Liputan Pelatihan Making Bible Study Tools in Your Language
Oleh: Yudo
Pada 17 -- 21 Februari 2020, Yayasan Lembaga SABDA mengadakan sebuah pelatihan bertajuk Pelatihan Alat Suku di Griya SABDA. Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 30 orang perwakilan dari lembaga pelayanan, sekolah tinggi teologi di Solo, perorangan, serta beberapa staf SABDA termasuk saya, Ody, Pingkan, Hadi, Mbak Evie, Mbak Santi, Mas Danang, dan Mas Bima. Oh ya, selama pelatihan itu, Benny juga bergabung bersama kami untuk membantu hal teknis dan menjadi salah satu pemateri.
Saat membuka acara ini, Ibu Yulia menjelaskan bahwa pelatihan ini diadakan karena adanya kebutuhan akan bahan-bahan studi Alkitab dalam bahasa-bahasa suku yang selama ini kurang diperhatikan ketersediaannya. Karena itu, dalam pelatihan ini, YLSA mengundang setiap peserta untuk membuka kemungkinan tersedianya bahan-bahan studi Alkitab ini dalam bahasa suku mereka masing-masing. Pada pelatihan kali ini, ada sebelas bahasa yang akan diolah. Bahasa-bahasa itu adalah bahasa Batak Toba, Batak Dairi, Batak Karo, Sougb (Papua), Rote Lole, Jawa Ngoko (Suriname), Jawa Kromo Inggil, Sunda, Makassar, Toraja, dan Nias.
Selama 5 hari pelatihan, para peserta yang duduk berkelompok berdasarkan suku mereka, diajak untuk mengerjakan penerjemahan bahan-bahan studi Alkitab ke dalam bahasa suku, dan menerima wawasan-wawasan baru yang disampaikan oleh para pemateri. Pemaparan-pemaparan yang diterima oleh para peserta selama pelatihan ini mencakup visi-misi YLSA, pengenalan produk-produk YLSA, metode-metode PA, relevansi PA dengan gereja, implementasi PA di media sosial, serta demo produk-produk SABDA untuk melakukan pendalaman Alkitab.
Pada hari pertama, peserta pelatihan diajak untuk menginventarisasi alat studi Alkitab apa yang sudah tersedia dalam bahasa mereka. Setelah selesai menginventarisasi, peserta diajak untuk memulai langkah pertama dalam menyediakan alat studi Alkitab dalam bahasa mereka; mengecek dan menerjemahkan nama-nama tokoh serta nama lokasi yang terdapat di dalam Alkitab bahasa suku (yang sebagian sudah dilakukan oleh tim SABDA dengan bantuan komputer) ke dalam bahasa mereka. Dalam sesi tersebut, para peserta diajak untuk melihat bahwa setiap nama yang mereka cocokkan itu adalah bagian dari interlinear yang sudah dibangun dan terus ditambahkan oleh SABDA ke dalam ekosistem pendalaman Alkitab SABDA. Dengan demikian, nama-nama dalam bahasa mereka itu pun nantinya akan dapat terintegrasi dengan kamus dan bahan-bahan biblika lain yang lebih luas.
Pada hari kedua dan hari-hari berikutnya, para peserta diajak untuk menerjemahkan sekian banyak bahan yang akan sangat berguna untuk pendalaman Alkitab ke dalam bahasa suku mereka. Bahan-bahan itu antara lain daftar yang berisi topik-topik Alkitab, traktat, dan panduan pendalaman Alkitab menggunakan metode S.A.B.D.A.. Para peserta sadar bahwa penerjemahan-penerjemahan ini bukanlah suatu perkara yang mudah, apalagi ada di antara mereka yang sendirian mewakili bahasa suku mereka seperti tim bahasa Nias, tim bahasa Makassar, dan tim bahasa Sunda (yang diwakili oleh Pingkan). Namun, semua kesulitan yang mereka alami saat melakukan penerjemahan itu terbayar saat bisa melihat interlinear, aplikasi Alkitab, dan traktat Tuhan Yesus Menyelamatkanmu yang kini dapat tersaji dalam bahasa suku mereka.
Pada hari terakhir pelatihan (21 Februari), para peserta bersama seluruh staf SABDA merayakan hari yang spesial. Siang itu, kami semua merayakan Hari Bahasa Ibu Internasional. Perayaan yang diawali oleh pemaparan singkat tentang sejarah Hari Bahasa Ibu Internasional ini menjadi momen yang berharga bagi kami semua karena mendapat kesempatan untuk mendengar lagu pujian dalam bahasa-bahasa suku yang dibawakan oleh setiap kelompok bahasa, menyimak kesaksian mereka selama mengikuti pelatihan ini, dan bersama-sama menaikkan setiap pokok doa bagi suku-suku yang diwakili oleh setiap kelompok. Pada akhir acara perayaan ini, staf SABDA mendapat kesempatan untuk menyanyikan lagu tema #Ayo_PA! yang menjadi pengingat bagi kami semua untuk senantiasa mendalami firman Tuhan. Sebagaimana kesaksian beberapa orang peserta, lima hari pelatihan ini tidak hanya memberi keterampilan dan wawasan yang baru kepada mereka tentang hal-hal teknis, tetapi turut membangkitkan kesadaran serta kecintaan terhadap bahasa dan suku mereka.
Sebagai bukti keseriusan mendukung ketersediaan bahan-bahan studi Alkitab dalam bahasa suku, Yayasan Lembaga SABDA meluncurkan situs suku.sabda.org yang di dalamnya tersedia semua aplikasi Android yang dihasilkan selama pelatihan ini. Aplikasi-aplikasi ini terdiri atas Alkitab bahasa suku, konkordasi Alkitab, sistem topikal, kamus nama (orang dan tempat), alat bantu berupa metode pendalaman Alkitab, rencana baca, audio Alkitab bahasa suku, dan teks Alkitab bahasa suku dengan ilustrasi.
Kiranya apa yang sudah dicapai dan dikerjakan oleh setiap kelompok peserta dalam 5 hari pelatihan ini dapat terus dikembangkan dan memberi sumbangsih terhadap kemajuan Kerajaan Tuhan dalam setiap suku dan bahasa di Indonesia.
[Red. Bersyukur pula karena 10 hari menjelang Ramadan, setiap suku yang diwakili dalam pelatihan ini kami doakan secara khusus dalam 40 Hari Doa bagi Bangsa-Bangsa. Jika Anda ingin mendapatkan pokok-pokok doa tersebut, silakan hubungi redaksi e-Doa di: doa@sabda.org. Terima kasih.]
|