Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/bio-kristi/65 |
|
Bio-Kristi edisi 65 (18-4-2011)
|
|
Buletin Elektronik BIO-KRISTI (Biografi Kristiani) ________________________Edisi 65, April 2011__________________________ DAFTAR ISI RENUNGAN: KEMENANGAN MELALUI SALIB KARYA: FRA ANGELICO KOMUNITAS BIO-KRISTI: SIAPAKAH TOKOH TELADANMU? Shalom, Tanggal 24 April 2011, kita akan memperingati Paskah. Oleh karena itu, redaksi menyiapkan sebuah renungan untuk Anda. Melalui renungan ini, kita semua diingatkan bahwa salib Yesus sudah memberikan kemenangan dan keselamatan kepada kita. Dalam kolom Karya, Anda dapat melihat sepak terjang Fra Angelico yang menggunakan talenta yang Tuhan berikan kepadanya sebagai salah satu sarana untuk menceritakan berita keselamatan. Setelah mengetahui sepak terjang Fra Angelico, mungkin beberapa orang dari kita akan memilihnya sebagai salah satu tokoh teladan. Bagaimana dengan Sahabat Bio-Kristi yang lain ya? Kira-kira siapa tokoh teladan mereka? Jangan lewatkan obrolan mereka di kolom Komunitas. Demikian sajian kami, kiranya apa yang Bio-Kristi hadirkan, dapat menularkan dampak positif bagi Anda dan mendorong Anda untuk membuahkan karya yang memberkati orang lain. Akhir kata, seluruh redaksi Bio-Kristi mengucapkan "Selamat Paskah 2011". Kasih Kristus kiranya semakin terpancar bagi dunia melalui kita semua. Tuhan Yesus memberkati. Pimpinan Redaksi Bio-Kristi, Sri Setyawati < setya(at)in-christ.net > < http://biokristi.sabda.org > "Tidak satu pun karya seni, sekalipun kecil, yang tidak menuntut dedikasi total apabila Anda ingin ahli membidanginya." Leon Battista Alberti -- Penulis, Pendeta, Filsuf RENUNGAN: KEMENANGAN MELALUI SALIB "Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut." (Wahyu 12:11) Mustahil membaca Perjanjian Baru tanpa terpana oleh keyakinan berciri sukacita yang melingkupinya. Keyakinan ini sungguh mencolok dibandingkan dengan keyakinan tak bermutu pada masa kini. Tidak ada sikap mudah menyerah kepada orang-orang Kristen perdana. Kemenangan, penaklukan, keberhasilan, dan pengalahan -- inilah kosakata para pengikut perdana Yesus. Mereka beranggapan bahwa kemenangan disebabkan oleh salib. Namun, setiap pemerhati masa kini akan terperangah karena yang disalibkan justru Sang Penakluk. Ini menggambarkan kekalahan total. Tetapi, klaim Kristen merupakan kebalikan dari yang terlihat. Di salib, Yesus sendiri sedang menguasai. Sang Korban adalah Pemenang, dan salib tetaplah takhta, tempat Ia memerintah dunia. Dengan gamblang, Rasul Paulus menguraikan bagaimana kuasa-kuasa kejahatan mengepung Yesus dan melingkupinya di atas salib, bagaimana Ia melucuti pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa serta menjadikan mereka tontonan umum, menaklukkannya melalui salib (Kolose 2:15). Bagaimana persisnya perang kosmis ini tidak dijelaskan, tetapi kita tahu Yesus menolak semua godaan untuk menghindari salib, untuk membalas, dan untuk menggunakan kuasa duniawi. Ia tetap tanpa kompromi. Tema kemenangan melalui salib, yang semula dirayakan oleh bapak-bapak gereja perdana Yunani dan kemudian oleh bapak-bapak gereja Latin, hilang dari sebagian teolog Abad Pertengahan, tetapi ditemukan kembali oleh Martin Luther. Inilah tesis Gustav Auler, teolog Swedia, dalam bukunya "Christus Victor". Ia benar dalam mengungkapkan kembali motif yang cenderung diabaikan ini, tetapi kita tidak boleh membuat kesalahan sebaliknya, yaitu dengan menekankan tema kemenangan dengan mengabaikan tema-tema pendamaian dan pewahyuan. Diambil dan disunting seperlunya dari: Judul asli buku: Through the Bible Through the Year: Daily Reflections from Genesis to Revelation Judul buku terjemahan: Sepanjang Tahun Menelusuri Alkitab: Refleksi Harian dari Kejadian hingga Wahyu Penulis: John Stott Penerjemah: Lilian Tedjasudhana dan Yu Un Oppusunggu Penerbit: Yayasan Komunikasi Bina Kasih, Jakarta 2010 Halaman: 270 KARYA: FRA ANGELICO (+-1400 -- 1455) Pelukis dan Seniman Fra Angelico, yang nama aslinya Guido di Pietro, lahir antara tahun 1395 dan 1400 di Vicchio, sebuah kota kecil di dekat Florence. Ketidakpastian mengenai tanggal lahirnya -- kapan tepatnya hari lahirnya, belum diketahui. Akan tetapi, masyarakat menduga dia sudah lahir sebelum waktu yang disebutkan di atas. Hal-hal detail tentang kehidupannya juga masih tetap terselubung. Fra Angelico hidup pada masa awal Renaisans, yaitu ketika status para seniman belum mendapatkan tempat, seperti para bangsawan yang ciri-cirinya dicatat untuk anak cucunya. Hal ini tidak seperti pada zaman Renaisans Agung selanjutnya. Hal-hal detail tentang Fra Angelico dicatat dalam sejarah untuk pertama kalinya setelah kematiannya. Hal-hal detail itu ada di dalam karya Giorgio Vasari yang berjudul "Lives of the Artists". Di sini dia digambarkan sebagai sosok yang tidak begitu mementingkan masalah duniawi, berkepribadian saleh, yang hanya memedulikan masalah agama semata. Karyanya menceritakan berbagai pesan yang berbeda kepada Anda. Ketika saya melihat karya tersebut, saya melihat seorang seniman -- pelukis yang cerdas, pembuat sketsa yang cerdas, seorang brilian yang memiliki visi humanis, dan berwawasan luas. Kehidupan Gereja Meskipun masih terhitung muda, Fra Angelico sudah menjadi pelukis yang sukses dan terkenal. Menurut Vasari, dia sangat disukai penggemar seni, sehingga dia bisa memperoleh banyak uang dan hidup bahagia di dunia sekuler. Akan tetapi, dia begitu tertarik dengan hal-hal agamis dan masuk Ordo Dominican lalu mengabdikan talentanya. Dia melakukannya bukan untuk mencari keuntungan pribadi, namun untuk kepentingan gereja. Pertama-tama, dia bekerja di Biara San Domenico di Fiesole dan selanjutnya di Biara San Marco di Florence. Dia menggunakan nama Fra Giovanni da Fiesole. Julukan "Fra Angelico" diberikan kepadanya setelah kematiannya, karena temperamennya seperti malaikat dan keindahan surgawi yang dia goreskan dalam lukisan-lukisannya. Kehidupan Seni Kebanyakan lukisan Fra Angelico didasarkan pada tema-tema alkitabiah. Seni untuk dinikmati secara murni bukanlah mode saat itu. Lukisan dimaksudkan untuk menghormati Kristus dan agama Kristen. Namun demikian, karya-karya Fra Angelico juga menunjukkan ketertarikan yang tajam akan kenyataan duniawi -- gambar-gambarnya bersifat realis dan menunjukkan kajian yang luar biasa tentang perspektif dan "chiaroscuro" (teknik arsiran). Lukisannya, "The Deposition", adalah lukisan pertama era Renaisans yang menggabungkan latar depan yang disusun secara apik dan latar belakang pemandangan yang nyata. Setelah bergabung dengan Ordo Dominican, Fra Angelico membuat ilustrasi naskah-naskah suci, lalu melanjutkan karyanya dalam melukis relief untuk altar gereja dan lukisan pada dinding kaca (fresco) untuk gereja dan biara. Lukisan Fresco biasanya dikerjakan dengan bantuan sekelompok asisten, yang bekerja di bawah pengawasan dan pengarahannya yang ketat. Fresco di Biara San Marco, yang menunjukkan adegan-adegan dalam Perjanjian Baru, mulai dikerjakan pada tahun 1441. Lukisan ini dianggap sebagai salah satu karya terbaiknya, karena terkesan nyata sekaligus rohani dengan penggabungan warna yang bagus sekali. Pola warna Fra Angelico yang seperti perhiasan dan sangat seimbang, mengingatkan saya akan pola warna yang begitu sedap dipandang, yang digunakan dalam Miniatur Indian. Pada tahun 1445, dia diundang ke Roma untuk kali pertama oleh Paus Eugenius VI. Kemudian tahun 1447 diundang oleh penerusnya, Paus Nicholas V. Sepertinya, karyanya yang pertama kali diperhatikan oleh Paus Eugenius IV ketika beliau sedang diasingkan dari Roma dan tinggal sementara waktu di Biara San Marco. Beliau sangat menyukai lukisan tersebut, sehingga saat beliau harus kembali ke Roma, beliau mengundang Fra Angelico untuk datang dan melukis fresco di Capella del Sacramento di Gereja Santo Petrus. Sayangnya, lukisan-lukisan fresco tersebut sudah hancur. Paus Nicholas V, seorang yang banyak mendorong prinsip Humanisme, menugaskan Fra Angelico untuk menghias kapel pribadi dan ruang belajar beliau. Saat itu, Fra Angelico juga melukis dua fresco besar untuk kubah Kapel Madonna dari San Brizio di Katedral Orvieto. Akhir Hidup Selama masa persinggahannya di Roma, temperamen Fra Angelico yang tenang dan tegas membuatnya dipuji oleh Paus Nicholas V. Dia pun ditawari posisi sebagai Uskup Agung Florence. Fra Angelico menampik tawaran ini. Dia sudah menjadi Kepala Biara San Marco dan dia tidak berambisi dengan posisi tersebut. Yang dia inginkan hanyalah hidup sederhana dan tidak rumit serta kesempatan untuk melukis sebagai pelayanan bagi gereja. Pada tahun 1450, dia kembali ke Biara San Marco, tetapi 2 tahun kemudian masa jabatannya sebagai Kepala Biara berakhir. Lalu dia kembali ke Roma untuk melukis fresco lebih banyak untuk Paus. Dia wafat pada tanggal 18 Februari 1455 di Biara Santa Maria sopra-Minerva di Roma. Dia mencapai usia pertengahan 50-an. Karya-karya Seni yang Terkenal: The Annunciation (1433 -- 1434): Museum Diocesano (Cortona) The Annunciation (1450): Biara San Marco (Florence) The Deposition from the Cross (1443): Museum San Marco (Florence) Massacre of the Innocents (1450 -- 1453): Museum San Marco (Florence) (t/Dicky) Diterjemahkan dari: Nama situs: Buzzle.com Alamat URL: http://www.buzzle.com/articles/ fra-angelico-painter-early-renaissance.html Penulis: Sonal Panse Tanggal akses: 16 Maret 2011 KOMUNITAS BIO-KRISTI: SIAPAKAH TOKOH TELADANMU? Apakah Anda punya tokoh teladan? Mungkin beberapa dari pembaca akan menjawab iya, sementara yang lain akan menjawab tidak. Seperti pendapat Sahabat Bio-Kristi dalam forum diskusi In-Christ.net dan Facebook Bio-Kristi di bawah ini. Setya bertanya, Tokoh teladan kamu siapa sih? Ceritakan kenapa kamu suka dengan dia/mengagumi dia. Jawaban dari beberapa teman: - Miciella Daniel: Siapa saja yang penting berjiwa pahlawan dan berhati mulia, tidak sombong, dan tidak munafik. - Diah Arumsasi: Saya suka Daud, kerendahan hati dan kedekatannya dengan Tuhan, tanpa menyembunyikan diri bahwa dirinya berdosa. Akan tetapi justru itulah Daud tetap dipakai Tuhan. Kehidupannya pun terlihat dinamis. Baik dalam kondisi duka ataupun suka. - Fredrik: Kalau saya kagum sama Daniel karena memiliki integritas tinggi, walau tinggal di negeri asing. - Setya: > Fredrik: Oke, menurut saya Daniel memang termasuk pemuda pemberani dan berintegritas. Dia tetap memegang prinsip imannya sekalipun dia harus mengalami hukuman berat. Selain itu, saya mengagumi Daniel karena disiplin doanya yang luar biasa itu. Saya pribadi suka juga dengan Titus. Sosoknya yang berwibawa membuatnya mampu menjadi teladan bagi orang-orang Kreta. Sepertinya dia termasuk orang yang berkriteria rohani yang tinggi pula. Hmm... keren! - Kaleb: Kaleb. Dia adalah keturunan orang yang di luar perjanjian Allah (Kejadian 36:1, 10-11), tetapi karena kegigihannya untuk tetap mengikuti Tuhan dengan segenap hati (Yosua 14:8 ), maka Ia beroleh kasih karunia untuk masuk ke dalam tanah perjanjian, sekaligus mendapatkan warisan "Hebron" bahkan di katakan dalam Alkitab hingga kini Hebron menjadi milik pusakanya Kaleb (Yosua 14:14 ). Kita tidak berbeda dengan Kaleb, berada di luar perjanjian, namun Yesus mengangkat kita masuk ke dalam perjanjian. Hanya karena kasih karunia Tuhan, kita dapat masuk ke dalam perjanjian-Nya. Beberapa dari kita mungkin masih muda, beberapa sudah tua, beberapa masih akan hidup lama, beberapa hanya hidup sebentar lagi tetapi yang penting bukanlah berapa lama kita telah hidup atau berapa lama lagi kita akan hidup. Yang penting adalah seberapa setia engkau dengan tahun-tahun yang sudah kau miliki. Di akhir hidup nanti, dapatkah kita berkata seperti Kaleb: "Aku tetap mengikuti TUHAN, Allahku, dengan sepenuh hati." (Yosua 14:8) - Fredrik: @ Kaleb, yang luar biasa dari Kaleb adalah keteguhan hatinya, walau orang lain di sekitarnya pesimistis dia tetap optimis bahkan yakin. - Tama: Aku pilih Ribka saja deh - Setya: @Tama, kenapa pilih Ribka, Tam? Anyway, kamu laki-laki atau perempuan? - Tama: @Setya, bukan masalah laki-laki/perempuan yang menjadi prioritas pilihan (menurutku), melainkan sikap rendah hati yang dimiliki Ribka. - Setya: @Tama, begitu ya. Tapi jenis kelamin kita biasanya juga memengaruhi keputusan kita dalam memilih, bukan? Dari namanya laki, tapi siapa tahu perempuan. Kaya aku, yang sebenarnya perempuan tapi sering dikira laki. - Fredrik: @Setya, hehehehe...jadi ingat deh waktu aku awal gabung ke forum ini, aku pikir nama Setya itu cowok, eitsss ternyata cewek... hahahaha...jadi malu sendiri... kalau ingat itu jadi senyum-senyum sendiri. - Setya: @Fredrik, hahahaha...aku tidak bermaksud mengingatkanmu dengan kejadian itu loh. Tapi memang iya kok, tidak hanya kamu yang salah mengartikan namaku. Aku sudah sering dipanggil `Pak` juga, khususnya kalau kontak via email. Ya...ya...bisa dimaklumi, Setya bisa berakhiran wan atau wati. Kalau aku Setyawati, dipanggil Setya.. Anyway, berarti aku jadi bisa membuatmu tersenyum dong? Hitung-hitung ini bisa jadi cerita anak cucu kita. - Fredrik: Aku juga punya teman di komunitas aku yang namanya memakai nama cowok padahal orangnya cewek...hihi...lucu juga ya, hitung-hitung tertawa biar menambah umur...haha. - Setya: @Fredrik, itu mah lain soal. Kalau dia, sengaja pakai nama cowok. Sedangkan kamu bener-benar cewek yang memakai nama cewek. Yoi, hati yang gembira adalah obat yang manjur, Bro. Anda bisa membaca dan bergabung dalam topik ini di: Forum ICN: < http://www.in-christ.net/forum/index.php/ topic,171.msg676.html#msg676 > Facebook Bio-Kristi: < http://www.facebook.com/sabdabiokristi/ posts/113839441994781 > Kontak: < biokristi(at)sabda.org > Redaksi: Sri Setyawati, Kusuma Negara, dan Yonathan Sigit P. (c) 2011 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://www.ylsa.org > Rekening: BCA Pasar Legi Solo; No. 0790266579 a.n. Yulia Oeniyati < http://blog.sabda.org/ > < http://fb.sabda.org/biokristi > Berlangganan: < subscribe-i-kan-bio-kristi(at)hub.xc.org > Berhenti: < unsubscribe-i-kan-bio-kristi(at)hub.xc.org >
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |