Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/bio-kristi/192

Bio-Kristi edisi 192 (12-12-2018)

Matius

Bio-Kristi -- Matius -- Edisi 192/Desember 2018
 
Yayasan Lembaga SABDA Situs Biografi Kristiani
 

Publikasi Elektronik Biografi Kristiani
Matius

Edisi 192/Desember 2018

Salam damai dalam Kristus,

Kitab Matius menjadi satu-satunya kitab yang menulis narasi tentang Kristus dengan cukup lengkap. Diawali dengan silsilah Yesus Kristus, kitab ini menulis perjalanan hidup Kristus sebagai manusia sampai kepada peristiwa sesudah kebangkitan-Nya. Hal ini menarik karena melalui kisah tersebut, Matius ingin menunjukkan kepada kita bahwa Allah telah berinkarnasi menjadi manusia, lahir melalui garis keturunan manusia fana, dan mengalami serangkaian peristiwa yang harus dialami oleh manusia. Dia yang Mahakuasa turun ke dunia dan menjalani berbagai peristiwa dalam kapasitas sebagai manusia yang tidak berdaya dan lemah. Akan tetapi, peristiwa kelahiran-Nya itulah yang kemudian menjadi momen "kairos" yang mengubah sejarah dunia dan kehidupan manusia dalam kerangka kekekalan.

Pada momen Natal 2018 ini, kami ingin mengajak Anda untuk lebih mengenal Matius, murid Kristus yang juga menjadi salah satu penulis narasi kitab Injil. Kita juga akan diajak untuk merenungkan cinta kasih Allah melalui renungan yang mengingatkan kita tentang Allah yang menjelma sebagai manusia yang tidak berdaya. Melalui dua sajian tersebut, kami berharap kita semua akan diingatkan kembali tentang makna Natal yang sejati dalam kehadiran Kristus yang menyelamatkan. "Firman itu telah menjadi daging dan tinggal di antara kita" (Yohanes 1:14, AYT). Selamat Natal 2018. Imanuel!

-- Tetapi bukan aku lagi, melainkan Kristus yang hidup di dalamku --

N. Risanti

Staf Redaksi Bio-Kristi,
N. Risanti

 

RENUNGAN NATAL ALLAH TURUT CAMPUR Bacaan: Galatia 3:26-4:7

"Akan tetapi, ketika hari penggenapan tiba, Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan lahir di bawah Hukum Taurat."
(Galatia 4:4)

Kelahiran Yesus
Kelahiran Yesus

Menjelang Natal 2018, alangkah baiknya apabila kita tetap mengingat kenyataan tentang Paskah. Meskipun dua peristiwa ini dirayakan pada waktu yang berbeda dan dengan cara yang sangat berbeda pula, keduanya merupakan inisiatif Allah yang terpadu dalam rencana besar keselamatan yang Dia buat.

Peter Larson pernah menulis demikian: "Meskipun kita berusaha menjaga supaya Dia tetap berada di luar, tetapi Allah tetap campur tangan. Kehidupan Yesus dibatasi oleh dua kemustahilan, yaitu rahim seorang perawan dan kubur yang kosong. Yesus masuk ke dalam dunia kita melalui sebuah pintu yang diberi tanda 'Dilarang masuk' dan pergi meninggalkannya melalui pintu yang diberi tanda 'Dilarang keluar'."

James Edwards juga membahas tema ini dalam bukunya yang berjudul The Divine Intruder: "(Allah) masuk ke dunia ini, bahkan ketika Dia tidak diharapkan dan tidak diterima. Allah bergabung dengan kita saat kita merasa sangat lemah dan pada saat keadaan kita sangat buruk. Ada Penyusup Ilahi di antara kita".

Kandang hewan di Betlehem dan salib di Kalvari mengingatkan kita bahwa "ketika hari penggenapan tiba, Allah mengutus Anak-Nya, … untuk menebus mereka yang ada di bawah Hukum Taurat supaya kita dapat menerima pengangkatan sebagai anak-anak-Nya" (Galatia 4:4-5).

Tuhan tidak menunggu diundang untuk memasuki dunia kita. Dengan berjubahkan kerendahan hati, Dia hidup sebagai Guru kita, mati sebagai kurban bagi kita, dan bangkit dari kubur sebagai Juru Selamat kita.

Hari Natal akan segera tiba -- demikian pula Paskah.

KEHIDUPAN DUNIAWI YESUS DIBATASI OLEH DUA KEMUSTAHILAN:
RAHIM PERAWAN DAN KUBUR YANG KOSONG
Diambil dari:
Nama situs : SABDA
Alamat URL : http://sabda.org/publikasi/e-rh/2006/12/12/
Judul asli renungan : Allah Turut Campur
Penulis renungan : DCM
Tanggal akses : 21 Juni 2018

KARYA MATIUS: PENULIS KITAB INJIL DAN PENGIKUT YESUS

Rasul Matius
Rasul Matius

Matius adalah seorang pemungut cukai yang tamak, sampai Yesus Kristus memilih dia menjadi seorang murid.

Matius si Pemungut Cukai

Kita pertama kali menjumpai Matius di Kapernaum, di meja pajaknya di jalan raya. Dia sedang mengumpulkan iuran wajib untuk barang-barang impor yang dibawa oleh para petani, pedagang, dan karavan. Di bawah sistem Kerajaan Romawi, Matius harus membayar semua pajak di muka/terlebih dahulu, lalu menariknya dari warga dan pelancong untuk mendapatkannya kembali bagi dirinya.

Pemungut cukai biasanya terkenal korup karena mereka memeras jauh lebih banyak dan lebih tinggi dari yang diharuskan untuk memastikan supaya mereka mendapat keuntungan pribadi. Karena keputusan mereka dijalankan oleh para prajurit Romawi, maka tidak seorang pun berani menolak.

Rasul Matius

Matius bernama Lewi sebelum dipanggil oleh Yesus. Kita tidak tahu apakah Yesus memberinya nama Matius atau dia sendiri yang menggantinya, tetapi namanya merupakan kependekan dari Matatias, yang artinya "pemberian Yahweh", atau sederhananya "pemberian Allah". Pada hari yang sama ketika Yesus mengajak Matius untuk mengikut Dia, Matius mengadakan pesta perpisahan yang besar di rumahnya di Kapernaum, mengundang teman-temannya supaya mereka juga bisa bertemu dengan Yesus. Sejak waktu itu, Matius tidak lagi memungut cukai, tetapi memungut jiwa-jiwa bagi Kristus.

Meskipun masa lalunya penuh dosa, Matius secara unik memenuhi syarat sebagai seorang murid. Dia adalah seorang pencatat yang akurat dan pengamat pribadi yang tajam. Dia menangkap detail yang paling kecil. Sifat-sifat ini sangat menolong dia ketika dia menulis kitab Injil Matius sekitar 20 tahun kemudian.

Yesus memanggil Matius
Yesus memanggil Matius.

Kalau dilihat dari luar, memilih seorang pemungut cukai sebagai salah seorang pengikut-Nya yang terdekat adalah hal yang memalukan dan tidak pantas bagi Yesus, sebab mereka (pemungut cukai) sangat dibenci oleh orang-orang Yahudi. Akan tetapi, dari empat penulis kitab Injil, Matius menghadirkan Yesus sebagai Mesias yang diharapkan oleh orang Yahudi, menyesuaikan catatan-catatannya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka.

Matius memperlihatkan salah satu kehidupan yang diubahkan secara radikal di dalam Alkitab sebagai respons atas ajakan Yesus. Dia tidak ragu; dia tidak melihat ke belakang. Dia meninggalkan kehidupan yang berlimpah kekayaan dan rasa aman untuk menerima kemiskinan dan ketidakpastian. Dia menolak kesenangan dunia demi janji hidup yang kekal.

Sisa dari kisah hidup Matius tidak jelas. Menurut tradisi, dia berkhotbah selama 15 tahun di Yerusalem setelah kematian dan kebangkitan Yesus, lalu pergi bekerja di ladang misi ke negara-negara lain.

Menurut legenda yang diperdebatkan, Matius meninggal sebagai seorang martir demi Kristus. Catatan resmi Roman Martyrology dari Gereja Katolik mengatakan Matius mati sebagai martir di Ethiopia. Foxe's Book of Martyrs juga mendukung tradisi kemartiran Matius, yang mencatat bahwa Matius dipenggal dengan Halberd (senjata sejenis tombak dengan dua tangan - Red.) di kota Nabadar.

Prestasi Matius dalam Alkitab

Dia mengabdi sebagai salah satu dari 12 murid Yesus Kristus. Sebagai saksi mata Juru Selamat, Matius mencatat secara detail kehidupan Yesus, kisah kelahiran-Nya, khotbah-khotbah-Nya, dan banyak perbuatan yang Dia lakukan di kitab Injil Matius. Dia juga melayani sebagai misionaris dan menyebarkan Kabar Baik ke negara-negara lain.

Kelebihan Matius

Matius adalah seorang pencatat yang akurat.

Dia mengenal hati manusia dan kerinduan orang-orang Yahudi. Dia setia kepada Yesus, dan sekali berkomitmen dia tidak pernah ragu-ragu dalam melayani Tuhan.

Kelemahan Matius

Sebelum dia bertemu Yesus, Matius orang yang tamak. Dia berpikir uang adalah yang terpenting dalam hidup dan melanggar hukum-hukum Allah untuk memperkaya dirinya sendiri dengan mengorbankan sesama warga negaranya.

Pelajaran Moral

Allah bisa memakai siapa saja untuk melakukan pekerjaan-Nya. Kita jangan merasa tidak layak karena penampilan kita, pendidikan yang tidak tinggi, atau masa lalu kita. Yesus mencari komitmen yang tulus. Kita juga harus mengingat bahwa panggilan tertinggi dalam hidup adalah melayani Allah, tidak peduli apa kata dunia. Uang, ketenaran, dan kekuasaan tidak bisa dibandingkan dengan menjadi pengikut Yesus Kristus.

Tempat Kelahiran

Kapernaum

Referensi untuk Matius di Alkitab

Matius 9:9, 10:3; Markus 2:14, 3:18; Lukas 5:27-29, 6:15;
Kisah Para Rasul 1:13.

Pekerjaan

Pemungut cukai, murid Yesus Kristus, penulis kitab Injil, misionaris.

Pohon Keluarga

Ayah - Alfaeus

Ayat-ayat Kunci

Matius 9:9-13

Ketika Yesus pergi dari situ, Ia melihat seorang yang dipanggil Matius sedang duduk di tempat pengumpulan pajak. Lalu, Yesus berkata kepadanya, "Ikutlah Aku." Dan, Matius berdiri dan mengikut Yesus. Pada waktu Yesus duduk makan di dalam rumah itu, lihat, banyak pengumpul pajak dan orang-orang berdosa datang, lalu duduk makan bersama Yesus dan murid-murid-Nya. Dan, ketika orang-orang Farisi melihat hal ini, mereka berkata kepada murid-murid-Nya, "Mengapa Gurumu makan bersama para pengumpul pajak dan orang-orang berdosa?" Akan tetapi, ketika Yesus mendengar hal itu, Ia berkata, "Mereka yang sehat tidak membutuhkan tabib, melainkan mereka yang sakit. Namun, pergilah dan pelajari apa artinya ini, 'Aku menghendaki belas kasihan, bukannya persembahan,' sebab Aku datang bukan untuk memanggil yang benar, melainkan orang-orang berdosa."

Lukas 5:29

Kemudian, ia mengadakan pesta besar untuk Yesus di rumahnya. Banyak pengumpul pajak dan orang-orang lain yang makan bersama mereka.

(t/Jing-Jing)

Audio: Matius: Penulis Kitab Injil dan Pengikut Yesus

Diterjemahkan dari:
Nama situs : ThoughtCo.
Alamat URL : https://www.thoughtco.com/matthew-tax-collector-and-apostle-701067
Judul asli artikel : Meet Matthew the Apostle
Penulis artikel : Jack Zavada
Tanggal akses : 28 Juni 2017

 
 
Stop Press! Aplikasi Renungan Oswald Chambers (ROC)

Aplikasi Renungan Oswald Chambers (ROC)

My Utmost For His Highest adalah karya besar Oswald Chambers yang sangat disukai oleh banyak orang Kristen dari seluruh dunia, dan termasuk dalam sepuluh besar buku Kristen terlaris sepanjang masa. Sekarang, Anda bisa menikmati renungan harian ini secara langsung dari perangkat Android atau iOS Anda dengan aplikasi Renungan Oswald Chambers (ROC) dari SABDA.

Bukalah hati Anda untuk dibentuk melalui uraian firman Tuhan yang Anda renungkan bersama Oswald Chambers. Mari, unduh aplikasi Renungan Oswald Chambers (ROC) dan nikmati saat teduh Anda setiap saat melalui gawai Anda!

Temukan di App Store
Temukan di Google Play
 
Anda terdaftar dengan alamat: $subst('Recip.EmailAddr').
Anda menerima publikasi ini karena Anda berlangganan publikasi Bio-Kristi.
Logo Bio Kristi biografi@sabda.org
Bio-Kristi
@sabdabiokristi
Redaksi: Markus dan N. Risanti
Berlangganan | Berhenti | Arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
©, 2018 -- Yayasan Lembaga SABDA
 

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org