Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/bio-kristi/39 |
|
Bio-Kristi edisi 39 (10-8-2009)
|
|
Buletin Elektronik BIO-KRISTI (Biografi Kristiani) _______________________Edisi 039, Agustus 2009________________________ Isi Edisi Ini: - Pengantar - Riwayat: A.W. Tozer, Seorang Rasul Allah - Referensi - Karya: Rosa Parks, Pejuang Hak Orang Kulit Hitam - Tahukah Anda: Penghargaan untuk Rosa Parks dari Pemerintah Amerika - Surat Anda: Tautan ke Situs Bio-Kristi - Sisipan: 40 Hari Mengasihi Bangsa dalam Doa + Pengantar __________________________________________________________ Salam sejahtera, Salam merdeka! Riuh penghormatan terhadap perjuangan para pahlawan bergema di seluruh pelosok negeri ini, dalam peringatan 64 tahun kemerdekaan bangsa Indonesia. Sebagai bagian dari warga negara Indonesia, sejauh mana peran aktif yang telah kita berikan bagi bangsa ini? Mungkin saat ini perjuangan kita tidak lagi dengan memanggul senjata, namun memberi diri melalui keahlian dan talenta yang telah Tuhan berikan bagi kemajuan bangsa Indonesia. Sementara semangat kebangsaan masih hangat di telinga kita, kami mengajak Anda untuk menengok kisah perjuangan salah seorang pejuang hak kaum kulit hitam di negeri Paman Sam. Dia adalah Rosa Parks. Kasih sebagai pegangan perjuangannya adalah sebuah pelajaran yang harus kita teladani. Apakah "keadilan" atas hak kaum kulit hitam berhasil dia perjuangkan? Silakan simak selengkapnya di kolom "Karya". Namun sebelum itu, riwayat A.W. Tozer akan menjadi informasi pembuka di edisi publikasi Bio-Kristi kali ini. Darinya, kita akan belajar banyak tentang ketaatan kehidupan doa. Selamat menyimak! Biarlah api semangat kita tidak akan pernah padam untuk memberikan sebuah perubahan yang memancarkan kasih Tuhan dalam kehidupan kita. Tuhan Yesus memberkati. Pimpinan Redaksi Bio-Kristi, Kristina Dwi Lestari http://www.sabda.org/publikasi/Bio-Kristi http://biokristi.sabda.org/ ______________________________________________________________________ Pengajaran Alkitab menjadi jalan hidup dan membantu saya menghadapi masalah-masalah sehari-hari Rosa Parks -- Politikus + Riwayat ____________________________________________________________ 1897 -- 1963 Pengkhotbah A.W. TOZER, SEORANG RASUL ALLAH Aiden Wilson Tozer lahir pada 21 April 1897 pada sebuah daerah pertanian kecil di tengah perbukitan berduri Pennsylvania Barat. Dalam waktu singkat, Tozer, demikian dia ingin dipanggil, mendapatkan reputasi dan julukan "nabi abad ke-20". Dengan kemampuannya mengutarakan gagasan secara sederhana tetapi dengan gaya yang kuat, Tozer menggabungkan kuasa Allah dan firman untuk memberi makan jiwa-jiwa yang lapar, menembus hati banyak orang, dan menarik pikiran manusia kepada Tuhan. Ketika dia berumur 15 tahun, keluarga Tozer pindah ke Akron, Ohio. Pada suatu sore, ketika dia berjalan pulang dari tempat kerjanya di Goodyear, dia mendengar seorang pendeta jalanan berkata, "Jika kamu tidak tahu bagaimana supaya diselamatkan ... berserulah kepada Tuhan." Ketika tiba di rumah, dia mendaki tangga sempit ke loteng sambil memikirkan perkataan pendeta itu, Tozer menyerahkan seluruh hidupnya untuk mencari Tuhan. Pada tahun 1919, tanpa mengeyam pendidikan formal, Tozer dipanggil untuk menjadi pendeta sebuah gereja kecil yang letaknya menghadap jalan di Nutter Fort, Virginia Barat. Permulaan yang sederhana itu mendorong dia dan istrinya, Ada Cecelia Pfautz, masuk dalam pelayanan selama 44 tahun bersama The Christian and Missionary Alliance. Dia menghabiskan 31 tahun dari 44 tahun pelayanannya di Chicago`s Southside Alliance Church (Persekutuan Gereja Chicago Bagian Selatan). Jemaat yang terpikat oleh khotbah Tozer berkembang dari delapan puluh menjadi delapan ratus orang. Pada tahun 1950, Tozer terpilih sebagai editor "Alliance Weekly" yang sekarang dikenal sebagai "Alliance Life". Keahlian Tozer adalah kehidupan doanya yang sering kali membawanya berjalan ke altar gereja atau menundukkan wajahnya ke lantai. Dia menulis, "Ketika seseorang berdoa, Ia juga berdoa". Baginya, menyembah Tuhan merupakan hal terpenting dalam hidup dan pelayanannya. "Khotbah dan tulisan-tulisannya merupakan perluasan kehidupan doanya," komentar penulis biografi Tozer, James L. Snyder. Penulis biografi sebelumnya mencatat, "Dia menghabiskan lebih banyak waktu untuk berlutut daripada duduk di depan mejanya." Kecintaan Tozer pada firman Tuhan juga merembes dalam kehidupan keluarganya. Dia memberi pertanyaan kepada anak-anaknya tentang apa yang mereka baca dan membuat cerita pengantar tidur mereka. "Yang paling aku ingat dari ayahku adalah cerita-cerita yang sangat indah yang dia ceritakan", kenang anak perempuannya yang bernama Rebecca. Son Wendell, salah satu dari enam anak laki-laki yang lahir sebelum Rebecca, mengatakan, "Kami semua akan lebih memilih untuk dicambuk oleh ibu daripada diomeli oleh ayah kami." Tahun-tahun terakhir pelayanan Tozer dihabiskan di Avenue Road Church di Toronto, Kanada. Pada hari Senin, 12 Mei 1963, pencarian duniawinya akan Tuhan berakhir ketika dia meninggal akibat serangan jantung dalam usia 66 tahun, hampir 1 minggu setelah menyampaikan khotbah terakhirnya. Pada sebuah pemakaman kecil di Akron, Ohio, di batu nisannya terukir tulisan sederhana: "A Man of God" (Pendeta). Banyak orang bertanya-tanya mengapa tulisan-tulisan Tozer hingga sekarang masih sesegar ketika dia masih hidup. Mengenai hal tersebut, seorang temannya berkata, "Dia meninggalkan kedangkalan, kenyataan, dan hal-hal kecil untuk didiskusikan oleh orang lain .... Buku-buku(nya) masuk ke dalam hati." Leluconnya, baik yang tertulis maupun yang diucapkan, disejajarkan dengan lelucon Will Rogers -- jujur dan sederhana. Dalam satu saat, jemaat bisa tertawa terbahak-bahak dan kemudian duduk diam dalam keheningan yang khusuk. Selama hampir 50 tahun, Tozer berjalan bersama Tuhan. Meskipun telah meninggal, dia terus berbicara, melayani mereka yang sangat ingin mengalami Tuhan. Seperti yang seseorang katakan, "Ia membuat Anda ingin mengenal dan merasakan Tuhan." Hidup dalam Pencarian Akan Tuhan Meskipun A.W. Tozer meninggal pada 1963, kehidupan dan warisan kerohaniannya terus menarik banyak orang untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih dalam tentang Tuhan. Tozer berjalan dalam jalan kehidupan rohani yang tidak dilalui banyak orang, yang dikarakterisasi oleh pencarian akan Tuhan yang penuh kasih dan tak mengenal lelah. Dia rindu untuk tahu lebih banyak tentang Juru Selamat -- bagaimana melayani dan menyembah Dia dengan segenap hidupnya. Sepanjang hidup dan pelayanannya, Tozer mengajak orang-orang percaya untuk kembali ke posisi alkitabiah yang otentik, yang mengarakterisasi gereja mula-mula -- suatu posisi iman dan kekudusan yang dalam. "Dia adalah milik seluruh gereja," kata James Snyder dalam buku berjudul "In Pursuit of God: The Life Of A.W. Tozer". "Dia memeluk kekristenan yang benar di mana pun dia menemukannya." Sepanjang hidupnya, Tozer menggembalakan beberapa gereja Christian and Missionary Alliance dan menulis lebih dari empat puluh buku. Setidaknya ada dua buku tulisan Tozer yang dianggap sebagai buku rohani klasik, "The Pursuit of God" dan "The Knowledge of the Holy" -- sebuah pencapaian yang sangat hebat untuk seseorang yang belum pernah menerima pendidikan teologi secara formal. Kehadiran Tuhan adalah kelas tempat dia belajar. Buku catatan dan peralatannya adalah doa dan tulisan-tulisan orang-orang Kristen dan para teolog pendahulunya -- kaum Puritan dan para pahlawan iman. Pertobatan Tozer untuk menjadi orang Kristen terjadi pada saat dia berusia 17 tahun. Akibatnya, dia merasakan lapar dan haus yang tak pernah terpuaskan atas segala sesuatu tentang Tuhan. Suatu ruangan yang bersih di ruang bawah tanah keluarganya menjadi tempat dia menyendiri, tempat dia bisa berdoa dan merenungkan kebaikan-kebaikan Tuhan. "Tozer pernah menulis, `Aku tahu bahwa Tuhan itu ramah, murah hati, dan sangat mudah untuk hidup bersama-Nya. Baginya, cinta dan anugerah dari Yesus Kristus merupakan kekaguman yang terus berulang,`" tulis Snydner. Meskipun dia tidak bersekolah di sekolah Alkitab atau seminari, Tozer menerima dua gelar kehormatan sebagai doktor. Dia menerima tawaran untuk menggembalakan gereja pertamanya di Virginia Barat pada tahun 1916. Pada Desember 1921, Tozer dan istrinya, Ada, pindah ke Morgantown di mana mereka memiliki tujuh orang anak pertama mereka, enam anak laki-laki dan seorang perempuan. Uang adalah hal yang sangat sulit pada hari-hari pertama pelayanannya. Keluarga Tozer berjanji untuk percaya kepada Tuhan untuk semua yang mereka butuhkan dalam keadaan apa pun. "Kami diyakinkan bahwa Tuhan mampu memberikan uang kepada anak-anak-Nya yang percaya -- tetapi mudah bagi kita untuk tertarik pada uang dan gagal memuliakan Pemberinya!" Tozer tidak pernah goyah dari prinsip ini. Materi tidak pernah menjadi masalah. Banyak orang yang mengatakan bahwa Tozer sudah puas bila ia memiliki makanan, pakaian, dan buku-bukunya. Keluarganya tidak pernah memiliki sebuah mobil. Sebaliknya, Tozer justru memilih bus dan kereta untuk bepergian. Bahkan setelah dia menjadi penulis Kristen yang terkenal, Tozer memberikan sebagian besar keuntungannya untuk orang-orang yang membutuhkan. Pesannya masih segar seolah-olah tak tergoyahkan. Satu-satunya tujuan dalam hidupnya adalah untuk mengenal Tuhan secara pribadi dan dia mendorong orang lain untuk melakukan hal yang sama. Dengan cepat dia menemukan bahwa suatu hubungan yang dalam dan kekal bersama Tuhan adalah suatu hal yang harus digali. Sewaktu dia menjadi pendeta di sebuah gereja di Indianapolis, Tozer memerhatikan bahwa pelayanannya berubah. Ketika dia tidak menyimpang dari pokok penginjilan, Tuhan mulai memimpin dia ke dalam sebuah pelayanan baru. Untuk pertama kalinya dia mulai mencatat gagasan-gagasannya di atas kertas. Perubahan ini akhirnya mengukir sebuah tempat baginya sebagai seorang penulis yang menghasilkan banyak karya. Pada tahun 1928, Tozer menerima panggilan untuk menjadi pendeta di Southside Gospel Tabernacle, Chicago, tempat dia diingat selama 30 tahun. Gereja itu berkembang dari sebuah paragereja menjadi sebuah gereja besar yang mandiri. Pelayanan misi dan kehidupan yang mendalam di dalam Yesus Kristus menjadi dua fokus utama gereja itu. "Khotbah-khotbah Tozer tidak pernah dangkal," tulis Snyder. "Ada pemikiran yang dalam di belakang mereka, dan (dia) memaksa pendengarnya untuk berpikir bersama dia. Dia memiliki kemampuan untuk membuat pendengarnya menghadapi diri mereka sendiri di dalam terang firman yang Tuhan telah sampaikan kepada mereka." Orang sembrono tidak menyukai Tozer; orang yang sungguh-sungguh ingin tahu apa yang Tuhan katakan kepada mereka, mengasihi Dia. Semua yang Tozer pikirkan dan khotbahkan berasal dari waktu yang dia gunakan untuk berdoa kepada Tuhan. Dia berdoa untuk dunia dan kekacauan di dalamnya yang tidak berfokus pada Tuhan. "Kegiatan-kegiatan rohani kita seharusnya disusun sedemikian rupa sehingga ada banyak waktu untuk menggali buah-buah kesunyian dan keheningan," tulis Tozer. Segera pada awal pelayanannya, Kristus memanggil dia pada suatu ketaatan yang berbeda yang membutuhkan suatu pengosongan diri dan kelaparan yang harus segera dipenuhi dengan Roh Tuhan. Ketaatannya juga berupa penyerahan seluruh hidupnya. Leonard Ravenhill pernah berkata kepada Tozer, "Saya takut kita tidak akan pernah bertemu lagi, Tozer. Orang seperti dia bukanlah lulusan universitas, tetapi buah dari pemikiran Roh." Pada 12 Mei 1963, pencariannya berakhir, tujuannya tercapai. Pencarian Tuhan yang menakjubkan adalah lebih dari sekadar warisan. Ini adalah jalan hidup yang diberikan kepada kita supaya kita juga mengalami apa yang A.W. Tozer alami. Apakah Anda sudah mulai mencari Tuhan? (t/Ratri) Diterjemahkan dan disesuaikan dari: Nama situs: Bible Baptist Church Judul asli artikel: Aiden Wilson (A.W.) Tozer 1897 -- 1963 Penulis: Tidak dicantumkan Alamat URL: http://www.biblebaptistelmont.org/BBC/Library/tozer.html + Referensi __________________________________________________________ Waktu kecil, Tozer terkenal sebagai anak yang nakal dan susah diatur, namun rajin belajar dan mandiri. Bahkan, dia adalah seseorang yang pada awalnya tidak pernah peduli dengan masalah kerohanian. Hingga suatu kejadian yang luar biasa mampu mengubahnya dan akhirnya dia menerima pertobatan. Lalu bagaimana dia bertobat? Silakan simak selengkapnya kisah pertobatan Tozer hingga dia bisa menjadi seseorang yang memberkati banyak orang, dalam artikel berikut ini. - A.W. Tozer (1897 -- 1963) ==> http://misi.sabda.org/a_w_tozer_1897_1963 + Karya ______________________________________________________________ 1931 -- 2005 Aktivis Kemanusiaan ROSA PARKS, PEJUANG HAK ORANG KULIT HITAM Dia dikenal sebagai "ibu gerakan hak sipil modern" di Amerika. Ia mulai mendapat reputasi tersebut pada 1 Desember 1955, ketika Rosa (42 tahun), seorang penjahit wanita dari Montgomery, Alabama, menaiki sebuah bis dan duduk di bangku untuk orang kulit putih. Peraturan kota tidak hanya melarang orang kulit hitam duduk di kursi baris depan dalam suatu bis, tetapi juga mengharuskan mereka untuk memberikan kursinya kepada orang kulit putih yang berdiri di dekatnya. Bagian depan bis sudah penuh dan sopir bus yang berkulit putih menyuruh Parks memberikan kursinya kepada seorang kulit putih. Parks tetap diam saja. "Saya sudah ditindas sejauh saya bisa bertahan," tulisnya kemudian. Sopir bis itu memanggil polisi, dan Parks ditahan saat itu juga. Dia tidak mencoba memulai suatu gerakan; dia hanya sudah lelah dengan ketidakadilan sosial dan tidak berpikiran bahwa seorang wanita seharusnya dipaksa berdiri sehingga seorang pria bisa duduk. Tetapi tindakan kecilnya yang berani itu menjadi awal dari rangkaian peristiwa yang selamanya mengubah susunan relasi ras di Amerika. Dalam bukunya yang berjudul "Quite Strength", Rosa mengatakan, "Setelah bertahun-tahun berada di bawah tekanan dan menjadi korban dari perlakuan yang tidak adil terhadap kaumku, tidak memberikan kursiku -- dan apa pun yang harus saya hadapi setelah tidak mau memberikan kursi -- bukanlah hal yang penting. Saya tidak takut duduk di kursi yang saya duduki. Yang saya rasakan hanyalah lelah. Lelah ditindas. Lelah melihat perlakuan buruk dan tidak hormat kepada anak-anak, wanita, dan pria hanya karena warna kulit mereka .... Saya benar-benar lelah." Rosa telah aktif di NAACP (National Association for the Advancement of Colored People/Asosiasi Nasional Perkembangan Orang Kulit Hitam) setempat. Setelah penahanannya, para pemimpin orang Afrika-Amerika segera bersatu dengannya. Mereka merencanakan untuk memboikot bis pada 5 Desember, hari persidangan Rosa. Rosa dinyatakan bersalah. Boikot sehari pun berlanjut menjadi 381 hari. Dengan menolak ketidakadilan, Rosa telah memicu salah satu unjuk rasa paling dramatis tanpa kekerasan dalam sejarah relasi antarras di Amerika. Populasi Montgomery kira-kira 48 ribu orang. Di antaranya adalah orang Afrika-Amerika yang mulai unjuk rasa dan disertai simpatisan dari orang-orang kulit putih. Seorang pendeta setempat yang berusia 27 tahun, Martin Luther King Jr., menjadi juru bicara pada boikot tersebut. Dia berbicara, mengadakan pertemuan di gereja-gereja, dan mengubah lagu himne lama menjadi "lagu-lagu kebebasan". Pidato King menarik perhatian media nasional. Dia menyuarakan perpaduan perlawanan pasif dan doktrin Kristen tentang kasih untuk membuat suatu bentuk protes tanpa kekerasan yang dia sebut "Kekristenan dalam Tindakan" (Christianity in Action). Rosa Parks mengiyakan, "Dr. King adalah seorang pemimpin yang sebenarnya .... Pengorbanan hidupnya seharusnya tidak pernah dilupakan dan mimpinya harus diwujudkan." Pada saat itu, 90 persen penumpang bus yang berkulit hitam berjalan, menyewa mobil, atau bersepeda ke tempat tujuan mereka. Terjadi kebakaran di mana-mana, kekerasan polisi, dan percobaan untuk konspirasi. King sendiri dipenjara dua kali karena berkonspirasi untuk mengatur suatu boikot ilegal dan pelanggaran lalu lintas kecil. Orang-orang kulit hitam terus berunjuk rasa, King mendorong agar mereka memberikan "pipi mereka yang lain". Dia berkata kepada para pengikutnya bahwa mereka harus berkomitmen untuk tidak melakukan kekerasan, tidak ada baku hantam, tidak peduli betapa kuatnya hasutan. Ketika rumahnya dibom, setelah memeriksa keselamatan keluarganya, dia mengangkat tangannya. "Jangan panik," katanya kepada gerombolan orang yang telah berkumpul. "Bila kamu punya senjata, bawalah pulang. Kita ingin mengasihi musuh kita. Bersikaplah baik kepada mereka. Inilah yang harus kita tumbuhkan. Kita harus mempertemukan kebencian dengan kasih." Kerumunan orang itu membubarkan diri. Boikot berakhir pada 27 November 1956, ketika Pengadilan Tinggi mengeluarkan aturan larangan pemisahan dalam bus. Boikot bus di Montgomery mengubah King menjadi pemimpin rohani dari semua gerakan dan menyelamatkan status penjahit wanita yang akhirnya tercatat dalam sejarah sebagai pahlawan. Pada 21 Desember 1956, Rosa Parks akhirnya secara resmi duduk di bangku depan dalam bus Montgomery. Saat itu tahun 1955 di AS ketika Rosa Parks, dengan tantangannya secara diam-diam, tetap duduk di dalam bis. "Saya merasa Tuhan akan memberi saya kekuatan untuk memikul apa pun yang harus saya hadapi. Tuhan mengusir rasa takut saya. Inilah saatnya seseorang berdiri -- atau duduk, dalam kasus seperti saya. Saya menolak untuk pindah ...." "Banyak orang tidak bisa merasakan perasaan frustrasi yang orang kulit hitam rasakan pada tahun 1950-an. Kami dilahirkan dan dibesarkan di Amerika, tetapi diperlakukan sebagai warga negara kelas dua. Selama bertahun-tahun, orang-orang kulit hitam menerima perlakuan seperti itu. Saya selalu merasa itu semua tidak adil. Meski kami bertahan menghadapinya, itu tidak berarti kami akan membiarkannya selamanya. Tibalah saatnya ketika kami tidak lagi dapat memberikan toleransi terhadap hal tersebut. Inilah saatnya kami mengatakan cukup. Cukup lama memang, tetapi akhirnya, sebagai kelompok, kami menuntut, "Bebaskan kami." "Ketika kami berdiri, kami berdiri untuk semua orang yang tertekan yang datang kepada kami dan untuk generasi-generasi yang akan datang. Saya beruntung. Tuhan memberi saya kekuatan yang saya butuhkan di saat yang tepat ketika keadaan benar-benar memerlukan perubahan. Saya bersyukur kepada-Nya setiap hari karena Dia memberi saya kekuatan untuk tidak berubah. Tidak hanya gerakan hak sipil yang menolong warga kami, tetapi gerakan ini menjadi contoh agar orang-orang berjuang untuk kebebasan di dunia ini." Kepercayaan Rosa sebagai orang Kristen telah terbentuk sejak kecil. Dia dibesarkan di daerah pedesaan selatan dan bergereja di African Methodish Episcopal (AME -- Gereja Methodis Orang Afrika) dan juga gereja Baptis. Ibunya, neneknya, dan kakeknya menggunakan Alkitab untuk mengajarkan kepadanya supaya percaya kepada Tuhan dan tidak takut. "Ibadah harian memegang peranan penting pada masa kecil saya .... Kami bahkan mengadakan kebaktian sebelum memetik kapas di ladang. Doa dan Alkitab menjadi bagian dari pikiran dan kepercayaan saya setiap hari. Pengajaran Alkitab menjadi jalan hidup dan membantu saya menghadapi masalah sehari-hari." Rosa menunjukkan pengaruh gereja AME, di mana sepanjang hidupnya dia menjadi anggota gereja tersebut. "Denominasi itu menjadi terkenal sebagai `The Freedom Church` (Gereja Kebebasan) selama gerakan penghapusan diskriminasi. Gereja ini menjadi rumah rohani banyak orang kulit hitam terkemuka sepanjang sejarah sebelum munculnya hak sipil. Orang-orang itu di antaranya adalah Pendeta Richard Allen (pendiri gereja AME), Frederick Douglass, Harriet Tubman, Sojourner Truth, dan lainnya." Rosa memimpikan dunia yang lebih baik di mana sesamanya berkumpul bersama dan hidup dalam satu kesatuan. Dia memberi perhatian kepada anak-anak dan para pemuda di dunia yang menjadi generasi penerus masa depan. Selama bertahun-tahun, dia ingin memulai suatu organisasi untuk membantu para pemuda. Keinginan itu menjadi kenyataan pada tahun 1987 ketika dia, bersama dengan Elaine Steele, mendirikan Rosa and Raymond Parks Institute for Self-Development (Institut Pengembangan Diri Rosa dan Raymond Parks) di Detroit. Organisasi ini memberikan berbagai program untuk membantu para pemuda mengejar pendidikan mereka dan menciptakan masa depan yang menjanjikan bagi diri mereka sendiri. Ketika dia melihat ke belakang, peristiwa Desember 1955, dia mengatakan, "Saya bangga dengan kemajuan yang telah kami lakukan .... Tetapi kami masih memiliki banyak perbedaan yang harus diperdamaikan. Saya ingin kita membiarkan masa lalu berada di belakang kita dan kita hidup dalam damai dan harmoni. Kita harus berjuang untuk bebas ...." Dia mendorong orang-orang untuk memelihara kehidupan rohani mereka dan berakar dalam iman mereka sendiri. Kebijaksanaannya, keberaniannya, belas kasihnya, kerendahan hatinya, dan kekuatannya yang tenang merupakan warisan yang akan terus hidup. (t/Ratri) Diterjemahkan dari: Judul buku: 100 Christian Women Who Changed The Twentieth Century Judul asli artikel: Rosa Parks (1913-...) Penulis: Helen Kooiman Hosier Penerbit: Fleming H. Revell, Michigan 2000 Halaman: 234 -- 237 + Tahukah Anda? ______________________________________________________ PENGHARGAAN UNTUK ROSA PARKS DARI PEMERINTAH AMERIKA Diringkas oleh: Sri Setyawati Tanggal 9 September 1996, Presiden Bill Clinton menganugerahi Parks penghargaan "Presidential Medal of Freedom", penghargaan tertinggi yang diberikan kepada warga sipil oleh Presiden AS. Tahun 1998, dia menjadi penerima "International Freedom Conductor Award" pertama yang diberikan oleh National Underground Railroad Freedom Center, dan masih banyak lagi lainnya. Parks juga menjadi orang kedua yang disemayamkan dengan penghormatan setelah Jacob Chestnut, salah satu dari dua anggota polisi AS yang tewas terbunuh di Capitol tahun 1998. Penghormatan diberikan dalam wujud pemasangan pita hitam di kursi bis bagian depan untuk semua bis umum hingga hari penguburannya, serta pemberian berbagai penghargaan lainnya untuk memperingati perjuangannya selama dia hidup. Bis bernomor 2857 yang pernah ditumpangi Parks sebelum dia ditangkap pun hingga kini disimpan di museum Henry Ford. Bus Metro Transit di King County, Washington, memasang poster dan stiker yang diberikan di kursi tempat duduk pertama sebagai peringatan akan Parks setelah kematiannya. Selain itu, Presiden George W. Bush membuat patung Parks yang diletakkan di aula gedung pertemuan negara bagian nasional AS. Bahkan, sebagai upaya untuk mengenang kerusuhan mengerikan yang terjadi pada tahun 1967, Detroit menamai ulang ",12th Street" menjadi "Rosa Parks Boulevard" pada tahun 1976. Diringkas dari: Nama situs: Wikipedia Judul asli artikel: Rosa Parks Penulis: Tidak dicantumkan Alamat URL: http://en.wikipedia.org/wiki/Rosa_Parks + Surat Anda__________________________________________________________ Pembaca sekalian, berikut kiriman surat dari salah satu pengunjung situs Bio-Kristi. Atas nama redaksi, kami mengucapkan terima kasih untuk partisipasi dan apresiasi yang diberikan. Tuhan Yesus memberkati. TAUTAN KE SITUS BIO-KRISTI Dari : nafiri diakonia <nafiri2009(at)> >Sungguh banyak berita santapan rohani dan pencerahan yang dapat >kami peroleh dari web ini, Kiranya kami dapat membuat taut >dengan web ini. Bolehkah? Terima Kasih Redaksi: Puji Tuhan, kami menyambut dengan sukacita kerja sama ini. Silakan membuat tautan situs Bio-Kristi ke dalam situs Anda. Mari saling menjadi berkat melalui media elektronik ini. Tuhan Yesus memberkati. + Sisipan_____________________________________________________________ 40 HARI MENGASIHI BANGSA DALAM DOA Apakah Anda terbeban untuk menanam lutut Anda bagi bangsa-bangsa yang belum mengenal Kristus? Kami mengajak Anda meluangkan waktu sejenak untuk berdoa bagi saudara-saudara kita, khususnya mereka yang akan melaksanakan ibadah puasa. Seperti tahun-tahun sebelumnya, tahun 2009 ini kita akan kembali bersatu hati berdoa selama bulan puasa, yaitu terhitung mulai 12 Agustus -- 20 September 2009. Jika Anda rindu untuk turut ambil bagian berdoa bagi bangsa, kami akan mengirimkan pokok-pokok doa dalam versi e-mail untuk menjadi pokok doa kita bersama. Untuk berlangganan, silakan kirimkan e-mail ke: ==> subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org Bagi Anda yang ingin agar teman-teman Anda pun bisa ikut berdoa dengan memakai bahan pokok doa ini, silakan kirimkan alamat e-mail mereka ke alamat e-mail redaksi di: ==> doa(at)sabda.org Untuk mendapatkan bahan pokok doa versi kertas, silakan menghubungi: Mengasihi Bangsa dalam Doa P.O. Box 7332 JATMI JAKARTA 13560 E-mail: < pray40daysindo(at)yahoo.com > Catatan: [Ganti (at) dengan (@) saat mengirim e-mail] Harap pemohon pengiriman bahan pokok doa versi kertas mencantumkan: Nama jelas: Alamat lengkap: Kota dan Kode Pos: Provinsi: Nama Lembaga: No. Telp./HP: E-mail: Marilah kita bersama berpuasa dan berdoa untuk Indonesia agar tangan Tuhan yang penuh kuasa menolong dan menggugah hati nurani para pemimpin bangsa ini untuk bertekad dan bersatu mengeluarkan bangsa ini dari kemelut berbagai masalah yang berkepanjangan. Selamat menjadi "penggerak doa" di mana pun Anda berada dan biarlah karya Tuhan terjadi di antara umat-Nya, khususnya bangsa Indonesia. Selamat berdoa. ______________________________________________________________________ Pimpinan Redaksi: Kristina Dwi Lestari Staf Redaksi: Sri Setyawati Isi dan bahan menjadi tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) BIO-KRISTI 2009 YLSA -- http://www.ylsa.org/ Situs Katalog -- http://katalog.sabda.org/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ______________________________________________________________________ Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`) Alamat berlangganan: < subscribe-i-kan-bio-kristi(at)hub.xc.org > Alamat berhenti: < unsubscribe-i-kan-bio-kristi(at)hub.xc.org > Kontak redaksi: < biokristi(at)sabda.org > Alamat situs: http://biokristi.sabda.org/ Alamat forum: http://biokristi.sabda.org/forum/ Arsip Bio-Kristi: http://www.sabda.org/publikasi/Bio-Kristi Blog SABDA: http://blog.sabda.org/ ____________________BULETIN ELEKTRONIK BIO-KRISTI_____________________
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |