangan itu penuh dengan keharuan. Orang sebaik Yesus mengucapkan selamat tinggal." Tikus 1: "Ya ... ada sebuah rencana. Aku menunggu-nunggu apakah rencana itu?" [Lonceng berbunyi tiga kali menandakan akhir dari permainan drama.] Narator: "Terima kasih anak-anak, untuk kedatangan kalian di ruang atas ini. Kita bertemu lagi lain waktu ...." [Tutuplah dengan sebuah pujian yang sudah dipersiapkan sebelumnya kemudian ajak anak-anak untuk berdoa.] Bahan diterjemahkan dan diedit dari sumber: Judul Buku : Program Resources for Lent and Easter: Take Up Your Cross Judul Artikel Asli: At Supper with Jesus: Good News, Bad News Penerbit : Augsburg Fortress, Minneapolis - USA, 1990 Halaman : 18 - 19 ______________________________________________________________________ o/ DARI ANDA UNTUK ANDA ------------------------------------------o/ Dari: Deni Christian <denilie.christian@> >Mengenai renungan harian untuk anak-anak yang ditanyakan dalam >e-BinaAnak 215, saya ada sedikit informasi. > >Mulai tahun 2005 ini, untuk kalangan tunas remaja (kelas 1 - 3 SMP) >di gereja saya (GSRI Karawang Pos PI CIkarang), membagikan >renungan "Youth for Christ". Penerbitnya Yayasan Komunikasi >Bersama. Untuk usia di bawah tunas remaja, mereka menerbitkan >renungan harian anak "Kiddy". Kami memang belum menggunakan >renungan anak ini, tapi kalau Pak Pras mau coba mengetahui isinya, >bisa mendapatkan di toko buku Metanoia (yang pernah saya lihat di >Mal Ciputra) atau toko buku Gramedia (lihat di Mal Kelapa Gading). >Di kedua toko ini, renungan harian di simpan di depan kasir >pembayaran buku. > >O ya, harganya adalah Rp. 3,500 (renungan Kiddy) dan Rp. 3,000 >(untuk Youth for Christ). Semuanya adalah edisi per 2 bulan. > >Terima Kasih !! >GBU always >Deni Christian Redaksi: Wah ... terima kasih sekali untuk informasinya. Kami yakin informasi Anda ini berguna bagi anggota e-BinaAnak yang selama ini sedang mencari bahan renungan harian untuk anak. Kiranya tambahan referensi dari Sdr. Deni ini menjadi berkat bagi Anda. Mungkin ada tambahan referensi lagi dari rekan-rekan lain, terutama yang menerbitkan sendiri renungan harian anak di gerejanya? Silakan kirimkan ke: ==> staf-BinaAnak@sabda.org ______________________________________________________________________ o/ MUTIARA GURU --------------------------------------------------o/ Dialah Anak Domba Paskah yang sejati, yang dalam perjamuan Paskah membayar bagi kita dosa Adam, dan dengan darah-Nya selamatkan kaum-mu yang beriman. - Book of Common Prayer - o/----------------------------------------------------------------o/ Staf Redaksi: Davida, Ratri, dan Lisbeth Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-BinaAnak 2005 -- YLSA http://www.sabda.org/ylsa/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati o/----------------------------------------------------------------o/ Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk berhenti kirim e-mail ke: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk Arsip e-BinaAnak: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/ Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://www.sabda.org/pepak/ ><> --------- PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN ANAK --------- <><
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |