Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/bio-kristi/37 |
|
Bio-Kristi edisi 37 (15-6-2009)
|
|
Buletin Elektronik BIO-KRISTI (Biografi Kristiani) ________________________Edisi 037, Juni 2009__________________________ Isi Edisi Ini: - Pengantar - Riwayat: Thomas Ball Barratt: Seorang Pelayan yang Baik dan Setia - Karya: Charles Babbage (1791 -- 1871): Bapak Ilmu Komputer dan Seorang Kristen yang Bertanggung Jawab - Tahukah Anda: Kisah "Mesin Pembeda" Charles Babbage - Apa Kata Mereka: Mengenalkan Sosok Gutenberg kepada Para Siswa - Sisipan: Baru! Situs Doa: Komunitas Pendoa Syafaat Indonesia + Pengantar __________________________________________________________ Salam sejahtera, Banyak pelajaran mengenai kesetiaan yang kita dapatkan melalui tokoh-tokoh yang telah disajikan dalam edisi Bio-Kristi. Kesetiaan mereka menunjukkan keteguhan dan ketaatan pada janji Tuhan. Sebut saja David Livingston, misionaris yang sejak awal selalu setia menggenapi panggilan Tuhan dalam pelayanan misi. Lalu Charles G. Finney, yang sempat ragu-ragu akan kebenaran firman Allah, namun dengan setia mulai mengakui bahwa Kristus adalah Juru Selamat. Dia mulai sadar bahwa Tuhan ingin memakai hidupnya untuk membawa pertobatan bagi banyak jiwa melalui khotbah-khotbahnya yang penuh kuasa. Saat ini, kami ajak Anda untuk melihat bagaimana sebuah nilai kesetiaan terlihat dari figur Thomas Ball Barratt (pengkhotbah) dan Charles Babbage (ilmuwan). Awalnya, Thomas Ball Barratt sama sekali tidak ingin menjadi seorang pengkhotbah. Dia lebih tertarik menjadi seorang seniman. Pada saat dia bertobat dan menerima Kristus, Thomas yang ahli dalam musik ini setia dibentuk Tuhan untuk menjadi seorang pengkhotbah besar. Lain halnya dengan Charles Babbage. Dengan integritasnya yang tinggi terhadap ilmu pengetahuan, Charles Babbage berhasil mempertahankan penelitiannya di tengah berbagai tantangan yang ditujukan kepadanya. Keserasian antara ilmu dan kekristenannya memperlihatkan bagaimana dia ingin Tuhan dipermuliakan melalui hidup dan karyanya. Penasaran dengan kedua tokoh tersebut? Silakan simak sajian Bio-Kristi kali ini. Semoga semakin memberkati kita untuk terus setia melayani Dia dalam setiap aspek hidup dan pelayanan kita. Tuhan Yesus memberkati. Pimpinan Redaksi Bio-Kristi, Kristina Dwi Lestari http://www.sabda.org/publikasi/Bio-Kristi http://biokristi.sabda.org/ ______________________________________________________________________ Mengucap syukur pada Allah karena memampukan kita menjadi pelayan yang bermurah hati dan bertanggung jawab, sebagaimana kita dipanggil sebagai murid-murid Kristus. Tony Campolo -- Sosiolog + Riwayat ____________________________________________________________ 1862 -- ... Pengkhotbah, Bapa Gereja THOMAS BALL BARRATT: SEORANG PELAYAN YANG BAIK DAN SETIA Thomas Ball Barratt lahir di Albaston, Cornwall, pada 22 Juli 1862. Ayahnya, seorang penambang, berimigrasi ke Norwegia pada 1867. Orang tua Barratt dan kakeknya, Kapten George Ball, adalah pengikut setia aliran Metodis John Wesley. Ibunya bertobat pada usia 18 tahun, setelah berdoa selama 2 jam, dan yakin bahwa dia sudah diselamatkan. Ayahnya diselamatkan saat ia berusia 20 tahun. Keluarganya sangat terkenal di lingkungannya, baik dalam bidang agama maupun politik. Kedua orang tuanya mengasihi Tuhan dengan sepenuh hati, dan membangun gereja serta mengadakan persekutuan-persekutuan di rumah mereka di Inggris dan Norwegia, setelah mereka pindah ke sana. Mereka pindah karena ayah Thomas Ball ditawari perusahaannya posisi manajer pertambangan di Norwegia. Barratt merasakan tangan Tuhan menyentuh hidupnya saat dia berusia 9 tahun, tetapi dia tidak menerima Yesus sebagai Juru Selamat hingga berusia 12 tahun. Dia percaya Tuhan turut campur dalam keputusan orang tuanya memilih pindah ke Norwegia daripada ke Spanyol dengan posisi yang sama, karena jika tidak demikian, jalan hidupnya akan jauh berbeda. Pada usia 11 tahun, dia kembali ke Inggris untuk mengikuti pendidikan formal. Dia juga mengikuti Wesleyan College di Taunton, Sommersetshire. Di Taunton, seorang teman membimbing dia kepada Kristus, dan setahun kemudian, kebangunan rohani terjadi, di mana saat itu kira-kira dua ratus siswa, serta sejumlah penduduk kota, diselamatkan. Dia kembali ke rumahnya di Norwegia pada 1878, di mana dia belajar seni pada seorang seniman terkenal dan belajar musik pada Edvard Greig. Pada tahun yang sama, dia memulai sekolah minggu di rumahnya untuk orang-orang yang bekerja di pertambangan. Selain dari orang tuanya, dia juga dipengaruhi oleh khotbah-khotbah John Wesley dan Dwight L. Moody. Saat berusia 17 tahun, dia membaca salah satu khotbah Moody di sebuah persektuan wanita yang diselenggarakan oleh ibunya, dan kemudian berdoa. Banyak orang yang datang dalam persekutuan itu diselamatkan. Pada usia 18 tahun, Barratt menyiapkan khotbah pertamanya, setelah menghabiskan waktu untuk bermain musik rohani, bersaat teduh, dan berdoa. Catatan di jurnalnya menunjukkan bahwa dia mendaki ke puncak gunung dan mengkhotbahkan khotbah pertamanya itu kepada angin. Barratt juga aktif berkhotbah tentang keselamatan di pertambangan tempat dia bekerja sebagai asisten ayahnya. Pada tahun yang sama, Barratt membagikan khotbah pertamanya yang tanpa persiapan. Khotbah Moody terus menjadi dasar dari apa yang diajarkannya, tetapi dia tidak memiliki rencana yang pasti untuk menjadi pengkhotbah. Dia berencana untuk menjadi pemusik atau seniman. Namun, pada tahun 1882, saat dia hampir berusia 20 tahun, Barratt lulus ujian di Methodish Episcopal Quarterly Conference, yang diselenggarakan di Bergen, Norwegia, untuk menjadi seorang "pengkhotbah lokal", sebutan untuk orang awam yang berbicara di depan sekelompok kecil orang dan gereja atau menggantikan pendeta yang benar-benar sudah ditahbiskan. Pada saat itu, salah satu hiburan baginya adalah menerjemahkan buku- buku bahasa Inggris ke bahasa Norwegia -- dia menuturkan kedua bahasa itu dengan fasih -- dan bertarung dengan beruang. Beruang itu kalah, menurut catatan pada waktu itu! Selain itu, dia juga menulis untuk merespons serangan terhadap aliran Metodis yang ditulis oleh seorang pendeta dari denominasi lain. Di beberapa negara, aliran Methodis pada waktu itu masih sekontroversial aliran Pentakosta pada abad dua puluh. Pada Januari 1884, dia mengkhotbahkan khotbahnya yang berjudul "Choose Ye This Day Whom Ye Will Serve" (Pilih Sekarang Siapa yang Akan Anda Layani), yang memicu suatu kebangunan rohani yang berlangsung selama berminggu-minggu di gunung tempat mereka tinggal. Dia menikahi Laura Jakobsen pada Mei 1887, dan mulai menjadi pendeta di sebuah gereja di Christiania, tempat anak pertama mereka lahir. Barrat ditahbiskan sebagai diakon pada 1889, dan pada 1891, dia menjadi penatua di Methodist Episcopal Church, Norwegia. Setelah itu, dia menjadi pendeta di beberapa gereja. Pada ulang tahunnya yang ke-37, seniman musik yang tidak berencana untuk menjadi pengkhotbah ini telah mengadakan lebih dari lima ribu persekutuan. Pada tahun 1902, dia mendirikan Oslo City Mission, dan pada tahun 1904, dia menjadi editor buletin organisasi ini, yaitu "Byposten". Kedua orang tuanya telah meninggal pada saat itu, tetapi jauh sebelum mereka meninggal, mereka pasti sudah sangat bangga kepadanya. Barratt mengunjungi Swedia, Switzerland, Inggris, Belanda, dan bahkan India untuk menyampaikan pesan tentang baptisan Roh Kudus. Jadi, Barratt tidak hanya mendirikan gerakan Norwegian Pentecostal, tetapi juga menjadi tokoh kunci dalam pendirian gereja-gereja Pentekosta di seluruh Eropa. Barratt membawa pengetahuan tentang baptisan Roh Kudus dari Amerika kepada para pengkhotbah terkemuka di Eropa, saat dia bisa saja kembali ke Norwegia dan menguburnya. Ke mana pun dia pergi, dia menanamkan berkat Pentakosta. Secara langsung atau tidak, dia telah menyentuh hidup banyak pionir rohani lainnya. (t/Ratri) Diterjemahkan dari: Judul buku: Pioneers of Faith Judul asli artikel: A Good dan Faithfull Servant Penulis: Dr. Lester Sumrall Penerbit: Harrison House, Oklahoma 1995 Halaman: 29 -- 32 + Karya ______________________________________________________________ 1791 -- 1871 Ilmuwan CHARLES BABBAGE (1791 -- 1871): BAPAK ILMU KOMPUTER DAN SEORANG KRISTEN YANG BERTANGGUNG JAWAB Komputer telah menjadi bagian yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat modern sekarang. Komputer modern dimungkinkan berkat perkembangan alat elektronik selama Perang Dunia II. Tapi, gagasan di balik komputer modern sebenarnya telah dipikirkan lebih dari seratus tahun sebelumnya oleh Charles Babbage. Sayang, teknologi pada zaman itu belum cukup maju sehingga dia tidak bisa menyaksikan penerapan gagasannya. MASA MUDA Charles Babbage lahir tanggal 26 Desember 1791. Ayahnya, Benjamin Babbage, saudagar dan bankir kaya. Keluarga Babbage tinggal di Walworth, Surrey, di pinggiran kota London. Charles adalah putra pertama dari empat bersaudara, namun kedua saudara laki-lakinya meningggal pada masa kanak-kanak. Ketika Charles sakit parah tahun 1799, kedua orang tuanya takut kehilangan dia juga. Karena itu, dia dibawa ke Devon untuk mendapatkan udara pedesaan yang lebih sehat. Charles memulai sekolahnya di Devon. Ia mempelajari antara lain matematika untuk navigasi sederhana dan akuntansi. Inilah awal dari minat yang akan membentuk kariernya. Kesalahan perhitungan dalam navigasi sering kali mengakibatkan kecelakaan kapal. Charles telah mengabdikan sebagian besar hidupnya untuk mengembangkan beberapa jenis mesin yang dapat menghitung dan mencetak tabel matematik dan astronomik secara cermat sehingga kesalahan dapat ditiadakan. Ketika Charles sembuh dari sakitnya, ia kembali ke London. Dia bersekolah di Enfield, dan guru-gurunya segera melihat kemampuannya dalam bidang matematika. Tahun 1803, keluarganya pindah dan menetap di Devon. Charles bersekolah di Totnes Grammar School sampai tahun 1810, dan kemudian masuk Trinity College di Universitas Cambridge. MATEMATIKA PADA ZAMAN BABBAGE Babbage begitu berminat mempelajari matematika, sehingga dia mengisi waktu senggangnya dengan membaca buku-buku matematika, termasuk yang ditulis dalam bahasa Perancis. Ketika minta tolong kepada guru-gurunya, dia heran karena mereka sama sekali tidak mengetahui perkembangan terakhir dalam bidang matematika di Perancis. Waktu itu Inggris dan Perancis sedang bermusuhan karena perang Napoleon, dan ada kekhawatiran kalau pemberontakan seperti Revolusi Perancis akan terjadi di Inggris. Akibatnya, mempelajari karya ahli matematika dan ilmuwan Perancis, seperti Blaise Pascal, dianggap tindakan yang tidak patriotik. Para ahli matematika Inggris juga mengabaikan perkembangan di Jerman. Gottfried Leibniz di Jerman dan Sir Isaac Newton di Inggris secara terpisah dan pada waktu hampir bersamaan, telah menemukan kalkulus -- suatu prosedur matematika baru yang revolusioner. Namun, para pemimpin akademik di masing-masing negara mengklaim bahwa ahli merekalah yang patut memperoleh penghargaan atas penemuan itu. Persaingan nasional untuk memperoleh penghargaan itu mengakibatkan Jerman maupun Inggris akhirnya tidak memperoleh apa-apa. Penolakan pemikiran dari Eropa ini menghambat perkembangan matematika di Inggris. Ini juga berarti bahwa mereka yang mempelajari kemajuan yang terjadi di Eropa, seperti Babbage, dianggap kelompok liberal yang tidak patriotik, dan mereka menghadapi kecaman dari banyak teman sejawat yang picik. Namun demikian, banyak dari karya Babbage kelak didasarkan atas kemajuan yang dihasilkan oleh Pascal dan Leibniz. Tahun 1812, Babbage dan dua temannya membentuk Perhimpunan Analitis (Analytical Society) di Cambridge. Kedua temannya itu adalah astronom terkemuka John Herschel (juga Kristen yang penuh pengabdian seperti Babbage) dan ahli matematika George Peacock. Melalui perhimpunan itu, mereka berupaya agar buku-buku metode matematika terbaru dalam bahasa Perancis diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris. Tapi karena pekerjaan itu berlangsung lamban, akhirnya mereka sendirilah yang mengerjakan tugas tersebut. Kelak, Perhimpunan Analitis sangat berperan penting dalam memperbarui pengajaran matematika di perguruan-perguruan tinggi di Inggris. Namun, proses ini berjalan sangat lamban. ARAH BARU Charles Babbage mendapat gelar dalam bidang matematika tahun 1814. Tahun itu juga, dia menikah dengan Georgina Whitmore. Mereka memiliki delapan anak, tapi hanya lima yang hidup melewati usia kanak-kanak. Georgina meninggal tahun 1827. Tidak lama setelah menikah, Babbage memutuskan untuk menjadi pendeta. Dia melamar ke beberapa gereja. Sayang, para pemimpin gereja terlalu memercayai tuduhan bahwa Babbage adalah seorang liberal yang tidak patriotik, sehingga lamarannya ditolak. Kerugian gereja menjadi keuntungan bagi matematika. Charles dan istrinya pindah ke London tahun 1815. Di sini, dia menunjukkan kemampuan praktisnya dalam matematika dan memberikan serangkaian ceramah mengenai manfaat eksperimen, di samping teori matematika. Berkat kegiatan ini, tahun 1816, dia terpilih sebagai anggota Royal Society -- perkumpulan paling bergengsi untuk para ilmuwan Inggris. Babbage memperoleh gelar master tahun 1817. Selama beberapa tahun berikutnya, Babbage memberikan sumbangan penting dalam bidang matematika murni, seperti aljabar dan teori fungsi. Tapi keinginannya yang utama adalah mempraktikkan matematika. Dengan dukungan para ahli matematika, navigator, dan ilmuwan, dia mulai mengerjakan mesin analitis. ALAT-ALAT KALKULASI SEBELUMNYA Mesin hitung yang pertama kali dikenal dunia adalah "abakus", yang dipakai bangsa Tiongkok sejak sekitar tahun 600 SM. Alat ini terdiri dari manik-manik yang digantung pada dawai dalam bingkai, dan manik-manik itulah yang digerakkan di sepanjang dawai selama perhitungan. Setiap manik memunyai nilai angka tertentu. Tahun 1614, ahli matematika Skotlandia, John Napier, menerbitkan karya pertamanya mengenai temuannya yang disebut logaritma. Dengan menggunakan sederet batang, yang sekarang dikenal sebagai "tulang-tulang Napier", Babbage menyederhanakan perkalian dan pembagian dengan mengubahnya menjadi proses penambahan dan pengurangan yang lebih sederhana. Mistar hitung temuan Edmund Gunter tahun 1620 juga memakai asas ini. Kemajuan berikutnya dalam alat hitung muncul tahun 1642, ketika Blaise Pascal menemukan mesin hitung yang pertama, yang mampu menambah dan mengurangi. Mesin ini terdiri dari seperangkat roda, masing-masing dengan angka 0 sampai 9. Roda-roda dihubungkan dengan gir, sehingga apabila satu roda berputar penuh, akan menggerakkan roda di sebelahnya sepersepuluh dari satu putaran. Tapi mesin ini mahal dan sukar dioperasikan. Pada tahun 1671, Gottfried Leibniz meningkatkan kemampuan mesin Pascal dengan menambah kereta yang dapat digerakan. Mesin ini sekarang dapat mengalikan dan membagi. Awal tahun 1820-an, Babbage mulai bekerja untuk membuat mesin hitung dengan kapasitas dua puluh desimal. Dia mulai dengan membuat mesin hitung kecil beroda enam yang bisa menghitung secara cermat. Mesin kecil ini diperagakannya di hadapan Royal Society dan mendapat dukungan penuh dari anggota lembaga tersebut. Berkat dukungan itulah, pemerintah setuju memberi bantuan keuangan demi kelanjutan perkembangan "mesin perbedaan" ini. MESIN PERBEDAAN BABBAGE Babbage merancang mesin perbedaannya untuk menghitung dan mencetak tabel matematika secara otomatis. Dengan demikian, kesalahan yang mungkin dibuat manusia bisa ditiadakan. Dia membuat tabel logaritma tahun 1827 dengan memakai versi yang lebih kecil dari mesinnya. Meskipun Babbage adalah profesor matematika di Universitas Cambridge dari tahun 1826 -- 1835, dia jarang diminta memberi kuliah. Ini memungkinkannya mengabdikan sebagian besar waktunya untuk penelitian. Namun, pembuatan mesin yang lebih besar membutuhkan biaya mahal, sementara dana dari pemerintah tidak cukup dan birokrasi sangat menghambat. Proyek itu baru bisa dilanjutkan setelah Babbage menerima warisan dari ayahnya yang meninggal pada tahun 1827. MESIN ANALITIK BABBAGE Babbage terus meningkatkan kemampuan mesin perbedaannya hingga tahun 1830-an. Kemudian dia mendapat gagasan untuk menciptakan "mesin analitis". Mesin ini terdiri dari empat bagian gudang yang menjadi memori, pabrik tempat melakukan perhitungan matematika, suatu sistem roda gigi dan pengumpil untuk pemindahan data antara pabrik dan gudang, serta satu unit masukan/keluaran (susunan ini sesuai dengan susunan komputer modern, meskipun komponennya berbeda). Gudang mesin analitis memakai roda dengan sepuluh posisi yang berbeda untuk menyimpan angka, sebagaimana dilakukan mesin perbedaan. Gudang itu bisa menyimpan sampai 1.000 angka dengan 50 digit setiap angka. Ide tentang mekanisme masukan ini diperoleh Babbage dari sumber yang tidak biasa, yakni industri penenunan sutra Perancis. Tahun 1801, Joseph Marie Jacquard menciptakan mesin tenun yang memakai kartu berlubang-lubang untuk "memprogram" pola yang diinginkan ke dalam mesin tenun. Dengan demikian, pola yang sama bisa dicetak dalam jumlah banyak. Babbage menyadari bahwa sistem ini dapat dipakai untuk memasukkan data dan menyimpan instruksi ke dalam mesin. Sayangnya, Babbage tidak berhasil membentuk model kerja untuk mesin analitisnya. Dia terus-menerus menghadapi kesulitan keuangan karena besarnya biaya untuk merancang dan membuat mesin baru. Tapi masalah terbesar adalah ketidakmampuan teknik rekayasa pada masa itu untuk menghasilkan komponen-komponen yang cukup akurat dan fleksibel. Kegagalan teknologi ini membuat Babbage sangat kecewa. "Babbage mengupayakan sesuatu yang mustahil dengan sarana yang dia miliki. Namun, konsep dan asas di balik mesin analitis memang mutlak benar." Hal ini terungkap ketika buku catatan Babbage ditemukan tahun 1937 dan rancangannya dipelajari kembali. Dengan teknologi tahun 1940-an, komputer modern menjadi kenyataan. Babbage tidak hanya merancang cikal bakal peranti keras komputer (mesinnya) masa kini, tapi juga telah mengonsepsikan unsur-unsur penting dari peranti lunak (program) komputer yang kita kenal sekarang. Konsepsi Babbage mengenai cara menyusun program mesin analitis sangat mirip dengan teknik yang dipakai untuk memprogram komputer modern. SUMBANGAN LAIN Babbage prihatin karena kemajuan matematika dan ilmu dari Eropa sukar diterima di Inggris. Dalam tulisan berjudul "Reflections on the Decline of Science in England" tahun 1830, dia membebankan sebagian kesalahan atas timbulnya masalah ini pada Royal Society. Perhimpunan ini telah menjadi sangat besar, dengan sekitar 630 anggota. Namun, hanya sekitar seratus orang yang benar-benar berpraktik sebagai ilmuwan. Perdebatan ilmiah yang sebelumnya sangat diutamakan juga telah hilang. Karena itulah Babbage mendirikan dan menjadi anggota British Association for the Advancement of Science tahun 1831. Perkumpulan ini masih berfungsi sebagai arena diskusi ilmiah hingga sekarang. Babbage turut serta mesndirikan Royal Astronomical Society tahun 1820. Dia juga ikut mendirikan Statistical Society tahun 1834. Dia menyusun tabel-tabel perkiraan kalkulasi pertama yang andal, yakni tabel-tabel "risiko" yang dipakai oleh perusahaan asuransi. Dia juga membantu menentukan sistem pos yang modern di Inggris. Temuan Babbage cukup banyak, antara lain spidometer, penangkap sapi (cowcatcher) yang dipakai di depan lokomotif, dan ophtalmoskop (alat yang dipakai dokter untuk memeriksa bagian dalam mata). Dia juga merekayasa ratusan alat dan perlengkapan mesin untuk pabrik. Hasil rekayasanya yang lain diterapkan dalam pertambangan, arsitektur, dan konstruksi jembatan. Selain merekayasa peralatan industri, Babbage juga menganjurkan pendekatan baru dalam industri dan pemerintahan yang dikenal sebagai "penelitian operasional" (operations research). The Heritage Dictionary mendefinisikan penelitian operasional sebagai "analisis matematis atau ilmiah terhadap efisiensi sistematik dan kinerja tenaga manusia, mesin-mesin, perlengkapan, dan kebijakan dalam pemerintahan, militer, atau perdagangan." Tahun 1832, Babbage menerbitkan pendekatannya itu dalam buku "On the Economy of Machinery and Manufactures". Rekacipta Babbage dan teknik penelitian operasionalnya berperan penting dalam perkembangan teknologi industri Inggris, sewaktu negara itu muncul sebagai pemimpin industri dunia. Namun, Babbage senantiasa mengampanyekan reformasi dalam kebijakan pemerintah untuk lebih mendorong perkembangan penelitian ilmiah. Tapi umumnya, seruannya tidak dihiraukan. WATAK KRISTIANI Dalam biografinya yang ditulis oleh temannya, H.W. Buxton, Babbage dilukiskan sebagai orang yang "hangat dan dermawan; dia teman yang setia dan bisa diandalkan". Babbage digambarkan sebagai orang yang memiliki integritas. "Bila dia meyakini suatu prinsip, dia akan mempertahankannya meskipun menghadapi tantangan." Meskipun frustrasi karena tak berhasil meyakinkan orang lain mengenai perlunya mempertahankan kemajuan ilmu dan industri Inggris, Babbage tak pernah mengecam mereka yang tidak mendukungnya. Buxton berkata, "Menjelek-jelekkan orang lain sama sekali tidak ada dalam wataknya." KESERASIAN ILMU DAN KEKRISTENAN Banyak karya Babbage dalam bidang matematika dan ilmu sudah diterbitkan. Tahun 1837, dia juga menulis satu dari Pembahasan Bridgewater. Ini adalah serangkaian tulisan yang berjudul "On the Power, Wisdom, and Goodness of God, as Manifested in The Creation", yang diterbitkan oleh Royal Society dan dibiayai oleh bangsawan Bridgewater. Sebagaimana ditulis Anthony Hyman dalam biografi Babbage, "Babbage percaya bahwa metode ilmiah yang difungsikan sampai batas maksimalnya, seluruhnya serasi dengan agama yang diwahyukan, dan dia menulis `Ninth Bridgewater Treatise` untuk membuktikannya." DAMAI DALAM KEPASTIAN KRISTEN Iman Babbage lebih dari sekadar mengakui keserasian ilmu dan kekristenan. Sebagaimana dikatakan Buxton, Babbage "percaya bahwa pengajian alam dengan ketelitian ilmiah adalah persiapan yang harus dilakukan, agar bisa memahami dan menafsirkan kesaksian alam mengenai kearifan dan kebaikan Penciptanya yang ilahi". Charles Babbage meninggal tanggal 18 Oktober 1871 di London, dalam usia 79 tahun. Hyman menyatakan bahwa pada waktu menghembuskan napasnya yang terakhir, Babbage merasakan damai sejahtera yang besar karena keyakinannya, terutama mengenai kepastian orang Kristen akan kehidupan sesudah kematian. Babbage tidak hanya dikenang sebagai bapak ilmu komputer modern, tapi juga sebagai orang Kristen yang berserah sepenuhnya kepada Tuhan-nya. Diambil dan disunting seperlunya dari: Judul buku: Para Ilmuwan Mempercayai Ilahi Judul asli buku: 21 Great Scientists Who Believed The Bible Judul asli artikel: Charles Babbage (1791-1871) Penulis: Ann Lamont Penerjemah: Lillian D.Tedjasudhana Penerbit: YKBK (Yayasan Komunikasi Bina Kasih)/OMF, Jakarta 1997 Halaman: 134 -- 146 + Tahukah Anda? ______________________________________________________ KISAH "MESIN PEMBEDA" CHARLES BABBAGE Charles Babbage merancang dua buah mesin pembeda yang tidak pernah diselesaikannya. Mesin pembeda pertama (1822) terdiri dari 25.000 bagian, beratnya 13.600 kg, dan tingginya 2.4 m. Sedangkan Mesin pembeda yang kedua (1846) tidak pernah dibuat hingga tahun 1989-1991. Mesin ini terdiri dari 8.000 bagian, beratnya 5 ton, tingginya 3.3 m, dan panjangnya 2 m. Mesin pembeda kedua menunjukkan kebolehannya berhitung di The London Science Museum dan menghasilkan perhitungan hingga 31 digit, lebih banyak dari kalkulator saku modern saat ini. The London Science Museum hanya membuat dua mesin pembeda berdasarkan hasil pemikiran Charles Babbage. Yang pertama dimiliki oleh museum, sedangkan yang satu lagi dimiliki oleh milyuner Nathan Myhrvold (pernah menjabat sebagai chief technology officer di microsoft, sekarang adalah co-founder di Intellectual Ventures). Sumber: http://www.answers.com/charles%20babage + Apa Kata Mereka ____________________________________________________ Puji syukur, atas apresiasi yang diberikan kepada situs Bio-Kristi, yang kehadirannya dapat memberikan sumbangsih besar bagi Bapak Abednego Jatmiko (guru Agama Kristen) dalam proses mengajarnya sebagai guru di salah satu SMP di kota Semarang. Redaksi mengucapkan terima kasih. MENGENALKAN SOSOK GUTENBERG KEPADA PARA SISWA >Dari film ada istilah Alkitab Gutenberg,lalu saya sedikit ingat >dialah orang yg menemukan mesin cetak, bahkan alkitab menjadi >revolusi percetakan buku. Untuk meyakinkan kelas, saya dapatkan >biografi lengkapnya, makin mantap kesaksian saya tentang Amsal 1:7. >Amin seorang guru telah dibantu dengan situs ini. Dari: Abednego Jatmiko Email: abednego_jatmiko(at) Jika Anda ingin melihat artikel selengkapnya tentang Gutenberg dan mesin cetaknya, silakan berkunjung ke alamat berikut ini. ==> http://biokristi.sabda.org/gutenberg_dan_mesin_cetaknya_sebuah_revolusi_dalam_budaya_tulisan + Sisipan ____________________________________________________________ BARU! SITUS DOA: KOMUNITAS PENDOA SYAFAAT INDONESIA < http://doa.sabda.org > Anda rindu melihat pemulihan terjadi atas keluarga, gereja, kota, dan bangsa Anda? Anda ingin belajar lebih banyak tentang doa? Anda ingin memiliki partner untuk berdoa dan berbagi? Situs Doa, yang diluncurkan oleh Yayasan Lembaga SABDA <http://www.ylsa.org>, adalah tempat yang tepat untuk menjawab kerinduan dan keinginan Anda. Kami percaya situs Doa, yang dilengkapi dengan Artikel, Renungan, Ilustrasi, Kesaksian, serta Riwayat Tokoh-Tokoh Doa, akan memperluas wawasan dan pengetahuan Anda tentang doa. Istimewanya, situs ini menyediakan beberapa kalender doa yang bisa Anda pakai sebagai panduan Anda berdoa, baik secara pribadi maupun kelompok. Bagi Anda yang ingin berbagi beban doa, situs Doa juga menyediakan fasilitas untuk mengirimkan permohonan doa agar Anda mendapatkan dukungan doa dari saudara-saudara seiman yang lain. Khusus bagi Anda yang dilengkapi Tuhan dengan karunia berdoa, situs ini menyediakan fasilitas forum yang mengundang Anda bergabung dalam "Komunitas Pendoa Syafaat Indonesia" untuk berdoa bersama bagi Indonesia. Forum ini disediakan bukan untuk berdiskusi atau berdebat tentang doa, namun untuk menyatukan hati kita dalam berdoa bagi bangsa kita yang tercinta, yaitu Indonesia. Untuk mendaftarkan diri, silakan menghubungi < doa(at)sabda.org >. Segera kunjungi situs DOA <http://doa.sabda.org>! Ingatlah selalu untuk memberitahukan informasi ini kepada rekan-rekan pendoa yang lain, sehingga kita semua mendapat berkat dan menjadi berkat bagi orang lain. Tuhan memberkati. ______________________________________________________________________ Pimpinan redaksi: Kristina Dwi Lestari Staf redaksi: Yohana Prita Amelia Isi dan bahan menjadi tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) BIO-KRISTI 2009 YLSA -- http://www.ylsa.org/ Situs Katalog -- http://katalog.sabda.org/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ______________________________________________________________________ Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`) Alamat berlangganan: < subscribe-i-kan-bio-kristi(at)hub.xc.org > Alamat berhenti: < unsubscribe-i-kan-bio-kristi(at)hub.xc.org > Kontak redaksi: < biokristi(at)sabda.org > Alamat situs: http://biokristi.sabda.org/ Alamat forum: http://biokristi.sabda.org/forum/ Arsip Bio-Kristi: http://www.sabda.org/publikasi/Bio-Kristi Kunjungi Blog SABDA di http://blog.sabda.org/ ____________________BULETIN ELEKTRONIK BIO-KRISTI_____________________
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |