Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/bio-kristi/24

Bio-Kristi edisi 24 (16-6-2008)

Ralph J. Bunche dan Sir Joseph Lister

                          Buletin Elektronik
                   BIO-KRISTI (Biografi Kristiani)
_________________________Edisi 024, Juni 2008_________________________

Isi Edisi Ini:
- Pengantar
- Riwayat: Tokoh Perdamaian Dunia: Ralph J. Bunche
- Karya: Sir Joseph Lister: Bapak Ilmu Bedah Modern dan
         Hamba Allah yang Tekun
- Tahukah Anda?
- Sisipan: - Lowongan Pekerjaan Programmer dan Web Programmer
           - Ulang Tahun Publikasi Bio-Kristi
- Surat Anda

+ Pengantar __________________________________________________________

  Salam sejahtera,

  Pastinya, perang bukanlah dambaan semua manusia di dunia ini.
  Perdamaianlah yang menjadi keiginan semua umat manusia di kolong
  langit ini karena peperangan menyebabkan banyak korban berjatuhan
  dan hak manusia untuk mendapatkan sebuah perlindungan mulai tidak
  diperhitungkan. Ya, peperangan memang hanya akan membuahkan
  penderitaan bagi siapa saja yang terlibat di dalamnya. Oleh karena
  itulah PBB didirikan, yaitu untuk menjadi mediator dari
  negara-negara yang sedang bertikai dan sebagai upaya untuk
  menciptakan perdamaian dunia.

  Seorang aktifis PBB, Ralph J. Bunche, merupakan salah satu tokoh
  yang kami ulas riwayatnya dalam edisi Bio-Kristi kali ini. Beliau
  pernah menjadi mediator di Palestina dan beberapa negara lainnya.
  Penghargaan demi penghargaan, banyak diterimanya, di antaranya
  adalah Nobel Perdamaian. Selain itu, kami sajikan pula riwayat
  Joseph Lister, seorang dokter Kristen yang tulus dan telah mampu
  memberikan dampak besar bagi perkembangan ilmu bedah modern. Ingin
  tahu lebih banyak mengenai riwayat dan karya-karya kedua tokoh di
  atas? Kami mengajak Anda untuk langsung saja menyimak seluruh sajian
  Bio-Kristi kali ini. Kiranya banyak pelajaran dan teladan hidup yang
  dapat kita contoh dari mereka. Tuhan Yesus memberkati.

  Pimpinan Redaksi Bio-Kristi,
  Kristina Dwi Lestari

+ Riwayat ____________________________________________________________
1903 -- 1971 Tokoh Perdamaian, Ahli Politik

               TOKOH PERDAMAIAN DUNIA: RALPH J. BUNCHE
                 Dirangkum oleh: Kristina Dwi Lestari

  AWAL KEHIDUPAN

  Dr. Ralph Johnson Bunche ialah seorang ilmuwan politik dan diplomat
  Amerika Serikat yang mendapat anugerah Nobel Perdamaian pada tahun
  1950 atas usaha mediasinya pada akhir tahun 1940-an di Palestina.
  Sebagai tokoh Afrika Amerika yang menonjol, ia adalah pendukung
  gerakan HAM yang aktif dan vokal.

  Ralph Johnson Bunche terlahir sebagai anak tukang cukur. Orang
  tuanya meninggal pada saat ia berusia tiga belas tahun. Kemudian ia
  diambil oleh neneknya dari pihak ibu bersama saudarinya ke Los
  Angeles. Kakek buyutnya, James H. Johnson, adalah pendeta gereja
  Baptis yang berasal dari Virginia. Pada usia sekolah, Bunche
  membantu keluarganya dengan bekerja sebagai pesuruh, penghampar
  karpet, dan pelaut. Neneknya banyak memengaruhi Bunche dalam
  menjalani kehidupan.

  PRESTASI PENDIDIKAN

  Bunche banyak mencatat prestasi dalam kehidupan akademiknya. Saat
  lulus SMA, Bunche mendapat beasiswa di Universitas California, Los
  Angeles, dan lulus pada tahun 1927. Ia menerima gelar magister di
  Universitas Harvard pada tahun 1928 dan gelar doktor dalam Ilmu
  Pemerintahan dan Hubungan Internasional di Harvard pada tahun 1934.
  Disertasi doktoralnya memenangkan Penghargaan Tappan sebagai yang
  terbaik di bidang ilmu sosial tahun itu. Kemudian, ia melanjutkan
  karier di bidang antropologi di Universitas Northwestern.

  Setelah memutuskan untuk menjadi pengajar, Bunche memilih untuk
  pergi ke Universitas Howard di Washington, D.C., salah satu
  universitas terbaik untuk warga kulit hitam di Amerika. Beberapa
  tahun kemudian, ia mendirikan Departemen Ilmu Politik di Howard dan
  merekrut para profesor yang luar biasa untuk bergabung dalam
  departemen itu. Mendapatkan beasiswa untuk mengadakan penelitian di
  Afrika, ia dianugerahi gelas doktoral dalam bidang ilmu politik oleh
  Universitas Harvard pada 1932.

  PEMBAWA MISI PERDAMAIAN BAGI DUNIA

  Awal mula keterlibatannya di PBB dimulai ketika Trygve Lie,
  Sekretaris Jenderal PBB, menelpon Bunche saat akan berangkat ke
  Universitas Pennsylvania. Ia diminta mewakili PBB untuk pergi ke
  Palestina. PBB meminta Bunche untuk bergabung karena ia telah
  mengenal negara itu jauh melebihi orang lain. Bunche pun bersedia
  untuk pergi ke sana. Di sana, Bunche menjadi mediator perjanjian
  damai antara negara Israel dan negara Arab, serta menemui pemimpin
  kedua belah pihak. Bangsa Arab dan bangsa Israel saling berselisih
  bukan hanya karena masalah perebutan wilayah kekuasaan, namun juga
  karena perbedaan kepercayaan. Sayang, meskipun Bunche telah
  berusaha, perang tetap pecah pada tahun 1948.

  Bunche beserta PBB menunjuk mediator Folke Bernadotte dari Swedia
  menuju ke Timur Tengah untuk mengupayakan resolusi perdamaian atas
  konflik Arab-Israel pada tahun 1948. Menjelang akhir tahun,
  Bernadotte dibunuh oleh teroris Israel. Setelah itu, tugas
  menciptakan perdamaian jatuh kepada Bunche. Dia mendapat kepercayaan
  dari kedua belah pihak karena keadilan dan keobjektivitasannya. Pada
  tahun 1949, ia berhasil merundingkan masalah gencatan senjata dan
  penyelesaian konflik tersebut. Bunche kembali ke Amerika Serikat dan
  disambut bak seorang pahlawan. Ia tiba di New York dan sebuah parade
  pun digelar untuk menghormatinya. Di seluruh Los Angeles,
  California, penduduk mengadakan perayaan selama sehari penuh untuk
  menghormatinya.

  Perserikatan Bangsa-Bangsa merupakan tempat yang tepat bagi Bunche
  untuk memenuhi panggilannya. Seluruh waktu persiapan dan
  pengalamannya bermanfaat sekali baginya dalam menghadapi tantangan
  diplomatiknya.

  Di tahun berikutnya, yaitu tahun 1950, Komite Nobel Swedia
  menghargai kesuksesan upaya diplomatik Bunche dengan
  menganugerahinya Nobel Perdamaian. Ia menjadi orang Amerika yang
  menduduki jabatan paling tinggi di sekretariat PBB. Menerima tugas
  langsung dari Sekretaris Jendral, ia menjelajahi dunia sebagai
  pembawa damai.

  Saat invansi Inggris-Perancis-Israel di daerah Suez pada November
  1956, Dr. Bunche mengatur dan memimpin tentara PBB yang menjaga
  perdamaian. Bunche kemudian menyebut usaha perdamaian di Timur
  Tengah itu sebagai "pekerjaan paling memuaskan yang pernah ia
  lakukan". Untuk pertama kalinya, tentara dikerahkan untuk menjaga
  perdamaian, bukan untuk berperang. Pada 1960, ia memimpin pasukan
  perdamaian lain di Kongo, mencegah kejatuhan total republik yang
  baru setelah pemisahan diri provinsi Katanga. Dan masih banyak lagi
  misi perdamaian yang ia lakukan.

  BUNCHE YANG RENDAH HATI

  Meskipun kariernya mencuat, Dr.Bunche tetap menjadi orang yang
  rendah hati dan sederhana. Ia adalah ayah yang baik dan mengajar
  anak-anaknya melalui teladannya sendiri, yaitu nilai dari hubungan
  antarmanusia.

    "Apakah Anda memiliki tempat khusus untuk memasang penghargaan
    Nobel Perdamaian Anda?" tanya seorang reporter kepadanya.

    "Oh, ada di suatu tempat di rumah," jawab Dr.Bunche.

    "Maksud Anda penghargaan itu tidak dibingkai dan tergantung di
    tembok!" seru sang reporter.

    "Tidak. Satu-satunya penghargaan yang tergantung di tembok adalah
    sebuah kertas dengan tulisan cakar ayam yang ditulis anak saya
    pada hari penghargaan Nobel Perdamaian itu diberikan. Tertulis:
    `Kepada Ayah, saya bahagia Ayah mendapat Nobel Perdamaian. Salam
    cinta, Ralph.`"

  Selain di negaranya sendiri, di negara lain pun Bunche dihujani
  dengan banyak penghargaan. Ia menerima lusinan medali dan
  penghargaan serta lebih dari lima puluh gelar kehormatan dari
  institusi pendidikan di banyak negara. Ia menjadi perwakilan
  Universitas Oberlin di Ohio. Sejak tahun 1959 sampai dengan tahun
  1965, ia menjadi anggota dewan pengawas Universitas Harvard. Pada
  1963, ia memeroleh Medali Kebebasan (Medal of Freedom), penghargaan
  paling tinggi yang diberikan kepada warga sipil Amerika.

  Beberapa tahun sebelum kematiannya, Desember 1971, Dr.Bunche
  mengekspresikan kesetiaannya kepada PBB, sekuat dan sesederhana yang
  dapat dilakukan orang lain. Saat seseorang memujinya atas apa yang
  ia lakukan di PBB, Bunche mengatakan bahwa semua itu adalah buah
  dari kerja sama tim, bukan satu orang. "Saya," katanya, "hanya
  seseorang yang bekerja untuk PBB. Tanpa PBB, saya bukan
  siapa-siapa."

  Dirangkum dari:
  An EFL Reader. 1985. "American Sketchbook". Michigan: English
    Language Programs Division Bureau of Educational and Cultural
    Affairs United States Information Agency. Hlm. 23 -- 28.
  Ralph Johnson Bunche Biography (1904 -- 1971). Dalam
    http://www.biography.com/search/article.do?id=9231128
  Ralph Bunche. Dalam http://www.africanamericans.com/RalphBunche.htm
  Ralph Bunche. Dalam http://www.thepeacemission.com/ralph-bunche.htm
______________________________________________________________________

  "Usahakan perkara-perkara besar bagi Allah, harapkan perkara-perkara
  besar dari Allah"

                                    William Carey - Misionaris

+ Karya ______________________________________________________________
1827 -- 1912 Ilmuwan, Dokter

              SIR JOSEPH LISTER: BAPAK ILMU BEDAH MODERN
                       DAN HAMBA ALLAH YANG TEKUN
                      Diringkas oleh: Riwon Alfrey

  Joseph Lister lahir di Upton, Essex, Inggris, pada tanggal 5 April
  1827 sebagai anak kedua dari tiga bersaudara. Ayahnya adalah Joseph
  Jackson Lister, seorang pengusaha anggur yang sukses dan ilmuwan
  amatir. Keluarga Lister adalah anggota jemaat Quaker. Joseph masuk
  sekolah Quaker di Hertfordshire dan London. Ia meneruskan
  pendidikannya sampai mendapat gelar BA dari Universitas London pada
  tahun 1847. Ia lulus sebagai sarjana muda bidang kedokteran pada
  tahun 1850 dan mulai bekerja sebagai ahli bedah.

  PENELITIAN LISTER PADA MASA MUDANYA

  Tahun 1853, Lister pergi ke Edinburgh, Skotlandia, untuk magang
  selama empat minggu pada Profesor James Syme, pakar utama ilmu bedah
  waktu itu. Kemudian Lister memutuskan untuk tinggal di Edinburgh
  sebagai asisten Syme dan menikahi putri Syme, Agnes, tiga tahun
  kemudian. Setelah menikah, Lister menjadi anggota Gereja Episcopal
  yang setia selama hidupnya.

  Semasa mahasiswa, Lister memutuskan untuk tidak hanya berpraktik
  sebagai dokter, tapi juga melakukan penelitian dan mengembangkan
  pengetahuan kedokteran. Waktu itu, ia meneliti cara kerja otot di
  dalam kulit dan mata, mekanisme pembekuan darah, dan peran saluran
  darah pada tahap awal peradangan.

  MENCEGAH PERADANGAN

  Tingginya kematian akibat peradangan di beberapa rumah sakit di
  Eropa, termasuk Rumah Sakit Edinburgh -- tempat Lister bekerja --
  membuat para dokter di sana berpikir bahwa tidak ada yang dapat
  dilakukan untuk mengatasi peradangan itu karena timbul secara
  spontan di dalam luka. Tetapi Lister tidak yakin bahwa peradangan
  tidak dapat dihindari. Ia mulai mencari cara untuk mencegah
  peradangan, yaitu dengan metode antiseptik.

  Lister mendapat petunjuk pertama mengenai sebab peradangan ketika ia
  membandingkan pasien fraktur ringan dengan pasien fraktur ganda.
  Tidak ada luka luar pada pasien fraktur ringan. Karena itu cukup
  diluruskan dan digips saja, maka lukanya akan sembuh. Pada penderita
  fraktur ganda, patahan tulang merobek kulit dan lukanya tidak
  terlindung dari udara. Kebanyakan, pasien yang mengalami hal inilah
  yang akhirnya meninggal. Lister berpendapat bahwa penyebab
  peradangan pasti melalui luka dari luar. Tapi bagaimana ini terjadi
  dan apa yang dapat dilakukan untuk mencegahnya?

  PENURUNAN ANGKA KEMATIAN BERKAT PENINGKATAN KEBERSIHAN

  Salah satu usaha Lister untuk mencegah peradangan adalah dengan
  mulai mencuci tangannya dan memakai pakaian bersih saat akan
  menangani pasien. Tetapi prosedur tersebut dilecehkan oleh beberapa
  rekannya. Mereka menganggap bahwa operasi dengan tangan dan pakaian
  yang terkena darah dari operasi sebelumnya merupakan lambang status
  dan keberhasilan dokter bedah.

  Sebenarnya, sebelum usaha peningkatan kebersihan tersebut dilakukan
  oleh Lister, seorang pelopor perawatan modern, Florence Nightingale,
  sudah menemukan bahwa peningkatan kebersihan mengurangi jumlah
  kematian yang disebabkan oleh peradangan. Akan tetapi, gagasan ini
  belum dapat diterima secara luas karena alasan di balik keberhasilan
  ini tidak dimengerti oleh para ilmuwan. Allah sendiri pun sebenarnya
  telah mengajarkan asas kebersihan ini kepada orang Israel lebih dari
  tiga ribu tahun yang lalu. Dalam Kitab Imamat 15:1-12, orang
  diharuskan membersihkan diri dan pakaiannya apabila bersentuhan
  dengan orang yang memunyai penyakit atau bila menyentuh apa pun yang
  sebelumnya disentuh oleh penderita penyakit itu.

  Tahun 1860, Lister menjadi profesor dalam ilmu bedah di Glasgow. Di
  sana, ia mempelajari beberapa makalah hasil penelitian yang
  dilakukan Louis Pasteur, ahli kimia terkemuka berkebangsaan Prancis.
  Lister segera melihat kebenaran dan kegunaan karya Pasteur yang
  membuktikan bahwa kehidupan hanya bisa berasal dari kehidupan. Jika
  peradangan terjadi secara spontan dalam luka, pasti tidak mungkin
  dihilangkan. Namun, jika peradangan disebabkan bakteri dari luar
  yang masuk ke dalam luka melalui udara, maka bakteri tersebut bisa
  dibinasakan dan peradangan bisa dicegah.

  OBAT PEMBASMI KUMAN

  Lister mulai mencari zat kimia yang cocok untuk mematikan kuman. Ia
  tahu bahwa asam karbol merupakan zat yang efektif untuk membasmi
  kuman dan aman dipakai pada tubuh manusia. Mulai tahun 1865, Lister
  memakai karbol untuk mencuci tangan dan peralatan bedahnya, juga
  kain yang dipakai sebagai pembalut dalam operasi. Ia juga menyemprot
  ruang tempat operasi dengan karbol untuk membunuh kuman yang ada di
  udara. Setelah setahun lebih melakukan hal ini dan terus
  menyempurnakannya, Lister memunyai data yang cukup untuk menunjukkan
  bahwa metodenya berhasil. Pada tahun 1867, Lister menerbitkan
  temuannya tersebut dalam jurnal kedokteran, "The Lancet".

  PROSEDUR YANG LAMBAT DITERIMA

  Dua tahun setelah menerbitkan temuannya, Lister kembali ke Edinburgh
  untuk menjadi profesor dalam bedah klinis. Ia memperkenalkan
  prosedur antiseptiknya di Edinburgh dan kembali mendapatkan sukses
  gemilang. Namun, sebagaimana sering terjadi dengan gagasan baru yang
  revolusioner, tidak segera terlihat dukungan bagi prosedur Lister.
  Para dokter tidak peduli dengan gagasan-gagasan baru itu dan
  sebagian lagi sulit memercayai adanya kuman. Ada yang menguji
  prosedur Lister, tapi melakukannya dengan keliru sehingga akhirnya
  gagal mendapatkan hasil yang sebenarnya. Lagipula, metode Lister
  menambah biaya perawatan luka.

  Meskipun mendapat perlawanan terhadap karyanya, Lister tidak marah
  atau putus asa. Selama dua belas tahun berikutnya, metode Lister
  lambat laun diterima. Dokter dari Denmark dan Jerman yang pertama
  menerapkan asas antiseptiknya memeroleh sukses mengagumkan. Tahun
  1875, Lister memeroleh penghargaan internasional di Eropa. Namun,
  sebagian besar dokter di Inggris masih tidak memahami karyanya dan
  tidak mau memanfaatkannya. Baru ketika diangkat menjadi profesor
  dalam pembedahan di King`s College Hospital, London, tahun 1877,
  para dokter Inggris mulai mengakuinya. Tahun 1879, asas pembedahan
  antiseptik Lister diakui hampir di seluruh dunia.

  MERASAKAN PENDERITAAN PASIEN

  Sebagai dokter, Lister merawat pasien-pasiennya dengan lembut dan
  selalu mencoba membesarkan hati mereka sementara perawatan
  berlangsung. Keterlibatan pribadinya yang penuh kasih sayang
  terhadap pasiennya, sangat berbeda dari sikap ahli bedah lainnya,
  yang percaya bahwa keterlibatan emosional seperti itu akan
  mengurangi wibawa profesi.

  TEKNIK BARU LAINNYA

  Lister terus mengembangkan teknik bedah baru dengan menerapkan asas
  antiseptiknya. Ia menunjukkan bahwa bahan yang sudah disterilkan
  dengan baik bisa dibiarkan di dalam tubuh pasien.

  Tahun 1877, ia mengikat tulang patah dengan kawat perak steril yang
  dibiarkan tetap di dalam tubuh pasien. Mengikat tulang yang patah
  dengan kawat tanpa teknik antiseptik, akan mengakibatkan lutut
  meradang dan membusuk di rumah sakit.

  Tahun 1880, Lister memperkenalkan pemakaian benang yang dibuat dari
  usus hewan untuk jahitan dalam, sebab benang ini akan larut dalam
  daging manusia. Lister juga memperkenalkan tabung karet penyalur
  cairan setelah ia sukses merawat Ratu Victoria dengan bantuan tabung
  tersebut.

  TANDA-TANDA KEHORMATAN

  Tahun 1883, Ratu Victoria menganugerahkan gelar "Sir" kepadanya.
  Tahun 1897, ia diberi gelar Lord Lister dari Lyme Regis. Ialah orang
  pertama yang diangkat menjadi bangsawan Inggris karena pelayanannya
  dalam bidang kedokteran. Tahun 1902, ia dianugerahi bintang jasa dan
  diangkat menjadi Privy Councillor (Penasihat Kerajaan). Tahun-tahun
  berikutnya, Lister memegang berbagai jabatan bergengsi di kalangan
  ilmuwan sebagai pengakuan atas sumbangsihnya yang besar dalam bidang
  kedokteran. Jabatan yang dipercayakan kepadanya antara lain: Wakil
  Presiden Royal College of Surgeons, Presiden Royal Society, dan
  Presiden British Association for the Advancement of Science. Tahun
  1891, Lister membantu mendirikan British Institute of Preventive
  Medicine. Untuk menghormati jasa- jasanya, nama badan ini diubah
  menjadi Institute Lister pada tahun 1903.

  Lister adalah seorang Kristen yang tulus. Ia berhenti bekerja tahun
  1893 setelah meniti karier yang gemilang dan panjang. Ia meninggal
  tanggal 10 Februari 1912 di Walmer, Kent. Meskipun materi serta
  prosedur yang dipakai dalam pengobatan telah berubah, asas
  antiseptik itu sendiri tetap menjadi batu penjuru ilmu bedah modern.

  Diringkas dari:
  Judul buku: Para Ilmuwan Mempercayai Ilahi
  Judul asli buku: 21 Great Scientist Who Believed the Bible
  Penulis: Ann Lamont
  Penerjemah: Lillian D. Tedjasudhana
  Penerbit: Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF, Jakarta
  Halaman: 229 -- 240

+ Tahukah Anda? ______________________________________________________

  Tahukah Anda bahwa Joseph Lister mengembangkan mikroskop senyawa
  pertama yang diciptakan oleh kakeknya, Hans Jansen, dan ayahnya,
  Joseph Jackson Lister. Joseph Lister mengatasi kekurangan-kekurangan
  mikroskop tersebut dan membuatnya menjadi lebih mudah digunakan.
  Lister juga menerbitkan beberapa buku. Prinsip-prinsipnya masih
  digunakan sebagai standar acuan sampai saat ini.

  Sumber: http://www.funtrivia.com/playquiz/quiz2735341f51018.html

+ Sisipan? ___________________________________________________________

          LOWONGAN PEKERJAAN PROGRAMMER DAN WEB PROGRAMMER

  Dunia teknologi terus berinovasi ....

  - Pernahkah Anda berpikir, apa peran teknologi bagi Kerajaan Allah?
  - Maukah Anda mengambil bagian dalam misi Allah di era teknologi
    ini?

  Bergabunglah bersama kami!

  Yayasan Lembaga SABDA dibangun atas kerinduan untuk mengambil bagian
  dalam visi misi Allah dengan memakai teknologi komputer dan internet
  untuk menjadi alat bagi pembangunan Kerajaan-Nya di dunia.
  ==> http://www.ylsa.org/

  Yayasan Lembaga SABDA mengajak Anda yang memiliki kualifikasi
  berikut ini untuk bergabung:

  1. Lowongan Programmer/Database Designer:
     a. Tingkat pendidikan tidak dibatasi (Spesialisasi Teknik
        Komputer/Informatika/Matematika)
     b. Menguasai minimal satu bahasa pemprograman modern (C+, C#,
        Scripting, Java, PHP, Python, Perl, Ruby, dll.)
     c. Memiliki kemampuan logika dan matematika.
     d. Menguasai Bahasa Inggris.
     e. Memiliki pengalaman di bidangnya.

  2. Lowongan Web Programmer/Web Designer:
     a. Tingkat pendidikan tidak dibatasi (Spesialisasi Teknik
        Komputer/Informatika/Matematika)
     b. Menguasai HTML, PHP, dan MYSQL (terutama untuk Web
        Programmer).
     c. Memiliki kemampuan desain dan menguasai minimal satu tool
        untuk grafis (khusus untuk web designer).
     d. Diutamakan bagi yang sudah pernah membuat website.

  Kualifikasi umum:

  1. Sudah lahir baru, hidup baru dalam Kristus, dan sudah dibaptis.
  2. Pria atau Wanita; diutamakan yang belum menikah.
  3. Mampu bekerja dalam tim dan memiliki kemampuan adaptasi yang
     tinggi.
  4. Dapat bekerja dengan tenggat waktu yang ketat dan memiliki
     ketelitian yang tinggi.
  5. Memunyai semangat tinggi untuk terus belajar dan melayani di
     bidang teknologi informasi.
  6. Bersedia ditempatkan di Solo,Jawa Tengah, minimal untuk dua
     tahun.

  Bagi yang berminat bergabung, kirimkan surat lamaran resmi dan CV
  lewat e-mail ke: ==> rekrutmen-ylsa(at)sabda.org

  Atau kirim secepatnya lewat pos ke:
  YLSA/SABDA
  KOTAK POS 25
  SLONS 57135

  Untuk informasi lebih lanjut, silakan menghubungi: ylsa(at)sabda.org


                  ULANG TAHUN PUBLIKASI BIO-KRISTI

  Pada tanggal 24 Agustus 2008, Publikasi Bio-Kristi akan berulang
  tahun yang ke-2. Selama ini, Publikasi Bio-Kristi telah menemani
  Anda dengan serangkaian riwayat dan karya tokoh-tokoh penting
  seputar kekristenan, yang kami harapkan dapat menjadi inspirasi
  maupun tambahan pengetahuan Anda semua. Nah, dalam rangka
  ulang tahun Publikasi Bio-Kristi yang ke-2 ini, Redaksi memohon
  partisipasi Pembaca sekalian untuk mengirimkan kritik maupun saran
  yang dapat membangun dan mengembangkan publikasi ini. Untuk itu,
  silakan layangkan surat yang berisi saran dan kritik Anda ke Redaksi
  Bio-Kristi di alamat biokristi(at)sabda.org. Redaksi akan memuat
  saran maupun kritik Anda tersebut dalam edisi ulang tahun Bio-Kristi
  pada bulan Agustus 2008 mendatang.

  Oke, kami menunggu partisipasi Anda semua. Tuhan Yesus memberkati!

+ Surat Anda _________________________________________________________

  Dari: Mulyadi Danusaputra <mbltgk(at)xxxx>

  ---cut---
  >Saya anggota redaksi dari Buletin Syalom dari Gereja Kristus Bogor
  >bermaksud meminta izin untuk mengcopy dan memuat teks tentang
  >Biografi Kristiani dalam rubrik Profil di Buletin Syalom yang
  >selalu terbit per 3 bulan.
  >Demikian email dari saya, atas perhatiannya saya ucapkan banyak
  >terima kasih.

  Redaksi:

  Redaksi memberikan izin kepada Bapak untuk mengambil beberapa bahan
  dari situs Bio-Kristi dengan ketentuan mencantumkan sumbernya secara
  lengkap (judul, nama penulis, alamat URL situs, yaitu situs
  Bio-Kristi, atau edisi beserta tanggal terbit jika diambil dari
  publikasi Bio-Kristi). Demikian Pak, semoga bisa membantu. Tuhan
  Yesus memberkati.
______________________________________________________________________
Pimpinan Redaksi: Kristina Dwi Lestari
Staf Redaksi: Yohana Prita Amelia
Kontributor edisi ini: Riwon Alfrey
Isi dan bahan menjadi tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
Copyright(c) BIO-KRISTI 2008
YLSA -- http://www.ylsa.org/
Situs Katalog -- http://katalog.sabda.org/
Rekening: BCA Pasar Legi Solo
No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________
Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`)
Alamat berlangganan: < subscribe-i-kan-bio-kristi(at)hub.xc.org >
Alamat berhenti: < unsubscribe-i-kan-bio-kristi(at)hub.xc.org >
Kontak redaksi: < biokristi(at)sabda.org >
Alamat situs: http://biokristi.sabda.org/
Alamat forum: http://biokristi.sabda.org/forum/
Arsip Bio-Kristi: http://www.sabda.org/publikasi/Bio-Kristi

____________________BULETIN ELEKTRONIK BIO-KRISTI_____________________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org