Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/149

e-BinaAnak edisi 149 (23-10-2003)

Masalah Anak yang Hiperaktif

     ><>  Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak  <><


Daftar Isi:                                     Edisi 149/Oktober/2003
-----------
 o/ SALAM DARI REDAKSI
 o/ ARTIKEL              : Anak Hiperaktif
 o/ TIPS MENGAJAR (1)    : Menghadapi Anak Hiperaktif dalam Kelas
 o/ TIPS MENGAJAR (2)    : Tips untuk Orangtua yang Memiliki
                               Anak Hiperaktif
 o/ AKTIVITAS            : Permainan: Berlakulah Baik kepada Semua
                               Orang
 o/ STOP PRESS!          : Paket Natal 2003 Surabaya:
                               Yesus Kristus Sang Raja
 o/ DARI ANDA UNTUK ANDA : Tanggapan Mengenai Gerakan Orangtua Asuh

**********************************************************************
 Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi:
    <submit-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org>
**********************************************************************
o/ SALAM DARI REDAKSI

  Salam dalam penyertaan kasih Yesus Kristus,

  Biasanya guru-guru Sekolah Minggu merasa sangat terganggu dengan
  keberadaan anak-anak hiperaktif di kelasnya, sehingga tak jarang
  anak-anak ini akhirnya disalah mengerti dan diberi label "anak yang
  tidak bisa diam" atau bahkan lebih buruk lagi "anak nakal". Memberi
  label "anak nakal" kepada anak hiperaktif tanpa mengetahui lebih
  dahulu keadaan sebenarnya dari seorang anak hiperaktif sangatlah
  gegabah. Selain buruk untuk anak yang bersangkutan, juga sangat
  tidak adil.

  Melalui topik "Masalah Anak yang Hiperaktif", kami berharap guru-
  guru SM akan lebih memahami apa yang sebenarnya terjadi pada anak-
  anak yang hiperaktif. Bagi guru-guru atau orang tua yang memiliki
  anak seperti yang dijelaskan dalam tulisan Dr. Mary Go Setiawani,
  kiranya jangan langsung panik. Tidak ada masalah yang tidak ada
  jalan keluarnya. Bacalah seluruh artikel dan dua tips yang kami
  sajikan minggu ini, kami yakin Anda akan memiliki pengertian yang
  lebih jelas tentang bagaimana menghadapi murid atau anak yang
  hiperaktif. Tidak ketinggalan satu Aktivitas berupa permainan dapat
  Anda gunakan dalam mengajar. Selamat membaca!

  Tim Redaksi

   "Didiklah anakmu, maka ia akan memberikan ketenteraman kepadamu,
          dan mendatangkan sukacita kepadamu." (Amsal 29:17)
           < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Amsal+29:17 >


**********************************************************************
o/ ARTIKEL

                           ANAK HIPERAKTIF
                           ===============

  PENGERTIAN TENTANG ANAK HIPERAKTIF

  Anak yang hiperaktif umumnya bersifat agresif, penuh semangat, tidak
  dapat tenang, sulit diajar, tidak tahan lama melakukan satu
  aktivitas. Biasanya juga sulit bergaul dengan teman sebaya, tidak
  mampu menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru dan juga sulit
  menaati orangtua dan guru. Setelah dewasa umumnya mengalami masalah
  dalam emosi, suka bermabuk-mabukan atau melakukan pelanggaran hukum.
  Sebenarnya keaktifan itu tidak mereka inginkan, namun mereka sulit
  untuk duduk dengan tenang dan memperlambat gerakan mereka karena
  mereka didorong oleh suatu kekuatan yang sulit dijelaskan, dan sulit
  diubah.

  Pada tahun 1845, Dr. Heinrich Hoffmann mengumpulkan cerita anak-anak
  yang berisi pelajaran moral dan kemudian melalui penelitian tersebut
  mengunakan istilah yang berbeda untuk melukiskan sifat hiperaktif.
  Dan melalui pengamatan, kira-kira di tahun 1902, Dr. G.F. Still
  menguraikan bahwa ada beberapa perilaku tertentu yang menjadi ciri
  anak-anak tersebut. Tetapi sebelum menyelidiki secara akurat, ia
  sudah tergesa-gesa dalam mengambil kesimpulan bahwa perilaku
  tersebut adalah hasil dari kesalahan pendidikan keluarga. Setelah
  itu dalam banyak tahun bermunculanlah istilah-istilah, seperti:
  perhatian, deficit disorder, masalah perilaku fungsional, dyslexia,
  sindrom anak hiperaktif, sindrom impulsif hiperkinetik,
  ketidakmampuan dalam belajar, sindrom kerusakan otak minimal,
  ketidakmampuan belajar secara khusus, dan sebagainya.

  PERNYATAAN MASALAH

  1. Masalah intelek.
     ----------------
     Anak hiperaktif jelas mengalami gangguan dalam otak. Ia sulit
     menentukan mana yang penting dan mana yang harus diprioritaskan
     terlebih dulu, selain sulit menyelesaikan pelajaran, sering tidak
     dapat berkonsentrasi dan pelupa. Adakalanya mereka sulit mengerti
     pembicaraan orang secara umum, apalagi terhadap petunjuk yang
     mengandung langkah-langkah atau tahapan-tahapan. Ia sulit
     menggabungkan satu hal dengan hal lainnya, kurang kendali diri,
     tidak dapat berencana atau menduga apa akibat yang dilakukannya,
     susah bergaul, kemampuan belajar lemah. Daya pikir penangkapannya
     lemah sehingga sulit untuk menghadapi pelajaran matematika.
     Karena mengalami luka di otak, mereka sering tidak mampu
     menyesuaikan diri dengan keadaan, khususnya ketika masuk ke
     suasana kelas yang dinamis, emosinya menjadi mudah terangsang.
     Perilaku yang sulit diduga itu kadang membuat orangtua, guru atau
     teman-temannya merasa khawatir.

     Kadangkala mereka sadar harus mematuhi peraturan, tetapi tidak
     mampu mengendalikan diri. Ia juga mengalami kesulitan dalam
     mengutarakan pikiran dan perasaan melalui kata-kata, sering kacau
     dalam menanggapi citra yang diterima, misalnya: "m" dengan "w",
     "d" dianggap "b" atau "p" dianggap "q", dan sebagainya sehingga
     mengalami kesulitan dalam membaca.

  2. Masalah biologis.
     -----------------
     Mereka suka sekali berlari-lari dan sulit untuk menyuruh mereka
     diam, sepertinya sedang begitu sibuk melakukan sesuatu sehingga
     tidak dapat beristirahat, meraba, dan menyentuh benda-benda untuk
     merasakan lingkungan di sekitarnya, suka berteriak dan ribut,
     semangatnya kuat. Anak hiperaktif juga peka terhadap bahan kimia,
     obat, bulu, debu, dan barang kosmetik. Mereka juga sensitif
     terhadap makanan tertentu, seperti: coklat, jagung, telor ayam,
     susu, kedelai, daging, babi, gula, dan gandum. Mereka sulit tidur
     dengan nyenyak dan mudah terbangun, dan kebiasaan tidur mereka
     bermacam-macam: ada yang bermimpi sambil berjalan, menggigau atau
     mengompol. Mereka tidak dapat berolahraga dengan banyak gerak dan
     banyak tenaga, seperti bersepeda atau lompat tali. Sebaliknya
     gerakan tenang pun bermasalah, misalnya bila disuruh menulis,
     mewarnai, atau menggambar, mereka tidak dapat menggunakan alat
     tulis dengan baik.

  3. Masalah emosi.
     --------------
     Anak hiperaktif umumnya bersifat egois, kurang sabar, dan
     emosional, bila berbaris selalu berebutan, tidak sabar menunggu,
     bermain kasar, suka merusak, tidak takut bahaya, dan sembrono
     sehingga besar kemungkinan bisa mengalami kecelakaan. Pernyataan
     emosinya sangat ekstrim dan kurang kendali diri. Juga emosi
     sering berubah-ubah sehingga tidak mudah diduga, kadang begitu
     senang dan ceria, tetapi sebentar kemudian marah dan sedih.
     Seorang ahli berpendapat bahwa yang sangat dibutuhkan mereka
     adalah melatih mereka untuk dapat mengendalikan diri.

  4. Masalah moral.
     --------------
     Karena mengalami berbagai masalah seperti di atas, maka mereka
     pun tidak memiliki kepekaan dalam hati nurani. Ia bisa mencuri
     uang orangtua atau permen di toko, tidak mengembalikan barang
     yang dipinjam, masuk ke kamar orang lain, mencela pembicaraan
     orang, mencuri dengar pembicaraan telepon orang lain sehingga
     kesan orang banyak adalah anak ini bermasalah dan bermoral
     rendah.

  PENYELESAIAN MASALAH

  Ada banyak orangtua yang tahu bahwa penyebab anak berperilaku
  demikian hanya karena masalah biologis, lalu menanggapinya tidak
  dengan serius, tetapi ada juga yang menanggapi secara serius dan
  menghajarnya ketika mereka berperilaku agresif. Namun bila terus-
  menerus dihukum dan dipukul, tidak akan mempan terhadap anak seperti
  ini. Lalu bagaimana cara mengajar mereka?

  1. Penggunaan obat.
     ----------------
     Dokter umumnya menganjurkan penggunaan obat untuk menolong anak
     yang hiperaktif, dan hal itu pun sudah dibuktikan bermanfaat
     dalam menenangkan mereka. Jikalau masalahnya cukup serius dan
     penyebabnya bukan masalah emosi, maka penggunaan obat harus
     sesuai dengan petunjuk dokter dan jangan sampai ada efek
     sampingannya. Penting sekali untuk berkonsultasi dengan dokter
     ahli saraf.

  2. Pengaturan makanan.
     -------------------
     Dalam konsultasi dengan dokter sebaiknya orangtua menanyakan
     apakah anaknya itu alergi terhadap satu macam makanan dan apakah
     perlu ada pengendalian terhadap makanan, sebab ada banyak bukti
     terhadap kebenaran ini.

  3. Hindarkan pemanjaan.
     --------------------
     Anak jangan dimanjakan kalau tahu bahwa penyebab hiperaktifnya
     karena masalah biologis. Orangtua harus bertahan dengan
     peraturan yang telah diberikan dan menuntut anak agar menaatinya.
     Tunjukkan dengan mantap dan wibawa bahwa orangtua ingin ditaati
     oleh anak-anaknya supaya pernyataan ini juga memberi rasa aman
     kepada anak. Sikap bertahan ini bukan berarti kejam, keras,
     diktator atau berhati baja, tetapi sebaliknya justru untuk
     membina dan mengajar anak tentang apa yang harus mereka lakukan.

  4. Menciptakan lingkungan yang tenang.
     -----------------------------------
     Usahakan untuk menciptakan suasana yang tenang di tempat anak itu
     biasa bergerak, misalnya: di kamar atau di ruang bermain. Bila
     lingkungan tempat tinggalnya sangat bising, sebaiknya pindah
     rumah agar anak itu dapat bertumbuh dalam situasi yang baik.

  5. Memilih acara teve dengan hati-hati.
     ------------------------------------
     Acara teve yang menampilkan adegan kekerasan, lagu yang ribut dan
     sinar yang bergerak menyilaukan, dapat merangsang anak dan
     mengakibatkan mereka emosional. Cegahlah anak untuk meniru
     adegan-adegan yang tidak baik. Oleh sebab itu, pilihlah acara
     teve yang beradegan lembut dan baik.

  6. Gunakan tenaga ekstra dengan tepat.
     -----------------------------------
     Anak ini kurang dapat mengendalikan diri dan apabila sikap
     agresifnya dapat disalurkan dalam aktivitas yang tepat, maka itu
     akan mengurangi keonaran, misalnya dengan mengizinkan dia
     mengikuti aktivitas di luar  rumah atau membuat pekerjaan rumah
     bersama teman atau mengikutsertakan dalam proses belajar mengajar
     di kelas, sehingga dengan demikian ia dapat menyalurkan tenaga
     ekstranya dengan benar.

  7. Membimbing dalam kebenaran.
     ---------------------------
     Meski anak hiperaktif sering tidak mampu menguasai diri dengan
     perilakunya, orangtua atau guru tidak seharusnya bersikap acuh
     dan menyerah. Setiap perilaku yang tidak dapat diterima harus
     dicegah, kemudian tentukan suatu standar yang sesuai dengan
     kebenaran. Perlu ada kesabaran untuk mengajarkan hal ini,
     walaupun harus dilakukan berulang-ulang. Bila orangtua tidak
     putus asa, anak akan mempunyai harapan untuk disembuhkan.
     Didiklah mereka selalu, untuk berdoa kepada Tuhan dan bersandar
     pada pertolongan-Nya. Jika mereka berbuat dosa, mohonlah
     pengampunan kepada Allah karena Ia telah berjanji, "Jika engkau
     mengaku dosa, Allah itu setia dan adil, Ia akan mengampuni dosa
     kita menyucikan segala kesalahan kita" (1Yohanes 1:19). Maka
     sejauh mereka mampu mengendalikan perilaku mereka, kebenaranlah
     yang harus menjadi dasar yang harus mereka tuntut.

  Sumber:
  Judul Buku: Menerobos Dunia Anak
  Pengarang : DR. Mary Go Setiawani
  Penerbit  : Yayasan Kalam Hidup, Bandung, 2000
  Halaman   : 137 - 141


**********************************************************************
o/ TIPS MENGAJAR (1)

                MENGHADAPI ANAK HIPERAKTIF DALAM KELAS
                ======================================

  Anak hiperaktif secara klinis berbeda dengan anak yang tidak dapat
  duduk diam dalam waktu yang lama. Anak hiperaktif sering memiliki
  perasaan seperti orang yang terkurung dalam kamar dengan televisi,
  radio, stereo sistem, dan dua mesin penyedot debu yang semuanya
  dinyalakan secara maksimal dalam waktu bersamaan. Anda bisa
  bayangkan betapa berisiknya? di dalam sebuah kelas sering menjadi
  "terlalu berisik" bagi anak hiperaktif.

  Anak hiperaktif tidak dapat memilah dan memusatkan pikiran pada
  satu hal pada satu saat. Mereka cenderung terus menerus bergerak
  baik secara mental maupun fisik. Karena anak hiperaktif tidak dapat
  duduk diam, tidak dapat mendengarkan, atau bahkan tidak dapat
  mengerjakan suatu pekerjaan dalam jangka waktu yang lama, maka
  mereka mengalihkan perhatian dari satu hal ke hal yang lain dan
  seringkali mengganggu anak-anak lain pada saat yang sama.

  1. Anak hiperaktif membutuhkan kasih dan kesabaran khusus dari Anda.
     Anak-anak ini seringkali memerlukan bimbingan dan perhatian
     ekstra dari para orang dewasa di sekitarnya. Jadi, sangatlah
     bijaksana jika ada pembimbing tambahan ketika anak hiperaktif
     menjadi bagian dari kelas Anda. Carilah orang yang baik dan
     penyayang yang akan memperhatikan kebutuhan-kebutuhan khusus anak
     tersebut.

  2. Bantulah anak hiperaktif untuk memilih terutama aktivitas-
     aktivitas yang tenang sehingga dapat menolong mengumpulkan energi
     mereka di satu tempat. Anak hiperaktif akan berfungsi paling baik
     jika ia melakukan aktivitas yang paling minimum gangguannya dan
     yang bisa memusatkan perhatian mereka.

  3. Jangan lupa untuk memperhatikan juga kebutuhan anak-anak lainnya
     pada saat yang sama. Anda tidak bisa membiarkan seseorang atau
     beberapa anak mengganggu anak-anak lainnya untuk hal-hal yang
     tidak perlu atau membuat kekacauan di kelas.

  4. Berbicara secara pribadi, dengan sikap yang penuh kasih dan
     pengertian, kepada orangtua si anak hiperaktif. Dapatkan
     informasi langsung dari orang-orang terdekat tentang cara-cara
     paling efektif untuk merawat anak mereka. Orangtua akan sangat
     menghargai perhatian Anda terhadap keadaan anak tersebut.
     Karena orangtua mengenal anaknya lebih baik dibandingkan dengan
     orang lain, maka mereka pasti dapat memberikan saran bagaimana
     mengadakan pendekatan yang sudah terbukti dapat membantu.

  Bahan diterjemahkan dari sumber:
  Judul Buku        : Sunday School Smart Pages
  Judul Artikel Asli: Helping Children with Special Needs:
                         The Hyperactive Child
  Pengarang         : Wes dan Sheryl Haystead
  Halaman           : 65


**********************************************************************
o/ TIPS MENGAJAR (2)

           TIPS UNTUK ORANGTUA YANG MEMILIKI ANAK HIPERAKTIF
           =================================================

  Menjadi orangtua yang memiliki anak hiperaktif pasti merupakan salah
  satu tugas yang sangat sulit. Berikut ini beberapa tips yang dapat
  Anda terapkan dalam usaha menghadapi anak hiperaktif.

   1. Ajarkan disiplin pada anak hiperaktif, agar ia dapat mengatur
      dirinya dengan baik.

   2. Jangan menghukumnya karena perilaku hiperaktif bukanlah
      kesalahan anak Anda.

   3. Jangan sekali-kali melabel anak hiperaktif sebagai anak nakal,
      malas atau bodoh, karena akhirnya ia akan bersikap seperti yang
      dilabelkan padanya.

   4. Keefektifan terapi berbeda-beda bagi tiap anak. Orangtua harus
      menentukan terapi yang terbaik bagi anak.

   5. Yang terpenting berikan kasih sayang (bukan memanjakan) pada
      anak hiperaktif melebihi saudara lainnya. Alasannya, seberapa
      banyak kasih sayang yang ditumpahkan pada anak hiperaktif, tidak
      akan pernah bisa penuh.

   6. Dalam mengajari anak Anda yang hiperaktif, jangan bosan untuk
      terus menerus mengulang hal-hal yang dengan cepat dapat
      dipelajari dan diingat oleh anak normal.

   7. Di depan anak Anda tersebut, katakanlah pada orang lain kalau
      dia adalah anak yang baik, dan jangan mengomentari kesalahan-
      kesalahan yang pernah dilakukannya.

   8. Secara konstan/terus menerus waspadalah terhadap segala
      tindakannya yang mungkin dapat membahayakan dirinya atau orang
      lain.

   9. Perbanyak komunikasi dengan anak Anda. Jika pada anak normal
      kita cenderung berkomunikasi pada saat-saat tertentu, pada anak
      hiperaktif kita harus berkomunikasi "setiap satu menit sekali".

  10. Salah satu hal tersulit dalam mengatasi anak hiperaktif adalah
      ketika sedang berada di meja makan dan kita meminta dia makan
      sendiri. Mungkin dia malah akan memainkan makanannya atau
      berlari- lari mengelilingi meja makan. Jangan marahi dia! Yang
      harus Anda lakukan adalah Anda harus menyuapi mereka dengan
      sabar.

  Demikian bebarapa tips yang diharapkan dapat membantu Anda.
  Menghadapi Anda hiperaktif mungkin tidak semudah teori yang kita
  baca, tapi dengan kesabaran dan didasarkan rasa kasih kita kepada
  sang anak, kita pasti bisa melakukannya.

  Bahan diedit dan dirangkum dari:
  1. Judul Buku        : Majalah Intisari, November 2001
     Judul Artikel Asli: Tips untuk Orangtua
     Penerbit          : PT. Intisari Mediatama, Jakarta, 2001
     Halaman           : 63

  2. Judul Buku        : The Hyperactive Child What the Family Can Do
     Judul Artikel Asli: Day to Day Management of The Hyperactive
                            Child
     Pengarang         : Belinda Barnes and Irene Colquhoun
     Penerbit          : Thorsons Publishers Limited, Northamptonshire
     Halaman           : 90 - 96


**********************************************************************
O/ AKTIVITAS

            PERMAINAN: BERLAKULAH BAIK KEPADA SEMUA ORANG
            =============================================

  Persiapan:
  ----------
  1. Sediakan alat-alat yang praktis, misalnya: sapu, kemucing, kain
     lap, ember, sendok, garpu, piring, buku tulis, pena, bunga, dan
     sebagainya.
  2. Permainan ini dapat diadakan di dalam atau di luar ruangan sesuai
     dengan jumlah peserta.
  3. Umur peserta di atas 12 tahun.
  4. Seorang dari antara para peserta ditunjuk sebagai pemimpin
     permainan.

  Cara bermain:
  -------------
  Pemimpin permainan membentuk sebuah kelompok yang terdiri dari
  sepuluh pasangan yang sejenis. Sepuluh orang dari antara mereka
  diminta berbaris dan sepuluh orang lagi diminta keluar ruangan
  terlebih dahulu.

  Lalu pemimpin memberitahukan kepada kesepuluh orang yang berbaris
  itu bahwa mereka akan dibentuk menjadi sebuah "patung orang yang
  indah", karena itu mereka tidak boleh membantah apa yang dikehendaki
  oleh si pembuat patung.

  Kemudian kesepuluh orang yang sedang bersembunyi atau yang barada di
  luar ruangan dipanggil masuk, mereka diminta untuk membuat sebuah
  "patung orang yang seindah-indahnya" dengan mengggunakan alat-alat
  yang sudah disediakan. Mereka boleh membentuk "patung" itu sesuka
  hati mereka sampai "patung" itu kelihatan sungguh-sungguh indah.

  Setelah kesepuluh orang itu merasa puas dengan "patung" mereka, maka
  sekarang giliran mereka menjadi patung dengan gaya atau posisi
  seperti kesepuluh patung yang telah mereka bentuk dan hiasi tadi.
  Kesepuluh orang yang sudah jadi patung tadi boleh membantu mereka.

  Ingat, jangan beritahu kepada para peserta bahwa mereka akan
  bergantian saling membuat patung. Para peserta yang pertama membuat
  patung akan membentuk teman mereka selucu mungkin tanpa mengetahui
  kalau mereka juga harus meniru posisi seperti itu.

  Tujuan:
  -------
  Mengajarkan kepada para peserta yang lain bahwa jika kita ingin
  diperlakukan dengan baik oleh orang lain, kita juga tidak boleh
  memperlakukan mereka dengan tidak baik.

  "Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu,
  perbuatlah juga demikian kepada mereka." (Lukas 6:31)

  Bahan diedit dari sumber:
  Judul Buku: 100 Permainan dan 500 Kuis Alkitab
  Pengarang : Dr. Mary Go Setiawani dan Rachmiati
  Penerbit  : Kalam Hidup, Bandung, 1993
  Halaman   : 35 - 36

**********************************************************************
o/ STOP PRESS!

         PAKET NATAL 2003 SURABAYA - YESUS KRISTUS SANG RAJA
         ===================================================

  Bagi Anda yang berada di Surabaya inilah saatnya Anda mempersiapkan
  Natal di Sekolah Minggu Anda bersama dengan Domba Kecil dengan tema:
               "Segera datang YESUS KRISTUS SANG RAJA."

  Jadikan Natal tahun ini kesempatan untuk mempersiapkan anak-anak
  menyambut Tuhan Yesus. Kesempatan untuk para Guru, Guru Sekolah
  Minggu dan Pelayan Anak untuk mempersiapkan acara Natal tahun ini.

  Ide-ide yang menarik telah kami siapkan untuk anda.
  Ikutilah Presentasi & Seminar sehari:
    Hari/Tgl.: Senin, 27 Oktober 2003
        Waktu: 18:00 - 20:30 WIB
       Tempat: GPPS cab. Kaliasin
               Jl. Embong Blimbing 6 (belakang R.M. Ria)
               Surabaya - INDONESIA

  TOPIK
  . Peraga Cerita Natal
  . Peraga Lagu Natal
  . Peraga Ayat Hafalan Natal
  . Aktivitas Natal
  . Panggung Boneka Natal
  . Musikal Drama Natal
  . Ide-ide Hadiah Natal

  KHUSUS
  Peserta grup 15 orang dari 1 gereja akan mendapatkan 1 Paket Natal
  lengkap berisi makalah dan kaset pentas Musikal Drama Natal Anak,
  Panggung Boneka Natal dan Lagu Natal.

  CATATAN
  . Paket Natal lengkap beserta kaset pentas dapat diperoleh pada saat
    presentasi dengan harga khusus.
  . Alat-alat peraga Natal dan pola-pola dapat diperoleh dengan harga
    khusus.

  Jangan lewatkan kesempatan ini, daftarkan diri Anda segera!!

  Untuk informasi lebih lanjut dan pendaftaran, segera hubungi:
  . Yayasan Domba Kecil                  Tel. (021) 560-2630, 566-8962
    Jl. Tanjung Duren Utara III E/236    Fax. (021) 566-8962
    Jakarta Barat 11470 - INDONESIA      BCA 198-3-10236-4


**********************************************************************
o/ DARI ANDA UNTUK ANDA

  Berikut ini tanggapan untuk Sdr. Imelda mengenai Gerakan Orangtua
  Asuh.

  Dari:
  >HI, Imelda & All
  >Saya punya sedikit pengalaman mengenai orang tua asuh, pada waktu
  >itu kami teman-teman sekantor sejak krismon mengadakan gerakan
  >orangtua asuh dan kami mempunyai sekitar 50 anak asuh.
  >Caranya :
  >,1. bagi mereka yang mau menjadi orang tua asuh dapat memberi
  >   sumbangan minimum sebesar Rp. 10.000/bulan tapi ternyata ada
  >   yang memberi lebih, ada penyumbang yang tetap dan ada penyumbang
  >   tidak tetap. Disini perlu komitmen kita bahwa kalau kita mau
  >   menjadi donatur secara tetap harus menyumbang setiap bulan dan
  >   bila lupa akan diingatkan atau di collect.
  >   Dan Akhirnya terkumpulah dana itu dan anak-anak yang kita asuh
  >   adalah anak anak dilingkungan rumah karyawan atau kantor yang
  >   benar-benar tidak mampu.
  >   Caranya pembayaran SPP:
  >   - Dibayar kesekolahnya langsung (tapi kadang-kadang ada pihak
  >     sekolah yang  memanfaatkan dan mereka suka menaikan SPPnya),
  >   - Atau langsung diberikan kepada orang tuanya dan orang tsb
  >     keesokan harinya harus memberikan kartu SPP yang sudah
  >     dibayarkan.
  >   Pada saat pembagian raport, raport harus diberikan kepada kita
  >   dan kita evaluasi, kalau ada anak yang nilainya tidak memuaskan
  >   ditanyakan apa memang masih mau sekolah atau tidak? kalau mau
  >   harus belajar lebih baik lagi agar bisa sekolah terus, kalau
  >   tidak lebih baik tidak usah diteruskan dan diberikan kepada
  >   orang yang lebih memerlukan.
  >,2. Mengangkat anak asuh langsung.
  >   Disini orang tua asuh mengangkat anak asuh langsung sesuai
  >   dengan kemampuan masing-masing (2 atau 3 orang), bertanggung
  >   jawab atas semua biaya-biaya sekolah anak tersebut secara
  >   langsung. Dengan cara ini anak asuh tau siapa yang menjadi orang
  >   tua asuhnya demikian pula sebaliknya. Cara pembayaran SPp sama
  >   seperti diatas. Setiap bulan harus ada pertanggung jawaban
  >   bendahara/laporan keuangan dan setiap orang yang menjadi donatur
  >   harus membaca agar tidak terjadi kesalah pahaman.
  >Itu sedikit pengalaman saya semoga bermanfaat, dan Tuhan memberkati
  >niat baik Anda.
  >GBU/Lena Loing

  Redaksi:
  Terima kasih atas informasinya .... :))
  Semoga bermanfaat bagi Sdri. Imelda dan rekan-rekan sekalian.
  Tuhan memberkati!


**********************************************************************
Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
Untuk berhenti kirim e-mail ke:   <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
Untuk Arsip e-BinaAnak:    http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen:  http://www.sabda.org/pepak/
**********************************************************************
             Staf Redaksi: Davida, Oeni, Ratri, dan Poer
      Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
             Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
                  Copyright(c) e-BinaAnak 2003 YLSA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org