ARTIKEL
Guru dan Konsep Diri Anak
Firman Tuhan banyak memberi pesan yang benar mengenai siapa diri kita dan atas dasar apakah kita berharga. Secara ringkas, dapat dikemukakan bahwa menurut pesan Allah, kita berharga dan bernilai karena fakta-fakta perbuatan-Nya, bukan bentuk dan penampilan tubuh, landasan status sosial, dan apa yang telah, sedang dan akan yang kita perbuat bagi sesama dan bagi Dia. Allah Yang Mahakudus itu penuh kasih karunia, kebaikan dan kebenaran. Dia ingin kita merenungkan dan menikmati kemurahan-Nya. Begitu banyak fakta perbuatan Allah bagi guru dan muridnya, antara lain:
Pertama, manusia diciptakan Allah menurut rupa dan gambar-Nya (Kejadian 1:26-27). Manusia merupakan ciptaan yang "hampir sama seperti Allah telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat" (Mazmur 8:6). Jika demikian, guru dan anak didiknya adalah sama-sama pembawa rupa dan gambar Allah. Mereka amat bernilai di hadapan Sang Khalik. Sebagai pribadi, setiap guru dan anak didiknya adalah unik di hadapan Allah. Oleh karena itu, guru tidak boleh melecehkan anak didiknya walaupun lambat dalam proses belajarnya. Sebaliknya, dengan kesabaran dan hikmat, murid harus dibimbing untuk menyadari potensi dirinya, untuk dapat dikembangkan.
Kedua, manusia berdosa di hadapan Allah. Akibatnya, pikiran dan perbuatannya senantiasa berdosa (Roma 3:10, 23). Dosa itu sendiri mengakibatkan perbudakan nafsu hingga kematian kekal. Akan tetapi, karena kasih Nya, Allah berkenan mengutus Yesus ke dunia untuk memberi pengampunan dosa dan mengerjakan pembenaran. Yesus mengerjakan penebusan dosa manusia di kayu salib (1 Petrus 2:24) dan sempurna karya-Nya (Yohanes 19:30; Ibrani 9:26-28). Guru dan anak didik adalah orang berdosa yang ditebus oleh darah Yesus Kristus. Kalau guru dan murid menerima karya Kristus ini, hati nurani mereka dibersihkan oleh darah Yesus Kristus (Ibrani 9:14). Kalau menolak, tentu penebusan dosa itu tidak menjadi milik mereka. Karena iman atau percaya kepada karya Yesus itu, status guru dan anak didiknya dinyatakan sebagai orang-orang benar, anak-anak Allah, dan ahli waris kerajaan-Nya. Jadi, guru dan murid sama-sama istimewa!
Ketiga, ketika orang percaya kepada Yesus Kristus sebagai juru selamatnya, Roh Kudus hadir dalam hidupnya untuk memberi kesaksian dan keyakinan supaya Firman dan karya Allah tidak diragukan lagi (Efesus 1:13-14; Roma 8:14-15). Roh Kudus juga mengerjakan sifat-sifat ilahi dalam kehidupan orang percaya (Galatia 5:22-23). Roh yang hadir itu lebih besar dari roh-roh apa pun dalam dunia ini (1 Yohanes 4:4). Jika demikian, guru dan anak didik yang percaya kepada Tuhan Yesus berharga bagi Allah karena dalam hidup mereka, Roh-Nya hadir dan berkarya guna memunculkan tabiat-tabiat baru atau akhlak mulia. Guru dan murid sama-sama berkedudukan sebagai bait Roh Kudus (1 Korintus 3:16). Roh itu sendiri sumber kuasa, hikmat, dan kekudusan dalam kehidupan. Tidak perlu ada murid atau guru yang kesurupan roh jahat di sekolah, bila mereka sama-sama didiami dan dipenuhi Roh Tuhan.
Keempat, setiap orang percaya memiliki status sebagai ciptaan Allah untuk mengerjakan pekerjaan baik yang Allah sudah persiapkan sebelumnya (Efesus 2:10; 2 Korintus 5:17). Setiap orang percaya di dunia berstatus ”garam dan terang dunia” (Matius 5:13-16). Tuhan ingin kita rajin berbuat kebaikan terhadap sesama, tekun mengerjakan apa yang patut dilaksanakan (Titus 2:14, 3:1,8,14). Guru adalah rekan kerja Allah dalam mendidik murid-muridnya. Status dan peran guru begitu mulia dalam rencana Tuhan. Mereka melakukan tugas bukan hanya untuk mempertahankan kehidupan. Mereka dipanggil menjadi saluran hikmat, kuasa-Nya, menyingkapkan rahasia pengetahuan.
Kelima, kalau Allah sendiri telah mengutus Putra-Nya yang tunggal ke dunia untuk menjadi pembenaran kita, kebutuhan lain pasti Dia cukupkan (Roma 8:32). Allah berjanji akan senantiasa menyertai kita dan memberi apa yang kita butuhkan (Ibrani 12:5; Filipi 4:19). Jika demikian, guru dan murid sama-sama menikmati pemeliharaan Allah dalam apa pun yang mereka butuhkan. Khususnya guru tidak perlu begitu cemas atas kebutuhan hidupnya. Mereka berharga karena memiliki dan mengenal Tuhan yang peduli dengan kehidupan sehari-hari.
Download Audio
Diambil dari: |
Judul buku |
: |
Membesarkan Anak dengan Kreatif |
Judul bab |
: |
Guru dan Konsep Diri Anak |
Penulis |
: |
Binsen Samuel Sidjabat |
Penerbit |
: |
ANDI, Yogyakarta 2008 |
Halaman |
: |
169 -- 171 |
|