Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/bio-kristi/134

Bio-Kristi edisi 134 (8-5-2014)

Daud

                         Buletin Elektronik
                   BIO-KRISTI (Biografi Kristiani)
________________________Edisi 134/Mei 2014__________________________

Bio-Kristi -- Daud
Edisi 134/Mei 2014

Salam sejahtera dalam Kristus,

Apakah Anda rindu menjadi orang yang berkenan di hati Tuhan Allah? Apa 
yang seharusnya kita lakukan agar tindakan dan hidup kita menyenangkan 
hati Bapa? Dengan menilik kehidupan raja Israel kedua, Daud, yang kami 
sajikan dalam edisi bulan ini, kiranya kita semakin didorong dan 
dipacu untuk terus berkomitmen melakukan kehendak Tuhan dalam 
kehidupan kita sehari lepas sehari. Untuk menambah pengetahuan kita 
tentang tokoh Daud, silakan baca edisi ini hingga tuntas, termasuk 
beberapa referensi artikel yang kami bagikan untuk Anda. Selamat 
menjalani hari bersama Yesus Kristus dan mari kita bersama-sama 
berjuang untuk semakin serupa dengan Dia.

--karena hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan--

Staf Redaksi Bio-Kristi,
S. Setyawati
< http://biokristi.sabda.org/ >


        RIWAYAT: DAUD -- Orang yang Berkenan di Hati Allah
       (+- 1004 -- 965 SM) Tokoh Alkitab, Raja Israel ke II

Dirangkum oleh: S. Setyawati

Daud adalah salah satu tokoh Alkitab yang paling terkenal dan paling 
dikasihi Allah di dalam Alkitab. Ia termasuk salah satu dari "Orang-
orang Termasyur dalam Iman" yang disebutkan dalam Ibrani 11. Daud 
adalah nenek moyang Yesus Kristus, karenanya Yesus sering kali disebut 
"Anak Daud". Bahkan, Allah memanggil Daud sebagai seorang yang 
berkenan di hati-Nya. Namun demikian, ia juga salah satu tokoh yang 
kontras. Di satu sisi, ia berkomitmen teguh kepada Allah, tetapi di 
sisi lain ia juga tidak luput dari dosa. Bahkan, dosanya termasuk dosa 
yang paling serius, yang tercatat di Perjanjian Lama. Meskipun 
demikian, cerita tentang Daud menjadi cerita yang disukai anak-anak 
dan orang dewasa.

Daud lahir kira-kira tahun 1004 sM di kota Betlehem, Yerusalem. Daud 
lahir pada era hampir berakhirnya masa hakim-hakim, masa yang sangat 
kacau dan tidak keruan dalam sejarah Israel. Ia adalah anak ke-8, 
sekaligus anak bungsu Isai, orang Betlehem. Saudara laki-lakinya 
adalah Eliab, Abinadab, Shammah, dan empat saudara lainnya yang tidak 
disebutkan namanya. Nama istrinya adalah Mikhal, Ahinoam, Abigail, 
Maakha, Hagit, Abital, Egla, Batsyeba. Anak laki-lakinya antara lain 
Amnon, Daniel, Absalom, Adonia, Sefaca, Yitream, Syamua, Sobab, Natan, 
Solomon, Yibhar, Elisua, Nogah, Nefeg, Yafia, Elisama, Elyada, 
Elifelet. Sedangkan anak perempuannya adalah Tamar. Saat remaja, Daud 
bekerja sebagai gembala domba. Sayangnya, di dalam Alkitab kita tidak 
dapat menemukan banyak informasi tentang orang tua Daud. Nama ayahnya 
jelas Isai, tetapi menurut banyak spekulasi, nama ibunya adalah Nahash 
(2 Samuel 17:25).

Secara fisik, Daud digambarkan sebagai pria yang tampan dengan rambut 
merah (1 Samuel 16:12, 17:42). Ia adalah seorang gembala yang memiliki 
kemampuan berperang karena beberapa kali ia melawan binatang buas yang 
akan memangsa kawanan ternak yang dijaganya (1 Samuel 17:34-35). 
Selain itu, ia juga memiliki keterampilan memainkan suling dan kecapi.

Kisah Raja Daud dapat dibaca dalam 1-2 Samuel, 1 Raja-Raja 2, dan 1 
Tawarikh. Daud menulis sebagian besar kitab Mazmur dan ia juga 
disebutkan dalam Matius 1:1, 6, 22, 43-45, Lukas 1:32, Kisah Para 
Rasul 13:22, Roma 1:3, dan Ibrani 11:32. Kehidupan Daud dapat 
digambarkan seperti naik "roller coaster" -- naik turun. Selain berada 
dalam bayang-bayang saudara-saudaranya, ia juga terus-menerus 
melarikan diri dari Saul. Setelah menjadi raja, ia pun sering kali 
harus melakukan peperangan untuk mempertahankan kerajaannya.

Daud pertama kali muncul di Kitab Suci ketika Allah memimpin Samuel ke 
rumah Isai untuk mengurapi Daud sebagai raja. Setelah itu, ia kerap 
kali diminta datang ke istana dan memainkan kecapi bagi Raja Saul 
ketika Saul merasa tertekan. Selanjutnya, kita menemukan kisah 
kemenangan Daud atas Goliat, jawara Filistin yang berbadan besar, 
seorang prajurit veteran. Daud adalah seorang pemimpin militer yang 
hebat. Daud menang karena ia menaruh percaya kepada Allah yang memberi 
kemenangan, bukan mengandalkan kekuatannya sendiri. Setelah Saul 
ditolak Tuhan, ia menjadi begitu membenci Daud dan berulang kali 
berusaha membunuh Daud. Daud pun menjadi pelarian karena Saul terus-
menerus mengejarnya. Akan tetapi, Saul selalu gagal membunuh Daud. 
Sebaliknya, Daud yang sebenarnya mendapatkan banyak kesempatan untuk 
membunuh Saul, tidak mau melakukannya. Saul tewas dalam pertempuran 
melawan orang Filistin. Sekalipun Saul membenci Daud, Daud justru 
bersahabat baik dengan anak laki-lakinya, Yonatan.

Setelah kematian Saul, Daud pergi ke Hebron. Di sana, ia diurapi 
menjadi Raja Yehuda, menurut perintah Tuhan. Saat itu, usianya kira-
kira 30 tahun. Pada saat Daud akan dilantik menjadi raja, terjadilah 
perang sipil antara pasukan yang mendukung Daud dan orang-orang yang 
mendukung Isyboset, anak laki-laki Saul, untuk mendapatkan kekuasaan 
kerajaan atas Israel selama tujuh setengah tahun. Seiring berjalannya 
waktu, banyak pihak memihak Daud. Dan, ketika Isyboset dibunuh, Daud 
diurapi menjadi raja atas Israel. Saat menjadi raja, Daud memindahkan 
pusat kerajaannya dari Hebron ke Yerusalem. Tiga bulan kemudian, Daud 
membawa Tabut Perjanjian ke Yerusalem. Di sana, Tabut Perjanjian 
diletakkan di sebuah peti baru. Selama kurun waktu yang singkat, Daud 
memerintah dari Sungai Nil di Mesir hingga ke Sungai Efrat di Lembah 
Tigris dan Efrat.

Seperti yang sering kali terjadi pada orang-orang besar, Daud pun 
tersandung dalam dosa. Raja Daud melakukan perzinaan dengan Batsyeba, 
istri Uria, orang Het. Kemudian, ia berusaha menutupi kehamilan 
Batsyeba, dan ketika ia gagal melakukannya, ia memerintahkan 
prajuritnya untuk menempatkan Uria di barisan terdepan di medan 
perang. Syukurlah, ketika Nabi Natan mengungkapkan tentang dosanya 
itu, Daud benar-benar menyesalinya dan Allah mengampuninya. Namun, 
sebagai konsekuensi dosanya itu, anak yang dikandung Batsyeba mati.

Sejak itu, kesulitan-kesulitan Daud semakin banyak dan beruntun. Dalam 
keluarga, Daud tidak memperlihatkan figur bapak yang baik dan yang 
memiliki jiwa kepemimpinan. Dia juga tidak terlalu peduli dengan 
masalah-masalah keluarganya. Istri-istri dan anak-anaknya tidak hidup 
rukun. Bahkan, ketika anaknya yang bernama Amnon memperkosa Tamar, 
saudaranya seayah, Daud tidak melakukan apa-apa. Absalom, kakak Tamar 
tidak terima dan membunuh Amnon. Setelah Absalom membunuh Amnon, Daud 
tidak mau berbicara dengan Absalom. Absalom selanjutnya berusaha 
mengambil alih kerajaan dan mencetuskan pemberontakan. Lagi-lagi, Daud 
hanya bersikap pasif. Namun, karena pasukan Daud kuat, Absalom tewas 
dalam pemberontakan dan Daud dikembalikan menjadi penguasa di 
Yerusalem.

Dosa Daud yang lain adalah menghitung prajuritnya (sensus). Hal ini 
dianggap dosa karena dengan begitu, Daud menunjukkan kepercayaannya 
pada dirinya sendiri dan kurangnya kepercayaannya kepada Allah. Dengan 
berbuat begitu, dengan sengaja ia melanggar perintah Tuhan yang 
melarangnya untuk melakukannya. Setelah masa pemerintahannya selama 
empat puluh setengah tahun, Daud meninggal pada usia 70 tahun, dan 
dikuburkan di kota Daud (1 Raja-raja 2:10-11).

Dosa lain yang dilakukan Daud adalah bertindak kejam. Suatu 
ketidakpedulian terhadap penumpahan darah akhirnya berkembang menjadi 
kesenangan akan hal itu dan ia semakin banyak melakukan kekejaman 
(bdg. 1 Samuel 27:9; 2 Samuel 8:2, 16:7-8). Karena banyaknya darah 
yang ia tumpahkan, Daud disebut "orang berdarah". Inilah sebabnya 
Allah tidak mengizinkannya membangun Bait Suci.

Sekalipun ada banyak kesalahan dan kegagalan, kita tetap dapat 
meneladani Daud karena ia adalah hamba Allah yang berdedikasi dan mau 
bertobat di hadapan Allah. Berikut ini karakter Daud yang pantas 
dicontoh.

- Mengasihi firman Allah dan menulis banyak Mazmur. "Betapa kucintai 
Taurat-Mu! Aku merenungkannya sepanjang hari." (Mazmur 119:97)

- Menjadi pendoa. Banyak Mazmur yang ditulisnya menjadi ungkapan doa 
(misalnya, Mazmur 3-5, 9, 13, 20, 38, 42, 51). Kita menemukan Daud 
berdoa di beberapa peristiwa penting dalam hidupnya 
(misalnya 2 Samuel 
2:1,7:18-29; 1 Tawarikh 29:10-18).

- Menghormati kekuasaan. Ia tidak menyimpan dendam terhadap Saul dan 
tidak mau menyakitinya. "Lalu berkatalah ia kepada orang-orangnya: 
`Dijauhkan Tuhanlah kiranya dari padaku untuk melakukan hal yang 
demikian kepada tuanku, kepada orang yang diurapi TUHAN, yakni 
menjamah dia, sebab dialah orang yang diurapi TUHAN.`" (1 Samuel 24:6) 
Setelah semua yang Saul lakukan terhadap Daud, ia tidak mau membalas 
dendam dan bahkan menyatakan kepedihannya atas kematian Saul (2 Samuel 
1:11-12).

- Rendah hati (1 Samuel 18:18-23). Dalam doa-doanya, Daud menyatakan 
kerendahan hatinya, "Siapakah aku ini, ya Tuhan ALLAH, dan siapakah 
keluargaku, sehingga Engkau membawa aku sampai sedemikian ini?" (2 
Samuel 7:18)

- Mau bertobat. Ketika Natan mengungkapkan tentang dosa perzinaan dan 
pembunuhan yang dilakukannya, Daud pun segera mengaku. Mazmur 51 
adalah pengungkapan kepedihan atas dosanya. "Kasihanilah aku, ya 
Allah, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut 
rahmat-Mu yang besar! Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, 
dan tahirkanlah aku dari dosaku! Sebab aku sendiri sadar akan 
pelanggaranku, aku senantiasa bergumul dengan dosaku." (Mazmur 51:1-3)

- Melayani Tuhan dengan penuh semangat. Semangatnya terlihat ketika 
Goliat menghina Tuhan yang disembahnya dan ia berkata, "Siapakah orang 
Filistin yang tak bersunat ini, sampai ia berani mencemoohkan barisan 
dari pada Allah yang hidup?" (1 Samuel 17:26) Ketika ia membawa Tabut 
Perjanjian ke Yerusalem, ia merayakan kemenangan Tuhan dan menyembah-
Nya dengan begitu bersemangat (2 Samuel 6:14-15). Bahkan, ia ingin 
membangun Bait Suci di Yerusalem (2 Samuel 7:1-17).

- Menyukai musik dan seni-seni yang indah. Daud terampil memainkan 
harpa dan merupakan seorang penyair berbakat. Ia disebut "Pemazmur 
Israel yang manis."

- Memiliki kesaksian yang bagus. "Lalu mengertilah Saul dan tahulah 
ia, bahwa TUHAN menyertai Daud ...." (1 Samuel 18:28) Ia disebut 
"Cahaya Israel" (2 Samuel 21:17).

- Berani. Ketika menjaga ternak-ternak ayahnya, Daud membunuh singa 
dan beruang. Bahkan, ia juga membunuh Goliat, seorang prajurit veteran 
yang lebih berpengalaman daripada dirinya (1 Samuel 17:33). Ia 
memimpin sekelompok pejuang yang terampil dan tidak takut pergi 
berperang. Daud menulis, "Ia mengajar tanganku berperang, sehingga 
lenganku dapat melenturkan busur tembaga." (Mazmur 18:34) Semua rakyat 
Israel memiliki kepercayaan diri yang tidak terbatas terhadap 
keberanian diri dan keterampilan militernya (2 Samuel 18:3). Akhirnya, 
para prajuritnya harus menahan semangatnya untuk berperang (2 Samuel 
21:17).

- Bijaksana. "... Daud lebih berhasil dari semua pegawai Saul sehingga 
namanya sangat masyhur." (1 Samuel 18:30)

- Murah hati dan pemaaf. Daud ingin melakukan sesuatu yang baik bagi 
Mefiboset, anak Yonatan. Daud mengundangnya untuk tinggal di Yerusalem 
dan makan di meja raja. Meskipun Mefiboset tinggal di Yerusalem selama 
pemberontakan Absalom, Daud tidak menghukumnya, tetapi memeliharanya 
sebagai seorang teman (2 Samuel 9, 16).

- Berkenan di hati Allah (1 Samuel 13:14). Ia mempunyai banyak cela 
dan kekurangan yang serius, tetapi gaya hidupnya secara umum mengarah 
pada kebajikan. (t/S. Setyawati)

Dirangkum dari:

1. __________. "David - A Man after God`s Own Heart". 
Dalam http://faithcycleministry.org/BradAnderson/PeopleBible/David.php

2. Zavada, Jack. "King David ? A Man After God?s Own Heart". 
Dalam http://christianity.about.com/od/oldtestamentpeople/a/King-David.htm


            TAHUKAH ANDA: PELAJARAN HIDUP DARI DAUD

Menguji diri sendiri secara jujur itu penting untuk mengenali dosa 
kita sendiri, lalu kita harus bertobat dari dosa itu. Kita dapat 
mencoba membodohi diri sendiri atau orang lain, tetapi kita tidak 
dapat menyembunyikan dosa kita dari Allah. Allah selalu menawarkan 
pengampunan atas dosa-dosa kita, tetapi kita tidak dapat melarikan 
diri dari konsekuensi dosa. Allah sangat menghargai iman kita kepada-
Nya. Walaupun kehidupan ini naik turun, berhasil dan gagal, Allah 
selalu hadir untuk memberi kita penghiburan dan pertolongan. (t/S. 
Setyawati)

Sumber: http://christianity.about.com/od/oldtestamentpeople/a/King-David.htm


        REFERENSI: ARTIKEL TENTANG DAUD DI SITUS BIO-KRISTI

Tokoh Alkitab yang satu ini memang sangat dikagumi oleh banyak orang. 
Selain karena dia seorang pemberani, ia juga disebut-sebut sebagai 
orang yang berkenan di hati Allah. Raja Daud adalah manusia biasa yang 
juga pernah melakukan dosa fatal, namun ia tetap dicantumkan sebagai 
salah satu nenek moyang Yesus Kristus. Anda ingin membaca artikel lain 
yang membahas tentang Daud? Silakan membaca beberapa artikel yang 
alamat tautannya kami daftarkan di bawah ini.

1. Bagaimana Belajar dari Kehidupan Daud dalam Perjanjian Lama
==> http://biokristi.sabda.org/bagaimana_belajar_dari_kehidupan_daud_dalam_perjanjian_lama

2. Tokoh Perjanjian Lama
==> http://biokristi.sabda.org/tokoh_perjanjian_lama


STOP PRESS: SITUS PELAYANAN REMAJA, BAGI PARA PEMBINA REMAJA DAN KAUM MUDA!

Apakah Anda ingin mengembangkan pelayanan remaja dan kaum muda di 
tempat Anda melayani, tetapi Anda kesulitan menemukan bahan-bahan yang 
Anda butuhkan untuk memperlengkapi Anda dalam melayani mereka? 
Temukanlah apa yang Anda butuhkan di Situs Pelayanan Remaja! < 
http://remaja.sabda.org/ >

Situs Pelayanan Remaja < http://remaja.sabda.org/ > berisi bahan-bahan 
seputar pelayanan remaja dan artikel-artikel dalam berbagai kategori 
untuk para remaja dan kaum muda, mulai dari bahan-bahan mengajar, tip-
tip bagi para pembina, kesaksian, renungan, tokoh, review film dan 
musik, serta berbagai artikel untuk remaja dan kaum muda Kristen.

Mari bawa para remaja dan kaum muda kepada Kristus bersama Situs 
Pelayanan Remaja!


Kontak: biografi(at)sabda.org
Redaksi: Berlin B., N. Risanti, dan S. Setyawati.
Berlangganan: subscribe-i-kan-bio-kristi(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-bio-kristi(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/Bio-Kristi/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2014 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org