Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/bio-kristi/132

Bio-Kristi edisi 132 (12-3-2014)

Ursinus Elias Medellu

                         Buletin Elektronik
                   BIO-KRISTI (Biografi Kristiani)
_________________________Edisi 132/Maret 2014__________________________

Bio-Kristi -- Ursinus Elias Medellu
Edisi 132/Maret 2014

Kekristenan bukan saja tentang pergi ke gereja, memiliki disiplin 
rohani yang baik, aktif dalam pelayanan di gereja, tidak terlibat 
dalam tindakan-tindakan kejahatan, dsb., namun juga tentang 
mengaplikasikan semua nilai Kristen itu dalam pekerjaan dan kehidupan 
sehari-hari. Kehidupan gereja yang "serba baik" tidak akan memberikan 
tantangan yang sesungguhnya bagi iman seseorang. Tuhan Yesus sendiri 
mengizinkan jemaat mula-mula mengalami penderitaan untuk menguji iman 
mereka. Jelas, iman hanya dapat diuji dengan sebuah tantangan, entah 
itu berupa penganiayaan, ancaman, atau justru kenyamanan yang 
memungkinkan seseorang melakukan tindakan yang bertentangan dengan 
imannya.

Ursinus Medellu adalah salah seorang anak Tuhan yang telah menunjukkan 
integritas iman Kristennya kepada masyarakat Kristen, dan dunia pada 
umumnya. Dia berkesempatan mendapatkan harta yang melimpah dari 
jabatannya, tetapi dia tidak melakukannya dan rela hidup miskin karena 
imannya melarangnya melakukan hal yang tidak benar. Prinsip hidup yang 
tidak hanya ia yakini, tetapi juga ia jalani itu, telah menginspirasi 
orang-orang di sekitarnya untuk memiliki integritas dalam pekerjaan 
dan iman mereka. Siapakah Ursinus Medellu? Silakan terus menyimak 
sajian Bio-Kristi edisi ini. Kiranya teladan yang telah diberikan 
Bapak Ursinus Medellu membuat kita menghidupi kekristenan kita dengan 
lebih baik di kemudian hari. Tuhan memberkati!

-- Karena hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan --

Pemimpin Redaksi Bio-Kristi,
Berlin B.
< berlin(at)in-christ.net >
< http://biokristi.sabda.org/ >


                  RIWAYAT: URSINUS ELIAS MEDELLU
(1922 -- 2012) Penegak Hukum, Polisi

Mantan Pengawal Presiden Soekarno, Irjen Pol. (Purnawirawan) Ursinus 
Elias Medellu meninggal dalam usia 90 tahun, pada hari Jumat, 6 
Januari 2012. Dia adalah seorang polisi yang berjasa besar bagi negeri 
ini. Mantan Kapolda Sumatera Utara ini meninggal dalam kondisi miskin. 
Ketika perang kemerdekaan, ketika ibu kota masih di Yogyakarta, waktu 
itu ia masih TNI berpangkat Letnan, Ursinus menjadi intel yang bisa 
masuk ke markas Belanda dan sangat membantu Soeharto dalam Serangan 
Umum 1 Maret.

Setelah penyerahan kedaulatan RI, pasca-Konferensi Meja Bundar, dia 
menjadi polisi berpangkat Aipda. Dalam masa transisi, ia direkrut 
menjadi pengawal Presiden yang pertama. Tiga orang yang waktu itu 
ditunjuk menjadi pengawal Bung Karno adalah U. E. Medellu, J. E. 
Kanter, dan Daan Mogot.

Kemudian, ketika menghadapi Permesta, sebagai polisi, Medellu diberi 
pangkat TNI lagi oleh Pangdam Merdeka Sulut, lalu diberi jabatan 
menjadi Ketua Pemegang Kuasa Perang (Pekuper di kepulauan Sangihe). 
Dia adalah satu-satunya polisi yang mengisi jabatan Kepala Pekuper 
yang biasanya dipimpin oleh seorang Mayor TNI.

Setelah kembali ke Jakarta, ia kemudian berdinas sebagai polisi lalu 
lintas. Dia adalah pencipta sistem registrasi kendaraan bermotor yang 
berlaku sampai sekarang: BPKB. Dari uang BPKB itu, ia bisa membeli 
kompleks Direktorat Polantas, di jalan M. T. Haryono, yang luasnya 
sekitar 4 hektar.

Dia juga menerapkan sistem tilang dengan tiga warna yang sekarang 
masih berlaku (ia adopsi dari salah satu negara bagian di AS). Dengan 
dana BPKB itu, dia bisa membeli sejumlah aset untuk polisi, mulai dari 
Markas Polantas di Jalan M. T. Haryono, pompa bensin, peternakan babi 
di Tangerang, sampai vila di Anyer. Ketika itu, lembaga kepolisian 
tidak boleh membeli aset. Jadi, Ursinus membeli semua itu atas nama 
pribadi. Setelah pensiun, dia meminta agar Mabes Polri segera 
membaliknamakan semua aset itu menjadi milik polisi.

Ketika itu, semua aset diatasnamakan koperasi atau semacam itu, yang 
tujuannya untuk kesejahteraan anggota. Setelah pensiun, terakhir 
menjadi Kapolda Sumut, Ursinus menjadi dosen Perguruan Tinggi Ilmu 
Kepolisian (PTIK).

Di bidang kerohanian, ia menjadi Presiden pertama Full Gospel 
Internasional untuk Indonesia (FGBMFI Indonesia). Setelah dua kali 
menjabat, ia digantikan oleh Letjen H. B. L. Mantiri. Di FGBMFI 
Indonesia, Ursinus merupakan seorang pemimpin yang sabar dan tokoh 
teladan bagi anggota FGBMFI Indonesia. Di bawah kepemimpinannya, 
FGBMFI Indonesia berkembang pesat dan hingga saat ini, sudah 
menjangkau banyak kota dan daerah di Indonesia.

Setelah pensiun, ia tidak punya rumah, sampai kemudian Direktur 
Polantas membantunya mencicil sebuah rumah sederhana di gang sempit, 
di kawasan Otista III, Jakarta Timur.

Di kalangan perwira lalu lintas, sosok Opa Medellu dikenal sebagai 
figur polisi yang mempunyai integritas pribadi. Satu dari sedikit 
jenderal yang jujur, lurus, bersih, sederhana, dan punya prinsip. 
Barangkali, ia bisa disandingkan dengan Jenderal Pol. Purn. Hoegeng 
Iman Santoso, yang juga dikenal sederhana dan lurus.

Kesederhanaan jalan hidup Opa Medellu terlihat dari rumahnya yang tak 
seberapa luas dan sederhana di sebuah gang sempit, masuk dari Jalan 
Otista, Cawang, Jakarta Timur. Padahal, berbagai jabatan strategis 
Polri pernah dipegangnya, antara lain delapan tahun menjadi Direktur 
Lalu Lintas Polri dan Kadapol (sekarang Kapolda) Sumatera Utara selama 
dua tahun.

Namun, Medellu tidak mau mengambil harta yang bukan miliknya, alias 
korupsi. Nilai-nilai agama yang dianut putra pendeta ini terlalu mulia 
untuk ditukar dengan penyimpangan berupa penyelewengan jabatan. "Saya 
menjadi polisi karena kehendak Tuhan, maka selama menjadi polisi saya 
berusaha tidak melakukan apa yang menyimpang dari ajaran Tuhan," 
katanya.

Karena itu, salah satu buah kerjanya semasa dinas aktif sebagai 
perwira tinggi Polri, Medellu membangun sistem "check and balance" 
agar siapa pun yang duduk sebagai pejabat tidak terjebak melakukan 
korupsi. "Saya yakin Tuhan sangat benci korupsi, apalagi korupsi di 
Indonesia," tuturnya.

Memang, Medellu tidak meninggalkan harta warisan berlimpah bagi 
keluarganya. Bahkan, rumahnya yang sederhana hanya berisi perabotan 
tua dengan hiasan foto-foto keluarga dan kerabatnya. Warisan Opa 
Medellu yang paling berharga menurut anak-anaknya adalah nilai-nilai 
kejujuran, kerja keras, dan disiplin. Itulah yang terus Medellu 
tanamkan kepada delapan anak, dua puluh satu cucu, dan empat cicitnya.

"Tuhan tidak kasih uang satu karung untuk saya. Tetapi, Tuhan 
menggerakkan apa yang Dia sudah berikan kepada saya, seperti otak, 
mata, telinga, hati, budi, nurani, pengalaman, dan kemampuan .... 
Bekerja merupakan bagian dari doa saya, dan Tuhan senantiasa 
mengabulkan doa saya," tutur pria yang lahir di pulau Sangihe, Sulut, 
ini.

Diambil dan disunting dari:
Nama situs: FGBMFI
Alamat URL: http://fgbmfi.web.id/2013-07-06-04-08-39/profil/400-irjen-pol-purnawirawan-ursinus-elias-medellu-national-president-fgbmfi-indonesia-yang-pertama
Judul asli artikel: Irjen Pol. (Purnawirawan) Ursinus Elias Medellu: National President FGBMFI Indonesia yang Pertama
Penulis: Tidak dicantumkan
Tanggal akses: 30 November 2013


TAHUKAH ANDA: SEJARAH BPKB DAN PERAN URSINUS DALAM PENANGKAPAN TERORIS 

Dirangkum oleh: Berlin B.

Maraknya pencurian kendaraan bermotor pada tahun 60-an menjadi ide 
awal perlunya kendaraan dilengkapi Buku Pemilik Kendaraan Bermotor 
(BPKB). Ternyata, untuk mewujudkannya tidak mudah, Polri terbentur 
masalah biaya.

Akhirnya, setelah berdiskusi dengan pihak Dinas Lalu Lintas Angkutan 
Jalan Raya, Ursinus Elias Medellu sebagai penggagas membuat suatu 
proposal atau konsep surat keputusan tentang Buku Pemilik Kendaraan 
Bermotor (BPKB). Kala itu, Ursinus merupakan Direktur Lalu Lintas 
Markas Besar Angkatan Kepolisian (MABAK) berpangkat komisaris besar.

Konsep itu selanjutnya diajukan ke Panglima Angkatan Kepolisian 
Jenderal (Kapolri) dengan anggaran Rp 34 juta. Karena tak ada biaya, 
proposal permohonan pendanaan diarahkan ke Departemen Keuangan. 
Proposal disetujui, kemudian disuruh mengajukan ke Bank Indonesia 
dengan sistem utang.

Awalnya, Ursinus pusing memikirkan bagaimana cara mengembalikan uang 
itu. Tetapi di luar dugaan, pendapatan dari pembuatan BPKB melimpah 
ruah. Pada tahun 1968, proses pengurusan BPKB diberlakukan di pulau 
Jawa dan Bali, Rp 500 untuk mobil dan Rp 300 untuk motor. Pada bulan 
pertama, uang yang masuk ke kantong Korps Lalu Lintas Polri Rp 10 
juta, dan meningkat dua kali lipat pada bulan kedua. Ursinus sangat 
terkaget-kaget, sungguh di luar perkiraannya. Utang kepolisian pun 
dapat dibayar lunas dan setiap kendaraan bermotor juga telah 
dilengkapi BPKB.

Melompat ke beberapa tahun sesudahnya, sekitar 40 -- 50 tahun setelah 
BPKB diberlakukan, Indonesia cukup sering digegerkan oleh serangkaian 
aksi terorisme seperti pengeboman di Bali (2002 dan 2005), Kedubes 
Australia di Jakarta (2004), dan di Hotel J. W. Mariott (2009). Saat 
semua peristiwa pengeboman ini terjadi, Ursinus Medellu sudah pensiun 
lama dari kepolisian. Namun, ide cemerlangnya mengenai BPKB sekali 
lagi terbukti ampuh dalam menangani tidak kriminal. Tahukah Anda bahwa 
salah satu cara yang digunakan polisi untuk menelusuri pelaku 
pengeboman itu adalah dengan melacak identitas kendaraan yang 
digunakan teroris untuk membawa bom? Mengapa demikian? Karena 
sekalipun sudah hancur, sebuah kendaraan dapat dilacak kepemilikannya 
berkat adanya sistem Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB), yang 
digagas oleh Irjen Pol. (Purnawirawan) Ursinus Elias Medellu ini. 
Polisi akhirnya bisa mengungkap siapa pemilik mobil dan merunut 
jaringan teroris pelaku pengeboman. Meski tidak terjun langsung, 
warisan cemerlang Bapak Ursinus terbukti sangat bermanfaat bagi 
kepolisian dan bagi masyarakat Indonesia.

Dirangkum dari:
1. RAHMAM & Nico. "Peletak Dasar Lalu Lintas Modern". 
   Dalam http://komisikepolisianindonesia.com/kasus/read/4458/peletak-dasar-lalu-lintas-modern.html
2. Syafirdi, Didi. "Jenderal Ursinus tak Tergiur Uang BPKB Ratusan Juta". 
   Dalam http://www.merdeka.com/peristiwa/jenderal-ursinus-tak-tergiur-uang-bpkb-ratusan-juta.html


STOP PRESS: KUMPULAN BAHAN PASKAH DARI YLSA

Apakah Anda sedang bingung mempersiapkan acara Paskah di gereja, 
persekutuan, atau komunitas Anda? Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) 
menyediakan berbagai bahan Paskah pilihan dan alkitabiah untuk 
membantu Anda menemukan pengetahuan tentang Alkitab dan inspirasi 
untuk menyambut Paskah.

Kunjungilah situs Paskah Indonesia! Situs Paskah Indonesia berisi 
bahan-bahan seputar Paskah seperti: Artikel, Drama, Puisi, Kesaksian, 
Buku, Humor, Tips Paskah, Lagu Paskah, dll.. Anda juga bisa memberikan 
bahan-bahan Paskah karya Anda di situs ini dan membagikannya kepada 
orang lain. Jika waktu Anda terbatas dan Anda membutuhkan referensi 
tepercaya seputar bahan Paskah, jangan khawatir, situs Paskah.co akan 
menolong Anda. Situs ini berisi berbagai sumber bahan Paskah yang 
sudah diseleksi dan berkualitas.

YLSA juga menghadirkan kisah-kisah Paskah dalam bentuk video menarik 
yang memadukan unsur teks, audio, dan grafis, yang dapat diunduh 
secara gratis di YouTube. Kami juga mengundang Anda untuk berinteraksi 
dengan anak-anak Tuhan yang lain, berbagi berkat/pengalaman/bahan 
seputar Paskah di Facebook Paskah.

Paskah segera datang, jangan menunda lagi. Segeralah kunjungi sumber-
sumber bahan Paskah YLSA dan dapatkan berkatnya!

Situs Paskah Indonesia: http://paskah.sabda.org
Youtube: http://youtube.com/user/sabdaalkitab
Facebook: http://fb.sabda.org/paskah
Situs mini: http://paskah.co


Kontak: biografi(at)sabda.org
Redaksi: Berlin B., N. Risanti, dan S. Setyawati.
Berlangganan: subscribe-i-kan-bio-kristi(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-bio-kristi(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/Bio-Kristi/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2014 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org