Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/bio-kristi/62

Bio-Kristi edisi 62 (7-3-2011)

Hieronimus

                           Buletin Elektronik
                    BIO-KRISTI (Biografi Kristiani)
________________________Edisi 62, Maret 2011__________________________

DAFTAR ISI
RIWAYAT: HIERONIMUS
TAHUKAH ANDA: KEPRIBADIAN SEORANG HIERONIMUS
SISIPAN: DAPATKAN KUMPULAN BAHAN PASKAH, SEKARANG!

Salam sejahtera,

Alkitab yang kita percayai sebagai firman Tuhan telah diterjemahkan ke
dalam 438 bahasa di seluruh dunia, termasuk bahasa Latin yang dikenal
dengan nama Vulgata. Sungguh membanggakan, bukan? Salah satu orang
yang terlibat dalam penerjemahan Alkitab yaitu Hieronimus. Meskipun
latar belakang kehidupannya tidak keruan, tetapi dia tetap dipakai
Tuhan. Seperti apakah perjalanan hidup Hieronimus?

Selain itu, melalui kolom Tahukah Anda, Anda juga bisa mengetahui sisi
lain dari Hieronimus. Nah, informasi lain yang tak kalah penting ada
di dalam kolom sisipan. Di dalamnya Anda bisa mendapatkan informasi
tentang situs yang menyediakan bahan-bahan Paskah. Semoga informasi
yang kami sampaikan dapat memberi inspirasi kepada Anda, sehingga Anda
semakin terpacu untuk meraih mimpi-mimpi Anda bagi kemuliaan Nama
Tuhan. Selamat berkarya dan berdampak bagi kehidupan banyak orang,
Tuhan memberkati.

Staf Redaksi Bio-Kristi,
Yonathan Sigit P.
< http://biokristi.sabda.org >

"Allah mengasihi kita bukan karena kita patut dikasihi, tapi karena
Dia adalah kasih." C. S. Lewis -- Penulis Novel

                          RIWAYAT: HIERONIMUS
              (340-342 -- 420 Penerjemah Alkitab Vulgata)
                      Dirangkum oleh: Kusuma Negara

Hieronimus lahir dari orang tua kaya di Stridon (dekat Ljubliana,
Slovenia) sekitar tahun 340-342. Dia mengenyam pendidikan pertama di
Dalmatia, lalu melanjutkan studinya ke Milan. Saat berumur 12 tahun,
dia dikirim ke Roma.

Roma, "kota abadi", telah memberikan kesan mendalam baginya. Di sana
hidupnya tidak keruan, yang kemudian menyiksa nuraninya untuk jangka
waktu yang panjang. Hidupnya pun tidak hanya disibukkan dengan kisah
percintaan semata. Bersama teman-temannya, Hieronimus berziarah ke
katakombe-katakombe (kuburan bawah tanah) dan mendengarkan
cerita-cerita tentang para martir. Setelah itu, Hieronimus dibaptis
oleh Paus Liberius pada malam Paskah tahun 366. Dari Roma dia pergi ke
Trier yang terkenal dengan sekolah-sekolahnya. Di sana dia mulai
mempelajari teologi. Lalu dia berkeliling di Gaul dan Italia, dan
tahun 373 menuju ke Antiokhia. Di kota itu dia menjadi murid
Apollinaris dari Laodikia -- salah satu ahli tafsir mula-mula pada
masa itu. Bersama dengan para pemuda yang memunyai kesamaan pola
pikir, Hieronimus mendirikan sebuah komunitas yang anggota-anggotanya
mau membaca Alkitab dan bermeditasi secara rutin. Sayangnya komunitas
ini tidak bertahan lama, persaudaraan mereka pun pecah. Meskipun
begitu, Hieronimus tidak putus asa. Dia kemudian memutuskan untuk
pergi ke Timur.

Sejak kedatangannya di Antiokhia tahun 374, dia diterima dengan baik
oleh pendeta Evagrius. Di sanalah dia menyusun karyanya yang pertama.
Satu tahun kemudian, dia sakit dan menerima penglihatan. Dalam
penglihatannya itu, terlihat bahwa rohnya berdiri di hadapan Kristus,
Sang Hakim, dan dia harus menyebutkan agamanya. Dia berkata bahwa dia
orang Kristen. Yesus berkata: "Kamu bukan orang Kristen, tetapi
pengikut Cicero. Karena di mana hartamu berada, di situlah hatimu
berada". Mendengar hal itu, Hieronimus memutuskan tidak membaca
literatur kafir lagi.

