Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/158 |
|
e-BinaAnak edisi 158 (24-12-2003)
|
|
><> Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak <>< Daftar Isi: Edisi 158/Desember/2003 ----------- o/ SALAM DARI REDAKSI o/ ARTIKEL (1) : Natal adalah "D-Day" o/ ARTIKEL (2) : Alihkan Pikiran Anda pada Pujian o/ BAHAN MENGAJAR : Aneka Puisi Natal o/ KESAKSIAN NATAL : Tradisi Natal Seorang Guru o/ DARI ANDA UNTUK ANDA : Informasi KKR/Pesta Rohani Anak ********************************************************************** Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi: <submit-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org> ********************************************************************** o/ SALAM DARI REDAKSI Salam sejahtera dalam gema Natal, Minggu ini gereja-gereja dan umat Kristen di berbagai penjuru dunia akan merayakan Natal. Apakah yang Anda siap menyambut hari Natal ini? Persiapan baju baru, sepatu baru, hidangan Natal dan lain-lain yang serba baru bukanlah yang terpenting. Yang paling penting adalah mempersiapkan hati yang penuh sukacita untuk merayakan kelahiran- Nya. Bagaimana caranya? Nah, pada malam Natal nanti, sisihkan waktu untuk bersaat teduh dan merenungkan arti kelahiran-Nya bagi Anda dan hidup Anda. Mengucap syukurlah atas kebaikan yang Allah sudah lakukan dengan mengirimkan Anak-Nya yang tunggal demi menebus dosa kita. Mengucap syukurlah pula untuk kesempatan yang Ia berikan untuk melayani Dia sampai saat ini. Dalam edisi Natal minggu ini e-BinaAnak akan menyajikan bahan "Renungan Natal" sebagai temanya. Kami ingin mengajak Anda, para anggota e-BinaAnak untuk membaca renungan-renungan, puisi-puisi, dan juga kesaksian Natal yang kami sajikan pada edisi kali ini. Kami harap melaluinya Anda akan mendapatkan berkat Tuhan dan semangat Anda dapat dibangunkan kembali. Tidak lupa, kami segenap Tim Redaksi e-BinaAnak mengucapkan: * * * * * * S * * T N E * A 3 A L M 0 * T A 0 * * A 2 * T * L * U A * * R * H & A * * U B * * N * * 2 4 * * 0 0 * * * * * * * * Tim Redaksi "Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud." (Lukas 2:11) < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Lukas+2:11 > ********************************************************************** o/ RENUNGAN (1) NATAL ADALAH "D-DAY" ==================== Ada dua macam pandangan tentang sejarah. Yang pertama, sejarah sebagai lingkaran. Sejarah dipandang sebagai rentetan peristiwa yang berputar dan berulang kembali tanpa arah dan tujuan. Seperti perputaran matahari atau bulan, sejarah adalah perputaran peristiwa yang tak berujung pangkal. Sejarah adalah ibarat lingkaran yang tidak ada habis-habisnya. Apa yang dulu lenyap akan muncul lagi untuk kemudian lenyap lagi dan kemudian muncul lagi. Yang kedua, sejarah sebagai garis lurus. Sejarah dipandang sebagai rentetan peristiwa yang berkaitan satu sama lain dan mempunyai satu arah dan suatu tujuan. Jadi, sejarah mempunyai makna. Sejarah adalah ibarat garis lurus yang terus memanjang dan bahkan menanjak menuju masa depan. Pandangan kedua inilah yang dikembangkan umat Israel sepanjang Kitab Perjanjian Lama. Umat itu menghayati peristiwa demi peristiwa sebagai titik demi titik yang terus memanjang dan membentuk garis lurus. Penghayatan umat itu mulai timbul karena mereka menyaksikan dan mengalami perbuatan-perbuatan yang besar dari Allah. Misalnya, pembebasan dari perbudakan di Mesir, penyebrangan di Laut Merah, perjanjian dengan Allah di Sinai dan puluhan peristiwa lainnya sepanjang perjalanan menuju tanah perjanjian. Umat mulai biasa berpikir, berorientasi dan berpengharapan mengarah ke masa depan. Apa isi pengharapan itu? Datangnya Mesias, datangnya Kerajaan Allah. Pengharapan