Berita YLSA 138/Februari -- Maret 2018
|
Salam sejahtera,
Perkembangan teknologi digital makin hari semakin terasa dalam kehidupan sehari-hari. Saya yakin hal ini bukan kebetulan karena Tuhanlah yang mengizinkan teknologi ada di sekitar kita. Kalau digunakan dengan benar, selain dapat memudahkan kehidupan manusia, teknologi juga bisa memberikan manfaat yang kekal, yaitu untuk mendekatkan kita kepada Tuhan. Oleh karena itu, sudah semestinya penggunaan teknologi harus ditebus untuk memuliakan Tuhan. Inilah yang selalu digeluti oleh Yayasan Lembaga SABDA (YLSA).
Hasil roadshow YLSA gerakan #Ayo_PA! ke Tana Toraja Februari yang lalu (lihat kolom Mengenal YLSA) menjadi bukti betapa pentingnya hamba-hamba Tuhan memiliki wawasan tentang penggunaan teknologi digital secara bijak, khususnya untuk belajar firman Tuhan. Pada awal Maret ini, YLSA juga berbagi gerakan #Ayo_PA! di Persekutuan Alumni Perkantas. Pada April yang akan datang, YLSA juga akan melayani di beberapa tempat di kota Solo untuk membagikan pelatihan tentang cara belajar firman Tuhan pada era digital. Kiranya dengan kesempatan pelayanan yang Tuhan berikan, YLSA dapat terus-menerus mendorong jemaat Tuhan dan tubuh Kristus untuk back to the Bible. Kehadiran alat-alat studi Alkitab SABDA telah memungkinkan kita belajar firman Tuhan dengan mudah melalui gawai yang ada di tangan kita. Salam #Ayo_PA!.
Pada kesempatan ini, saya dan segenap pengurus beserta staf Yayasan Lembaga SABDA mengucapkan:
Selamat Paskah! Kiranya hidup kita semakin bermakna karena pengurbanan Kristus sehingga ucapan syukur kepada Kristus, Tuhan kita, selalu mengalir dalam hidup dan pelayanan kita.
|
Renungan Paskah: Yesus Memaknai Paskah secara Baru
Bacaan Alkitab: Matius 26:26-29
Untuk orang Yahudi, merayakan Paskah berarti merayakan kemerdekaan mereka dari perbudakan Mesir. Keluarga berkumpul, menceritakan ulang kisah itu, dan makan bersama untuk merayakan pembebasan Allah tersebut. Dengan berbuat demikian, mereka menemukan ulang jati diri mereka sebagai umat Tuhan pada tindakan kuasa pembebasan Allah.
Dalam kisah ini, Yesus dan para murid-Nya pun merayakan Paskah. Akan tetapi, dari pemaparan rinci yang penulis Injil Matius lakukan dalam perikop ini, terdapat unsur-unsur yang membedakannya dari Paskah Perjanjian Lama. Tuhan Yesus tidak memfokuskan Paskah pada tindakan pembebasan dari Allah dalam Perjanjian Lama, melainkan pada tindakan pembebasan yang akan dilakukan Tuhan Yesus melalui kematian-Nya. Dalam perjamuan akhir bersama murid-murid-Nya, Ia menyebut roti itu sebagai tubuh-Nya (ayat 26) dan anggur itu sebagai darah-Nya (ayat 27-28). Pembebasan yang akan dikerjakan Tuhan Yesus itu adalah pembebasan yang membuat orang terlepas dari kuasa dan konsekuensi dosa (ayat 28). Hanya orang yang sudah menerima arti Paskah baru ini yang akan mengambil bagian dalam perjamuan kekal dengan Yesus dan Allah kelak (ayat 29). Tindakan Yesus ini menciptakan makna dan tradisi baru, yaitu perayaan Paskah dan Perjamuan Kudus.
Sekarang, kita merayakan Paskah sebagai peringatan kemenangan Yesus, yang melalui kematian-Nya telah melepaskan kita dari belenggu dosa dan hukuman terhadap dosa. Setiap kali kita berpartisipasi dalam Perjamuan Kudus, kita mensyukuri tindakan penyelamatan dari Yesus, menegaskan jati diri kita sebagai bagian dari umat yang telah ditebus Allah, dan menyiapkan diri kita untuk menyambut kedatangan-Nya kedua kali kelak.
Doa: Tuhan, terima kasih, Engkau telah menebusku dari dosa dengan mengurbankan tubuh dan darah-Mu sendiri. Tolong aku melihat makna hidupku, dan menjalaninya dalam terang pengurbanan-Mu. Amin.
|
Berita dan Pokok Doa
1. Perkembangan Pengerjaan Proyek AYT pada Februari 2018
Pada Februari 2018, tim proyek Alkitab Yang Terbuka terus setia mengerjakan proses pengeditan maupun pengecekan teks AYT untuk Perjanjian Lama (PL). Dari 66 kitab PL, ada 18 kitab yang masih dalam proses pengeditan tahap awal. Kitab-kitab yang lain sudah masuk dalam proses baca cepat, proses pengecekan ulang, dan proses pengeditan untuk menjadi release candidate. Mohon dukungan doa dari Sahabat dan Pendukung YLSA sekalian agar Tuhan Yesus terus melindungi seluruh tim yang terlibat dalam pengerjaan AYT ini. Tidak sedikit serangan rohani yang muncul sejak kami berkomitmen untuk mengerjakan pengeditan teks PL ini. Namun, tangan Tuhan tidak pernah kurang panjang untuk melindungi dan menolong kami saat kami membutuhkan. Terpujilah Tuhan!
2. Roadshow SABDA dalam Pertemuan Pekerja Gereja KIBAID di Tana Toraja
Puji Tuhan! Pada 22 Februari 2018, Tuhan Yesus memberikan kesempatan kepada YLSA untuk melakukan roadshow di Tana Toraja dalam pertemuan tahunan hamba Tuhan gereja KIBAID se-Indonesia. Pada tahun ini, ada 280 hamba Tuhan yang hadir. Pada kesempatan tersebut, YLSA menyampaikan seminar mengenai Pelayanan Digital untuk Generasi Digital yang dilanjutkan dengan pelatihan #Ayo_PA! YLSA. Selain itu, YLSA juga membuka booth SABDA di sana. Laporan lengkap mengenai kegiatan tersebut dapat Sahabat dan Pendukung YLSA simak dalam kolom Mengenal YLSA dan Suara Sahabat YLSA. Mohon dukungan doanya agar materi maupun pelatihan yang diberikan kepada peserta dapat menolong mereka untuk belajar firman Tuhan dan menggunakan gawai mereka untuk kemuliaan Tuhan.
3. Diskusi Daring dari YLSA Melalui Grup Facebook Periode April 2018
Pada April 2018, tim Pembinaan YLSA akan melangsungkan diskusi di Grup Facebook e-Doa. Bagi Sahabat dan Pendukung YLSA yang ingin mengetahui lebih banyak tentang kaitan antara doa, iman, dan keselamatan orang-orang yang sedang bergumul dengan sakitnya, mari bergabung bersama kami dalam diskusi yang akan dimulai pada 23 April 2018. Untuk bergabung, segera daftarkan diri Anda ke Admin Grup FB e-Doa. Admin akan mengirimkan formulir pendaftaran yang perlu Anda isi sebagai kelengkapan pendaftaran menjadi peserta diskusi. Tim Penjangkauan YLSA melalui bidang kepemimpinan Kristen dan konseling Kristen juga akan mengadakan diskusi daring. Diskusi ini terbuka bagi semua orang yang akan atau telah menjadi pemimpin, dan bagi Anda yang rindu diperlengkapi untuk pelayanan konseling. Diskusi kepemimpinan Kristen akan dilangsungkan di Grup Facebook Kepemimpinan Kristen pada 16 -- 27 April 2018, sedangkan diskusi konseling Kristen akan dilangsungkan di Grup Facebook e-Konsel pada 23 April - 4 Mei 2018. Kami mengajak Anda untuk terlibat dalam diskusi ini. Silakan mendaftar di leadership@sabda.org atau konsel@sabda.org. Mohon dukungan doanya agar Tuhan Yesus menolong tim Pembinaan dan tim Penjangkauan untuk mempersiapkan kelas-kelas ini sehingga peserta bisa dilayani dengan baik.
4. Tim Pembinaan Mempersiapkan Bahan untuk Penerbitan Publikasi 40 Hari Doa
Pada Maret ini, tim Pembinaan YLSA sedang mempersiapkan materi-materi untuk publikasi 40 Hari Doa 2018, yang berisi pokok-pokok doa bagi saudara-saudara kita yang akan menyambut bulan Ramadan 2018. Publikasi ini akan diterbitkan pada 5 Mei -- 15 Juni 2018. Untuk mendapatkan edisi publikasi 40 Hari Doa, Sahabat dan Pendukung YLSA dapat mendaftar ke redaksi e-Doa. Dukung YLSA -- tim Pembinaan -- dalam doa, khususnya redaksi e-Doa agar dapat mempersiapkan publikasi ini dengan hikmat dan sukacita dari Tuhan.
|
Mengenal YLSA: Roadshow SABDA di Tana Toraja: Pelayanan Digital untuk Generasi Digital Oleh: Davida
Sejak 1994, Tuhan telah memimpin YLSA untuk berfokus pada pelayanan digital. Meskipun pada saat itu teknologi digital belum dikenal di Indonesia, bahkan internet pun belum masuk, dengan jelas Tuhan menyatakan kepada pendiri YLSA untuk mulai mempersiapkan bahan-bahan dengan cara mengetik semua bahan mentah yang kami dapatkan dari beberapa mitra, lalu memprosesnya secara digital. Bahan-bahan yang kami ketik pada awal pelayanan YLSA adalah Alkitab dan bahan studi Alkitab. Hal ini mengingatkan saya akan cerita Nuh yang membuat bahtera di daratan. Ketika banjir besar tiba, keluarga Nuh selamat karena perkenanan Tuhan dan karena Nuh taat untuk membuat bahtera walaupun belum melihat awan hujan. Saya bersyukur kepada Tuhan karena Ia menolong staf YLSA mula-mula untuk setia dan tekun mengerjakan “proyek masa depan” Tuhan bagi bangsa Indonesia. Ketika teknologi digital akhirnya muncul, YLSA sudah siap dengan bahan-bahan digital untuk diintegrasikan dengan semua bentuk pelayanan digital yang ada hingga saat ini.
Kesaksian di atas saya bagikan untuk membuka sharing saya mengenai pelayanan YLSA dalam Pertemuan Pekerja KIBAID Indonesia di Tana Toraja, 22 Februari 2018. Pada kesempatan itu, tim YLSA (diwakili oleh saya dan Ody) diundang untuk menyampaikan seminar tentang Pelayanan Digital yang dihadiri oleh sekitar 280 hamba Tuhan sinode KIBAID dari seluruh Indonesia. Acara ini adalah acara tahunan sinode KIBAID untuk memperlengkapi hamba Tuhan agar dapat melayani Tuhan dengan lebih baik. Pada kesempatan ini, saya menyampaikan materi Pelayanan Digital untuk Generasi Digital. Inilah yang menjadi passion pelayanan YLSA, yaitu menjangkau generasi yang hidup pada era digital bagi Tuhan. Materi ini juga saya gabung dengan materi +TED @SABDA Pemuridan untuk Digital Native dan seminar Ibu Yulia di UPH Surabaya mengenai Digital Word for Digital World.
Secara garis besar, materi ini membahas mengenai perkembangan teknologi yang sangat memengaruhi kehidupan manusia. Perkembangan teknologi tidak hanya melahirkan inovasi-inovasi baru, tetapi juga melahirkan generasi digital native, yaitu “penduduk asli” era teknologi. Pemerintah dan industri di Indonesia mengetahui bahwa generasi digital native adalah aset utama bagi negara yang ingin maju. Presiden Jokowi tidak henti-hentinya menyerukan agar ekonomi digital dimasukkan sebagai salah satu mata kuliah atau jurusan dalam pendidikan tinggi di Indonesia agar bangsa kita menjadi kuat dalam revolusi industri abad ke-21 ini. Melek teknologi juga harus menjadi perhatian penting dalam pendidikan di Indonesia, mulai tingkat SD sampai perguruan tinggi. Pemerintah tahu benar bahwa melalui pendidikanlah, mereka dapat mengedukasi digital native untuk menggunakan teknologi demi kepentingan bangsa dan negara. Sekarang, pertanyaannya: bagaimana dengan gereja? Apakah saat ini gereja sudah menjadi gereja yang ramah digital native? Apakah saat ini gereja memperlengkapi jemaat untuk menggembalakan/memuridkan digital native agar mereka tahu bagaimana melayani dengan memakai teknologi untuk Kerajaan Allah? Apakah digital native dilibatkan dalam penyusunan program gereja era digital ini? Itulah tantangan yang diberikan kepada seluruh peserta pada saat itu. Jika gereja tidak lebih peduli dibandingkan pemerintah mengenai generasi digital native-nya, gereja harus bersiap kehilangan generasi tersebut! Tentu saja, ini sangat menyedihkan bagi masa depan gereja.
Setelah itu, materi dilanjutkan dengan tugas gereja sebagai alat Tuhan untuk membawa digital native memahami bahwa teknologi berasal dari Tuhan dan harus dipakai terutama untuk kemuliaan Tuhan. Alkitab telah memperlihatkan secara jelas bagaimana teknologi batu dan teknologi papirus dipakai untuk menyebarkan firman Tuhan pada zamannya. Setelah itu, ada mesin cetak Guttenberg yang digunakan untuk mencetak Alkitab. Lalu, pada saat ini, ada teknologi gawai yang harus dipakai untuk kepentingan firman Tuhan. Salah satu cara yang dapat menolong gereja untuk membawa generasi digitalnya menggunakan teknologi untuk Tuhan adalah gerakan #Ayo_PA!. Oleh karena itu, sesi kedua menjadi kesempatan pelatihan bagi hamba-hamba Tuhan yang hadir untuk belajar menggunakan HP mereka untuk melakukan PA dengan metode S.A.B.D.A..
Kami bersyukur karena tidak ada kendala yang berarti selama proses pelatihan tersebut. Satu hari sebelumnya, melalui grup WA yang beranggotakan lebih dari 400 hamba Tuhan KIBAID, panitia menolong kami dengan mengumumkan kepada peserta untuk memasang aplikasi Alkitab, Tafsiran, Kamus, AlkiPEDIA, dan PETA Alkitab pada gawainya masing-masing. Oleh karena itu, ketika harinya tiba, hanya sedikit peserta yang belum sempat memasang aplikasi-aplikasi tersebut. Sebelum pelatihan berlangsung, beberapa peserta juga datang ke booth SABDA untuk dilatih menggunakan aplikasi-aplikasi tersebut. Tidak sedikit pula yang sudah menggunakannya selama ini, hanya saja mereka belum tahu bagaimana memakainya secara maksimal.
Setelah pelatihan selesai, beberapa peserta mendatangi kami dan memberikan kesaksian bahwa materi ini membuka mata mereka mengenai pelayanan bagi digital native untuk menolong mereka menggunakan gawainya bagi Tuhan. Puji Tuhan, ada satu peserta yang bahkan mendorong seluruh peserta untuk tidak anti terhadap HP yang dibawa ke dalam gereja. Gereja seharusnya berada di depan untuk mendorong jemaat, khususnya digital native, untuk menggunakan HP dengan bijak, terutama untuk belajar firman Tuhan karena ada banyak keuntungan yang didapatkan.
Saya sendiri mendapatkan banyak berkat dari Tuhan melalui pelayanan ini. Selain bisa mudik ke kampung halaman saya, Tana Toraja, saya juga semakin melihat pentingnya melayani tubuh Kristus, baik itu secara organisasi maupun perorangan. Masih banyak hamba Tuhan yang melihat teknologi hanya sebagai alat untuk memudahkan hidup mereka, dan itu tidak ada hubungannya dengan pelayanan dan pertumbuhan rohani. Namun, saya bersyukur karena Tuhan mencerahkan pengurus dan banyak hamba Tuhan sinode KIBAID untuk lebih serius memikirkan dan menindaklanjuti pelayanan digital untuk generasi digital, dimulai dari diri sendiri. Kiranya menjadi berkat bagi Pembaca sekalian pula. Salam IT 4 GOD!
Segala kemuliaan hanya bagi Tuhan!
|
Suara Sahabat YLSA: Testimoni Peserta Roadshow SABDA dalam Pertemuan Pekerja Gereja KIBAID
Saat ini, saya rindu membagikan berkat yang saya terima melalui aplikasi Alkitab SABDA. Sungguh luar biasa karena ketika saya ingin mengenal Yesus lebih dalam, saya mempelajarinya melalui Alkitab. Saya sangat bersyukur karena saya bisa belajar Alkitab melalui berbagai macam aplikasi yang disediakan oleh SABDA, baik itu Tafsiran, AlkiPEDIA, Kamus, atau PETA. Semua itu sangat membantu saya untuk mempelajari firman Tuhan, dilihat dari berbagai sisi dalam firman Tuhan. Selain untuk PA, Alkitab SABDA dalam HP ini sangat praktis untuk dibawa ke mana-mana. Saya bisa berbagi dengan orang lain yang memerlukan firman Tuhan meskipun saya tidak membawa Alkitab cetak. Saya bisa membagikan aplikasi ini juga kepada orang lain dengan mudah sehingga lebih banyak orang yang bisa membaca dan merenungkan firman Tuhan dalam HP-nya melalui aplikasi yang disediakan oleh SABDA ini. Kiranya SABDA terus maju dan diberkati oleh Tuhan Yesus. (Benhur Tandi)
Melalui pelatihan dari SABDA pada hari ini, saya benar-benar merasakan bahwa sebagai orang awam yang terjun dalam pelayanan, aplikasi-aplikasi belajar Alkitab dari SABDA sangat membantu. Saya bisa mempelajari Alkitab dengan bantuan Tafsiran, Kamus, dan PETA. Tidak terlalu banyak kesulitan lagi untuk mempelajari firman Tuhan karena cukup banyak bantuan dan perbandingan yang bisa kita gunakan sebagai referensi. Saya mengimbau anak-anak Tuhan lainnya yang mau lebih mendalam mempelajari firman Tuhan untuk menggunakan metode PA ini karena sangat praktis, baik, dan cepat dimengerti. Saya berbahagia karena hari ini, saya mendapatkan informasi yang betul-betul membantu saya memahami firman Tuhan. Saya juga mengimbau para pendeta untuk membimbing jemaat menggunakan kecanggihan teknologi bukan untuk hal-hal yang lain, melainkan untuk menjadi garam dan terang di mana pun kita berada. Melalui program ini, kita bisa mengabarkan Injil secara lebih luas lagi, dan menjadi surat Kristus yang hidup. Biarlah kita yang mengendalikan alat ini untuk digunakan sebagai alat yang memuliakan Tuhan. Terima kasih banyak. (Agustinus Ginting)
|
Laporan Keuangan YLSA Februari 2018
Saldo Januari 2017: Rp40.289.910,00
Total Sumbangan Februari 2018: Rp54.720.608,00
Total Pengeluaran Februari 2018: Rp56.478.937,00
Saldo Februari 2018: Rp38.531.581,00
Puji Tuhan, para Sahabat dan Pendukung YLSA telah dipakai Tuhan untuk menjadi saluran berkat sehingga kebutuhan dana YLSA dapat dipenuhi. Melayani bersama Tuhan sungguh memberikan sukacita. Biarlah pelayanan kita bersama mengharumkan nama Tuhan dan memuliakan nama-Nya.
Bagi pembaca Berita YLSA yang tergerak untuk memberikan sumbangan dana guna mendukung pelayanan YLSA, silakan mengirimkannya ke:
YAYASAN LEMBAGA SABDA
Yayasan Lembaga SABDA / Bank Panin Solo No. Rekening: 3005063355
atau
a.n. Yulia Oeniyati / Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo No. Rekening: 0790266579
|
|