Mengenal YLSA: SABDA NOW, NEW, NEXT dalam #SABDA25
Pada acara #SABDA25, kami berbagi buah-buah berkat dari pelayanan YLSA selama 25 tahun ini dan juga untuk tahun-tahun ke depannya melalui presentasi SABDA NOW, NEW, NEXT. Berikut ini adalah ringkasan pemaparan yang disampaikan oleh teman-teman dari SABDA mengenai hal tersebut.
SABDA NOW
Dalam bagian SABDA NOW, Yulia Oeniyati selaku Ketua Badan Pembina YLSA menyampaikan bagaimana Tuhan menolong dan menyertai pelayanan YLSA dari 1994 sampai sekarang. Memasuki 25 tahun, YLSA bagaikan gadis dewasa yang "siap dipinang" untuk mendampingi, menolong, dan memperlengkapi gereja pada era digital ini. Ada banyak alat, bahan, media, dan teknologi luar biasa yang telah dihasilkan yang dapat jemaat Tuhan gunakan untuk melayani Tuhan pada abad ke-21. Pada kesempatan itu pula, Yulia mengumumkan bahwa perjuangan SABDA NEW akan dilanjutkan oleh generasi baru YLSA. Karena itu, pada acara istimewa ini, Yulia menyerahkan tongkat estafet kepemimpinan SABDA kepada Davida selaku Ketua Badan Pengurus YLSA yang baru untuk melanjutkan pelayanan YLSA ke masa depan. Banyak pekerjaan yang masih menanti untuk SABDA kerjakan. Kesempatan ini digunakan Yulia untuk menantang jemaat muda untuk ikut berjuang bersama gereja agar dapat mengubah wajah pelayanan di Indonesia, terutama untuk menjadi sukarelawan pada era digital ini. Mari persembahkan hidup dan berikan yang terbaik bagi Tuhan, dan Tuhan akan dimuliakan.
SABDA NEW
Presentasi SABDA NEW terdiri dari presentasi mengenai fokus pelayanan YLSA, yaitu Biblical Computing, Digital Resources/Ministry, Digital Learning, dan SABDA ME+DIA. Layaknya konferensi teknologi yang biasa dilakukan oleh raksasa-raksasa teknologi di dunia, SABDA memaparkan berbagai teknologi, alat, pelayanan, dan media-media barunya. Untuk melihat daftar produk baru yang diluncurkan YLSA pada #SABDA25 ini, Anda dapat mengunjungi situs sabda25.sabda.org.
1. Biblical Computing (BC)
Presentasi mengenai BC disampaikan oleh Hadi Pramono, koordinator ITS YLSA. Visi BC adalah visi yang dia temukan di YLSA yang juga menjadi panggilan hidupnya sebagai programmer. Proyek BC dimulai dari Software SABDA. Saat itu, di Indonesia belum ada software Alkitab yang berbahasa Indonesia, apalagi teknologi digital. Dari tahun ke tahun, SABDA terus menjalankan visi BC dengan mengikuti perkembangan teknologi. SABDA bukan lembaga Alkitab, melainkan lembaga yang membuat sistem studi Alkitab dengan memanfaatkan teknologi. Dengan teknologi, Alkitab tidak hanya dapat dibaca, tetapi juga bisa dipelajari bersama bahan-bahan biblika lain yang melimpah yang saling terintegrasi, di mana pun dan kapan pun. BC ada untuk menciptakan alat-alat digital sehingga mempermudah proses penyelidikan dan penggalian Alkitab secara bertanggung jawab. BC adalah dasar pelayanan teknologi di YLSA. Bersyukur untuk masyarakat Kristen Indonesia yang sudah menikmati sistem studi Alkitab secara elektronik/digital yang dikerjakan dengan setia oleh YLSA.
Selain software SABDA, produk BC YLSA yang lain adalah aplikasi-aplikasi Alkitab yang terintegrasi dalam smartphone untuk mempelajari Alkitab secara bertanggung jawab dan FUN! YLSA akan terus membuat alat-alat belajar Alkitab mengikuti perkembangan zaman. Ada semakin banyak platform teknologi untuk belajar. YLSA memanfaatkannya untuk belajar Alkitab! Contohnya adalah Google Assistant untuk belajar Alkitab dengan berinteraksi, ITL Builder untuk menolong pengecekan penerjemahan Alkitab dari berbagai bahasa dan suku bahasa, MYSABDA.net untuk penyediaan Bible Engine yang mutakhir, KOMIK Zone untuk menciptakan ekosistem bagi generasi digital dalam melakukan PA dengan cara yang lebih relevan, dst.. Mari kita tebus teknologi untuk menjadi alat yang memuliakan Tuhan.
2. Digital Resources (DR)
Okti Nur Risanti, sebagai koordinator DR YLSA, didaulat untuk menyampaikan pelayanan DR di YLSA. DR berfokus untuk memperlengkapi tubuh Kristus dengan sumber bahan literatur digital yang alkitabiah, bermutu, dan kreatif untuk berbagai bidang pelayanan Kristen. Selama 25 tahun, YLSA telah memiliki jutaan halaman literatur Kristen yang telah dipublikasikan kepada umum melalui situs, publikasi, sosial media, dan sebagainya. DR dijalankan dengan prinsip CODE (Create Once Distribute Everywhere) sehingga memungkinkan bahan-bahan diakses dalam berbagai platform teknologi. Jika dahulu DR berfokus pada bahan-bahan teks, sekarang bahan-bahan tersebut diolah menjadi bahan audio, visual, dan audiovisual. Penerbitan e-publikasi Suara SABDA dilakukan untuk mengakomodasi kebutuhan literatur para penggunanya. Cita-cita DR YLSA ke depannya adalah menjadi Digital Library Kristen yang memperkaya sumber bahan pelayanan di Indonesia.
3. Digital Learning (DL)
Bagaimana bahan-bahan literatur digital SABDA dapat menjadi bahan pembelajaran? Santi Titik Lestari menjelaskan bahwa sejak berdirinya, YLSA sudah menangkap pentingnya belajar bagi orang-orang percaya. DL SABDA ada untuk menjadi pusat belajar elektronik untuk memperlengkapi tubuh Kristus agar dapat melayani dengan lebih baik pada era digital ini. Prinsip dari pelayanan DL di YLSA adalah memanfaatkan platform digital untuk membangun sistem belajar berkomunitas yang efektif. Salah satu contohnya adalah Pendidikan Elektronik Studi Teologi Awam (PESTA). Melalui PESTA, YLSA menyediakan berbagai modul pelajaran dan sistem belajar teologi online untuk orang Kristen awam.
Selama 25 tahun, YLSA membuktikan bahwa teknologi berpihak kepada kita. Saat ini, dengan smartphone, orang dapat mengakses berbagai bahan untuk belajar. Tantangannya adalah bagaimana menolong gereja untuk dapat menjadi gereja yang relevan dengan perkembangan zaman dan memanfaatkan teknologi-teknologi tepat guna untuk pembelajaran dan pertumbuhan jemaat. Melalui program-program DL, YLSA ingin menjadi mitra gereja dalam pembinaan jemaat. SABDA Kiosk dan Digital Ministry Center adalah contoh program DL yang dapat diterapkan di gereja. Mari bergandeng tangan memperlengkapi jemaat untuk membangun Kerajaan-Nya.
4. SABDA ME+DIA
Pioneer Hutabarat adalah koordinator dari pelayanan SABDA ME+DIA. Pioneer membuka penjelasannya dengan melakukan kilas balik saat SABDA berjaya pada era teks, seperti halnya Software SABDA yang penuh dengan bahan berupa teks saja. Namun, saat ini, teks membutuhkan jalur lain yang lebih visual untuk kebutuhan generasi sekarang dan masa depan. Secara perlahan tetapi pasti, pelayanan YLSA telah beradaptasi ke dunia multimedia (visual, audio, dan audiovisual). Dengan bekerja sama dengan berbagai organisasi lain, baik dari dalam maupun luar negeri, bahan-bahan SABDA ME+DIA berbahasa Indonesia semakin banyak dihasilkan. Bahkan, pelayanan YLSA berkomitmen untuk semakin berfokus pada "media first". Beberapa produk SABDA ME+DIA yang telah dapat dinikmati pengguna, antara lain Alkitab audio, Alkitab Karaoke, komik-komik Alkitab, Alkitab Proyek Indonesia (The Bible Project), Tetelestai Indonesia, LUMO, Raja Kemuliaan, aplikasi AlkiMEDIA, dan masih banyak lagi. Dengan ketersediaan bahan-bahan ini, gerakan membaca Alkitab bisa semakin luas digemakan menjadi MEMBACA, MENDENGAR, DAN MENONTON Alkitab. Ya, SABDA ME+DIA hadir untuk gereja dan generasi milenial agar kita dapat menyuarakan firman-Nya dengan lebih nyaring bersama DIA.
SABDA NEXT
Davida menyampai presentasi SABDA NEXT untuk membawa peserta melihat bahwa pelayanan SABDA juga berbicara tentang jemaat Kristus yang akan menghadapi perkembangan teknologi pada masa depan. Dahulu, sekarang, dan ke depannya, fokus SABDA adalah terus mengembangkan sistem studi Alkitab digital agar masyarakat Kristen terus-menerus dapat belajar Alkitab dengan cara-cara baru sesuai dengan perkembangan zaman. Sudah ada banyak antrean proyek yang harus dikerjakan dan dikembangkan. Salah satu contohnya adalah proyek Smart Bible yang akan mengedepankan pemakaian media (media first) dengan memakai teknologi augmented intelligence, graph knowledge, dll.. Kami juga sedang mengembangkan interlinear builder untuk menolong pengecekan penerjemahan Alkitab ke dalam berbagai bahasa dan suku bahasa sebagai bagian dari presentasi di EMDC 2020. Untuk menolong kaum milenial, kami sedang mengusahakan suatu integrated bible comic study system untuk menjadikan pembelajaran Alkitab menarik dan fun. Namun, untuk siapa kami mengerjakan ini semua? Untuk kepentingan siapa Tuhan memberikan visi-Nya kepada SABDA? Jawabannya adalah untuk GEREJA, jemaat Tuhan.
Dari sejarah, kita belajar bahwa Tuhan selalu menggunakan teknologi terbaru agar firman-Nya terus didengungkan bagi umat-Nya. Firman-Nya, Alkitab, tidak pernah pernah berubah, tetapi media menyampaikannya selalu berubah sesuai dengan perkembangan zaman. Oleh karena itu, SABDA menyediakan alat-alat dan metode studi Alkitab yang relevan bagi jemaat masa depan. Teknologi berkembang dengan cepat! Bagaimana dengan gereja? SABDA NEXT bukan hanya tentang YLSA, tetapi tentang seluruh tubuh Kristus, gereja Tuhan. SABDA siap melatih dan memperlengkapi gereja untuk melayani jemaat milenial yang lebih akrab dengan alat-alat digital. Sebagai timbal baliknya, SABDA membutuhkan masukan dari gereja agar dapat membuat alat-alat yang tepat guna untuk kebutuhan gereja masa depan. Karena itu, doakan agar SABDA bersama jemaat Tuhan, khususnya para programmer, dapat bersinergi untuk memuliakan Tuhan. SABDA NEXT dimulai sekarang! Dan, We can''t do it alone! Mari bersama-sama berkomitmen menggunakan teknologi demi kepentingan firman-Nya dan kemuliaan nama-Nya!
|