Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/156 |
|
e-BinaAnak edisi 156 (11-12-2003)
|
|
><> Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak <>< Daftar Isi: Edisi 156/Desember/2003 ----------- o/ SALAM DARI REDAKSI o/ ARTIKEL : Baca Cerita Natal dengan Suara Keras o/ BAHAN MENGAJAR (1) : Hadiah yang Terindah o/ BAHAN MENGAJAR (2) : Firman Itu Menjadi Manusia o/ KESAKSIAN NATAL : Hadiah Dari Seorang Anak o/ DARI ANDA UNTUK ANDA : Ucapan Selamat Natal ********************************************************************** Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi: <submit-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org> ********************************************************************** o/ SALAM DARI REDAKSI Salam kasih dalam lindungan-Nya, Bagaimana persiapan perayaan Natal Anda di minggu kedua bulan Desember ini? Apakah semua berjalan lancar seperti yang Anda harapkan? Mudah-mudahan semakin matang dan mantap, ya? Tapi kami amati banyak juga gereja mengadakan Natal anak-anak lebih awal dari Natal umum. Apakah ada di antara pembaca e-BinaAnak yang mungkin sudah selesai mengadakan perayaan Natal? Apakah sukses? Adakah berkat yang Anda dapatkan? Seramai apapun acara Natal kita dan sesibuk apapun kita mempersiapkannya, jangan lupa untuk menjaga hati kita untuk tetap bersukacita di tengah kesibukan Anda. Teruslah memandang kepada "Bayi Yesus" sebagai pusat berita Natal Anda. Sebagai suguhan Natal minggu ini, e-BinaAnak menyajikan sajian berupa "Cerita Natal". Ada satu Artikel, dua Bahan Mengajar, dan satu Kesaksian Natal yang dapat Anda renungkan dan ceritakan kembali kepada anak-anak yang Anda layani atau siapa saja yang ingin Anda bagikan berkat. Ya ... bagikanlah berkat Natal yang ada dalam edisi- edisi Natal e-BinaAnak kepada rekan-rekan Anda, kiranya sukacita Natal terus menjalar dan kemuliaan Allah semakin memancar. Selamat bercerita! Tim Redaksi "Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud." (Lukas 2:11) < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Lukas+2:11 > ********************************************************************** o/ ARTIKEL BACA CERITA NATAL DENGAN SUARA KERAS ==================================== Sekarang panjatkan lagu pujian kepada Tuhan, Kalian semua yang berada di tempat ini, Dan dengan kasih dan persaudaraan sejati, Masing-masing saling berpeluk-pelukan. (Lagu: God Rest Ye Merry Gentlemen) Tidak ada cerita seindah ini. Pikirkan sejenak. Dalam cerita apa kita dapat menemukan kejadian lebih menggemparkan selain daripada cerita mengenai pertemuan malaikat dengan seorang anak dara? Lagu mana yang lebih indah daripada yang dinyanyikan Maria? Kelahiran mana lagi yang lebih misterius dan ajaib? Dalam cerita mana lagi yang adegannya lebih manis dan mengharukan daripada bayi yang lahir di kandang kumuh? Saat mana yang lebih menegangkan dan menakutkan daripada malaikat yang tiba-tiba muncul kepada para gembala yang menjaga domba di tengah malam? Atau perjalanan larut malam mana lagi yang lebih anggun dan khidmat daripada ketika para gembala mencari bayi yang baru lahir di kota yang penuh dengan pengunjung? Dalam cerita mana lagi kita bisa melihat orang-orang majus pergi dengan unta untuk memberikan hadiah mewah kepada Putra Raja yang tidak dikenal, atau melihat keputusan besar diambil berdasarkan impian, atau ketergesaan pelarian di tengah malam dari pedang berdarah raja yang kurang waras? Dalam cerita mana lagi kita menemukan kasih yang lebih lembut? Cerita Natal mengandung semuanya. Sisihkan waktu pada masa Natal ini untuk membacanya lagi dari awal sampai akhir. - Baca dengan bersuara. - Baca perlahan-lahan. - Baca bersama keluarga atau sendirian. - Baca dari berbagai terjemahan yang berbeda dengan yang biasa Anda baca atau pelajari (bahasa indonesia: TB, BIS, FAYH, KSI, TL,..., atau dalam bahasa lain). Mulailah dengan Lukas 1:1 dan kalau Anda sudah sampai ke Lukas 1:56, bacalah Matius 1:18 dan baca sampai Matius 1:25. Kembali ke Lukas dan baca Lukas 1:57 sampai Lukas 2:38, lalu kembali lagi untuk membaca seluruh Matius 2. Tidak peduli berapa sering Anda sudah membaca cerita ini, Anda akan mendapatkan pengertian baru -- saya jamin! Itu memang keunikan Alkitab, mengajak kita melihat sesuatu yang baru tentang Tuhan dan hubungan kita dengan-Nya dalam setiap pembacaan. Tidak ada cerita lain yang menawarkan emosi yang lebih luas, plot yang dijalin lebih rumit dan penting, atau tokoh-tokoh yang lebih menarik. Nikmatilah cerita ini -- ini adalah cerita yang ditulis khusus untuk Anda. Bahan diedit dari sumber: Judul Buku : 52 Cara Sederhana Membuat Natal Menjadi Istimewa Judul Artikel: Baca Cerita Natal dengan Suara Keras [31] Pengarang : Jan Dargatz Penerbit : Interaksara, Batam, 1999 Halaman : 105 - 107 ********************************************************************** o/ BAHAN MENGAJAR (1) HADIAH YANG TERINDAH ==================== "Ini tidak adil!" teriak Jerry. "Kenapa semua harus berubah? Kenapa semua tak dapat tetap seperti yang kita inginkan?" Jerry meremas dan melempar surat ke lantai. Surat itu dari Deni sahabatnya. Oh, Jerry bukan marah pada Deni. Dia marah kepada ... ohh dia bahkan tak tahu kenapa dia marah. Deni mengatakan bahwa dia amat kehilangan Jerry. Mereka berdua dulu adalah juara catur di sekolah. Jerry tersenyum mengenang saat-saat itu, tapi segera pula senyumnya hilang. Jerry menatap keluar dari jendela kamarnya. Saat itu salju menutupi seluruh daerah Swiss. Indah sekali, seperti gambar di kartu pos. Jerry ingat betapa senang ia sewaktu keluarganya pindah ke Swiss untuk menjadi misionari di sana. Seperti bertualang rasanya. Tetapi sekarang Jerry merasa begitu jauh dari rumah dan kesepian. Ini adalah malam Natal. Tak akan ada hadiah Natal tahun ini. Ayahnya sudah mengatakan begitu. "Kita belum mapan dan tak punya uang tambahan, Nak," kata ayah. Ya, pada Natal tahun ini mereka tidak punya pohon dan hiasan Natal apapun. Suara ibu yang riang memecah lamunannya, "Mama pikir, kita bisa merayakan Natal seperti yang anak-anak Swiss lakukan. Mereka menaruh sepatu mereka di luar dan besoknya mereka akan menemukan kejutan Natal." Jerry tahu ibu sedang mencoba menghiburnya. "Gagasan yang bagus, Ma. Kita tak perlu memasang pohon terang di Swiss." Ibu membelai rambutnya dan menggumamkan lagu "Dunia Gemar dan Soraklah". Jerry tahu kira-kira apa "kejutan Natal" yang akan didapatnya. Orang Swiss selalu memanggang roti coklat di hari Natal. Ibu sudah menyalin resep dari Olga, tetangga sebelah rumah. Roti itulah yang akan diberikan oleh ibu di dalam sepatunya nanti. Tapi Jerry tak mau makan roti coklat! Dia hanya ingin teman. Di gereja kecil tempat ayahnya melayani tidak ada seorang anak seumurnya sama sekali. Tapi akhirnya ia tetap meletakkan sepatunya di luar rumah sebelum tidur. Matanya dipejam erat-erat, ingin rasanya lupa bahwa ia ada di Swiss. Tapi bau roti coklat yang sedang dipanggang ibu tetap tercium. Dia tak bisa lupa, ini Swiss. Esok harinya, Jerry membuka pintu untuk melihat apa yang ada di sepatunya. Jerry benar-benar terkejut! Di sepatunya ada seekor anjing mungil sedang asyik menggigit tali sepatu. Jerry amat senang melihatnya. "Pasti ada orang gereja yang meletakannya," kata ayah. Ibu amat terharu, "Tuhan amat baik kepada kita, Jerry." Terlintas sebuah ayat di pikiran Jerry, "Kebaikan Allah itu menuntun kita untuk bertobat" (Roma 2:4). Air mata mengalir di pipi Jerry sewaktu anjing mungil itu menjilat wajahnya. Ia lari ke kamar, menutup pintu dan berlutut di sisi tempat tidur. "Tuhan, ss ... ss... saya kemarin merasa Engkau sudah lupa kepada kami di sini. Maafkan pikiran buruk saya terhadap-Mu. Terima kasih Tuhan, untuk pengampunan-Mu dan ... terima kasih untuk anjing mungil itu juga." Jerry dan anjing Natalnya bermain sepanjang hari. Mereka bergulingan di atas salju. Anjing mungil itu diberi nama "Sobat". Inilah hari Natal yang paling indah bagi Jerry. Malamnya sambil terbaring Jerry memikirkan betapa Allah amat mengasihinya dengan mengirim Sobat untuknya. Sobat seperti mengerti apa yang Jerry pikirkan. Ia menjilat tangan Jerry dengan penuh kasih sayang. Esok harinya, ayah, Jerry dan Sobat mengunjungi rumah-rumah anggota gereja. Tak seorang pun kehilangan anjing. Dalam hati Jerry senang dan semakin yakin Sobat memang kiriman Tuhan. Sesudah bermain-main di luar seharian, Jerry memandikan Sobat. Sudah kotor sekali bulunya. Jerry tertawa melihat bulu Sobat basah. Tapi tawanya terhenti sewaktu melihat seutas tali kulit melilit leher Sobat. Di tali itu tertulis sebuah alamat. Alamat rumah Sobat. Berarti Sobat harus dekembalikan kepemiliknya. Jerry merasa sakit. Dengan cepat Sobat dikeringkannya sehingga tali kulit itu tertutup bulu. Ia berusaha melupakan tali kulit itu, tapi tak dapat. Jerry melempar dirinya ke tempat tidur dan memeluk guling dengan hati yang amat sedih. "Mengapa Tuhan, mengapa?" serunya. "Mengapa Engkau memberikan Sobat kalau ia diambil lagi dariku?" Setelah makan pagi, Jerry menjelaskan tentang tali kulit itu kepada orang tuanya. Ayah hendak mengantar Jerry, tetapi Jerry ingin pergi sendiri. "Tuhan," katanya sambil memondong Sobat di pelukannya, "Sejak Kauberikan Sobat untukku, aku yakin Engkau baik adanya. Aku tak dapat mengerti sekarang, tapi aku percaya kepada-Mu." Dengan mudah Jerry dapat menemukan alamat rumah Sobat. Di halaman ada seekor induk anjing dan 2 ekor anaknya sedang bermain. Seorng anak sebaya Jerry keluar dari rumah. "Hai, namaku Trond. Kulihat kau menemukan anak anjingku." Dengan enggan Jerry menyerahkan Sobat ke tangan Trond. "Aku sudah kuatir, tadinya kupikir dia sudah mati beku. Oh ya, kami di sini punya 6 anak anjing. Ayahku hanya mengijinkanku memelihara 1 ekor saja. Jadi aku akan pergi ke desa-desa lain. Siapa tahu ada yang suka mendapat hadiah anjing Natal. "Ss... ss... saya amat suka kalau diberi anjing Natal," Jerry tergagap. "Bagus sekali! Ini, ambillah. Sekarang dia milikmu," Trond menyerahkan Sobat ke tangan Jerry. "Aku punya satu permainan yang tidak bisa dimainkan seorang diri. Bisakah kamu main catur?" "Tentu aku bisa!" sahut Jerry gembira. "Nah, letakkan anjingmu di keranjang ini. Ayo kita bermain catur," ajak Trond. Tercium bau roti coklat panggang, tapi Jerry tidak sebal lagi. Ia sekarang punya 2 sahabat! Itulah hadiah Natal terindah baginya. Bahan diedit dari sumber: Judul buku: Majalah Anak KITA, edisi November 1994 Penerbit : Lembaga Reformed Injili Indonesia, Jakarta, 1994 Halaman : 14 - 15 ********************************************************************** o/ BAHAN MENGAJAR (2) FIRMAN ITU MENJADI MANUSIA ========================== Tujuan Umum: ------------ Anak memahami dan mengakui serta taat kepada firman Allah, yang tertulis dalam Alkitab, sebagai pedoman hidup sehari-hari. Bahan Alkitab: -------------- Yohanes 1:1-5,14; Lukas 2:1-20 Tujuan Khusus: -------------- Anak dapat: 1. Menjelaskan bahwa Allah turun ke bumi dan menjadi manusia dalam diri Yesus. 2. Menyatakan syukurnya, karena Allah mau datang kepada manusia dalam diri Yesus Kristus, Juruselamat kita. Ayat Hafalan: ------------- "Firman itu bersama-sama dengan Allah dan firman itu adalah Allah." (Yohanes 1:1b) "Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita." (Yohanes 1:14a) Materi Pelajaran: ----------------- UNTUK GURU Dalam Injil Yohanes, Yesus disebut Firman. Dialah suara Allah dalam dunia. Barangsiapa mendengarkan Yesus, ia mendengarkan Allah (Yohanes 8:26). Pekerjaan Yesus adalah pekerjaan Allah (Yohanes 5:19). Barangsiapa melihat Yesus, ia melihat Allah (Yohanes 14:9), Yesus adalah penyataan diri Allah dalam dunia (Yohanes 1:1,14). Yesus menjadi manusia, namun kemuliaan yang terpancar dari diri-Nya, adalah kemuliaan Anak Allah (Yohanes 1:14). Yohanes menulis Injil ini ketika ketiga Injil yang lain telah ada dan di tengah-tengah keadaan di mana timbul berbagai ajaran sesat, sebab itu ia mau menegaskan keberadaan Yesus yang sebenarnya, yang telah Yohanes sendiri, saksikan dan alami dalam hidupnya. Yohanes adalah murid yang dikasihi Yesus (band. Yohanes 21:20). Kemudian kita baca tentang proses kelahiran Yesus di Betlehem dalam Lukas 2:1-20; Kelahiran-Nya mengambil tempat di tengah-tengah sejarah dunia. Dan segala sesuatu yang terjadi disekitar kelahiran Yesus adalah kenyataan yang dialami dalam dunia ini. Pendaftaran penduduk dan penjajahan (ayat 1-5) Kesulitan tempat tinggal (ayat 6). Hidup dengan penuh perjuangan dari gembala-gembala yang harus menjaga ternak di waktu malam (ayat 8). Di tengah-tengah kemelut dunia, berita sukacita tentang kelahiran Juruselamat disampaikan (ayat 10-11,14), justru pada lapisan masyarakat yang dipandang rendah. Allah yang maha tinggi datang dalam dunia untuk menyelamatkan manusia. UNTUK ANAK [Catatan: Jika Anda menjumpai tanda kurung ( ) maka bagian tersebut adalah untuk anak yang menjawab.] Banyak orang lalu lalang di jalan-jalan raya. Masing-masing menuju tempat asalnya dan setiba di sama terlihat keramaian yang luar biasa. Pertanyaan yang selalu diajukan adalah: Nama siapa? Umur? Darimana? Nama isteri? Nah ... apa yang sedang terjadi sehingga itu ditanyakan? (Biarkan anak mencoba menjawab). Ya pendaftaran penduduk, seperti yang kita juga bisa alami di Indonesia menjelang pemilihan umum misalnya. Siapa orang yang datang itu? Mereka kelihatan lelah dan masuk ke kota Betlehem. Mereka ke Betlehem untuk mendaftarkan diri juga seperti orang-orang lain, tetapi yang perempuan tidak lama lagi akan melahirkan anak. Sebab itu mereka segera mencari tempat penginapan dulu. Mereka adalah Maria dan Yusuf. Tok ... tok ... tok ... "Selamat sore, Pak, boleh kami menginap di sini?" tanya Yusuf. "Maaf, tidak ada tempat." "Kita coba lagi ke tempat lain, Maria," kata Yusuf. "Aku lelah Yusuf, dan hari sudah malam," kata Maria. "Sabarlah, Maria," kata Yusuf. Mereka mengetuk lagi pintu penginapan yang lain. Dan keluar orang dengan suara seram, "Apa tidak bisa baca! Nih lihat, 'SUDAH PENUH'" Yusuf menjawab, "Maaf Pak, tulisannya tak kelihatan, karena sudah malam dan kami sudah sangat lelah." "Itu urusanmu!" jawab si pemilik penginapan kasar. Maria dan Yusuf terus mencari tempat. "Maaf ya, tempat semua penuh, hanya tempat ternak yang masih kosong. Beristirahatlah dulu di sana," kata seorang dengan ramah. "Terima kasih Pak, asal kami punya tempat untuk menginap, sebab isteriku akan melahirkan," kata Yusuf. Di kandang itu ada rumput kering. Segera Yusuf mengeluarkan kain dan menutupi rumput itu. Maria pun berbaring di atasnya. Dan malam hari itu Maria memang melahirkan seorang anak laki-laki. Yusuf memberi Dia nama ... siapa? (biarkan anak-anak menjawab). Di tempat lain di padang Efrata ada kejadian yang penting juga. Siapa yang ada di situ? Ya ... ada para gembala! Lalu apa yang terjadi? Iyaaa ... Malaikat Tuhan datang menemui mereka. Apa yang dikatakan malaikat itu? Coba kita jawab bersama (Guru mengucapkan beberapa kata dan anak-anak melengkapi) "Jangan takut, sebab hari ini telah lahir bagimu... (Juruselamat), yaitu... (Kristus Tuhan) di kota Daud. Dan inilah tandanya bagimu; kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan ... (lampin) dan berbaring dalam ... (palungan). Lalu para malaikat memuji Allah. Dan apa yang dinyanyikan oleh malaikat-malaikat itu? (anak menjawab, kalau tidak bisa, guru melengkapi) "Kemuliaan bagi ... (Allah) di tempat yang ... (Mahatinggi) dan damai sejahtera di ... (bumi) di antara... (manusia) yang berkenan kepada-Nya." Dan setelah itu para gembala pergi mencari bayi Yesus dan menyembah Dia. "Benar apa yang dikatakan malaikat. Oh, inilah Juruselamat dunia," kata seorang gembala, "Walaupun lahir di kandang hina." Siapakah Yesus sebenarnya? Mari kita baca bersama dalam Yohanes 1:1-5,14 (Seorang anak membaca dengan nyaring bagian Alkitab). Jadi bayi yang lahir di kandang Betlehem, Dialah FIRMAN, dapat disebut juga suara Allah. Ya Dialah Allah yang datang dalam dunia dan menjadi manusia. Oleh Dia dosa kita, ditebus dan kita diselamatkan serta boleh hidup selama-lamanya. Dia pun menerangi hidup kita, agar kita tetap berjalan pada jalan yang benar, sesuai dengan kehendak-Nya. Selamat Hari Natal! Bahan diedit dari sumber: Judul Buku: Pedoman Sekolah Minggu Anak Kecil 7 - 9 Tahun: Tahun III Jilid II Penerbit : BPK Gunung Mulia, Jakarta, 1992 Halaman : 119 - 122 ********************************************************************** o/ KESAKSIAN NATAL Kesaksian Natal berikut ini dapat Anda jadikan satu cerita Natal yang indah untuk anak-anak. HADIAH DARI SEORANG ANAK ======================== Natal selalu datang pada saat yang berbeda bagi saya setiap tahun. Saya tidak pernah tahu secara tepat kapan datangnya atau apa yang membangkitkan semangatnya, tetapi saya selalu yakin bahwa hal itu akan terjadi. Tahun lalu saat itu terjadi pada waktu saya berkunjung ke rumah orangtua saya di Conneaut, Ohio. Hari itu cuaca sangat dingin, salju turun disertai angin yang kencang. Saya sedang memandang ke luar dari jendela rumah kami yang berseberangan dengan gereja Santa Maria. Para pengerja baru saja selesai membuat patung hiasan yang menggambarkan suasana pada waktu kelahiran Tuhan Yesus di halaman gereja ketika anak-anak pulang sekolah. Anak-anak dengan gembira berkumpul mengelilinginya, tetapi mereka tidak lama di situ karena cuaca waktu itu sangat dingin. Semua anak-anak cepat-cepat pergi -- kecuali seorang anak perempuan yang mungil yang berusia kira-kira enam tahun. Angin menerpa kakinya yang telanjang dan menyibakkan bagian depan mantelnya, tetapi ia tidak peduli. Seluruh perhatiannya terpaku pada patung-patung hiasan di depannya. Patung yang mana, saya tidak tahu. Apakah Maria? Sang Bayi? Ternak-ternak? Saya ingin tahu. Lalu saya melihat ia melepaskan selendang wol berwarna biru yang menutupi kepalanya. Angin yang bertiup kencang menyibakkan rambutnya, tetapi rupanya ia juga tidak mempedulikannya. Ia hanya memikirkan satu hal. Dengan penuh kasih ia membalut selendang itu di sekeliling bayi Yesus. Setelah itu, ia membelai bayi itu dan mencium pipinya. Dengan rasa puas, ia melompat-lompat di sepanjang jalan, rambutnya penuh dengan butiran-butiran es yang berkilauan. Sekali lagi Natal telah tiba. - Mary An Matthews Bahan diedit dari sumber: Judul Buku: Kisah-kisah Nyata Seputar Natal Penerbit : Kalam Hidup, Bandung, 1998 Halaman : 70 ********************************************************************** o/ DARI ANDA UNTUK ANDA Dari: "matius" <matius@> >Rekan-rekan gsm >apakah ada yg bisa bantu untuk ucapan selamat natal dalam berbagai >bahasa daerah? >thanks >matius Redaksi: Kami belum memiliki koleksi ucapan "Selamat Natal" dalam berbagai bahasa daerah di Indonesia. Tapi kami pernah memuat ucapan "Selamat Natal" dalam berbagai bahasa negara di dunia. Jika Anda tertarik, silakan lihat di arsipnya: ==> http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/056/ Sekalian, kami mengajak rekan-rekan yang berada di seluruh nusantara untuk mengirimkan ucapan "Selamat Natal" dalam bahasa daerah Anda masing-masing kepada kami. Kami akan mengumpulkannya dan jika sudah terkumpul banyak, kami akan mempostingnya dalam edisi Natal e-BinaAnak tahun ini... :)) Nah, kami tunggu kirimannya ... :) ********************************************************************** Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk berhenti kirim e-mail ke: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk Arsip e-BinaAnak: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/ Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://www.sabda.org/pepak/ ********************************************************************** Staf Redaksi: Davida, Oeni, Ratri, dan Poer Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-BinaAnak 2003 YLSA
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |