Beberapa waktu ini, saya dan teman-teman di Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) disibukkan dengan perancangan sebuah kampanye untuk gerakan mencintai dan memahami Alkitab yang dinamakan #ayo_PA! Seperti namanya, kampanye ini pada intinya ingin mengajak orang percaya, khususnya kaum muda, untuk kembali memiliki kebiasaan ber-PA (pemahaman Alkitab), dengan fokus pada penggunaan alat digital, dalam hal ini adalah gawai smartphone. Kampanye ini dirasa mendesak karena pemakaian gawai smartphone sudah begitu marak, tetapi umumnya hanya untuk bersosialisasi, entertainment atau hal lain yang membuang banyak waktu, tak terkecuali oleh anak-anak Tuhan. Melalui kampanye #ayo_PA! YLSA tergerak untuk memberi pemahaman bahwa gawai seharusnya digunakan untuk pelayanan, terutama untuk belajar firman. Yang terutama, YLSA ingin mengampanyekan hal-hal yang bersifat lebih dasar seperti apa pentingnya melakukan PA dan bagaimana melakukannya dengan cara-cara yang relevan pada abad ini.
Seperti diketahui, teknologi terus berubah dari generasi ke generasi. Karena itu, cara-cara melakukan sesuatu tentunya tidak lagi sama dengan sebelumnya. Kampanye ini juga dibentuk atas dasar fakta bahwa banyak gereja sudah meninggalkan kebiasaan ber-PA dan pada saat yang sama mereka kehilangan anak muda dengan sangat cepat. Gereja sebagai tubuh Kristus yang dipimpin oleh Roh Kudus seharusnya menjadi organisme yang paling dinamis untuk bertumbuh, tetapi justru menjadi organisasi yang paling kaku dan sulit menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Tidak heran jika gereja menjadi tidak relevan dan tidak menarik bagi anak-anak muda. Dalam hal menelaah firman Tuhan, gereja hanya menggunakan metode khotbah sehingga menghasilkan jemaat yang tidak mandiri dan tidak bergairah dalam belajar firman Tuhan. Jika gereja tidak kembali kepada Alkitab dan tidak beradaptasi dengan kemajuan zaman, anak-anak muda zaman ini berpotensi besar menjadi generasi yang terhilang dari gereja.
Gerakan #ayo_PA! lahir dari pemahaman bahwa kemudahan akses Alkitab di mana pun dan kapan pun, tidak bisa menjadi tolok ukur kesadaran seseorang untuk cinta dan hidup sesuai dengan firman Allah. Orang-orang percaya masih perlu dibimbing, dimotivasi, dan diperlengkapi dengan metode dan alat-alat PA yang tepat dan relevan dengan zaman ini. Untuk melakukan kampanye ini, YLSA untungnya tidak perlu memulai dari nol karena sudah memiliki alat-alat aplikasi dan bahan-bahan pendukung seperti Alkitab elektronik, Tafsiran, Kamus Alkitab, Alkitab PEDIA, Alkitab audio, dan masih banyak lagi. YLSA juga telah membuka berbagai chat group dan media sosial yang dapat menjadi wadah berkomunitas dan berbagi firman Tuhan. Selain itu, YLSA juga telah menyediakan metode belajar Alkitab seperti S.A.B.D.A. (Simak, Analisa, Belajar, Doa/Diskusi, Aplikasi) yang membantu anak-anak Tuhan belajar firman Tuhan dengan cara yang terstruktur.
Seperti telah disebutkan di atas, kampanye #ayo_PA berharap dimulai dengan menjangkau kalangan anak muda, walaupun bukan berarti jemaat umum tidak bisa ikut berbagian. Mengapa anak muda dulu? Alasannya sederhana, kita harus memulai dari satu titik untuk kemudian menyebar bersama-sama ke kelompok-kelompok yang lain. Namun lebih dari itu, remaja dan pemuda adalah kelompok yang paling mudah beradaptasi dengan teknologi (digital native). Kelompok ini juga kelompok yang paling lapar rohani dan paling dibutuhkan gereja. Mereka sudah sangat intuitif dalam menjalankan gawai sehingga tidak perlu lagi membuang waktu mengajarkan cara menggunakan alat-alatnya. YLSA bisa langsung memfokuskan diri pada pembelajaran PA dan metodenya. Selain itu, anak muda juga "lahir" di tengah-tengah maraknya media-media sosial sehingga untuk membagikan sesuatu atau "share" dengan teman-teman yang lain adalah hal yang natural bagi mereka. Semua ini tentunya menjadi modal besar untuk menyebarluaskan gerakan ini pada lebih banyak kalangan. Karena itu, jika berhasil dengan kaum muda, mereka bisa menolong generasi "digital immigrant" mengenal teknologi dan secara berdampingan bisa bersama-sama membangun tubuh Kristus belajar firman Tuhan.
Hal yang ironis dan yang menjadi tantangan justru terletak pada para pemimpin gereja (Penatua dan Majelis), hamba-hamba Tuhan, dan para mentor. Kemungkinan besar merekalah yang tidak siap karena mereka terlalu nyaman menjalankan pelayanan gereja dari puluhan tahun yang lalu sampai sekarang dengan cara yang sama. Ini tentunya menjadi kendala tersendiri mengingat merekalah yang seharusnya membimbing dan memimpin kaum muda. Untuk itu, satu poin penting yang perlu dicatat adalah bahwa kampanye #ayo_PA tidak sekadar mengajarkan bagaimana ber-PA, tetapi bagaimana mengubah cara pandang pelayanan di era digital, khususnya para hamba Tuhan dan pemimpin gereja, sehingga dapat mengubah gereja untuk dapat lebih relevan dan antisipatif terhadap kebutuhan generasi yang akan datang. Perlu dipikirkan bagaimana melakukan pelatihan bagi para pemimpin atau "training for the trainers". Jadi, boleh disimpulkan bahwa kampanye #ayo_PA! adalah juga proyek multiplikasi trainer-trainer PA, yang selain mempraktikkan PA bagi diri sendiri, juga mengajarkan dan menularkan semangat ber-PA itu kepada orang lain yang akan kembali mengajarkannya kepada orang lain lagi.
Saat ini, YLSA tengah mempersiapkan bahan-bahan pelatihan dan mencoba metode-metode PA yang tepat untuk menjadi paket yang bisa diduplikasikan oleh siapa saja yang ingin ambil bagian dalam gerakan #ayo_PA ini. Sudah dibentuk tim-tim staf YLSA yang akan menguji coba supaya menjadi lebih baik lagi. Selain itu, YLSA masih menyiapkan infrastruktur, seperti situs ayo-PA, komunitas-komunitas di berbagai media sosial, dan bahan-bahan penunjang lain yang dapat menolong keberhasilan gerakan #ayo_PA! Besar harapan kami, juga dapat diikuti oleh komunitas-komunitas lain sehingga memberi dampak luas bagi Kerajaan Allah.
Nah, jika Anda membaca blog ini dan berminat untuk bergabung dalam gerakan #ayo_PA!, silakan kunjungi situs #Ayo_PA!. Anda juga dapat kontak kami melalui email. Anda juga dapat bergabung dengan komunitas #ayo_PA! di sosial media berikut ini:
Mari bersama menjadi pembelajar Alkitab yang tekun dengan cara dan perangkat digital abad ini. Namun, yang terutama, kiranya kita semakin dibukakan oleh Roh Kudus dengan kebenaran firman Tuhan dan rindu hidup sesuai dengan kebenaran-Nya. #Ayo_PA!