Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/bio-kristi/1

Bio-Kristi edisi 1 (25-8-2006)

Aurelius Augustinus dan Sir Isaac Newton

 


                          Buletin Elektronik
______________________________BIO-KRISTI______________________________
                          Biografi Kristiani
                          ==================
                       Edisi 001, Agustus 2006


Isi Edisi Ini:
- Pengantar
- Riwayat        : Aurelius Augustinus [354--430 SM]
- Karya          : Sir Isaac Newton (1642-1727):
                   Ilmuwan Jenius dan Penganut Paham Penciptaan yang
                   Bertanggung Jawab
- Apa Kata Mereka: Mengomentari Tokoh


+ Pengantar __________________________________________________________

  Salam sejahtera,

  Melalui kasih pemeliharaan-Nya di sepanjang sejarah manusia, Allah
  telah membangkitkan orang-orang percaya untuk berkarya di berbagai
  bidang kehidupan. Untuk itu kita patut bersyukur karena melalui
  hidup dan karya mereka Tuhan memakainya menjadi alat bagi kemuliaan-
  Nya. Dan kini lewat kehadiran Buletin Elektronik Bio-Kristi
  (Biografi Kristiani), Anda kami ajak untuk mengenal tokoh-tokoh ini
  lebih dekat dan merenungkan pergumulan mereka dalam melahirkan
  karya-karyanya.

  Khusus untuk edisi perdana ini, Anda kami bawa untuk mengenal
  seorang teolog besar setelah Rasul Paulus, yaitu Bapak Gereja
  Augustinus, dalam Kolom Riwayat. Pertobatannya yang luar biasa telah
  dituliskannya dalam bukunya yang berjudul "Confessions" yang saat
  ini menjadi salah satu karya klasik Kristen. Selain itu, dalam Kolom
  Karya, Anda dapat menyimak perjuangan Sir Isaac Newton, seorang
  Kristen dan ilmuwan besar asal Inggris.

  Redaksi juga mempersilakan sidang pembaca sekalian untuk memberikan
  komentar dan tanggapan terhadap sajian Publikasi Bio-Kristi bulan
  ini. Segala komentar dan tanggapan Anda dapat dikirimkan ke:
  ==>    < staf-bio-kristi(at)sabda.org >

  Selamat menikmati!

  Redaksi Bio-Kristi,
  Raka


+ Riwayat ____________________________________________________________
354--430

                         AURELIUS AUGUSTINUS

  Ia merupakan seorang bapa gereja yang pandangan-pandangan
  teologianya sangat berpengaruh dalam Gereja Barat. Dilahirkan di
  Tagaste, Afrika Utara, tidak jauh dari Hippo Regius pada 13 Nopember
  354. Ayahnya bernama Patricius, seorang kafir dan ibunya bernama
  Monica, seorang ibu yang saleh dan yang penuh kasih. Augustinus lama
  menjadi anggota katekumen, namun tidak bersedia untuk segera
  menerima sakramen baptisan. Ia memulai pendidikannya di kota
  kelahirannya, Tagaste, kemudian belajar retorika dan filsafat di
  Kartago, ibukota provinsi Afrika Utara. Setelah belajar di Kartago,
  Augustinus kembali ke kota kelahirannya dan di sana ia menjadi guru
  retorika. Pada tahun 372 ia pindah ke Kartago dan menjadi guru
  retorika di sana.

  Augustinus mengalami pergumulan yang hebat, yaitu keinginannya untuk
  mencari kebenaran yang sejati yang memberikan kepadanya suatu
  kedamaian hidup. Seluruh perjuangannya dalam mencari kebenaran
  tersebut diuraikannya dalam bukunya yang berjudul "Confessiones"
  (Pengakuan-Pengakuan). Kira-kira tahun 373 ia membaca buku
  "Hortensius", karangan Cicero, yang membawanya menjadi seorang
  pengikut Platonisme. Namun, Platonisme tidak memberikan kepadanya
  kedamaian sehingga ia berpindah lagi menjadi pengikut Manikheisme.
  Sementara itu, Augustinus memelihara seorang wanita dan dari wanita
  ini lahir seorang anak laki-laki yang diberinya nama, Adeodatus.
  Hubungannya dengan wanita ini berlangsung selama lima belas tahun
  lamanya.

  Ibunya, Monica, sangat sedih karena kelakuan anaknya itu. Ia
  senantiasa berdoa dengan bercucuran air mata agar anaknya ini
  bertobat dari jalan yang sesat itu. Monica berkali-kali mengunjungi
  uskupnya untuk meminta nasihatnya. Sang uskup menghibur Monica
  dengan kata-kata, "Anak yang didoakan dengan banyak air mata,
  mustahil ia binasa."

  Tahun 382 Augustinus berangkat ke Roma. Di sini ia membuka sekolah
  retorika, namun sekolahnya itu dipindahkan ke Milano. Di Milano ia
  meninggalkan Manikheisme dan berpindah sebagai seorang pengikut Neo-
  Platonisme. Kemudian ibunya juga datang ke Milano.

  Augustinus sama sekali tidak tertarik kepada Alkitab. Ia menganggap
  bahasa yang dipergunakan oleh Alkitab sangat kasar dan rendah
  mutunya. Banyak hal-hal yang tidak masuk akal dan aneh.

  Di Milano terdapat seorang uskup yang sangat cakap dalam berkhotbah
  dengan mempergunakan bahasa yang menarik hati. Uskup itu adalah
  Ambrosius. Augustinus ingin berkenalan dengan sang uskup dan sering
  masuk gereja untuk mendengarkan khotbah-khotbahnya. Dari khotbah-
  khotbah Ambrosius, Augustinus kini melihat keindahan dalam Kitab
  Suci. Ia kini menemukan jawaban-jawaban yang memuaskan hatinya.

  Pada tahun 386 Augustinus sedang duduk dalam taman di rumahnya.
  Tiba-tiba ia mendengar suara anak kecil yang sedang bermain di taman
  mengatakan, "Ambillah dan bacalah!" Suara hatinya mengatakan bahwa
  yang disuruh ambil dan baca tidak lain daripada Alkitab. Ia
  mengambil dan membukanya. Augustinus membaca Roma 13:13-14, "Marilah
  kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta
  pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan
  dalam perselisihan dan iri hati. Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus
  Kristus sebagai perlengkapan senjata terang dan janganlah merawat
  tubuhmu untuk memuaskan keinginannya." Augustinus yakin bahwa itulah
  suara Roh Kudus sehingga ia mengalami pertobatan. Menjelang
  Augustinus dibaptis, pada hari Minggu Paskah 387 di Milano, ia
  bersama ibunya, Adeodatus, dengan beberapa sahabatnya bersemedi di
  Cassaciacum, dekat Milano. Ibunya sangat bergembira dengan
  pertobatan anaknya itu. Maka Augustinus pun dibaptis oleh Uskup
  Ambrosius bersama-sama dengan anaknya, Adeodatus, dan beserta dengan
  sahabatnya, Alypius dan Evodius.

  Sesudah pertobatan dan baptisannya, Augustinus memutuskan
  hubungannya dengan dunia. Harta miliknya dijualnya dan dibagi-
  bagikannya kepada orang-orang miskin. Ia ingin melayani Kristus
  sampai dengan ajalnya.

  Kemudian Augustinus bersama-sama anak dan ibunya, Monika, bersiap-
  siap untuk kembali ke Afrika. Sayang ibunya meninggal dunia di kota
  pelabuhan Ostia sementara menunggu kapal yang akan membawa mereka ke
  negerinya. Augustinus menguburkan ibu terkasihnya di Ostia sesuai
  dengan permintaan Monica menjelang kematiannya, sebagai berikut.
  "Kuburkanlah aku di mana saja dan janganlah dirimu susah karenanya;
  hanya satu perkara aku mohon, yaitu doakanlah aku di altar Allah di
  mana pun engkau berada". Augustinus bersama Adeodatus berserta kedua
  temannya berangkat ke Tagaste.

  Cita-cita Augustinus sekarang adalah hidup sebagai seorang biarawan.
  Tahun 388 ia bersama dengan Alypius dan Evodius membentuk suatu
  semibiara di Tagaste. Anaknya, Adeodatus, meninggal dunia di Tagaste
  pada tahun 390.

  Pada tahun 391 Augustinus berkunjung ke Hippo Regius. Umat di Hippo
  Regius meminta agar Augustinus ditahbiskan menjadi presbiter untuk
  membantu uskup Valerius yang sulit berkhotbah dalam bahasa Latin.
  Tahun 396 Uskup Valerius meninggal dan Augustinus ditahbiskan
  sebagai uskup Hippo Regius pengganti Valerius. Cita-citanya untuk
  hidup dengan damai dalam biara terpaksa ditinggalkannya. Ia menjadi
  uskup Hippo Regius sampai dengan meninggalnya pada 28 Agustus 430,
  ketika suku-suku bangsa Vandal mengepung kota Hippo Regius.

  Augustinus adalah seorang teolog besar dalam sejarah gereja. Ia
  adalah murid Paulus. Ia banyak menulis yang di dalamnya kita dapat
  menimba pandangan teologianya. Ia juga seorang yang dikenal sebagai
  penentang penyesat-penyesat yang gigih. Perlawanannya dengan
  Donatisme menyebabkan ia menguraikan pandangannya tentang gereja dan
  sakramen. Baginya, gereja bukanlah persekutuan yang inklusif, yaitu
  yang hanya terdiri dari orang-orang suci. Gereja adalah kudus pada
  dirinya sendiri dan bukan karena kekudusan (kesucian) anggota-
  anggotanya. Di dalam gereja terdapat orang-orang yang baik dan
  orang-orang yang jahat. Di luar gereja juga terdapat pula orang-
  orang yang baik. Nampaknya Augustinus berpendapat bahwa orang-orang
  baik yang berada di luar gereja akan menjadi anggota gereja sebelum
  mereka meninggal.

  Mengenai sakramen, Augustinus berpendapat bahwa sahnya sakramen
  bukanlah bergantung kepada kesucian orang yang melayankan sakramen
  tetapi bergantung kepada Kristus sendiri. Pelayan sakramen hanyalah
  alat dari Kristus. Itulah sebabnya, maka Augustinus menerima
  sakramen baptisan yang dilaksanakan oleh golongan yang memisahkan
  diri sebagai sakramen yang sah. Jikalau ada orang Donatisme yang
  kembali kepada gereja yang resmi, mereka tidak perlu dibaptiskan
  kembali.

  Dalam perlawanannya dengan ajaran Pelagius, ia melahirkan pandangan
  teologianya tentang kehendak bebas, dosa turunan, dan rahmat. Ia
  mengajarkan bahwa manusia diciptakan Tuhan Allah dengan karunia-
  karunia adikodrati. Karunia-karunia ini hilang pada waktu Adam jatuh
  ke dalam dosa. Kehendak bebas hilang dan Adam serta keturunannya
  takluk di bawah dosa. Manusia tidak dapat menyelamatkan dirinya
  sendiri. Manusia hanya dapat diselamatkan karena rahmat Allah semata-
  mata. Sesudah Adam jatuh ke dalam dosa, seluruh manusia berada dalam
  keadaan tidak mungkin tidak berdosa. Allah akan memilih orang-orang
  yang akan menerima karunia-Nya. Nampaknya di sini Augustinus
  mengajarkan ajaran predestinasi, ajaran yang kemudian dikembangkan
  oleh Calvin abad ke-16 dan Jansen pada abad ke-18.

  Sepanjang hidupnya Augustinus banyak menulis. Tulisannya yang
  berjudul "Confessiones" ditulisnya sebelum tahun 400. Di dalamnya
  diceritakan riwayat hidup sampai pertobatannya. Karya besarnya yang
  lain adalah "De Civitate Dei" (Kota Allah) dan "De Trinitate"
  (Trinitas). "De Civitate Dei" terdiri dari 22 buku. Sepuluh buku
  pertama menguraikan tentang iman Kristen. Dua belas buku berikutnya
  menguraikan tentang perjuangan kota Allah (Civitas Dei) dengan kota
  dunia (Civitas Terrena). Kota Allah akan mengalahkan kota dunia.
  Yang dimaksudkan dengan Kota Allah adalah gereja dan Kota Dunia
  adalah kerajaan-kerajaan dunia ini, khususnya kekaisaran Roma. "De
  Trinitate" terdiri dari lima belas buku. Sebagian besar merupakan
  kumpulan surat-surat, khotbah-khotbah, dan suatu kumpulan dialog
  filosofis. Tidak lama sebelum kematiannya ia menerbitkan bukunya
  yang berjudul "Retractations", di mana ia meninjau kembali karya
  literernya.

Disunting dari sumber:
Judul buku   : Riwayat Hidup Singkat Tokoh-Tokoh dalam Sejarah Gereja
Judul artikel: Augustinus, Aurelius
Penerbit     : PT BPK Gunung Mulia, Jakarta 1999
Penulis      : Drs.F.D Wellem, M.Th.
Halaman      : 30--33
Alamat situs : http://www.bpkgm.com/

______________________________________________________________________

     "Melalui pengetahuan atas karya-Nya, kita akan mengenal Dia"
                                              Robert Boyle--ahli kimia

+ Karya ______________________________________________________________
Ilmuwan--Ahli Matematika

                           SIR ISAAC NEWTON
                             (1642-1727)
             Ilmuwan Jenius dan Penganut Paham Penciptaan
                        yang Bertanggung Jawab

  Isaac Newton dikenal sebagai salah seorang ilmuwan terbesar
  sepanjang masa. Yang tidak begitu diketahui orang adalah imannya
  yang sangat teguh kepada Allah dan keyakinannya bahwa penelitian
  ilmiah membawa orang kepada pengenalan yang lebih dalam tentang
  Allah, Pencipta jagat raya ini.


  PERJUANGAN MASA MUDA

  Isaac Newton lahir di Woolthorpe, Lincolnshire, Inggris, pada Natal
  tahun 1642. Pada malam yang dingin itu, bayi yang lahir prematur itu
  tampaknya tidak mungkin bertahan hidup. Namun, perlahan-lahan dia
  bertambah besar dan kuat. Tapi tahun-tahun pertama hidupnya
  merupakan perjuangan yang sulit. Dua minggu sebelum Isaac lahir
  ibunya menjadi janda. Meskipun dibantu neneknya, ibunya tetap
  kesulitan merawat Isaac karena sang ibu juga harus mengurus ladang
  dan peternakan mereka, sementara Perang Saudara masih berkecamuk di
  Inggris waktu itu.

  Beberapa tahun kemudian, ibunya menikah dengan seorang pendeta dari
  Desa North Witham, tidak jauh dari tempat tinggal mereka, tapi Isaac
  tetap tinggal di Woolthorpe dengan neneknya. Dia sering mengunjungi
  ibunya dan dengan lahap membaca buku-buku dari perpustakaan ayah
  tirinya, selain membaca Alkitab secara teratur.

  Isaac kemudian bersekolah di King`s College di Grantham, tidak jauh
  dari tempat tinggalnya. Ia anak yang rajin dan suka belajar.
  Ketimbang bermain-main seperti anak laki-laki lainnya, ia lebih suka
  membuat model-model kincir angin atau kereta. Bukan hanya ukuran
  mainan itu proporsional, bahkan semua komponennya juga bisa
  berfungsi.

  Untuk kedua kalinya ibunya menjadi janda tatkala Isaac berumur 14
  tahun. Isaac berhenti sekolah karena ia harus bekerja di ladang dan
  di peternakan untuk menghidupi ibunya dan ketiga adik tirinya yang
  lebih muda dari dia. Tentu Isaac sangat kehilangan sekolahnya dan
  ibunya menyadari itu. Ketika King`s College bersedia membebaskan
  biaya sekolah Isaac karena kepandaian dan keadaan keluarganya yang
  miskin, Isaac kembali sekolah sampai selesai. Semua guru dan
  temannya mengagumi pengetahuan Isaac tentang Alkitab.

  Kemudian Isaac melanjutkan pendidikannya ke Trinity College di
  Universitas Cambridge dengan niat menjadi pendeta gereja Inggris.
  Lagi-lagi, ia mengalami kesulitan hidup. Untuk membiayai sekolahnya,
  ia terpaksa melakoni berbagai pekerjaan hingga berjam-jam setiap
  hari, termasuk bekerja untuk profesornya. Pengetahuan Isaac tentang
  Alkitab tetap mengesankan orang-orang di sekitarnya.


  METODE EKSPERIMEN

  Pada masa itu gagasan para cendekiawan Yunani masih menguasai apa
  yang diajarkan dalam bidang ilmu sehingga temuan ilmiah mutakhir
  sebagian besar diabaikan. Ini sangat menjengkelkan Isaac yang sangat
  yakin bahwa gagasan dalam bidang ilmu harus diuji dan baru diterima
  jika kegunaannya dapat dibuktikan. Dia sepenuhnya mendukung metode
  eksperimen dalam ilmu.

  Isaac lulus tahun 1665, tak lama sebelum wabah pes yang dikenal
  sebagai "Black Death" melanda London. Semua universitas ditutup
  selama wabah merajalela. Isaac kembali ke peternakan keluarganya
  yang sekarang diurus oleh adiknya. Di situ, Isaac melanjutkan studi
  dan penelitiannya mengenai teorema binomial, cahaya, teleskop,
  kalkulus, dan teologi. Dia juga menyelidiki gaya berat bumi setelah,
  kata orang, melihat buah apel jatuh dari pohon di kebunnya. Tapi dia
  baru bisa memecahkan teka-teki ini beberapa tahun kemudian.
  (Beberapa pakar mempertanyakan kebenaran cerita "buah apel"
  tersebut.)


  REVOLUSI DALAM MATEMATIKA

  Newton menerapkan teorema binomialnya pada deret tak hingga dan dari
  situ mengembangkan kalkulus, bentuk matematika baru yang
  revolusioner. Dengan kalkulus ini, untuk pertama kalinya orang bisa
  menghitung dengan cermat luas bidang di dalam suatu ruang berisi
  lengkung, dan menghitung laju perubahan suatu kuantitas fisik
  terhadap kuantitas fisik lainnya.

  Sistem matematika serupa juga dikembangkan oleh ahli matematika
  Jerman, Gottfried Leibniz. Ini menyebabkan timbulnya perdebatan
  tentang siapa yang lebih dulu menemukan sistem tersebut. Kedua belah
  pihak saling menuduh telah mencuri hasil kerja pihak lain.
  Perdebatan itu berlangsung cukup lama dan itu merupakan masa yang
  penuh tekanan balk bagi Newton maupun Leibniz. Baru beberapa tahun
  kemudian disepakati bahwa keduanya mengembangkan kalkulus sendiri-
  sendiri pada waktu yang hampir bersamaan. Tidak ada yang berlaku
  curang.


  OPTIK

  Ketika Universitas Cambridge dibuka kembali, Newton melanjutkan
  pendidikannya untuk memperoleh gelar sarjana, sambil mengajar dan
  melakukan penelitian.

  Dia menggunakan prisma untuk menunjukkan bahwa cahaya matahari
  terdiri atas berbagai warna, yang kita kenal sebagai warnawarni
  pelangi. Ini membuktikan bahwa pendapat orang Yunani kuno mengenai
  cahaya adalah keliru. Pada masa Newton, perkembangan astronomi
  sangat terhambat oleh lensa teleskop yang menguraikan sebagian
  cahaya matahari menjadi warna-warna yang tak diinginkan sehingga
  mengaburkan pandangan. Meskipun bukan orang pertama yang
  mempertimbangkan penggunaan cermin lengkung sebagai pengganti lensa,
  Newtonlah yang pertama berhasil membuat teleskop dengan menerapkan
  asas ini--asas yang sampai sekarang masih dipakai dalam banyak jenis
  teleskop.


  THE ROYAL SOCIETY

  Tahun 1672 Newton diterima sebagai anggota Royal Society--kelompok
  ilmuwan yang mengabdikan diri kepada metode eksperimental. Kepada
  kelompok ini, dia menyumbangkan salah satu teleskopnya yang baru
  bersama temuannya tentang cahaya. Kelompok ini membentuk sebuah
  komisi, dipimpin oleh Robert Hooke, untuk menilai temuan-temuan
  Newton. Hooke dipekerjakan oleh Royal Society untuk menguji coba
  temuan-temuan baru. Namun, karena Hooke mempunyai gagasan sendiri
  tentang cahaya, ia jadi enggan menerima kebenaran temuan Newton. Ini
  membuat Newton heran dan kecewa sehingga dia memutuskan tidak akan
  memublikasikan temuannya lagi.

  Meskipun kadang dikatakan bahwa Newton terlalu sensitif terhadap
  penilaian atas karyanya, sebenarnya dia hanya cemas kalau waktu yang
  dipakai untuk menguji coba temuan itu akan menghambatnya membuat
  temuan baru.


  CAMPUR TANGAN POLITIK

  Isaac Newton hidup pada masa politik, agama, dan pendidikan belum
  terpisah. Waktu itu Raja Charles II memerintahkan agar, setelah
  tujuh tahun, setiap pengajar di sekolah-sekolah seperti Trinity
  College, tempat pendidikan para pendeta Gereja Anglikan, harus juga
  ditahbiskan sebagai pendeta Gereja Anglikan. Termasuk orang-orang
  seperti Newton yang hanya mengajar matematika dan ilmu alam, bukan
  teologi.

  Meskipun sangat taat beragama, Newton tidak sepenuhnya setuju dengan
  beberapa doktrin Gereja Anglikan. Jadi, nuraninya tidak membenarkan
  dirinya ditahbiskan menjadi pendeta gereja tersebut. Dia bahkan
  sangat menentang keterlibatan politik dalam urusan agama dan
  pendidikan. Satu-satunya jalan supaya Newton bisa tetap mengajar
  adalah jika raja memberi pengecualian kepadanya. Tapi orang lain
  yang pernah minta hal yang sama ternyata ditolak.


  UNJUK RASA MENDUKUNG NEWTON

  Newton berangkat ke London dan selama satu minggu memperjuangkan
  kasusnya di hadapan raja. Selama di London, dia berkesempatan
  mengenal lebih baik ilmuwan-ilmuwan lain di Royal Society, demikian
  sebaliknya. Mereka yang selama ini hanya mengenal Newton dari surat-
  suratnya untuk membela temuannya, menyadari kekeliruan mereka
  menafsirkan sikap percaya diri Newton sebagai tanda kesombongan.
  Mereka jadi tahu bahwa sikap tidak sabar Newton semata-mata didorong
  keinginannya untuk cepat-cepat melanjutkan penelitian baru. Setelah
  para ilmuwan itu tahu bahwa Newton sebenarnya ramah dan peduli pada
  orang lain, mereka bangkit mendukungnya. Untung bagi Newton dan ilmu
  pengetahuan, permintaannya untuk melanjutkan tugas di Trinity
  College tanpa harus menjadi pendeta, dikabulkan raja.


  GAYA BERAT

  Pada zaman Newton banyak orang percaya takhayul, sehingga takut
  terhadap segala sesuatu yang tidak dipahami--misalnya kemunculan
  komet, dianggap sebagai pertanda datangnya malapetaka. Bahkan para
  ilmuwan umumnya menganggap gerakan planet-planet dan gerakan benda
  di bumi sebagai hal yang terpisah. Sebaliknya, Newton berpendapat
  bahwa karena yang menciptakan langit dan bumi adalah Allah yang
  sama, keduanya mesti diatur oleh hukum yang sama.

  Tahun 1684, Newton mulai memikirkan gaya berat. Dia mengembangkan
  teori gravitasi universalnya yang menggunakan apa yang kemudian
  dikenal sebagai hukum kuadrat terbalik. Dia mengembangkan tiga hukum
  gerak dan membuktikan secara matematis, bahwa hukum yang sama bisa
  diterapkan baik kepada benda angkasa maupun benda di bumi. Iman
  kristianinya menuntun pikirannya ke arah yang benar.

  Ketika Newton sedang menyelidiki gerakan planet, dengan jelas dia
  merasakan bimbingan tangan Tuhan. Dia menulis, "Sistem matahari,
  planet, dan komet yang begitu indah, hanya bisa berasal dari
  pemikiran dan kekuasaan suatu hakikat yang cerdas ... hakikat ini
  menguasai semua hal ... Tuhan dari semuanya." (1)

  Sekali lagi Newton menghadapi masalah dengan saingan lamanya, Robert
  Hooke. Beberapa ilmuwan percaya bahwa hukum kuadrat terbalik mungkin
  berlaku, tapi mereka tidak bisa membuktikan bahwa hukum ini akan
  menghasilkan orbit elips seperti yang digambarkan oleh pakar
  astronomi Jerman, Johannes Kepler. Hooke membual bahwa dia bisa,
  tapi ternyata dia juga gagal. Ketika Newton berhasil, Hooke ingin
  ikut mendapat pengakuan.

  Karena tidak ingin dianggap berpihak, selain tidak adanya dana,
  Royal Society enggan menerbitkan karya besar Newton "Principia
  Mathematica". Namun, seorang teman Newton, pakar astronomi Edmond
  Halley, secara pribadi membantu membiayai penerbitan buku tersebut
  dalam tiga tahap pada tahun 1687. (Halley kelak memakai Hukum Newton
  dalam kajiannya mengenai komet yang seperti planet-planet, berorbit
  mengelilingi matahari dengan jalur elips.)


  MENENTANG RAJA

  Sesudah tahun 1685, lagi-lagi Newton menghadapi masalah karena raja
  ingin mencampurbaurkan politik, agama, dan pendidikan. James II,
  raja baru, ingin agar Trinity College menganugerahkan gelar kepada
  orang-orang yang menganut paham agama yang sama dengan dia,
  sekalipun tidak berhak. Karena perguruan tinggi ini menolak, Newton
  bersama delapan koleganya dibawa ke Pengadilan Tinggi dengan tuduhan
  yang dibuat-buat. Meskipun tuduhan ditolak, peristiwa itu membuat
  kesembilan orang tersebut sangat tertekan.

  Tapi meskipun sepanjang hidupnya Newton mengalami banyak kesulitan
  dan perjuangan berat, dia tidak kecewa. Sebaliknya, seperti tampak
  dari kata-katanya, justru dia makin dekat kepada Allah. "Pencobaan
  adalah obat yang diberikan oleh Dokter kita yang maha murah dan
  arif karena kita memang memerlukannya; dan Dia sendiri yang
  menjatahkan seberapa sering dan seberapa berat pencobaan itu, sesuai
  kebutuhan kita. Mari kita memercayai kepiawaian-Nya dan berterima
  kasih untuk resep yang diberikan." (2)


  TAHUN-TAHUN KEMUDIAN

  Isaac Newton mewakili Universitas Cambridge sebagai Anggota Parlemen
  tahun 1689 dan 1690. Tahun 1690 kesehatannya memburuk. Ini mungkin
  karena gangguan saraf akibat kerja bertahun-tahun dan seringnya ia
  mengalami ketegangan. Akhirnya memang dia sembuh sama sekali. Selama
  beberapa tahun kemudian, Newton mewujudkan apa yang menjadi cintanya
  yang kedua: membaca Alkitab. Buku-buku yang dia tulis antara lain
  "Chronology of Ancient Kingdoms" dan "Observations Upon the
  Prophecies of Daniel".

  Tahun 1696, pemerintah mengangkatnya menjadi Pelindung Mata Uang.
  Tugasnya adalah mengawasi penggantian mata uang Inggris yang telah
  tua dan rusak dengan mata uang baru yang lebih tahan lama. Dia juga
  bertanggung jawab membongkar jaringan pemalsu uang.

  Tahun 1701, Newton kembali menjadi anggota Parlemen. Dua tahun
  kemudian dia terpilih sebagai presiden Royal Society. Terpilihnya ia
  terus untuk jabatan itu setiap tahun sepanjang hidupnya, menunjukkan
  betapa rekan-rekannya sesama ilmuwan sangat menghormatinya. Setelah
  kembali ke dunia ilmu, Newton menerbitkan karya pertamanya mengenai
  cahaya. Buku "Opticks" (Optik) memuat temuan-temuannya mengenai
  optik dan saran-saran untuk penelitian lebih lanjut. Negara secara
  resmi mengakui karya-karyanya tahun 1705 ketika ia menjadi orang
  pertama yang dianugerahi gelar kebangsawanan karena prestasinya
  dalam bidang ilmu.

  Newton meninggal tahun 1727, dalam usia 84 tahun. Dia mendapat
  kehormatan dimakamkan di Westminster Abbey.

  Tidak diragukan lagi, Isaac Newton adalah salah seorang ilmuwan
  terbesar. Sumbangannya banyak dan beragam, termasuk gagasan-gagasan
  revolusioner dan perekayasaan hal-hal praktis. Karyanya tentang
  fisika, matematika, dan astronomi tetap penting sampai sekarang. Ia
  terkenal karena sumbangannya ini. Namun, Newton tetap rendah hati.
  Dia mengakui bahwa keberhasilannya itu semata-mata karena Tuhan.
  Katanya, "Semua temuan saya adalah jawaban atas doa saya." (3)

  Newton mengasihi Allah dan memercayai firman Allah. Dia menulis,
  "Saya sangat percaya bahwa Alkitab adalah firman Allah, yang ditulis
  oleh orang-orang yang memperoleh wahyu. Saya mempelajari Alkitab
  setiap hari." (4) Dia juga menulis, "Ateisme sangat tidak masuk
  akal. Ketika saya mengamati tata surya, saya melihat bumi berada
  pada jarak yang ideal dari matahari sehingga menerima panas dan
  cahaya dalam jumlah yang ideal pula. Ini tidak mungkin terjadi
  secara kebetulan." (5)

  PUSTAKA ACUAN

  1. Isaac Newton dikutip dalam:
     J.H. Tiner, Isaac Newton - Inventor, Scientist, and Teacher,
     Mott Media, Milford (Michigan), 1975 (bagian dalam sampul depan).
  2. ibid.
  3. Newton dikutip dalam:
     D.C.C. Watson, Myths and Miracles - A New Approach to Genesis 1-
     11, Creation Science Foundation Ltd., Acacia Ridge (Queensland,
     Australia), 1988, hlm 112.
  4. Newton dikutip dalam Tiner (Acuan 1).
  5. ibid.

Disunting dari sumber:
Judul buku: Para Ilmuwan Mempercayai Ilahi
Penulis   : Ann Lamont
Halaman   : 45--58
Penerbit  : Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF, Jakarta


+ Apa Kata Mereka ____________________________________________________

  Apakah tokoh-tokoh yang kami sajikan di Bio-Kristi edisi ini
  termasuk salah satu tokoh favorit Anda? Ataukah tokoh-tokoh tersebut
  telah menggugah dan menjadi inspirasi bagi Anda? Masih relevankah
  karya-karya mereka saat ini menurut Anda? Ingin memberikan
  pendapat atau komentar?

  Redaksi dengan sangat gembira mengundang Anda untuk mengirimkan
  komentar, tanggapan, penilaian, maupun kesan-kesan Anda terhadap
  tokoh-tokoh yang kami sajikan di edisi perdana ini. Kirimkan
  komentar dan pendapat Anda ini agar bisa dimuat di edisi September
  dan menjadi berkat bagi sidang pembaca. Silakan kirimkan komentar
  Anda ke alamat:

                 < komentar-bio-kristi(at)sabda.org >

  Sebagai pemberitahuan, komentar-komentar pembaca terhadap tokoh-
  tokoh yang sedang dimuat dalam edisi Bio-Kristi untuk selanjutnya
  akan menjadi kolom tetap publikasi ini dengan nama Kolom "Apa Kata
  Mereka" ini.

  Mengingat tokoh yang diangkat dalam edisi perdana ini ialah
  Augustinus dan Sir Isaac Newton, maka silakan mengirimkan tanggapan
  Anda hanya mengenai dua tokoh ini. Tanggapan yang masuk akan kami
  muat di edisi Bio-Kristi yang akan datang.

  Catatan:
  Redaksi berhak menyunting komentar yang masuk dari pembaca tanpa
  mengurangi esensi isinya.

______________________________________________________________________
                      Staf Redaksi: Raka, Ratri
  Isi dan bahan menjadi tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
             Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
                     Copyright(c) BIO-KRISTI 2006
                     YLSA--http://ylsa.sabda.org/
                      http://katalog.sabda.org/
                    Rekening: BCA Pasar Legi Solo
_________________No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati_________________

Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`
Alamat berlangganan : < subscribe-i-kan-bio-kristi(at)xc.org >
Alamat berhenti     : < unsubscribe-i-kan-bio-kristi(at)xc.org >
Kontak redaksi      : < staf-bio-kristi(at)sabda.org >
Arsip Bio-Kristi    : http://www.sabda.org/publikasi/Bio-Kristi

____________________BULETIN ELEKTRONIK BIO-KRISTI_____________________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org