Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/bio-kristi/42 |
|
Bio-Kristi edisi 42 (12-10-2009)
|
|
Buletin Elektronik BIO-KRISTI (Biografi Kristiani) ______________________Edisi 042, Oktober 2009_________________________ Isi Edisi Ini: - Pengantar - Riwayat: John Wesley: Pengkhotbah yang Memiliki Semangat Tinggi dalam Mengabarkan Injil - Karya: Clement dari Alexandria: Filsuf Kristen Pertama - Tahukah Anda: Latar Belakang Penamaan Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru - Surat Anda: Terima Kasih SABDA - Sisipan: Perayaan 15 Tahun SABDA 12 -- 16 Oktober 2009 + Pengantar __________________________________________________________ Salam sejahtera, Nama John Wesley bukanlah nama yang asing di antara deretan nama-nama besar para tokoh Kristen. Khotbahnya-khotbahnya dipakai Tuhan untuk membawa banyak jiwa mengenal Kristus. Clement dari Alexandria pun demikian; seorang tokoh Kristen besar. Ia memberikan kontribusi besar dalam perkembangan teologi dan filsafat Kristen. Bagaimana kisah hidup dan karya mereka? Dapatkan informasi selengkapnya di edisi ini. Selain itu, bertepatan dengan momen 15 tahun SABDA dalam pelayanan "Biblical Computing", kami juga menghadirkan sebuah informasi mengenai latar belakang pemberian nama Kitab Perjanjian Lama dan Baru. Kiranya dapat menambah wawasan. Selamat menyimak. Tuhan memberkati. Pimpinan Redaksi Bio-Kristi, Kristina Dwi Lestari http://www.sabda.org/publikasi/Bio-Kristi http://biokristi.sabda.org/ ______________________________________________________________________ Tuhan telah mengubah kesedihan kita menjadi sukacita. Clemens dari Alexandria -- Teolog + Riwayat ____________________________________________________________ 1703 -- 1791 Pengkhotbah JOHN WESLEY: PENGKHOTBAH YANG MEMILIKI SEMANGAT TINGGI DALAM MENGABARKAN INJIL Pada abad ke-18, Gereja Inggris (Church of England) tidak terlibat dalam isu-isu keagamaan maupun sosial saat itu. Kepemimpinan dalam gereja tersebut sebagian besar diduduki oleh orang-orang yang diangkat berdasarkan kepentingan politik. Kependetaannya diselimuti kedunguan, dan orang gereja yang tulus jarang ada. Bahkan pengaruh rasionalisme dan deisme (kepercayaan yang didasarkan pada akal semata) dalam kependetaannya membuat Gereja Anglikan tidak menyadari kebutuhan rohani jemaatnya. Keberhasilan besar John Wesley adalah melihat perlunya membawa agama kepada orang banyak yang terabaikan itu. Wesley lahir di Epworth, Lincolnshire, pada 17 Juni 1703. Dia adalah anak ke-15 dari 19 anak Samuel Wesley, seorang pendeta Anglikan yang melaksanakan tugas penggembalaannya dengan serius dan menanamkan hal ini kepada anaknya. Ibu John, seorang wanita dengan tingkat kerohanian yang tinggi, mendidik anak-anaknya dengan ketat dan tegas berdasarkan aturan-aturan moral kekristenan, menanamkan dengan kuat konsep belas kasih, kepedulian, dan tugas keagamaan. Tahun 1714, Wesley masuk ke Charterhouse School, dan Christ Church, Oxford, pada tahun 1720. Setelah menerima gelar "Bachelor of Arts" (BA) pada 1724, ia ditahbiskan menjadi diaken di Gereja Inggris pada tahun 1725 dan dipilih sebagai anggota pengurus Lincoln College, Oxford, pada tahun 1726. Pada tahun berikutnya, dia menjadi asisten ayahnya yang adalah seorang pendeta dan kemudian dinobatkan sebagai pendeta pada tahun 1728. Kembali ke Oxford pada 1729, Wesley, selain mengerjakan tugas-tugasnya sebagai pengurus di Lincoln, juga aktif di persekutuan rohani tempat saudaranya, Charles, biasa bersekutu. Holy Club, yang disebut "Metodis" oleh para kritikusnya, berkumpul secara rutin untuk berdiskusi dan belajar. Para anggota kelompok ini bersatu dalam doa, menghadiri ibadah gereja, mengunjungi narapidana, dan memberi bantuan pada orang yang membutuhkan. Holy Club adalah salah satu tempat di mana Wesley sangat memberi pengaruh, dan dia segera menjadi pemimpin kelompok itu. PELAYANAN DI GEORGIA Didukung dengan pengalaman selama bertahun-tahun di Oxford dan keinginan untuk menerapkan prinsip-prinsip Holy Club di tempat lain, Wesley menerima undangan James Oglethorpe pada tahun 1735 untuk menjadi pendeta di koloni Georgia yang baru saja dibangun. Bersama saudaranya, Charles, Wesley menghabiskan masa 2 tahun yang mengecewakan di dunia baru tersebut. Meskipun bersemangat menyebarkan Injil, dia ditolak oleh para kolonis dan diterima dengan tidak antusias oleh orang-orang Indian. Selain itu, dia juga terlibat dalam masalah percintaan, yang membawanya dalam publisitas yang tidak diinginkan -- terlibat dalam kasus pengadilan. Tahun 1737, Wesley kembali ke Inggris. Selama tinggal di Georgia, Wesley bukannya tidak mendapatkan apa-apa. Setelah dan selama perjalanan 2 tahunnya tinggal di Georgia, dia benar-benar dipengaruhi oleh para misionaris Moravian. Rasa percaya diri dan komitmen spiritual mereka dalam kesalehan praktis, membuatnya terkesan. PERTOBATAN DAN KHOTBAH Di Inggris, Wesley terus menjalin hubungan dengan orang-orang Moravian. Dalam salah satu pertemuan mereka di Aldersgate Street, London, pada 24 Mei 1738, dia mengalami pertobatan ketika mendengarkan pembacaan pendahuluan Marthin Luther tentang Surat Roma. "Saya percaya pada Kristus, Kristus saja, yang memberi keselamatan, dan saya mendapat suatu jaminan, bahwa Dia telah mengambil dosa-dosa saya, menyelamatkan saya dari penghukuman dan kematian karena dosa." Melalui komitmen pribadi ini, walaupun kemudian hubungannya dengan orang-orang Moravian rusak, Wesley dikaruniai kerinduan untuk menyampaikan pesan ini ke seluruh Inggris. Menemui para pendeta tidak simpatik atau masa bodoh dan sebagian besar pendeta memusuhinya sampai-sampai menutup pintu gereja mereka baginya, dengan meneladani apa yang dilakukan para pengkhotbah seperti George Whitefield, Wesley memulai pelayanan keliling yang berlangsung selama lebih dari 50 tahun. Terpaksa berkhotbah di luar gereja membuatnya terbiasa berkhotbah di luar ruangan, dan kemudian mulai menjangkau banyak orang, khususnya di kota-kota, tentang sesuatu yang sangat tidak diperhatikan oleh Gereja Inggris. Wesley, seorang pria kecil (dengan tinggi badan 5 kaki 6 inci dan berat 120 pon), selalu harus berdiri di atas kursi atau podium ketika dia berkhotbah. Rata-rata dia berkhotbah lima belas kali seminggu, dan jurnal pribadinya mengindikasikan bahwa dia berkhotbah sebanyak lebih dari 40.000 kali selama kariernya, bepergian menyusuri seluruh penjuru Inggris -- yang bila ditotal adalah lebih dari 250.000 mil -- selama masa ketika jalanan sering kali hanyalah tanah lumpur. Berkhotbah bukanlah hal yang mudah; orang banyak sering kali tidak bersahabat. Namun, Wesley cepat belajar seni berbicara dan, meski ditentang, khotbah-khotbahnya mulai mendapatkan perhatian masyarakat. Banyak orang segera bertobat, berkali-kali menunjukkan tanda-tanda fisik, seperti serangan tiba-tiba atau tidak sadarkan diri. ORGANISASI METHODISM Sejak awal, Wesley memandang gerakannya sejalan dengan Gereja Inggris; tidak bertentangan. Namun, ketika dia berhasil membuat banyak orang di seluruh Inggris bertobat, orang-orang itu membentuk komunitas-komunitas yang Wesley harapkan memiliki peran yang sama dalam ranah Anglikan seperti halnya ordo monastik di Gereja Katholik Roma. Dia terus-menerus mengambil bagian yang agak otoriter dalam kehidupan komunitas itu, mengunjungi mereka secara berkala, menyelesaikan perselisihan, dan mengeluarkan orang-orang yang suka melawan. Konferensi tahunan dari seluruh gerakan memberinya kesempatan untuk membuat kebijakan. Di bawah kepemimpinannya, setiap komunitas dibagi-bagi dalam "kelas" yang mengurus masalah keuangan, dan "kelompok" yang merancang standar moralitas pribadi. Selain itu, Wesley menulis banyak karya teologis dan menyunting 35 volume literatur Kristen untuk kemajuan masyarakat. Seorang pemimpin yang tidak pernah lelah dan sempurna, dia menjaga gerakannya terus berhasil dengan baik meskipun muncul berbagai pertentangan. Namun, pertentangan yang terus-menerus antara pendeta Anglikan, ditambah dengan penolakan mereka untuk menahbiskan pendeta Metodis, memaksa Wesley memisahkan diri menjelang akhir hidupnya. Tahun 1784, dia membuat deklarasi yang mengamankan keabsahan kaum Metodis setelah kematiannya. Pada tahun yang sama, dengan enggan dia menobatkan dua orang untuk melayani sebagai "pemimpin" kaum Metodis di Amerika Utara. Dia terus berusaha menyediakan para pendeta untuk Inggris, tetapi dengan sangat hemat dan dengan sangat ragu-ragu. Wesley selalu mengatakan bahwa dia secara pribadi setia terhadap Gereja Inggris. Metodisme memiliki dampak penting terhadap masyarakat Inggris. Metodisme membawa agama kepada banyak orang yang, melalui pergeseran populasi yang diakibatkan oleh revolusi industri, tidak dijangkau oleh gereja Anglikan. Selain itu, Metodisme membawa manfaat pada banyak hal dalam Gereja Inggris maupun jemaat yang tidak setuju. Dengan menekankan moralitas, disiplin diri, dan penghematan untuk kelas-kelas yang dihilangkan, beberapa sejarawan menganggap Wesley sebagai kekuatan utama yang menjaga Inggris bebas dari revolusi dan meluasnya kegelisahan sosial pada zamannya. Dia sendiri secara politik konservatif, seorang pengkritik demokrasi, dan musuh revolusi Amerika maupun Perancis. Selama hidupnya, orang yang paling Wesley percaya adalah saudara laki-laki dan rekan kerjanya, Charles, komposer sejumlah himne terkenal. Wesley, yang kesehatannya luar biasa baik, tetap aktif hingga akhir hidupnya, menyampaikan khotbah terakhirnya pada suatu pertemuan luar ruangan, 4 bulan sebelum kematiannya pada 2 Maret 1791 di London. (t/Ratri) Diterjemahkan dan disesuaikan dari: Nama situs: Answers.com Judul asli artikel: John Wesley Penulis: Tidak dicantumkan Alamat URL: http://www.answers.com/topic/john-wesley + Referensi __________________________________________________________ Ada satu tetangga John Wesley yang menjulukinya "bara yang meletup". Julukan itu semakin mendekati kenyataan ketika Wesley menginjak usia dewasa. Sosok John Wesley menjadi orang yang memberkati banyak orang melalui khotbah dan kehidupannya. Silakan simak artikel lain tentang John Wesley di alamat-alamat berikut ini. a. John Wesley ==> http://biokristi.sabda.org/john_wesley b. John Wesley Bara yang Meletup ==> http://misi.sabda.org/john_wesley_bara_yang_meletup + Karya ______________________________________________________________ 150 -- 215 Filsuf Kristen, Bapa Gereja CLEMENT DARI ALEXANDRIA: FILSUF KRISTEN PERTAMA Clement dari Alexandria (Titus Flavius Clement) yang hidup kira-kira pada tahun 150 -- 215 adalah filsuf Kristen pertama dan salah satu guru yang paling terkenal di Gereja Alexandria (Church of Alexandria). Dia terkenal karena usahanya menyatukan filosofi Yunani dengan ajaran-ajaran Kristen dan menarik sejumlah besar penyembah berhala ke gereja. Semangatnya terhadap filosofi, khususnya pada ajaran-ajaran Plato, berperan besar dalam penyebaran agama Kristen di Yunani. Dari dulu hingga sekarang, ia dianggap sebagai tokoh yang sangat tidak ortodoks dan kontroversial dalam sejarah gereja. BIOGRAFI Titus Flavius Clement lahir kira-kira pada pertengahan abad ke-2. Beberapa ahli menyebut Athena sebagai tempat kelahirannya dan hal ini didukung dengan karakter klasik Yunani pada dirinya. Orang tuanya adalah pemuja berhala yang kaya dan memiliki beberapa kedudukan sosial. Clement pernah tinggal di Yunani, Italia, dan Palestina sebelum akhirnya menetap di Mesir. Saat mencari seorang guru rohani, dia datang kepada Pantaenus, kepala sekolah katekis di Alexandria, dan akhirnya meneruskannya menjadi direktur sekolah itu. Clement mengajarkan Injil dan doktrin Kristen kepada orang-orang yang akan baptis, mengundang orang-orang yang menyembah berhala dan petobat baru untuk mendengarkan ajarannya. Salah satu muridnya yang paling terkenal adalah Origen. Pada tahun 202, Kaisar Roma, Septimius Severus, mulai menganiaya orang-orang Kristen dengan lebih kejam dan menutup sekolah katekis di Alexandria, memaksa Clement untuk meninggalkan Asia Minor. Dia diyakini meninggal kira-kira sebelum tahun 215. KARYA LITERATUR Karya trilogi yang mewakili ide-ide terpenting Clement adalah susunan Protreptikos (Exhortation to Conversion/Nasihat untuk Bertobat), Paidagogos (Moral Tutor/Ajaran Moral), dan Stromateis (Miscellany/Bunga Rampai). Dalam karya literaturnya yang berani, Clement berusaha memajukan kekristenan untuk orang-orang percaya dalam bentuk literatur sekuler tradisional. Ada kemajuan sistematis dalam tiga karya utama ini: yang pertama ditujukan kepada para penyembah berhala yang belum bertobat, yang kedua untuk orang-orang Kristen baru, dan yang ketiga orang-orang percaya yang sudah mencapai kedewasaan iman. Protreptikos berbentuk suatu pendahuluan yang mengajak pembaca untuk mendengarkan, bukan mendengarkan legenda-legenda mistis tentang dewa-dewi, tetapi "lagu baru" tentang "Logos", awal dari segala sesuatu dan pencipta dunia. Dia mengungkapkan apa yang dia sebut kebodohan penyembahan berhala dan misteri-misteri penyembahan berhala, praktik-praktik homoseks orang-orang Yunani yang memalukan, dan horor korban persembahan kepada berhala. Dia berpendapat bahwa para filsuf dan penyair Yunani hanya menebak kebenaran, sedangkan para nabi memberikan jalan langsung pada keselamatan, dan kini Logos yang ilahi menyatakan secara langsung akan membangkitkan semua hal baik dalam jiwa seseorang dan membimbingnya menuju kekekalan. Setelah hal-hal tersebut di atas menjadi dasar pengetahuan kebenaran yang sejati, dalam Paidagogos, Clement membangun etika kristen yang lebih sistematis. Dia berbicara tentang "paidagogos" atau tutor sebagai Logos ilahi yang menuntun orang-orang Kristen bahkan dalam kegiatan sehari-hari yang paling biasa sekalipun, seperti makan dan tidur. Seperti Stoic Epictetus, Clement percaya bahwa kebajikan yang sejati menunjukkan dirinya sendiri melalui bukti-bukti eksternal yang muncul dalam cara hidup orang-orang percaya yang alami, sederhana, dan moderat. Stromateis berbicara lebih jauh lagi. Yang dituju adalah kesempurnaan hidup orang-orang Kristen dari awal hingga pengetahuan yang utuh. Stromateis berusaha, berdasarkan Alkitab dan tradisi, memberikan penjelasan iman Kristen yang bisa menjawab segala tuntutan orang-orang terpelajar dan memimpin para pelajar ke dalam realita terdalam keyakinannya. Clement memberinya judul Stromateis karena karya ini berhubungan dengan berbagai macam hal. Dia bermaksud membuat satu buku saja sebenarnya, tetapi pada kenyataannya setidaknya ada tujuh buku yang dihasilkan, itu pun tidak semua subjek dipaparkan. Tidak adanya hal-hal tertentu yang telah dijanjikan telah mendorong para ahli untuk mempertanyakan apakah dia menulis buku kedelapan, dan berbagai usaha telah dilakukan untuk mengetahuinya, termasuk ditelitinya potongan-potongan pakta yang ada bersama jenazahnya. Kutipan-kutipan yang disangka buku kedelapan pada naskah Stromata abad ke-11 bukanlah bagian dari Hypotyposes yang ditulis oleh Clement. Selain trilogi luar biasa itu, satu-satunya karya lengkap yang dirawat adalah traktat yang berjudul "Who is the Rich Man that Shall Be Saved?" (Siapakah Orang Kaya yang Akan Diselamatkan?). Traktat ini didasarkan pada Markus 10:17-31 dan memberikan prinsip bahwa bukan kekayaan mereka yang akan membuat mereka mendapatkan penghukuman, namun penyalahgunaan kekayaan itu. Ada juga beberapa penggalan traktat tentang "Passover" (perayaan Paskah kaum Yahudi), yang menentang posisi Quartodecimanism Melito of Sardis dan hanya satu bagian dari "Ecclesiastical Canon" yang menentang kaum Judaizer. Beberapa karya lain hanya diketahui judulnya saja. KONTRIBUSI UNTUK TEOLOGI KRISTEN Kontribusi utama Clement bagi perkembangan doktrin gereja adalah usahanya untuk merekonsiliasi ajaran-ajaran Kristen dengan para filsuf Yunani kuno. Dia sendiri adalah sosok yang kompleks. Hal ini dapat dilihat saat ia menoleransi dan bahkan merangkul filosofi non-Kristen. Ini adalah sifat khas yang dimilikinya, bahwa dia hanya melihat permukaan dan ketidaksetujuan yang sifatnya sementara saja saat orang lain menemukan pertentangan yang mendasar. Clement bisa merekonsiliasi, dan bahkan menyatukan, pandangan-pandangan yang berbeda sampai kepada batas yang membuat upaya untuk menghubungkannya dengan sistem individual tertentu menjadi tidak mungkin dilakukan. Dia mengganti metode apologetik dengan metode konstruktif atau sistematik, mengubah tradisi gereja yang sederhana menjadi teologi dogmatik yang ilmiah. Pada masa Clement, banyak orang menganggap bahwa filosofi adalah ciptaan Iblis. Yang lain memandang para filsuf sebagai orang yang tidak normal, dan Clement sendiri mengatakan bahwa para filsuf berutang banyak pengetahuan terhadap tulisan-tulisan dalam Perjanjian Lama. Namun, dia mengatakan, "bahwa filosofi pada dasarnya adalah tuntunan Allah" (Stromateis i, I). Clement melihat filosofi Yunani bukan sebagai sesuatu yang tidak relevan atau bertentangan dengan kekristenan, tetapi sebagai suatu tahap awal pewahyuan kebenaran Tuhan untuk umat manusia melalui Logos yang terus berlangsung. Seperti hukum Musa yang merupakan "paidagogos" bagi orang-orang Yahudi yang menyiapkan mereka untuk menerima Mesias, Clement percaya bahwa Tuhan juga menggunakan filosofi untuk menginformasikan orang-orang Yunani dan akhirnya memimpin mereka kepada kepenuhan kebenaran di dalam Kristus. Pewahyuan yang diberikan melalui hukum dan nabi-nabi pada masa Perjanjian Lama, apalagi pewahyuan langsung dari inkarnasi Logos dalam Kristus Yesus, jauh melebihi pengetahuan Yunani kuno. Namun, Clement tidak menerima semua sekolah filosofi Yunani; dia mencela kaum Sophist dan Hedonist dari sekolah sekolah Epicurus. Meski umumnya sikapnya menunjukkan ketidaksetujuannya dengan segala hal yang berkaitan dengan Stoicisme, dia dengan jelas menaruh hormat pada perpaduan Stoicisme dan Platonisme yang mengarakterisasi pemikiran religius dan etis para golongan terpelajar pada masanya. Dalam ekspresi etisnya, dia sangat dipengaruhi oleh Plato dan Stoic (sebuah sekolah filosofi) dan banyak menggunakan terminologi mereka. Clement memuji Plato karena menegaskan tujuan utama manusia dalam hidup adalah menjadi serupa dengan Tuhan. Dia melihat deskripsi Plato tentang Tuhan yang transenden dan tidak berwujud adalah akurat dan sesuai dengan Alkitab. Pengajarannya juga melibatkan etika bersikap Stoic, penekanan keinginan, dan pemenuhan kewajiban moral, dan deskripsinya tentang Gnostic yang sempurna sangat mirip dengan definisi Stoic tentang manusia yang bijaksana. Clement menasihati murid-muridnya untuk membuang rantai kedagingan sejauh mungkin, agar hidup seolah-olah di luar tubuh, dan dengan demikian, semakin meninggalkan hal-hal duniawi. Dia adalah orang Yunani sejati dalam bersikap, namun sikap idealnya yang tertinggi adalah pembekuan segala kasih yang mungkin saja menganggu jiwa dalam kariernya. Clement merangkul cita-cita etis-religius yang tinggi ini sebagai keberhasilan dari kesempurnaan manusia dalam kesatuannya dengan Tuhan -- yang filosofi Yunani, sejak zaman Plato, sudah upayakan -- dan menghubungkannya dengan kekristenan dan tradisi gereja. Baginya, masuk akal bila kesimpulan filosofis orang-orang Yunani sangat mirip dengan keyahudian mereka. Dia percaya, semua manusia diberkati oleh Tuhan dengan "pikiran untuk berbagi" -- suatu intuisi alami yang mencari kebenaran dan kebajikan. Tuhan juga menyatakan kebenaran-Nya kepada semua orang dari segala zaman melalui pewahyuan ilahi. Clement juga menekankan kepentingan permanen filosofi bagi kepenuhan pengetahuan Kristen. Dengan sukacita, dia menjelaskan hubungan antara pengetahuan dan iman, dan dia dengan tajam mengkritik mereka yang tidak mau memanfaatkan filosofi. Dia menjelaskan pentingnya pemahaman rohani yang lebih tinggi, atau "gnosis", yang dengan jelas dia bedakan dari "gnosis" yang ditegaskan oleh Gnostic. Dia mengajarkan bahwa iman adalah dasar dari segala pengetahuan dan keduanya itu diberikan kepada manusia oleh Kristus. Seperti Plato, Clement memandang dunia sebagai suatu organisme utuh yang kemudian dapat dilihat oleh manusia. Pengetahuan yang lebih besar akan Tuhan dan dunia memungkinkan orang-orang percaya untuk benar-benar memahami apa yang dia percayai, dan inilah kesempurnaan iman. Untuk mencapai "pengetahuan iman" ini, yang jauh lebih tinggi dari filosofi "iman perkiraan", benar-benar diperlukan. Bahkan, Clement menganggap kekristenan sebagai filosofi yang benar dan Kristen yang sempurna adalah "Gnostic" yang sejati. Termasuk dalam filosofi yang benar ini adalah kebebasan dari dosa dan pencapaian kebajikan. Karena semua dosa berakar dari ketidaktaatan, maka pengetahuan akan Tuhan dan kebaikan diikuti oleh tindakan yang baik. Dia menolak konsep Gnostic tentang predestinasi mutlak dan perbedaan antara orang "psychic" (mental) dan "pneumatic" (jiwa). Dia percaya pada kebebasan untuk melakukan hal-hal baik -- bahwa semua orang ditakdirkan untuk sempurna bila mereka mau melakukannya. Clement memahami gnosis Kristen ini sebagai karya Logos, yang melaluinya hubungan Tuhan dengan dunia dan pewahyuan-Nya dipelihara. Dia memandang Tuhan secara transenden sebagai suatu Makhluk yang utuh. Meski kebaikan-Nya beroperasi dalam penciptaan bumi, esensi keilahian-Nya kekal, cukup, dan mampu menanggung penderitaan. Logos adalah yang paling dekat dengan Bapa, yang kekuatan-Nya berasal dari Diri-Nya sendiri, tetapi baik Anak maupun Roh Kudus adalah "kuasa yang pertama diciptakan". Mereka adalah tahap-tahap yang tertinggi dalam skala makhluk cerdas, dan Clement membedakan Logos-Anak dari Logos yang keberadaannya di dalam Tuhan adalah kekal, dan ini menjadi dasar tindakan Photius yang "menurunkan Anak dalam deretan mahkluk ciptaan". Logos terpisah dari dunia sebagai prinsip penciptaan dan penuntun. Jadi, hidup yang alami adalah hidup seturut kehendak Logos. Deskripsi Clement tentang inkarnasi agak bersifat Docetic meski ia menolak Gnostic Docetism. Dia mengatakan bahwa Tubuh Kristus bukanlah subjek bagi kebutuhan manusia. Kristus adalah Dokter yang baik, dan obat yang Dia berikan adalah menyampaikan gnosis yang menyelamatkan, yang membawa manusia dari penyembahan berhala menuju kepada iman dan dari iman ke tingkat pengetahuan yang lebih tinggi. Bagi Clement, cara untuk bersatu dengan Allah hanyalah melalui gereja. Penyampaian gnosis diikat oleh ordo kudus, yang memberikan cahaya dan kehidupan yang ilahi, dan iman sederhana dari orang Kristen yang sudah dibaptis berisi seluruh inti pengetahuan tertinggi. Melalui Ekaristi, orang-orang percaya disatukan dengan Logos dan Roh Kudus dan mencetak orang-orang yang jujur. Meskipun Clement pada awalnya memberikan konsep rohani yang masih murni tentang gereja, urgensi kontroversinya dengan Gnostic memaksanya untuk lebih menekankan gereja sebagai institusi resmi. Suatu kutipan dari "Mar Saba letter", yang dipertalikan dengann Clement dari Alexandria, adalah satu-satunya bukti kemungkinan adanya "Secret Gospel of Mark" (Injil Rahasia Markus). Beberapa teolog dan pengurus gereja pada masa selanjutnya menentang pandangan-pandangan Clement. Meski hari peringatannya secara tradisional diperingati pada 4 Desember, Paus Clement VIII menghapus nama Clement dari martirologi Roma karena tulisan-tulisannya yang tidak ortodoks. (t/Ratri) Diterjemahkan dari: Nama situs: New World Encyclopedia Judul asli artikel: Clement of Alexandria Penulis: Tidak dicantumkan Alamat URL: http://www.newworldencyclopedia.org/entry/Clement_of_Alexandria + Tahukah Anda? ______________________________________________________ LATAR BELAKANG PENAMAAN ALKITAB PERJANJIAN LAMA DAN PERJANJIAN BARU Kata perjanjian dalam "PL" dan "PB" adalah terjemahan dari bahasa Yunani, "diatheke". Dalam Yer. 31:31, dinubuatkan perjanjian baru yang akan mengganti perjanjian yang dibuat Yahweh dengan bangsa Israel di padang pasir (band. Kel. 24:7-8). "Ia berkata-kata tentang perjanjian yang baru, Ia menyatakan yang pertama sebagai perjanjian yang telah menjadi tua" (Ibr. 8:13). Para penulis PB melihat penggenapan nubuat tentang perjanjian baru itu dalam keadaan baru yang dimulai dengan karya Kristus; firman-Nya sendiri waktu Ia mengadakan Perjamuan Kudus (1 Kor. 11:25) menjadi dasar dari tafsiran di atas. Kitab-kitab PL disebut demikian karena hubungannya yang erat dengan sejarah "perjanjian tua" itu; Kitab-kitab PB disebut demikian karena merupakan dokumen-dokumen dasar dari "Perjanjian Baru". Suatu pendekatan pada pemakaian umum istilah "Perjanjian Lama" dapat kita baca dalam 2 Kor. 3:14, "jika mereka membaca perjanjian lama, walaupun mungkin Paulus memaksudkan Taurat, sebagai dasar dari PL, dan bukan sebagai segenap berkas dari Alkitab Ibrani." Istilah-istilah "Perjanjian Lama" (palaia diatheke) dan "Perjanjian Baru" (kaine diatheke) untuk kedua kumpulan kitab itu, mulai dipakai secara umum oleh orang Kristen sejak akhir abad 2; di Eropa Barat, Tertullian kadang-kadang menerjemahkan diatheke dengan instrumentum (suatu dokumen hukum), kadang-kadang dengan testamentum. Kata yang terakhirlah yang tetap hidup -- dalam bahasa Inggris "New Testament" dan bahasa Belanda "Nieuwe Testament". Diambil dan disunting seperlunya dari: Judul buku: Ensiklopedi Alkitab Masa Kini Judul asli artikel: Dua Perjanjian Penyunting: J.D. Douglas Penerbit: Yayasan Komunikasi Bina Kasih (OMF), Jakarta 1994 Halaman: 28 + Surat Anda _________________________________________________________ TERIMA KASIH PELAYANAN SABDA Dari: Putu Arya <doulos_putu<at>> > Untuk semua staf bio-Kristi dan Sabda, saya ucapkan banyak terima > kasih atas kiriman baik renungan, humor dan kisah-kisah serta > kesaksian-kesaksian yang dikirimkan ke e-mail saya. semua itu > sangat membantu pelayanan saya di negeri orang (Korsel) untuk para > pekerja, mahasiswa dan ibu-ibu RT dari Indonesia yang ada di sini. > kami berharap biarlah Tuhan sendiri berkarya lebih heran lagi bagi > Sabda dan Bio-Kristi dan bagian lainnya smoga tambah maju..--cut-- Redaksi: Puji Tuhan! Publikasi Bio-Kristi yang menjadi salah satu bagian dari pelayanan Yayasan Lembaga SABDA (SABDA) dapat senantiasa menjangkau warga Indonesia yang berada di Korea Selatan. Semoga sajian kami semakin memperlengkapi pelayanan Bapak di Korea Selatan. Tuhan Yesus memberkati. + Sisipan ____________________________________________________________ PERAYAAN 15 TAHUN SABDA 12 -- 16 OKTOBER 2009 Kami mengucap syukur untuk kesetiaan dan dukungan yang Anda berikan bagi pelayanan Yayasan Lembaga SABDA (YLSA), khususnya dalam rangka memeriahkan 15 Tahun SABDA. Beberapa kegiatan yang direncanakan telah berjalan dengan baik minggu lalu. Di antaranya: - Peluncuran SABDA Labs <http://labs.sabda.org/> Di situs ini, Anda bisa mendapatkan berbagai informasi seputar SABDA, seperti daftar bahan yang bisa didownload, tutorial instalasi, tutorial SABDA Alkitab, informasi situs, pengembangan-pengembangan program/software SABDA, dan berbagai berita SABDA lainnya. - Peluncuran Gadget "Search SABDA Alkitab" Gadget ini memungkinkan pengunjung situs mencari kata, frasa, ayat Alkitab, nomor Strong, maupun bahan-bahan terkait dengan kata atau frasa tertentu yang tersedia pada SABDA Alkitab. Silakan ambil script gadget ini dan kemudian memasangnya di situs Anda sendiri dari: - http://alkitab.sabda.org/download.php - http://labs.sabda.org/index.php/Pencarian_Alkitab Doakan agar rencana-rencana yang lain juga dapat segera terealisasi. Memasuki minggu kedua bulan Oktober ini, perayaan 15 Tahun SABDA juga masih akan dilanjutkan dengan pengadaan beberapa acara, yakni: 12 Oktober 2009 = Mini Show SABDA Alkitab di Solo (1) Kegiatan ini sudah terlaksana dengan baik. Tim SABDA telah memberi pelatihan pada 20 orang pendeta di Solo pinggiran tentang bagaimana menggunakan situs SABDA Alkitab <http://alkitab.sabda.org>. Doakan agar SABDA menjadi berkat. 13 Oktober 2009 = Peluncuran Facebook Application "Ayat Alkitab", 15 Oktober 2009 = Peluncuran CD Alkitab Audio (TB, BIS) 16 Oktober 2009 = Peluncuran Fitur Download SABDA.net Besar harapan kami Anda mendukung kegiatan di atas dalam doa. Kiranya pelayanan kita bersama ini diberkati oleh Tuhan. Untuk mendapatkan kemajuan yang lebih mantap, kami ingin mengajak Anda memberikan masukan berupa kritik maupun saran. Kirimkan masukan Anda lewat email < fb(at)sabda.org >. Kami percaya masukan Anda akan membantu kelancaran pelayanan YLSA pada masa yang akan datang. Tuhan Yesus memberkati. ______________________________________________________________________ Pimpinan Redaksi: Kristina Dwi Lestari Staf Redaksi: Sri Setyawati Isi dan bahan menjadi tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) BIO-KRISTI 2009 YLSA -- http://www.ylsa.org/ Situs Katalog -- http://katalog.sabda.org/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ______________________________________________________________________ Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`) Alamat berlangganan: < subscribe-i-kan-bio-kristi(at)hub.xc.org > Alamat berhenti: < unsubscribe-i-kan-bio-kristi(at)hub.xc.org > Kontak redaksi: < biokristi(at)sabda.org > Alamat situs: http://biokristi.sabda.org/ Alamat forum: http://biokristi.sabda.org/forum/ Arsip Bio-Kristi: http://www.sabda.org/publikasi/Bio-Kristi Blog SABDA: http://blog.sabda.org/ ____________________BULETIN ELEKTRONIK BIO-KRISTI_____________________
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |