Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/bio-kristi/93 |
|
Bio-Kristi edisi 93 (18-6-2012)
|
|
Buletin Elektronik BIO-KRISTI (Biografi Kristiani) __________________________Edisi 93, Juni 2012_________________________ DAFTAR ISI KARYA: RADIUS PRAWIRO TAHUKAH ANDA: GEREJA HARUS MENJADI TERANG DUNIA Salam damai, Jabatan dalam pemerintahan adalah sebuah posisi yang diimpi-impikan sebagian besar masyarakat. Ketika seseorang berhasil menduduki jabatan tertentu dalam pemerintahan, maka derajat dan citra dirinya terasa meningkat. Bagi beberapa orang, jabatan tinggi bisa menjadi tempat untuk mengeruk keuntungan sebanyak mungkin. Namun, bagi seorang Radius Prawiro, jabatan sebagai menteri maupun jabatan lain dalam pemerintahan merupakan tempat untuk melayani Tuhan dan mengabdikan diri untuk melayani masyarakat. Selama hidupnya, Radius berhasil menduduki posisi penting dalam pemerintahan dan melakukan tugasnya dengan baik, sehingga dia terus dipromosikan ke posisi yang lebih tinggi. Simak selengkapnya tentang tokoh Radius dalam kolom Karya dan Tahukah Anda, ya. Kiranya pemikirannya, khususnya yang terkait dengan ajaran Kristus, memberi inspirasi bagi kita untuk menjadi orang-orang berdampak bagi bangsa kita. Pemimpin Redaksi Bio-Kristi, Sri Setyawati < setya(at)in-christ.net > < http://biokristi.sabda.org > "Visi saja tidak cukup. Visi harus dikombinasikan dengan usaha. Visi tidak cukup untuk melihat ke depan, kita tetap harus melangkah." Vaclav Havel -- Politikus dan Sastrawan KARYA: RADIUS PRAWIRO (1928 -- 2005) Politikus dan Ekonom Dirangkum oleh: Sri Setyawati Tokoh Kristen yang memiliki peran besar dan memberi dampak positif bagi pemerintahan Indonesia sebenarnya cukup banyak. Salah satunya adalah Radius Prawiro. Seperti apakah kiprah "wong Yogya" ini dalam pemerintahan Indonesia? Radius Prawiro adalah seorang putra dari pasangan Rochadi Soeradi Wirjoprawiro, seorang guru Hollandse Javaanse School, dan Soekestri, seorang bidan. Radius Prawiro lahir pada tanggal 29 Juni 1928. Radius adalah anak pertama dari 11 bersaudara, yang terdiri dari 4 orang laki-laki dan 7 orang perempuan. Sejak kecil, keluarganya mengajarkan pengajaran Kristen dan hidup takut akan Tuhan. Kesalehan nenek dan kedua orang tuanya memberikan pengaruh yang baik bagi hidupnya. Dengan landasan ajaran Kristen itu, dia tidak hanya bercita-cita untuk mengabdikan diri kepada Tuhan, tapi berjuang untuk memberi dampak bagi kebaikan bangsa dan negaranya. Radius Prawiro menempuh pendidikan dari SD hingga SMA di kota kelahirannya, Yogyakarta. Dia juga pernah hidup di Toraja selama beberapa waktu. Setamatnya dari Sekolah Menengah, dia mengambil studi ke Nederlandsche Economicscshe Hogeschool, Rotterdam. Sepulangnya dari Rotterdam, Radius Prawiro melanjutkan pendidikannya di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta. Kerja keras dan ilmu yang diperolehnya pada masa sekolah, mengantar keberhasilannya meraih beberapa jabatan penting di bidang ekonomi. Sedangkan, pengalaman berorganisasi diperoleh saat dia bergabung dalam Tentara Pelajar yang dipimpin oleh Martono. Perjalanan Karier Jika ditelusuri dengan saksama, perjalanan karier Radius Prawiro terbilang cukup panjang. Dia tidak bisa terjun secara langsung di bidang keuangan sesuai latar belakang pendidikan yang dimilikinya. Baru pada tahun 1960-1971, dia mulai banyak berkecimpung di dunia politik dan keuangan. Berikut inilah perjalanan karier Radius Prawiro secara urut. a. Sekretaris Badan Keamanan Rakyat (BKR), Yogyakarta (1945). b. Perwira Markas Tertinggi Perhubungan TRI, Yogyakarta (1947-1948). c. Staf Gubernur Militer DIY (1949-1951). d. Pegawai Teknis Sekretariat Akuntan Negara (1960-1965). e. Deputi Menteri Pemeriksa Keuangan Negara (1965). f. Deputi Menteri Urusan Bank Central (1965). g. Gubernur Bank Negara Indonesia (1966). h. Gubernur Bank Indonesia (1966-1973). i. Gubernur Dana Moneter Internasional (IMF) merangkap Wakil Gubernur Bank Pembangunan Asia (ADB) untuk Indonesia (1967-1971). j. Anggota Tim Ahli Ekonomi Presiden (1968). k. Ketua Dewan Gubernur Bank Dunia (IBRD, 1971-1973). l. Menteri Perdagangan Kabinet Pembangunan II (28 Maret 1973 - 29 Maret 1978. m. Menteri Perdagangan Kabinet Pembangunan III (29 Maret 1978 - 19 Maret 1983). n. Menteri Keuangan Kabinet Pembangunan IV (29 Maret 1983 - 19 Maret 1988). o. Menko Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri serta Pengawasan Pembangunan Kabinet Pembangunan V (23 Maret 1988 - 18 Maret 1993). Sebagai seorang ekonom, beberapa kebijakan ekonomi pernah dilakukannya, antara lain rehabilitasi dan stabilisasi moneter hingga berhasil menekan laju inflasi, reformasi perdagangan dan keuangan di daerah pedesaan, menggalakkan program Kredit Usaha Pedesaan/Simpanan Pedesaan, dan perdagangan internasional dan reformasi perpajakan. Selain aktif di dunia pemerintahan, Radius juga banyak terlibat dalam bidang rohani dan sosial. Dia banyak memberikan perhatian terhadap peningkatan taraf hidup dan kesehatan masyarakat, pengembangan pendidikan Kristen, memperjuangkan gerakan oikumenis gereja, dan kegiatan sosial lainnya. Kehidupan Pribadi Pernikahannya dengan Leonie Supit dikaruniai empat anak, yaitu Baktinendra, Loka Manya, Triputra Yusni Prawiro, dan Pingkan Riani Putri Prawiro. Radius adalah seorang ayah yang memiliki karakter Bapa. Dia banyak memberikan teladan bagi anak-anaknya maupun orang-orang yang pernah dipimpinnya. Di mata istrinya, Radius adalah sosok yang tegas, keras, tidak cepat putus asa, lemah lembut, dan suka bekerja keras. Dia adalah suami dan ayah yang selalu mengedepankan hidup takut akan Tuhan dan mendahulukan Kerajaan Allah. Dia sadar bahwa apa yang dimiliki manusia adalah titipan Tuhan, semua harus dikembalikan lagi kepada-Nya. Radius adalah seorang penyuka otomotif, khususnya sepeda motor. Selain itu, Radius juga menyukai fotografi, berkebun, dan minum teh pahit. Penghargaan Perjuangan Radius tidak hanya di dalam negeri, ia juga memperjuangkan Indonesia ke luar negeri. Tidak mengherankan jika dia mendapatkan banyak penghargaan. Penghargaan-penghargaan yang pernah didapatkannya antara lain Bintang Gerilya tahun 1992, Brevet kehormatan Hiu Kencana tahun 1992, Bintang Republik Indonesia Utama dari presiden Republik Indonesia tahun 1998, Degree of Doctor of Law Honoris Causa dari The National University of Singapore tahun 1993 (karena dia berhasil memajukan perdagangan Indonesia khususnya di lingkup ASEAN), The Grand Cordon of the Order of the Sacred Treasure dari kaisar Jepang tahun 1994, dan Doctor Honoris Causa di bidang teologi dari Theologische Universiteit Kampen, Belanda (tahun 2004 karena Radius berperanan aktif dalam mengembangkan kemandirian gereja-gereja di Indonesia). Selain itu, Radius juga pernah dipilih menjadi Ketua Majelis Pertimbangan PGI selama dua periode (1992-2000) dengan memberikan perhatian besar terhadap gerakan oikumenis dan pembenahan kepemimpinan gereja. Dia juga ikut serta mendirikan organisasi Pelajar Kristen Mataram (Pelkrima) dan aktif dalam Persatoean Pemoeda Kristen Indonesia (PPKI) yang merupakan cikal bakal Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) dan Partai Kristen Indonesia (PARKINDO). Akhir Hidup Radius Prawiro meninggal dunia pada tanggal 26 Mei 2005 dalam usia 76 tahun, setelah sebelumnya sempat dirawat di Rumah Sakit Deutsches Herzzentrum, Muenchen, Jerman. Jenazahnya diterbangkan dari Jerman ke Tanah Air, dan tiba di Indonesia pada tanggal 31 Mei 2005. Setelah diadakan ibadah penghiburan di rumah kediamannya, mantan anggota TNI yang memperoleh Bintang Gerilya dan Bintang Mahaputra ini dikebumikan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan. Dirangkum dari: 1. __________. "Radius Prawiro". Dalam http://profil.merdeka.com/indonesia/r/radius-prawiro 2. __________. "Radius Prawiro". Dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Radius_Prawiro 3. __________. "Radius Prawiro - Detail Kabinet Menteri". Dalam http://kepustakaan-presiden.pnri.go.id/cabinet_personnel/?box=detail &id=254&from_box=list&hlm=10&search_ruas=&search_keyword=&activation _status=&presiden_id=3&presiden=suharto 4. Subandrio, Bambang, M.Th.. "Dr. Radius Prawiro Pejuang Patriotik yang Cinta Tuhan dan Peduli Sesama". Dalam http://dansoindomychurch.blogspot.com/2005/10/dr-radius-prawiro- pejuang-patriotik.html 5. Nugraha, Paul, M.Eng., M.Sc.. "Mengenang Perjuangan Almarhum Radius". Dalam http://dansoindomychurch.blogspot.com/2005/10/mengenang-perjuangan- almarhum-radius.html TAHUKAH ANDA: GEREJA HARUS MENJADI TERANG DUNIA Satu catatan penting. Radius sangat memberi perhatian pada upaya kontekstualisasi teologi. Hal ini tidak terlepas dari latar belakang kekristenannya. Nenek moyangnya berasal dari lingkungan Kiai Sadrach, penginjil Jawa karismatik, yang berusaha memahami Injil dari perspektif kulturalnya. Cara berteologi seperti ini telah membuka wawasan dan memberi perspektif lain bagi gereja-gereja Belanda dalam berteologi. Bahkan, dalam salah satu sambutannya, Dr. Radius mengatakan bahwa di tengah derasnya arus globalisasi, gereja harus mampu memberikan pelayanan terbaiknya bagi masyarakat. Sumber: http://profil.merdeka.com/indonesia/r/radius-prawiro/ Kontak: < biokristi(at)sabda.org > Redaksi: Sri Setyawati, Kusuma Negara, dan Yonathan Sigit P. (c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://www.ylsa.org > Rekening: BCA Pasar Legi Solo; No. 0790266579 a.n. Yulia Oeniyati < http://blog.sabda.org/ > < http://fb.sabda.org/biokristi > Berlangganan: < subscribe-i-kan-bio-kristi(at)hub.xc.org > Berhenti: < unsubscribe-i-kan-bio-kristi(at)hub.xc.org >
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |