Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/bio-kristi/39

Bio-Kristi edisi 39 (10-8-2009)

A.W. Tozer dan Rosa Parks

                                   
                          Buletin Elektronik
                   BIO-KRISTI (Biografi Kristiani)
_______________________Edisi 039, Agustus 2009________________________

Isi Edisi Ini:
- Pengantar
- Riwayat: A.W. Tozer, Seorang Rasul Allah
- Referensi
- Karya: Rosa Parks, Pejuang Hak Orang Kulit Hitam
- Tahukah Anda: Penghargaan untuk Rosa Parks dari Pemerintah Amerika
- Surat Anda: Tautan ke Situs Bio-Kristi
- Sisipan: 40 Hari Mengasihi Bangsa dalam Doa

+ Pengantar __________________________________________________________

  Salam sejahtera,

  Salam merdeka! Riuh penghormatan terhadap perjuangan para pahlawan
  bergema di seluruh pelosok negeri ini, dalam peringatan 64 tahun
  kemerdekaan bangsa Indonesia. Sebagai bagian dari warga negara
  Indonesia, sejauh mana peran aktif yang telah kita berikan bagi
  bangsa ini? Mungkin saat ini perjuangan kita tidak lagi dengan
  memanggul senjata, namun memberi diri melalui keahlian dan talenta
  yang telah Tuhan berikan bagi kemajuan bangsa Indonesia.

  Sementara semangat kebangsaan masih hangat di telinga kita, kami
  mengajak Anda untuk menengok kisah perjuangan salah seorang pejuang
  hak kaum kulit hitam di negeri Paman Sam. Dia adalah Rosa Parks.
  Kasih sebagai pegangan perjuangannya adalah sebuah pelajaran yang
  harus kita teladani. Apakah "keadilan" atas hak kaum kulit hitam
  berhasil dia perjuangkan? Silakan simak selengkapnya di kolom
  "Karya".

  Namun sebelum itu, riwayat A.W. Tozer akan menjadi informasi pembuka
  di edisi publikasi Bio-Kristi kali ini. Darinya, kita akan belajar
  banyak tentang ketaatan kehidupan doa. Selamat menyimak! Biarlah api
  semangat kita tidak akan pernah padam untuk memberikan sebuah
  perubahan yang memancarkan kasih Tuhan dalam kehidupan kita. Tuhan
  Yesus memberkati.

  Pimpinan Redaksi Bio-Kristi,
  Kristina Dwi Lestari
  http://www.sabda.org/publikasi/Bio-Kristi
  http://biokristi.sabda.org/
______________________________________________________________________

         Pengajaran Alkitab menjadi jalan hidup dan membantu saya
                 menghadapi masalah-masalah sehari-hari
                        Rosa Parks -- Politikus

+ Riwayat ____________________________________________________________
1897 -- 1963  Pengkhotbah

                    A.W. TOZER, SEORANG RASUL ALLAH

  Aiden Wilson Tozer lahir pada 21 April 1897 pada sebuah daerah
  pertanian kecil di tengah perbukitan berduri Pennsylvania Barat.
  Dalam waktu singkat, Tozer, demikian dia ingin dipanggil,
  mendapatkan reputasi dan julukan "nabi abad ke-20". Dengan
  kemampuannya mengutarakan gagasan secara sederhana tetapi dengan
  gaya yang kuat, Tozer menggabungkan kuasa Allah dan firman untuk
  memberi makan jiwa-jiwa yang lapar, menembus hati banyak orang, dan
  menarik pikiran manusia kepada Tuhan. Ketika dia berumur 15 tahun,
  keluarga Tozer pindah ke Akron, Ohio. Pada suatu sore, ketika dia
  berjalan pulang dari tempat kerjanya di Goodyear, dia mendengar
  seorang pendeta jalanan berkata, "Jika kamu tidak tahu bagaimana
  supaya diselamatkan ... berserulah kepada Tuhan." Ketika tiba di
  rumah, dia mendaki tangga sempit ke loteng sambil memikirkan
  perkataan pendeta itu, Tozer menyerahkan seluruh hidupnya untuk
  mencari Tuhan.

  Pada tahun 1919, tanpa mengeyam pendidikan formal, Tozer dipanggil
  untuk menjadi pendeta sebuah gereja kecil yang letaknya menghadap
  jalan di Nutter Fort, Virginia Barat. Permulaan yang sederhana itu
  mendorong dia dan istrinya, Ada Cecelia Pfautz, masuk dalam
  pelayanan selama 44 tahun bersama The Christian and Missionary
  Alliance. Dia menghabiskan 31 tahun dari 44 tahun pelayanannya di
  Chicago`s Southside Alliance Church (Persekutuan Gereja Chicago
  Bagian Selatan). Jemaat yang terpikat oleh khotbah Tozer berkembang
  dari delapan puluh menjadi delapan ratus orang. Pada tahun 1950,
  Tozer terpilih sebagai editor "Alliance Weekly" yang sekarang
  dikenal sebagai "Alliance Life".

  Keahlian Tozer adalah kehidupan doanya yang sering kali membawanya
  berjalan ke altar gereja atau menundukkan wajahnya ke lantai. Dia
  menulis, "Ketika seseorang berdoa, Ia juga berdoa". Baginya,
  menyembah Tuhan merupakan hal terpenting dalam hidup dan
  pelayanannya. "Khotbah dan tulisan-tulisannya merupakan perluasan
  kehidupan doanya," komentar penulis biografi Tozer, James L. Snyder.
  Penulis biografi sebelumnya mencatat, "Dia menghabiskan lebih banyak
  waktu untuk berlutut daripada duduk di depan mejanya."

  Kecintaan Tozer pada firman Tuhan juga merembes dalam kehidupan
  keluarganya. Dia memberi pertanyaan kepada anak-anaknya tentang apa
  yang mereka baca dan membuat cerita pengantar tidur mereka. "Yang
  paling aku ingat dari ayahku adalah cerita-cerita yang sangat indah
  yang dia ceritakan", kenang anak perempuannya yang bernama Rebecca.
  Son Wendell, salah satu dari enam anak laki-laki yang lahir sebelum
  Rebecca, mengatakan, "Kami semua akan lebih memilih untuk dicambuk
  oleh ibu daripada diomeli oleh ayah kami."

  Tahun-tahun terakhir pelayanan Tozer dihabiskan di Avenue Road
  Church di Toronto, Kanada. Pada hari Senin, 12 Mei 1963, pencarian
  duniawinya akan Tuhan berakhir ketika dia meninggal akibat serangan
  jantung dalam usia 66 tahun, hampir 1 minggu setelah menyampaikan
  khotbah terakhirnya. Pada sebuah pemakaman kecil di Akron, Ohio,
  di batu nisannya terukir tulisan sederhana: "A Man of God"
  (Pendeta). Banyak orang bertanya-tanya mengapa tulisan-tulisan Tozer
  hingga sekarang masih sesegar ketika dia masih hidup. Mengenai hal
  tersebut, seorang temannya berkata, "Dia meninggalkan kedangkalan,
  kenyataan, dan hal-hal kecil untuk didiskusikan oleh orang lain ....
  Buku-buku(nya) masuk ke dalam hati." Leluconnya, baik yang tertulis
  maupun yang diucapkan, disejajarkan dengan lelucon Will Rogers --
  jujur dan sederhana. Dalam satu saat, jemaat bisa tertawa
  terbahak-bahak dan kemudian duduk diam dalam keheningan yang khusuk.

  Selama hampir 50 tahun, Tozer berjalan bersama Tuhan. Meskipun telah
  meninggal, dia terus berbicara, melayani mereka yang sangat ingin
  mengalami Tuhan. Seperti yang seseorang katakan, "Ia membuat Anda
  ingin mengenal dan merasakan Tuhan."

  Hidup dalam Pencarian Akan Tuhan

  Meskipun A.W. Tozer meninggal pada 1963, kehidupan dan warisan
  kerohaniannya terus menarik banyak orang untuk mendapatkan
  pengetahuan yang lebih dalam tentang Tuhan. Tozer berjalan dalam
  jalan kehidupan rohani yang tidak dilalui banyak orang, yang
  dikarakterisasi oleh pencarian akan Tuhan yang penuh kasih dan tak
  mengenal lelah. Dia rindu untuk tahu lebih banyak tentang Juru
  Selamat -- bagaimana melayani dan menyembah Dia dengan segenap
  hidupnya.

  Sepanjang hidup dan pelayanannya, Tozer mengajak orang-orang percaya
  untuk kembali ke posisi alkitabiah yang otentik, yang
  mengarakterisasi gereja mula-mula -- suatu posisi iman dan kekudusan
  yang dalam. "Dia adalah milik seluruh gereja," kata James Snyder
  dalam buku berjudul "In Pursuit of God: The Life Of A.W. Tozer".
  "Dia memeluk kekristenan yang benar di mana pun dia menemukannya."
  Sepanjang hidupnya, Tozer menggembalakan beberapa gereja Christian
  and Missionary Alliance dan menulis lebih dari empat puluh buku.

  Setidaknya ada dua buku tulisan Tozer yang dianggap sebagai buku
  rohani klasik, "The Pursuit of God" dan "The Knowledge of the Holy"
  -- sebuah pencapaian yang sangat hebat untuk seseorang yang belum
  pernah menerima pendidikan teologi secara formal. Kehadiran Tuhan
  adalah kelas tempat dia belajar. Buku catatan dan peralatannya
  adalah doa dan tulisan-tulisan orang-orang Kristen dan para teolog
  pendahulunya -- kaum Puritan dan para pahlawan iman.

  Pertobatan Tozer untuk menjadi orang Kristen terjadi pada saat dia
  berusia 17 tahun. Akibatnya, dia merasakan lapar dan haus yang tak
  pernah terpuaskan atas segala sesuatu tentang Tuhan. Suatu ruangan
  yang bersih di ruang bawah tanah keluarganya menjadi tempat dia
  menyendiri, tempat dia bisa berdoa dan merenungkan kebaikan-kebaikan
  Tuhan. "Tozer pernah menulis, `Aku tahu bahwa Tuhan itu ramah, murah
  hati, dan sangat mudah untuk hidup bersama-Nya. Baginya, cinta dan
  anugerah dari Yesus Kristus merupakan kekaguman yang terus
  berulang,`" tulis Snydner.

  Meskipun dia tidak bersekolah di sekolah Alkitab atau seminari,
  Tozer menerima dua gelar kehormatan sebagai doktor. Dia menerima
  tawaran untuk menggembalakan gereja pertamanya di Virginia Barat
  pada tahun 1916. Pada Desember 1921, Tozer dan istrinya, Ada, pindah
  ke Morgantown di mana mereka memiliki tujuh orang anak pertama
  mereka, enam anak laki-laki dan seorang perempuan. Uang adalah hal
  yang sangat sulit pada hari-hari pertama pelayanannya. Keluarga
  Tozer berjanji untuk percaya kepada Tuhan untuk semua yang mereka
  butuhkan dalam keadaan apa pun. "Kami diyakinkan bahwa Tuhan mampu
  memberikan uang kepada anak-anak-Nya yang percaya -- tetapi mudah
  bagi kita untuk tertarik pada uang dan gagal memuliakan Pemberinya!"
  Tozer tidak pernah goyah dari prinsip ini. Materi tidak pernah
  menjadi masalah. Banyak orang yang mengatakan bahwa Tozer sudah puas
  bila ia memiliki makanan, pakaian, dan buku-bukunya. Keluarganya
  tidak pernah memiliki sebuah mobil. Sebaliknya, Tozer justru memilih
  bus dan kereta untuk bepergian. Bahkan setelah dia menjadi penulis
  Kristen yang terkenal, Tozer memberikan sebagian besar keuntungannya
  untuk orang-orang yang membutuhkan.

  Pesannya masih segar seolah-olah tak tergoyahkan. Satu-satunya
  tujuan dalam hidupnya adalah untuk mengenal Tuhan secara pribadi dan
  dia mendorong orang lain untuk melakukan hal yang sama. Dengan cepat
  dia menemukan bahwa suatu hubungan yang dalam dan kekal bersama
  Tuhan adalah suatu hal yang harus digali. Sewaktu dia menjadi
  pendeta di sebuah gereja di Indianapolis, Tozer memerhatikan bahwa
  pelayanannya berubah. Ketika dia tidak menyimpang dari pokok
  penginjilan, Tuhan mulai memimpin dia ke dalam sebuah pelayanan
  baru. Untuk pertama kalinya dia mulai mencatat gagasan-gagasannya di
  atas kertas. Perubahan ini akhirnya mengukir sebuah tempat baginya
  sebagai seorang penulis yang menghasilkan banyak karya.

  Pada tahun 1928, Tozer menerima panggilan untuk menjadi pendeta di
  Southside Gospel Tabernacle, Chicago, tempat dia diingat selama 30
  tahun. Gereja itu berkembang dari sebuah paragereja menjadi sebuah
  gereja besar yang mandiri. Pelayanan misi dan kehidupan yang
  mendalam di dalam Yesus Kristus menjadi dua fokus utama gereja itu.
  "Khotbah-khotbah Tozer tidak pernah dangkal," tulis Snyder. "Ada
  pemikiran yang dalam di belakang mereka, dan (dia) memaksa
  pendengarnya untuk berpikir bersama dia. Dia memiliki kemampuan
  untuk membuat pendengarnya menghadapi diri mereka sendiri di dalam
  terang firman yang Tuhan telah sampaikan kepada mereka." Orang
  sembrono tidak menyukai Tozer; orang yang sungguh-sungguh ingin tahu
  apa yang Tuhan katakan kepada mereka, mengasihi Dia.

  Semua yang Tozer pikirkan dan khotbahkan berasal dari waktu yang dia
  gunakan untuk berdoa kepada Tuhan. Dia berdoa untuk dunia dan
  kekacauan di dalamnya yang tidak berfokus pada Tuhan.
  "Kegiatan-kegiatan rohani kita seharusnya disusun sedemikian rupa
  sehingga ada banyak waktu untuk menggali buah-buah kesunyian dan
  keheningan," tulis Tozer.

  Segera pada awal pelayanannya, Kristus memanggil dia pada suatu
  ketaatan yang berbeda yang membutuhkan suatu pengosongan diri dan
  kelaparan yang harus segera dipenuhi dengan Roh Tuhan. Ketaatannya
  juga berupa penyerahan seluruh hidupnya. Leonard Ravenhill pernah
  berkata kepada Tozer, "Saya takut kita tidak akan pernah bertemu
  lagi, Tozer. Orang seperti dia bukanlah lulusan universitas, tetapi
  buah dari pemikiran Roh."

  Pada 12 Mei 1963, pencariannya berakhir, tujuannya tercapai.
  Pencarian Tuhan yang menakjubkan adalah lebih dari sekadar warisan.
  Ini adalah jalan hidup yang diberikan kepada kita supaya kita juga
  mengalami apa yang A.W. Tozer alami. Apakah Anda sudah mulai mencari
  Tuhan? (t/Ratri)

  Diterjemahkan dan disesuaikan dari:
  Nama situs: Bible Baptist Church
  Judul asli artikel: Aiden Wilson (A.W.) Tozer 1897 -- 1963
  Penulis: Tidak dicantumkan
  Alamat URL: http://www.biblebaptistelmont.org/BBC/Library/tozer.html

+ Referensi __________________________________________________________

  Waktu kecil, Tozer terkenal sebagai anak yang nakal dan susah
  diatur, namun rajin belajar dan mandiri. Bahkan, dia adalah
  seseorang yang pada awalnya tidak pernah peduli dengan masalah
  kerohanian. Hingga suatu kejadian yang luar biasa mampu mengubahnya
  dan akhirnya dia menerima pertobatan. Lalu bagaimana dia bertobat?
  Silakan simak selengkapnya kisah pertobatan Tozer hingga dia bisa
  menjadi seseorang yang memberkati banyak orang, dalam artikel
  berikut ini.

  -  A.W. Tozer (1897 -- 1963)
     ==> http://misi.sabda.org/a_w_tozer_1897_1963

+ Karya ______________________________________________________________
1931 -- 2005  Aktivis Kemanusiaan

              ROSA PARKS, PEJUANG HAK ORANG KULIT HITAM

  Dia dikenal sebagai "ibu gerakan hak sipil modern" di Amerika. Ia
  mulai mendapat reputasi tersebut pada 1 Desember 1955, ketika Rosa
  (42 tahun), seorang penjahit wanita dari Montgomery, Alabama,
  menaiki sebuah bis dan duduk di bangku untuk orang kulit putih.
  Peraturan kota tidak hanya melarang orang kulit hitam duduk di kursi
  baris depan dalam suatu bis, tetapi juga mengharuskan mereka untuk
  memberikan kursinya kepada orang kulit putih yang berdiri di
  dekatnya. Bagian depan bis sudah penuh dan sopir bus yang berkulit
  putih menyuruh Parks memberikan kursinya kepada seorang kulit putih.
  Parks tetap diam saja. "Saya sudah ditindas sejauh saya bisa
  bertahan," tulisnya kemudian. Sopir bis itu memanggil polisi, dan
  Parks ditahan saat itu juga. Dia tidak mencoba memulai suatu
  gerakan; dia hanya sudah lelah dengan ketidakadilan sosial dan tidak
  berpikiran bahwa seorang wanita seharusnya dipaksa berdiri sehingga
  seorang pria bisa duduk. Tetapi tindakan kecilnya yang berani itu
  menjadi awal dari rangkaian peristiwa yang selamanya mengubah
  susunan relasi ras di Amerika.

  Dalam bukunya yang berjudul "Quite Strength", Rosa mengatakan,
  "Setelah bertahun-tahun berada di bawah tekanan dan menjadi korban
  dari perlakuan yang tidak adil terhadap kaumku, tidak memberikan
  kursiku -- dan apa pun yang harus saya hadapi setelah tidak mau
  memberikan kursi -- bukanlah hal yang penting. Saya tidak takut
  duduk di kursi yang saya duduki. Yang saya rasakan hanyalah lelah.
  Lelah ditindas. Lelah melihat perlakuan buruk dan tidak hormat
  kepada anak-anak, wanita, dan pria hanya karena warna kulit mereka
  .... Saya benar-benar lelah."

  Rosa telah aktif di NAACP (National Association for the Advancement
  of Colored People/Asosiasi Nasional Perkembangan Orang Kulit Hitam)
  setempat. Setelah penahanannya, para pemimpin orang Afrika-Amerika
  segera bersatu dengannya. Mereka merencanakan untuk memboikot bis
  pada 5 Desember, hari persidangan Rosa. Rosa dinyatakan bersalah.
  Boikot sehari pun berlanjut menjadi 381 hari. Dengan menolak
  ketidakadilan, Rosa telah memicu salah satu unjuk rasa paling
  dramatis tanpa kekerasan dalam sejarah relasi antarras di Amerika.

  Populasi Montgomery kira-kira 48 ribu orang. Di antaranya adalah
  orang Afrika-Amerika yang mulai unjuk rasa dan disertai simpatisan
  dari orang-orang kulit putih. Seorang pendeta setempat yang berusia
  27 tahun, Martin Luther King Jr., menjadi juru bicara pada boikot
  tersebut. Dia berbicara, mengadakan pertemuan di gereja-gereja, dan
  mengubah lagu himne lama menjadi "lagu-lagu kebebasan". Pidato King
  menarik perhatian media nasional. Dia menyuarakan perpaduan
  perlawanan pasif dan doktrin Kristen tentang kasih untuk membuat
  suatu bentuk protes tanpa kekerasan yang dia sebut "Kekristenan
  dalam Tindakan" (Christianity in Action). Rosa Parks mengiyakan,
  "Dr. King adalah seorang pemimpin yang sebenarnya .... Pengorbanan
  hidupnya seharusnya tidak pernah dilupakan dan mimpinya harus
  diwujudkan."

  Pada saat itu, 90 persen penumpang bus yang berkulit hitam berjalan,
  menyewa mobil, atau bersepeda ke tempat tujuan mereka. Terjadi
  kebakaran di mana-mana, kekerasan polisi, dan percobaan untuk
  konspirasi. King sendiri dipenjara dua kali karena berkonspirasi
  untuk mengatur suatu boikot ilegal dan pelanggaran lalu lintas
  kecil.   Orang-orang kulit hitam terus berunjuk rasa, King mendorong
  agar mereka memberikan "pipi mereka yang lain". Dia berkata kepada
  para pengikutnya bahwa mereka harus berkomitmen untuk tidak
  melakukan kekerasan, tidak ada baku hantam, tidak peduli betapa
  kuatnya hasutan. Ketika rumahnya dibom, setelah memeriksa
  keselamatan keluarganya, dia mengangkat tangannya. "Jangan panik,"
  katanya kepada gerombolan orang yang telah berkumpul. "Bila kamu
  punya senjata, bawalah pulang. Kita ingin mengasihi musuh kita.
  Bersikaplah baik kepada mereka. Inilah yang harus kita tumbuhkan.
  Kita harus mempertemukan kebencian dengan kasih." Kerumunan orang
  itu membubarkan diri.

  Boikot berakhir pada 27 November 1956, ketika Pengadilan Tinggi
  mengeluarkan aturan larangan pemisahan dalam bus. Boikot bus di
  Montgomery mengubah King menjadi pemimpin rohani dari semua gerakan
  dan menyelamatkan status penjahit wanita yang akhirnya tercatat
  dalam sejarah sebagai pahlawan. Pada 21 Desember 1956, Rosa Parks
  akhirnya secara resmi duduk di bangku depan dalam bus Montgomery.

  Saat itu tahun 1955 di AS ketika Rosa Parks, dengan tantangannya
  secara diam-diam, tetap duduk di dalam bis. "Saya merasa Tuhan akan
  memberi saya kekuatan untuk memikul apa pun yang harus saya hadapi.
  Tuhan mengusir rasa takut saya. Inilah saatnya seseorang berdiri --
  atau duduk, dalam kasus seperti saya. Saya menolak untuk pindah
  ...."

  "Banyak orang tidak bisa merasakan perasaan frustrasi yang orang
  kulit hitam rasakan pada tahun 1950-an. Kami dilahirkan dan
  dibesarkan di Amerika, tetapi diperlakukan sebagai warga negara
  kelas dua. Selama bertahun-tahun, orang-orang kulit hitam menerima
  perlakuan seperti itu. Saya selalu merasa itu semua tidak adil.
  Meski kami bertahan menghadapinya, itu tidak berarti kami akan
  membiarkannya selamanya. Tibalah saatnya ketika kami tidak lagi
  dapat memberikan toleransi terhadap hal tersebut. Inilah saatnya
  kami mengatakan cukup. Cukup lama memang, tetapi akhirnya, sebagai
  kelompok, kami menuntut, "Bebaskan kami."

  "Ketika kami berdiri, kami berdiri untuk semua orang yang tertekan
  yang datang kepada kami dan untuk generasi-generasi yang akan
  datang. Saya beruntung. Tuhan memberi saya kekuatan yang saya
  butuhkan di saat yang tepat ketika keadaan benar-benar memerlukan
  perubahan. Saya bersyukur kepada-Nya setiap hari karena Dia memberi
  saya kekuatan untuk tidak berubah. Tidak hanya gerakan hak sipil
  yang menolong warga kami, tetapi gerakan ini menjadi contoh agar
  orang-orang berjuang untuk kebebasan di dunia ini."

  Kepercayaan Rosa sebagai orang Kristen telah terbentuk sejak kecil.
  Dia dibesarkan di daerah pedesaan selatan dan bergereja di African
  Methodish Episcopal (AME -- Gereja Methodis Orang Afrika) dan juga
  gereja Baptis. Ibunya, neneknya, dan kakeknya menggunakan Alkitab
  untuk mengajarkan kepadanya supaya percaya kepada Tuhan dan tidak
  takut. "Ibadah harian memegang peranan penting pada masa kecil saya
  .... Kami bahkan mengadakan kebaktian sebelum memetik kapas di
  ladang. Doa dan Alkitab menjadi bagian dari pikiran dan kepercayaan
  saya setiap hari. Pengajaran Alkitab menjadi jalan hidup dan
  membantu saya menghadapi masalah sehari-hari."

  Rosa menunjukkan pengaruh gereja AME, di mana sepanjang hidupnya dia
  menjadi anggota gereja tersebut. "Denominasi itu menjadi terkenal
  sebagai `The Freedom Church` (Gereja Kebebasan) selama gerakan
  penghapusan diskriminasi. Gereja ini menjadi rumah rohani banyak
  orang kulit hitam terkemuka sepanjang sejarah sebelum munculnya hak
  sipil. Orang-orang itu di antaranya adalah Pendeta Richard Allen
  (pendiri gereja AME), Frederick Douglass, Harriet Tubman, Sojourner
  Truth, dan lainnya."

  Rosa memimpikan dunia yang lebih baik di mana sesamanya berkumpul
  bersama dan hidup dalam satu kesatuan. Dia memberi perhatian kepada
  anak-anak dan para pemuda di dunia yang menjadi generasi penerus
  masa depan. Selama bertahun-tahun, dia ingin memulai suatu
  organisasi untuk membantu para pemuda. Keinginan itu menjadi
  kenyataan pada tahun 1987 ketika dia, bersama dengan Elaine Steele,
  mendirikan Rosa and Raymond Parks Institute for Self-Development
  (Institut Pengembangan Diri Rosa dan Raymond Parks) di Detroit.
  Organisasi ini memberikan berbagai program untuk membantu para
  pemuda mengejar pendidikan mereka dan menciptakan masa depan yang
  menjanjikan bagi diri mereka sendiri.

  Ketika dia melihat ke belakang, peristiwa Desember 1955, dia
  mengatakan, "Saya bangga dengan kemajuan yang telah kami lakukan
  .... Tetapi kami masih memiliki banyak perbedaan yang harus
  diperdamaikan. Saya ingin kita membiarkan masa lalu berada di
  belakang kita dan kita hidup dalam damai dan harmoni. Kita harus
  berjuang untuk bebas ...." Dia mendorong orang-orang untuk
  memelihara kehidupan rohani mereka dan berakar dalam iman mereka
  sendiri. Kebijaksanaannya, keberaniannya, belas kasihnya, kerendahan
  hatinya, dan kekuatannya yang tenang merupakan warisan yang akan
  terus hidup. (t/Ratri)

  Diterjemahkan dari:
  Judul buku: 100 Christian Women Who Changed The Twentieth Century
  Judul asli artikel: Rosa Parks (1913-...)
  Penulis: Helen Kooiman Hosier
  Penerbit: Fleming H. Revell, Michigan 2000
  Halaman: 234 -- 237

+ Tahukah Anda? ______________________________________________________

          PENGHARGAAN UNTUK ROSA PARKS DARI PEMERINTAH AMERIKA
                    Diringkas oleh: Sri Setyawati

  Tanggal 9 September 1996, Presiden Bill Clinton menganugerahi Parks
  penghargaan "Presidential Medal of Freedom", penghargaan tertinggi
  yang diberikan kepada warga sipil oleh Presiden AS. Tahun 1998, dia
  menjadi penerima "International Freedom Conductor Award" pertama
  yang diberikan oleh National Underground Railroad Freedom Center,
  dan masih banyak lagi lainnya.

  Parks juga menjadi orang kedua yang disemayamkan dengan penghormatan
  setelah Jacob Chestnut, salah satu dari dua anggota polisi AS yang
  tewas terbunuh di Capitol tahun 1998. Penghormatan diberikan dalam
  wujud pemasangan pita hitam di kursi bis bagian depan untuk semua
  bis umum hingga hari penguburannya, serta pemberian berbagai
  penghargaan lainnya untuk memperingati perjuangannya selama dia
  hidup.

  Bis bernomor 2857 yang pernah ditumpangi Parks sebelum dia ditangkap
  pun hingga kini disimpan di museum Henry Ford. Bus Metro Transit di
  King County, Washington, memasang poster dan stiker yang diberikan
  di kursi tempat duduk pertama sebagai peringatan akan Parks setelah
  kematiannya. Selain itu, Presiden George W. Bush membuat patung
  Parks yang diletakkan di aula gedung pertemuan negara bagian
  nasional AS. Bahkan, sebagai upaya untuk mengenang kerusuhan
  mengerikan yang terjadi pada tahun 1967, Detroit menamai ulang ",12th
  Street" menjadi "Rosa Parks Boulevard" pada tahun 1976.

  Diringkas dari:
  Nama situs: Wikipedia
  Judul asli artikel: Rosa Parks
  Penulis: Tidak dicantumkan
  Alamat URL: http://en.wikipedia.org/wiki/Rosa_Parks

+ Surat Anda__________________________________________________________

  Pembaca sekalian, berikut kiriman surat dari salah satu pengunjung
  situs Bio-Kristi. Atas nama redaksi, kami mengucapkan terima kasih
  untuk partisipasi dan apresiasi yang diberikan. Tuhan Yesus
  memberkati.

                       TAUTAN KE SITUS BIO-KRISTI

  Dari : nafiri diakonia <nafiri2009(at)>
  >Sungguh banyak berita santapan rohani dan pencerahan yang dapat
  >kami peroleh dari web ini, Kiranya kami dapat membuat taut
  >dengan web ini. Bolehkah? Terima Kasih

  Redaksi:
  Puji Tuhan, kami menyambut dengan sukacita kerja sama ini. Silakan
  membuat tautan situs Bio-Kristi ke dalam situs Anda. Mari saling
  menjadi berkat melalui media elektronik ini. Tuhan Yesus memberkati.

+ Sisipan_____________________________________________________________

                   40 HARI MENGASIHI BANGSA DALAM DOA

  Apakah Anda terbeban untuk menanam lutut Anda bagi bangsa-bangsa
  yang belum mengenal Kristus? Kami mengajak Anda meluangkan waktu
  sejenak untuk berdoa bagi saudara-saudara kita, khususnya mereka
  yang akan melaksanakan ibadah puasa.

  Seperti tahun-tahun sebelumnya, tahun 2009 ini kita akan kembali
  bersatu hati berdoa selama bulan puasa, yaitu terhitung mulai 12
  Agustus -- 20 September 2009. Jika Anda rindu untuk turut ambil
  bagian berdoa bagi bangsa, kami akan mengirimkan pokok-pokok doa
  dalam versi e-mail untuk menjadi pokok doa kita bersama. Untuk
  berlangganan, silakan kirimkan e-mail ke:

  ==> subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org

  Bagi Anda yang ingin agar teman-teman Anda pun bisa ikut berdoa
  dengan memakai bahan pokok doa ini, silakan kirimkan alamat e-mail
  mereka ke alamat e-mail redaksi di:

  ==> doa(at)sabda.org

  Untuk mendapatkan bahan pokok doa versi kertas, silakan menghubungi:
     Mengasihi Bangsa dalam Doa
     P.O. Box 7332 JATMI JAKARTA 13560
     E-mail: < pray40daysindo(at)yahoo.com >

  Catatan: [Ganti (at) dengan (@) saat mengirim e-mail]

  Harap pemohon pengiriman bahan pokok doa versi kertas mencantumkan:
  Nama jelas:
  Alamat lengkap:
  Kota dan Kode Pos:
  Provinsi:
  Nama Lembaga:
  No. Telp./HP:
  E-mail:

  Marilah kita bersama berpuasa dan berdoa untuk Indonesia agar tangan
  Tuhan yang penuh kuasa menolong dan menggugah hati nurani para
  pemimpin bangsa ini untuk bertekad dan bersatu mengeluarkan bangsa
  ini dari kemelut berbagai masalah yang berkepanjangan. Selamat
  menjadi "penggerak doa" di mana pun Anda berada dan biarlah karya
  Tuhan terjadi di antara umat-Nya, khususnya bangsa Indonesia.
  Selamat berdoa.
______________________________________________________________________
Pimpinan Redaksi: Kristina Dwi Lestari
Staf Redaksi: Sri Setyawati
Isi dan bahan menjadi tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
Copyright(c) BIO-KRISTI 2009
YLSA -- http://www.ylsa.org/
Situs Katalog -- http://katalog.sabda.org/
Rekening: BCA Pasar Legi Solo
No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________
Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`)
Alamat berlangganan: < subscribe-i-kan-bio-kristi(at)hub.xc.org >
Alamat berhenti: < unsubscribe-i-kan-bio-kristi(at)hub.xc.org >
Kontak redaksi: < biokristi(at)sabda.org >
Alamat situs: http://biokristi.sabda.org/
Alamat forum: http://biokristi.sabda.org/forum/
Arsip Bio-Kristi: http://www.sabda.org/publikasi/Bio-Kristi
Blog SABDA: http://blog.sabda.org/

____________________BULETIN ELEKTRONIK BIO-KRISTI_____________________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org