Oleh: Bara Pratista
Hari Rabu -- Minggu, tanggal 13 -- 17 Juli 2016 yang lalu, rekan-rekan dari GRII Karawaci datang ke kantor Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) untuk mengikuti Pelatihan Digital Ministry. Selama lima hari, dari pagi hingga malam, sekitar 12 orang dari GRII Karawaci bergulat dengan ide, konsep, dan aplikasi dari Digital Ministry. Acara dimulai dengan memberikan tiga pertanyaan kepada peserta: "Menurut Anda, apa itu Digital Ministry? Ekspektasi apa yang Anda miliki ketika memutuskan untuk datang ke pelatihan ini? Hal apa yang ingin Anda pelajari selama pelatihan lima hari di YLSA?" Pertanyaan-pertanyaan ini digunakan untuk membuat suatu common ground di antara semua peserta pelatihan dan staf. Presentasi pertama yang diberikan adalah tentang #Ayo_PA! oleh Ibu Yulia dan Mbak Evie. Presentasi #ayo_PA! dilakukan di awal acara supaya peserta memahami latar belakang, visi dan misi Gerakan #Ayo_PA! sehingga mereka bisa siap berbagi #ayo_PA! ke beberapa tempat di Solo sebelum pulang ke Jakarta.
Sementara itu, peserta juga diberikan pelatihan mengenai pola kerja dan manajemen proyek yang dilakukan di YLSA. Saya terkesan dengan istilah yang digunakan oleh Ibu Yulia untuk menyebut pelatihan lima hari ini dengan istilah "mini magang". Saya sangat bersyukur karena sebagai staf part time yang baru mulai melayani pada bulan Juli ini, saya diberi kesempatan untuk mengikuti dan melayani para peserta, bahkan saya sempat berkali-kali go wow karena seluruh pengetahuan yang dulu saya terima selama dua bulan magang di YLSA (Januari -– Februari 2016) dipadatkan dan disampaikan dalam lima hari. Pelatihan Digital Ministry ini membahas mengenai lima hal, yaitu: Digital Ministry, Digital World, Digital Bible, Digital Generation, serta melakukan training for trainers untuk gerakan #ayo_PA!
Teman-teman Karawaci terlihat cukup kagum dengan banyaknya pelayanan yang sudah dan sedang dilakukan oleh YLSA, khususnya di dunia digital. Beberapa presentasi yang dilakukan teman-teman YLSA di antaranya: Mas Aji tentang proyek ITL (interlinear), Mas Benny tentang Evolusi SABDA Revolusi YLSA serta SABDA Bot, Mbak Santi tentang Komunitas YLSA, serta Mas Hadi tentang proyek baru Media Alkitab. Ada banyak momen diskusi dan hal-hal menarik yang saya pelajari, bukan hanya dari materi yang disampaikan oleh Ibu Yulia, tetapi juga dari teman-teman peserta dan dari presentasi rekan-rekan staf YLSA. Sangat bersyukur dengan adanya pelatihan ini, bukan hanya peserta yang diberkati tetapi kami, staf YLSA, juga diberkati.
Hal lain yang sama menariknya dengan penyampaian materi dan diskusi, peserta pelatihan Digital Ministry diberikan kesempatan untuk melakukan presentasi gerakan #ayo_PA! melalui roadshow di beberapa tempat. Hari Jumat, roadshow pertama dilakukan di lokasi STT Berita Hidup untuk melayani acara pembekalan untuk anak-anak dan remaja yang diasuh oleh Yayasan Berita Hidup. Karena akan ada kira-kira 100 anak, maka mereka dibagi dalam tiga kelompok: siswa SD, SMP, dan SMA. Teman-teman GRII juga dibagi dalam 3 kelompok beranggotakan 3 -- 4 orang di mana masing-masing akan mempresentasikan #ayo_PA! Pada Sabtu sore, roadshow dilakukan di GUP Kwarasan, tiga peserta pelatihan melakukan presentasi didampingi oleh Ibu Yulia dan staf YLSA. Hari Minggu, seluruh peserta dan staf YLSA mengikuti ibadah Minggu di GKA Abdi SABDA, untuk kemudian melayani jemaat ini setelah ibadah selesai. Kami bersyukur semua presentasi berjalan dengan baik. Harapan kami, dari evaluasi yang dilakukan, teman-teman Karawaci bisa semakin baik lagi memahami visi pelayanan #ayo_PA!