Dari tahun 374 sampai 379, Hieronimus bermeditasi di gurun Chalcis,
barat daya Antiokhia, untuk pengampunan dosa-dosanya pada masa muda.
Kenangan-kenangan yang menimbulkan birahi terhadap gadis-gadis Roma
yang pernah dikenalnya sangat menyiksanya, dan ini menjadi pengalaman
yang menyakitkan. Dia berusaha mengekang keinginan dagingnya dengan
tekun berdoa dan berpuasa. Dia harus mempelajari bahasa Suriah agar
bisa berkomunikasi dengan orang-orang di sana. Dengan kemampuannya
berbahasa Suriah, dia bisa mempelajari bahasa Ibrani dengan mudah.
Karena hanya bisa berbahasa Latin, dia pun mempelajari bahasa Yunani
supaya bisa berkomunikasi dengan para biarawan lokal.

Pada kunjungan kedua ke Antiokhia, Hieronimus ditahbiskan menjadi
pendeta oleh Paulinus pada tahun 378. Akan tetapi, Hieronimus tetap
berkeliling di seluruh wilayah Timur. Pada tahun 380/381, dia
menghabiskan waktu di Konstantinopel dan berteman dengan Gregorius
dari Nazianzus yang membantunya untuk mengembangkan bahasa Yunaninya,
serta menjadikannya pengagum Origenes. Hieronimus menerjemahkan 28
khotbah kitab Yeremia dan Yehezkiel yang ditulis oleh seorang teolog
besar dari timur ke dalam bahasa Latin dengan bersemangat. Di konsili
Konstantinopel (381), Hieronimus juga berkenalan dengan Gregorius
Nyssa dan para tokoh gereja pada masa itu.

Dari tahun 382 sampai Agustus 385 dia menemani Paulinus dari Antiokhia
menghadiri konsili di Roma. Paus Damasus (pengganti Paus Liberius)
sangat terkesan dengan cara belajarnya sehingga dia menjadikan
Hieronimus sebagai sekretarisnya. Dia memercayakan tugas yang sangat
penting kepada Hieronimus: memperbaiki Injil versi Latin Kuno
berdasarkan naskah terbaik Ibrani yang ada di Roma. Setelah itu,
Hieronimus juga memperbaiki kitab Mazmur Latin Kuno yang digunakan
sebagai dasar beberapa versi cetak Septuaginta. Walaupun pekerjaan ini
tidak terlalu sukses, dia tetap meneruskan upayanya selama dua puluh
tahun. Alhasil, muncullah terjemahan Alkitab Latin yang lebih baru dan
lebih baik, yang dikenal dengan nama Vulgata. Ketika Paus Damasus
meninggal (11 Desember 384) posisi Hieronimus menjadi sulit.
Kritikan-kritikannya yang keras membuatnya dimusuhi orang-orang yang
berusaha menghancurkannya. Setelah beberapa bulan, dia terpaksa
meninggalkan Roma.

Setelah beberapa waktu, pada tahun 385 akhirnya dia menetap di
Betlehem, Palestina. Di sana dia mendirikan biara -- yang dipimpinnya
hingga ia meninggal -- di dekat biara wanita yang didirikan oleh dua
wanita Roma, Paula dan Eustochium, yang mengikutinya ke Palestina.
Sejak itu, dia menjalani hidupnya dengan bermeditasi dan belajar.

Secara garis besar, Hieronimus terbukti sebagai seorang ahli bahasa
Latin dan Yunani. Dengan mempelajari bahasa Suriah dan Ibrani, budaya
Barat dan Timur bergabung menjadi satu di dalam dirinya.

Hieronimus adalah mahasiswa teologi yang paling terpelajar di antara
para penulis gerejawi Latin. Sebelum peradaban modern, dia menjadi
satu-satunya ahli Kristen yang mampu mempelajari Alkitab dalam bahasa
Ibrani asli.

Guru-gurunya

Hieronimus mendalami studi bahasa Ibrani di Betlehem. Di sini dia
mendapatkan beberapa orang Yahudi sebagai gurunya. Salah satu dari
mereka mengajarinya membaca. Pelafalan bahasa Ibrani yang khas sering
ditemukan dalam karya-karya Hieronimus, barangkali didapatkan dari
orang-orang Yahudi yang menjadi gurunya itu. Hieronimus tidak puas
hanya belajar dengan satu orang Yahudi saja, oleh karena itu dia
belajar dari banyak orang sekaligus dan selalu memilih orang
terpandai. Dengan kata lain, Hieronimus selalu berusaha
menginspirasikan keyakinannya dalam eksegesenya. Dia bahkan bepergian
ke provinsi Palestina dengan teman-teman Yahudinya agar bisa mengenal
sejarah Alkitab.

Dari sekian banyak guru, hanya 3 orang yang diketahui dengan jelas.
Pertama, Lyddaeus, yang mengajarkan terjemahan dan eksegese. Sedangkan
pengetahuan Hieronimus tentang tradisi Yahudi ("midrash") diperolehnya
dari orang Yahudi lainnya. Lyddaeus berbicara dalam bahasa Yunani --
bahasa yang dipahami Hieronimus. Lyddaeus biasanya enggan menjelaskan
naskah Alkitab Ibrani. Sering kali Hieronimus tidak puas dengan
eksegese gurunya dan berdebat dengannya; Hieronimus sering mengatakan
bahwa dia hanya membaca Kitab Suci dengannya. Kedua, Baranina, dari
Tiberias. Dia memperkenalkan begitu banyak tradisi Ibrani kepada
Hieronimus, beberapa di antaranya berasal dari daerah asalnya,
Tiberias. Dia datang hanya pada malam hari dan hanya beberapa kali.
Jika ia takut datang sendiri, dia menyuruh Nikodemus, suruhannya.
Ketiga, Khaldeus. Dia mengajarkan Hieronimus bahasa Aram yang
diperlukan untuk membaca beberapa bagian dari Perjanjian Lama dan
kitab-kitab Apokrifa yang ditulis dalam bahasa Aram. Guru bahasa Aram
ini sangat terkenal di antara kaum Yahudi. Hieronimus, yang sangat
kesulitan mempelajari bahasa Aram, sangat puas dengan petunjuknya.
Hieronimus terus belajar dengan orang-orang Yahudi selama 40 tahun.

Pengetahuan tentang bahasa Ibrani

Pengetahuan Hieronimus tentang bahasa Ibrani lebih banyak jika
dibandingkan dengan pengetahuan bapa-bapa gereja dan masyarakat
Kristen pada umumnya pada saat itu. Walaupun dia beranggapan bahwa dia
memunyai keahlian lengkap dalam bahasa Ibrani, dengan bangga menyebut
dirinya "trilingua" (memahami tiga bahasa: Latin, Yunani, dan Ibrani),
dan meyakinkan bahwa ia bekerja keras mempelajarinya, namun bahasa
Ibraninya masih tidak sefasih guru-guru Yahudinya. Akan tetapi, dia
tidak melakukan kesalahan-kesalahan yang biasanya dilakukan orang-
orang Kristen. Hieronimus tidak hanya menguasai pelafalan berdesis
yang menjadi ciri khas Yahudi, tetapi dia juga -- menurut kata-katanya
sendiri -- merusak pelafalan bahasa Latinnya dan menghancurkan gaya
Latinnya yang baik karena kebiasaannya melafalkan bahasa Yahudi. Akan
tetapi, pernyataan Hieronimus ini tidak dapat dianggap serius. Dalam
karyanya yang berjilid-jilid, Hieronimus menyalin ribuan kata-kata
Ibrani ke dalam bahasa Latin, sehingga memberikan informasi yang tidak
terlalu tepat tentang pelafalan Ibrani pada masa itu. Meskipun dia
belajar dengan orang Yahudi, pelafalan Ibraninya tidak sebanding
baiknya dengan pelafalan orang Yahudi. Hal ini disebabkan dia fokus
dengan pekerjaannya, karena kebiasaannya, dan karena otoritas gereja
untuk mengikuti Septuaginta dalam pemakaian nama diri.

Hieronimus setuju dengan kepercayaan orang Israel dan sebagian besar
bapa-bapa gereja, bahwa bahasa Ibrani adalah nenek moyang dari semua
bahasa. Dia terkadang membedakan bahasa Ibrani dari Aram, tetapi
terkadang menyebutkan keduanya bahasa Suriah. Pengetahuannya tentang
bahasa Ibrani sangat menonjol dalam dua karya pentingnya, pertama
tentang nama diri Ibrani dan tempat-tempat yang disebutkan dalam
Alkitab; kedua adalah komentar panjangnya tentang sebagian besar kitab
Perjanjian Lama. Sementara itu, pengetahuannya sangat terlihat jelas
di dalam mahakaryanya, yaitu terjemahan Alkitab Latin yang baru dari
versi aslinya dalam bahasa Ibrani -- Vulgata.

Para penulis Yahudi abad pertengahan mengakui Hieronimus memiliki
peran penting. Perkataannya sering dikutip oleh banyak ahli. Karya
Hieronimus juga teramat penting karena dia memiliki akses rujukan pada
karya-karya yang telah hilang pada masa ini, contohnya "Hexapla" karya
Origenes; salinan-salinan dalam bahasa Aram dari kitab apokrifa Yudit
dan Tobit; dan kitab yang dikenal sebagai Injil Ibrani, yang tertulis
dalam aksara Ibrani dalam bahasa Aram, yang ia terjemahkan ke dalam
bahasa Yunani dan Latin.

Hieronimus akhirnya menutup usia di Bethlehem pada tanggal 30 September 420.

Dirangkum dari:
1. Crawford Howell Toy, Samuel Krauss. "Jerome (Eusebius Hieronymus
   Sophronius)". Dalam http://jewishencyclopedia.com/
   view.jsp?artid=239&letter=J&search=Hieronimus
2. Saltet, L.. "Catholic Encylopedia: St. Jerome". Dalam
   http://www.newadvent.org/cathen/08341a.htm
3. _________. "Jerome". Dalam http://earlyfathers.com/jerome/

            TAHUKAH ANDA: KEPRIBADIAN SEORANG HIERONIMUS

Di balik keberhasilannya, sebenarnya Hieronimus tidak memiliki
kemampuan untuk menilai sesuatu secara objektif. Segala sesuatu sering
dinilai dari pendapatnya sendiri. Hal ini sangat nampak dalam
buku-bukunya yang berjudul "Mengenai Tokoh-Tokoh Besar", "Buku
Mengenai Tempat" (sebuah penelitian tentang nama-nama tempat di
Palestina), "Buku Interpretasi Nama Ibrani" (tentang etimologi), dan
"Buku Tentang Pertanyaan Orang Ibrani Mengenai Kejadian" (yang memuat
komentar-komentar yang ia catat dari pengetahuannya tentang tradisi
rabi-rabi Yahudi).

Selain itu, perangainya yang eksentrik membuatnya tidak memiliki
banyak teman. Meskipun begitu, dia tidak pernah menyembunyikan
sifat-sifatnya yang nyentrik tersebut. Hidup sebagai petapa dan
tingkah lakunya yang mencolok merupakan perpaduan yang sangat pas. Ia
adalah orang yang sangat jujur dan apa adanya, walaupun sering kali
dia juga tidak adil terhadap orang-orang di sekitarnya. Ia tidak mampu
menoleransi opini yang dirasanya tidak benar, meskipun ia sendiri dulu
pernah memercayai opini yang demikian. Hal ini membuatnya tampak tidak
konsisten dan aneh. Walaupun demikian, dengan segala kekurangannya,
Hieronimus adalah salah satu tokoh yang paling "hidup" dan menarik di
antara para bapa gereja.

Sumber: http://earlyfathers.com/jerome/

       SISIPAN: KUMPULAN BAHAN PASKAH DAN INFO YLSA DI SITUS
                       "PASKAH.SABDA.ORG"

Situs "paskah.sabda.org" adalah situs berbahasa Indonesia yang
menyediakan bahan Paskah yang sangat lengkap, di antaranya: Tip-tip
menarik seputar Paskah, info buku yang berhubungan dengan Paskah,
ucapan Paskah, info profil user baru, kolom status online, humor
Paskah, khotbah audio, link situs Paskah, blog mengenai Paskah,
renungan Paskah, lagu Paskah, puisi Paskah, bahan mengajar Paskah,
kesaksian Paskah, drama Paskah, artikel Paskah, topik forum yang aktif
dikunjungi, Facebook YLSA dan lowongan YLSA.

Situs "paskah.sabda.org" juga dirancang sedemikian rupa agar setiap
pengunjung bisa ikut berpartisipasi dengan mengirimkan renungan,
artikel, atau juga blog Paskah untuk bisa saling berbagi berkat dengan
pengunjung yang lain. Fasilitas forum juga tersedia di situs ini
sehingga pengunjung bisa ikut berdiskusi seputar topik Paskah.
Keistimewaan lain dari situs ini adalah disediakannya fasilitas
mengirimkan ucapan selamat Paskah untuk teman seiman dan pengunjung
yang lain. Jadi, tunggu apa lagi? Segera kunjungi situs
"paskah.sabda.org"!

==> http://paskah.sabda.org/


Kontak: < biokristi(at)sabda.org >
Redaksi: Sri Setyawati, Kusuma Negara, dan Yonathan Sigit P.
(c) 2011 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/biokristi >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-bio-kristi(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-bio-kristi(at)hub.xc.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org