|
Publikasi Elektronik Biografi Kristiani
|
|
Aurelius Augustinus dan Sir Isaac Newton
|
|
Salam damai dalam Kristus,
Melalui kasih pemeliharaan-Nya di sepanjang sejarah manusia, Allah telah membangkitkan orang-orang percaya untuk berkarya di berbagai bidang kehidupan. Kita patut bersyukur karena melalui hidup dan karya mereka Tuhan memakainya menjadi alat bagi kemuliaan-Nya. Berbagai tokoh kristiani telah banyak mewarnai dunia dengan kehidupan dan karya yang mereka bawa, yang tentunya membawa berbagai dampak yang berarti dan mengagumkan.
Dalam edisi khusus Bio-Kristi kali ini, kami akan menampilkan dua tokoh besar dunia, yaitu Bapa gereja Aurelius Augustinus serta penemu hukum gravitasi asal Inggris, Isaac Newton. Riwayat dan karya dari kedua tokoh tersebut sesungguhnya telah ditampilkan dalam terbitan perdana publikasi Bio-Kristi edisi 1, yang kami tampilkan kembali dalam edisi ini dengan format HTML. Artikel dari kedua tokoh tersebut tidak akan kami tampilkan secara utuh, tetapi Anda dapat membaca kisah lengkap mereka dengan mengklik tautan ke artikel di dalam situs Bio-Kristi. Jika Anda ingin menyampaikan kritik maupun saran sehubungan dengan tampilan publikasi Bio-Kristi kali ini, silakan mengirimkan surat kepada redaksi Bio-Kristi.
Selamat menikmati sajian kami. Tuhan Yesus memberkati!
|
RIWAYAT
Aurelius Augustinus (354 -- 430)
Ia merupakan seorang bapa gereja yang pandangan-pandangan teologianya sangat berpengaruh dalam Gereja Barat. Dilahirkan di Tagaste, Afrika Utara, tidak jauh dari Hippo Regius pada 13 November 354. Ayahnya bernama Patricius, seorang kafir dan ibunya bernama Monica, seorang ibu yang saleh dan yang penuh kasih. Augustinus lama menjadi anggota katekumen, namun tidak bersedia untuk segera menerima sakramen baptisan. Ia memulai pendidikannya di kota kelahirannya, Tagaste, kemudian belajar retorika dan filsafat di Kartago, ibukota provinsi Afrika Utara. Setelah belajar di Kartago, Augustinus kembali ke kota kelahirannya dan di sana ia menjadi guru retorika. Pada tahun 372, ia pindah ke Kartago dan menjadi guru retorika di sana.
Augustinus mengalami pergumulan yang hebat, yaitu keinginannya untuk mencari kebenaran yang sejati yang memberikan kepadanya suatu kedamaian hidup. Seluruh perjuangannya dalam mencari kebenaran tersebut diuraikannya dalam bukunya yang berjudul "Confessiones" (Pengakuan-Pengakuan). Kira-kira tahun 373 ia membaca buku "Hortensius", karangan Cicero, yang membawanya menjadi seorang pengikut Platonisme. Namun, Platonisme tidak memberikan kepadanya kedamaian sehingga ia berpindah lagi menjadi pengikut Manikheisme. Sementara itu, Augustinus memelihara seorang wanita dan dari wanita ini lahir seorang anak laki-laki yang diberinya nama, Adeodatus. Hubungannya dengan wanita ini berlangsung selama lima belas tahun lamanya.
Baca selengkapnya dalam situs Bio-Kristi »
|
|
TAHUKAH ANDA?
Augustinus dan Paham Manikheisme
Ditulis oleh: N. Risanti
Pada proses pencarian kebenaran dalam hidupnya, awalnya Augustinus menjadi penganut paham Manikheisme, yaitu paham yang berdasarkan ajaran dari Persia bernama Mani. Ajaran Manikheisme menekankan bahwa benar-benar terdapat dua dunia, yakni: dunia cahaya, cinta, pikiran dan jiwa; dan dunia kegelapan, kejahatan, kebencian dan kedagingan, dimana kedua dunia tersebut terus-menerus berperang satu sama lain di dalam diri manusia. Pandangan inilah yang membuat Augustinus menyetujui Manikheisme karena ia memang terus merasakan pertentangan atas hal-hal tersebut di dalam dirinya. Augustinus pun mengadaptasi Manikheisme dengan mempelarinya secara otodidak, bahkan kemudian menyebarkan paham itu di kota asalnya, Tagaste.
Pertobatannya dalam kekristenan kemudian mengubah arah hidupnya. Belakangan, ia membuat tulisan yang membela gereja dengan menentang para penganut Manikheisme, paham yang sebelumnya juga dianutnya. Pengalaman yang telah dirasakannya ketika bergelut dalam paham itulah yang justru memberi kekuatan dalam argumennya pada kesatuan antara ciptaan dan kehidupan spiritual. Pemikiran Augustinus tersebut merupakan salah satu sumbangan pemikirannya yang membantu meletakkan dasar bagi banyak pemikiran Kristen di abad pertengahan dan modern. Menjadi salah satu Doktor dalam masa awal perkembangan gereja, Augustinus mungkin merupakan pemikir Kristen yang paling signifikan dalam sejarah gereja selain Paulus.
Sumber referensi:
1. Petersen, Randy. "The Life and Times of Aurelius Augustine" Dalam https://www.christianhistoryinstitute.org/magazine/article/life-and-times-of-aurelius-augustine/
2. O'Donnel, James. "Saint Augustine.Christian bishop and theologian" Dalam http://www.britannica.com/biography/Saint-Augustine
3. _____. "Augustine (Aurelius Augustinus)" Dalam http://www.ccel.org/ccel/ccel/eee/files/augustine-eb.html
|
KARYA
Sir Isaac Newton (1642 -- 1727)
Ilmuwan Jenius dan Penganut Paham Penciptaan yang Bertanggung Jawab
Isaac Newton dikenal sebagai salah seorang ilmuwan terbesar sepanjang masa. Yang tidak begitu diketahui orang adalah imannya yang sangat teguh kepada Allah dan keyakinannya bahwa penelitian ilmiah membawa orang kepada pengenalan yang lebih dalam tentang Allah, Pencipta jagat raya ini.
PERJUANGAN MASA MUDA
Isaac Newton lahir di Woolthorpe, Lincolnshire, Inggris, pada Natal tahun 1642. Pada malam yang dingin itu, bayi yang lahir prematur itu tampaknya tidak mungkin bertahan hidup. Namun, perlahan-lahan dia bertambah besar dan kuat. Tapi tahun-tahun pertama hidupnya merupakan perjuangan yang sulit. Dua minggu sebelum Isaac lahir ibunya menjadi janda. Meskipun dibantu neneknya, ibunya tetap kesulitan merawat Isaac karena sang ibu juga harus mengurus ladang dan peternakan mereka, sementara Perang Saudara masih berkecamuk di Inggris waktu itu.
Beberapa tahun kemudian, ibunya menikah dengan seorang pendeta dari Desa North Witham, tidak jauh dari tempat tinggal mereka, tapi Isaac tetap tinggal di Woolthorpe dengan neneknya. Dia sering mengunjungi ibunya dan dengan lahap membaca buku-buku dari perpustakaan ayah tirinya, selain membaca Alkitab secara teratur.
Baca selengkapnya dalam situs Bio-Kristi »
|
|
TAHUKAH ANDA?
Kekeliruan dalam Teologi Newton
Ditulis oleh: N. Risanti
Newton adalah seorang teolog awam yang meninggalkan setidaknya dua setengah juta kata tentang teologi. Beberapa ahli telah mengklaim bahwa Isaac Newton sesungguhnya adalah seorang anti-trinitarian (menolak doktrin Allah Tritunggal - Red.) karena membantah salah satu prinsip dasar Kristen tentang doktrin trinitas. Faktanya, Newton memang pernah menyatakan dalam sebuah tulisannya bahwa kekristenan menjadi sesat di abad ke-4 ketika Dewan Nicea yang pertama mengeluarkan doktrin yang keliru tentang natur Kristus. Selain itu, dalam sebuah dokumen pribadinya di sekitar tahun 1673, Newton secara eksplisit menyatakan bahwa hanya Allah Bapa sebagai yang tertinggi; Anak adalah makhluk yang terpisah, berbeda dari Bapa baik dalam substansi dan pada sifat.
John Byl, Ph.D menulis pernyataan yang menarik tentang kekeliruan teologi yang dianut oleh Newton itu. "Manusia, bahkan dalam kondisi yang telah terjatuh, masih mempertahankan beberapa sisa gambar Allah. Selain itu, kesalahan teologis Newton menunjukkan bahwa bahkan orang-orang besar pun dapat secara menyedihkan berbuat salah." Namun, meskipun mengkritik dogma Trinitas dan Dewan Nicea yang diakui, Isaac Newton memiliki perasaan religius yang mendalam, menghormati Alkitab, dan menerima isinya tentang penciptaan. Dalam edisi terakhir dari karya ilmiahnya, ia mengungkapkan perasaan yang kuat dari peran pemeliharaan Allah pada alam.
Sumber referensi:
1. _____. "Isaac Newton's Life" Dalam https://www.newton.ac.uk/about/isaac-newton/life
2. _____. "Isaac Newton. Theology, Prophecy, Science, and Religion." Dalam http://isaac-newton.org/
3. Byl, John, Ph.D. "On Newton And The Trinity" Dalam http://www.geocentricity.com/ba1/no077/newton-b.html
|
Bacaan Lebih Lanjut
Artikel Riwayat: Aurelius Augustinus
Artikel Karya: Sir Isaac Newton
|
|