Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/berita_pesta/109

Berita PESTA edisi 109 (29-7-2016)

Juli 2016

Berita PESTA -- Edisi 109, Juli 2016

DAFTAR ISI

EDITORIAL

Salam damai dalam Kristus,

Kami mengucap syukur kepada Tuhan yang telah berkarya dalam pekerjaan pelayanan PESTA selama semester I. Pada semester II, PESTA merencanakan beberapa program baru dan pengembangan dalam pelaksanaan kelas diskusi berbasis e-Learning dengan menggunakan Moodle. Tentu ini adalah sebuah proyek yang besar bagi PESTA. Teruslah dukung pelayanan PESTA, terutama dalam doa. Kiranya Tuhan memberi hikmat untuk seluruh tim PESTA dalam mengerjakan setiap program kerja semester II.

Dalam edisi ini, kami juga mengajak Anda untuk memahami janji kovenan anugerah yang sudah kita terima. Dalam kemurahan Allah, kita menerima kovenan melalui Anak-Nya yang Tunggal yang memberi diri-Nya dengan sukarela di atas kayu salib. Kiranya hati kita digerakkan untuk menyatakan kovenan anugerah ini kepada lebih banyak orang di sekitar kita. Soli Deo Gloria!

Pemimpin Redaksi Berita PESTA,
Amidya

Amidya
Situs PESTA

BERITA PESTA & POKOK DOA

1. Informasi Kelas OKB dan DAS Juli/Agustus 2016

BP_Juli_109_Berita_1

Pada awal semester II, PESTA membuka kelas Orang Kristen yang Bertanggung Jawab (OKB) dan Doktrin Allah Sejati (DAS). Kelas OKB diikuti oleh Orang Kristen yang Bertanggung Jawab (OKB) dan 14 peserta, sedangkan kelas DAS diikuti oleh Orang Kristen yang Bertanggung Jawab (OKB) dan 13 peserta. Doakan untuk jalannya kedua kelas ini sehingga peserta mendapat berkat rohani yang melimpah. Doakan pula untuk setiap peserta dan moderator yang akan bersama-sama bersinergi untuk belajar dan memperdalam pengetahuan Alkitab melalui kelas OKB dan DAS. Kiranya semua bisa bekerja sama dalam belajar mengajar ini sehingga nama Tuhan dimuliakan.

2. Proyek Moodle PESTA

BP_Juli_109_Berita_2

Semakin berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) mendorong banyak hal bisa terkoneksi dengan internet atau biasa disebut "an Internet of Things". Demikian pula dalam proses pembelajaran, termasuk pembelajaran iman Kristen. Program Moodle sebenarnya sudah cukup lama dipakai dalam dunia pendidikan, khususnya dalam penggunaan pengelolaan kelas (kursus) yang berbasis web. Moodle memiliki beberapa fitur seperti modul, quis dan survey, penyimpanan nilai, dan jadwal kursus. Hal ini sedang kami pikirkan karena akan sangat cocok jika diterapkan dalam kursus PESTA. Doakan kiranya Moodle bisa kami aplikasikan dalam menjalankan pelayanan PESTA. Doakan untuk tim ITS YLSA dan seluruh pihak yang terlibat dalam proyek ini agar beroleh hikmat dari Tuhan. To God be The Glory!

3. Bergabunglah dalam Kelas PPL September/Oktober 2016

BP_Juli_109_Berita_3

Perjanjian Lama (PL) adalah sebuah kovenan di mana Allah menyatakan janji-Nya kepada Abraham, Ishak, dan Yakub, yang kemudian diteruskan kepada bangsa Israel. Perjanjian Lama mengungkap berbagai hal yang perlu untuk dipelajari oleh jemaat Kristen masa kini seperti halnya: kanon PL, tema-tema dalam PL, Simbol dalam PL, dan Latar Belakang serta Dunia PL. Mempelajari PL akan sangat menolong kita mengerti firman Tuhan dengan baik. Nah, tertarikkah Anda untuk belajar PL bersama rekan-rekan lain?

Jika Anda ingin bergabung dalam kelas ini, silakan segera menghubungi Admin PESTA Kusuma Ks untuk mendaftar dengan mengirimkan email ke Kusuma dengan subjek [DAFTAR - KELAS PPL]. Pendaftaran paling lambat tanggal 10 Agustus 2016.

Perhatian: Kelas ini hanya berlaku bagi peserta yang sudah lulus dari Kelas Dasar-Dasar Iman Kristen (DIK).

ARTIKEL: JANJI KOVENAN ANUGERAH

Natur anugerah dari kovenan juga terlihat sangat jelas dari segi lain. Dalam setiap perjanjian terdapat dua elemen, janji dan syarat; dan hal ini juga berlaku bagi kovenan anugerah. Elemen-elemen ini menemukan ekspresinya dalam ungkapan yang sering diulang-ulang yaitu: "Aku akan menjadi Tuhan mereka; dan mereka akan menjadi umat-Ku". Tetapi meskipun ada tuntutan dalam kovenan anugerah, ada banyak janji yang melatarinya; faktanya semua tuntutannya juga diselubungi dengan janji-janji surgawi. Dengan kesadaran akan kenyataan yang menyenangkan ini, Augustinus berdoa: "Tuhan, berikanlah apa yang Engkau perintahkan, dan perintahkanlah apa yang Engkau kehendaki".

Janji-janji dari kovenan sangat luas sekali. Janji yang mendasar adalah pengampunan dosa. Dosa menjadi penghalang antara Tuhan dan manusia, yang harus dihilangkan terlebih dahulu. Selama penghalang itu tidak dihilangkan, orang-orang berdosa berada di bawah kutukan; dia tidak mempunyai relasi dengan Tuhan, tidak dapat mendaki bukit kudus-Nya, dan tidak dapat berdiri di hadapan-Nya. Persekutuan dengan Tuhan sama sekali tidak mungkin. Tetapi ketika dosa diampuni, kutukan diangkat, jalan ke pohon kehidupan dibuka, dan orang berdosa mendapatkan lagi ketenangan dalam pelukan Bapa di surga.

Kovenan Anugerah

Hal yang tidak dapat dipisahkan berkenaan dengan anugerah pengampunan Allah adalah anugerah adopsi. Allah mengadopsi orang-orang berdosa ke dalam keluarga-Nya sendiri. Tentu saja hal ini secara tidak langsung menyatakan bahwa pada naturnya mereka bukan anak-anak Allah. Jika mereka adalah anak-anak Allah, maka adopsi ini sama sekali tidak perlu. Orangtua dapat mengadopsi seorang anak, tetapi mereka tidak dapat mengadopsi anak-anak mereka sendiri. Ini adalah berkat yang dibicarakan Yohanes ketika dia berkata "Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya" (Yohanes 1:12). Ini adalah berkat yang membuat Paulus bersukacita, "Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat mereka menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru; "ya Abba, ya Bapa!" (Roma 8:15).

Dengan berkat pengadopsian, berkat lain berjalan bersamaan. Orang-orang berdosa dijadikan anak-anak Allah, bukan hanya secara pengertian hukum dengan cara adopsi, tetapi juga dalam pengertian rohani, yaitu lahir baru dan penyucian. Allah melakukan jauh lebih banyak daripada yang dapat manusia ingin lakukan ketika mereka mengambil seorang anak ke dalam keluarganya. Orangtua dapat mengadopsi anak, tetapi mereka tidak dapat mengubahnya. Mereka tidak dapat mengubah sifat-sifat dasar anak, tidak dapat menanamkan ciri-ciri bawaan mereka, dan tidak dapat membuatnya menyerupai mereka. Allah tidak hanya dapat melakukan ini dengan mudah, tetapi benar-benar dapat menggenapkannya. Ia lebih dulu mengirim Roh Anak-Nya ke dalam hati para pendosa, yang berseru, "Abba, Bapa." Ia memulihkan gambar Allah di dalam mereka, memperbarui hidup mereka, sehingga sebagai anak-anak yang sesungguhnya, mereka jadi ingin dan bahkan sangat ingin untuk melakukan kehendak Bapa.

Tetapi masih ada lagi. Menjadi anak juga mencakup menjadi ahli waris dengan segala hak istimewanya. Para pendosa yang tidak berharga, yang pernah mengabaikan berkat-berkat Tuhan, mewarisi kesempurnaan etika dan spiritual, dan menerima hubungan yang paling intim dan penuh kasih dengan Tuhan dalam Yesus Kristus, dan mewarisi kemuliaan kekal Raja surgawi mereka. Mereka menerima sebuah warisan yang tidak tercemar dan murni dan tidak dapat dihilangkan di kota Allah yang hidup, Yerusalem surgawi, di mana mereka sebagai gereja yang sulung bersama-sama dengan sejumlah besar pasukan malaikat akan berjalan di dalam terang Anak Domba dan akan menikmati kedamaian serta kebahagiaan yang sempurna dalam hidup yang tidak berkesudahan.

Kita hanya diberi indikasi-indikasi yang terbuka tentang apa saja yang termasuk di dalam janji-janji kovenan. Terdapat janji untuk masa kini dan masa depan, janji untuk hari-hari kemakmuran dan untuk musim-musim kemalangan, janji untuk yang hidup dan yang sedang sekarat. Ada janji untuk memperbarui kekuatan bagi mereka yang kekuatannya sepertinya hilang, janji akan keteguhan hati bagi para penakut dan bagi mereka yang letih. Ada janji akan bimbingan sepanjang hidup dan kelepasan akan cobaan, janji bantuan dari tangan yang abadi dan hiburan untuk orang-orang yang menderita dan goyah hatinya, janji-janji keamanan untuk jiwa-jiwa yang dilanda badai, juga janji rumah abadi untuk musafir yang letih.

Oh, kisah yang indah tentang kasih yang tidak akan binasa,
Setiap anak merupakan kekasih hati-Nya!
Ia bertempur untukku saat aku tidak akan bertempur;
Ia menghiburku di dalam kegelapan malam;
Ia mengangkat bebanku, karena Ia kuat;
Ia menenangkan yang berkeluh kesah dan menimbulkan lagu;
Kesedihan yang kutanggung, Ia pikul,
Dan (memberikan) kasih serta pengampunan karena Ia peduli.
Mari kita semua yang sedih, bersukacita kembali,
Kita tidak sendirian di waktu sedih;
Bapa kita memperhatikan dari takhta-Nya di atas
Untuk menenangkan dan menghibur kita dengan kasih-Nya.
Dia tidak meninggalkan kita ketika badai menguat;
Dan kita memiliki keselamatan, karena Ia dekat.
Dapatkah itu menjadi masalah, jika Ia sungguh memikul-Nya?
Oh, beristirahatlah dalam damai, karena Allah sungguh peduli

Dan, janji-janji itu -- semua janji, sebanyak janji-janji yang ada dan semuanya ya dan amin dalam Kristus Yesus -- adalah bagi kita dan bagi anak-anak kita. Hal ini merupakan jaminan kebahagiaan yang kita miliki di dalam kovenan anugerah. Oleh karena itu, para orangtua Kristen yang mengucapkan janji baptisan dengan serius selalu dapat meminta janji-janji tersebut atas keturunannya.

Diambil dari:
Judul buku : Dasar Pendidikan Kristen
Judul artikel : Janji Kovenan Anugerah
Penulis : Louis Berkhof & Cornelius van Til
Penerbit : Momentum, Surabaya 2013
Halaman : 109 -- 112

KESAKSIAN PESTA: KESAKSIAN PESERTA KELAS PIR MEI/JUNI 2016

1. Ibu Eveline Tay

BP_Juli_109_Eveline Tay

Setelah mengikuti kelas PIR, saya merasakan bahwa Tuhan sungguh baik. Tuhan selalu memberi kesempatan kepada orang-orang yang ingin mengenal-Nya lebih jauh. Saya secara tidak langsung sudah dibimbing Tuhan di dalam wadah yang sudah Dia sediakan bagi saya, yaitu PESTA. Di PESTA, saya dapat belajar banyak hal yang belum saya pahami secara tuntas. Dalam wadah ini, banyak sekali bahan rohani yang bisa saya gali. Terima kasih kepada PESTA yang merupakan program pelayanan YLSA, yang dengan sabar mau melayani saya, dan saya merasakan bahwa iman saya semakin bertumbuh.

2. Ibu Melyana Chandra

BP_Juli_109_Melyana

Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus, atas rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan kelas PIR di tengah-tengah segala kesibukan. Saya sungguh diberkati dengan materi-materi yang disajikan dan didiskusikan bersama. Hal ini mengingatkan betapa pentingnya membina generasi muda karena merekalah kelak yang akan tampil menjadi pemimpin-pemimpin bangsa. Bahan diskusi juga menolong saya untuk memahami, hal apa saja yang menjadi kebutuhan remaja sehingga sebagai guru/orangtua/pembina, dapat menyusun kurikulum/bahan ajar yang benar-benar bermanfaat dan sesuai dengan kebutuhan mereka. Semoga PESTA terus dapat menyelenggarakan kelas-kelas yang dapat memperlengkapi para pekerja di dunia pelayanan! Haleluya!!

3. Ibu Linda Purnamadewi

BP_Juli_109_Linda

Puji Tuhan atas kesempatan saya bisa mengikuti kelas PIR, dengan materi yang kebanyakan memang baru untuk saya walau ada juga yang sebenarnya buat saya cukup umum. Saya diingatkan lagi bahwa pendidikan dan pengenalan akan Tuhan kepada para remaja itu penting agar kelak ketika si remaja berangkat menjadi seorang dewasa, maka kiranya biarlah karakter Kristus saja yang boleh terjejak di dalam kehidupannya dan menjadi panutan sekaligus arah dan tujuan hidup si remaja. Dari saya pribadi, tidak mudah menjadi sosok yang dilihat langsung sekaligus menjadi contoh bagi remaja karena berbagai hal dan alasan. Namun, itulah tantangannya, dan saya percaya tantangan di dalam Kristus untuk menjadikan para remaja untuk kemuliaan Tuhan boleh menjadikan saya memiliki komitmen teguh untuk memperbaiki saya sendiri agar kelak dapat menjadi contoh yang memang layak dicontoh dan dilihat para remaja, kemudian diteruskan oleh mereka.

4. Ibu Feronica Se

BP_Juli_109_Fero

Sebagai pembina anak dan remaja masa kini (generasi Y/Net) yang sarat dengan "gawai" dan juga mau tak mau merekalah yang akan menggantikan kita. Merekalah yang akan meneruskan nilai-nilai kristiani kepada generasi-generasi selanjutnya. Oleh karena itu, dalam berdiskusi di kelas PIR kali ini, saya disadarkan akan adanya "bahaya-bahaya" yang memungkinkan dari adanya sarana dan prasarana yang ada sekarang ini seperti "gawai". Di mana anak-anak sekarang hanya tinggal menggunakan 1 jarinya saja sudah bisa mendapatkan semua informasi yang diinginkannya. Mengikuti kelas diskusi PIR saya disadarkan untuk senantiasa mengarahkan mereka dalam segala aktivitas dan kegiatannya selalu untuk memuliakan nama TUHAN, dan menjadikan mereka "Image of God" yang memiliki "Karakter Kristus" dalam hidupnya.

5. Sdri. Fitri Viviyanti

BP_Juli_109_Fitri

Thank you PESTA! Saya sebagai anak muda sangat terberkati sekali dengan apa yang sudah diajarkan dan didiskusikan hampir selama 2 bulan ini. Tentunya, apa yang sudah saya dapatkan di sini akan saya aplikasikan kepada anak-anak muda yang ada di sekitar saya untuk dapat mengenal Tuhan lebih lagi dan menjauhi setiap pergaulan buruk yang sedang marak saat ini. Sukses dan maju terus buat PESTA!

Redaksi: Terima kasih banyak untuk sharing berkat yang sudah dibagikan. Kiranya kesaksian Anda dapat menjadi daya tarik bagi rekan-rekan lain yang rindu diperlengkapi demi kemuliaan kerajaan-Nya.

Twitter Facebook

Anda terdaftar dengan alamat: $subst(''Recip.EmailAddr'')
Anda menerima publikasi ini karena Anda berlangganan Berita PESTA.

Redaksi: Amidya, Ayub, dan Yulia
Kontak | Berlangganan | Berhenti | Arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
©,2016 -- Yayasan Lembaga SABDA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org