Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/berita_pesta/141

Berita PESTA edisi 141 (28-3-2019)

Maret 2019

Maret 2019
 
SABDA PESTA
Berita PESTA -- Edisi 141, Maret 2019

DAFTAR ISI

 
EDITORIAL

Salam damai dalam Kristus,

Saat ini, kita sudah memasuki masa pra-Paskah, momen untuk mengingat kembali betapa besar kasih Allah yang diwujudkan melalui kematian dan kebangkitan Putra-Nya yang Tunggal. Peristiwa kematian dan kebangkitan adalah dua peristiwa penting yang tidak dapat dipisahkan. Melalui peristiwa tersebut, relasi manusia dengan Tuhan dipulihkan. Kebangkitan Kristus merupakan kebangkitan tubuh dan kebangkitan sulung yang akan disusul oleh kebangkitan-kebangkitan serupa oleh orang yang percaya kepada-Nya. Pembahasan lebih mendalam mengenai hal tersebut dapat Anda baca dalam artikel Berita PESTA kali ini yang berjudul Kuasa Kebangkitan Kristus.

Selain itu, Anda juga dapat menyimak laporan kelas PESTA, yang meliputi: informasi berlangsungnya kelas Paskah Maret/April 2019 dan pendaftaran kelas Pengantar Perjanjian Lama (PPL) Mei/Juni 2019, serta informasi mengenai staf PESTA yang mengikuti seminar apologetika. Selamat menyimak seluruh sajian kami. Tuhan Yesus memberkati.

Pemimpin Redaksi Berita PESTA,
Mei Mei
Situs PESTA
 
BERITA PESTA & POKOK DOA

1. Informasi Berlangsungnya Kelas Paskah Maret/April 2019

Pelaksanaan Kelas Paskah

Setiap tahun, PESTA membuka kelas PASKAH untuk membawa para peserta lebih mengenal dan memaknai kematian dan kebangkitan Kristus berdasarkan firman Tuhan. Dari sekian banyak peserta yang mendaftar, ada 41 peserta yang akhirnya lulus untuk mengikuti kelas ini. Kami bersyukur karena banyak peserta baru yang rindu belajar melalui kelas Paskah ini. Mohon dukungan doa dari Pembaca Berita PESTA agar kelas Paskah tahun ini dapat membawa peserta makin menghayati makna kematian dan kebangkitan Kristus. Kiranya para peserta juga akan semakin rindu untuk mendalami firman Tuhan dan makin memiliki hubungan yang intim dengan Tuhan Yesus Kristus. Selamat mengikuti kelas Paskah untuk para peserta.

2. Pendaftaran Kelas Pengantar Perjanjian Lama (PPL) Mei/Juni 2019

Pendaftaran Kelas PPL

Pada Mei 2019, kelas PESTA akan kembali membuka Kelas Pengantar Perjanjian Lama (PPL). Melalui kelas ini, para peserta akan dibekali dengan pelajaran-pelajaran yang penting dari Perjanjian Lama. Mulai dari latar belakang geografis Perjanjian Lama, sejarah Perjanjian Lama, budaya Perjanjian Lama, kanon Alkitab Perjanjian Lama, serta hubungan Perjanjian Lama dengan Perjanjian Baru. Bagi Anda yang telah lulus kelas Dasar-Dasar Iman Kristen (DIK), segera daftarkan diri Anda melalui tautan berikut ini:

3. Staf PESTA Mengikuti Seminar Apologetika

Seminar Apologetika

Pada Sabtu, 9 Maret 2019, staf PESTA menghadiri seminar Apologetika yang diadakan oleh Gereja Kristen Kalam Kudus, Surakarta. Seminar yang disampaikan oleh Pak Samuel Soegiarto, M.Th. dengan judul Why I am a Christian (Mengapa Saya Menjadi Seorang Kristen) tersebut membahas mengenai pentingnya apologetika bagi kehidupan orang percaya dan bagaimana hal ini bisa menjadi bekal dalam penginjilan. Salah satu hal yang dibahas oleh pembicara adalah tentang alasan-alasan orang Kristen menganut iman Kristen dan bagaimana seharusnya orang Kristen menggali dan menghidupi iman Kristennya, bukan sekadar menjadi orang Kristen yang buta (fideisme). Doakan agar melalui seminar ini, staf PESTA dan peserta lain dapat semakin diperlengkapi dalam pelayanan, khususnya dalam hal penginjilan. Kiranya Tuhan menolong kami semua untuk lebih berakar dalam firman Tuhan, khususnya untuk memperkenalkan Sang Juru Selamat kepada orang-orang yang belum percaya dan menguatkan iman sesama orang percaya, baik di gereja maupun keluarga.

4. Terima Kasih untuk Pelayanan Saudari Lena

Lena Nainggolan

Dengan ini, kami menginformasikan bahwa Sdri. Lena Nainggolan sudah tidak melayani sebagai staf di Yayasan Lembaga SABDA. Kami mengucapkan terima kasih banyak atas kontribusi dan pelayanannya selama satu tahun ini, khususnya dalam tim PESTA. Doa kami, kiranya Tuhan Yesus terus memberikan hikmat dan menguatkan Sdri. Lena dalam tugas pelayanan yang baru supaya tak lupa terus setia melayani Tuhan di mana pun Tuhan tempatkan.

 
ARTIKEL: KUASA KEBANGKITAN KRISTUS

Kematian Kristus memberikan sukacita dalam pengampunan. Kebangkitan Kristus memberikan sukacita dalam pengharapan. Kedatangan Kristus kedua kalinya memberikan sukacita dalam kemuliaan. Peristiwa kematian dan kebangkitan Kristus merupakan titik tolak yang mengubah sejarah manusia. Kedatangan Kristus kedua kalinya akan mengakhiri kehidupan sejarah sekaligus mengawali kehidupan kekekalan.

Gambar: Kubur Kosong

Peristiwa kematian dan kebangkitan Kristus merupakan dua peristiwa yang sulit dilepaskan satu dengan yang lain. Tanpa kematian, tidak ada kebangkitan; tanpa kebangkitan, kematian menghancurkan harapan. Kuasa apakah yang bekerja dalam kedua peristiwa ini? Kuasa ini bersumber dari Tuhan Yesus sendiri. Tuhan Yesus berkata, "I have authority to lay it [my life] down, and I have authority to take it up again.'' (John 10:18, ESV) Kuasa yang bekerja membawa kebangkitan juga merupakan kuasa yang membawa kematian pada diri Anak Allah. Sekalipun demikian, peristiwa kebangkitan merupakan manifestasi kuasa dari ketiga pribadi Allah Tritunggal secara bersama-sama. Allah Bapa dan Allah Roh Kudus turut bekerja dalam peristiwa kebangkitan Allah Anak. Ayat-ayat berikut menyatakan demikian: Efesus 1:20; Kisah Para Rasul 5:30; 1 Petrus 3:18; dan Roma 8:11.

Bagaimanakah kita dapat mengerti seberapa besarnya kuasa Allah? Dalam ayat pertama Alkitab, Kejadian 1:1, kita membaca Tuhan menciptakan langit dan bumi. Kuasa Allah menciptakan dunia ini yang "sebelumnya" tidak ada, dari yang tidak ada menjadi ada -- creatio ex nihilo. Alkitab menyatakan bahwa ini merupakan buah karya ketiga pribadi Allah Tritunggal. Dalam penciptaan, Allah Bapa bekerja, Allah Anak bekerja, dan Allah Roh Kudus juga bekerja. Sinergi kuasa Allah Tritunggal dalam peristiwa penciptaan langit dan bumi merupakan manifestasi kemahakuasaan Allah.

Siapakah yang mengerti akan kemahakuasaan Allah? Bagaimana dengan Abraham, bapa orang beriman? Dalam kehidupannya, Abraham pernah diperintahkan oleh Tuhan untuk mempersembahkan Ishak, anak tunggal yang dikasihinya. Ini merupakan suatu ujian iman bagi Abraham, dan dicatat dalam Alkitab bahwa dia berhasil. Rahasia keberhasilan Abraham adalah [iman] kebergantungan total kepada Allah yang Mahakuasa. Kemahakuasaan Allah pertama-tama dimengerti Abraham ketika ia menerima Ishak, anak perjanjian melalui rahim Sara yang telah mati. Ini adalah kuasa creatio ex nihilo. Kemahakuasaan Allah kemudian dimengerti Abraham ketika ia mempersembahkan Ishak. Ibrani 11:19 menjelaskan bahwa Ia "menerima" kembali Ishak melalui kuasa "kebangkitan" Tuhan Allah. Kemahakuasaan Allah diimani dan diamini oleh Abraham.

Peristiwa kebangkitan Yesus Kristus adalah peristiwa yang hanya sekali terjadi sebagaimana peristiwa kematian-Nya hanya sekali dikerjakan untuk penghapusan dosa (1 Petrus 3:18). Kuasa ini merestorasi kembali relasi manusia dengan Tuhan yang diwakili oleh pribadi kedua Allah Tritunggal yang inkarnasi dengan Allah Bapa. Dosa harus ditanggung oleh Yesus Kristus melalui kematian secara natur manusia-Nya. Dosa yang membuahkan kematian kekal bagi manusia ditanggung oleh Kristus yang harus mengalami keterpisahan sementara di atas salib dengan Bapa. Sedemikian besar penyataan kasih yang Allah Bapa dan Allah Anak kerjakan dalam pengorbanan yang dikerjakan di atas kayu salib.

Dalam penciptaan, Allah Tritunggal memanifestasikan kuasa-Nya secara eksternal. Dalam kebangkitan Kristus, kuasa ini dimanifestasikan bukan hanya secara eksternal, melainkan juga internal. Secara eksternal karena kebangkitan-Nya di dalam tubuh, secara internal karena propisiasi (pemuasan murka Allah atas dosa) diselesaikan. Kristus yang menjadi manusia rela mengalami keterpisahan dalam penyaliban-Nya. Kristus yang sama bangkit dari kematian dan kembali kepada sisi Bapa di surga. Tubuh Kristus yang dipecahkan dan darah yang dicurahkan menjadi persembahan yang berkenan kepada Bapa. Dia dipermuliakan dengan menempati posisi sebelah kanan Allah Bapa. Penerimaan Yesus Kristus oleh Allah Bapa menjadi jaminan bagi orang yang percaya, yang juga akan mengalami kebangkitan yang serupa dengan kebangkitan Kristus. Sesungguhnya, lebih mudah bagi Tuhan Allah untuk menciptakan kembali langit dan bumi yang baru dengan memusnahkan yang lama yang telah tercemar oleh dosa. Namun, Tuhan memilih menebus dengan menghancurkan kuasa dosa disertai pengorbanan yang jauh terlalu besar yang manusia sendiri dapat tanggung. Dalam hal inilah, kuasa penebusan melalui kematian dan kebangkitan Kristus melampaui kuasa apa pun.

Pada saat kematian-Nya, Tuhan Yesus bisa saja bangkit tepat sedetik setelahnya untuk mempermalukan orang-orang yang melawan-Nya. Tuhan Yesus diolok-olok pada saat penyaliban berlangsung. Namun, sekalipun Yesus Kristus tidak pernah "lepas" dari keberadaan-Nya sebagai Tuhan, Dia tidak menghiraukan cemoohan itu. Seperti pada peristiwa permintaan ibu-Nya untuk show off kuasa-Nya di perjamuan Kana, ditegur (Yohanes 2), usulan saudara-saudara-Nya untuk pergi ke Yerusalem supaya terkenal, dibuang (Yohanes 7), kehendak orang banyak yang dikenyangkan oleh roti dan ikan serta ingin menjadikan Dia raja, juga dilemparnya jauh-jauh (Yohanes 6). Dia tidak datang untuk melayani sinful will of sinners, tetapi holy will of The Holy One.

Tuhan Yesus sejak awal pelayanan-Nya sudah menyatakan bahwa tiga harilah lamanya Dia "dibangunkan". "Destroy this temple, and in three days I will raise it up." (John 2:19, NKJV) Bukan orang berdosa yang boleh menantang Tuhan, tetapi Tuhan sendirilah yang memberikan tantangan. Bait Allah di Yerusalem dibangun selama 46 tahun, tetapi Bait Allah yang sejati dibangkitkan dalam 3 hari. Ketika genap waktu-Nya, tak ada satu pun yang dapat menghalangi kuasa kebangkitan-Nya.

Siapa yang tidak mengalami salib Kristus tidak mungkin mengerti apa artinya cinta kasih yang sejati.

Kebangkitan-Nya, dinyatakan di Alkitab, merupakan kebangkitan sulung. Ini adalah buah awal yang akan disusul oleh kebangkitan-kebangkitan serupa oleh orang yang percaya kepada-Nya pada hari akhir nanti. Kebangkitan Kristus merupakan kebangkitan tubuh. Kuasa kebangkitan tubuh menjadi pengharapan bagi manusia berdosa yang selama di dunia ini harus berjerih lelah melawan kuasa kedagingan di dalam tubuh yang lama. Akan tiba saatnya ketika tubuh yang lama ini akan ditanggalkan dan tubuh kebangkitan yang baru dikenakan sebagaimana halnya di dalam tubuh kebangkitan Kristus, Anak Domba Allah yang disembelih. Kuasa Roh Kudus yang memberikan kekuatan dalam kebangkitan tubuh juga merupakan kuasa yang sama, yang bekerja dalam diri orang percaya untuk melawan dosa dan nafsu dagingnya. Dosa tidak lagi menjadi tuan semenjak kuasanya, yaitu kematian, dikalahkan Yesus Kristus dengan kuasa kebangkitan-Nya. Berbahagialah orang yang berbagian dalam kuasa kematian dan kebangkitan Kristus.

Gambar: Quote Kebangkitan

Bukankah kuasa yang demikian, yang membangkitkan orang yang sudah mati, adalah kuasa yang sangat menakjubkan? Pasti. Maka kebangkitan Kristus juga menggemparkan Yerusalem, tetapi Tuhan membiarkan orang-orang yang melawan-Nya tidak melihat kebangkitan-Nya. "Akan tiba saatnya di mana orang-orang yang menikam-Nya akan melihat tubuh kebangkitan-Nya, tetapi masa itu akan tiba hanya ketika Dia datang dengan awan-awan." (lihat Wahyu 1:7) Siapakah orang-orang yang kepadanya Tuhan secara berulang kali menampakkan diri-Nya? Bukan orang hebat, bukan orang pintar, bukan orang pemberani. Kepada yang lemah, yang bodoh, Tuhan berkenan menampakkan diri-Nya. Salib, lambang kebodohan, tetapi saliblah yang Tuhan pakai sebagai fokus dalam pemberitaan akan Injil-Nya. Sabarkah kita menanggung penderitaan dan mengalami kematian sampai tiba waktunya di mana kuasa kebangkitan Tuhan dinyatakan dalam diri kita? Ketika berita kematian dan kebangkitan Kristus dinyatakan, apakah kuasa itu telah terlebih dahulu bekerja dalam diri kita yang dahulu mati di dalam dosa dan pelanggaran? Kristus bangkit supaya yang mati dan bangkit dengan-Nya boleh dibangkitkan menjadi saksi hidup Injil-Nya. Sadarkah kita akan itu? Marilah kita yang sudah dibangkitan Kristus dari kematian dosa menjalankan makna kebangkitan itu, menjadi saksi Tuhan, menjadi wakil Tuhan menyatakan Injil kebenaran Tuhan sampai ke ujung dunia. Thy will be done, Lord Jesus, my Savior!

"But you will receive power when the Holy Spirit has come upon you; and you shall be My witnesses both in Jerusalem, and in all Judea and Samaria, and even to the remotest part of the earth." ~ Acts 1:8, NASB ~

Audio Kuasa Kebangkitan Kristus

Diambil dari:
Nama situs : Christian Reformed Ink Archives
Alamat situs : https://christianreformedink.wordpress.com/2011/04/24/kuasa-kebangkitan-kristus/
Judul artikel : Kuasa Kebangkitan Kristus
Penulis artikel : Audy Santoso
Tanggal akses : 5 November 2018
 
STOP PRESS: PUBLIKASI 40 HARI DOA
Stop Press! Dapatkan Publikasi 40 Hari Doa,
"Mengasihi Bangsa dalam Doa"!

40 Hari Doa

Yayasan Lembaga SABDA melalui publikasi 40 Hari Doa mengajak Anda bersatu hati untuk mendoakan saudara-saudara kita yang akan melaksanakan ibadah puasa pada Mei-Juni mendatang. Dengan bergabung dalam gerakan doa ini, kita akan bersama-sama memohon kuasa Tuhan dinyatakan bagi saudara-saudara kita sehingga mereka dapat beroleh jalan kepada Kristus, sang Kebenaran Sejati.

Jika Anda rindu untuk bergabung dalam gerakan doa ini, silakan kirimkan alamat e-mail Anda ke: < subscribe-i-kan-buah-doa@hub.xc.org >. Anda juga dapat mengajak teman-teman Anda untuk bergabung menjadi pendoa dengan mengirimkan alamat e-mail mereka ke Redaksi e-Doa di: < doa@sabda.org >. Setelah terdaftar menjadi pelanggan, Anda akan menerima kiriman publikasi kami melalui email.

Mari, kita bersatu hati dan berdoa supaya setiap suku bangsa memuliakan nama-Nya. Amin.

"... supaya jalan-Mu dikenal di atas bumi, keselamatan-Mu di antara semua bangsa." (Mazmur 67:2, AYT)

 

Anda terdaftar dengan alamat: $subst('Recip.EmailAddr')
Anda menerima publikasi ini karena Anda berlangganan Berita PESTA.

Redaksi: Mei, Roma, dan Yulia
Kontak | Berlangganan | Berhenti | Arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
©,2019 -- Yayasan Lembaga SABDA

 

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org