Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/bio-kristi/43 |
|
Bio-Kristi edisi 43 (9-11-2009)
|
|
Buletin Elektronik BIO-KRISTI (Biografi Kristiani) ______________________Edisi 043, November 2009________________________ Isi Edisi Ini: - Pengantar - Riwayat: Riwayat Hidup George Müller (1805 -- 1898) - Karya: Michael Faraday: Perintis Daya Listrik dan Kristen yang Rendah Hati - Artikel Khusus: Menyelamatkan Bumi Melalui Gereja - Sisipan: - Dapatkan Kumpulan Bahan Natal di natal.sabda.org - Publikasi YLSA Sudah Merambah Facebook + Pengantar __________________________________________________________ Salam sejahtera, Ada beberapa penginjil yang menanggalkan ketenaran dan kekayaan yang dimilikinya demi melayani Tuhan di ladang penginjilan. Sebut saja C.T. Studd yang awalnya seorang pemain kriket di Inggris yang sangat terkenal dan kaya, meninggalkan ketenarannya untuk menjadi seorang misionaris di Tiongkok, India, dan bahkan sampai Afrika. Dampaknya cukup besar untuk membawa jiwa mendapatkan keselamatan dari Kristus. Sosok misionaris lain adalah George Müller yang riwayat pelayanannya kami sajikan di edisi ini. Penyerahan dirinya yang total kepada Tuhan, patut menjadi teladan bagi kita semua. Tidak hanya ladang misi saja yang mengambil peranan agar nama Allah dipermuliakan. Tuhan senantiasa bekerja dengan cara yang unik untuk memberikan visi kepada seseorang untuk menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi banyak orang. Dia adalah Michael Faraday yang menjadi perintis ditemukannya daya listrik. Melalui karya dan hidupnya, dia menjadi seorang ilmuwan yang rendah hati. Bersamaan dengan edisi Bio-Kristi bulan November 2009 ini, YLSA mengajak Anda untuk menjadi pembawa perubahan di lingkungan tempat Anda tinggal. Mengingat bahwa tanggal 21 November 2009 adalah Hari Pohon, maka kami mengundang Anda untuk menyimak artikel tentang lingkungan hidup yang kami hadirkan di kolom Artikel Khusus. Kiranya kita semakin bertanggung jawab atas sumber daya alam yang telah Tuhan percayakan untuk kita jaga. Tuhan Yesus memberkati. Pimpinan Redaksi Bio-Kristi, Kristina Dwi Lestari http://www.sabda.org/publikasi/Bio-Kristi http://biokristi.sabda.org/ http://fb.sabda.org/biokristi ______________________________________________________________________ "Berlimpah bukti yang menunjukkan bahwa Alkitab, meskipun ditulis oleh manusia, bukanlah hasil pemikiran manusia. Tak terhitung banyaknya orang yang selalu mengacu Alkitab sebagai komunikasi dari Sang Pencipta Alam Semesta kepada kita." Sir Ambrose Fleming -- Ilmuwan + Riwayat ____________________________________________________________ 1805 -- 1898 Misionaris RIWAYAT HIDUP GEORGE MÜLLER (1805 -- 1898) Sejarah gereja modern mencatat nama George Müller sebagai tokoh iman yang luar biasa. Melalui hidupnya, karya dan kuasa Tuhan dinyatakan. Pada zamannya, pada abad ke-19, persoalan anak-anak yatim piatu merupakan masalah sosial yang serius di Inggris. Müller memulai karyanya pada April 1836, pada usianya yang ke-30. Ketika itu Müller mulai membangun panti asuhan bagi 30 anak yatim piatu. Tanpa dukungan dana yang tetap, panti asuhan kecil di kota Bristol ini mengundang perhatian banyak orang untuk melihat apakah Tuhan akan membiayai proyek ini. Apa yang terjadi? Layak ditorehkan dengan tinta emas, selama hidupnya, Müller mendirikan 117 sekolah yang mendidik lebih dari 120.000 anak muda dan yatim piatu. Dan ia tidak menganggap semua ini luar biasa, tetapi semua itu karena ia menerapkan prinsip-prinsip Alkitab. Ia menjadi gembala di Bethesda Chapel di Bristol. Gereja itu memunyai sekitar 2.000 jemaat saat dia meninggal. Müller lahir pada 27 September 1805 di Kroppenstedt, sebuah desa dekat Halberstadt di Kerajaan Prussia (sekarang Jerman). Pada masa mudanya, ia dikenal sebagai anak nakal, suka pesta pora, mabuk-mabukan, berjudi, mencuri, dan menipu. Ketika ibunya sedang dalam perjuangan antara hidup dan mati, Müller -- saat itu 14 tahun -- sedang bermain kartu sambil bermabuk-mabukan bersama teman-temannya. Dalam bukunya, "Kisah tentang karya Allah dalam kehidupan George Müller", ia menggambarkan hidupnya sebelum bertobat sebagai "cabul dan jahat". Pertobatan Müller terjadi saat ia berusia 20 tahun, sewaktu ia masih kuliah di Universitas Halle. Di Halle, ia belajar teologi di bawah bimbingan Friedrich Tholuck, dan lulus dengan prestasi yang baik dan pada kemudian hari sanggup berkhotbah dalam tujuh bahasa. Ia juga mengerti dua atau tiga bahasa Timur. Empat tahun setelah pertobatannya, ketika ia berada di Devon selama musim panas tahun 1829, ia bertemu dengan beberapa pendiri gerakan Brethren. Pertemuan inilah yang membawanya pada "pertobatan kedua" yang mengubah pandangan hidupnya. Untuk itu ia bersaksi: "Aku menjadi percaya kepada Tuhan Yesus pada permulaan November 1825. Selama 4 tahun pertama, sebagai orang Kristen baru aku lemah dalam berbagai hal, namun pada bulan Juli 1829, aku merasakan perubahan total dalam hatiku. Aku menyerahkan seluruh hidupku kepada Tuhan. Kehormatan, kesenangan, uang, kekuatan fisik, kekuatan mental, semuanya kupersembahkan kepada Yesus dan aku menjadi pecinta firman Tuhan. Tuhan menjadi segala-galanya bagiku." Tahun 1830, Müller muda menikahi Mary Groves dan sekaligus meninggalkan harta duniawi; ia bergantung penuh kepada Tuhan untuk setiap kebutuhannya. Ia menjadi pendeta di suatu gereja kecil di Teignmouth, Inggris dan tidak digaji. Pada tahun 1832, ia pindah ke Bristol, Inggris, untuk menggembalakan gereja lain. Di sinilah pelayanan Müller yang kemudian dikenal di seluruh dunia sebagai "Bapa Yatim Piatu". Pelayanan Müller dan istrinya bagi para yatim piatu dimulai tahun 1836 dengan memakai rumah mereka sendiri di Bristol untuk menghidupi 30 anak perempuan. Tidak lama setelah itu, ia membangun tiga rumah untuk menampung 130 anak-anak. Pada tahun 1845, seiring pertumbuhan pelayanannya, Müller "memimpikan" untuk membangun suatu gedung terpisah yang dapat menampung 300 anak. Baru pada tahun 1849, gedung itu menjadi kenyataan. Di Ashley Down, Bristol, itulah impiannya terwujud. Pada tahun 1870, ia sudah memiliki lima gedung yang menampung lebih dari 2.000 anak. Untuk semuanya ini, Müller tidak pernah minta bantuan keuangan kepada siapa pun, juga tidak pernah berhutang, padahal lima gedung itu memerlukan biaya sebesar 100.000 poundsterling. Dan itu tidak mudah, bahkan sering kali ia menerima donasi makanan hanya beberapa jam sebelum waktu makan anak-anak. Hal ini semakin menguatkan imannya. Setiap selesai sarapan pagi, selalu ada pembacaan Alkitab dan doa, dan setiap anak diberikan sebuah Alkitab ketika meninggalkan rumah yatim itu. Müller benar-benar mengandalkan iman dan doa. Menurut Müller, iman yang sejati bukan berarti kita diam. Itu sebabnya ia berkata: "Kalau seseorang tidak berbuat apa-apa pada waktu-waktu krisis, orang tersebut tidak memiliki iman yang benar." Dalam kesempatan yang lain, ia berkata: "Aku tidak menganggap diriku sanggup mengadakan mukjizat. Aku tidak mau pekerjaan kami dianggap luar biasa atau menarik. Sayang sekali bahwa banyak orang dengan sembrono menganggapnya sebagai mukjizat." Pada tahun 1871, sebuah artikel di harian "The Times" memuat bahwa sejak 1836, sebanyak 23.000 anak telah dididik di sekolah itu dan ribuan lain telah disekolahkan di sekolah lain. Artikel itu juga menyatakan sebanyak 64.000 Alkitab, 85.000 tulisan, serta 29.000.000 buku rohani telah diterbitkan dan didistribusikan. Selain itu, Müller juga ikut membiayai 150 misionaris. Pada tahun 1875, pada usia 70 tahun, Müller memulai perjalanan misinya. Selama 17 tahun, ia telah berkhotbah di Amerika, India, Australia, Jepang, Tiongkok, dan kurang lebih empat puluh negara lainnya. Ia telah menempuh perjalanan sejauh 200.000 mil (300.000 km) -- sebuah prestasi yang luar biasa pada waktu itu. Kemampuan bahasa membuatnya dapat berkhotbah dalam bahasa Inggris, Perancis, Jerman, dan khotbahnya telah diterjemahkan ke lebih dari dua belas bahasa lain. Pada 1892, ia kembali ke Inggris dan ia meninggal pada 10 Maret 1898. Selama hidupnya, Müller telah membangun 117 sekolah yang menampung lebih dari 120.000 anak-anak muda dan para yatim piatu. Ia menjadi gembala gereja Bethesda di Bristol yang memunyai anggota jemaat sekitar 2.000 orang ketika ia meninggal. Müller adalah salah satu tokoh dengan iman yang patut diteladani. Iman yang betul-betul bergantung sepenuhnya pada Tuhan sebagai sumber kehidupan manusia. Iman yang berdampak besar, tak hanya bagi diri sendiri tetapi juga bagi dunia sekitarnya. Inilah iman yang berdampak pada dunia sampai hari ini. Dan yang luar biasa, semua itu masih berdampak sampai hari ini. Yayasan George Müller menerima dana dari segala penjuru dunia hampir setiap hari dengan cara yang sama, dengan doa, tanpa mengadakan acara penggalangan dana. Diambil dan disunting seperlunya dari: Nama majalah: Truth (Edisi 16) Judul asli artikel: George Müller (1085-1898) Penulis: Tidak dicantumkan Penerbit: Rehobot Ministry, Jakarta 2009 Halaman: 46--47 *) Artikel lain tentang George Müller dapat Anda lihat di alamat berikut ini. ==> http://biokristi.sabda.org/george_Müller_penginjil_yang_bergantung_sepenuhnya_pada_tuhan + Karya ______________________________________________________________ 1791 -- 1867 Ilmuwan MICHAEL FARADAY: PERINTIS DAYA LISTRIK DAN KRISTEN YANG RENDAH HATI Daya listrik telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari hidup kita. Namun, sekitar 100 tahun lalu, kita benar-benar tidak bisa membayangkan bahwa kehidupan modern sekarang akan begitu tergantung kepada listrik. Michael Faraday berperan penting dalam membuat listrik menjadi bagian dari hidup kita. Dia merekayasa generator dan transformator, dan mengembangkan salah satu motor listrik yang paling awal. Hidup Michael Faraday juga dipenuhi oleh kuasa Tuhan. MASA MUDA Michael Faraday lahir di desa Newington, Surrey (sekarang bagian dari London selatan), Inggris, tanggal 22 September 1791. Dia anak ketiga dari empat bersaudara. Tidak lama sesudah kelahirannya, keluarganya pindah ke London Barat dan di situlah Michael dibesarkan. Keluarganya penganut agama Kristen yang saleh dan rajin beribadah di gereja kecil, sekitar 4 kilometer dari rumah mereka. Ayahnya pandai besi yang kesehatannya buruk sehingga tidak bisa bekerja penuh waktu. Akibatnya, keluarga itu selalu dalam kesulitan keuangan. Pendidikan formal Michael kurang dari 2 tahun. Pada usia 11 tahun, dia bekerja sebagai pesuruh seorang penjilid buku, 3 tahun kemudian dia magang sebagai penjilid. Pada waktu senggang, Michael membaca buku-buku yang sedang dijilidnya. Dengan demikian, ia memanfaatkan kesempatan untuk mendidik diri sendiri. Dia sangat tertarik kepada ilmu, terutama kimia dan listrik. Dia mempraktikkan eksperimen yang dibacanya dalam buku-buku. Pekerjaan menjilid buku membuat dia terampil menggunakan tangannya, dan ini sangat membantunya kelak tatkala ia harus bekerja dengan peralatan ilmiah. MINAT TERHADAP ILMU Michael mulai mengikuti ceramah ilmu setiap minggu. Dia membuat catatan rinci tentang ceramah-ceramah itu yang kemudian dijilidnya menjadi buku-buku yang bagus. Dia juga mengikuti rangkaian ceramah di Royal Institution yang disampaikan oleh Sir Humphry Davy, ahli kimia tersohor yang kelak menciptakan lampu pengaman untuk para pekerja tambang. (Royal Institution didirikan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap rekayasa ilmu dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.) Setelah selesai magang, Michael mencari kerja di bidang ilmu. Dia menggunakan catatan ceramah Sir Humphry yang sudah dijilid dengan bagus itu untuk meyakinkan Sir Humphry bahwa dia sungguh-sungguh hendak mengabdikan dirinya bagi ilmu. Tahun 1813, dia diterima sebagai asisten laboratorium. Mulailah karier ilmiah Michael Faraday. Kemampuan Faraday dalam bidang ilmu segera terlihat oleh orang-orang di Royal Institution. Tugasnya tidak hanya menyiapkan peralatan dan zat-zat kimia, melainkan juga menjadi asisten Sir Humphry Davy pada waktu melakukan demonstrasi dalam ceramahnya. Sekitar 6 bulan kemudian ketika Davy hendak mengadakan perjalanan ilmiah keliling Eropa, dia mengajak Faraday. Perjalanan yang lamanya 2 tahun ini sangat bermanfaat bagi Faraday. Selain bisa mempelajari banyak hal, dia juga berkesempatan bertemu dengan banyak ilmuwan terkenal, seperti ahli fisika Prancis, Andre Marie Ampere, dan ahli fisika Italia, Alessandro Volta, yang nama mereka kelak dipakai untuk satuan listrik, yaitu ampere dan volt. PENEMUAN BENZENA Sekembalinya di Inggris tahun 1815, Faraday kembali diterima bekerja di Royal Institution. Dia makin terlibat dengan analisis kimia. Dia mengadakan riset mengenai baja, dan berhasil memperbaiki campuran baja. Faraday adalah orang pertama yang mencairkan klorine. Dia juga menemukan zat baru yang disebut benzena. Zat ini penting untuk pembuatan senyawa organik seperti bahan pewarna, nilon, dan plastik. Faraday juga menghasilkan beberapa jenis kaca baru dalam upayanya memperbaiki lensa teleskop. TRANSFORMATOR Meskipun sebagian besar waktunya dipakai untuk penelitian kimia, minat Faraday terhadap listrik tidak pernah padam. Tahun 1820, ilmuwan Denmark, Hans Oersted menunjukkan bahwa arus listrik yang mengalir melalui kawat menghasilkan medan magnet di sekitar kawat. Tahun berikutnya, Faraday memperluas karya Oersted, dengan menunjukkan bahwa aliran listrik itu bisa membuat magnet berputar mengelilingi kawat, atau membuat kawat bergerak mengelilingi magnet. Perputaran elektromagnet ini merupakan cikal bakal motor listrik. (Ilmuwan Amerika, Joseph Henry, yang bekerja terpisah dari Faraday, menciptakan motor listrik beberapa waktu sebelum Faraday.) Tapi Henry baru mempublikasikan temuannya sesudah Faraday. Oleh sebab itu, buku-buku terbitan Inggris menyebutkan bahwa Faraday-lah perekayasa motor listrik, sedangkan buku-buku Amerika memberikan kehormatan ini kepada Henry.) Hingga saat itu, eksperimen menunjukkan bahwa listrik menghasilkan magnet. Meskipun banyak ilmuwan tidak percaya, Faraday yakin bahwa hal sebaliknya juga bisa terjadi, magnet bisa menghasilkan listrik. Dia berhasil membuktikan keyakinannya ini tahun 1831. Sebelumnya, insinyur listrik Inggris, William Sturgeon, telah memperkuat dampak magnetik suatu aliran dengan melilitkan kawat beraliran listrik pada besi berbentuk U sehingga membentuk kumparan. Ilmuwan Amerika, Joseph Henry, kemudian meningkatkan medan magnet dengan mengisolasi kawat yang dililitkan itu. Dengan membentuk besinya menjadi cincin dan melilitkan gulungan kawat terisolasi pada sisi lainnya, Faraday menghasilkan salah satu temuannya yang paling besar: transformator. Apabila arus listrik dinyalakan dan dipadamkan pada salah satu rangkaian, maka akan terjadi perubahan pada medan magnet yang menghasilkan arus listrik dengan voltase yang berbeda di rangkaian lainnya. Karena listrik dibangkitkan dan disalurkan pada voltase tinggi, dan harus diubah menjadi voltase rendah sebelum bisa dipakai dengan aman untuk keperluan domestik, transformator merupakan bagian yang tak terpisahkan dari jaringan modern pemasok daya. GENERATOR LISTRIK Kemudian Faraday berusaha menghasilkan listrik dari magnet tanpa mulai dengan listrik. Dia menciptakan medan magnet yang berubah-ubah dengan menggerakkan balok magnet keluar-masuk bagian yang kosong dari kumparan kawat terisoiasi. Seperti dalam transformator, medan magnet yang berubah-ubah akan menghasilkan arus listrik. Temuan ini memungkinkan dihasilkannya daya listrik seperti yang kita kenal sekarang. ELEKTROLISIS Faraday kemudian memadukan kimia dengan kelistrikan dalam penelitiannya. Dia mempelajari elektrolisis, yaitu perubahan kimiawi dari zat-zat tertentu yang berada dalam cairan (atau dalam keadaan meleleh) dengan mengalirkan aliran listrik. Dalam proses ini dilakukan elektroplating (pencelupan), yakni pelapisan logam dengan logam lain. Faraday menciptakan mesin yang disebut voltmeter untuk mengukur jumlah listrik yang dipakai. Dengan menggunakan voltmeter, dia menjabarkan hukum-hukum elektrokimia. Dia juga yang memberikan nama kepada banyak bagian peralatan baru itu (termasuk elektrolit, anoda, dan katoda). TEORI MEDAN Faraday juga mengawali teori medan. Dia menunjukkan bahwa aliran listrik menghasilkan medan magnet, dan sebaliknya. Dia yakin bahwa kekuatan elektromagnetik ini memengaruhi ruangan di sekitar konduktornya, tapi dia tidak bisa membuktikannya. Namun, gagasan Faraday merupakan awal generalisasi yang lebih luas untuk teori yang kemudian dikenal sebagai teori medan. Karya Faraday dalam bidang ini kemudian diperluas oleh James Clerk Maxwell -- ahli fisika Kristen lainnya yang terkenal. Dalam buku tentang Faraday dan kelistrikan, Brian Bowers menulis "kemungkinan besar keyakinan agamanya mengenai adanya satu Pencipta-lah yang mendorong keyakinan ilmunya mengenai "kesatuan kekuatan", yaitu bahwa magnet, listrik, dan kekuatan-kekuatan lain memunyai asal yang sama." Tahun 1821, Faraday diterima sebagai anggota Royal Society -- badan profesional bergengsi tempat para ilmuwan terkemuka bertukar temuan dan gagasan. Tahun itu juga dia menikah dengan Sarah Barnard, anggota gereja yang sama. Faraday menjadi makin terkenal. Dia makan siang dengan Ratu Victoria, dan keluarga kerajaan menghadiri ceramah-ceramahnya. Meskipun demikian, dia tetap rendah hati. Dia menolak dicalonkan sebagai Presiden Royal Society tahun 1846. Tahun 1864, dia juga menolak tawaran jabatan Presiden Royal Institution, sebab itu akan mengurangi waktunya untuk melakukan penelitian. Dengan alasan yang sama, dia juga menolak kedudukan Guru Besar Kimia di Universitas London tahun 1827. Ketika perangkat standar untuk satuan listrik ditentukan, karya Faraday dihargai dengan memberi nama "farad" kepada satuan kapasitas listrik. KESAKSIAN KRISTEN Berkali-kali sifat pengampun Faraday diuji. Dia menganggap patut menerima undangan ratu untuk makan siang, meskipun karena itu dia tidak bisa mengikuti kebaktian hari Minggu. Tapi para penatua gereja tidak menganggap itu patut. Karena itu dia dianggap tidak layak menjadi penatua gereja sehingga jabatan tersebut dan juga keanggotaan gerejanya, dicabut untuk beberapa waktu. Faraday menanggapi ini sebagaimana Yesus menanggapi hal yang sama. Dia tetap mengikuti kebaktian di gereja dan bersikap penuh kasih terhadap mereka yang menyakiti hatinya. Perbedaan pendapat antara Faraday dengan Sir Humphry Davy pun banyak dipublikasikan. Namun ini tidak mengurangi kekagumannya terhadap Davy. Meskipun sangat sibuk dengan penelitian dan ceramah-ceramahnya, Faraday tetap aktif di gereja. Dia menjadi penatua lebih dari 20 tahun. Gerejanya tidak memunyai pendeta yang digaji; para penatua, termasuk Faraday, bergantian berkhotbah dan memimpin kebaktian. Gereja Faraday menekankan hidup sesuai kata-kata Yesus dalam khotbah di bukit. Asas kristiani yang terdapat di dalam khotbah itu, seperti kemurahan hati, kerendahan hati, dan pengampunan, jelas terwujud dalam hidup Faraday. Dia tidak hanya memberikan sumbangan bagi orang miskin, melainkan juga mengunjungi mereka. Dia membantu hidup ibunya yang menjanda selama bertahun-tahun. Faraday tidak tertarik mengumpulkan kekayaan. Berulang kali dia menolak pekerjaan dengan gaji tinggi sebagai konsultan pemerintah dan industri, karena dia ingin memusatkan pikiran kepada penelitian dan ceramah-ceramahnya, meskipun gajinya kecil. Ketika ditanya oleh seorang wartawan mengenai pemikirannya tentang masa sesudah hidup ini, Faraday menjawab dengan yakin, mengutip dari Alkitab (2 Tim. 1:12): "Dugaan? Sama sekali bukan. Semuanya aku dasarkan atas kepastian, karena aku tahu kepada siapa aku percaya dan aku yakin bahwa Dia berkuasa memeliharakan apa yang telah dipercayakan-Nya kepadaku hingga pada hari Tuhan." Ketika Faraday mengundurkan diri dari Royal Institution sesudah bekerja hampir 50 tahun, dia mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang telah bekerja sama dengan dia. Dia tidak lupa untuk "terlebih dahulu berterima kasih kepada Tuhan, untuk semua karunia- Nya". ILMUWAN JENIUS YANG TAK DIRAGUKAN Tata bahasa dan ejaan Faraday yang buruk menunjukkan bahwa dia tidak berpendidikan formal, tapi kepiawaiannya sebagai ilmuwan tidak diragukan. Dia meninggal tanggal 25 Agustus 1867. Hanya 14 tahun kemudian, pengadaan listrik bagi masyarakat umum telah menjadi kenyataan. Sejak itu, temuan-temuannya dalam bidang kelistrikan terus berpengaruh besar dalam hidup kita sehari-hari. Dalam biografi tentang Faraday, L.P. Williams menulis: "Kerendahan hatinya yang tulus disebabkan kesadarannya yang mendalam akan utangnya kepada Pencipta-nya. Bahwa Michael Faraday, miskin dan tak berpendidikan, putra dari seorang pandai besi keliling dan seorang gadis desa, diperkenankan melihat sekilas keindahan hukum abadi alam, merupakan sumber keheranan yang tidak ada habisnya bagi dia." Diambil dan disunting seperlunya dari: Judul buku: Para Ilmuwan Mempercayai Ilahi Judul asli artikel: Michael Faraday (1791 -- 1867) Penulis: Ann Lamont Penerjemah: Lilian D. Tedjasudhana Penerbit: Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF, Jakarta Halaman: 110 -- 119 + Artikel Khusus _____________________________________________________ MENYELAMATKAN BUMI MELALUI GEREJA Kita sering kali mendengar pemanasan global di media elektronik dan media cetak. Hutan dibabat orang-orang nakal yang sering disebut "illegal logging". Kita dikejutkan dengan berhasilnya departemen kehutanan bersama aparat keamanan menyelamatkan triliunan rupiah uang negara dari penangkapan illegal logging di Papua baru-baru ini. Kita juga dikejutkan kasus Teluk Buyat yang kontroversial itu. Kita tahu tragedi banjir bandang di Bukit Lawang Kabupaten Karo Provinsi Sumatera Utara. Hal itu semua terjadi akibat ulah rakusnya manusia. Hal itu tidak terjadi apabila manusia memahami keseimbangan alam. Apakah kita pernah membicarakan krisisnya bumi ini di gereja? Seberapa jauh gereja peduli tentang hal itu? Atau, jangan-jangan penghuni gereja termasuk dalam golongan orang-orang rakus itu. Dan, apakah mereka para penyumbang bagunan gereja? Sudah berapa banyak gereja yang menyuarakan jemaatnya agar memelihara bumi? Jangan-jangan para pendeta masih mengkhotbahkan "kuasailah bumi"? Kuasailah bumi dalam pengertian apa yang disampaikan para pendeta? Sudah berapa kali pendeta kita mengkhotbahkan keseimbangan alam? Sebenarnya apakah krisisnya bumi menjadi tugas gereja? Bukankah itu tugas negara? Bagaimana sebenarnya konsep yang benar? Konsep yang benar dalam hal ini agaknya sulit kita cari, karena masih jarang kita dengar. Kita patut prihatin melihat gereja yang masih sibuk mengurus dirinya sendiri tanpa ada tanda-tanda yang menggembirakan. Dari pengamatan saya, baru satu kali pernah terjadi gereja secara institusi bersuara akibat krisis lingkungan. Hal itu pernah dilakukan secara kolektif oleh para pemimpin Huria Kristen Batak Protestan (HKBP), Gereja Kristen Batak Simalungun (GKPS), Gereja Kristen Protestan Indonesia (GKPI), Gereja Kristen Protestan Angkola (GKPA) untuk menolak almarhum PT. Inti Indorayon Utama (PT. IIU) tatkala mau berubah nama menjadi PT. Toba Pulp Lestari (PT. TPL). Itu pun tatkala masyarakat Porsea telah menderita. Secara umum, gereja bertugas untuk membina jemaatnya untuk taat kepada firman Tuhan dan kemudian para jemaat menjadi garam dan terang di tengah-tengah dunia yang penuh kemunafikan ini. Pembinaan itu berfungsi untuk mendorong para jemaat mengabarkan Injil di mana dan ke mana jemaat akan pergi. Kenyataannya, kini penginjilan semakin hari semakin tidak menggema. Kadang pemahaman pluralisme dianggap sebagai toleransi untuk tidak mengabarkan Injil. Semangat pluralisme dianggap seolah-olah membuat kita lupa akan pentingnya pemberitaan Injil. Bahkan, kita tidak jarang mendengar teologi yang mengatakan bahwa ada keselamatan di luar Kristus. Jikalau ada keselamatan di luar Kristus, untuk apa kita mengabarkan Injil Kristus? Di sini saja gereja kini memiliki masalah yang sangat besar. Di satu sisi, gereja yang memiliki semangat penginjilan sering kali lupa akan pembinaan jemaat untuk melestarikan keseimbangan alam. Di sisi lain, gereja yang lupa penginjilan sangat bersemangat menyuarakan pelestarian lingkungan walaupun masih dalam tahap wacana. Pola hidup kedua gereja ini belum pada tahap yang ideal sebagai umat Allah. Kita sangat jarang melihat gereja yang semangat penginjilannya tinggi menunjukkan jemaat dengan pola hidup sederhana. Celakanya, ada gereja yang menawarkan kemakmuran hidup dengan mengatakan bahwa mengikuti Yesus, hidup adalah mapan secara ekonomi, sebab kemiskinan adalah kutuk. Saya pribadi sangat miskin secara materi. Apakah saya ini kutuk dari Allah? Saya kira pendapat ini sungguh memprihatinkan. Di tengah kemiskinan materi yang saya miliki, tiap hari, jam, menit, detik saya selalu mengucap syukur karena kebaikan Tuhan. Apakah pemilik materi lebih bahagia dari hidup saya? Bagi saya, kesederhanaan hidup, memberi hidup bagi sesama adalah syarat untuk menyelamatkan bumi yang diobok-obok para konsumerisme. Kerusakan alam telah menimbulkan berbagai penyakit, kemiskinan kelompok masyarakat pinggiran, penggundulan hutan telah memiskinkan masyarakat di sekitar hutan. Sementara hasil hutan dinikmati para konsumerisme yang umumnya tinggal di perkotaan. Melihat semakin kritisnya alam, khususnya di Indonesia, maka gereja harus terpanggil memberikan kontribusi. Kita harus sadar, bahwa kerusakan lingkungan bersumber dari perilaku manusia. Perilaku kolektif manusia yang konsumtif telah mengakibatkan kerusakan lingkungan. Kita memahami bahwa bumi ini menjadi tanggung jawab kita kepada Tuhan. Oleh sebab itu, pelestarian bagi umat Kristus semestinya menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari penginjilan. Jikalau kita telah menerima Injil Yesus Kristus, semestinya kita menjadi pelopor untuk melestarikan lingkungan hidup dengan cara memulai diri sendiri, komunitas Kristen yang kemudian bersama-sama dengan umat lain untuk melestarikan lingkungan hidup. *) Untuk melihat kelanjutan artikel ini, silakan berkunjung ke alamat URL di bawah. Diambil dan disunting seperlunya dari: Nama situs: e-Artikel Penulis: Gurgur Manurung Alamat URL: http://artikel.sabda.org/menyelamatkan_bumi_melalui_gereja + Sisipan ____________________________________________________________ DAPATKAN KUMPULAN BAHAN NATAL DI NATAL.SABDA.ORG Bulan November telah tiba. Kami yakin Anda yang aktif di pelayanan pasti sudah mulai berpikir untuk mempersiapkan Natal, bukan? Nah, dengan gembira kami menginformasikan bahwa Yayasan Lembaga SABDA telah menyediakan wadah di situs "natal.sabda.org" bagi setiap pelayan Tuhan agar bisa saling berbagi bahan-bahan Natal dalam bahasa Indonesia. Ada banyak bahan yang bisa didapatkan, seperti Renungan Natal, Artikel Natal, Cerita/Kesaksian Natal, Drama Natal, Puisi Natal, Tips Natal, Bahan Mengajar Natal, Blog Natal, Resensi Buku Natal, Review Situs Natal, e-Cards Natal, Gambar/Desain Natal, Lagu Natal, dan bahkan sarana diskusi tentang topik Natal. Yang istimewa adalah situs "natal.sabda.org" dirancang sebagai situs yang interaktif, sehingga pengunjung dapat mendaftarkan diri untuk berpartisipasi aktif dengan mengirimkan tulisan, menulis blog, memberikan komentar, dan mengucapkan selamat Natal kepada rekan pengunjung lain. Jadi, tunggu apa lagi? Segera kunjungi situs "natal.sabda.org". Mari berbagi berkat pada perayaan hari kedatangan Kristus ke dunia 2000 tahun yang lalu ini dengan menjadi berkat bagi kemuliaan nama-Nya. ==> http://natal.sabda.org/ PUBLIKASI YLSA SUDAH MERAMBAH FACEBOOK Puji Tuhan, kerinduan YLSA (lihat http://blog.sabda.org/2009/09/18/ylsa-merambah-ke-facebook/) untuk merambah ke Facebook akhirnya terlaksana juga. Sekarang, hampir semua publikasi YLSA sudah memiliki sebuah halaman di Facebook. Berikut adalah daftar halaman Facebook publikasi YLSA beserta alamat URL-nya. - Bio-Kristi (http://fb.sabda.org/biokristi) - e-BinaAnak (http://fb.sabda.org/binaanak) - e-Buku (http://fb.sabda.org/buku) - e-Doa (http://fb.sabda.org/doa) - e-Humor (http://fb.sabda.org/humor) - e-JEMMi (http://fb.sabda.org/misi) - e-Konsel (http://fb.sabda.org/konsel) - e-Penulis (http://fb.sabda.org/penulis) - e-Reformed (http://fb.sabda.org/reformed) - e-Wanita (http://fb.sabda.org/wanita) - Kisah (http://fb.sabda.org/kisah) - e-Leadership (http://fb.sabda.org/lead) - ICW (http://fb.sabda.org/icw) Melalui sarana Facebook ini, kami berharap para pelanggan publikasi YLSA dapat semakin akrab berinteraksi. Mari kita warnai Facebook dengan persekutuan antaranak-anak Tuhan yang menjadi berkat bagi banyak orang. Biarlah nama-Nya saja yang semakin dipermuliakan! ______________________________________________________________________ Pimpinan redaksi: Kristina Dwi Lestari Staf redaksi: Sri Setyawati Isi dan bahan menjadi tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) BIO-KRISTI 2009 YLSA -- http://www.ylsa.org/ Situs Katalog -- http://katalog.sabda.org/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ______________________________________________________________________ Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`) Alamat berlangganan: < subscribe-i-kan-bio-kristi(at)hub.xc.org > Alamat berhenti: < unsubscribe-i-kan-bio-kristi(at)hub.xc.org > Kontak redaksi: < biokristi(at)sabda.org > Alamat situs: http://biokristi.sabda.org/ Alamat forum: http://biokristi.sabda.org/forum/ Arsip Bio-Kristi: http://www.sabda.org/publikasi/Bio-Kristi Blog SABDA: http://blog.sabda.org/ Fan Page Bio-Kristi di Facebook : http://fb.sabda.org/biokristi ____________________BULETIN ELEKTRONIK BIO-KRISTI_____________________
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |