Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/bio-kristi/23 |
|
Bio-Kristi edisi 23 (12-5-2008)
|
|
Buletin Elektronik BIO-KRISTI (Biografi Kristiani) _________________________Edisi 023, Mei 2008__________________________ Isi Edisi Ini: - Pengantar - Riwayat: Biografi Jean Piaget - Karya: Filsuf Kristen: Francis Schaeffer dan L`Abri (1912 -- 1984) - Tahukah Anda? - Sisipan: - Kesegaran Dobel Porsi dalam E-Humor - Dari Redaksi + Pengantar __________________________________________________________ Salam sejahtera, Dalam edisi kali ini, Redaksi Bio-Kristi menghadirkan biografi tokoh dalam bidang Psikologi Perkembangan dan Pendidikan, Jean Piaget, dan seorang filsuf dan teolog, Francis Schaeffer. Mengupas riwayat Jean Piaget, mengingatkan kami kepada pembaca yang sedang mengasuh dan mendidik anak. Jean Piaget telah berjasa dalam mengembangkan dan membagikan teori Psikologi Perkembangan bagi guru dan orang tua, terutama dalam hal pendekatan yang efektif bagi peningkatan intelegensi anak-anak. Dalam Karya, kita memiliki Francis Scaheffer, hamba Tuhan yang berpengaruh pada zamannya. Tokoh ini memberikan inspirasi kepada kita yang sedang menghadapi ketidaktentuan dan masalah-masalah global hari ini. Kita akan menengok beberapa prinsip Francis Schaeffer, seorang teolog yang telah merintis penyelesaian masalah-masalah global dengan sudut pandang teologis atau dengan cara Allah. Francis Schaeffer dianggap memberikan pengaruh besar terhadap sejumlah isu global pertengahan abad ke-20 lalu, seperti isu-isu ekologi, gereja, dan kemurnian doktrin, aborsi, eutanasia, perang dan damai, dan hak-hak warga negara. Apakah Anda juga siap memberikan perubahan di mana saja Anda berada? Semoga sajian tentang kedua tokoh tersebut semakin memberkati Anda. Selamat membaca dan Tuhan Yesus memberkati. Staf Redaksi Bio-Kristi, Riwon Alfrey + Riwayat_____________________________________________________________ 1896 -- 1980, Psikolog, Tokoh Pendidikan BIOGRAFI JEAN PIAGET Jean Piaget, seorang psikolog dan pendidik berkebangsaan Swiss, terkenal karena teori pembelajaran berdasarkan tahap yang berbeda-beda dalam perkembangan intelegensi anak. NATURALIS MUDA Jean Piaget lahir pada 9 Agustus 1896 di Neuchatel, Swiss. Ia adalah anak seorang sejarawan. Masa kanak-kanak Jean Piaget banyak dipengaruhi oleh apa yang ia lihat pada ayahnya, seorang pria yang berdedikasi pada penelitian dan pekerjaannya. Karenanya, sejak kanak-kanak dia sangat suka belajar, terutama dalam hal ilmu pengetahuan alam. Saat dia berumur sebelas tahun, tulisannya tentang burung gereja "albino` (memiliki kulit yang benar-benar pucat atau terang) yang langka, diterbitkan -- yang pertama dari ratusan artikel dan lebih dari lima puluh buku. Beberapa kali, saat memberikan karyanya untuk diterbitkan dalam berbagai redaksi majalah, Piaget dipaksa untuk merahasiakan usianya yang masih muda. Banyak editor menganggap penulis muda tidak memiliki kredibilitas. Apa yang dilakukannya untuk membantu mengategorikan koleksi museum zoologi Neuchatel, menginspirasi penelitiannya terhadap kerang-kerangan. Salah satu artikelnya, yang ia tulis saat berumur lima belas tahun, membuatnya ditawari sebuah pekerjaan di museum zoologi di Jenewa, Swiss; ia menolak tawaran itu untuk melanjutkan pendidikannya. Ia menyelesaikan pendidikan ilmu pengetahuan alam di Universitas Neuchatel pada 1916 dan mendapat gelar doktoral untuk penelitian atas kerang-kerangan pada 1918. KARIER AWAL Ayah angkat Piaget mengenalkannya pada filsafat (penelusuran terhadap pengetahuan). Biologi (studi terhadap makhluk hidup) kemudian digabungkan dengan epistemologi (studi pengetahuan), keduanya mendasari teori pembelajarannya di kemudian hari. Bekerja di dua laboratorium psikologi di Zurich, Swiss, membuatnya mengenal psikoanalisis (studi proses kejiwaan). Di Paris, tepatnya di Soborne, ia mempelajari psikologi abnormal (studi penyakit jiwa), logika, dan epistemologi. Dan pada 1920, dengan Théodore Simon di Laboratorium Binet, ia mengembangkan tes pemikiran yang telah distandarisasi (tes universal). Setelah tahun 1921, Jean menjadi direktur penelitian, asisten direktur, dan kemudian wakil direktur di Jean Jacques Rousseau Institute (Institut Jean Jacques Rousseau), yang kemudian menjadi bagian Geneva University (Universitas Jenewa), di mana ia menjadi profesor sejarah dalam bidang pemikiran ilmiah (1929-1939). Dia juga mengajar di universitas-universitas Paris, Lausanne dan Neuchatel. Dia menjadi ketua International Bureau of Education (Biro Pendidikan Internasional) dan adalah duta United Nations Economic and Scientific Committee (UNESCO) Swiss. STUDI ANAK-ANAK Piaget menemukan empat tahap pertumbuhan mental saat mempelajari anak-anak, terutama anaknya sendiri: tahap motor-sensoris, dari lahir hingga usia 2 tahun, saat struktur mental terfokus pada objek konkrit (nyata); tahap praoperasional, usia 2 -- 7 tahun, saat anak-anak belajar simbol-simbol dalam bahasa, khayalan, permainan, dan mimpi; tahap operasional konkret, usia 7 -- 11 tahun, saat anak-anak menguasai klasifikasi, relasi, angka, dan cara pikir (mengambil kesimpulan) tentang mereka; terakhir adalah tahap operasional formal, sejak usia 11 tahun, saat mereka mulai menguasai pemikiran independen dan pemikiran orang lain. Piaget percaya bahwa pemahaman anak-anak setidaknya melalui tiga tahap pertama yang berbeda dari orang dewasa, yaitu didasarkan pada keaktifan mereka menjelajahi lingkungan daripada pemahaman bahasa. Pada tahap-tahap ini, anak-anak secara alami belajar tanpa dimotivasi hukuman atau hadiah. Piaget melihat sifat dasar (keturunan atau karakteristik yang diturunkan oleh orang tua) dan pemeliharaan (lingkungan) sangat berhubungan dan sama-sama penting. Dia menemukan bahwa gagasan-gagasan anak-anak tentang alam tidak diturunkan dari orang tua atau pun dipelajari, namun terbentuk dari struktur dan pengalaman mental mereka. Pertumbuhan mental terjadi karena integrasi, atau mempelajari gagasan-gagasan yang lebih berat dengan menyerap gagasan-gagasan yang lebih mudah dipahami, dengan pergantian, atau menggantikan penjelasan awal tentang suatu kejadian atau ide, dengan penjelasan yang lebih masuk akal. Anak-anak belajar pada tahap spiral pemahaman yang menuju ke atas, yang disertai oleh masalah yang sama pada setiap tahap. Namun demikian, semakin naik tahap tersebut, semakin menyeluruh pula penyelesaian dari masalah tersebut. Psikolog Harvard, Jerome Bruner (1915), dan psikolog lainnya memerkenalkan gagasan Jean kepada Amerika Serikat sekitar tahun 1956, setelah buku-bukunya diterjemahkan dalam bahasa Inggris. Tujuan pendidikan Amerika pada akhir 1950-an yang adalah untuk mendidik anak tentang bagaimana berpikir, timbul karena gagasan Piaget. Teorinya mengenai tahap perubahan pemikiran dan kedewasaan anak berasal dari percobaan-percobaan dengan anak-anak. Gagasan itu juga sering digunakan dalam teori respons-stimulus (membuat senang untuk mendapatkan tanggapan) oleh para psikolog behavioris (psikolog yang mempelajari tingkah laku) yang meneliti cara binatang mempelajari sesuatu. Teori Piaget terus berkembang selama bertahun-tahun. Banyak penjelasan lain diungkapkan dan percobaan lain dilakukan, namun semuanya itu tidak mengubah dasar pemikiran dari teorinya. PENGHARGAAN DAN PENINGGALAN Piaget menerima gelar kehormatan dari Univeristas Oxford dan Harvard dan memukau banyak peserta konferensi tentang perkembangan dan cara belajar anak. Namun demikian, ia tetap rendah hati dan memilih untuk menghindari sorotan publik. Gaya hidup seperti itu memampukannya untuk lebih lagi mengembangkan teorinya. Piaget disiplin dalam melakukan pekerjaan sesuai jadwal pribadinya. Ia bangun pagi pukul empat dan menulis setidaknya empat tulisan yang dapat dipublikasikan sebelum mengajar dan menghadiri rapat-rapat. Setelah makan siang, ia akan berjalan-jalan dan merenungkan apa yang menjadi minatnya. "Saya selalu suka memikirkan suatu masalah sebelum membaca sesuatu tentang masalah itu," katanya. Ia banyak membaca sebelum tidur. Setiap musim panas, ia berlibur di pegunungan Alpine, Eropa, dan menulis banyak karya. Piaget meninggal pada 17 September 1980 di Jenewa, Swiss, dan digadang oleh New York Times sebagai seorang figur yang teorinya "membebaskan dan revolusioner", sama dengan teori Sigmund Freud tentang tahap kehidupan emosional manusia. Banyak orang mengklaimnya sebagai salah satu pemikir ilmiah paling kreatif di Swiss. (t/Dian) Diterjemahkan dari: Nama situs: Notablebiographies Judul asli artikel: Jean Piaget Biography Penulis: Tidak dicantumkan Alamat URL: http://www.notablebiographies.com/Pe-Pu/Piaget-Jean.html ______________________________________________________________________ Pendidikan adalah penjaga keselamatan yang lebih baik bagi kebebasan daripada sebuah angkatan bersenjata. Edward Everett -- Politisi + Karya ______________________________________________________________ 1912 -- 1984 Filsuf, Teolog FILSUF KRISTEN: FRANCIS SCHAEFFER DAN L`ABRI (1912 -- 1984) Diringkas oleh: Riwon Alfrey MASA BELAJAR Francis Schaeffer (1912 -- 1984) lahir di Philadelphia, Pennsylvania. Meskipun lahir dalam keluarga Kristen, namun ia tidak dididik secara Kristen. Francis Schaeffer memilih menghadiri gereja Presbiterian Liberal sebagai tempat ibadahnya. Pada masa sekolah menengah, ia pun menjadi seorang agnostik (orang yang berpandangan bahwa kebenaran tertinggi tidak dapat diketahui dan mungkin tidak akan dapat diketahui -- red.). Schaeffer banyak membaca buku filsafat dan membaca Alkitab. Karena itu, akhirnya ia percaya bahwa Alkitab adalah satu-satunya jawaban yang memadai bagi pertanyaan-pertanyaan dasar dalam hidupnya. Pada tahun 1930, dalam usia 18 tahun, Schaeffer bertobat. Hidupnya berubah secara drastis. Ia meninggalkan sekolah dagang dan memasuki perguruan tinggi. Tahun 1931, ia mulai kuliah di Hampden-Sidney College, Virginia. Tahun 1935, ia lulus dengan predikat "magna cum laude" dan merupakan mahasiswa Kristen yang paling menonjol di kelasnya. Pada masa itu sedang terjadi pertentangan antara golongan modernis dan fundamentalis dalam gereja Protestan Amerika. Gereja Presbiterian Utara, denominasi Schaeffer, terpecah dan golongan teologi liberal mengambil alih kepemimpinan denominasinya. Puncaknya adalah ketika diadakan ceramah dan perdebatan tentang "mengapa Alkitab bukan firman Allah dan mengapa Yesus bukan Anak Allah". Dalam perdebatan tersebut, Schaeffer membela pandangan golongan ortodoks Kristen. Bersamanya ada seorang wanita, Edith Seville, yang memberikan pembelaan alkitabiah dan J. Gresham Machen, seorang pakar injili. Pada tahun 1935, Schaeffer menikah dengan Edith Seville. Kehidupan mereka selama 49 tahun dicirikan dengan pembelaan terhadap iman Kristen. Pada tahun 1935, Schaeffer mulai kuliah di Westminster Theological Seminary sebagai persiapan memasuki bidang pelayanan. Di sini ia belajar di bawah bimbingan J. Gresham Machen dan Cornelius Van Til. Pada tahun 1936, krisis teologi Gereja Presbiterian Utara berujung pada perpisahan antara golongan konservatif dan golongan modernis. Schaeffer merupakan salah seorang yang memisahkan diri. PELAYANAN PASTORAL Pada tahun 1938, Schaeffer memulai tugas kependetaan di Gereja Presbiterian Perjanjian di Grove City, Pennsylvania. Tiga tahun kemudian dipilih sebagai moderator The Great Lake Presbitery dari Gereja Presbiterian Alkitab, Chester, Pennsylvania; sekaligus sebagai pendeta di sana. Pengalaman pelayanan pastoral Schaeffer membentuk pola kerja dalam hidupnya. Ia telah belajar bahwa apa pun tingkatan kehidupan seseorang, orang akan mengajukan pertanyaan dasar yang sama. Schaeffer mencoba menyajikan kebenaran dalam istilah-istilah yang dapat dimengerti semua anggota jemaatnya, apakah mereka itu dari kalangan pekerja atau dari golongan intelektual. Pada tahun 1943, Schaeffer dipanggil ke Gereja Presbiterian Alkitab di St. Lois, Missouri. Di sinilah ia melayani kaum muda yang akhirnya berkembang menjadi pelayanan kaum muda internasional. Pada tahun 1947, selama pemulihan akibat Perang Dunia II, Schaeffer memperoleh cuti istimewa untuk mengadakan perjalanan ke Eropa. Selama di sana, ia mengamati keperluan rohani gereja yang memprihatinkan. Schaeffer merasa terpanggil untuk melayani di Eropa. Tahun 1948, Schaeffer dan keluarganya pindah ke Lausanne, Swiss, mendirikan badan penginjilan bagi anak-anak, Children for Christ. Di Eropa, Schaeffer terus berkhotbah melawan liberalisme dan aliran eksistensialisme. KRISIS ROHANI Tahun 1951, Schaeffer menghadapi krisis rohani. Di satu sisi, ia "merasakan beban yang kuat untuk memertahankan kekristenannya, tetapi di sisi lain, ia melihat kekristenan tidak banyak mengalami kemajuan". Masalah itu terkuak karena dua hal. Pertama, kehidupan kekristenan di kalangan ortodoks tidak terlihat jelas. Kedua, iman pribadinya bukanlah suatu pengalaman yang hidup dan penuh sukacita seperti sebelumnya. Setelah menghabiskan banyak waktu untuk mempelajari Alkitab dan perenungan, ia berkesimpulan: "Sementara saya merenungkan kembali alasan mengapa saya menjadi orang Kristen, saya melihat kembali bahwa ada banyak alasan yang memadai untuk mengetahui bahwa Allah Yang Maha Kuasa yang bersifat pribadi benar-benar ada dan bahwa kekristenan itu benar." L`ABRI Pada tahun 1954, keluarga Schaeffer mengubah vila mereka menjadi sebuah tempat perlindungan orang-orang yang mencari pertolongan. Pada prinsipnya, pelayanan mereka (1) tidak akan meminta uang, tetapi lebih senang bila masalah mereka hanya diketahui Allah saja; (2) tidak akan melatih staf, tetapi tergantung sepenuhnya kepada Allah yang akan mengutus orang yang tepat bagi mereka; (3) hanya akan membuat rencana jangka pendek mengikuti pimpinan Allah; dan (4) tidak akan memublikasikan diri, tetapi percaya bahwa Allah akan mengirim mereka yang sedang dalam keperluan. Pada tahun 1955, krisis besar mengancam pelayanan ini. Pemerintah setempat memutuskan bahwa izin tinggal bagi orang asing akan ditangguhkan. Tetapi Schaeffer percaya bahwa Allah menghendakinya untuk berada di Swiss. Ia membeli sebuah rumah, Vila les Melezes, di Huemoz. Akhirnya, izin untuk tinggal di Swiss diberikan oleh pemerintah federal dan pelayanan L`Abri dimulai. L`Abri menjadi sebuah "tempat perlindungan" bagi ribuan orang. Di vila tersebut, orang-orang dari pelbagai kalangan datang untuk mendengar Injil dan pengajaran. APOLOGETIKA DAN KRITIK KULTURAL Dalam Apologetika, Schaeffer membagikan aspek-aspek pengajaran Cornelius Van Til, terutama tentang praduga dan pemikiran religius. Argumentasinya adalah bahwa filsafat bukanlah suatu fungsi akademik yang terpisah, tetapi bahwa setiap orang memunyai pandangan hidup masing-masing. Dengan mendorong para penanya untuk mengikuti dengan saksama implikasi dari praduga religius mereka, ia memaksa mereka untuk menghadapi sudut pandang dunia yang dipegang mereka. Kritikan Schaeffer melacak adanya suatu perbedaan yang semakin mencolok dalam sejarah pemikiran Barat antara dunia empiris dan dunia yang dikenal, dan antara dunia metafisik dan yang dipertahankan dengan iman. Ia berargumentasi bahwa manusia modern telah terlibat dalam "suatu loncatan iman" untuk memersatukan keduanya, oleh karena itu mereka telah meninggalkan akal sehat dan menyangkal "kemanusiaannya". Ia berkata bahwa perlunya kekristenan yang alkitabiah sebagai suatu jawaban yang memadai terhadap persoalan-persoalan yang muncul sebagai akibat dari kenyataan kepribadian manusia dan sifat dunia eksternal -- dan kegagalan filsafat ateistik humanisme dalam memberikan jawaban yang memuaskan. Kebanyakan dari pemikiran Schaeffer yang kemudian muncul dari desakannya pada alam semesta pribadi di mana pria dan wanita hidup, yang diciptakan dalam gambar Allah yang berpribadi. Ia mengklaim bahwa "sejarah sedang menuju ke suatu tempat" dan bahwa eksistensi dari Allah yang berpribadi memberikan arti bagi ruang dan waktu. Misalnya, analisis kulturalnya termasuk perhatian penuh terhadap seni. Schaeffer tidak pernah merumuskan suatu filsafat seni, tetapi mengajarkan sebuah doktrin kreativitas yang kuat. Schaeffer merasa bertanggung jawab dalam sektor-sektor penginjilan yang kuat karena suatu kesadaran baru bahwa seni dan ketertiban kultural itu sesuatu yang sah dan sebagai bidang yang dapat dimasuki oleh orang Kristen. PELAYANAN YANG MAKIN MELUAS Dalam perkembangan selanjutnya, pengajaran Schaeffer lebih bersifat sosiologis dan politis. Dia melontarkan serangkaian analisis tentang subjek besar, seperti ekologi, gereja, kemurnian doktrin, aborsi, eutanasia, perang dan damai, dan hak warga negara. Dia juga menulis banyak buku yang diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa. Pelayanannya terus berkembang ditandai dengan semakin seringnya undangan untuk menjadi pembicara seminar. Pada tahun 1974, ia menghadiri Kongres Penginjilan Dunia di Lausanne. Pembelaannya yang tanpa kompromi bahwa Alkitab tak mungkin salah -- "batas air yang membelah" -- dan kritikannya terhadap golongan injili kontemporer membuatnya sering menjadi tokoh kontroversial. Pelayanannya semakin meluas dengan mulai membuat film, terutama ketika membut film yang kedua. Film yang berjudul "Whatever Happened to the Human Race?" (1979) tersebut menarik perhatian para dokter dan membuka kesempatan untuk mendiskusikan aborsi dan topik-topik terkait. PENGARUH PASTORAL DAN GEREJA Inti pelayanan pastoral Schaeffer ialah belas kasihan pribadi yang disertai dengan sistem apologetika seutuhnya. Caranya adalah mendengarkan keluhan orang secara saksama dan simpatik. Ia disiapkan untuk "menghapus air mata yang sesungguhnya" bagi orang-orang yang dilukai oleh masalah-masalah kontemporer dan bagi masyarakat yang terhilang dan terjebak untuk melakukan aborsi. Menurutnya, prapenginjilan diperlukan sebagai persiapan bagi seseorang untuk menerima Injil, dan hanya dengan mendengarkan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, seseorang dapat memberikan jawaban yang tepat. Para pakar atau orang yang buta huruf pun harus menjalani rute pertobatan yang sama dengan iman dalam karya Allah di dalam Kristus. Prapenginjilan ialah membawa orang-orang untuk mengenal kebutuhan tersebut. Walau pernah mengalami iklim perpecahan gereja, namun Schaeffer tidak pernah berhenti membina kemurnian gereja, dan dalam akhir masa hidupnya, ia tetap mengkritik penginjilan kontemporer. Pengalaman denominasinya bahkan menimbulkan krisis rohani yang berat bagi dirinya. Dia mendokumentasikannya dalam "True Spirituality" dan tulisan lainnya. Surat-suratnya pada masa itu memerlihatkan suatu kesadaran akan banyak kesalahan yang dilakukan oleh para pemecah dan semakin kuatnya kenyataan rohani dalam hidupnya. Ia membimbing rekan-rekannya yang ikut memisahkan diri untuk memerlihatkan kasih dan juga membela kebenaran. Ia juga memasuki suatu pengertian baru tentang hubungan antara berjuang untuk memertahankan iman dan dipimpin Roh Kudus. Schaeffer banyak mempengaruhi perkembangan gereja-gereja Presbiterian konservatif di Amerika. PRESTASI SCHAEFFER Tema utama karya Schaeffer adalah "ketuhanan Kristus dalam totalitas kehidupan". Baginya, hidup tidak dapat dibagi menjadi suatu bagian "rohani" dan bagian "bukan rohani". Jika Yesus Kristus benar-benar Tuhan, Ia harus menjadi Tuhan dari segala hal, dalam segala bidang. Jika pada awalnya, dari L`Abri, Schaeffer menekankan ketuhanan Kristus secara intelektual dan seni. Namun, karena kemerosotan kultur Barat, ia kemudian mengarahkan keprihatinannya ke arah ketuhanan Kristus atas isu-isu sosial. Schaeffer telah menolong ribuan orang mencari Yesus Kristus sebagai Juru Selamat dan Tuhan dari kehidupan. Banyak yang telah menjadi para pemimpin intelektual dan seniman yang berhasil. Selain itu, ribuan anak yang belum dilahirkan telah diselamatkan sebagai respons terhadap aktivitasnya yang mendukung kehidupan. Diringkas dari: Nama majalah: Sahabat Gembala, Edisi Mei 1991 Judul artikel: Francis Schaeffer dan L`Abri (1912 -- 1984) Penulis: Tidak dicantumkan Halaman: 40 -- 47 + Tahukah Anda? ______________________________________________________ Tahukah Anda bahwa dua buku karangan Francis Schaeffer diterbitkan setelah kematiannya (1984). Kedua buku tersebut berjudul "Letters of Francis A. Schaeffer" (1985) dan "The Finished Work of Christ: The Truth of Romans 1-8". Diambil dari: http://en.wikipedia.org/wiki/Francis_Schaeffer + Sisipan? ___________________________________________________________ KESEGARAN DOBEL PORSI DALAM E-HUMOR Pastinya Anda adalah orang yang tidak ingin lemah, letih, dan lesu dalam menghadapi tekanan dan tuntutan globalisasi yang semakin meningkat. Anda juga pasti tidak ingin terjebak dalam hiburan dunia yang dapat menjerumuskan. Anda harus mendapatkan kesegaran, baik itu secara jasmani maupun rohani Anda. Publikasi e-Humor adalah jawabannya! Dengan berlangganan e-Humor, setiap hari Selasa, Anda akan mendapatkan humor-humor segar yang jauh dari unsur SARA dan pornografi dalam "mailbox" Anda. Tidak hanya itu saja, setiap humor yang disajikan dilengkapi pula dengan ayat-ayat Alkitab. Jadi, Anda akan mendapatkan kesegaran yang dobel porsi. Kesegaran jasmani karena selalu tertawa dan kesegaran rohani melalui ayat-ayat firman Tuhan! Cara mendapatkannya sangatlah mudah, dan GRATIS pula! Hanya dengan mengirim e-mail ke <subscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org>, maka Anda telah terdaftar menjadi pelanggan e-Humor. Anda juga bisa menengok ribuan koleksi e-Humor di situs i-Humor <http://humor.sabda.org>. Nah, tunggu apa lagi? Langsung saja berlangganan dan kunjungi situsnya, maka saat itu juga Anda pasti mendapatkan kesegaran yang dobel porsi. ==> <subscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org> [berlangganan] ==> <humor(at)sabda.org> [kontak Redaksi] ==> http://www.sabda.org/publikasi/humor/ [arsip Humor] ==> http://humor.sabda.org/ [situs i-Humor] ______________________________________________________________________ DARI REDAKSI Pelanggan yang terhormat, dalam Edisi Bio-Kristi 22 yang lalu, Redaksi mengangkat tokoh pendiri Gereja Christian Science, yaitu Mary Baker Eddy di Kolom Riwayat. Redaksi ingin menyampaikan bahwa Redaksi sengaja menyajikan biografi pendiri Christian Science tersebut sebatas memberikan tambahan pengetahuan bagi Pembaca Bio-Kristi sekalian agar dapat semakin waspada terhadap ajaran-ajaran yang tidak sesuai dengan kebenaran firman Allah. Diharapkan dengan mengetahuinya, pembaca dapat semakin giat untuk mengenal dan mendalami kebenaran firman Allah dalam hidup sehari-hari sehingga tidak diombang-ambingkan oleh rupa-rupa pengajaran yang tidak sesuai dengan firman-Nya. Redaksi juga mohon maaf atas kekurangtegasan dalam menyampaikan informasi mengenai alasan disajikannya riwayat Mary Baker Eddy dalam Edisi Bio-Kristi 22 yang lalu. Sekali lagi, maksud dan tujuan kami bukan untuk mendukung aliran tersebut, tetapi sekadar menyajikan riwayat dari tokoh pendiri gereja Christian Science. Terima kasih atas perhatian Pembaca terkasih, Tuhan Yesus memberkati. ______________________________________________________________________ Pimpinan Redaksi: Kristina Dwi Lestari Staf Redaksi: Riwon Alfrey dan Yohanna Prita Amelia Isi dan bahan menjadi tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) BIO-KRISTI 2008 YLSA -- http://www.ylsa.org/ Situs Katalog -- http://katalog.sabda.org/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ______________________________________________________________________ Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`) Alamat berlangganan: < subscribe-i-kan-bio-kristi(at)hub.xc.org > Alamat berhenti: < unsubscribe-i-kan-bio-kristi(at)hub.xc.org > Kontak redaksi: < biokristi(at)sabda.org > Alamat situs: http://biokristi.sabda.org/ Alamat forum: http://biokristi.sabda.org/forum/ Arsip Bio-Kristi: http://www.sabda.org/publikasi/Bio-Kristi ____________________BULETIN ELEKTRONIK BIO-KRISTI_____________________
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |