Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/187 |
|
e-BinaAnak edisi 187 (22-7-2004)
|
|
><> Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak <>< Daftar Isi: Edisi 187/Juli/2004 ~~~~~~~~~~~ o/ SALAM DARI REDAKSI o/ ARTIKEL : Bekerja dengan Anak Pratama o/ TIPS MENGAJAR : Penginjilan pada Anak Usia 6 - 9 Tahun Menurut Ciri-cirinya o/ BAHAN MENGAJAR : Memberi itu Menyenangkan o/ DARI ANDA UNTUK ANDA : Minta Dukungan Doa o/ MUTIARA GURU =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi: <staf-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org> =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ o/ SALAM DARI REDAKSI Salam kasih, Perkembangan anak memang luar biasa. Mulai saat dalam kandungan, sampai beranjak dewasa. Setiap ciri yang menyertai tahap pertumbuhan merupakan suatu keajaiban yang Tuhan nyatakan kepada manusia dan tidak boleh kita abaikan. Dengan mengenal ciri-ciri mereka, kita sebagai pendidik dapat memprediksi dan mencari cara mendidik yang terbaik bagi mereka. Berkaitan dengan mengenal ciri-ciri perkembangan anak, maka topik yang dibahas pada edisi minggu ini adalah CIRI-CIRI ANAK PRATAMA (6 - 9 tahun). Secara lengkap, kita dapat mengenal ciri-ciri anak pratama dalam Artikel yang berjudul "BEKERJA DENGAN ANAK PRATAMA". Selain itu, dalam Tips Mengajar kita dapat memperoleh petunjuk tentang metode penginjilan yang dapat diterapkan pada anak pratama. Jangan lupa pula untuk menyimak Kolom Bahan Mengajar yang dapat menambah perbendaharaan pelajaran Anda. Semoga sajian kami minggu ini memberi berkat bagi pelayanan Anda. Selamat mengajar! Tim Redaksi Tetapi Yesus berkata: "Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku; sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Sorga." (Matius 19:14) < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Matius+19:14 > =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ o/ ARTIKEL BEKERJA DENGAN ANAK PRATAMA =========================== MENGENAL MURID Anak pratama berusia enam, tujuh, delapan, atau sembilan tahun, atau sedang duduk di kelas satu, dua, dan tiga di Sekolah Dasar. Dia giat, bersemangat, suka bertanya, dan memperhatikan segala sesuatu di sekitarnya. Selain itu, dia belajar dengan jalan membuat, melakukan, mendengar, melihat, berbicara, meniru, mempertunjukkan, dan menceritakan. Secara Jasmani -------------- Tingkat kegiatan anak-anak pratama sangat tinggi, tapi jangka perhatiannya pendek. Ia perlu sering bergerak dan mengadakan bermacam-macam kegiatan. Secara Mental ------------- Ia ingin sekali belajar dan haus akan pengetahuan. Sekarang, dia bisa membaca dan mendapat pikiran-pikiran dari banyak sumber. Itulah sebabnya, setiap anak pratama harus mempunyai Alkitab sendiri dan menyadari bahwa Alkitab adalah Firman Allah yang khusus ditujukan kepadanya. Meskipun dia mulai berpikir tentang hal-hal yang abstrak (yang tidak berwujud), namun yang paling dapat dipahami oleh pikirannya adalah benda-benda yang berwujud -- benda-benda yang dapat dilihatnya, dijamahnya, dan didengarnya. Melalui benda-benda yang berwujud ini, dia dapat belajar tentang keajaiban kasih dan kebesaran Allah. Pelajaran dari alam dan benda-benda yang dipakai sebagai alat peraga dapat merangsang anak pratama untuk menghubungkan Firman Allah dengan hidupnya. Dia tidak mengingini jawaban-jawaban yang banyak seluk-beluknya, tetapi dia juga tidak puas dengan jawaban-jawaban yang singkat. Pada usia ini selalu timbul pertanyaan mengapa. Mengapa saya ada? Mengapa Allah mencintai saya? Mengapa kita mati? Mengapa kita ke gereja? Mengapa saya seorang yang berdosa? Mengapa saya perlu diselamatkan? Seorang guru Pratama harus berusaha menjawab murid-murid yang mengajukan pertanyaan-pertanyaan itu. Hal ini menuntut belajar, doa, dan pimpinan Roh Kudus. Secara Sosial ------------- Lingkungan teman-teman anak pratama meluas sampai orang-orang di luar keluarganya. Di Sekolah Minggu ada teman-teman baru. Berkaitan dengan hubungan yang baru ini, ia memerlukan dorongan, kasih, dan kesabaran dari orang-orang dewasa. Mereka dapat dengan bijaksana membimbing dia supaya menyadari tanggung jawabnya terhadap orang lain. Anak pratama juga memerlukan bantuan dalam mengembangkan kebiasaan dan kesopanan. Bersama dengan perkembangan ini, ia perlu diajar menghormati Allah, gereja, orangtua, guru, orang dewasa lainnya, dan anak-anak lain. Secara Rohani ------------- Kebutuhan yang terbesar adalah kerohanian. "Anak-anak pun sudah dapat dikenal dari perbuatannya, apakah bersih dan jujur kelakuannya" (Amsal 20:11). Anak pratama dapat menentukan mana yang benar dan yang salah. Ia bisa merasa tertempelak karena dosanya dan dapat mengalami keselamatan. Ia juga bisa berdoa dengan sungguh- sungguh. Ia tidak mengerti semua hal, seperti yang dimengerti orang- orang dewasa pada waktu menerima Kristus. Keputusannya itu tidak berdasarkan penelitian dan akal pikirannya. Akan tetapi, bagi dia keselamatan adalah pengenalan dengan seorang Oknum, yaitu Yesus Kristus, dan menanggapi Dia dengan percaya dan kasih. MERENCANAKAN METODE SAUDARA Setelah melakukan persiapan dengan saksama, maka keberhasilan mengajar sebagian besar tergantung pada cara penyajiannya. Alat-alat peraga, walaupun sederhana sangat menolong untuk menyampaikan pelajaran-pelajaran. Namun, alat peraga itu hanyalah penolong, sedangkan pelajaran-pelajaran hanyalah saluran. Banyak pelajaran disampaikan melalui teladan maupun perkataan. Sebab itulah pelajaran harus bersifat pribadi. Pernah dikatakan bahwa, seorang guru mengajar sedikit melalui kata-kata yang diucapkannya, sedikit lebih banyak melalui apa yang dilakukannya, tetapi dia paling banyak mengajar melalui keadaan dan sikapnya. Bermacam-macam metode mengajar harus digunakan. Alat peraga, flash- card, drama, cerita, film strip, dan lain-lain, adalah alat-alat yang dapat digunakan. Pekerjaan tangan yang merupakan kreasi murid itu sendiri, mendorong murid untuk ikut serta dalam pelajaran dan memperkuat pelajaran. Ketika merencanakan metode-metode pelajaran dan penyampaiannya, ingatlah kebutuhan jasmani anak-anak. Jika perlu, perpendeklah cerita atau waktu kegiatan, kemudian mengertilah akan kegelisahan dan cekikik yang merupakan bagian pertumbuhan. Pengulangan adalah metode mengajar yang baik, tetapi setelah anak-anak pratama mengerti berita yang Saudara inginkan untuk mereka, berpindahlah ke lain pikiran. Ketika murid-murid menerima inti gambaran atau cerita Saudara, mereka akan gelisah dan mulai memikirkan hal-hal lain. Pikatlah dan tahanlah mereka yang tidak tetap itu. Sekali-kali jangan meremehkan kesanggupan anak-anak pratama untuk mengerti kebenaran-kebenaran rohani. Seorang guru kelas Pratama akan memperhatikan adanya pertumbuhan rohani yang nyata dalam setiap murid ketika kebutuhan-kebutuhan dipertimbangkan. Ketika anak itu dihadapkan kepada pengaruh kebenaran-kebenaran Alkitab, ia akan mulai dewasa hingga menjadi seorang Kristen yang tabah. Seorang guru belum berhasil mengajar sampai murid telah belajar; itulah sebabnya, guru harus menanyai dirinya sendiri dengan pertanyaan-pertanyaan berikut: Bagaimana saya dapat menyajikan pelajaran ini supaya murid dapat belajar sebanyak-banyaknya? Bagaimana cara saya mengajar dapat menjadi lebih efektif? Berikut ini ada beberapa petunjuk: 1. Apa yang ingin saya capai dalam pelajaran ini? 2. Berapa banyak yang dapat dimengerti oleh murid-murid dalam waktu yang ditetapkan? 3. Bagaimanakah kondisi kerohanian kelas saya? 4. Bahan-bahan pelajaran apakah yang telah disajikan kepada kelas sebelumnya? 5. Metode penyajian apakah yang saya pergunakan? 6. Bahan apakah yang tersedia untuk keperluan saya? 7. Apakah saya telah membuat persiapan rohani untuk diri saya pribadi? Seorang guru akan menginginkan mendapat pikiran-pikiran yang baru, karena ia memerlukannya untuk menghadapi kelasnya pada setiap hari Minggu. Buku-buku dan brosur-brosur mengenai anak-anak, misalnya uraian pelajaran Sekolah Minggu, majalah mingguan, dan pelajaran ilmu jiwa anak-anak pratama akan sangat menolong. Bahan bacaan itu seharusnya dipelajari juga di samping buku-buku penunjang yang rohani. MEMBIMBING ANAK PRATAMA KEPADA KRISTUS Para pengajar mempunyai kesempatan yang luar biasa untuk membimbing anak-anak pratama. Pada masa ini keseimbangan antara perasaan dan pikirannya menyebabkan anak itu dapat menanggapi panggilan Roh dengan wajar. Untuk memimpin mereka kepada Kristus, janganlah kita menunggu sampai mereka lebih besar, atau sampai mereka melakukan perbuatan-perbuatan dan sikap-sikap yang berdosa. Ingatlah akan perkataan Yesus, "Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang- halangi mereka datang kepada-Ku; sebab orang-orang yang seperti itulah yang mempunyai Kerajaan Surga" (Matius 19:14). Marilah kita berusaha membawa anak-anak kepada keputusan bagi Kristus dalam tahun-tahun ini ketika mereka mudah dibentuk dan mudah dipengaruhi. Bahan diringkas dari sumber: Judul Buku: Buku Pintar Sekolah Minggu, Jilid 2 Penerbit : Gandum Mas, Malang, 1996 Halaman : 231 - 234 =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ o/ TIPS MENGAJAR PENGINJILAN PADA ANAK USIA 6 - 9 TAHUN MENURUT CIRI-CIRINYA ====================================== USIA ENAM DAN TUJUH TAHUN ------------------------- FISIK Ciri-Ciri: ---------- 1. Koordinasi otot-otot kecilnya bertambah, meskipun kadang-kadang terasa janggal. 2. Masa pertumbuhannya lebih lambat; anak perempuan cenderung lebih cepat daripada anak laki-laki. 3. Tidak bisa diam -- selalu bergerak. 4. Senang membuat sesuatu. Penginjilan yang bisa dilakukan: -------------------------------- 1. Ajak mereka untuk ambil bagian dalam kegiatan-kegiatan yang membutuhkan ketrampilan, misalnya melukis dan memotong. 2. Sering-seringlah memberikan kesempatan untuk mengubah kegiatan dan jangka waktunya. 3. Sediakan ruangan yang memadai untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang memerlukan gerakan fisik. 4. Mainkan cerita-cerita dalam Alkitab. 5. Buatlah proyek yang berhubungan dengan aspek yang konkret dari cerita Alkitab tersebut. KOGNITIF Ciri-ciri: ---------- 1. Selalu ingin belajar. 2. Menanyakan berbagai pertanyaan. 3. Konsep yang dimiliki masih dalam jangka waktu yang terbatas. 4. Memiliki berbagai variasi dalam membaca. 5. Cenderung fokus hanya pada satu atau dua detail dari cerita atau pengalaman yang dialami. 6. Jangka perhatian terbatas -- tujuh sampai sepuluh menit. 7. Proses berpikirnya dalam. 8. Mampu menggunakan kategori yang sederhana. Penginjilan yang bisa dilakukan: -------------------------------- 1. Dengarkan dan tanggapi pertanyaan mereka. 2. Hindari penggunaan simbol-simbol dalam menceritakan cerita Alkitab dan konsep Alkitab. 3. Hindari obyek pelajaran. 4. Dalam menceritakan cerita Alkitab gunakan ilustrasi yang bisa dilihat. 5. Usahakan agar murid bisa ikut terlibat secara aktif dalam memahami Alkitab. 6. Hindari ketergantungan terhadap kemampuan membaca seorang anak ketika menggunakan peralatan pelajaran yang dicetak. 7. Tekankan satu poin utama -- satu ide dalam satu waktu. 8. Ajarkan Alkitab sebagai suatu buku yang mengajarkan cerita-cerita kebenaran, bukan sebagai cerita yang mungkin bisa salah karena merupakan dongeng atau fantasi seseorang. USIA DELAPAN DAN SEMBILAN TAHUN ------------------------------- FISIK Ciri-ciri: ---------- 1. Aktif mengembangkan koordinasi otot besar dan kecil. 2. Kekuatannya bertambah. 3. Ingin menguasai ketrampilan dasar. 4. Senang olahraga dalam tim dan kegiatan-kegiatan atletik lainnya. 5. Mengikuti kata hatinya. Pelayanan yang bisa dilakukan: ------------------------------ 1. Beri kesempatan kepada anak-anak untuk mengerjakan tugas-tugasnya dengan sedikit bantuan. 2. Fokuskan pada partisipasi dan memberikan usaha yang terbaik daripada memenangkan. 3. Beri pujian pada anak-anak atas usaha yang telah mereka lakukan dalam mencoba ketrampilan baru. 4. Buatlah kegiatan di luar kelas agar anak-anak bisa bermain bersama. 5. Ajaklah bermain dengan permainan yang ada peraturannya. 6. Bantulah anak untuk belajar merawat barang milik temannya dengan baik. 7. Tantanglah anak untuk membuat proyek mereka sendiri yang mengilustrasikan cerita Alkitab dan kepribadian tokoh yang dipelajari. KOGNITIF Ciri-ciri: ---------- 1. Selalu ingin belajar hal-hal baru. 2. Kemampuan untuk memahami pandangan orang lain mulai bekembang. 3. Mulai mengenal perasaan "malu" dalam situasi-situasi tertentu. 4. Pemahaman konsep berkembang berdasarkan lingkungan sekitarnya. 5. Ketrampilan menulis dan berbahasa terus berkembang. 6. Prestasi akademik menjadi hal yang penting. 7. Dapat memahami lebih dari "seluruh" gambar yang ada. 8. Sangat kreatif dan senang menemukan hal-hal baru. 9. Sangat ingin tahu. 10. Mudah mengingat. 11. Mengetahui tentang konsep yang benar dan salah. Pelayanan yang bisa diterapkan: ------------------------------- 1. Lebih sering menggunakan Alkitab dalam kegiatan belajar karena sudah bisa mencari ayat-ayat. 2. Mulai dapat memahami beberapa urutan peristiwa dalam Alkitab dan keadaan geografis yang terdapat dalam Alkitab -- gunakan peralatan yang konkret untuk mendiskusikan konsep ini (contoh: peta, urutan waktu). 3. Buatlah suasana yang menyenangkan dalam mendiskusikan topik dalam Alkitab, tokoh-tokohnya, dan cerita-ceritanya. 4. Dapat mengingat kitab-kitab dan ayat/pasal dalam Alkitab. Pemahaman harus selalu dicek sebagai ketrampilan mengingat termasuk ketrampilan dalam memahami seluruh kata dan konsep yang ada. Bantu anak dalam mengatakan dan mempraktikkan kebenaran Alkitab. 5. Siapkan berbagai variasi kegiatan dalam mempelajari Alkitab melalui tulisan, ukiran, drama, dan musik. 6. Dapat belajar permainan dan lagu baru dalam waktu yang berbeda. SOSIAL/EMOSIONAL Ciri-ciri: ---------- 1. Lebih mengutamakan teman-teman sebaya dalam kelompoknya. 2. Pengaruh dari kelompoknya sangat kuat. 3. Lebih peka dalam memilih teman. 4. Peka terhadap kritikan dan ejekan. 5. Umumnya mudah bergaul dan percaya diri. 6. Perilaku bersaing mulai berkembang. 7. Peka untuk bermain jujur. 8. Memperhatikan perbuatan dan perilaku orang dewasa. 9. Kesadaran untuk berperilaku seperti orang yang berjenis kelamin sama mulai berkembang. 10. Mulai memisahkan diri dari keluarga; dapat berpartisipasi dalam kegiatan yang terpisah dari keluarga. 11. Selera humor berkembang. 12. Mengalami rangkaian emosi -- takut, merasa bersalah, marah, dst. 13. Mengetahui peristiwa yang terjadi di sekitarnya, meskipun secara emosional belum cukup dewasa untuk mengatasi akibat-akibatnya. Pelayanan yang bisa diterapkan: ------------------------------- 1. Jika murid ingin bergabung dengan teman yang sama jenis kelaminnya, biarkan mereka bergabung. 2. Menyukai kegiatan berkemah dan "kegiatan kelompok". 3. Sediakan kegiatan-kegiatan sosial. 4. Sediakan kesempatan untuk bertanggung jawab terhadap lingkungan belajar. 5. Buatlah pilihan kegiatan belajar, sehingga murid bisa memilih sendiri kegiatan belajar yang mereka inginkan. 6. Sediakan berbagai macam kegiatan belajar yang bervariasi dan unik. 7. Pelayanan anak akan menjadi contoh, apa yang dapat diterima dan seperti apa perilaku pengikut Kristus. 8. Tekankan cerita-cerita tentang pahlawan-pahlawan dalam Alkitab dan tokoh-tokoh yang berkepribadian kuat yang terdapat dalam Alkitab. 9. Jangan menutupi ekspresi dan pengalaman yang biasa dirasakan oleh manusia. Beri mereka kesempatan untuk menyampaikan apa yang mereka rasakan. Tunjukkan perasaan takut, bersalah, marah, dsb. yang ditunjukkan oleh tokoh-tokoh dalam Alkitab. 10. Gunakan peristiwa dan berita yang baru-baru ini terjadi untuk dijadikan bahan pelajaran. Cari tahu apa yang dikatakan Alkitab tentang topik tsb. Hindari diskusi yang abstrak. SPIRITUAL Ciri-ciri: ---------- 1. Terus mengembangkan dasar konsep yang telah dipelajari sebelumnya dengan lebih detail lagi. 2. Tuhan Maha baik, Maha kuasa, Maha tahu, dan selalu mengasihi. 3. Tuhan mendengarkan dan menjawab doaku. 4. Jika saya tidak menghormati dan tidak patuh kepada Tuhan, maka saya berdosa. 5. Yesus wafat untuk menebus dosaku. Ketika saya minta pengampunan maka saya diampuni. 6. Menyadari dan memahami perlunya penyelamatan. 7. Menyadari perlunya perlindungan dan pertolongan Tuhan dalam kehidupan sehari-hari. Pelayanan yang bisa diterapkan: ------------------------------- 1. Buatlah kegiatan yang menunjukkan kasih Allah dan kebaikan kepada orang lain. 2. Beri kesempatan untuk berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan misi dan kegiatan-kegiatan lainnya. 3. Berikan kesempatan untuk berinteraksi dengan orang lain dari suku, bangsa, dan sosial status yang berbeda. 4. Buatlah peralatan bagi anak-anak agar mereka menjadi anggota yang lebih aktif lagi di gereja mereka dan dalam pelayanan di gerejanya. 5. Dorong dan bantu anak untuk mulai membaca Alkitab dan berdoa di rumah masing-masing. 6. Beri kesempatan kepada anak-anak dalam memberikan bantuan dana untuk mencukupi kebutuhan kegiatan mereka. 7. Mulailah untuk bicara secara pribadi dengan anak-anak tentang perlunya keselamatan. Bahan diterjemahkan dan diedit dari sumber: Judul Buku : Foundations of Ministry Judul Artikel Asli: The Christian Education of Children Penulis : Michael J. Anthony Penerbit : A Bridge Point Book, USA, 1992 Halaman : 143 - 146 =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ o/ BAHAN MENGAJAR MEMBERI ITU MENYENANGKAN ======================== Pada suatu hari dua anak laki-laki pergi ke sekolah. Yang seorang lupa membawa makan siangnya; karena itu, ia tidak mempunyai apa-apa untuk dimakan. Tetapi, yang seorang lagi membawa makanannya, yaitu dua potong roti, sebuah apel, sebuah jeruk, dan empat kue kering. Pada waktu istirahat makan siang, anak yang pertama tetap tinggal di dalam kelas dan membaca buku, sedangkan anak yang kedua pergi ke luar untuk makan roti, apel, jeruk, dan kue kering kepunyaannya. Renungan Singkat tentang Memberi: --------------------------------- 1. Apakah yang dimakan anak pertama untuk makan siangnya? Apakah yang dimakan anak kedua untuk makan siangnya? 2. Seandainya kamu adalah anak yang membawa makanan, apakah yang akan kamu lakukan terhadap anak yang tidak mempunyai apa-apa untuk makan siangnya? Ketika anak laki-laki yang membawa makanan itu melihat temannya tetap tinggal di kelas, ia kembali ke kelas untuk bercakap-cakap dengannya. Lalu ia mengetahui bahwa temannya itu lupa membawa makanannya. Ia pun memberikan sebagian makanannya kepada temannya itu. Jadi anak laki-laki yang membawa makanannya itu hanya makan jeruk, sepotong roti, dan dua potong kue kering. Keduanya sangat senang karena dapat makan bersama-sama. Renungan Singkat tentang Tuhan Yesus dan Kamu: ---------------------------------------------- 1. Menurut kamu, mengapa anak laki-laki yang lupa membawa makanannya itu sangat senang ketika ia makan? Mengapa anak laki-laki yang membawa makanannya itu juga sangat senang ketika ia makan? 2. Menurut kamu, mengapa Tuhan Yesus sangat senang ketika ia memperhatikan kedua anak itu makan? Bacaan Alkitab: --------------- Matius 6:2-4 Kebenaran Alkitab: ------------------ Bantulah umat Allah yang sedang kekurangan (Roma 12:13). Doa: ---- Tuhan Yesus, Engkau telah memberi begitu banyak berkat kepada saya. Tolonglah saya memberikannya juga kepada orang lain dengan senang hati, sehingga Engkau berkenan akan perbuatan saya dan saya menjadi serupa dengan-Mu. Amin! Bahan diedit dari sumber: Judul Buku: 100 Renungan Singkat untuk Anak-anak Pengarang : V. Gilbert Beers Penerbit : Kalam Hidup, Bandung, 1986 Halaman : 22 - 23 =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ o/ DARI ANDA UNTUK ANDA Dari: Mei Bonita C. <nita-claudia@> >Saya baru saja mengajar di sekolah minggu tempat suami saya >biasanya mengajar. Ternyata lain ladang lain belalang. ASM di >gereja suami saya tidak terlalu berantusias dalam memuji Tuhan. Hal >ini membuat saya tertantang untuk mengadakan perubahan sikap memuji >Tuhan dari anak-anak tersebut. Minta dukungan doa dari rekan-rekan >semuanya :) Biarlah dari mulut anak-anak keluar pujian yang >menggetarkan dunia! Redaksi: Kami sungguh bersukacita karena Anda memiliki kerinduan agar anak- anak dapat memuji Tuhan dengan bersemangat. Kiranya dapat segera terlaksana dan nama Tuhan semakin dimuliakan. Kami akan dukung usaha Anda dalam doa. Selain itu, banyak-banyaklah belajar agar wawasan Anda semakin luas. Selamat menjadi berkat bagi para ASM-nya dan selamat melayani! =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ o/ MUTIARA GURU Sebagai kaidah umum, guru mengajar lebih banyak melalui perbuatan mereka ketimbang melalui apa yang mereka katakan. =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ Staf Redaksi: Davida, Oeni, Ratri, dan Kristian Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-BinaAnak 2004 YLSA http://www.sabda.org/ylsa/ =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk berhenti kirim e-mail ke: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk Arsip e-BinaAnak: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/ Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://www.sabda.org/pepak/ ><> ========= PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN ANAK ========== <><
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |