Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/bio-kristi/24 |
|
Bio-Kristi edisi 24 (16-6-2008)
|
|
Buletin Elektronik BIO-KRISTI (Biografi Kristiani) _________________________Edisi 024, Juni 2008_________________________ Isi Edisi Ini: - Pengantar - Riwayat: Tokoh Perdamaian Dunia: Ralph J. Bunche - Karya: Sir Joseph Lister: Bapak Ilmu Bedah Modern dan Hamba Allah yang Tekun - Tahukah Anda? - Sisipan: - Lowongan Pekerjaan Programmer dan Web Programmer - Ulang Tahun Publikasi Bio-Kristi - Surat Anda + Pengantar __________________________________________________________ Salam sejahtera, Pastinya, perang bukanlah dambaan semua manusia di dunia ini. Perdamaianlah yang menjadi keiginan semua umat manusia di kolong langit ini karena peperangan menyebabkan banyak korban berjatuhan dan hak manusia untuk mendapatkan sebuah perlindungan mulai tidak diperhitungkan. Ya, peperangan memang hanya akan membuahkan penderitaan bagi siapa saja yang terlibat di dalamnya. Oleh karena itulah PBB didirikan, yaitu untuk menjadi mediator dari negara-negara yang sedang bertikai dan sebagai upaya untuk menciptakan perdamaian dunia. Seorang aktifis PBB, Ralph J. Bunche, merupakan salah satu tokoh yang kami ulas riwayatnya dalam edisi Bio-Kristi kali ini. Beliau pernah menjadi mediator di Palestina dan beberapa negara lainnya. Penghargaan demi penghargaan, banyak diterimanya, di antaranya adalah Nobel Perdamaian. Selain itu, kami sajikan pula riwayat Joseph Lister, seorang dokter Kristen yang tulus dan telah mampu memberikan dampak besar bagi perkembangan ilmu bedah modern. Ingin tahu lebih banyak mengenai riwayat dan karya-karya kedua tokoh di atas? Kami mengajak Anda untuk langsung saja menyimak seluruh sajian Bio-Kristi kali ini. Kiranya banyak pelajaran dan teladan hidup yang dapat kita contoh dari mereka. Tuhan Yesus memberkati. Pimpinan Redaksi Bio-Kristi, Kristina Dwi Lestari + Riwayat ____________________________________________________________ 1903 -- 1971 Tokoh Perdamaian, Ahli Politik TOKOH PERDAMAIAN DUNIA: RALPH J. BUNCHE Dirangkum oleh: Kristina Dwi Lestari AWAL KEHIDUPAN Dr. Ralph Johnson Bunche ialah seorang ilmuwan politik dan diplomat Amerika Serikat yang mendapat anugerah Nobel Perdamaian pada tahun 1950 atas usaha mediasinya pada akhir tahun 1940-an di Palestina. Sebagai tokoh Afrika Amerika yang menonjol, ia adalah pendukung gerakan HAM yang aktif dan vokal. Ralph Johnson Bunche terlahir sebagai anak tukang cukur. Orang tuanya meninggal pada saat ia berusia tiga belas tahun. Kemudian ia diambil oleh neneknya dari pihak ibu bersama saudarinya ke Los Angeles. Kakek buyutnya, James H. Johnson, adalah pendeta gereja Baptis yang berasal dari Virginia. Pada usia sekolah, Bunche membantu keluarganya dengan bekerja sebagai pesuruh, penghampar karpet, dan pelaut. Neneknya banyak memengaruhi Bunche dalam menjalani kehidupan. PRESTASI PENDIDIKAN Bunche banyak mencatat prestasi dalam kehidupan akademiknya. Saat lulus SMA, Bunche mendapat beasiswa di Universitas California, Los Angeles, dan lulus pada tahun 1927. Ia menerima gelar magister di Universitas Harvard pada tahun 1928 dan gelar doktor dalam Ilmu Pemerintahan dan Hubungan Internasional di Harvard pada tahun 1934. Disertasi doktoralnya memenangkan Penghargaan Tappan sebagai yang terbaik di bidang ilmu sosial tahun itu. Kemudian, ia melanjutkan karier di bidang antropologi di Universitas Northwestern. Setelah memutuskan untuk menjadi pengajar, Bunche memilih untuk pergi ke Universitas Howard di Washington, D.C., salah satu universitas terbaik untuk warga kulit hitam di Amerika. Beberapa tahun kemudian, ia mendirikan Departemen Ilmu Politik di Howard dan merekrut para profesor yang luar biasa untuk bergabung dalam departemen itu. Mendapatkan beasiswa untuk mengadakan penelitian di Afrika, ia dianugerahi gelas doktoral dalam bidang ilmu politik oleh Universitas Harvard pada 1932. PEMBAWA MISI PERDAMAIAN BAGI DUNIA Awal mula keterlibatannya di PBB dimulai ketika Trygve Lie, Sekretaris Jenderal PBB, menelpon Bunche saat akan berangkat ke Universitas Pennsylvania. Ia diminta mewakili PBB untuk pergi ke Palestina. PBB meminta Bunche untuk bergabung karena ia telah mengenal negara itu jauh melebihi orang lain. Bunche pun bersedia untuk pergi ke sana. Di sana, Bunche menjadi mediator perjanjian damai antara negara Israel dan negara Arab, serta menemui pemimpin kedua belah pihak. Bangsa Arab dan bangsa Israel saling berselisih bukan hanya karena masalah perebutan wilayah kekuasaan, namun juga karena perbedaan kepercayaan. Sayang, meskipun Bunche telah berusaha, perang tetap pecah pada tahun 1948. Bunche beserta PBB menunjuk mediator Folke Bernadotte dari Swedia menuju ke Timur Tengah untuk mengupayakan resolusi perdamaian atas konflik Arab-Israel pada tahun 1948. Menjelang akhir tahun, Bernadotte dibunuh oleh teroris Israel. Setelah itu, tugas menciptakan perdamaian jatuh kepada Bunche. Dia mendapat kepercayaan dari kedua belah pihak karena keadilan dan keobjektivitasannya. Pada tahun 1949, ia berhasil merundingkan masalah gencatan senjata dan penyelesaian konflik tersebut. Bunche kembali ke Amerika Serikat dan disambut bak seorang pahlawan. Ia tiba di New York dan sebuah parade pun digelar untuk menghormatinya. Di seluruh Los Angeles, California, penduduk mengadakan perayaan selama sehari penuh untuk menghormatinya. Perserikatan Bangsa-Bangsa merupakan tempat yang tepat bagi Bunche untuk memenuhi panggilannya. Seluruh waktu persiapan dan pengalamannya bermanfaat sekali baginya dalam menghadapi tantangan diplomatiknya. Di tahun berikutnya, yaitu tahun 1950, Komite Nobel Swedia menghargai kesuksesan upaya diplomatik Bunche dengan menganugerahinya Nobel Perdamaian. Ia menjadi orang Amerika yang menduduki jabatan paling tinggi di sekretariat PBB. Menerima tugas langsung dari Sekretaris Jendral, ia menjelajahi dunia sebagai pembawa damai. Saat invansi Inggris-Perancis-Israel di daerah Suez pada November 1956, Dr. Bunche mengatur dan memimpin tentara PBB yang menjaga perdamaian. Bunche kemudian menyebut usaha perdamaian di Timur Tengah itu sebagai "pekerjaan paling memuaskan yang pernah ia lakukan". Untuk pertama kalinya, tentara dikerahkan untuk menjaga perdamaian, bukan untuk berperang. Pada 1960, ia memimpin pasukan perdamaian lain di Kongo, mencegah kejatuhan total republik yang baru setelah pemisahan diri provinsi Katanga. Dan masih banyak lagi misi perdamaian yang ia lakukan. BUNCHE YANG RENDAH HATI Meskipun kariernya mencuat, Dr.Bunche tetap menjadi orang yang rendah hati dan sederhana. Ia adalah ayah yang baik dan mengajar anak-anaknya melalui teladannya sendiri, yaitu nilai dari hubungan antarmanusia. "Apakah Anda memiliki tempat khusus untuk memasang penghargaan Nobel Perdamaian Anda?" tanya seorang reporter kepadanya. "Oh, ada di suatu tempat di rumah," jawab Dr.Bunche. "Maksud Anda penghargaan itu tidak dibingkai dan tergantung di tembok!" seru sang reporter. "Tidak. Satu-satunya penghargaan yang tergantung di tembok adalah sebuah kertas dengan tulisan cakar ayam yang ditulis anak saya pada hari penghargaan Nobel Perdamaian itu diberikan. Tertulis: `Kepada Ayah, saya bahagia Ayah mendapat Nobel Perdamaian. Salam cinta, Ralph.`" Selain di negaranya sendiri, di negara lain pun Bunche dihujani dengan banyak penghargaan. Ia menerima lusinan medali dan penghargaan serta lebih dari lima puluh gelar kehormatan dari institusi pendidikan di banyak negara. Ia menjadi perwakilan Universitas Oberlin di Ohio. Sejak tahun 1959 sampai dengan tahun 1965, ia menjadi anggota dewan pengawas Universitas Harvard. Pada 1963, ia memeroleh Medali Kebebasan (Medal of Freedom), penghargaan paling tinggi yang diberikan kepada warga sipil Amerika. Beberapa tahun sebelum kematiannya, Desember 1971, Dr.Bunche mengekspresikan kesetiaannya kepada PBB, sekuat dan sesederhana yang dapat dilakukan orang lain. Saat seseorang memujinya atas apa yang ia lakukan di PBB, Bunche mengatakan bahwa semua itu adalah buah dari kerja sama tim, bukan satu orang. "Saya," katanya, "hanya seseorang yang bekerja untuk PBB. Tanpa PBB, saya bukan siapa-siapa." Dirangkum dari: An EFL Reader. 1985. "American Sketchbook". Michigan: English Language Programs Division Bureau of Educational and Cultural Affairs United States Information Agency. Hlm. 23 -- 28. Ralph Johnson Bunche Biography (1904 -- 1971). Dalam http://www.biography.com/search/article.do?id=9231128 Ralph Bunche. Dalam http://www.africanamericans.com/RalphBunche.htm Ralph Bunche. Dalam http://www.thepeacemission.com/ralph-bunche.htm ______________________________________________________________________ "Usahakan perkara-perkara besar bagi Allah, harapkan perkara-perkara besar dari Allah" William Carey - Misionaris + Karya ______________________________________________________________ 1827 -- 1912 Ilmuwan, Dokter SIR JOSEPH LISTER: BAPAK ILMU BEDAH MODERN DAN HAMBA ALLAH YANG TEKUN Diringkas oleh: Riwon Alfrey Joseph Lister lahir di Upton, Essex, Inggris, pada tanggal 5 April 1827 sebagai anak kedua dari tiga bersaudara. Ayahnya adalah Joseph Jackson Lister, seorang pengusaha anggur yang sukses dan ilmuwan amatir. Keluarga Lister adalah anggota jemaat Quaker. Joseph masuk sekolah Quaker di Hertfordshire dan London. Ia meneruskan pendidikannya sampai mendapat gelar BA dari Universitas London pada tahun 1847. Ia lulus sebagai sarjana muda bidang kedokteran pada tahun 1850 dan mulai bekerja sebagai ahli bedah. PENELITIAN LISTER PADA MASA MUDANYA Tahun 1853, Lister pergi ke Edinburgh, Skotlandia, untuk magang selama empat minggu pada Profesor James Syme, pakar utama ilmu bedah waktu itu. Kemudian Lister memutuskan untuk tinggal di Edinburgh sebagai asisten Syme dan menikahi putri Syme, Agnes, tiga tahun kemudian. Setelah menikah, Lister menjadi anggota Gereja Episcopal yang setia selama hidupnya. Semasa mahasiswa, Lister memutuskan untuk tidak hanya berpraktik sebagai dokter, tapi juga melakukan penelitian dan mengembangkan pengetahuan kedokteran. Waktu itu, ia meneliti cara kerja otot di dalam kulit dan mata, mekanisme pembekuan darah, dan peran saluran darah pada tahap awal peradangan. MENCEGAH PERADANGAN Tingginya kematian akibat peradangan di beberapa rumah sakit di Eropa, termasuk Rumah Sakit Edinburgh -- tempat Lister bekerja -- membuat para dokter di sana berpikir bahwa tidak ada yang dapat dilakukan untuk mengatasi peradangan itu karena timbul secara spontan di dalam luka. Tetapi Lister tidak yakin bahwa peradangan tidak dapat dihindari. Ia mulai mencari cara untuk mencegah peradangan, yaitu dengan metode antiseptik. Lister mendapat petunjuk pertama mengenai sebab peradangan ketika ia membandingkan pasien fraktur ringan dengan pasien fraktur ganda. Tidak ada luka luar pada pasien fraktur ringan. Karena itu cukup diluruskan dan digips saja, maka lukanya akan sembuh. Pada penderita fraktur ganda, patahan tulang merobek kulit dan lukanya tidak terlindung dari udara. Kebanyakan, pasien yang mengalami hal inilah yang akhirnya meninggal. Lister berpendapat bahwa penyebab peradangan pasti melalui luka dari luar. Tapi bagaimana ini terjadi dan apa yang dapat dilakukan untuk mencegahnya? PENURUNAN ANGKA KEMATIAN BERKAT PENINGKATAN KEBERSIHAN Salah satu usaha Lister untuk mencegah peradangan adalah dengan mulai mencuci tangannya dan memakai pakaian bersih saat akan menangani pasien. Tetapi prosedur tersebut dilecehkan oleh beberapa rekannya. Mereka menganggap bahwa operasi dengan tangan dan pakaian yang terkena darah dari operasi sebelumnya merupakan lambang status dan keberhasilan dokter bedah. Sebenarnya, sebelum usaha peningkatan kebersihan tersebut dilakukan oleh Lister, seorang pelopor perawatan modern, Florence Nightingale, sudah menemukan bahwa peningkatan kebersihan mengurangi jumlah kematian yang disebabkan oleh peradangan. Akan tetapi, gagasan ini belum dapat diterima secara luas karena alasan di balik keberhasilan ini tidak dimengerti oleh para ilmuwan. Allah sendiri pun sebenarnya telah mengajarkan asas kebersihan ini kepada orang Israel lebih dari tiga ribu tahun yang lalu. Dalam Kitab Imamat 15:1-12, orang diharuskan membersihkan diri dan pakaiannya apabila bersentuhan dengan orang yang memunyai penyakit atau bila menyentuh apa pun yang sebelumnya disentuh oleh penderita penyakit itu. Tahun 1860, Lister menjadi profesor dalam ilmu bedah di Glasgow. Di sana, ia mempelajari beberapa makalah hasil penelitian yang dilakukan Louis Pasteur, ahli kimia terkemuka berkebangsaan Prancis. Lister segera melihat kebenaran dan kegunaan karya Pasteur yang membuktikan bahwa kehidupan hanya bisa berasal dari kehidupan. Jika peradangan terjadi secara spontan dalam luka, pasti tidak mungkin dihilangkan. Namun, jika peradangan disebabkan bakteri dari luar yang masuk ke dalam luka melalui udara, maka bakteri tersebut bisa dibinasakan dan peradangan bisa dicegah. OBAT PEMBASMI KUMAN Lister mulai mencari zat kimia yang cocok untuk mematikan kuman. Ia tahu bahwa asam karbol merupakan zat yang efektif untuk membasmi kuman dan aman dipakai pada tubuh manusia. Mulai tahun 1865, Lister memakai karbol untuk mencuci tangan dan peralatan bedahnya, juga kain yang dipakai sebagai pembalut dalam operasi. Ia juga menyemprot ruang tempat operasi dengan karbol untuk membunuh kuman yang ada di udara. Setelah setahun lebih melakukan hal ini dan terus menyempurnakannya, Lister memunyai data yang cukup untuk menunjukkan bahwa metodenya berhasil. Pada tahun 1867, Lister menerbitkan temuannya tersebut dalam jurnal kedokteran, "The Lancet". PROSEDUR YANG LAMBAT DITERIMA Dua tahun setelah menerbitkan temuannya, Lister kembali ke Edinburgh untuk menjadi profesor dalam bedah klinis. Ia memperkenalkan prosedur antiseptiknya di Edinburgh dan kembali mendapatkan sukses gemilang. Namun, sebagaimana sering terjadi dengan gagasan baru yang revolusioner, tidak segera terlihat dukungan bagi prosedur Lister. Para dokter tidak peduli dengan gagasan-gagasan baru itu dan sebagian lagi sulit memercayai adanya kuman. Ada yang menguji prosedur Lister, tapi melakukannya dengan keliru sehingga akhirnya gagal mendapatkan hasil yang sebenarnya. Lagipula, metode Lister menambah biaya perawatan luka. Meskipun mendapat perlawanan terhadap karyanya, Lister tidak marah atau putus asa. Selama dua belas tahun berikutnya, metode Lister lambat laun diterima. Dokter dari Denmark dan Jerman yang pertama menerapkan asas antiseptiknya memeroleh sukses mengagumkan. Tahun 1875, Lister memeroleh penghargaan internasional di Eropa. Namun, sebagian besar dokter di Inggris masih tidak memahami karyanya dan tidak mau memanfaatkannya. Baru ketika diangkat menjadi profesor dalam pembedahan di King`s College Hospital, London, tahun 1877, para dokter Inggris mulai mengakuinya. Tahun 1879, asas pembedahan antiseptik Lister diakui hampir di seluruh dunia. MERASAKAN PENDERITAAN PASIEN Sebagai dokter, Lister merawat pasien-pasiennya dengan lembut dan selalu mencoba membesarkan hati mereka sementara perawatan berlangsung. Keterlibatan pribadinya yang penuh kasih sayang terhadap pasiennya, sangat berbeda dari sikap ahli bedah lainnya, yang percaya bahwa keterlibatan emosional seperti itu akan mengurangi wibawa profesi. TEKNIK BARU LAINNYA Lister terus mengembangkan teknik bedah baru dengan menerapkan asas antiseptiknya. Ia menunjukkan bahwa bahan yang sudah disterilkan dengan baik bisa dibiarkan di dalam tubuh pasien. Tahun 1877, ia mengikat tulang patah dengan kawat perak steril yang dibiarkan tetap di dalam tubuh pasien. Mengikat tulang yang patah dengan kawat tanpa teknik antiseptik, akan mengakibatkan lutut meradang dan membusuk di rumah sakit. Tahun 1880, Lister memperkenalkan pemakaian benang yang dibuat dari usus hewan untuk jahitan dalam, sebab benang ini akan larut dalam daging manusia. Lister juga memperkenalkan tabung karet penyalur cairan setelah ia sukses merawat Ratu Victoria dengan bantuan tabung tersebut. TANDA-TANDA KEHORMATAN Tahun 1883, Ratu Victoria menganugerahkan gelar "Sir" kepadanya. Tahun 1897, ia diberi gelar Lord Lister dari Lyme Regis. Ialah orang pertama yang diangkat menjadi bangsawan Inggris karena pelayanannya dalam bidang kedokteran. Tahun 1902, ia dianugerahi bintang jasa dan diangkat menjadi Privy Councillor (Penasihat Kerajaan). Tahun-tahun berikutnya, Lister memegang berbagai jabatan bergengsi di kalangan ilmuwan sebagai pengakuan atas sumbangsihnya yang besar dalam bidang kedokteran. Jabatan yang dipercayakan kepadanya antara lain: Wakil Presiden Royal College of Surgeons, Presiden Royal Society, dan Presiden British Association for the Advancement of Science. Tahun 1891, Lister membantu mendirikan British Institute of Preventive Medicine. Untuk menghormati jasa- jasanya, nama badan ini diubah menjadi Institute Lister pada tahun 1903. Lister adalah seorang Kristen yang tulus. Ia berhenti bekerja tahun 1893 setelah meniti karier yang gemilang dan panjang. Ia meninggal tanggal 10 Februari 1912 di Walmer, Kent. Meskipun materi serta prosedur yang dipakai dalam pengobatan telah berubah, asas antiseptik itu sendiri tetap menjadi batu penjuru ilmu bedah modern. Diringkas dari: Judul buku: Para Ilmuwan Mempercayai Ilahi Judul asli buku: 21 Great Scientist Who Believed the Bible Penulis: Ann Lamont Penerjemah: Lillian D. Tedjasudhana Penerbit: Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF, Jakarta Halaman: 229 -- 240 + Tahukah Anda? ______________________________________________________ Tahukah Anda bahwa Joseph Lister mengembangkan mikroskop senyawa pertama yang diciptakan oleh kakeknya, Hans Jansen, dan ayahnya, Joseph Jackson Lister. Joseph Lister mengatasi kekurangan-kekurangan mikroskop tersebut dan membuatnya menjadi lebih mudah digunakan. Lister juga menerbitkan beberapa buku. Prinsip-prinsipnya masih digunakan sebagai standar acuan sampai saat ini. Sumber: http://www.funtrivia.com/playquiz/quiz2735341f51018.html + Sisipan? ___________________________________________________________ LOWONGAN PEKERJAAN PROGRAMMER DAN WEB PROGRAMMER Dunia teknologi terus berinovasi .... - Pernahkah Anda berpikir, apa peran teknologi bagi Kerajaan Allah? - Maukah Anda mengambil bagian dalam misi Allah di era teknologi ini? Bergabunglah bersama kami! Yayasan Lembaga SABDA dibangun atas kerinduan untuk mengambil bagian dalam visi misi Allah dengan memakai teknologi komputer dan internet untuk menjadi alat bagi pembangunan Kerajaan-Nya di dunia. ==> http://www.ylsa.org/ Yayasan Lembaga SABDA mengajak Anda yang memiliki kualifikasi berikut ini untuk bergabung: 1. Lowongan Programmer/Database Designer: a. Tingkat pendidikan tidak dibatasi (Spesialisasi Teknik Komputer/Informatika/Matematika) b. Menguasai minimal satu bahasa pemprograman modern (C+, C#, Scripting, Java, PHP, Python, Perl, Ruby, dll.) c. Memiliki kemampuan logika dan matematika. d. Menguasai Bahasa Inggris. e. Memiliki pengalaman di bidangnya. 2. Lowongan Web Programmer/Web Designer: a. Tingkat pendidikan tidak dibatasi (Spesialisasi Teknik Komputer/Informatika/Matematika) b. Menguasai HTML, PHP, dan MYSQL (terutama untuk Web Programmer). c. Memiliki kemampuan desain dan menguasai minimal satu tool untuk grafis (khusus untuk web designer). d. Diutamakan bagi yang sudah pernah membuat website. Kualifikasi umum: 1. Sudah lahir baru, hidup baru dalam Kristus, dan sudah dibaptis. 2. Pria atau Wanita; diutamakan yang belum menikah. 3. Mampu bekerja dalam tim dan memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi. 4. Dapat bekerja dengan tenggat waktu yang ketat dan memiliki ketelitian yang tinggi. 5. Memunyai semangat tinggi untuk terus belajar dan melayani di bidang teknologi informasi. 6. Bersedia ditempatkan di Solo,Jawa Tengah, minimal untuk dua tahun. Bagi yang berminat bergabung, kirimkan surat lamaran resmi dan CV lewat e-mail ke: ==> rekrutmen-ylsa(at)sabda.org Atau kirim secepatnya lewat pos ke: YLSA/SABDA KOTAK POS 25 SLONS 57135 Untuk informasi lebih lanjut, silakan menghubungi: ylsa(at)sabda.org ULANG TAHUN PUBLIKASI BIO-KRISTI Pada tanggal 24 Agustus 2008, Publikasi Bio-Kristi akan berulang tahun yang ke-2. Selama ini, Publikasi Bio-Kristi telah menemani Anda dengan serangkaian riwayat dan karya tokoh-tokoh penting seputar kekristenan, yang kami harapkan dapat menjadi inspirasi maupun tambahan pengetahuan Anda semua. Nah, dalam rangka ulang tahun Publikasi Bio-Kristi yang ke-2 ini, Redaksi memohon partisipasi Pembaca sekalian untuk mengirimkan kritik maupun saran yang dapat membangun dan mengembangkan publikasi ini. Untuk itu, silakan layangkan surat yang berisi saran dan kritik Anda ke Redaksi Bio-Kristi di alamat biokristi(at)sabda.org. Redaksi akan memuat saran maupun kritik Anda tersebut dalam edisi ulang tahun Bio-Kristi pada bulan Agustus 2008 mendatang. Oke, kami menunggu partisipasi Anda semua. Tuhan Yesus memberkati! + Surat Anda _________________________________________________________ Dari: Mulyadi Danusaputra <mbltgk(at)xxxx> ---cut--- >Saya anggota redaksi dari Buletin Syalom dari Gereja Kristus Bogor >bermaksud meminta izin untuk mengcopy dan memuat teks tentang >Biografi Kristiani dalam rubrik Profil di Buletin Syalom yang >selalu terbit per 3 bulan. >Demikian email dari saya, atas perhatiannya saya ucapkan banyak >terima kasih. Redaksi: Redaksi memberikan izin kepada Bapak untuk mengambil beberapa bahan dari situs Bio-Kristi dengan ketentuan mencantumkan sumbernya secara lengkap (judul, nama penulis, alamat URL situs, yaitu situs Bio-Kristi, atau edisi beserta tanggal terbit jika diambil dari publikasi Bio-Kristi). Demikian Pak, semoga bisa membantu. Tuhan Yesus memberkati. ______________________________________________________________________ Pimpinan Redaksi: Kristina Dwi Lestari Staf Redaksi: Yohana Prita Amelia Kontributor edisi ini: Riwon Alfrey Isi dan bahan menjadi tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) BIO-KRISTI 2008 YLSA -- http://www.ylsa.org/ Situs Katalog -- http://katalog.sabda.org/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ______________________________________________________________________ Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`) Alamat berlangganan: < subscribe-i-kan-bio-kristi(at)hub.xc.org > Alamat berhenti: < unsubscribe-i-kan-bio-kristi(at)hub.xc.org > Kontak redaksi: < biokristi(at)sabda.org > Alamat situs: http://biokristi.sabda.org/ Alamat forum: http://biokristi.sabda.org/forum/ Arsip Bio-Kristi: http://www.sabda.org/publikasi/Bio-Kristi ____________________BULETIN ELEKTRONIK BIO-KRISTI_____________________
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |