Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/148

e-BinaAnak edisi 148 (16-10-2003)

Masalah Anak yang Penakut

     ><>  Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak  <><


Daftar Isi:                                     Edisi 148/Oktober/2003
-----------
   o/ SALAM DARI REDAKSI
   o/ ARTIKEL              : Anak yang Penakut
   o/ TIPS MENGAJAR        : Anda Dapat Menanamkan Keberanian
                                 di dalam Diri Anak Anda
   o/ BAHAN MENGAJAR       : Allah Meneduhkan Angin Ribut
   o/ STOP PRESS!          : Paket Natal 2003 - Terpana Kehadiran-Nya
   o/ DARI ANDA UNTUK ANDA : Bagaimana Menanamkan Disiplin pada Anak

**********************************************************************
  Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi:
     <submit-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org>
**********************************************************************
o/ SALAM DARI REDAKSI

  Salam sejahtera dalam kasih Kristus,

  Rasa takut pasti dimiliki oleh semua orang, seberani apapun dia.
  Setiap individu menyikapi rasa takut yang ada dalam diri mereka
  dengan cara yang berbeda-beda. Seseorang yang miliki sifat penakut
  merupakan orang yang tidak dapat menyikapi rasa takut dalam dirinya
  dengan positif.

  Mungkin anak atau murid kita cenderung memiliki sifat penakut. Untuk
  itulah minggu ini kami sajikan bahasan khusus dengan topik "Masalah
  Anak yang Penakut". Bagi para guru SM dan para pendidik lainnya kami
  harap ulasan-ulasan kami dalam edisi ini dapat membantu Anda untuk
  menolong anak-anak menghadapi rasa takutnya. Secara khusus sajian
  ini kami tujukan bagi para orangtua, karena pada dasarnya anak lebih
  banyak menghabiskan banyak waktunya di rumah, sehingga orangtualah
  yang tahu persis apa yang menjadi ketakutan anak-anak mereka. Bila
  ada kerjasama antara guru dan orangtua, maka hal itu akan sangat
  menolong anak untuk menemukan solusi bagi rasa takutnya. Selain
  Artikel dan Tips Mengajar, kami juga sajikan Bahan Mengajar yang
  sangat bagus untuk Anda jadikan bahan cerita atau diskusi tentang
  rasa takut dengan murid maupun anak Anda.

  Selamat Melayani!

  Tim Redaksi

           "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman,
           aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku;
   gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku." (Mazmur 23:4)
           < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Mazmur+23:4 >

  [Catatan dari Redaksi: Kami mohon maaf karena topik minggu ini
   tentang tema Masalah Anak kami ganti; yang seharusnya adalah
   "Masalah Anak yang Suka Mengganggu" tapi kami ganti menjadi
   "Masalah Anak yang Penakut". Untuk itu mohon perhatiannya.]


**********************************************************************
o/ ARTIKEL

                            ANAK YANG PENAKUT
                            =================

  PENGERTIAN MASALAH

  Ketakutan adalah suatu reaksi emosi yang timbul karena adanya
  ancaman yang ada di benaknya. Ungkapan perasaan ini dapat menyatakan
  adanya ketidakseimbangan dalam jiwanya, misalnya menjadi cemas dan
  gugup, atau juga menyatakan reaksi fisiknya seperti jantung yang
  berdebar cepat. Kadang-kadang dengan hati yang penuh ketakutan dapat
  menghindarkan diri dari bahaya dan menolong diri untuk tetap
  berusaha memiliki semangat hidup.

  HAL-HAL YANG MEMBUAT ANAK TAKUT

  1. Takut terhadap orang asing.
     ---------------------------
     Sebagian pakar ilmu jiwa beranggapan bahwa takut terhadap orang
     asing merupakan pengalaman yang harus ditempuh oleh seorang anak
     pada masa pertumbuhannya, khususnya seorang bayi. Untuk mencegah
     takut ini menjadi hal yang berkepanjangan, sebaiknya orangtua
     mengusahakan agar anak lebih banyak bertemu dan bergaul dengan
     orang lain, misalnya membawanya ke rumah kerabat atau sahabat dan
     bermain dengan anak sebaya. Usaha ini harus dilakukan dengan
     sabar dan jangan terburu-buru atau sedikit dipaksa. Seorang guru
     Sekolah Minggu pun harus dapat dengan sabar mendorong anak untuk
     bergaul dengan orang yang dianggap asing sampai akhirnya
     berkenalan dan terjalin hubungan yang baik dengannya.

  2. Takut berpisah dengan orangtua.
     -------------------------------
     Anak usia satu tahun sering mengalami ketakutan. Baru setelah
     semakin besar, anak bisa mengerti bahwa perpisahan itu hanya
     sementara. Namun bila sampai berkelanjutan dapat menimbulkan
     masalah. Jadi orangtua perlu membina kepercayaan anak terhadap
     dirinya. Berlakulah jujur dan terus terang mengatakan ke mana,
     apa tujuan orangtua pergi dan kapan mereka kembali. Kepercayaan
     anak terhadap orangtua dapat memberikan rasa aman kepadanya dan
     menghilangkan ketakutannya sewaktu harus berpisah dengan
     orangtua.

  3. Takut terhadap benda aneh.
     --------------------------
     Anak yang masih kecil penuh dengan daya imajinasi dan masalah
     akan timbul bila daya imajinasinya dikuasai oleh ketakutan.
     Mereka sering takut kepada benda/binatang aneh karena ia
     membandingkan apa yang ada dalam pikirannya tentang cerita hantu,
     nenek sihir, dan yang lainnya. Mereka belum mampu membedakan
     antara yang khayal dan yang nyata. Cara menolong mereka ialah
     dengan memperhatikan acara teve yang ditonton, buku cerita/
     dongeng yang dibaca, dan kemudian memberikan pengertian bahwa
     kebanyakan cerita hantu, nenek sihir, dan sebagainya itu hanyalah
     cerita khayalan belaka, dan membimbing mereka untuk percaya bahwa
     dengan penyertaan Tuhan Yesus, mereka tidak perlu takut.

  4. Takut terhadap binatang atau serangga.
     --------------------------------------
     Ini merupakan gejala lain yang menimbulkan ketakutan bagi seorang
     anak, bahkan bisa berlanjut hingga masa remaja. Binatang yang
     ditakuti umumnya adalah anjing, tikus, kecoa, laba-laba, dll.
     Untuk mengurangi ketakutan terhadap binatang bersikaplah ramah
     terhadap binatang yang tidak dapat melukai. Buanglah konsep
     ajaran yang salah yang ditimbulkan dari gambar/kartun, buku
     cerita atau dari acara teve mengenai binatang-binatang.
     Beritahukan bahwa ada kebaikan dari setiap binatang, misalnya
     anjing untuk menjaga rumah dan bila tidak diganggu, anjing tidak
     akan menggigit. Beberapa binatang ada yang mengeluarkan suara
     yang menakutkan, itu sebenarnya hanyalah ciri dari binatang itu
     sendiri, seperti manusia juga ada yang  bicara dengan suara
     keras. Allah menciptakan beraneka macam binatang dan semuanya
     baik adanya serta Allah berpesan agar kita memelihara dan
     melindungi mereka (Kejadian 1:26).

  5. Takut akan kegelapan.
     ---------------------
     Bukan saja anak yang takut pada kegelapan, tetapi ada juga orang
     dewasa yang takut pada kegelapan; ini merupakan gejala yang umum.
     Ketakutan ini biasanya dinyatakan bila anak tidak mau tidur bila
     tidak ditemani ibu, lampu tidak boleh dipadamkan, takut pada
     suara-suara atau bayang-bayang. Pencegahan mudah dilakukan, yaitu
     dengan mengajak mereka bermain "petak-umpet", di mana anak
     ditutup matanya dan disuruh mencari, atau dengan menyalakan lampu
     kecil/lampu tidur, menemaninya sampai tidur dan menyalakan lampu
     di luar agar ada sinar yang masuk ke ruang tidur. Atau pintu
     kamar dibuka dan lampu dipadamkan. Cara terbaik adalah dengan
     meyakinkan pada mereka Allah beserta mereka, ajak mereka sebelum
     tidur berdoa untuk menolong meyakinkan bahwa Allah beserta mereka
     sehingga tidak perlu takut.

  6. Takut pada petir/kilat.
     -----------------------
     Bencana alam mengakibatkan banyak orang kehilangan rumah atau
     meninggal. Peristiwa mengerikan itu sering ditayangkan di layar
     teve dan sangat mempengaruhi baik anak maupun orang dewasa yang
     menyaksikannya. Petir/kilat yang keras juga merupakan fenomena
     alam yang menakutkan. Bagaimana membantu anak yang takut pada
     petir? Bila ada tanda akan ada petir/kilat, pangkulah si anak dan
     mengajaknya bersama untuk melihat sinar petir/kilat itu dari
     jendela rumah sambil menjelaskan dari mana asal petir. Sikap
     demikian dapat menenangkan anak dari ketakutannya, ditambah pula
     dengan penjelasan bahwa Allah adalah pencipta alam semesta,
     bencana alam tidak akan terjadi bila tidak dikehendaki Allah.

  7. Takut pergi ke dokter.
     ----------------------
     Banyak anak takut pergi ke dokter umum atau dokter gigi. Oleh
     sebab itu, banyak dokter yang dengan bermacam upaya mengusahakan
     supaya anak dapat merasa tenang dan nyaman sewaktu diperiksa,
     misalnya dengan mainan untuk menghilangkan ketakutan anak. Dapat
     juga melalui permainan dokter-dokteran untuk mempersiapkan hati
     anak ketika mau pergi ke dokter. Usahakan jujur ketika anak
     bertanya apakah sakit bila gigi ditambal, misalnya dengan jawaban
     seperti, "Kalau lubang gigi itu besar akan sakit bila ditambal,
     tetapi kalau tidak ditambal, akan lebih sakit lagi."
     Mendampingi mereka atau mengajak mereka berdoa di depan dokter
     gigi ketika gigi mereka akan dicabut, dapat mengurangi
     ketegangan, ketakutan, serta rasa sakit mereka.

  8. Takut pergi ke sekolah.
     -----------------------
     Akan menjadi masalah bila sampai usia sekolah, anak masih takut
     untuk pergi ke sekolah. Perasaan takut ini disimpan bertahun-
     tahun di bawah sadarnya, dan akibatnya anak menjadi rendah diri,
     sering gagal, gelisah dalam belajar, dan sulit berkonsentrasi
     ketika belajar. Selain masalah pelajaran, juga ada masalah
     keluarga sehingga anak mengalami dua tekanan yang membuat mereka
     takut untuk terus maju. Sewaktu menghadapi ujian, karena terlalu
     tegang, mereka lupa apa yang sudah dipelajari. Lambat laun mereka
     takut bertemu dengan guru, teman, dan juga takut pergi ke
     sekolah. Tidaklah bijak bila membantu anak ini dengan gertakan,
     sebaiknya dengan sabar orangtua memberi dorongan untuk menjalin
     hubungan yang baik dengan teman-teman; jangan membiarkan ia
     menyendiri di sekolah, jangan mengkritiknya bila gagal.

  PENYELESAIAN MASALAH

  1. Menguasai lingkungan.
     ---------------------
     Mengatur suatu lingkungan pengalaman yang menyenangkan supaya
     perasaan ketakutan secara perlahan-lahan menjadi hilang. Misalnya
     anak yang takut gelap, biarkan dia perlahan-lahan mendekati
     sendiri kegelapan itu, bermain tutup mata untuk mencari sesuatu,
     atau dengan memasang lampu yang bersinar lembut untuk mendampingi
     mereka tidur malam. Bantu mereka bertumbuh dalam lingkungan yang
     nyaman.

  2. Meredakan ketegangan.
     ---------------------
     Untuk menenangkan emosi yang sedang mencekam, suruhlah anak
     menarik napas panjang, kemudian tangan diulur ke depan sambil
     dikepalkan dan diam sejenak, selanjutnya angkat kaki kiri dengan
     kedua tangan dieratkan dan diamkan sejenak, lalu ganti kaki kanan
     dan lakukan gerakan tadi. Ulangi terus gerakan-gerakan tersebut
     sampai anak merasa tenang dan tidak tegang lagi.

  3. Menggunakan daya imajinasinya.
     ------------------------------
     Menolong anak menghilangkan rasa takutnya dapat juga dengan
     menggunakan daya imajinasinya. Anak dibimbing untuk berimajinasi
     bagaimana Yesus menemani mereka di dokter atau pada waktu duduk
     di kursi dokter gigi.

  4. Mempelajari sesuatu melalui observasi.
     --------------------------------------
     Bila orang dewasa gugup, anak pun akan ikut gugup, namun mereka
     dapat dibimbing melalui observasi belajar untuk mengurangi rasa
     takut dan gugup itu. Caranya adalah dengan menyuruh mereka
     belajar dari teman sebaya sewaktu menghadapi situasi yang sama,
     tetapi tidak takut, atau dengan menyaksikan film di acara teve di
     mana anak dapat menghadapi situasi yang tegang tetapi tetap dapat
     tenang.

  5. Menjelaskan konsep dengan tepat.
     --------------------------------
     Salah dalam menggunakan daya imajinasi atau kurangnya pengetahuan
     umum dapat membuat anak takut pada sesuatu yang belum
     diketahuinya. Memberikan penjelasan tentang asal mula gejala-
     gejala yang membuat mereka takut akan sangat menolong mereka.

  6. Memberikan pujian.
     ------------------
     Mungkinkah memberi pujian dapat mengurangi rasa takut seseorang?
     Pujian bukan hanya memberikan sesuatu benda, tetapi bisa juga
     dalam bentuk seperti: ucapan semangat yang mendorong atau
     memberikan hak/wewenang. Misalnya, bila ia berani melakukan apa
     yang tadinya ditakuti, ia boleh menonton teve dengan waktu yang
     lebih panjang, atau bermain lebih lama.

  Bahan diedit dari sumber:
  Judul Buku: Menerobos Dunia Anak
  Pengarang : Dr. Mary Go Setiawani
  Penerbit  : Kalam Hidup, Bandung, 2000
  Halaman   : 123 - 127


**********************************************************************
o/ TIPS MENGAJAR

        ANDA DAPAT MENANAMKAN KEBERANIAN DI DALAM DIRI ANAK ANDA
        ========================================================

  Bagaimanakah caranya sehingga anak Anda dapat mempunyai keberanian?
  Apakah hal ini dapat diajarkan di ruang kelas, atau ditelan seperti
  pil vitamin? Jelas tidak. Sama seperti nilai-nilai lainnya, hal ini
  harus diajarkan dengan cara memberi teladan. Berikut ini ada
  beberapa cara untuk membuat agar anak menjadi berani:

   1. Pertama-tama, anak-anak (dan orang dewasa) perlu menginsafi
      bahwa ketakutan itu bukanlah sesuatu yang memalukan; bahwa
      seseorang sewaktu-waktu merasa takut itu merupakan sesuatu yang
      normal. Berani bukan berarti tidak pernah merasa takut --
      melainkan berarti bertindak walaupun takut. Perbedaan antara
      pemberani dan pengecut ialah pemberani bersedia menghadapi
      masalah dan pengecut melarikan diri dari masalah.

   2. Mulailah mengajarkan agar anak Anda menjadi berani pertama-tama,
      dengan menanggulangi ketakutan-ketakutan tertentu yang ada pada
      anak Anda. Seorang anak kecil mungkin akan takut terhadap
      kegelapan, takut suara, takut ditinggalkan sendiri atau takut
      terhadap orang-orang yang belum dikenalnya. Anak yang sudah agak
      besar akan mempunyai perasaan takut untuk ditolak oleh teman-
      teman sebaya, takut gagal, takut kehilangan orang yang dikasihi,
      atau (menurut hasil survai terakhir) takut terhadap kemungkinan
      bencana nuklir.

   3. Apapun yang ditakuti anak itu, langkah pertama untuk dapat
      menghadapi hal itu dengan berani ialah dengan menyebutkan hal
      itu. Tolonglah anak Anda mengindentifikasikan apa yang
      ditakutinya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang
      bersifat menyelidiki alasan-alasan di balik tingkah laku yang
      penuh ketakutan yang dapat Anda lihat seperti misalnya, tidak
      mau memasuki ruangan gelap sendirian; kegelisahan yang
      berlebihan tentang "apa yang akan dikatakan oleh teman-teman
      tentang diri saya", sering menyebut-nyebut soal perceraian orang
      tua kawannya.

   4. Jika ketakutannya itu merupakan ketakutan yang bersifat lahiriah
      (seperti takut terhadap anjing atau kegelapan) cobalah dengan
      mengadakan pendekatan bersama-sama -- tetapi jangan paksakan hal
      ini pada anak yang tidak mau. Tentu saja memberikan julukan
      seperti "pengecut" atau "penakut" justru akan membuat masalahnya
      menjadi lebih parah lagi. Biarkan anak itu selama beberapa
      waktu, setelah beberapa hari atau kalau perlu, beberapa minggu,
      untuk mengatasi masalah ketakutan itu secara berangsur-angsur.
      Setiap kali Anda melihat bahwa ia menjadi bertambah berani,
      berilah pujian atas keberaniannya itu.

   5. Jika ketakutannya itu mengenai sesuatu yang tidak dapat diraba
      (misalnya takut seseorang yang dikasihi itu akan meninggal
      dunia), Anda perlu berbicara secara realistik tentang kasus itu,
      tanpa menyangkali bahwa kejadian atau keadaan yang ditakuti
      memang dapat terjadi. (Anak itu biasanya mengetahui bahwa hal
      menyedihkan memang mungkin terjadi, walaupun Anda mengatakan
      secara tersamar.) Anda dapat membicarakan tentang kecilnya
      kemungkinan kejadian semacam itu, tetapi Anda juga perlu
      membahas bagaimana anak dan keluarga Anda seharusnya
      menanggulangi hal itu.

   6. Pada tahap ini kepercayaan pribadi Anda pada kasih Allah
      sangatlah menentukan. Anak Anda perlu melihat bahwa keyakinan
      Anda dalam menghadapi masa depan, apapun yang akan terjadi,
      dilandaskan pada keyakinan bahwa Allah mengendalikan segala
      sesuatu. Memang dunia kita ini sangat menakutkan, dengan masa
      depannya yang tak menentu -- tetapi kita dapat hidup dengan
      penuh keberanian karena Allah berjanji akan menjadikan kita
      "lebih daripada orang-orang yang memang" (Roma 8:37) dalam
      setiap keadaan.

   7. Lebih daripada sekadar menolong seorang anak untuk menghadapi
      ketakutan-ketakutannya yang spesifik, kita perlu mengajar anak
      itu untuk menjadi berani dengan menempatkan dia dalam keadaan
      yang penuh tantangan. Anak kadang akan menjadi berani jika ia
      harus menghadapi sesuatu yang mempunyai risiko dan yang
      mempunyai kemungkinan untuk gagal.

   8. Salah satu cara yang terbaik untuk memupuk keberanian ialah
      dengan menempatkannya di dalam suatu situasi yang secara fisik
      berbahaya tetapi yang masih dapat dikendalikan, karena kita
      dapat dengan lebih cepat menambahkan kesanggupan fisik kita.
      (Lihat saja, bagi para pemula, berapa kali "push-up" dapat Anda
      lakukan?). Lain halnya dengan kesanggupan emosi dan kesanggupan
      rohani kita, kita memerlukan lebih banyak waktu untuk dapat
      mencapai batas kesanggupan yang maksimal.

   9. Coba kenakan sepasang sarung tinju pada anak Anda. Dalam waktu
      hanya beberapa detik saja suatu "pukulan" yang tepat pada hidung
      anak itu akan memberikan kesempatan yang baik untuk membahas apa
      artinya keberanian. Atau cobalah menawarkan suatu hadiah yang
      sangat disukai oleh anak itu kalau ia berhasil menyelesaikan
      suatu maraton yang disesuaikan dengan batas-batas kemampuan
      fisiknya. Bicarakan tentang apa yang harus dibayar untuk dapat
      berhasil, atau apa sebabnya terjadi kegagalan.

  10. Pada suatu hari libur mintalah suami atau istri Anda
      meninggalkan Anda berdua dengan anak anak Anda yang agak besar
      di suatu jalan untuk naik kendaraan umum. Anda dapat belajar
      sesuatu. Tugas yang Anda harus lakukan ialah: Pulang ke rumah
      sebelum gelap. Keadaan tegang yang masih dapat dikendalikan ini
      akan memberikan cukup waktu untuk membicarakan soal keberanian
      yang praktis.

  11. Lanjutkan pembahasan tentang pengalaman seperti ini dengan
      pembicaraan di sekeliling meja waktu makan. Bahaslah tentang
      kejadian-kejadian dalam surat kabar yang mengungkapkan
      keberanian dalam kehidupan yang nyata. Ajukan pertanyaan-
      pertanyaan seperti: Apa yang akan kamu lakukan kalau kamu yang
      menghadapi keadaan yang seperti itu? Bagaimana perasaanmu kalau
      kamu sudah mengambil risiko dan gagal? Perkara apa yang paling
      sulit yang pernah kamu lakukan? Apa yang paling menantang yang
      pernah saya minta kamu lakukan?

  Bahan diedit dari sumber:
  Judul Buku: 40 Cara Mengarahkan Anak
  Pengarang : Paul Lewis
  Penerbit  : Kalam Hidup, Bandung, 1997
  Halaman   : 195 - 197


**********************************************************************
o/ BAHAN MENGAJAR

  Cerita di bawah ini cocok Anda ceritakan kepada anak-anak yang takut
  terhadap gejala-gejala alam, seperti angin besar, petir, kilat,
  hujan, dll.

                     ALLAH MENEDUHKAN ANGIN RIBUT
                     ============================

  Untuk Guru:
  -----------
  1. Baca dan pelajarilah Lukas 8:22-25.
  2. Dalam cerita ini Anda dapat mengajarkan kepada murid Anda bahwa
     Allah, melalui Yesus, berkuasa atas semua ciptaan-Nya sehingga
     mereka tidak perlu merasa takut lagi.

  Bacakan:
  --------
  Lukas 8:22-25 di depan murid-murid Anda.

  Cerita:
  -------
  Pada suatu hari Yesus dengan para pengikut-Nya naik perahu di Danau
  Galilea. Tiba-tiba angin sakal melanda danau itu. Air mulai masuk ke
  dalam perahu, sehingga membahayakan mereka semua. Para pengikut
  Yesus takut kalau-kalau perahu itu akan tenggelam. Mereka
  membangunkan Yesus dan berkata, "Pak Guru, Pak Guru, kita celaka!"
  (Lukas 8:24 -- BIS)

  Yesus bertanya kepada mereka, "Mengapa kalian takut? Dimanakah
  kepercayaanmu?" Yesus memerintahkan angin dan air yang mengamuk itu
  menjadi teduh.

  Murid-murid Yesus saling bertanya, "Siapakah sebenarnya Orang ini
  sampai memberi perintah kepada angin dan ombak, dan Ia pun ditaati!"
  (Lukas 8:25 -- BIS)

  Sifat-sifat Allah dalam Cerita Ini:
  -----------------------------------
  1. Mengapa angin dan ombak menaati Yesus?
     (Jawaban: Yesuslah yang menciptakan angin dan ombak sehingga
               angin dan ombak tunduk kepada Yesus.)

  2. Bagaimana cerita itu menyatakan bahwa Yesus adalah Allah?
     (Jawaban: Angin dan ombak menaati Dia.)

  3. Apakah angin dan ombak menaati orang lain?
     (Jawaban: Tidak. Angin dan ombak hanya menaati Allah karena Dia
               lah yang menciptakan mereka.)

  Bahan diedit dari sumber:
  Judul Buku: Sampaikan Cerita Keselamatan:
              Menyatakan Sifat-sifat Allah dan Kebenaran-Nya
  Pengarang : Dell dan Rachel Schultz
  Penerbit  : Lembaga Literatur Baptis, Bandung, 1994
  Halaman   : 139 - 140


**********************************************************************
o/ STOP PRESS!

               PAKET NATAL 2003 - TERPANA KEHADIRANNYA
               =======================================

  Rasakan KehadiranNya dalam Natal tahun ini. Semua ciptaan TERPANA
  akan KEHADIRANNYA dan bersukacita.

  Ide-ide telah kami siapkan untuk Anda. Jangan lewatkan kesempatan
  ini!!

  Kami mengundang guru-guru Sekolah dan Sekolah Minggu serta
  para Pelayan Anak untuk mengikuti Presentasi dan Seminar sehari
  yang akan diadakan pada:

    Hari/Tgl.: Sabtu, 18 Oktober 2003
        Waktu: 12:00-16:00 WIB
       Tempat: Aula SMUK I Lt. 8
               Jl. Tanjung Duren Raya 4
               Jakarta Barat - INDONESIA

  TOPIK
  . Peraga Cerita Natal
  . Peraga Lagu Natal
  . Peraga Ayat Hafalan Natal
  . Aktivitas Natal
  . Panggung Boneka Natal
  . Musikal Drama Natal
  . Ide-ide Hadiah Natal

  KHUSUS
  Peserta grup 5 orang dari 1 gereja akan mendapatkan 1 Paket Natal
  lengkap berisi makalah dan kaset pentas Musikal Drama Natal Anak,
  Panggung Boneka Natal dan Lagu Natal.

  CATATAN
  . Paket Natal lengkap beserta kaset pentas dapat diperoleh pada saat
    presentasi dengan harga khusus.
  . Alat-alat peraga Natal dan pola-pola dapat diperoleh dengan harga
    khusus.

  Jangan lewatkan kesempatan ini, daftarkan diri Anda segera!!

  Untuk informasi lebih lanjut dan pendaftaran, segera hubungi:
  . Yayasan Domba Kecil                  Tel. (021) 560-2630, 566-8962
    Jl. Tanjung Duren Utara III E/236    Fax. (021) 566-8962
    Jakarta Barat 11470 - INDONESIA      BCA 198-3-10236-4


**********************************************************************
o/ DARI ANDA UNTUK ANDA

  Dari: chen <chandra.tanzil@>
  >bagaimana menanamkan disiplin dan tanggung jawab pada anak?
  >sejak usia berapa? thanks a lot.
  >GBU,
  >chen

  Redaksi:
  e-BinaAnak sudah pernah menyajikan edisi mengenai disiplin dalam
  yaitu edisi no. 44/2001. Anda dapat melihat lagi edisinya dalam
  arsip kami di:
==> http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/044/
==> http://www.sabda.org/pepak/e-binaanak/044/


**********************************************************************
Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
Untuk berhenti kirim e-mail ke:   <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
Untuk Arsip e-BinaAnak:    http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen:  http://www.sabda.org/pepak/
**********************************************************************
             Staf Redaksi: Davida, Oeni, Ratri, dan Poer
      Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
             Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
                  Copyright(c) e-BinaAnak 2003 YLSA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org