Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/bio-kristi/104 |
|
Bio-Kristi edisi 104 (3-12-2012)
|
|
Buletin Elektronik BIO-KRISTI (Biografi Kristiani) _______________________Edisi 104, November 2012_______________________ DAFTAR ISI RIWAYAT: PHILIP DODDRIDGE TAHUKAH ANDA: KONTRIBUSI DODDRIDGE DI BIDANG PENDIDIKAN DAN KEROHANIAN Salam damai dalam Yesus Kristus, Allah memiliki rencana yang indah bagi setiap anak-Nya, sehingga Ia memanggil dan melengkapi setiap anak-Nya untuk menggenapi rencana-Nya. Hal itu juga yang dapat kita lihat di dalam diri seorang hamba Tuhan yang bernama Philip Doddridge. Allah memanggilnya menjadi hamba-Nya, memberi dia kemampuan untuk menjadi seorang gembala dan menjadi seorang penulis beberapa himne yang menguatkan iman. Bahkan, lebih dari itu, ia adalah hamba Tuhan yang memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Allah sampai akhir hayatnya. Ingin tahu kisah hidup penulis himne ini? Simaklah sajian kami dalam edisi ini. Redaksi Tamu Bio-Kristi, Yusak Charisma Nugraha < http://biokristi.sabda.org > "Integritas pribadi itu penting; bukan karena integritas membuat kita mendapatkan apa yang kita inginkan, melainkan karena integritas membantu kita untuk menjadi seperti yang kita inginkan." Michael Josephson -- Dosen, Pembicara RIWAYAT: PHILIP DODDRIDGE (1702 -- 1751) Penulis Himne Philip Doddridge lahir pada tahun 1702, ia adalah anak ke-20 bagi ayah dan ibunya. Namun, ia disisihkan karena lahir prematur. Meski demikian, ia dapat bertahan dan menjadi seorang pendeta yang terkenal. Pada usia 13 tahun, Doddridge kehilangan ayahnya. Pada tahun yang sama, ia masuk ke sekolah swasta di St. Albans. Di kota tersebut, ia berkenalan dengan Dr. Samuel Clark, pendeta dari gereja nonkonformis [gereja yang tidak sealiran dengan Gereja Inggris (Church of England) - Red]. Dr. Clark sangat baik kepada Doddridge, dan bahkan perlakuannya kepada Doddridge seperti ayah kedua baginya. Beberapa tahun kemudian, Doddridge bergabung dengan Gereja Inggris di St. Albans. Pada suatu hari Minggu, ia membuat sebuah perjanjian dengan Allah dan menuliskan isinya. Dari tahun ke tahun, dia terus memperbaruinya dan memohon ampunan kepada Allah atas kegagalannya melakukan perjanjiannya setepat yang ia inginkan. Pada tahun 1718, Doddridge mulai menyadari panggilannya dan sangat tergerak untuk terlibat dalam pelayanan Kristen. Akan tetapi, meskipun ia seorang pendeta dan bahkan pernah ditawari untuk tinggal di Gereja Anglikan oleh seorang wanita bangsawan Bedford, ia, seperti teman baiknya -- Isaac Watts, lebih memilih "tinggal di antara orang-orang yang tidak sepaham dengan Gereja Inggris". Suatu pagi, karena merasa bingung dan khawatir, ia berdoa kepada Bapa Surgawi untuk meminta petunjuk. Ketika ia sedang berlutut, ada sepucuk surat yang dikirimkan ke rumahnya. Surat itu dikirim oleh Dr. Clark yang sudah mendengar tentang kesulitan-kesulitannya. Dr. Clark menawarkan diri untuk membantunya jika ia memilih pelayanan yang berdasarkan prinsip-prinsip kekristenan. Ia menganggap hal itu sebagai sebuah jawaban atas doa- doanya, dan seumur hidupnya ia memuji Allah atas "pemeliharaan ilahi yang datang tepat waktu" seperti yang Dia ucapkan. Dengan penuh semangat, dia mengambil mata kuliah pengajaran di Akademi Kibworth di bawah bimbingan Rev. John Jennings. Setelah masa pendidikannya selesai, Doddridge menjadi pendeta di Hinckley selama setahun. Lalu, ia kembali untuk melayani di Kibworth selama 7 tahun. Pada tahun 1729, Dr. Doddridge menerima sebuah panggilan ke Gereja Castle Hill, Northampton. Namun, karena merasa tidak dapat mengerjakan tanggung jawab tambahan, ia enggan menerima panggilan itu. Bahkan, ia menepis keinginannya untuk pergi. Walaupun demikian, dia setuju untuk berkhotbah di gereja itu pada hari Minggu. Dalam khotbahnya, ia berkata, "Karena ia tidak mau menerima nasihat kami, kami menyerah dan berkata: `Jadilah kehendak Tuhan!`" (Kisah Para Rasul 21:14) Nah, dalam perjalanan pulangnya, ia melewati sebuah ruangan dan mendengar seorang anak membacakan sesuatu untuk ibunya "Seperti hari-harimu, demikianlah kekuatanmu". Kata-kata itu melekat dalam pikirannya dengan "sangat kuat dan indah", tetapi ia tetap tidak bisa memutuskan untuk menerima panggilan itu. Setelah itu, ada seseorang yang mendadak meninggal dan Doddridge terpaksa harus tinggal di Northampton untuk menghadiri pemakaman. Seolah tidak ingin melewatkan kesempatan, para pemuda gereja datang dan memohon kepadanya untuk menerima jabatan gembala. Permintaan tersebut, dan kesan dari bacaan anak kecil yang terpatri pada benaknya tadi, meyakinkannya bahwa panggilan tersebut benar-benar dari Allah. Akhirnya, dia menerima undangan untuk berkhotbah. Pelayanan Doddridge selama 21 tahun di gereja di Northampton sangat diberkati. Selama pelayanan di Northampton, Doddridge menjadi mediator dalam pertobatan seorang dokter yang sebelumnya tidak mengenal Tuhan. Sebelum Dr. Stonehouse menjadi orang Kristen yang aktif, dia dan Doddridge telah berteman dekat dan bersama-sama membangun sebuah rumah sakit. Mereka membuka rumah sakit dengan 40 tempat tidur, kemudian meningkat menjadi 400 tempat tidur. Beberapa tahun kemudian, Dr. Stonehouse di dalam tulisannya berkata, "Tanggal pertobatan saya tidak diketahui secara tepat, tetapi `alat` berharga yang dipakai oleh Allah untuk menghasilkan karya luar biasa ini adalah Dr. Doddridge." Doddridge sendiri menyebut hal ini sebagai "salah satu contoh paling istimewa tatkala Allah menghargai saya". Dr. Stonehouse menjenguk Doddridge ketika ia sakit. Ia menyampaikan kesaksian demi ketenangan dan keberserahan diri pasiennya selama masa sakit yang menyakitkan dan menyedihkan. Pada tahun 1751, pada usia 49 tahun, Dr. Doddridge mengalami sakit paru-paru. Atas nasihat dokternya, dia berlayar menuju Lisbon, tetapi setelah sampai di sana, ia meninggal dengan tenang. Beberapa saat sebelum kematiannya, istrinya memerhatikan bahwa bibirnya bergerak-gerak. Ia bertanya apakah Doddridge meminta sesuatu. "Tidak," bisiknya, "Aku hanya sedang memperbarui perjanjianku dengan Allah." Himne-himne Doddridge dalam album "Spiritual Songs" antara lain: - 47 "Grace Taught Our Wandering Feet" - 197 "O God, What Cords of Love Are Thine" - 236 "O Graciuos Father, God of Love" - 240 "May the Saviour`s Love and Merit" - 253 "Since Christ and We Are One" Doddridge menulis ratusan himne dan banyak yang sudah digunakan untuk umum. Sebuah himne terkenal karya Doddridge yang tidak ada di dalam "Spiritual Songs" adalah "O Happy Day That Fixed My Choice" dan "On Thee My Saviour and My God". Kedua himne ini ditulis pada pertengahan abad ke-18 dan diberi judul "Rejoicing in Our Covenant. Engagement with God". Himne ini dipilih oleh Ratu Victoria sebagai himne yang tepat dinyanyikan dalam upacara penobatan salah satu Putri Kerajaan. Ketika Putri tersebut hendak menyatakan sumpahnya kepada Allah di depan umum, himne ini pun dinyanyikan. Himne-himne Doddridge ini mungkin bukan himne favorit bagi orang-orang yang menyanyikan "Spiritual Songs", namun himne-himne tersebut adalah himne-himne yang patut dihormati. (t/Yusak) Diterjemahkan dari: Nama situs: Stem Publishing Alamat URL: http://www.stempublishing.com/hymns/biographies/doddridge.html Judul asli artikel: Philip Doddridge, 1702-1751 Penulis: Norman Mable Tanggal akses: 21 September 2012 TAHUKAH ANDA: KONTRIBUSI DODDRIDGE DI BIDANG PENDIDIKAN DAN KEROHANIAN Berdasarkan pada kebebasan beragama, Philip Doddridge menolak tawaran yang akan menuntunnya ke dalam pelayanan Anglican atau kariernya di bidang hukum. Pada tahun 1719, ia memilih untuk masuk ke akademi Dissenting di Kibworth, Leicestershire. Di tempat itu, ia diajar oleh John Jennings, yang membantu Doddridge meraih sukses dengan cepat pada tahun 1723. Setahun kemudian, dalam pertemuan umum para pelayan nonkonformis, Philip Doddridge dipilih menjadi pemimpin akademi yang baru saja didirikan beberapa kilo meter dari Pasar Harborough, yang kemudian dikenal dengan nama Akademi Daventry. Pada tahun yang sama, ia menerima sebuah undangan untuk menjadi pendeta di sebuah jemaat independen di Northampton. Di sinilah, kepopulerannya sebagai seorang pengkhotbah menjadi pokok pembicaraan, terutama karena ia memiliki "perasaan yang sangat mudah tersentuh, ditambah dengan kelebihan fisik, dan ketulusan yang sempurna". Ciri khas khotbahnya sangat praktis dan tujuannya adalah untuk membina para pendengarnya tentang bingkai pikiran rohani dan ketaatan. Di sepanjang tahun 1730-an dan 1740-an, Philip Doddridge melanjutkan tugas akademis dan pastoralnya. Ia mengembangkan hubungan yang erat dengan sejumlah orang yang terlibat dalam kegerakan rohani dan orang- orang independen pada awal perintisan, melalui kunjungan dan korespondensi yang semakin luas. Melalui pendekatan ini, ia membantu membangun dan mengelola kalangan para pemikir dan penulis rohani independen yang berpengaruh, termasuk Dr. Isaac Watts. Doddridge juga menjadi penulis buku dan penulis himne yang produktif. Pada tahun 1736, dua universitas di Aberdeen memberinya gelar Doctor of Divinity. Akan tetapi, pekerjaan yang beragam ini mengakibatkan banyaknya perjanjian dan korespondensi yang sangat besar, sehingga hal ini sangat memengaruhi pengajaran dan tugas-tugas akademisnya. Apalagi, dia juga memiliki 200 mahasiswa bidang filosofi dan teologi yang ia ajar, di dalam ilmu pasti atau gaya Spinozistik [pandangan yang menganggap Allah sebagai suatu Pribadi, baik dalam kehidupan nyata maupun pemikiran - Red]. Selain itu, Doddridge adalah seorang penulis yang produktif. Bukunya yang berjudul "The Rise and Progress of Religion in the Soul" (Kebangkitan dan Perkembangan Agama di Dalam Jiwa) telah diterjemahkan ke dalam tujuh bahasa. Charles Spurgeon menunjuk buku tersebut sebagai "buku suci". Membaca buku ini membuat William Wilberforce, seorang ahli kampanye perdagangan antiperbudakan, menjadi Kristen. Selain tafsiran Perjanjian Baru dan beberapa karya teologi lainnya, Doddridge juga menulis lebih dari 400 himne. Sebagian besar himne tersebut ditulis sebagai kesimpulan khotbahnya dan membantu jemaat dalam menyatakan respons mereka pada kebenaran, yang diajarkan kepada mereka. (t/Setya) Sumber: < http://en.wikipedia.org/wiki/Philip_Doddridge > Kontak: < biokristi(at)sabda.org > Redaksi: Sri Setyawati, Kusuma Negara, dan Yonathan Sigit P. Tim Editor: Davida Welni Dana, Berlian Sri Marmadi, dan Santi Titik Lestari (c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://www.ylsa.org > Rekening: BCA Pasar Legi Solo; No. 0790266579 a.n. Yulia Oeniyati < http://blog.sabda.org/ > < http://fb.sabda.org/biokristi > Berlangganan: < subscribe-i-kan-bio-kristi(at)hub.xc.org > Berhenti: < unsubscribe-i-kan-bio-kristi(at)hub.xc.org >
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |