Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/bio-kristi/130

Bio-Kristi edisi 130 (16-1-2014)

Eusebius

                        Buletin Elektronik
                   BIO-KRISTI (Biografi Kristiani)
_______________________Edisi 130/Januari 2014_________________________

Bio-Kristi -- Eusebius
Edisi 130/Januari 2014

Selamat Tahun Baru! Apa kabar Sahabat Bio-Kristi? Bagaimana liburan akhir tahun 
Anda? Semoga semuanya berjalan dengan baik. Memasuki tahun yang baru ini, 
Redaksi Bio-Kristi juga berharap bahwa Sahabat telah mempersiapkan rencana-
rencana untuk dijalani sepanjang tahun ini. Segenap redaksi berterima kasih 
untuk kesetiaan Anda berlangganan publikasi Bio-Kristi. Pada 2014 ini, Publikasi 
Bio-Kristi mengalami perubahan jumlah edisi yang diterbitkan setiap bulannya. 
Tahun lalu, Publikasi Bio-Kristi mengirimkan dua edisi setiap bulannya kepada 
Anda. Namun, mulai tahun ini, Publikasi Bio-Kristi hanya akan diterbitkan sekali 
setiap bulannya, yaitu pada hari Kamis minggu kedua.

Untuk edisi perdana tahun ini, Redaksi telah mempersiapkan riwayat seorang 
sejarawan gereja, yang memiliki pengaruh cukup penting dalam perkembangan gereja 
saat ini. Tokoh ini dikenal sebagai bapak sejarah gereja mula-mula karena 
berbagai karyanya. Kami berharap bahwa kisah hidup tokoh ini bisa memberikan 
inspirasi untuk Sahabat Bio-Kristi dalam menjalani hidup sebagai pelayan Tuhan. 
Selamat membaca dan selamat menjalani tahun yang baru ini di dalam Tuhan dan 
rencana-Nya.

--karena hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan--

Pemimpin Redaksi Bio-Kristi,
Berlin B.
< berlin(at)in-christ.net >
< http://biokristi.sabda.org/ >


                             RIWAYAT: EUSEBIUS
                      (263 -- 339) Sejarawan Gereja
                          Diringkas oleh: Amidya

Eusebius dari Kaisarea dikenal juga sebagai Eusebius dari Pamfilia. Ia adalah 
seorang sejarawan Roma yang menjadi uskup di Kaisarea, Palestina. Ia sering 
disebut sebagai bapak sejarah gereja karena tulisan-tulisan yang ia buat 
mengenai sejarah gereja mula-mula. Tidak banyak catatan yang ditemukan mengenai 
awal kehidupan Eusebius. Tempat dan tanggal lahirnya pun tidak diketahui secara 
persis, bahkan tidak ada catatan mengenai masa mudanya. Eusebius berkenalan 
dengan Dorotheus, penatua di Antiokhia, dan kemungkinan mendapat bimbingan 
penafsiran darinya. Ia berada di Kaisarea ketika Agapius menjadi uskup dan 
bersahabat dengan Pamphilius. Bersama Pamphilius, Eusebius mempelajari Alkitab 
dengan bantuan Hexapla (edisi Alkitab yang memiliki enam versi, red.) karya 
Origen dan beberapa tafsiran yang dikumpulkan oleh Pamphilius dalam usaha 
mempersiapkan versi yang benar.

Pada tahun 307, Pamphilius dipenjara, tetapi Eusebius melanjutkan proyek mereka. 
Origen, yang telah bekerja sama dengan keduanya, memberikan pembelaan terhadap 
kasus ini. Namun akhirnya, Eusebius mengakhiri pembelaan tersebut setelah 
kematian Pamphilius. Ia mengirimkan teks pembelaan tersebut kepada para martir 
di tambang Phaeno, Mesir. Setelah itu, Eusebius agaknya pergi ke Tirus dan 
kemudian ke Mesir, di sanalah ia mengalami penganiayaan untuk pertama kalinya. 
Tuduhan bahwa Eusebius mendapatkan pembebasan dengan memberikan persembahan 
kepada para dewa diyakini tidak berdasar.

Beberapa waktu selanjutnya, nama Eusebius sudah didengar sebagai uskup Kaisarea. 
Ia menjadi penerus Agapius, yang masa jabatannya tidak diketahui, tetapi 
Eusebius sepertinya menjadi uskup setelah tahun 313. Ketika Konsili Nicea 
diadakan pada tahun 325, Eusebius tampak menonjol dalam pertemuan tersebut.

Dia bukanlah seorang yang memiliki bakat bawaan sebagai pemimpin atau pemikir 
yang mendalam, melainkan sebagai seorang yang sangat terpelajar dan seorang 
penulis terkenal yang menikmati bantuan khusus dari kaisar, ia maju di hadapan 
300 anggota dewan. Pengakuan iman yang ia usulkan menjadi dasar Pengakuan Iman 
Nicea.

Eusebius terlibat dalam pengembangan lebih lanjut dari kontroversi Arian dengan 
Eusthathius, hingga akhirnya Eusthathius dituduh, dihukum, dan dipecat dari 
sinode di Antiokhia. Setelah Eusthatius disingkirkan, para pendukung Eusebius 
melanjutkan melawan Athanasius dari Alexandria. Pada tahun 336, Eusebius kembali 
melawan Arius. Arius dituduh sebagai penganut Sabellianisme dan digulingkan pada 
tahun 336. Constantine meninggal pada tahun berikutnya dan Eusebius tidak hidup 
cukup lama setelah dia. Eusebius meninggal pada penghujung tahun 340 atau 
mungkin pada tanggal 30 Mei 339.

Sumbangsih Eusebius untuk Kekristenan

Dari kegiatan sastra yang dilakukan Eusebius, cukup banyak yang "dicagaralamkan" 
sampai sekarang. Eusebius telah menjadikan dirinya sendiri sebagai orang yang 
sangat diperlukan karena metode kepenulisannya, kutipan-kutipannya yang 
komprehensif dan berhati-hati dari sumber-sumber asli, membuat para penerusnya 
tidak kesulitan dalam melakukan kerja keras penelitian. Karya-karya sastra 
Eusebius mencerminkan seluruh perjalanan hidupnya. Awalnya, ia menyibukkan diri 
dengan pekerjaan menulis kritik Alkitab karena pengaruh Pamphilius. Berikut ini 
karya-karya tulisan Eusebius.

1. Karya-Karya dalam Kritik Teks Alkitab

Pamphilus dan Eusebius menyibukkan diri dengan membuat kritik terhadap teks 
Septuaginta Perjanjian Lama dan terutama dari Perjanjian Baru. Sebuah edisi dari 
Septuaginta tampaknya telah disiapkan oleh Origen, yang, menurut Jerome, 
direvisi dan diedarkan oleh Eusebius dan Pamphilus. Untuk survei yang lebih 
mudah mengenai bahan dari keempat Injil, Eusebius membagi edisi Perjanjian 
Barunya ke dalam paragraf dan disertai dengan tabel ringkasan sehingga akan 
lebih mudah untuk menemukan perikop yang saling berkaitan.

2. The Chronicles

Dua karya sejarah terbesar Eusebius berjudul "Chronicle" (Sejarah) dan "Church 
History" (Sejarah Gereja). Karyanya yang sebelumnya, dalam bahasa Yunani 
berjudul "Pantodape Historia" (Sejarah Universal) dibagi menjadi dua bagian. 
Bagian pertama (Yunani, Chronographia, "Annals") dimaksudkan untuk memberikan 
lambang sejarah universal dari sumber, disusun menurut negara. Bagian kedua 
(Yunani, Chronikoi kanones, "Kronologis Canons") mencoba memberikan sebuah 
sinkronisme pada bahan sejarah dalam kolom yang sejajar. "The Chronicle" terus 
bertahan hingga tahun 325. Buku ini ditulis sebelum buku "Church History".

3. Buku Church History (Sejarah Gereja)

Dalam bukunya "Church History" atau "Ecclesiastical History" (Historia 
Ecclesiastica), sesuai dengan pernyataannya sendiri, Eusebius berusaha 
menyajikan sejarah gereja dari para rasul sampai ke zamannya sendiri, dengan 
memperhatikan secara khusus hal-hal berikut ini:

- suksesi para uskup dalam pandangan para kepala sekolah,
- sejarah para pengajar Kristen,
- sejarah ajaran sesat,
- sejarah Yahudi,
- hubungannya dengan orang kafir, dan
- martir.

Ia mengelompokkan materinya sesuai dengan pemerintahan kaisar, menyajikannya 
saat ia menemukannya di sumber-sumbernya. Keaslian buku "Church History" karya 
Eusebius tidak diragukan lagi. Sekali lagi, setiap penemuan baru menunjukkan 
penggunaan perpustakaan Kaisarea dan Yerusalem secara teliti, hati-hati, dan 
cerdas. Dalam salah satu kutipan dari Eusebius, ia menyalahkan bencana yang 
menimpa bangsa Yahudi karena keterlibatan mereka dalam kematian Yesus. Kutipan 
ini telah digunakan untuk menyerang orang-orang Yahudi dan Kristen. "Sejak saat 
itu, provokasi, perang, dan rencana jahat terus-menerus terjadi, dan tidak 
pernah berhenti di kota dan di seluruh Yudea, sampai akhirnya pengepungan 
Vespasian melingkupi mereka. Demikian pembalasan ilahi menimpa orang-orang 
Yahudi karena kejahatan yang mereka lakukan terhadap Kristus.",
4. "Life of Constantine" (Kehidupan Kaisar Konstantin)

"Life of Constantine" merupakan pidato. Karena itu, gaya dan pemilihan faktanya 
dipengaruhi oleh tujuannya. Hal ini membuat "Life of Constantine" dianggap 
kurang memadai sebagai kelanjutan dari "Church History". Seperti yang dikatakan 
sejarawan Socrates Scholasticus, pada pembukaan sejarahnya, yang dirancang 
sebagai kelanjutan dari Eusebius, "Penulis hanya sedikit memperhatikan hal-hal 
yang berkaitan dengan Arius, karena lebih bertekad untuk menyelesaikan retoris 
karyanya dan pujian dari kaisar, daripada pernyataan yang akurat dari fakta-
fakta.",
5. Karya-Karya Historis Minor

Sebelum menyusun sejarah gereja, Eusebius mengedit koleksi kemartiran dari 
periode sebelumnya, serta biografi Pamphilus. Martirologi belum selamat secara 
keseluruhan, tetapi telah dipertahankan hampir sepenuhnya di beberapa bagian. 
Isinya adalah:

- sebuah surat dari jemaat Smirna tentang kemartiran Polikarpus,
- kemartiran Pionius,
- kemartiran dari Karpus, Papylus, dan Agathonike,
- martir di jemaat Vienne dan Lyons, dan
- kemartiran Apollonius.

Ajaran Eusebius

Dari sudut pandang tinjauan dogmatis, Eusebius berdiri sepenuhnya pada pundak 
Origen. Seperti Origen, dia memulai dari pemikiran mendasar dari kedaulatan 
mutlak (Monarchia) Allah. Allah adalah Penyebab dari semua makhluk. Akan tetapi, 
Dia bukan hanya penyebab, dalam Dia segala sesuatu yang baik turut serta, dari 
Dia semua kehidupan berasal, dan Ia adalah sumber dari segala kebajikan. Dia 
adalah Allah yang tertinggi. Allah mengutus Kristus ke dalam dunia, yang juga 
dapat mengambil bagian dari berkat-berkat yang termasuk di dalam esensi Tuhan. 
Dalam wujud-Nya sebagai manusia, Kristus adalah satu-satunya makhluk yang benar-
benar baik, Ia memiliki citra Allah dan merupakan cahaya abadi.

Yesus adalah pribadi ilahi yang keberadaan-Nya ada sebelum zaman. Yesus dalam 
kegiatan-Nya adalah sebagai organ Allah, pencipta kehidupan, prinsip setiap 
wahyu Allah, yang dalam kemutlakan-Nya bertakhta atas seluruh dunia. Logos ilahi 
ini diasumsikan sebagai tubuh manusia yang tidak diubah dengan cara apa pun 
dalam keberadaannya. Hubungan Roh Kudus dalam Trinitas Eusebius dijelaskan sama 
halnya dengan hubungan Putra kepada Bapa. Tidak ada titik dalam doktrin ini yang 
asli berasal dari Eusebius, semuanya dapat dilacak pada gurunya, Origen. 
Kurangnya orisinalitas dalam pemikirannya menunjukkan kenyataan dengan 
sendirinya bahwa ia tidak pernah menyajikan pikirannya dalam sebuah sistem.

Kehebatan dan Keterbatasan Eusebius

Keterbatasan Eusebius berhubungan erat dengan karunianya. Daftar sumber yang 
digunakan untuk sejarah gereja akan menunjukkan betapa banyak jumlah pekerjaan 
yang harus dilakukan untuk menguraikan dan menyaring bahan yang begitu padat. 
Tetapi, pelajaran dari Eusebius tidak dapat diukur oleh Origen. Eusebius 
bukannya tanpa beban berat di saat bangsa Barbar mulai menyerang gereja di masa 
yang besar. Pada masanya, tidak seorang pun seunggul dirinya dalam hal belajar. 
Sejarawan gereja mampu menirunya, tetapi mereka tidak dapat menggantikan 
tempatnya. (t/Berlin B.)

Diterjemahkan dan diringkas dari:
Nama situs: Biography Base
Alamat URL: http://www.biographybase.com/biography/Eusebius_of_Caesarea.html
Judul artikel: Eusebius of Caesarea Biography
Penulis: Tidak dicantumkan
Tanggal akses: 29 November 2013


                TAHUKAH ANDA: TUJUAN EUSEBIUS MENULIS

Pada tahun-tahun awalnya, Eusebius tinggal di Palestina, tetapi kemungkinan 
dibaptis di Kaisarea. Nama Eusebius berarti "setia". Dalam karyanya, 
"Preparation for the Gospel", Eusebius banyak mengaitkannya dengan karya Plato 
dan berbagai tulisan filsafat lainnya. Namun, ia mengubah karya-karya sekuler 
ini untuk tujuan yang lebih kudus. "Preparation for the Gospel" ditulis dalam 
lima belas volume dan memiliki satu tujuan, yaitu untuk menunjukkan bagaimana 
Kristus menggenapi nubuatan dalam Perjanjian Lama. Para sarjana zaman sekarang 
setuju bahwa Eusebius bukan hanya mencatat sejarah, melainkan ia sendiri juga 
menciptakannya. (t/Berlin B.)

Diterjemahkan dan disesuaikan dari:
Nama situs: BibleWise
Alamat URL: http://www.biblewise.com/archives/2012/october/overview/bible_characters.htm
Judul artikel: Tidak dicantumkan
Penulis: Mary Jane Chaignot
Tanggal akses: 9 Desember 2013


Kontak: biografi(at)sabda.org
Redaksi: Berlin B., N. Risanti, dan S. Setyawati.
Berlangganan: subscribe-i-kan-bio-kristi(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-bio-kristi(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/Bio-Kristi/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2014 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org