Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/bio-kristi/32 |
|
Bio-Kristi edisi 32 (19-1-2009)
|
|
Buletin Elektronik BIO-KRISTI (Biografi Kristiani) _______________________ Edisi 032, Januari 2009_______________________ Isi Edisi Ini: - Pengantar - Riwayat: Charles Haddon Spurgeon Menjadi Imam di London - Kuis - Karya: Amy Grant: Penyanyi Kristen Masa Kini - Tahukah Anda: Seperti Apakah Orang Kristen yang Menginspirasi Itu? + Pengantar __________________________________________________________ Salam sejahtera, Kami sungguh mengucap syukur atas perjumpaan kita kembali pada tahun 2009 ini. Sebelumnya, perkenankan kami memperkenalkan sebuah kolom baru, yaitu kolom "Kuis" -- sebuah kolom yang berisi pertanyaan seputar tokoh yang dibahas dalam setiap edisi publikasi Bio-Kristi. Sebagai sajian perdana di tahun 2009 ini, selain menghadirkan kolom Tahukah Anda yang semakin segar dengan muatan informasi ringan yang pasti memberkati kita, kami juga menghadirkan Charles Haddon Spurgeon (pengkhotbah) dan Amy Grant (penyanyi Kristen masa kini) masing-masing di kolom Riwayat dan Karya. Kedua tokoh ini merupakan dua generasi yang berbeda, namun Tuhan memberikan talenta yang luar biasa kepada keduanya. Hal ini menunjukkan bahwa pekerjaan Tuhan tetap dan terus dikerjakan oleh anak-anak yang dipilih-Nya sepanjang generasi. Nah, apakah Anda sudah menyadari talenta dan karunia yang Tuhan berikan kepada Anda untuk kemuliaan dan pekerjaan-Nya? Biarlah tahun yang baru ini menjadi momentum untuk mempersembahkan semua itu hanya untuk hormat bagi nama-Nya. Akhir kata, selamat menjalani hari-hari pada tahun 2009 bersama Tuhan. Selamat membaca, dan nantikan kehadiran Publikasi Bio-Kristi di edisi berikutnya. Tuhan Yesus memberkati. Pimpinan Redaksi Bio-Kristi, Kristina Dwi Lestari ______________________________________________________________________ "Saya tidak takut kepada siapa pun. Mata saya telah melihat kemuliaan Tuhan." Martin Luther -- Reformator + Riwayat ____________________________________________________________ 1854 -- 1892; Pastor, Pengkhotbah CHARLES HADDON SPURGEON MENJADI IMAM DI LONDON "Tentunya itu suatu kekeliruan." Itulah yang dipikirkan Charles Spurgeon ketika diminta berkhotbah di Kapel New Park Street, London. Tempat itu adalah gereja yang bergengsi, dengan bangunan tua yang indah. Saat itu, Spurgeon baru berumur 19 tahun. Namun, sama sekali tidak ada kekeliruan, karena setelah Spurgeon bicara, ia diundang untuk menjadi pendeta gereja tersebut. Ia memegang jabatan itu selama hampir 4 dekade. Spurgeon merupakan tipe orang yang kurang menyadari kelasnya dalam masyarakat London. Ia dilahirkan di kalangan Huguenot, di suatu pedesaan di Essex. Ia tinggal dengan kakek dan neneknya ketika masih kecil. Orang tuanya terlalu miskin untuk merawatnya. Nenek dan ayahnya adalah pendeta Kongregasionalis, tetapi Charles masuk ke sekolah pertanian -- meskipun hanya untuk beberapa bulan. Bergumul dengan kebutuhan jiwanya, Spurgeon bertekad pergi ke gereja pada hari Minggu pertama tahun 1850. Topan salju menghambat kepergiannya ke gereja sesuai rencananya, namun ia berhenti di sebuah kapel Metodis primitif terdekat. Pembicaranya bodoh, seperti yang diingat Spurgeon, tetapi hal itu merupakan tantangan bagi Charles muda ini. Akibatnya, Charles Spurgeon menjadi Kristen dalam usia 16 tahun. Tidak lama kemudian, Spurgeon menyadari bahwa ia memunyai bakat berbicara. Pada tahun 1852, ia menjadi gembala sebuah gereja Baptis kecil di Waterbeach. Daerah itu sungguh rawan, dan orang-orangnya terkenal pemabuk. Spurgeon mengembangkan gaya langsung. Para pendengarnya tidak akan betah dengan keterangan-keterangan teologi yang menggunakan kata-kata indah. Oleh sebab itu, ia memberitakan kepada mereka apa yang dikatakan dalam Alkitab. Berita tentang "pengkhotbah muda" ini telah tersebar di Waterbeach. Itulah waktunya ketika sidang Kapel New Park Street memutuskan memberinya kesempatan. Gereja itu pernah memunyai sejarah yang dapat dibanggakan, tetapi jatuh pada masa-masa kesukaran. Gedung yang indah itu dapat menampung lebih dari seribu orang, namun akhir-akhir itu, untuk mengumpulkan seratus orang saja sudah sulit bagi sidang di sana. Delapan puluh orang menghadiri pelayanan pembukaan Spurgeon. Mungkin pengkhotbah muda ini dapat melakukan sesuatu. Ia melakukannya. Gaya langsungnya membuat para warga London mengakui kata-katanya. Pengunjung kebaktian pun menjamur. Tidak lama kemudian, gedung kuno itu penuh sesak. Gereja tersebut terpaksa harus menyewa gedung pertemuan Exeter Hall yang menampung 4.500 orang. Pertumbuhan cepat seperti ini menarik perhatian pers London, yang pemberitaannya tentang pengkhotbah baru itu tidak selalu menyenangkan. "Semua pidatonya berbau busuk dan vulgar," tulis sebuah harian. Harian lain menyebut, "Gaya seperti itu berasal dari bahasa pasaran yang vulgar, diselingi gaya yang kasar .... Semua misteri khidmat agama kita yang suci, olehnya diperlakukan dengan kasar. Inilah khotbah yang didengar lima ribu orang." Jumlah itu menjadi sepuluh ribu -- dan lebih. Dalam waktu singkat, gedung pertemuan itu sudah tidak sanggup menampung para pendengar Spurgeon. Gereja menyewa gedung Surrey Music Hall yang berkapasitas 12.000 tempat duduk, dan itu pun penuh, sementara sepuluh ribu orang lagi menunggu di luar. Malangnya, upacara pembukaan di sana membawa bencana. Beberapa perusuh berteriak "kebakaran"! Dalam kepanikan, tujuh orang meninggal dunia dan 27 orang luka parah. Dengan insiden ini pun, keberadaan Spurgeon belum disukai pers London. Akan tetapi, pada tahun 1860-an, kegairahan baru akan injili bangkit di Inggris, dan Spurgeon berada di tengah-tengahnya. Para ahli sejarah menyebutnya "Kebangkitan Injili Kedua". Para pengkhotbah lain, seperti Alexander Maclaren di Manchester dan John Clifford di London, juga menarik massa. Menjelang 1861, Kapel New Park Street telah membangun fasilitas baru, Metropolitan Tabernacle, yang memuat enam ribu pengunjung. Pelayanan Spurgeon baru berawal. Ia menerbitkan khotbah-khotbahnya serta ulasan-ulasan dan buku-buku renungan -- seluruhnya 140 buah buku, semasa hidupnya. Ia mendirikan sekolah pendeta dan panti asuhan Stockwell yang mengasuh lima ratus anak. Ia menjadi presiden perkumpulan pembagi Alkitab. Ia berkhotbah di mana saja dan kapan saja. Gaya Spurgeon mungkin sederhana dan langsung, namun ia bukanlah seorang teolog. Ia adalah seorang Baptis Calvinistik. Bagaimanapun, perpaduan tradisi ini telah membantu membawa struktur Calvinisme ke agama kelas bawah dan menyajikan iman Baptis pada gereja-gereja kelas atas. Bakatnya adalah berkomunikasi. Dengan membaca karya-karyanya sekarang, kita menemukan kekuatan modern di dalamnya. Ingatlah bahwa ia hidup pada zaman bergaya: Apa yang Anda katakan tidaklah selalu begitu penting daripada bagaimana Anda menyampaikannya. Namun, Spurgeon tidak memunyai waktu untuk berbasa-basi dengan sopan. Ia menggunakan gambaran kuat dan pilihan kata-kata untuk menyampaikan maksudnya secara langsung. Dalam melakukan hal itu, ia telah memberikan contoh bagi para pengkhotbah yang akan datang. Karya-karya tulis "pangeran pengkhotbah ini" terjual luas sampai hari ini. Diambil dan disunting seperlunya dari: Judul buku: 100 Peristiwa Penting dalam Sejarah Kristen Penulis: A. Kenneth Curtis, J. Stephen Lang, dan Randy Petersen Penerjemah: A. Rajendran Penerbit: BPK Gunung Mulia, Jakarta 2001 Halaman: 136 -- 137 potong di sini____________Kuis Bio-Kristi 32____________potong di sini Pertanyaan: Charles Spurgeon dan istrinya, menurut cerita majalah "Chaplain", pernah menjual telur hasil hewan peliharaan mereka. Bahkan, kepada saudara dekatnya, dia tidak memberikannya, tetapi menjualnya. Dari situ, tindakan Spurgeon disebut orang yang tamak dan pelit. Mereka tidak pernah membela diri dan menerima sebutan itu dengan lapang dada. Setelah meninggalnya Ny. Spurgeon, baru terkuak tabir dibalik "kekikiran" mereka itu. Nah, menurut Pembaca sekalian, digunakan untuk apakah uang hasil penjualan telur tersebut? Kirim jawaban Anda ke: biokristi(at)sabda.org Jawaban yang benar beserta nama Anda akan diumumkan pada kuis edisi publikasi Bio-Kristi selanjutnya. Oleh karena itu, kirim jawaban Anda ke redaksi maksimal 5 hari setelah Anda menerima edisi ini. Bagi Anda yang memiliki kuis tentang tokoh kristiani, silakan kirim ke: biokristi(at)sabda.org. Kami tunggu jawaban dan kirimannya, ya...! Terima kasih banyak! + Karya ______________________________________________________________ ... -- sekarang; penyanyi, musisi AMY GRANT: PENYANYI KRISTEN MASA KINI Menjelang penghujung tahun 90-an, seorang wanita muda berjalan menuju gedung Pusat Penanggulangan Masalah Kehamilan. Ia ingin melakukan aborsi. Para konselor Kristen di tempat itu membujuknya untuk mempertahankan kandungannya, tetapi ia tetap bertekad untuk menggugurkannya. Sementara itu, suaminya yang menekannya untuk melakukan aborsi mendengarkan salah satu dari lagu pop Amy Grant di sebuah pemancar radio sekuler. Ia berpikir istrinya pasti menyukai musik yang dinyanyikan Amy, dan mendorongnya untuk membeli salah satu album Amy Grant. WANITA ITU MEMBELI ALBUM "THE COLLECTION" Sementara ia mendengarkan lagu tersebut, ia merasa didekatkan kepada Tuhan. Ia memiliki sedikit pengalaman religius, dan ia tidak begitu yakin dan tahu bagaimana cara mengomunikasikan pikiran serta perasaannya kepada Allah. Setelah mendengar lagu "Father`s Eyes", ia menyimpulkan: jika Allah itu seperti seorang ayah, ia akan berdoa kepadanya seperti ia berbicara kepada ayah kandungnya. Dengan caranya yang sederhana, wanita itu akhirnya menjadi orang Kristen. Beberapa waktu kemudian, wanita tersebut kembali lagi ke Pusat Penanggulangan Masalah Kehamilan, berdoa bersama para stafnya dan menceritakan bagaimana album Amy Grant telah mengubah hidupnya. Dan, ia mengatakan kepada mereka bahwa ia akan melahirkan bayinya. Sejak tahun 1985, ketika ia merilis album "Unguarded"-nya, Amy Grant dihujani banyak kritikan -- kadang-kadang penuh emosi, karena ia dicap telah "keluar batas" karena menjual rekamannya di toko-toko sekuler dan merekam lagu-lagu yang cocok untuk siaran radio sekuler. Kehadiran Amy di kancah musik utama dan dunia telah membuatnya menjadi sorotan. Konon, Amy berambisi untuk menjadi penyanyi yang setenar Whitney Houston dan Mariah Carey yang juga memiliki latar belakang karier musik gospel atau rohani. Amy boleh jadi adalah penyanyi Kristen yang paling terkenal saat ini. Ia termasuk sekelompok penyanyi yang telah mengalami kelahiran baru dan berkiprah di belantara musik. Beberapa tahun belakangan ini, kehadiran mereka dengan lagu-lagu gospel selatan "new wave" dan "heavy metal" yang baik, menjadi aroma yang menyegarkan bagi dunia yang lapar akan musik dengan lirik yang baik. Tidak seperti rekan-rekan mereka, lagu-lagu mereka tidak, diisi dengan pesan berbau seksual atau obat bius. MENITI KARIER SEJAK REMAJA Sejak usia 15 tahun, ia sudah mengikat kontrak rekaman dan merekam albumnya yang pertama pada usia 17 tahun. Album "Age to Age" merupakan album lagu Kristen yang dinyanyikan oleh penyanyi solo yang memperoleh penghargaan piringan hitam platina. Ia secara teratur mengadakan perjalanan "show" dan manggung di gedung-gedung konser terkenal di AS. Lagu-lagunya hampir mencapai puncak dalam Christian and Billboard`s Hot 100. Tayangan videonya juga pernah muncul dalam MTV. Ia pernah berduet dengan Peter Cetera, mantan penyanyi terkemuka di Chicago. Ia mengirimkan pesan-pesan kristiani melalui lagu-lagunya yang diputar di siaran radio sekuler. Tanggapan yang diberikan oleh orang-orang Kristen menimbulkan banyak kesedihan dalam dirinya, dan kebanyakan berpendapat bahwa orang Kristen hanya menyanyikan "lagu-lagu rohani" di ruang lingkup kristiani. Amy tidak sependapat; ia melakukan apa yang menurutnya dikehendaki Allah, yaitu membawakan musik-musik gospel dengan irama kontemporer kepada orang-orang yang tidak pernah masuk gereja. Mereka membeli albumnya dan merasakan perbedaannya dari kebanyakan musik -- suatu perbedaan yang berbicara tentang kasih, persahabatan, dan suatu kehidupan yang dikehendaki Allah. Dan bila ada pendengar yang ingin mengetahui sumber inspirasinya, ia dapat membaca kutipan ayat Alkitab yang tertulis pada kover. DEBURAN DI TENGAH OMBAK Amy tidak mencoba untuk membela dengan keterlibatannya di dalam arus musik utama dewasa ini. Dan ia telah menambah kapasitas kehadirannya dengan merilis album baru berjudul "Heart in Motion", yang akan dipasarkan di toko-toko Kristen dan sekuler. Ini merupakan rekamannya yang kedua belas dan dalam banyak hal cukup berbobot. Pertama, ia menyebutnya sebagai album terbaik yang pernah dibuatnya. Itu merupakan suatu pernyataan yang berani bila Anda sudah merekam tiga album emas dan empat album platina dan repertoar Anda termasuk proyek-proyek seperti "Age to Age", "Straight Ahead", dan "Lead Me on". Kedua, ini mungkin merupakan rilisnya yang lebih bersifat pribadi. Amy berfungsi sebagai co-produser eksekutif dan terlibat dalam penulisan hampir seluruh lagunya. "Heart in Motion" benar-benar merupakan musik sekuler. Tetapi itu tidak berarti bahwa ia tidak menawarkan sesuatu kepada para pendengar Kristen atau Amy telah meninggalkan imannya. Album ini merefleksikan dengan jelas siapa dan di mana Amy berada, baik sebagai orang Kristen maupun sebagai seorang artis. "Ada saat-saat di mana penting bagi saya untuk tidak keluar dari batas," kata Amy menjelaskan. ",10 tahun yang lalu, saya ingin menulis lagu untuk anak-anak Kristen; saya ingin memberikan dampak yang positif terhadap mereka. Tetapi kini adalah penting untuk masuk ke dalam aliran musik yang sedang dominan. Saya tidak akan kembali ke masa tahun 1981 karena itu bukan masalah saya." Ia tidak bermaksud menjadi seorang penyanyi sekuler. Baginya, seorang penyanyi Kristen yang lagu-lagunya disiarkan radio tidaklah sama posisinya dengan orang atau penyanyi bukan Kristen. Jadi, bila seorang artis Kristen dalam ruang lingkup sekuler menyampaikan pesan-pesan tentang kehidupan saleh, maka lagu-lagu mereka akan bersinar seperti cahaya di dalam kegelapan. Ada yang mempertanyakan bagaimana lagu-lagu Amy dapat memancarkan sinar jika dalam liriknya hampir tidak menyebut-nyebut nama Tuhan. Bukankah album "Heart in Motion" lebih banyak mengandung kata "baby" daripada "Allah"? Amy memberikan respons dengan menyatakan bahwa ia tidak percaya bahwa kuantitas informasi tentang Allah itu penting. Justru kualitas dari informasi yang jauh lebih penting -- dampak dari sebuah kata yang diucapkan pada waktu yang tepat. Jika penyanyi Kristen membuat setiap lagunya yang berdurasi 3,5 menit penuh dengan khotbah-khotbah yang menggurui, orang tidak akan mau mendengarkannya lagi. Amy menambahkan, "Mereka yang meniti kariernya di sekitar pelayanan biasanya jatuh ke dalam perangkap pemikiran seperti, `Karena Allah mampu memakai lagu ini, kita harus meletakkannya dalam format musikal atau memanipulasi liriknya.` Allah jauh lebih besar daripada itu. Jika kita berdoa dan menyerahkan sebuah rekaman kepada-Nya, pintalah kepada-Nya untuk melakukan mukjizat, dan Ia melakukannya. Dalam album saya yang terbaru, saya mencoba menulis dan mendendangkan tentang realitas kehidupan, dan biarlah Allah melakukan mukjizat pada waktu-Nya." Menurutnya, ada saat-saat di mana musik dapat meringankan beban kehidupan. Musik seharusnya menjadi sarana di mana seseorang dapat melakukan retret pribadi -- seperti Saul memperolehnya dengan mendengarkan musik yang dibawakan Daud. Amy juga menyatakan bahwa album "Heart in Motion" merupakan suatu tindak ketaatan, bukan suatu tindak keluar batas dengan sengaja. Rekaman ini bukanlah hasil dari keputusan yang sembrono. "Saya benar-benar merasakan bahwa saya harus melakukannya saat ini juga, dan bila Allah meminta kita melakukan sesuatu, Anda harus segera melaksanakannya," katanya. KARYA SENI Amy berambisi untuk menjadi artis dalam setengah dari kehidupannya, dan ia sangat berharap bahwa cita-citanya tercapai. Ia menginginkan album "Heart in Motion" menjadi suatu jembatan bagi anak-anak menolongnya menyadari bahwa mereka dapat memunyai suatu pengalaman dengan Yesus Kristus. Kebanyakan anak mendengarkan banyak jenis musik yang dinyanyikan oleh artis yang mengikuti berbagai jenis gaya hidup. Apa yang tidak dan belum mereka miliki ialah suatu musik yang bisa menjembataninya. Amy kelihatannya cukup peka, walaupun tidak merasa diintimidasi -- bagaimana orang bereaksi terhadap albumnya. "Saya ingin masyarakat Kristen bangga terhadap saya," katanya. "Tetapi artis juga harus menyatu dengan karya seninya. Leonardo da Vinci tidak memandangi sebuah lukisan dan memandang dari balik punggungnya sambil berharap masyarakat akan mengakui hasil karyanya." KEGIATAN LAINNYA Industri eceran Kristen mungkin memandang Amy sebagai seorang artis, tetapi sebenarnya peran tersebut hanya merupakan sebagian dari kehidupannya yang sibuk dan penuh. Ia adalah seorang ibu rumah tangga dengan dua anak. Amy selalu berdoa untuk menjadi seorang ibu dan istri yang baik, mengasihi anak-anaknya dan mendorong mereka menjadi diri mereka sendiri -- dan supaya Allah menolongnya melihat dirinya sebagaimana adanya dan melihat Dia sebagaimana adanya. Setiap minggu, ia memimpin acara penyembahan dan ibadah di gerejanya dan banyak pelayanan yang berkaitan dengan profesinya. Ia juga pernah menjadi juru bicara untuk Operation Desert Song, yang menyediakan musik dan mendorong pasukan AS di Timur Tengah. Baru-baru ini, ia membuka rumahnya untuk suatu aktivitas yang disebut "The Loft" (serambi), yang telah memberikan dampak positif pada ratusan remaja di daerah sekitar Nashville. Selama beberapa minggu, Amy dan sebelas pemimpin dewasa menyajikan acara-acara seperti kesaksian, doa, dan tentu saja musik. Tak diperlukan tiket masuk dan iklannya dilakukan dari mulut ke mulut. Jumlah pesertanya dibatasi hanya 450 saja. Kegiatan ini merupakan kesempatan di mana seseorang dapat membawa temannya yang bukan Kristen dan memperlihatkan kepada mereka bahwa orang Kristen memiliki kegiatan yang bermanfaat. Seorang remaja bukan Kristen yang ikut serta memperoleh pengalaman yang mengubah hidupnya. Amy bercerita, "Pada waktu kegiatan The Loft ini baru dimulai, seorang gadis menulis pada kartu doanya, `Saya terhilang.` Ia pernah tidur dengan pacarnya dan memunyai masalah dengan alkohol. Pada minggu ketujuh, seorang pekerja memimpin ibadah, dan pada akhir kebaktian, ia mengundang siapa pun yang mau menerima Yesus ke dalam hatinya. Gadis ini berdiri. Kini, ia sudah mulai ikut PA. Saya ingin hidup saya dipenuhi adegan-adegan seperti ini. Dan lebih dari itu, keinginan saya untuk menjadikan rekaman saya sebagai barometer akan apa yang sedang saya lakukan terhadap Tuhan menjadi semakin berkurang." Perjalanan Amy Grant selama 15 tahun di belantara musik Kristen telah membawanya cukup jauh. Ia memulai kariernya dengan menjadi penyapu lantai dan bertugas melepaskan magnet pada "head tape" di sebuah studio rekaman di Nashville. Dewasa ini, sementara ia diakui sebagai penyanyi paling top di kalangan umat Kristen di AS, ia memandang hasil karyanya dengan pandangan penuh kasih dan hikmat. "Peran saya dalam musik kontemporer Kristen dalam dasawarsa terakhir sangat terbatas dan aman," katanya. "Dengan kasih karunia Allah, apa yang sudah saya lakukan telah memberikan dampak yang berarti bagi banyak orang. Saya masih berharap bahwa Allah akan memakai saya untuk memberikan dampak positif kepada anak-anak. Tetapi saya melakukannya melalui cara yang sama sekali baru." Ia menambahkan, "Seorang Kristen, di mana pun ia berada, harus menjadi yang terbaik. Sebagai penyanyi Kristen, itu berarti bahwa saya harus memanfaatkan bakat yang diberikan Allah di dalam diri saya. Permintaan saya yang utama kepada orang banyak ialah jangan terikat saja pada pola agama. Sebaliknya, biarlah kita berkata, `Bagaimana Kristus yang diam dalam diri saya mengubahkan kehidupan saya? Bagaimana saya menunjukkannya di hadapan orang banyak?`" Jika Anda seorang Amy Grant, Anda memperlihatkannya dengan menjadi ibu dan istri yang baik, memimpin kegiatan-kegiatan di gereja, memberi perhatian kepada para remaja, bersaksi kepada orang-orang asing di pesawat udara, dan juga membuat rekaman lagu dan terjun ke dunia tempat kita hidup karena di situlah tempat kebanyakan ikan berenang. Sumber: 1. Todd Hafer, "Amy Grant: A Heart in Motion", dalam majalah "Bookstore Journal", Februari 1991. 2. J. Brent Bill, "Rock and Roll", New Jersey, Fleming H. Revell Company, 1987. 3. Sero M. Hardjo, "Tembang `Baby Baby` Melejit Lewat Penyanyi Lagu Rohani", dalam "Suara Pembaruan Minggu", 19 Mei 1991. Diambil dan disunting seperlunya dari: Judul buku: Sahabat Gembala Edisi Juli 1992 Judul asli artikel: Amy Grant: Penyanyi Rock Kristen Masa Kini Penerbit: Yayasan Kalam Hidup, Bandung 1992 Halaman: 27 -- 32 + Tahukah Anda? ______________________________________________________ Hadir dengan sajian yang sedikit berbeda, kolom "Tahukah Anda" di perjumpaan tahun 2009 ini akan memberikan artikel pendek yang semoga menjadi warna tersendiri pada edisi perdana publikasi Bio-Kristi kali ini. Yang pasti, yang akan kami hadirkan ke hadapan Anda adalah informasi menarik dan ringan tentang sisi lain kehidupan tokoh kristiani. Sebagai sajian perdana tahun 2009 ini, mari kita belajar tentang sosok Yosua. Ingin tahu bagaimana? Ayo kita simak artikel berikut. SEPERTI APAKAH ORANG KRISTEN YANG MENGINSPIRASI ITU? Yosua merupakan contoh orang Kristen yang menginspirasi. Kita akan melihat lima ciri unik dalam kehidupan Yosua. Meskipun ada lebih banyak lagi kualitas yang kita perlukan saat ini, ciri-ciri unik ini akan menuntun kita ke arah yang benar. 1. Orang yang rendah hati. Sebelum dia menjadi seorang Kristen yang menginspirasi, dia memunyai keinginan untuk melayani. Selama 40 tahun, dia melayani Musa di padang gurun, dia dikenal sebagai "abdi Musa", "pembantu Musa" (Keluaran 24:13, 33:11). 2. Orang yang beriman dan percaya kepada Tuhan. Seperti yang ditunjukkannya saat dikirim menjadi pengintai, 10 dari 12 pengintai memberikan laporan yang menunjukkan kurang berimannya mereka kepada Tuhan. Meskipun dia pasti merasakan "tekanan dari teman-temannya", Yosua (bersama dengan Kaleb) menunjukkan imannya kepada Tuhan melalui laporan yang dia berikan (Bilangan 13:25-28, 14:6-9). 3. Orang yang taat pada firman Tuhan. Keberhasilannya berhubungan langsung dengan ketaatannya pada firman Tuhan. Untuk bisa berhasil, dia harus memenuhi semua perintah yang diberikan melalui Musa. Untuk memastikan bahwa dia melakukannya, dia merenungkan perintah itu siang dan malam (Yosua 1:7, 8). 4. Orang yang selalu berdoa. Kita melihat dia berdoa untuk kegagalan para pengikutnya saat melawan Ai. Di sinilah dia dan para pengikutnya bersama-sama dengan Tuhan berjuang untuk orang Israel (Yosua 7:6-9). 5. Orang yang selalu mengutamakan Tuhan. Di tengah-tengah peperangan -- meskipun keadaan itu memberi kesempatan kepada musuh-musuhnya untuk bersatu memberontak -- Yosua tetap menempatkan Tuhan sebagai yang utama dan mematuhi perintah-Nya yang berkaitan dengan berkat dan kutuk (Yosua 8:30-35, 9:1-2). Kualitas yang seperti inilah yang membuat Yosua menjadi orang yang menginspirasi kita saat ini. Tetapi dalam hal ini dia tidak sendirian, karena orang lain dalam generasinya banyak pula yang seperti dirinya. Jadi, kita tidak sedang membicarakan kualitas supernatural, tetapi mereka yang masing-masing mampu menguasai masa dan maju terus. Inilah orang Kristen yang menginspirasi. (t/Ratri) Diterjemahkan dari: Nama situs: Inspired Christian Judul asli artikel: What Is An Inspired Christian? Penulis: Robert Figueroa Alamat URL: http://www.inspiredchristian.org/cyber/031901rf.html ______________________________________________________________________ Pimpinan Redaksi: Kristina Dwi Lestari Staf Redaksi: Yohanna Prita Amelia Isi dan bahan menjadi tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) BIO-KRISTI 2009 YLSA -- http://www.ylsa.org/ Situs Katalog -- http://katalog.sabda.org/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ______________________________________________________________________ Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`) Alamat berlangganan: < subscribe-i-kan-bio-kristi(at)hub.xc.org > Alamat berhenti: < unsubscribe-i-kan-bio-kristi(at)hub.xc.org > Kontak redaksi: < biokristi(at)sabda.org > Alamat situs: http://biokristi.sabda.org/ Alamat forum: http://biokristi.sabda.org/forum/ Arsip Bio-Kristi: http://www.sabda.org/publikasi/Bio-Kristi ____________________BULETIN ELEKTRONIK BIO-KRISTI_____________________
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |