Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/13

e-BinaAnak edisi 13 (13-9-2000)

Guru Kristen

     ><>  Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak  <><


Daftar Isi:                                   Edisi 013/September/2000
-----------
 o/ SALAM DARI REDAKSI
 o/ ARTIKEL             : Guru Kristen
 o/ TIPS MENGAJAR       : Cara Mempersiapkan Pelajaran
 o/ SERBA SERBI         : Lagu Kreatif: Suara Musik
 o/ DARI ANDA UNTUK ANDA

***********************************************************************
Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke Tim Redaksi:
Tabita <Redaksi-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org>
***********************************************************************
 o/ SALAM DARI REDAKSI

     "Selamat Berjumpa Lagi!"

     Puji Tuhan karena Milis Publikasi e-BinaAnak dapat muncul lagi
     setelah sekian lama tidak terbit. Kami mohon maaf sebesar-besarnya
     untuk ketidak harian e-BinaAnak selang beberapa waktu yang lalu. 
     Hal ini disebabkan karena banyak hal, terutama karena kurangnya
     tenaga yang kompeten dalam pelayanan anak untuk mengelola
     publikasi ini dengan baik. Tapi kami bersyukur karena sekarang
     sudah dibentuk Tim tetap Redaksi e-BinaAnak. Untuk itu kami
     ingin memperkenalkan Ibu Meilania yang akan menjadi Pemimpin
     Redaksi e-BinaAnak. Ibu Meilania akan bekerjasama dengan beberapa
     rekan yang aktif menangani pelayanan anak untuk membantu sebagai
     nara sumber. Marilah kita doakan supaya Tim Redaksi ini bisa
     bekerjasama dan menyajikan bahan-bahan yang berguna bagi kemajuan
     pekerjaan Tuhan.

     Dan tak lupa kami mengucapkan terima kasih untuk dukungan doa
     dan perhatian dari para pembaca sehingga Publikasi e-BinaAnak ini
     dapat dilanjutkan lagi. Teruslah dukung kami dalam doa dan biarlah
     melalui pelayanan ini nama tuhan dimuliakan!


     Tuhan memberkati!
     Tim Redaksi (Tabita)

      "Untuk Injil inilah aku telah ditetapkan sebagai pemberita,
          sebagai rasul dan sebagai guru." (II Timotius 1:11)
       < http://www.bit.net.id/SABDA-Web/2Ti/2_2Ti1.htm 1:11 >

***********************************************************************
 o/ ARTIKEL

  Edisi 13 ini dan juga 3 edisi mendatang e-BinaAnak akan membahas
  satu tema berseri yang sangat penting untuk kita bahas, yaitu
  tentang "Unsur-unsur (Faktor-faktor) Utama dalam Pendidikan." Seperti
  kita ketahui didalam proses pendidikan ada 4 unsur (faktor) utama
  yang menentukan keberhasilan pendidikan. Unsur-unsur tsb. adalah:
  A. Guru
  B. Murid
  C. Bahan Pengajaran
  D. Metode Pengajaran

  Edisi 13 ini akan membahas bagian yang pertama, yaitu Unsur/Faktor
  GURU. Untuk itu kami telah menyediakan sajian artikel yang ditulis
  oleh B. Samuel Sidjabat, Ed.D. Selamat membaca!


                             GURU KRISTEN
                             ============
                   (Oleh: B. Samuel Sidjabat, Ed.D.)

        Berbicara tentang "guru Kristen", selalu ada dua hal penting
   yang patut menjadi perhatian utama kita dalam pembicaraan berikut
   ini. Pertama, mengenai kedudukan guru sebagai pribadi Kristen.
   Bagaimana sepatutnya ia memahami dan mengembangkan statusnya
   sebagai orang Kristen? Kedua, mengenai tugasnya sebagai pendidik
   dan pengajar. Apakah peranannya sebagai guru dalam melaksanakan
   tugas keguruan? Bagaimana ia sepatutnya mengemban tugasnya sebagai
   guru berdasarkan iman Kristiani yang dianutnya?

   Bertumbuh di dalam Kristus
   --------------------------
        Perkara yang sangat penting dikembangkan oleh seorang guru
   Kristen adalah pengenalan mengenai jati dirinya sendiri sebagai
   orang Kristen. Kita memahami bahwa orang Kristen adalah "orang yang
   memberikan dirinya secara penuh kepada Yesus Kristus" (lihat Kis
   11:26). 
   Orang Kristen ialah orang yang percaya dan menyambut
   sepenuhnya kedudukan dan peran Yesus sebagai Tuhan, Juruselamat dan
   Raja atas kehidupannya. Pembukaan diri ini sebenarnya dimungkinkan
   oleh kuasa Allah sendiri, sebagai pekerjaan Allah Roh Kudus yang
   membuat seseorang memberi respons positif terhadap berita Injil
   (lihat Roma 1:16-17; I Kor 15:3-5). Dengan membuka diri, Roh Kudus
   berkenan hadir ke dalam hidup dan mendiami diri orang percaya.
   Dengan demikian, nyatalah permulaan orientasi hidup baru, perubahan
   hidup, pengertian rohani baru, kuasa dan dinamika hidup baru 
   (Yoh 3:3,5; Roma 8:9-11; II Korintus 3:17-18, 5:17).
        Kemudian sebagai orang Kristen, guru terpanggil untuk
   bertumbuh ke arah pengenalan yang semakin mendalam dan lengkap
   tentang pribadi Yesus Kristus (bandingkan dengan Kolose 2:6-7;
   Galatia 2:19,20). Pengenalan tentang pribadi Yesus ini akan
   memungkinkan dia untuk semakin memahami kehendak Allah. Karena
   Yesus sendiri adalah jalan, kebenaran, dan hidup, membawa orang
   kepada pengenalan yang sejati akan karya Allah (Yoh 1:18, 14:6).
   Sebab, Yesus menyatakan dengan tegas bahwa di luar Dia, orang
   tidak dapat melakukan hal yang benar bagi kemuliaan Allah
   (Yoh 15:4,5,16). Di samping itu, hanya melalui persekutuan dengan
   Dialah, seorang guru Kristen semakin menemukan kebenaran yang
   sesungguhnya. Dan kebenaran yang dinyatakan Allah kepada setiap
   orang percaya menyangkut segi kognitif (intelek-pemikiran), segi
   moral, etis, serta spiritual. Selanjutnya kebenaran yang harus
   dikejar oleh guru Kristen adalah kebenaran realitis, yaitu yang
   nyata dalam kehidupan. Kebenaran yang demikian akan berupaya
   membebaskan manusia seutuhnya (bandingkan dengan Yohanes 8:31-32, 17:17).
        Masalah mengikut Yesus tidak saja terbatas kepada bagaimana
   kita dapat lebih memahami dan mengerti apa yang dilakukan Yesus
   bagi pengampunan dosa, dan jaminan kehidupan yang akan datang
   harus diteladaninya dalam kehidupan sehari-hari dan dalam
   pelaksanaan tugas keguruan. Howard G. Hendriks (Gangel and
   Hendriks, 1988), mengemukakan bahwa sedikitnya ada enam segi
   kehidupan Yesus yang senantiasa mengagumkan, yang perlu diteladani
   oleh seorang guru Kristen.
   (1) Dalam segi kepribadian, Yesus memperlihatkan kesesuaian antara
       ucapan dengan perbuatan. Ia pun menuntut kesesuaian itu terjadi
       dalam diri murid-muridNya.
   (2) PengajaranNya sederhana, realistis, tidak mengambang. AjaranNya
       selalu sederhana dalam arti menyinggung perkara-perkara hidup
       sehari-hari.
   (3) Ia sangat relasional, dalam arti mementingkan hubungan antar
       pribadi yang harmonis.
   (4) Isi beritaNya bersumber dari Dia yang mengutusNya (Mat 11:27;
       Yoh 5:19). Selain tetap relevan bagi pendengarNya, ajaran Yesus
       bersifat otoratif dan efektif (Mat 7:28,29).
   (5) Motivasi kerjaNya adalah kasih (Yoh 1:14; Flp 2:5-11). Ia
       menerima orang sebagaimana adanya, serta mendorong mereka untuk

       berserah kepada Allah.
   (6) MetodeNya bervariasi, namun sangat kreatif. Ia bertanya dan
       bercerita. Ia melibatkan orang untuk memikirkan masalah yang
       diajukan. Selain itu, Ia mengenal orang yang dilayaniNya,
       tingkat perkembangan serta rohani mereka.
   (The Christian Educator's Handbook on Teaching; Victor Books,
       1988, h. 13-29)

        Seorang guru Kristen juga perlu menyadari bahwa peranan Roh
   Kudus bukan hanya berlangsung dalam rangka pendewasaan iman dan
   peningkatan kualitas atau kesadaran akan kesucian hidup, tetapi
   juga di dalam rangka mengemban profesi sehari-hari. Roh Kudus ingin
   menyatakan kuasa dan kehadiranNya di dalam diri dan melalui orang.
   Karena itulah guru bidang studi apapun tetap memerlukan kehadiran
   Roh Kudus di dalam hidup dan pekerjaannya. Bukan karena mengajar
   agama Kristen atau memimpin kelompok pemahaman Alkitab, seorang
   guru membutuhkan kehadiran dan bimbingan Roh Kudus. Roh Kudus juga
   menyatakan sifatNya melalui gerak-gerik dan gaya mengajar dari
   guru. Selanjutnya sifat-sifat yang dipancarkanNya dapat menjadi
   dinamika hidup dalam hubungan antar pribadi yang menyegarkan dan
   membangun. Sifat-sifat itu pulalah yang diharapkan mewarnai dan
   membentuk etos kerja seorang guru sebagai pengajar dan pendidik.

        Seorang guru, sebagai pengajar iman Kristen, sudah tentu
   sangat memerlukan ketergantungan terhadap kuasa, urapan dan
   kehadiran Roh Kudus. Sebab Dialah yang sanggup membuka mata hati
   orang untuk memahami kebenaran (bandingkan dengan Efesus
   3:16,17,18). 
   Ia pula akan memberikan ide-ide baru dalam masa
   persiapan, dan bahkan sementara guru melakukan tugas mengajarnya
   (interaksi belajar-mengajar). Ia memberikan semangat atau
   entusiasme (Yun: en theos). Ia mampu meyakinkan dan menyadarkan
   para pendengarnya. Ia membuat interaksi di antara sesama anggota
   dalam kelompok belajar dinamis sehingga terasa hangat dan bermakna
   (Yoh 16:11-13; I Yoh 2:20, 27, 3:24; I Kor 2:14). Karena itulah
   seperti dikemukakan oleh Paulus, orang percaya harus selalu mau
   dipimpin dan dipenuhi Roh Kudus (Ef 5:18; Gal 5:16,18,25). Melalui
   kegiatannya, guru dapat mendorong terjadinya suasana ibadah, yang
   menimbulkan kekaguman dan kemuliaan Allah. Roh itulah yang membawa
   guru dan peserta didiknya beribadah dalam roh dan kebenaran
   (bandingkan dengan Yohanes 4:24).

   Sumber: 
   B.S. Sidjabat, Ed.D., "Menjadi Guru Profesional Sebuah Perspektif
   Kristiani". Bandung: Yayasan Kalam Hidup, hal. 35-38.

************************************************************************
 o/ TIPS MENGAJAR

  Cara Mempersiapkan Pelajaran
  ============================
  Keberhasilan seorang guru Sekolah Minggu dalam mengajar ditentukan
  dari bagaimana guru melakukan persiapan sebelum mengajar. Persiapan
  apakah yang dibutuhkan oleh guru? Berikut ini merupakan persiapan
  dasar yang perlu dilakukan oleh guru Sekolah Minggu:
  1. BERDOA
     Berdoalah terlebih dahulu sebelum memulai persiapan mengajar.
     Mintalah Roh Kudus untuk menerangi pikiran dan perasaan anda.
     Bukalah hati anda untuk memungkinkan Tuhan berbicara sehingga
     anda sendiri juga mendapat berkat dari apa yang anda persiapkan.     
  2. BACA
     Bacalah dengan seksama semua materi yang akan anda ajarkan. Jika
     materi/cerita itu diambil dari Alkitab maka anda harus membaca
     bagian ALKITAB tsb. dengan teliti. Sambil membaca imajinasikan
     cerita itu dalam pikiran anda.
  3. PELAJARI
     Pelajari dengan baik tema pelajaran, tujuan pelajaran, dan inti
     pelajaran supaya anda dapat mengarahkan pelajaran dengan baik.
  4. HAFALKAN
     Hafalkan ayat hafalannya. Kalau anda ingin anak menghafal ayat
     tersebut maka anda sendiri juga harus menghafalkannya. Sebelum
     meminta anak untuk menghafalkan terangkan lebih dahulu masud dan
     arti ayat tersebut sesuai dengan konteksnya.
  5. RENUNGKAN
     Mulailah dengan membaca latar belakang pelajaran, baik dari kamus,
     ensiklopedia, ikstisar atau tafsiran Alkitab agar anda mengetahui
     dengan jelas konteks kejadiannya. Lalu renungkan hal ini. Anda
     pilih satu inti pengajaran yang anda dapatkan. Berdoalah agar
     Roh Kudus memimpin anda dalam menyampaikan Firman sehingga anak-
     anak dapat mengerti dan melaksanakan kebenaran Firman Tuhan.
  6. LATIHAN
     Untuk anda bisa menyampaikan pelajaran dengan baik, lakukan latihan
     kalau perlu latihlah di depan cermin agar anda dapat melihat mimik
     dan ekpresi wajah Saudara dengan jelas.
  7. SIAPKAN
     Siapkan metode mengajar dan alat peraga yang cocok. Kalau perlu
     buatlah alat-alat untuk aktifitas anak agar dapat membuat anak
     ingat akan inti pengajaran yang diajarkan.
  8. PERIKSA ULANG
     Ulangi hal-hal yang perlu diulangi lagi. Sebagai penutup berdoalah
     sekali lagi. Mengucap syukurlah kepada Tuhan akan setiap kesempatan
     yang Dia berikan kepada anda untuk melayani Dia.

  Selamat Melayani!

  (Oleh: Yulia Oeniyati)

************************************************************************
 o/ SERBA-SERBI

  LAGU KREATIF
  Judul Lagu: Suara Musik

           ____  ____  ____       ____  ____   ____
        // 1  1  1  1  1  3  5 /  2  2  2  4   3  2  1 /
           Pu jilah nama Tuhan,  ma in kan dengan musik
           ____  ____  ____       ___   ____   ___
        // 1  1  1  1  1  3  5 /  2  2  2  4   3  2  1 /
           Pu jilah nama Tuhan,  ma in kan dengan musik

        // 5  2  3  1  /  5  2  3  1 /
           Pu ji Tuhan   Pu ji Tuhan
           ____  ____  ____  ___
        // 1  5  .  6  5  4  3  2  /  1 . . .
           Pu ji   Tuhan dengan mu   sik

   Lagu ini dapat dinyanyikan secara lebih kreatif, dengan cara
   mengganti kata musik dengan kata: gitar, piano, tambur, terompet,
   biola dan jenis musik yang lain. Kemudian anda juga dapat meminta
   mereka untuk menirukan bunyi alat musik tersebut sambil memperagakan
   cara memakai alat tersebut. Anda juga dapat membagi dalam beberapa
   kelompok, dan menunjuk satu kelompok untuk bernyanyi, satu kelompok
   lagi memperagakan cara memakainya, dan satu kelompok yang lain
   mengucapkan bunyi alat musik tersebut sesuai dengan notasi lagu.
   Dan mintalah secara bergantian. Misalnya: Terompet, satu kelompok
   menyanyikan lagu tersebut dengan cara mengganti kata musik dengan
   terompet, satu kelompok lagi memperagakan cara meniupnya, dan satu
   kelompok yang lain menyanyikan "Tet tet tet tet tet" sesuai notasi
   lagunya. Demikian pula lagu "Suara Musik" ini dapat dinyanyikan
   secara kanon, dengan membagi anak-anak menjadi dua kelompok. Pada
   saat kelompok pertama selesai menyanyikan bait pertama dan mulai
   memasuki bait ke dua, kelompok kedua menyahut "Pujilah Nama
   Tuhan . . . dan seterusnya."

   Bahan dimodifiksi dari sumber:
   Paulus Lie, "Tehnik Kreatif dan Terpadu Dalam Mengajar Sekolah
   Minggu". Yogyakarta: Yayasan Andi Offset, hal. 47-48.

************************************************************************
 o/ DARI ANDA UNTUK ANDA

  Dari: "Merlyn"
  >Dear Redaksi Bina Anak..
  >sudah hampir 2 bulan ini (kalo saya nda salah ingat...) saya tidak
  >menerima artikel dari bina anak..  apa memang lagi cuti ya ??
  >Biasanya kan artikel dikirim tiap seminggu sekali..
  >mohon info nya ya..thank you :)
  >Merlyn

  Redaksi: Terima kasih untuk surat dan perhatiannya. Memang betul
  e-BinaAnak sempat berhenti cukup lama. Tapi puji Tuhan e-BinaAnak
  sudah bisa muncul kembali. Terus dukung dalam doa ya...supaya
  e-BinaAnak bisa muncul rutin setiap minggu...:)

  Dari: "Jeanny"
  >Salam Sejahtera dalam Yesus Kristus,
  >Dengan hormat,
  >Saya sangat bersukacita membaca artikel dari e bina anak karena
  >sangat membantu untuk para guru agama. Akan tetapi setelah
  >e-bina anak masuk website, saya tidak dapat membacanya karena
  >tidak terdapat fasilitas internet di kantor. Apakah ada cara
  >lain agar saya dapat memperoleh tulisan yang bagus itu ?
  >Terima kasih.
  >Salam, Jeanny W.

  Redaksi: Publikasi e-Binaanak yang ada di Situs web e-BinaAnak
  hanya arsip dari terbitan-terbitan yang lalu saja, kok. Jadi anda
  tidak perlu kuatir karena mulai sekarang kiriman e-BinaAnak akan
  anda terima lewat e-mail.... Semoga berita ini melegakan anda.

************************************************************************
 Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
 Untuk berhenti kirim e-mail ke:   <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
 Untuk arsip:  http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-BinaAnak
************************************************************************
      Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
             Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
                  Copyright(c) e-BinaAnak 2000 YLSA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org