itu bukan timbul karena umat mencita-citakan sesuatu yang belum ada. Sebaiknya, pengharapan itu timbul karena umat sudah meyaksikan perbuatan Allah di masa lampau, dalam hal ini, sepanjang perjalanan "exodus" ke tanah perjanjian. Lalu terjadilah kelahiran Yesus. Kejadian ini adalah satu titik dan momen yang menentukan dalam garis sejarah. Yesus datang sebagai pewujud yang mula-mula dalam Kerajaan Allah yang dinantikan itu. Yesus berkata, "Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Roh Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu" (Matius 12:28). Selama tiga tahun Yesus "menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin, memberitakan pembebasan kepada orang- orang tawanan, penglihatan bagi orang-orang buta, membebaskan orang- orang tertindas dan memberitakan kedatangan tahun rahmat Tuhan" (Lukas 4:18,19). Sebab itu, kelahiran dan kedatangan Yesus membuka babak baru dalam garis sejarah. Sejarah memasuki babak di mana tanda-tanda Kerajaan Allah mulai ditampakkan oleh Yesus. Tanda-tanda yang Yesus lakukan itu memperjelas garis sejarah yang menuju kepada datangnya dan berlakunya Kerajaan Allah secara sempurna, yaitu keadaan baru di bumi ini di mana kedaulatan dan pemerintahan Allah ditaati manusia. Mungkin Anda berkata, "Mengapa tidak langsung saja Yesus mendirikan Kerajaan Allah yang sempurna itu, dan mengapa masih banyak ketidakberesan di dunia padahal Yesus sudah datang?" Baiklah pertanyaan Anda dijawab dengan satu contoh. Dalam Perang Dunia II seluruh dataran Eropa dikuasai Hitler. Pada suatu hari, tibalah saat yang menentukan. Pasukan sekutu mendarat untuk membebaskan Eropa. Hari itu disebut "D-Day" yaitu "Decision Day" atau Hari Penentuan. Tetapi D-Day tidak berarti bahwa daratan Eropa langsung menjadi bebas. Samasekali tidak. Yang terjadi adalah peningkatan dan percepatan pertempuran. D-Day malah menimbulkan pertempuran besar yang mengakibatkan banyak penderitaan. Pertempuran itulah yang kemudian membebaskan daratan Eropa. Akhirnya seluruh daratan Eropa bebas. Itulah yang disebut "V-Day" yaitu "Victory Day" atau Hari Kemenangan. Natal adalah D-Day. Yesus datang dengan Injil yang membebaskan, yaitu berita kesukaan mengenai pertobatan dan pembaharuan yang tersedia bagi manusia (Markus 1:15), serta kebebasan, keadilan, kebenaran, dan kesejahteraan yang dikehendaki Allah untuk dunia (Lukas 4:18-21). Sesudah mengutip ayat-ayat itu, Tuhan Yesus menegaskan, "Pada hari ini genaplah nas ini ...." (Lukas 4:21). Lalu, apa yang harus kita lakukan? Dalam perumpamaan di Matius 24 Yesus berkata, "Berjaga-jagalah kamu". Ini bukan berarti menunggu atau meramalkan masa depan. Melainkan turut bekerja dengan Yesus menampakkan tanda-tanda Kerajaan Allah itu. Akan tibalah nanti suatu "V-Day", dimana Allah sendiri akan menyempurnakan Kerajaan-Nya itu (baca Wahyu 21). Sekarang kita hidup dalam babak sejarah antara D-Day dan V-Day. Inilah babak peningkatan dan percepatan tugas. Babak untuk mendengarkan dan mempendengarkan Injil. Sekarang kita hidup di babak sejarah di mana, dalam garis lurus yang memanjang dan menanjak ke masa depan, kita diberi kesempatan menjadi "kawan sekerja Allah" (1Korintus 3:9). Dan Yesus berkata, "Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang" (Matius 24:46). Bahan diedit dari sumber: Judul Buku : Selamat Natal Pengarang : Dr. Andar Ismail Penerbit : BPK Gunung Mulia, Jakarta, 2002 Halaman : 53 - 55 ********************************************************************** o/ RENUNGAN (2) ALIHKAN PIKIRAN ANDA PADA PUJIAN ================================ Haleluya, lagu pujian bahagia Suara gembira yang takkan pudar Haleluya, bunyi kidung akbar Yang dinyanyikan suara-suara sorga. - Himne Latin - Masa perayaan Natal bukan berarti perenungan Natal Anda harus berakhir. Ini adalah saat untuk mengubah perenungan hening Anda pada pujian penuh syukur. Buatlah daftar hal-hal yang memberi Anda sukacita. Apakah Anda senang mendengar tawa anak-anak? Tulislah itu. Apakah Anda menikmati rahasia kejutan yang akan segera ditemukan? Buatlah catatan. Apakah meja yang ditata dengan piring cantik dan taplak indah membuat Anda gembira? Tambahkan itu dalam daftar Anda. Apakah Anda tersenyum kalau mendengar ada yang mengucapkan "Selamat Natal" dengan nada riang saat sahabat saling bertemu dan berpisah ketika berbelanja. Apakah Anda merasa mendapat kepuasan yang mendalam karena kunjungan teman yang sudah lama tidak bertemu dengan Anda? Apakah irama organ yang memenuhi ruang gereja pada pagi Natal membuat hati Anda juga penuh dengan sukacita? Puji Tuhan! CATATAN PUJIAN Buat catatan di mana saat-saat indah yang membuat hati Anda melayang dan pikirkan Anda beralih pada kebaikan, kemegahan, dan kemuliaan Tuhan. Sisihkan waktu untuk mengucapkan syukur pada-Nya untuk semua ini, karunia-Nya pada Anda. Biarkan ucapan syukur Anda tulus, berbunga-bunga, tidak ditahan-tahan. Biarkan penghargaan Anda akan karunia-Nya mengandung kualitas yang sama seperti Ia mencurahkan- Nya. Tuhan senang pada hal-hal yang membuat Anda senang pada masa Natal. Ia senang mendengar Anda bersyukur untuk pekerjaan-Nya yang sempurna. Ia juga senang mendengar Anda menghargai karya-Nya yang dilakukan melalui kehidupan orang lain -- tawa, musik, persahabatan, doa, pekerjaan tangan manusia yang mengarah pada kemuliaan hadirat- Nya. Ia senang melihat Anda menikmati pertumbuhan yang Anda alami. Alangkah senangnya Ia melihat Anda menghargai keutuhan dan pertumbuhan dalam kehidupan Anda sendiri saat Anda semakin menyerupai Putra-Nya. Bagaimanapun itulah alasan mengapa Ia mengirim Putra-Nya ke dunia ini ... dan pada Anda. Bahan diedit dari sumber: Judul Buku: 52 Cara Sederhana Membuat Natal Menjadi Istimewa Pengarang : Jan Dargatz Penerbit : Interaksara, Batam Centre, 1999 Halaman : 117 - 118 ********************************************************************** o/ BAHAN MENGAJAR Puisi-puisi berikut ini merupakan bahan yang dapat Anda pakai dalam pementasan acara Natal SM atau gereja Anda. Jadikan pula puisi ini sebagai bahan renungan Anda dalam menyambut Natal. ANEKA PUISI NATAL ================= Puisi 1: MAUKAH ENGKAU? ----------------------- "Maukah engkau menggendong bayi ini?" Maria yang lembut mungkin berkata begitu Kepada gembala-gembala yang sedang berlutut Di sisi tempat tidur bayi yang kudus. "Maukah engkau menggendong bayi ini?" Dia mungkin berkata begitu kepada orang-orang tua Kepada orang-orang majus yang mempersembahkan Emas, kemenyan, dan mur kepada-Nya. "Maukah engkau menggendong bayi ini?" Ia mungkin berkata begitu kepada kita "Menyimpan semangat dan berkat Natal Jauh di lubuk hatimu?" - Ruth Somers PUISI 2: LONCENG NATAL ---------------------- Saya mendengar lonceng berdentang pada hari Natal Lagu-lagu Natal yang sudah dikenal, Betapa nyaring dan merdunya kata-kata yang terdengar lagi Damai sejahtera di bumi, Di antara manusia yang berkenan kepada-Nya! Saya berpikir, seandainya pada hari Natal, semua lonceng yang tergantung di menara gereja Memainkan lagu tanpa hentinya Damai sejahtera di bumi, Di antara manusia yang berkenan kepada-Nya! Dan dalam keputusasaan saya menundukkan kepala; "Tidak ada damai di bumi," kataku; "Karena kebencian ada di mana-mana, dan mengejek lagu tentang Damai sejahtera di bumi, Di antara manusia yang berkenan kepada-Nya!" Tetapi suara lonceng yang berdentang bergema semakin kuat: "Tuhan tidak mati atau tertidur! Yang jahat akan jatuh, yang benar akan menang, Damai sejahtera di bumi, Di antara manusia yang berkenan kepada-Nya!" Lonceng terus berbunyi, berdentang, Bumi berputar dari malam hingga pagi, Suara, lonceng, nyanyian agung, terdengar merdu, Damai sejahtera di bumi, Di antara manusia yang berkenan kepada-Nya! - Henry Wadsworth Longfellow Puisi 3: MALAM YANG SUNYI INI ----------------------------- Sst, Bayi itu tidur Dalam buaian ibu-Nya yang penuh kasih. Malam sunyi, Dan hewan ternak dalam kandang mendekam Diam menyembah tanpa suara Sst, Dunia tertidur Dalam mimpi bayi Yesus yang penuh kasih ini. Hati kita tenang Dan pikiran kita yang bercabang Segera tenang dalam penyembahan yang tiada batasnya Tidurlah, Nak, tidurlah Tidur dalam kekudusan-Mu. Tidurlah, bumi, tidurlah Dalam perlindungan Tuhan - Rehobeth Billings Bahan diedit dari sumber: Judul Buku : Kisah-kisah Nyata Seputar Natal Penerbit : Kalam Hidup, Bandung, 1998 Halaman : 88, 120, 118 ********************************************************************** o/ KESAKSIAN NATAL TRADISI NATAL SEORANG GURU ========================== Sejak Natal tahun 1971, aku selalu mengenang kembali sebuah kotak bekas yang kecil beserta isinya yang berharga. Ini seperti tradisi hari raya pribadiku. Aku ingat tentang arti memberi yang sesungguhnya dan cinta yang tak mementingkan diri sendiri. Ketika aku menjadi mahasiswa dan sedang praktek mengajar selama musim gugur itu, aku mendapat tugas untuk bertanggung jawab terhadap seorang anak berumur tujuh tahun. Ia mendapat predikat anak yang selalu menyulitkan. Ia telah disia-siakan dalam begitu banyak hal sepanjang tujuh tahun itu. Aku harus berkomunikasi dengannya secara erat. Dengan berbekal pengalaman dalam membesarkan dua anakku dan kepercayaan bahwa aku dapat menggali perasaan anak-anak, aku menerima tantangan itu dengan bersemangat. Aku dapat melihat bahwa anak laki-laki ini mempunyai potensi untuk sukses. Tetapi, seperti yang sering terjadi, kegagalan untuk menyesuaikan diri dengan standar penilaian sosial maupun akademis telah membuatnya mendapat reputasi sebagai seorang anak yang menyulitkan di sekolah. Di luar dugaanku, tugas yang kuemban terhadap anak itu jauh lebih sulit dari pernah kubayangkan. Aku sering patah semangat. Anak nakal itu sering memukul, memaki, dan menampar diriku. Anak yang sangat kurus dan tidak terurus ini sangat lapar secara emosional sehingga ia tak dapat menerima bentuk pengertian atau kasih sayang apa pun. Meskipun demikian, aku mulai mendapatkan hasil setelah aku sabar dan terus berupaya dengan tak kenal henti. Secara perlahan, anak laki- laki itu mulai memperlihatkan kemajuan secara fisik, emosional, dan akademis. Ia mulai jarang membolos. Ia pun mulai berteman dan mengambil bagian dalam kegiatan kelompok. Beberapa minggu berikutnya, anak itu menceritakan rahasianya kepadaku tentang barter yang ia akan lakukan dengan teman sekelas. Ia akan menukarkan sepasang sarung tangan satu-satunya. Sarung tangan itu kuberikan kepadanya karena tangannya sering kedinginan. Sebaliknya ia ingin memiliki sebuah kantong plastik sepatu berwarna merah dengan sebuah tali di dalamnya. Saat ini, kantong semacam itu adalah barang yang biasa. Tetapi, pada awal 70-an, barang ini sedang trend dan ia sangat terpikat oleh kantong merah terang yang mengkilat. Barter itu benar-benar ia lakukan. Anak itu tidak mempunyai banyak barang sehingga ia sangat terobsesi dengan barang berharganya yang baru. Selama berminggu-minggu, pembicaraan dan pekerjaan tertulis berpusat pada kantong plastik yang indah. Anak itu suka membahas kegunaan, nilai, dan keindahan barang itu di matanya. Ia sungguh-sungguh melindungi kantong itu dan menjaganya dengan sepenuh hati. Sebulan sudah berlalu. Natal sudah dekat dan pekerjaan semesterku mendekati akhir. Pada hari terakhirku, anak-anak mengadakan suatu gabungan pesta Natal dan perpisahan untukku. Sambil mengucapkan selamat tinggal dan membuka hadiah-hadiah yang dibawa anak-anak untukku, aku melempar pandangan dan melihat anak itu. Tiba-tiba, anak itu meninggalkan tempat duduknya dan meninggalkan ruangan. Aku sempat berpikir aku mungkin akan kehilangan dia. Tidak lama kemudian, seorang guru lain mengembalikannya ke dalam ruangan. Ia ditemukan di ruang kelas guru. Ternyata, ia sedang mencari sesuatu di tempat sampah dan meminta karet gelang. Dengan satu tangan dibelakangnya, ia diam-diam mendekati mejaku dan menyelipkan sesuatu di bawah hadiah-hadiah yang lain. Aku terus membuka hadiah-hadiah dari anak-anak satu per satu. Aku pun memberikan pelukan-pelukan dan ucapan terima kasih. Akhirnya, aku sampai pada sebuah kotak kecil, sobek, berwarna hijau pudar, dan diikat dengan karet gelang. Ketika aku melepas karet gelang dari kotak itu, mataku sejenak bertemu dengan mata anak laki-laki itu. Wajah kecilnya yang kotor berseri-seri dengan suatu senyuman lebar. Ternyata ia telah melipat barang berharganya secara hati-hati dalam kotak itu. Ia memberikan kantong plastik merah kesayangannya kepadaku! Kerongkonganku terkunci dan mataku bagaikan terbakar. Tetapi, hadiah khususnya telah membuat hatiku hangat dan tersentuh oleh cinta luar biasa yang diperlihatkannya kepadaku. Bulan Desember ini, aku akan merayakan Natal lagi dengan tradisiku yang sudah berumur 27 tahun. Aku akan mengintip kotak hijau bekas yang berisi kantong tua berwarna merah. Aku menyimpannya di tempat rahasia dan itu memberikan pelajaran kepadaku tentang arti memberi yang sesungguhnya. Sebagaimana untuk anak laki-laki itu, kantong itu adalah milikku yang berharga. - Karren Morrow Kalamazzo, Michigan Bahan diedit dari sumber: Judul Buku: The Magic of Christmas Miracle Pengarang : Jamie C. Miller, Laura Lewis, dan Jennifer Basye Sander Penerbit : PT Bhuana Ilmu Populer, Jakarta, 1998 Halaman : 89 - 92 ********************************************************************** o/ DARI ANDA UNTUK ANDA Dari: Yohanes <ymh@> >Undangan Acara KKR/Pesta Rohani Anak > >Yayasan "Eunike" bekerja sama dengan Yayasan "Bentara" dan Radio >"Pelita Kasih" mengadakan KKR/Pesta Rohani Anak dalam bentuk >pelayanan operet dan mengundang anak-anak untuk hadir pada: > >Hari/tanggal: Sabtu, 24 Januari'2004 >Tempat : Graha Gepembri > Jl. Bulevard barat Blok XB no. 4 (sebelah pom bensin) > Kelapa Gading Permai, Jakarta Utara >Waktu : Balita : 10.00 - 11.30 > SD kl 1-3 : 13.00 - 14.30 > SD kl 4-SLTP: 16.00 - 18.00 >Tema : "PETUALANGAN SI JO" > >Stiker tanda masuk dan bagi rekan-rekan yang bersedia membantu >mempublikasikan acara ini dan membutuhkan poster, flyer dan brosur >Yayasan "Eunike" bisa menghubungi sekretariat Eunike (Eva/Linda) di >,021 453 2109. > >Tuhan memberkati. Redaksi: Wah, kesempatan yang sangat bagus buat anak-anak SM, ya. Terima kasih banyak atas informasinya ... :)) Bagi rekan-rekan yang bersedia membantu mempublikasikan acara ini, silakan menghubungi nomor di atas. ********************************************************************** Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk berhenti kirim e-mail ke: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk Arsip e-BinaAnak: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/ Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://www.sabda.org/pepak/ ********************************************************************** Staf Redaksi: Davida, Oeni, Ratri, dan Poer Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-BinaAnak 2003 YLSA
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |