Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/bio-kristi/33 |
|
Bio-Kristi edisi 33 (16-2-2009)
|
|
Buletin Elektronik BIO-KRISTI (Biografi Kristiani) ______________________Edisi 033, Februari 2009________________________ Isi Edisi Ini: - Pengantar - Riwayat: Dorothy C. Haskin: Dari Pemuja Berhala Sampai Menjadi Penulis Kristen - Kuis - Karya: Pandita Ramabai (1858 -- 1922) - Tahukah Anda: Alkitab Itu Adalah Hasil Inspirasi - Sisipan: Blog SABDA -- Melayani dengan Berbagi + Pengantar __________________________________________________________ Salam sejahtera, Cara Tuhan bekerja di sepanjang kehidupan kita terkadang tidak bisa diterima oleh akal manusia. Demikian juga yang terjadi dengan dua tokoh wanita yang kami sajikan di dalam edisi berikut. Cara Tuhan memanggil mereka dalam tugas besar-Nya menorehkan cerita tersendiri. Mereka adalah Dorothy C. Haskin, seorang penulis, dan Pandita Ramabai, misionaris wanita asal India. Sosok Dorothy C. Haskin dipanggil Tuhan lewat pelayanan literatur Kristen dan pelayanan misi yang dilakukannya. Kali ini, kami ajak Anda mengikuti kisah pertobatannya sewaktu dia melakukan penyembahan berhala dan pengalaman spiritualnya sewaktu mengenal sang Juru Selamat sejati. Tokoh yang tidak kalah menarik adalah sosok Pandita Ramabai, yang Allah mampukan sebagai pembuka jalan pekerjaan misi di India. Pergulatan yang cukup keras harus dia lalui sebelum berhasil membentuk pelayanan misi bagi kaum janda dan anak yatim piatu dengan nama "Mukti Mission". Semoga melalui kisah hidup dan karya mereka, kita bisa belajar arti sebuah perjuangan saat kita mengambil bagian di dalam pekerjaan-Nya. Selamat menyimak sajian kami yang lain, dan tidak lupa, kami mengajak Anda untuk berpartisipasi dalam kuis yang kami sajikan di edisi ini. Tuhan Yesus memberkati. Pimpinan Redaksi Bio-Kristi, Kristina Dwi Lestari http://www.sabda.org/publikasi/Bio-Kristi http://biokristi.sabda.org/ ______________________________________________________________________ "Doa merupakan kekuatan terbesar yang Tuhan berikan ke tangan kita untuk melayani. Berdoa lebih sulit daripada melakukan, setidaknya itu yang saya alami. Namun, memang seperti itulah proses untuk memajukan Kerajaan Allah." Mary Slessor -- Misionaris + Riwayat ____________________________________________________________ Penulis, Misionaris DOROTHY C. HASKIN: DARI PEMUJA BERHALA SAMPAI MENJADI PENULIS KRISTEN Dorothy C. Haskin telah menulis untuk majalah-majalah Kristen dan menghasilkan buku-buku yang bagus selama 40 tahun. Dia juga telah memimpin kelas-kelas penulis Kristen. Buku-bukunya telah diterbitkan dalam enam bahasa yang berbeda. Dan dia benar-benar tertarik pada dunia misi, memegang peran-peran penting dalam kemajuan misi. Dia menghabiskan waktu selama lebih dari 8 bulan di Orient untuk mengunjungi para misionaris, yang memberinya banyak bahan untuk tulisannya. Perjalanan-perjalanan lainnya meliputi Eropa, Amerika Tengah, Ekuador, dan daerah-daerah lain. Cerita pertobatannya ini diambil dari sebuah selebaran yang ditulis olehnya dengan judul "I Was a Heathen" (Aku Dulu Adalah Seorang Penyembah Berhala). Meskipun aku tumbuh di Amerika Serikat, aku dulunya pemuja berhala layaknya orang-orang biadab di kegelapan Afrika. Orang tua ibuku adalah orang Kristen, dan setelah perceraian orang tuaku, ibuku tertarik pada janji-janji pemuja berhala yang tumbuh subur di kalangan Kristen Amerika. Pengalaman religius pertama yang kuingat adalah saat menyusuri jalan, ketika aku berusia 8 tahun, mengucapkan "Scientific Statement of Being" -- ajaran aliran Kristen Sains. Saat anak-anak lain belajar Doa Bapa Kami dan Mazmur 23, aku berpikir, "Tidak ada kehidupan, kebenaran, intelegensi, atau pun unsur pembentuk dalam suatu benda. Semuanya adalah pikiran yang tak terbatas .... Benda adalah kesalahan yang mematikan. Roh adalah nyata dan abadi; benda tidak nyata dan sifatnya sementara ...." (Science and Health with Key to the Scriptures, oleh Mary Baker Eddy, hal. 468). Aku mengulang-ulang kalimat itu karena aku takut terhipnotis. Ibuku mengirimku ke sekolah minggu Kristen Sains dan meskipun guru-gurunya mengajarkan kekosongan suatu benda, mereka juga mengajarkan bahwa kekosongan itu bisa melukai bila aku tidak cukup sering mengucapkan "Scientific Statement of Being". Aku biasanya berjalan dengan mengucapkan pernyataan itu berulang kali agar kendaraan atau pun penyakit tidak melukaiku. Aku diajar untuk percaya bahwa mengulang-ulang kalimat yang sama, layaknya orang primitif menyanyikan frasa tidak bermakna secara berulang-ulang, dapat menangkal roh jahat. Ibu beralih dari Kristen Sains ke Unity, ke Teosopi, ke Numerologi, ke Astrologi, dengan sedikit Palmistri, Reinkarnasi, dan akhirnya Spiritualisme. Teosopi dan metafisik terkait mengikat dia selama bertahun-tahun, menjadikannya seorang wanita yang tidak wajar, murung, serta tidak bahagia. Aku merenungkan pemikirannya, yang membuat aku menjadi gadis depresi dan takut terikat di akhir masa remajaku. Aku rasa Astrologi adalah yang paling buruk. Selama bertahun-tahun, ibu hidup tergantung dengan ramalannya. Bila ramalan hari itu mengatakan hari itu adalah hari yang tidak baik, dia bahkan tidak akan menggunakan telepon atau pun memanggang roti. Dia akan terus berada di tempat tidurnya menulis surat atau membaca lebih banyak metafisika. Kami akan membiarkan rumah kami dalam keadaan gelap, dan saya biasanya membaca novel yang dramatis. Keyakinannya membayangi hidup saya, membuat hidupku gelap dan mistik, aku masih terlalu muda untuk menghabiskan hari-hari bergumul dengan latihan mental pemujaan ini. Setiap detail kehidupanku diikat oleh takhayul. Ketakutan adalah teman yang selalu bersamaku. Salah satu pertanda keberuntungan yang ibu yakini adalah saat tangan kirinya gatal. Tanda ini berarti kami akan menerima uang. Mungkin aku atau dia akan mendapatkan pekerjaan, atau kami akan menerima uang tunjangan yang terlambat dibayarkan. Aku dulu berpikir bahwa aku akan benar-benar menjadi dewasa saat tanganku sendiri gatal, dan aku akan bisa meramal keberuntungan. Aku menunggu dengan sia-sia hari itu. Tanganku tidak pernah gatal di saat yang tepat. Ibu mengatakan bahwa kekuatan itu tidak akan turun kepadaku sampai dia meninggal. Spiritualisme adalah kepercayaan terakhir ibuku. Pertama kali ibu dan aku datang ke suatu pertemuan, dukun dalam pertemuan itu mengatakan bahwa nenekku ingin bertemu dengan kami dan dia membawa sangkar burung di tangannya. Perkataannya ini benar-benar membuat ibuku terpikat karena nama nenekku adalah "Bird" (burung). Tentu saja ini adalah khayalan setan. Setelah itu, ibuku membuang uang untuk duduk bersama dukun itu. Kami sering datang ke rumah dukun itu, ke dalam kegelapan gudang bawah tanah, dan dengan kursi-kursi lain yang mengelilingi meja sambil menyanyikan lagu kesukaan nenekku. Tetapi nenek tidak pernah muncul. Entah berapa lama hal itu berlangsung! Setelah pencarian yang sia-sia, memercayai perkataan mereka yang tidak ada hasilnya, pada usia 47 tahun, ibu menembak dirinya sendiri karena putus asa. Dalam hidupnya, dia tidak mendapatkan apa-apa yang dapat memuaskan dirinya. Karena terguncang atas kematiannya, aku berusaha mengadakan penyelidikan. Aku membayar seorang praktisi ilmiah Kristen yang memberitahuku bahwa ibuku sudah menjadi bagian dari yang Tak Terbatas (infinite). Aku membayar seorang dukun spiritualis yang memberitahuku bahwa ibuku akan mengembara di alam kegelapan sampai tiba saatnya dia mati secara alami. Seorang pendeta Katholik menyarankan agar aku mendoakan ibuku supaya bebas dari api penyucian. Akhirnya, lelah, aku menelepon gereja yang ada di dekatku dan karena tidak mau mendengarkan khotbah dari pendetanya, aku bertanya apakah mereka mengadakan kelas Alkitab di akhir pekan. Ya, mereka mengadakannya. Aku menghadiri pertemuan itu dan terkejut saat mempelajari bahwa saat seseorang lahir, dia tidak lantas menjadi anak Allah. "Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya." (Yohanes 1:12) Pertanyaan saya berikutnya adalah, percaya apa? Bahwa "semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah" (Roma 3:23). Tidaklah sulit menyelidiki hatiku dan mendapatkan dosa di dalamnya, tetapi apa yang harus aku lakukan? Aku mendapatkan jawabannya dalam, "Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan." (Roma 10:9) Ya, di dalam Kristus aku diselamatkan, tidak hanya dari dosa, tetapi di dalam Dia aku mendapatkan jawaban atas semua ketakutan dan pertanyaan. Aku menjadi ciptaan baru di dalam Yesus Kristus. Sejak saat itu aku menghadapi pengajaran palsu penyembahan berhala dalam terang Kristus dan firman Allah. Kristus sendirilah jawabannya. Aku bersyukur karena Kristus membebaskan aku dari perangkap penyembahan berhala. Ada kelegaan saat bangun pagi dan tahu bahwa huruf-huruf dalam namaku, bintang-bintang, hipnotis, dan bahkan garis-garis di telapak tanganku pun tidak dapat memengaruhiku karena, "apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka" (Yohanes 8:36). (t/Ratri) Diterjemahkan dari: Judul buku: More Fascinating Conversion Stories Judul asli artikel: Dorothy Haskin: From Cult Follower to Christian Writer Penulis: Tidak dicantumkan Penyusun: Samuel Fisk Penerbit: Kregel Publications, Grand Rapids 1994 Halaman: 59 -- 61 potong di sini____________Kuis Bio-Kristi 33____________potong di sini Pertanyaan: Berikut ini adalah karya Dorothy Haskin, kecuali: a. War and Peace b. God in My Family c. Tomorrow I`ll Be Happy Kirim jawaban Anda ke: biokristi(at)sabda.org Jawaban yang benar beserta nama Anda akan diumumkan pada edisi kuis edisi publikasi Bio-Kristi selanjutnya. Oleh karena itu, kirim jawaban Anda ke Redaksi maksimal 5 hari setelah Anda menerima edisi ini. Bagi Anda yang memiliki kuis tentang tokoh kristiani yang akan dipasang sebagai kuis di publikasi Bio-Kristi, silakan kirim ke: biokristi(at)sabda.org. Kami tunggu jawaban dan kirimannya, ya ....! Terima kasih banyak. + Karya ______________________________________________________________ 1858 -- 1922 Misionaris PANDITA RAMABAI (1858 -- 1922) Karya Pandita Ramabai, pendiri Mukti Mission di Kedgaon,wilayah Poona,India,dan penerjemah Alkitab ke dalam bahasa Marathi, menjadi momen penting dalam sejarah spiritual India. Dia dianggap oleh banyak orang sebagai salah satu wanita hebat di India pada abad ke- 19, tetapi hidupnya terus berlanjut dengan baik hingga abad ke-20, dan pengaruh dari hidupnya itu terus berlangsung. Pada kenyataannya, misi interdenominasinya yang tetap buka siang dan malam bagi para wanita dan anak-anak yang memerlukan bantuan, disebut sebagai salah satu contoh terbaik tindakan kekristenan. Sejak Pandita mendirikannya, Mukti Mission telah menjadi lampu penunjuk jalan kepada Tuhan. Nama Mukti berarti "Pembebasan dan Keselamatan", dan arti itu terus hidup di dalamnya -- membebaskan para janda, yatim piatu, dan para gadis dari kasta rendah dari kejahatan pernikahan di bawah umur, prostitusi, penelantaran, dan tekanan agama. Pandita tahu benar tekanan yang dialami para wanita di India. Ayahnya adalah seorang pendeta Brahmana, intelektual, dan reformator, seorang duda berusia 44 tahun saat menikahi ibu Pandita (anak perempuan seorang peziarah Brahmana), dan membawa istrinya yang masih berusia 9 tahun itu ke rumahnya di Mangalore, 900 mil jauhnya. Istrinya tumbuh menjadi seorang wanita yang cakap, terpelajar, dan pengurus ashram (retreat keagamaan) mereka. Orang tua Pandita sejak awal sudah mengetahui betapa cerdasnya putri mereka. Dan saat Pandita berusia 12 tahun, ia berkomitmen untuk menghafalkan 18 ribu ayat Sansekerta dengan seluruh kekayaan pengetahuan dan kebijaksanaannya. Dia juga belajar bahasa Marathi, yang kemudian dia gunakan untuk menerjemahkan Alkitab dan mendapatkan pelajaran delapan bahasa lainnya. Namun, kemiskinan menyelimuti keluarganya,dan mereka menjadi kaum peziarah, mengunjungi kuil, candi, dan sungai-sungai yang dianggap suci. Jika mereka memiliki uang, sesedikit apa pun jumlahnya, para pendeta di tempat-tempat ini menyambut mereka, tetapi bila mereka tidak memunyai uang, mereka diusir. Selama masa ini, Pandita menyaksikan penderitaan yang dialami para janda anak-anak dan wanita dan dia merasakan panggilan pertamanya untuk melayani. Dia melihat ayahnya semakin tua, lemah, dan buta, dan akhirnya meninggal karena kelaparan, kemudian ibunya dan akhirnya kakak perempuannya. Yang tertinggal hanya dia dan saudara laki-lakinya. Bersama-sama, mereka mengembara sejauh lebih dari 4 ribu mil ke seluruh tempat ziarah di India. Mereka sangat menderita, baik karena lapar atau pun dinginnya malam, tetapi dalam pengembaraan itu iman Pandita terhadap berhala yang disembah ayahnya diruntuhkan. Ayahnya telah melalui berbagai jalan berdebu di India untuk mencari kedamaian rohani. Demikian pula dengan dirinya, sekarang dia mencari jalan hidup yang akan memuaskan jiwanya. Tahun 1878, dia dan saudara laki-lakinya tiba di Calcutta, di mana mereka mengajar dan berhasil mengambil hati kaum Brahmana Bengali. Pengajarannya begitu mengesankan mereka sehingga setelah diuji oleh sekelompok orang terpelajar (para pandita), dia diberi gelar Pandita, yang berarti "terpelajar". Nama ini menjadikannya sebagai seseorang yang menunjukkan kemampuan wanita India dalam mengajar dan memimpin. Dalam pertemuan para pemuda di Calcutta, dia diperkenalkan kepada Kristus. Dia belajar bahwa Kristus tidak mengenal kasta, bahwa Dia tidak membedakan pria dan wanita, bahwa Dia mengasihi semua orang -- baik orang Yahudi maupun bukan. Pada saat itu, wanita di India posisinya sama seperti babi, tetapi di dalam Kristus semua sama. Pandita memutuskan untuk menyerahkan hidupnya guna meningkatkan standar wanita. Dia telah melihat bagaimana wanita dikeluarkan dari rumah mereka dan sering kali dikorbankan dalam upacara pembakaran bersama dengan mayat suami mereka. Dia melihat bahwa kekristenan memberikan jawaban atas keadaan mereka yang menyedihkan dan dia dipanggil untuk menolong mereka. Saudara laki-lakinya bekerja dengan setia bersamanya pada awal perjuangannya, tetapi dia terlalu lemah selama bertahun-tahun karena kemiskinan hingga akhirnya dia meninggal di Calcutta pada usia 21 tahun. "Tuhan akan memelihara aku," kata Pandita kepadanya, untuk menenangkan saudara laki-lakinya itu menjelang saat terakhirnya. "Baiklah, semuanya akan baik-baik saja," katanya dengan tenang dan kemudian meninggal. Setelah kematian saudara laki-lakinya, 6 bulan kemudian dia menikahi temannya, Bepin Bihari Medhavi, seorang lulusan Universitas Calcutta dan pengacara. Hanya setelah 19 bulan pernikahannya, dia meninggal karena kolera. Penghiburannya yang paling berharga adalah anak perempuannya, Manoramabai, "kesukacitaan hati". Dalam riwayat hidupnya, dia menuliskan, "Tariklah aku untuk lebih dekat kepada Tuhan." Pengalaman hidup kekristenannya semakin besar saat ada kunjungan dari misionaris baptis yang mengajarnya tentang Alkitab. "Aku sudah kehilangan seluruh imanku atas agama pertamaku, dan hatiku lapar akan sesuatu yang lebih baik," tulisnya. Para misionaris dari Church of England (Gereja Inggris) kemudian membantu dia saat mempelajari Perjanjian Baru bersama mereka. Dia belajar bahasa Inggris dan kemudian ingin melanjutkan belajar ke Inggris. "Dengan menyerahkan diri ke dalam perlindungan Tuhan, aku pergi seperti Abraham, tak tahu ke mana aku pergi," dan dia tiba di Inggris tahun 1883. The Church of England Sisterhood di Wantage menerima dia, dan dengan bantuan mereka, dia bekerja pada seorang ibu yang tidak menikah, dia melihat perbedaan antara kekristenan dan Hindu. Setelah pendidikan lanjutan di Inggris dan Amerika Serikat serta penerbitan bukunya yang terkenal, "The High Caste Hindu Woman", yang untuk kali pertamanya mengungkapkan sisi terbuka dan mereka membantunya membentuk dan mendirikan Ramabai Association. Pengurus yang dipercaya terdiri dari Episcopalian, Unitarian, Congregationalis, Baptis, dan Methodis. Di antara para pengurus itu terdapat orang Amerika terkenal seperti Phillips Brooks, Edward Everett Hale, dan Lyman Abbott. Mereka berjanji untuk mendukung usahanya ini dan mendanai sekolah di Poona untuk para janda yang masih berusia anak-anak. Setelah 10 tahun, mereka akan memindahkan kepemilikannya kepada Pandita. Pada Mei 1888 di Bombay, dia berkata, "Aku berlutut, berjanji pada diri sendiri untuk menjaga kasih Bapa, dan 6 bulan kemudian membuka rumah bagi para janda di Bombay, yang diberi nama Abode of Wisdom." Itu barulah langkah awal. Di tahun-tahun keberhasilan berikutnya, pelayanannya melebar luas dan beribu-ribu janda, tua dan muda, diselamatkan dari "jerat para pendeta". Dia menjelaskan bahwa "dosa, kesengsaraan, dan kekejaman pria pada wanita (yang dia lihat) di setiap sisi adalah di luar batas kewajaran." Dia menguatkan dirinya sendiri dengan kata-kata Yosua, "Tetapi aku dan seisi rumahku akan beribadah kepada Tuhan." (Yosua 24:15), dan hidup dengan janji itu hingga akhir hidupnya. Dia membeli tanah untuk Mukti Mission, menanaminya dengan pohon buah-buahan, sayur-sayuran, dan gandum, dan menggali mata air. Dia membaca biografi orang-orang Kristen yang telah dipakai Allah dan sangat diberkati, dan ia belajar bahwa "Allah adalah sumber kita yang tak pernah habis." Berulangkali dia dihadapkan pada tugas-tugas yang hampir tak dapat diatasi berkaitan dengan tempat tinggal dan kebutuhan makanan atas ribuan wanita dan gadis yang datang untuk dia rawat. Tetapi Pandita selalu mengingatkan dirinya sendiri pada Yeremia 32:27, "Sesungguhnya, Akulah Tuhan, Allah segala makhluk; adakah sesuatu apa pun yang mustahil untuk-Ku?" Maka dia akan kembali bersemangat dan berbesar hati. Di tahun 1896, bencana kelaparan mulai terjadi, di mana 114 juta orang di provinsi-provinsi utama di India tewas. Saat kesulitan makanan meningkat, Pandita melakukan perjalanan ke daerah yang paling parah keadaannya. Dia mengumpulkan para janda muda dan anak-anak dan membawa mereka kembali ke Mukti, memberi mereka tempat tinggal di gubuk-gubuk sementara. Sumurnya menyediakan air yang berlimpah. Pohon-pohon buah, sayuran, dan gandumnya menyediakan begitu banyak makanan. Periode kebangkitan besar mulai terjadi selama masa-masa kelaparan, setelah secara formal dia mengabdikan misinya pada pelayanan Tuhan dan menamainya Mukti, yang berarti "Pembebasan dan Keselamatan". Pelayanannya terus berkembang. Dia terlahir dari kalangan atas, juga terpelajar, penginjil, dan reformator, jadi dia mengusahakan kebutuhan-kebutuhannya dalam berbagai cara. Dulu, saat lebih dari 17 ribu anak-anak terlantar yang kelaparan membutuhkan pakaian baru, persediaan pakaian yang melimpah datang sebagai respon atas doanya. Dia menumpuknya di tengah-tengah gereja, dan ketika anak-anak mengerumuni kiriman yang besar itu, dia mengucapkan Mazmur 34:10, "Singa-singa muda merana kelaparan, tetapi orang-orang yang mencari TUHAN, tidak kekurangan sesuatu pun yang baik." Saat teman-teman Brahmana berusaha menghancurkan gedung dan pelayanannya, Tuhan memberi Pandita janji, "Setiap senjata yang ditempa terhadap engkau tidak akan berhasil," (Yesaya 54:17). Apakah itu kelaparan, api, badai, atau kekerasan, Tuhan menjawab doanya dan pelayanan itu tidak pernah berakhir. Pada 15 tahun terakhirnya, dia memulai tugas besar menerjemahkan Alkitab ke dalam bahasa Marathi. Pertama, dia harus menguasai bahasa Yunani dan Ibrani; kemudian dia harus menyesuaikan tugas ini ditengah-tegah tugas-tugasnya yang lain. Dia juga menjadi tuli. Pada saat yang sama, dia melihat Mukti berkembang semakin besar. Dua tahun sebelum kematiannya, anak perempuannya meninggal. Kesedihan atas kehilangan yang begitu besar tidak menyebabkan dia membuatnya meninggalkan pelayanannya atau pun mengaburkan visinya. Pada saat dia berusia 60-an tahun, dengan memakai jubah putih, dia menjadi figur ketenangan dan kekuatan. Dia telah hampir menyelesaikan "proofreading" dari Alkitab Marathi saat dia sakit dan tahu bahwa hidupnya akan segera berakhir. Dia berdoa kepada Tuhan selama lebih dari 10 hari untuk menyelesaikan "proofreading". Sepuluh hari kemudian, pada 5 April 1922, saat proof yang terakhir selesai dibaca, dia tertidur untuk kemudian dibangunkan di hadapan Pribadi yang dia kasihi dan layani dengan sangat baik. (t/Ratri) Diterjemahkan dari: Judul buku: 100 Christian Women Who Changed the Twentienth Century Judul asli artikel: Pandita Ramabai (1858 - 1922) Penulis: Helen Kooiman Hosier Penerbit: Fleming H. Revell, Grand Rapids 2000 Halaman: 257 -- 261 + Tahukah Anda? ______________________________________________________ Pembaca sekalian, apakah Anda mengetahui mengapa Alkitab adalah hasil inspirasi? Semoga artikel berikut menjawab rasa ingin tahu Anda. Selamat menyimak! ALKITAB ITU ADALAH HASIL INSPIRASI Hasil Inspirasi: Roh Kudus ada dalam Alkitab, membuat Alkitab ada, dan membuat Alkitab berkarya. Roh Kudus menginspirasikan penulisannya; Roh Kudus menginspirasi penafsirannya selama bertahun-tahun; Roh Kudus menginspirasi kita saat ini ketika kita membaca Alkitab dengan mata iman, atau mendengar Alkitab diserukan, atau melihat Alkitab dipraktikkan dan dipatuhi dengan sungguh-sungguh. Roh Kudus terlibat penuh dalam keseluruhan prosesnya sejak zaman dahulu bagi Anda. Satu istilah yang berarti inspirasi dalam Alkitab adalah "theopneustia" (bahasa Yunani), "Allah menghembuskan". Karena Alkitab secara khusus diinspirasikan, ada banyak literatur, seni, kehidupan sosial, pengalaman pribadi, dan pola hubungan yang diinspirasikan oleh Alkitab. Kata lain yang artinya mirip dengan menginspirasi adalah: * menghidupkan (membuat hidup, memberi semangat, hasrat, atau minat; membuat seseorang/sesuatu untuk bertindak), * memeriahkan (menghidupkan, menghembuskan napas kehidupan pada), * memperlihatkan (membuat atau mendorong sebuah respons yang tidak dilakukan secara otomatis, dengan insting, atau karena kebiasaan) * menyegarkan (memberi energi atau kekuatan pada), dan * mengaduk (menggerakkan dengan gerakan memutar, biasanya dalam mencampur bahah-bahan makanan/minuman) atau mengobarkan (menggerakkan sesuatu/seseorang yang diam dan acuh). Ada juga istilah alkitabiah yang berarti inspirasi, yakni nubuatan. (t/Dian) Diterjemahkan dari: Nama situs: Spirithome.com Judul asli artikel: The Bible is Inspired Penulis: Robert Longman Jr. Alamat URL: http://www.spirithome.com/bible_inspired.html + Sisipan ____________________________________________________________ BLOG SABDA MELAYANI DENGAN BERBAGI Kejutan baru!! Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) meluncurkan satu lagi situs baru, yang diberi nama "Blog SABDA". Situs ini sangat unik karena situs ini merupakan blog yayasan yang dibangun dengan tujuan agar para Pembaca, Pengunjung, Pendukung, Sahabat YLSA, dan Pembaca Bio-Kristi sekalian mengenal yayasan ini dengan lebih transparan lagi. Jika selama ini Anda hanya bisa mengenal YLSA melalui produk-produk pelayanannya (CD SABDA, situs-situs dan publikasi-publikasi YLSA, kelas teologia online, dan CD-CD Alkitab Audio), maka kini Anda juga dapat mengikuti kegiatan dan pergumulan para staf yang bekerja di balik layar, dan bahkan bisa terlibat memberikan masukan/nasihat/dorongan secara langsung tanpa harus menjadi staf penuh waktu YLSA. Untuk memudahkan, isi Blog SABDA dibagi dalam beberapa kategori, yaitu: Alkitab, Publikasi, Pelayanan, Teknologi, dan Umum. Secara berkala, staf YLSA akan membagikan informasi dan pergumulan seputar pelayanan YLSA. Besar harapan kami para pengunjung situs ini bisa ikut berperan serta dengan memberikan komentar dan masukan yang membangun. Untuk memberi komentar, Anda tidak perlu login terlebih dahulu, langsung isi saja form komentar di bawah blog yang ingin Anda komentari. Nah, bagi Anda yang ingin bergabung dalam pelayanan YLSA tanpa harus menjadi staf penuh waktu, silakan bergabung di Blog SABDA untuk ikut bersama-sama berbagi mengembangkan pelayanan YLSA. Selamat berkunjung. ==> http://blog.sabda.org/ ______________________________________________________________________ Pimpinan Redaksi: Kristina Dwi Lestari Staf Redaksi: Yohana Prita Amelia Isi dan bahan menjadi tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) BIO-KRISTI 2009 YLSA -- http://www.ylsa.org/ Situs Katalog -- http://katalog.sabda.org/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ______________________________________________________________________ Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`) Alamat berlangganan: < subscribe-i-kan-bio-kristi(at)hub.xc.org > Alamat berhenti: < unsubscribe-i-kan-bio-kristi(at)hub.xc.org > Kontak redaksi: < biokristi(at)sabda.org > Alamat situs: http://biokristi.sabda.org/ Alamat forum: http://biokristi.sabda.org/forum/ Arsip Bio-Kristi: http://www.sabda.org/publikasi/Bio-Kristi Blog SABDA: http://blog.sabda.org/ ____________________BULETIN ELEKTRONIK BIO-KRISTI_____________________
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |