Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/151

e-BinaAnak edisi 151 (6-11-2003)

Perlunya Evaluasi

     ><>  Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak  <><


Daftar Isi:                                    Edisi 151/November/2003
-----------
    o/ SALAM DARI REDAKSI
    o/ ARTIKEL (1)          : Perlunya Evaluasi
    o/ ARTIKEL (2)          : Alasan Evaluasi Belajar
    o/ BAHAN MENGAJAR       : Kain dan Habel
    o/ SHARING GSM          : Evaluasi Pengajaran Mengenai Natal
    o/ DARI ANDA UNTUK ANDA : Ucapan Terima Kasih

**********************************************************************
 Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi:
    <submit-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org>
**********************************************************************
o/ SALAM DARI REDAKSI

  Salam dalam kasih Kristus,

  Apakah pelayanan kita sudah maksimal? Apakah pelajaran yang kita
  sampaikan dapat menjadi berkat bagi murid-murid SM kita? Mungkin
  kita tidak dapat menjawab pertanyaan itu sendiri. Adakah cara yang
  dapat kita gunakan untuk menilai kemajuan dan kualitas pelayanan
  kita?

  Evaluasi! Itulah jawaban permasalahan di atas yang akan kami bahas
  selama bulan November ini. Ya, evaluasi merupakan salah satu cara
  yang dapat kita pakai untuk menilai kemajuan dan kualitas pelayanan/
  pengajaran kita. Evaluasi mungkin sering dilakukan di sekolah-
  sekolah umum, namun masih sangat jarang dilakukan dalam pelayanan
  SM, padahal hal tersebut sangat penting karena dapat dipakai sebagai
  salah satu pendorong untuk lebih meningkatkan semangat dan mutu
  pelayanan. Beberapa ulasan mengenai evaluasi yang akan kami bahas
  dalam e-BinaAnak bulan ini adalah sbb.:
        1. Perlunya Evaluasi
        2. Cara Mengevaluasi
        3. Hal yang Perlu Dievaluasi
        4. Kuisioner Evaluasi

  Untuk minggu ini kami sajikan dua Artikel yang kami harapkan dapat
  membuka hati dan pikiran kita mengenai pentingnya evaluasi.
  Jangan ketinggalan pula untuk menyimak Bahan Mengajar minggu ini
  yang membahas mengenai Kain dan Habel. Sebagai latihan, kami
  sarankan pula untuk mengadakan evaluasi seusai Anda menyampaikan
  cerita tersebut kepada murid-murid Anda. Satu kesaksian dari Saudara
  Ardianto dapat menjadi penambah semangat untuk mengadakan evaluasi,
  khususnya dalam rangka menyambut Natal.

  Selamat mengajar!

  Tim Redaksi

           "Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik."
                          (1Tesalonika 5:21)
         < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=1Tesalonika+5:21 >


**********************************************************************
o/ ARTIKEL (1)

                          PERLUNYA EVALUASI
                          =================

  Seseorang dengan hati-hati mempelajari semua cek yang dibatalkan dan
  membandingkannya dengan potongan-potongan ceknya. Dia sedang
  melakukan evaluasi. Sebuah perusahaan bisnis tutup selama dua hari
  untuk melakukan inventarisasi. Perusahaan ini juga sedang melakukan
  evaluasi. Seorang guru membuat rata-rata nilai dalam buku nilainya
  dan akhirnya menetapkan nilai untuk setiap muridnya. Dia sedang
  melakukan evaluasi. Seorang pelatih mengawasi para pemainnya
  berlatih ketika dia membuat daftar para pemain. Dia pun sedang
  mengevaluasi. Proses evaluasi berlangsung hampir secara terus-
  menerus dan bentuknya beraneka macam.

  Kita tidak hanya mengevaluasi hal-hal fisik yang bisa dihitung,
  ditimbang atau diukur tetapi kita juga sering mengevaluasi kegiatan
  mental. Setiap kuis atau ujian akhir adalah suatu bentuk evaluasi
  untuk murid dan juga guru. Sebagai orang Kristen kita juga harus
  terlibat dalam berbagai jenis evaluasi rohani. Rasul Paulus
  menuliskan "Karena itu hendaklah tiap-tiap orang menguji dirinya
  sendiri dan baru sesudah itu ia makan roti dan minum dari cawan
  itu." (1Korintus 11:38)

  Yohanes telah memikirkan bentuk evaluasi lain ketika dia menulis,
  "Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah percaya akan setiap roh,
  tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah; sebab
  banyak nabi-nabi palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh
  dunia." (1Yohanes 4:1)

  MENGAPA PERLU EVALUASI?

  1. Untuk mengetahui apakah tujuan-tujuan telah tercapai.
     -----------------------------------------------------
     Suatu program pendidikan Kristen yang efektif harus mempunyai
     tujuan atau sasaran. Tujuannya mungkin terlalu umum atau cukup
     terperinci, atau mungkin untuk jangka panjang atau untuk jangka
     pendek. Tujuan yang mungkin berhubungan dengan hal-hal yang dapat
     diukur seperti jumlah kehadiran atau jumlah persembahan, atau
     yang berhubungan dengan pertumbuhan rohani para murid -- suatu
     hal yang lebih sulit untuk diukur. Namun, tujuan-tujuan ini hanya
     sedikit manfaatnya jika tidak ada ketetapan-ketetapan yang dibuat
     sebagai patokan untuk melihat apakah tujuan-tujuan yang dibuat
     sesuai dengan ketetapan tersebut.

     Jika tujuan-tujuan yang jelas belum terbentuk, kita tidak
     mempunyai dasar untuk mengevaluasi kemajuan-kemajuan yang telah
     dicapai. Karena itu, tujuan sebaiknya dibuat dengan lebih
     spesifik sehingga dapat siap diukur kapan pun juga.

  2. Untuk membantu dalam membuat tujuan-tujuan baru.
     ------------------------------------------------
     Tujuan adalah seperti penunjuk-penunjuk jarak yang ada di
     sepanjang jalan. Jarak-jarak itu harus dicapai dan kemudian
     dilalui karena telah ada penunjuk-penunjuk jarak baru di
     depannya. Misalnya tujuan yang ditetapkan adalah jumlah anak yang
     hadir di Sekolah Minggu. Jika tujuan tersebut telah dicapai maka
     tujuan yang baru harus di buat. Namun jika tujuan tersebut tidak
     tercapai dan jumlah anak yang hadir berada jauh di bawah tujuan,
     maka hal ini kemungkinan menunjukkan bahwa tujuan itu terlalu
     tinggi untuk direalisasikan. Tujuan tersebut perlu di kaji ulang.
     Karena alasan ini, tujuan-tujuan harus dibuat dengan lebih
     spesifik dan dapat diukur kapan pun juga.

  3. Untuk membantu mengetahui tingkat efisiensi setiap pribadi.
     --------------------------------------------------------------
     Sekolah Minggu atau pun program pendidikan gereja lainnya
     tidaklah lebih kuat dari para pemimpinnya. Para pemimpin terbaik
     yang ada harus terlibat dalam setiap kegiatan. Untuk memastikan
     bahwa pemimpin yang terbaiklah yang terlibat, kita harus
     mengevaluasi mereka dan sekaligus pemimpin alternatif
     penggantinya.

     Orang yang paling trampil yang kita miliki biasanya sibuk dan
     terlibat secara aktif dalam program pendidikan Kristen. Itulah
     sebabnya kita mengevaluasi kemampuan seseorang sebelum kita
     memberikan suatu tugas kepadanya. Proses evaluasi ini terus
     berlangsung sejak dia menerima dan melaksanakan tugas tersebut.

  4. Untuk menemukan kelemahan-kelemahan.
     ------------------------------------
     Kegunaan yang paling jelas dari evaluasi adalah untuk melihat
     kelemahan-kelemahan yang terjadi. Kegagalan untuk mencapai tujuan
     merupakan hal yang biasa dialami setiap orang, tetapi juga
     penting untuk mengetahui mengapa kegagalan itu bisa terjadi.
     Misalnya kita telah menentukan tujuan yang ingin dicapai untuk
     hari Minggu, tetapi kita gagal mencapai tujuan tersebut. Jika ada
     hujan lebat di malam sebelumnya dan terjadi banjir, kita dapat
     cepat menerima bila tujuan tersebut tidak tercapai. Namun berbeda
     halnya jika saat itu cuaca bagus dan tidak ada konflik lain yang
     mungkin bisa menghambat tercapainya tujuan tersebut. Jika
     demikian, kita perlu meneliti lebih dalam untuk menemukan alasan-
     alasan sehingga kita gagal mencapai tujuan tersebut. Pada saat
     kita bisa menemukan alasan yang menyebabkan kegagalan tersebut,
     maka kita akan dapat mengambil tindakan yang tepat agar tidak
     melakukan kegagalan-kegagalan yang sama di masa mendatang.

  5. Untuk menemukan kelebihan.
     --------------------------
     Walaupun kita pada umumnya cenderung memikirkan aspek-aspek
     negatif dari evaluasi, namun aspek-aspek positif dari evaluasi
     juga sama penting untuk dipikirkan. Ketika suatu program berhasil
     dilaksanakan, kita perlu memperhatikan fakta dari kedua aspek
     tersebut. Kita perlu tahu mengapa program itu bisa berhasil
     sehingga kita bisa menggunakan ide-idenya untuk membantu dalam
     menyukseskan program-program di masa mendatang. Alasan-alasan
     berhasilnya suatu program biasanya tidak selalu tampak jelas,
     jadi kita harus berusaha untuk untuk menemukannya.

  6. Untuk menstimulasi pertumbuhan dan pembelajaran.
     ---------------------------------------------------
     Kebanyakan dari kita bekerja lebih baik jika kita mengetahui
     untuk apa kita bekerja. Kita juga akan bekerja lebih baik ketika
     mengetahui seberapa baiknya kita bekerja untuk mencapai tujuan-
     tujuan yang telah kita tetapkan. Contohnya, murid yang lamban
     mungkin perlu dimotivasi untuk belajar lebih keras lagi melalui
     nilai rendah yang diterimanya dalam ujian. Evaluasi ini
     memberikan dasar baginya untuk mengetahui apa yang diharapkan
     oleh guru darinya dan seberapa baik ia mengukur besarnya harapan-
     harapan itu. Namun dalam cara yang sama, nilai tinggi dapat
     membuat seorang anak belajar lebih keras lagi untuk
     mempertahankan nilainya. Demikian pula ketika seseorang
     mengevaluasi kehidupan doanya atau pelayanannya, dia mungkin
     terstimulasi untuk berusaha meningkatkannya.

  Bahan diterjemahkan dan diedit dari sumber:
  Judul Buku        : Introduction to Christian Education
  Judul Artikel Asli: Evaluating Christian Education
  Pengarang         : Eleanor Daniel, John W. Wade, Charles Gresham
  Penerbit          : Standard Publishing, Cincinnati - Ohio, 1980
  Halaman           : 238 - 245


**********************************************************************
o/ ARTIKEL (2)

  Pada saat kita membaca artikel berikut ini mungkin kita berpikir
  kalau materi di dalamnya lebih cocok untuk guru sekolah umum. Tetapi
  perlu diingat, dalam pelayanan SM tugas kita sama dengan guru di
  mana pun, yaitu mengajar, hanya materi dan bahannya yang berbeda.
  Jadi, artikel di bawah ini merupakan satu  bacaan wajib pula bagi
  para guru SM.

                       ALASAN EVALUASI BELAJAR
                       =======================

  Sebagai guru kita harus mengadakan evaluasi, baik dalam bentuk
  formatif maupun sumatif. Evaluasi formatif berlangsung di tengah-
  tengah berjalannya program pengajaran. Evaluasi sumatif dilaksanakan
  pada akhir keseluruhan program.

  Apapun bentuknya, guru perlu tahu bahwa evaluasi belajar
  mendatangkan beberapa manfaat yang sangat mendasar, yaitu:

  1. Guru dapat menilai sejauh mana tujuan umum dan tujuan operasional
     yang dirumuskan itu relevan dan telah tercapai dalam kegiatan
     belajar mengajar.

  2. Guru dapat memberitahu kemajuan prestasi belajar peserta didiknya
     dan apabila ada kelemahan ditemukan, ia dapat menjelaskan serta
     membantunya mencari jalan ke luar (disebut sebagai keperluan
     diagnostik dan prognostik).

  3. Guru dapat mengetahui ketrampilan mengajarnya, apakah metodenya
     relevan, apakah hubungan antar pribadi dengan peserta didik
     sangat membangun dan mendorong, serta apakah bahan yang diajarkan
     itu dapat diterima dengan baik oleh peserta didiknya?

     Jika kebanyakan peserta didik (lebih dari 50%) memperoleh nilai
     (angka) yang kurang memuaskan di tengah program pengajaran (hasil
     evaluasi formatif), guru harus sadar akan kelemahannya. Kegagalan
     mayoritas peserta didik mendapat angka baik dalam hal ini, dapat
     saja disebabkan oleh faktor yang berhubungan dengan guru dan
     ketrampilannya.

  4. Guru dapat "mengadakan perubahan" di tengah-tengah keseluruhan
     program, berdasarkan hasil evaluasi formatif. Dengan demikian
     bahan pengajaran menjadi selalu relevan dengan kebutuhan dan
     tingkat pemahaman peserta didik. Kemudian hasil evaluasi sumatif
     akan berguna bagi pengajar dalam rangka perencanaan program
     pengajarannya (perumusan bahan dan kegiatan) di kemudian hari.

  Bahan diedit dari sumber:
  Judul Buku        : Menjadi Guru Profesional
  Judul Artikel Asli: Evaluasi Belajar
  Pengarang         : B.S. Sidjabat, Ed.D.
  Penerbit          : Kalam Hidup, Bandung, 1993
  Halaman           : 116 - 117


**********************************************************************
o/ BAHAN MENGAJAR

                            KAIN DAN HABEL
                            ==============

  Untuk Pembina:
  --------------
  1. Bacalah Kejadian 4:1-26
  2. Pelajari ayat-ayat itu.
  3. Bersiaplah untuk bercerita.

  Katakan kepada Murid-murid:
  ---------------------------
  Dengarkan baik-baik cerita ini. Carilah sifat-sifat yang dinyatakan
  dalam cerita ini.

  Cerita:
  -------
  Sekarang kita akan mendengar sebuah cerita tentang anak-anak Adam
  dan Hawa. Sesudah Allah menyuruh Adam dan Hawa keluar dari Taman
  Eden, Hawa melahirkan seorang anak laki-laki, yang dinamai Kain.
  Kemudian Hawa melahirkan lagi seorang anak laki-laki dan mereka
  menamai bayi itu Habel.

  Ketika Allah menciptakan Adam dan Hawa, mereka sempurna dan murni;
  mereka belum berbuat kesalahan. Mereka suci dan tidak berdosa. Lalu
  Adam dan Hawa berdosa; mereka memberontak terhadap Allah. Ketika
  Kain dan Habel dilahirkan mereka sudah mempunyai sifat perseteruan
  dengan Allah oleh sebab Adam dan Hawa tidak lagi mempunyai persatuan
  dengan Allah. Kain dan Habel dilahirkan di luar Taman Eden.

  Ketika anak-anak itu dewasa, Kain menjadi seorang petani dan Habel
  menjadi seorang gembala. Adam dan Hawa mengajar Kain dan Habel
  berbakti kepada Tuhan. Habel mempersembahkan seekor domba kepada
  Allah dan Kain mempersembahkan hasil dari cocok tanamnya. Allah
  menerima persembahan Habel sebab Habel beriman kepada Allah. Tetapi
  Allah tidak menerima persembahan dari Kain sebab Kain tidak beriman
  kepada Allah. Lalu Kain marah sekali. Lalu Allah berfirman kepada
  Kain, "Mengapa engkau marah? Mengapa mukamu geram? Jika engkau
  berbuat baik, pasti engkau tersenyum."

  Allah bertanya kepada Kain, dan Kain menjawab bahwa ia tidak tahu
  mengenai adiknya. Allah sudah tahu bahwa Kain telah membunuh adiknya
  dan Allah menghukum Kain.

  Allah mengutuk Kain. Allah menentukan bahwa tanah yang ditanami Kain
  tidak akan menghasilkan apa-apa. Lagi pula, Kain akan menjadi
  seorang pelarian dan pengembara. Hukuman untuk Kain ialah pergi ke
  tempat yang lain. Lama setelah itu Kain menikah dan mempunyai banyak
  anak. Kain juga membangun kota yang pertama.

  Tanyakan kepada Murid-murid:
  ----------------------------
  Sifat-sifat Allah yang mana dijelaskan dalam cerita ini?
  Bagaimana sifat-sifat Allah itu diketahui menurut cerita ini?

  Sifat-sifat Allah dalam Cerita Ini:
  -----------------------------------

  1. Allah itu Mahabenar -- Allah menerima Habel dan persembahannya
     oleh sebab Habel beriman kepada Allah.

  2. Allah itu Mahatahu -- Sebelum Allah bertanya kepada Kain, Allah
     sudah mengetahui bahwa Kain telah membunuh Habel.

  3. Allah Mahasuci -- Allah membenci dosa. Allah menghukum Kain sebab
     dia sudah berdosa.

  4. Allah itu Maharahmat -- Set dilahirkan supaya Allah dapat
     memenuhi janji-Nya melalui keturunan Adam.

  5. Allah itu Sumber Rahmat -- Allah menasihati Kain supaya dia
     berbuat benar dan beriman kepada-Nya seperti Habel. Allah tidak
     mengizinkan seorang pun membunuh Kain.

  Pertanyaan:
  -----------
  1. Jika Anda menanam pohon pepaya, apakah akan berbuah nanas pada
     pohon itu? (Tidak, hanya pepaya.)

     Demikian pula dengan manusia. Semua manusia berdosa, semua orang
     yang dilahirkan juga orang yang berdosa. Keadaan itu sama dengan
     Adam dan Hawa. Adam dan Hawa kehilangan persekutuan dengan Allah.
     Itu sebabnya Kain tidak menikmati persekutuan dengan Allah dan
     Kain juga berbuat dosa. Kita tidak menikmati persekutuan dengan
     Allah sebab kita juga orang berdosa.

     Kemudian, Kain membunuh adiknya. Kain marah kepada Habel sebab
     Kain iri hati; Kain juga marah kepada Allah. Allah sudah menegur
     Kain atas kemarahannya. Allah mengharap Kain akan berubah. Kain
     tidak memperhatikan kata-kata Allah.

  2. Mengapa Kain marah? (Pikiran Kain tentang Allah tidak betul.
     Kain marah ketika Allah senang dengan persembahan Habel. Kain
     tidak menerima pertolongan dari Allah. Kain tidak mengakui
     dosanya. Kain tidak mendengar nasihat Allah.)

  3. Siapakah yang menyebabkan kita berdosa? (Kita sendiri, sebab
     sifat jahat yang ada di dalam diri kita.)

  4. Kepada siapakah kita berdosa? (Kita berdosa terhadap Allah, sebab
     Dialah pencipta kita.)

     Jika kita mencuri seekor binatang kepunyaan orang lain, kita
     memang berdosa terhadap orang itu. Kita harus ingat bahwa ketika
     kita berbuat dosa, kita juga berdosa terhadap Allah, sama seperti
     Adam dan Hawa waktu mereka melanggar peraturan Allah. Ketika kita
     berdosa dan tidak melakukan yang benar, kita bersalah terhadap
     Allah.

  Alat Peraga:
  ------------
  Pada kertas poster atau kertas bekas kalender besar, buatlah
  silsilah Adam dan Hawa. Minta seorang murid melingkari nama yang
  menyenangkan Allah. Minta yang lain menjelaskan mengapa anak itu
  menyenangkan Allah.

  [Red.: Untuk mengevaluasi apakah pelajaran yang kita sampaikan
   dapat diterima dengan baik oleh para murid, adakanlah ulangan atau
   tanya jawab yang dapat dilakukan setelah Anda bercerita atau pada
   minggu depannya. Contoh pertanyaan evaluasi sehubungan dengan
   cerita minggu ini adalah sebagai berikut:
    1. Sifat-sifat Allah yang mana yang dijelaskan dalam cerita Kain
       dan Habel?
    2. Mengapa persembahan Kain tidak diterima oleh Allah?
       Mengapa Allah senang dengan persembahan Habel?
    3. Apakah Kain dan Habel dan keturunan mereka menikmati
       persekutuan dengan Allah?
    4. Siapakah orangtua Kain dan Habel?
    5. Ketika Kain dan Habel dilahirkan apakah mereka mempunyai
       persekutuan dengan Allah?
    6. Apakah Kain dan Habel lahir di Taman Eden?
    7. Mengapa Kain membunuh Habel?
    8. Apakah Allah benar dan adil untuk menghukum Kain ketika dia
       membunuh Habel?
    9. Apakah Allah adil ketika Dia menghukum kita oleh sebab
       kejahatan kita?
   10. Dan lain-lain. ]

  Bahan diedit dari sumber:
  Judul Buku : Sampaikan Cerita Keselamatan:
               Menyatakan Sifat-sifat Allah dan Kebenaran-Nya
  Pengarang  : Dell dan Rachel Schultz
  Penerbit   : Lembaga Literatur Baptis, Bandung, 1994
  Halaman    : 33 - 36


**********************************************************************
o/ SHARING GSM

  [Red. Berikut ini sharing yang kami ambil dari e-BinaGuru. Sharing
   ini ditulis oleh Saudara Ardianto yang membahas evaluasi mengajar
   sehubungan dengan perayaan Natal. Kami harap melalui sharing ini,
   rekan-rekan semua dapat semakin memahami pentingnya evaluasi dalam
   pelayanan kita.]

  Dari: Ardianto <ardianto.lampung@>
  >Setiap Desember kita bertukar ide tentang bagaimana merayakan
  >Natal, ada banyak ide serta juga ada perdebatan mengenai tokoh
  >Sinterklas. Ada terpikir tdk oleh rekan-rekan, untuk mengevaluasi
  >pemahaman anak tentang Peristiwa Natal.
  .
  >Beberapa th yg lalu saya pernah diminta oleh remaja dan pemuda
  >gereja saya untuk membuat acara pada perayaan Natal mereka
  >(sebagian dari mereka adalah murid-murid sekolah minggu saya - dan
  >saya tahu sebagian besar mrk dahulu bersekolah minggu, serta ada
  >GSM).
  .
  >Quist natal saya buat sederhana sekali, yaitu sebutkan sebanyak-
  >banyaknya tokoh-tokoh (baik nama maupun identitas atau kelompok
  >orang) yang ada hubungannya dengan Natal ? Sebutkan sebanyak-
  >banyaknya benda yang ada hubungannya dengan Natal ?
  .
  >Ketika sama-sama dikoreksi, jawabannya membuat peserta tertawa,
  >saya juga tertawa krn menjumpai hal yg lucu dan prihatin. Sebagian
  >besar melupakan Hana dan Simeon, ada juga yang mencantumkan bahwa
  >ada 3 orang majus, peristiwa pembunuhan anak dibawah usia 2 th
  >dilupakan. Kandang domba sebagai tempat lahir Yesus (maaf kalau apa
  >yg saya kemukakan ini bertentangan dengan Anda - setahu saya
  >Alkitab tdk menuliskan adanya kandang domba - yang dituliskan adl
  >Yesus dibaringkan di "palungan").
  .
  >Juga beberapa th yg lalu sebelum Natal saya juga pernah meminta ASM
  >kelas tengah (Kelas 3 - 4 SD) untuk menggambarkan suasana Natal apa
  >yg berkesan bagi mereka. Setelah itu kami saling bercerita apa yang
  >ada digambar dan pikiran mrk. Sebagin besar hanya mengingat rumah
  >dan gereja yang dihiasi, pohon Natal yang cantik, peran mrk yg
  >penting dlm acara natal (talent show) serta hadiah Natal.
  .
  >Bisa jadi saya salah dlm cara menyampaikan pertanyaan utk evaluasi
  >saya, tapi dr apa yg saya tangkap, saya menyadari melakukan
  >beberapa kekeliruan yang mendasar, saya kurang menyelidiki dengan
  >teliti kebenaran Firman Tuhan mengenai Natal dan berpresepsi bhw
  >ASM tahu tentang peristiwa Natal, jadi tdk perlu lagi utk digali
  >dan diceritakan scr mendalam. Belum lagi - sbg tradisi saya
  >seringkali lebih berkonsentrasi utk melatih anak-anak utk tampil,
  >jadi konsentrasi ke pemberitaan Firman Tuhan mungkin sedikit
  >terlupakan.
  .
  >Bagaimana dengan Rekan-rekan, saya harap kesalahan saya selama ini
  >tidak terulang! Apakah ASM memiliki pemahaman tentang kebenaran
  >makna dan sejarah Natal dengan memadai ??
  .
  >salam,
  >didi

  Sumber: Milis diskusi e-BinaGuru < subscribe-i-kan-binaguru@xc.org >
  Arsip : http://purcell.xc.org/scripts/lyris.pl?visit=i-kan-BinaGuru


**********************************************************************
o/ DARI ANDA UNTUK ANDA

  Dari: Hana R. <ridwan-hana@>
  >Syalom,
  >Beberapa artikel yang saya terima dari binaanak sangat membantu
  >dalam pengembangan pelayanan saya. Terima kasih atas kirimannya
  >selama ini, walaupun sebenarnya saya belum pernah mendaftarkan diri
  >untuk menjadi pelanggan binaanak. Oh iya boleh tahu siapa yang
  >sudah mendaftarkan saya?
  >Terima kasih!
  >Hana Ridwan

  Redaksi:
  Kami mengucap syukur jika e-BinaAnak dapat menjadi berkat bagi
  pelayanan Anda. Dan jangan segan untuk membagikan juga berkat-berkat
  itu kepada rekan-rekan Anda yang lain. Mengenai keanggotaan Anda,
  jika sebenarnya Anda tidak pernah mendaftarkan diri, mungkin saja
  ada rekan Anda yang dengan penuh sukacita mendaftarkan alamat e-mail
  Anda ... :) So ... apakah Anda juga terbeban mendaftarkan alamat
  e-mail rekan-rekan Anda yang lain? Kami tunggu .... :)
  Selamat melayani!


**********************************************************************
Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
Untuk berhenti kirim e-mail ke:   <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
Untuk Arsip e-BinaAnak:    http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen:  http://www.sabda.org/pepak/
**********************************************************************
               Staf Redaksi: Davida, Oeni, Ratri, dan Poer
       Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
              Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
                   Copyright(c) e-BinaAnak 2003 YLSA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org