Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/berita_pesta/49

Berita PESTA edisi 49 (20-12-2010)

Desember/2010

______________________________________________________________________
  BERITA PESTA
  Edisi 49/Desember/2010

  DAFTAR ISI
  EDITORIAL
  BERITA PESTA

  1. Kelas Diskusi Natal 2010 telah berakhir
  2. Pembukaan Kelas diskusi Pernikahan Kristen Sejati (PKS) periode
     Februari/Maret 2011
  3. Jadwal Kelas PESTA Tahun 2011

  ARTIKEL: Makna Kelahiran Kristus
  SURAT ANDA
  KESAKSIAN: Kesaksian Kelas Diskusi Natal November 2010
  POKOK DOA
______________________________________________________________________
EDITORIAL

  Shalom,

  Puji Tuhan, di penghujung tahun 2010 ini Berita PESTA kembali menyapa
  Anda kembali untuk memberikan informasi aktual mengenai kegiatan
  PESTA akhir tahun serta tahun baru 2011 mendatang. Pada bulan ini
  seluruh rangkaian kelas diskusi Natal 2010 telah berakhir. Untuk
  itu kami sisipkan jadwal lengkap diskusi PESTA tahun 2011, supaya
  semua alumni bisa ikut berpartisipasi lebih aktif di tahun 2011.
  Selain itu pembukaan kelas DIK dan kelas PKS akan mengawali
  pembukaan kelas diskusi PESTA tahun 2011.

  Sebentar lagi kita juga akan merayakan Natal. Natal, dari sudut
  pandang khalayak umum, adalah suatu peringatan kelahiran tokoh agama
  Kristen yang bernama Yesus. Namun bagi orang Kristen, Natal bukan
  sekadar peringatan kelahiran semata, tetapi Natal merupakan cermin
  cinta kasih Allah yang rela turun ke tengah-tengah kehinaan manusia.
  Apakah makna kelahiran Yesus Kristus bagi Anda secara pribadi?
  Redaksi telah menyiapkan sebuah artikel yang akan menjawab
  pertanyaan di atas sekaligus menjadi landasan dalam menapaki tahun
  yang baru, 2011.

  Pada kesempatan ini, izinkan segenap staf PESTA dan tim moderator
  PESTA mengucapkan:

  "Selamat Natal dan Tahun Baru. Biarlah anugerah kasih Allah dalam
  terang kebenaran-Nya selalu menuntun dan melingkupi perjalanan
  kehidupan kita. Tuhan memberkati."

  Pimpinan Redaksi Berita PESTA,
  Desi Rianto
  < ryan(at)in-christ.net >
  http://pesta.org
  http://fb.sabda.org/pesta
______________________________________________________________________
BERITA PESTA

  1. Kelas Diskusi Natal 2010 telah berakhir

     Puji Tuhan, kelas diskusi Natal 2010 yang diikuti oleh 15 peserta
     kemarin telah berakhir pada tanggal 6 Desember 2010. Dalam
     berlangsungnya proses kelas diskusi, ada 2 peserta yang tidak
     lulus karena kurang aktif. Walaupun demikian, kami bersyukur
     karena kelas diskusi ini dapat berakhir dengan baik, dan untuk
     saat ini sedang dalam proses menunggu hasil kelulusan serta
     penutupan kelas diskusi Natal. Harapan terbesar kami melalui
     kelas diskusi ini adalah supaya para peserta dapat semakin
     memahami makna Natal, terutama dalam menyambut kelahiran Yesus
     Kristus secara pribadi.

  2. Pembukaan Kelas Diskusi Pernikahan Kristen Sejati (PKS) Periode
     Februari/Maret 2011

     Apakah Anda ingin memperkaya kehidupan pernikahan Kristen Anda?
     PESTA kembali membuka pendaftaran kelas diskusi Pernikahan
     Kristen Sejati (PKS). Kelas diskusi ini mempelajari dasar-dasar
     pernikahan ditinjau dari sudut pandang kebenaran iman Kristen.
     Kelas diskusi PKS dibuka untuk umum (alumni/non-alumni) sehingga
     semua dapat mengikutinya. Jika Anda pasangan suami istri, dan
     ingin bergabung, silakan mendaftarkan diri segera ke:

     ==> < kusuma(at)in-christ.net >

     Untuk mendapatkan modul PKS, Anda dapat mengakses alamat URL
     berikut ini.

     ==> http://pesta.sabda.org/pks_sil

  3. Jadwal Kelas PESTA Tahun 2011

     Berikut ini adalah jadwal akademik PESTA tahun 2011. Mohon
     perhatiannya untuk daftar kelas diskusi yang akan dibuka:

     a. Dasar-Dasar Iman Kristen (DIK), Januari/Februari
     b. Pernikahan Kristen Sejati (PKS), Maret
     c. Diskusi Kelas Paskah, April
     d. Dasar Pengajaran Alkitab (DPA), Mei/Juni
     e. Dasar-Dasar Iman Kristen (DIK), Juni/Juli
     f. Siapakah Yesus Kristus (SYK), Juli/Agustus
     g. Guru Sekolah Minggu (GSM), Oktober
     f. Diskusi Kelas Natal, November

     Kalender akademik kelas PESTA 2011 selengkapnya dapat Anda lihat
     di:

     ==> http://pesta.org/kursus_2011
______________________________________________________________________
ARTIKEL

                       MAKNA KELAHIRAN KRISTUS

    "Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia
    Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa
    mereka." (Matius 1:21)

  Setiap hari ada jutaan bayi yang lahir ke dalam dunia ini. 2000
  tahun yang lampau, bayi Yesus juga dilahirkan ke dalam dunia. Lalu,
  adakah perbedaan antara jutaan bayi yang lahir itu dengan bayi
  Yesus? Satu perbedaan yang jelas adalah bayi-bayi itu adalah hasil
  dari hubungan biologis antara laki-laki dan perempuan, sedangkan
  bayi Yesus adalah dari Roh Kudus. Kebenaran ini berulang kali
  ditekankan. Pertama dalam ayat 18: Maria mengandung dari Roh Kudus,
  sebelum ia dan Yusuf hidup sebagai suami istri. Kemudian ayat 24-25
  ditegaskan lagi: Yusuf mengambil Maria sebagai istrinya, tetapi
  tidak bersetubuh dengan dia sampai ia melahirkan anaknya laki-laki,
  dan Yusuf menamakan Dia Yesus.

  Mengapa bayi Yesus harus berasal dari Roh Kudus? Jawabannya adalah
  jika bayi Yesus merupakan hasil dari hubungan biologis antara
  laki-laki dan perempuan, maka bayi Yesus itu akan mewarisi dosa
  asal. Jika bayi Yesus mewarisi dosa asal, Ia tidak dapat memenuhi
  syarat untuk melaksanakan beberapa misi dari Allah yang sangat
  penting bagi umat manusia.

  Misi Pertama

  Pertama, Kristus lahir untuk melepaskan kita dari belenggu dosa
  (ayat 21). Apa itu dosa? Banyak orang mengartikan dosa sebagai
  perbuatan yang melanggar hukum: mencuri, berzinah, berjudi,
  berdusta, dsb.. Akan tetapi Alkitab mengartikan dosa lebih mendasar.
  Dalam Roma 7:15-17, Rasul Paulus menggambarkan dosa sebagai berikut:
  "Sebab apa yang aku perbuat aku tidak tahu. Karena bukan apa yang
  aku kehendaki yang aku perbuat, tetapi apa yang aku benci, itulah
  yang aku perbuat. Jadi jika aku perbuat apa yang tidak aku
  kehendaki, aku menyetujui, bahwa hukum Taurat itu baik. Kalau
  demikian bukan aku lagi yang memperbuatnya, tetapi dosa yang ada di
  dalam aku."

  Menurut Paulus, dosa bukan hanya suatu perbuatan yang melanggar
  hukum, tapi suatu keberadaan, suatu kekuatan yang bercokol dalam
  hati manusia. Dosa adalah suatu kekuatan yang mengendalikan manusia
  untuk melakukan hal-hal buruk. Bilamana seseorang hidup dalam
  lingkungan yang buruk, berteman dengan orang-orang yang buruk, maka
  semakin kuatlah kekuatan yang merusak itu.

  Banyak orang laki-laki yang menghabiskan uang di meja judi,
  berzinah, mabuk-mabukan, dsb., ketika diancam akan diceraikan oleh
  istrinya, menangis dan berjanji akan berubah. Selama satu minggu
  mungkin ia "berubah", tapi minggu berikutnya ia kembali melakukan
  dosa yang sama, bahkan sekarang lebih parah lagi. Demikian pula
  anak-anak remaja yang terlibat dalam kebiasaan-kebiasaan buruk
  berjanji akan bertobat dan berubah, tapi tidak lama kemudian
  mengulangi perbuatan yang sama. Masalahnya adalah bukan mereka tidak
  mau berubah, tapi mereka tidak mampu berubah. Ini seperti pengakuan
  Paulus, "sebab apa yang aku perbuat aku tidak tahu. Karena bukan apa
  yang aku kehendaki yang aku perbuat, tetapi apa yang aku benci,
  itulah yang aku perbuat." Paulus ingin melakukan apa yang baik, tapi
  yang jahatlah yang ia lakukan. Ia sangat putus asa, sehingga
  berteriak: "Aku, manusia celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku
  dari tubuh maut ini?" (Roma 7:24) Maka benarlah perkataan seorang
  bijak: "Kenikmatan melampiaskan nafsu hanya berlangsung beberapa
  menit saja, tapi akibatnya seringkali menjadi penderitaan
  bertahun-tahun."

  Ada seorang pengusaha yang memiliki dua anak remaja. Ia memiliki
  bisnis yang baik, dan menjalani rumah tangga yang cukup bahagia.
  Tapi karena ia mulai bergaul dengan teman-teman buruk, mereka
  kemudian memengaruhinya untuk melakukan hal-hal yang buruk.
  Lama-kelamaan ia mulai terikat. Sampai suatu hari, ia pamit kepada
  keluarganya untuk mencari kebebasan dan kepuasan hidup. Maka
  mulailah ia bertualang dari satu tempat ke tempat dengan pelampiasan
  nafsu yang tanpa kendali. Setelah menjalani kehidupan yang liar itu,
  ia mulai menyesal dan ingin bertobat. Walau bagaimanapun berusaha,
  ia tetap tidak bisa berubah dan merasakan keputusasaan yang dalam
  dan ingin membunuh dirinya. Bersyukur, ia berjumpa dengan sekelompok
  Kristen yang mengasihinya dan membimbingnya kepada Kristus, dan
  akhirnya ia dapat memulai hidup baru dalam Kristus.

  Bagaimana Kristus menyelamatkan kita dari dosa? Pada waktu Ia
  berumur 33 tahun, Ia ditangkap dan disalibkan. Mengapa Dia disalib?
  Apakah Ia melakukan suatu kesalahan yang serius? 2 Korintus 5:21
  mengatakan: Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi
  dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.
  Selama Yesus hidup, Ia tidak pernah berbuat satu kesalahan pun. Jika
  Ia disalib, itu karena Ia menanggung dosa kita. Setelah Ia mati,
  pada hari ketiga Ia bangkit kembali, dan setelah diangkat ke surga,
  Ia mengutus Roh Kudus ke dunia untuk menerapkan keselamatan yang
  telah dikerjakan oleh Kristus ke dalam hati orang-orang percaya.
  Maka, barangsiapa yang percaya kepada Kristus, Allah akan mengutus
  Roh Kudus untuk tinggal dalam hidup orang itu dan memberikan
  kuasa-Nya untuk menghancurkan kuasa dosa yang membelenggu manusia,
  sehingga kita dapat merdeka. Ini seperti yang dikatakan oleh Yesus
  "Dan kamu akan mengenal kebenaran, dan kebenaran itu akan
  memerdekakan kamu." (Yohanes 8:32)

  Misi Kedua

  Kedua, Kristus lahir untuk memberikan kita hidup yang baru. Yesus
  berkata: Aku datang supaya mereka memunyai hidup, dan memunyainya
  dalam segala kelimpahan (Yohanes 10:10b). Ada ahli teologi
  menafsirkan kelimpahan hidup di sini sebagai kelimpahan dalam berkat
  materi. Menurut mereka, orang Kristen yang percaya Tuhan akan
  menjadi kaya-raya. Bila tujuan Tuhan Yesus datang ke dunia untuk
  memberikan kelimpahan materi kepada manusia, maka orang kaya yang
  telah mempunyai harta yang banyak tidak membutuhkan Tuhan Yesus
  lagi.

  Kristus datang untuk memberikan kelimpahan hidup di sini dalam
  pengertian kepuasan hidup rohani. Bukankah banyak manusia menganggap
  bila mereka mempunyai harta yang berkelimpahan, kuasa, dan
  orang-orang hormat kepada mereka, maka mereka akan memperoleh
  kepuasan hidup? Akan tetapi Tuhan Yesus pernah berkata perempuan
  Samaria yang memunyai lima suami: "Barangsiapa minum air ini, ia
  akan haus lagi, tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan
  kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air
  yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam
  dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang
  kekal." (Yohanes 4:13b-14) Demikian pula dalam Yohanes 7:38,
  Yesus berkata: "Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang
  dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir
  aliran-aliran air hidup."

  Melalui ayat-ayat di atas, jelaslah bahwa ketika seseorang percaya
  kepada Tuhan Yesus, maka Tuhan Yesus akan memberikan hidup yang
  baru, dan hidup baru ini akan terus memancar dalam diri orang itu
  sehingga ia merasakan hidupnya berarti dan bertujuan. Arti hidupnya
  tidak lagi ditentukan karena ia memiliki uang yang banyak, atau
  kekuasaan yang besar. Ketika seseorang memiliki hidup yang baru,
  hal-hal yang dikejar-kejar oleh orang-orang duniawi akan menjadi
  tidak berarti lagi baginya. Ini seperti yang disaksikan oleh
  Zakheus. Sebelum berjumpa dengan Kristus, fokus hidupnya adalah
  uang, tapi setelah berjumpa dengan Kristus dan diubahkan, Ia
  berkata: "Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang
  miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan
  kukembalikan empat kali lipat." (Lukas 19:8b) Agustinus yang pernah
  menjalani hidup dengan dipenuhi hawa nafsu yang liar, setelah
  bertobat menegaskan: "Engkau telah menciptakan kami untuk Engkau dan
  hati kami tidak tenteram sebelum mendapat ketentraman di dalam
  Engkau."

  Hidup baru yang diberikan oleh Kristus akan menjadikan hidup kita
  berarti karena kita tahu apa tujuan hidup kita. Segala perjuangan
  memunyai makna. Karena hidup ini bermakna, maka hidup mempunyai
  harapan. C. Neil Strait berkata: "Ambillah seseorang dari hartanya,
  maka Anda akan menghambatnya. Ambil dari seseorang tujuan hidupnya,
  maka Anda akan memperlambatnya. Akan tetapi, ambillah seseorang dari
  harapan hidupnya, maka Anda akan menghentikannya." Manusia dapat
  hidup tanpa kekayaan, bahkan tanpa tujuan untuk sementara waktu. Ia
  tidak dapat melanjutkan hidupnya tanpa harapan.

  Misi Ketiga

  Ketiga, Kristus lahir untuk menyertai kita selama-lamanya. Malaikat
  itu berkata kepada Maria: "Seorang perawan akan mengandung dan
  melahirkan seorang anak laki-laki. Anak itu akan dinamakan Imanuel."
  (Imanuel adalah kata Ibrani yang berarti, "Allah ada bersama kita".)
  Banyak ahli teologi berpendapat bahwa ayat ini merupakan penggenapan
  nubuatan Yesaya 7:14: "Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan
  memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan
  muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia
  akan menamakan Dia Imanuel."

  Ayat ini merupakan suatu nubuatan yang diucapkan oleh nabi Yesaya
  700 tahun sebelum kelahiran Tuhan Yesus. Pada waktu takhta raja Ahas
  sedang terancam oleh suatu koalisi antara raja Israel (Pekah) dan
  raja Syria (Rezin). Konspirasi kedua raja bertujuan untuk
  meruntuhkan dinasti Daud dan mendirikan sebuah kerajaan sesuai
  dengan pilihan mereka. Dalam situasi yang gawat ini, Tuhan mengutus
  Yesaya untuk meyakinkan Ahas supaya ia tetap menaruh kepercayaan dan
  harapannya pada Allah Yehovah dan meminta raja Ahas meminta suatu
  tanda dari Tuhan. Tapi raja Ahas yang jahat itu tidak mau melakukan
  itu tapi justru lari minta pertolongan dari raja Asyur. Namun, Tuhan
  tetap memberikan suatu tanda bahwa seorang perempuan akan melahirkan
  seorang anak, ia akan dinamakan Imanuel. Dengan kelahiran anak itu
  menyatakan walau raja Ahas telah meninggalkan Tuhan, tapi Tuhan
  tetap akan menyertai bangsa Israel dan menyelamatkan mereka dari
  tangan koalisi raja Israel dan Syria. Di kemudian hari, kelahiran
  Tuhan Yesus yang disebut Imanuel, akan menjalankan fungsinya, yakni
  menyertai segenap umat manusia, khususnya bagi mereka yang telah
  menjadi anak-anak-Nya.

  Namun di antara kita mungkin ada yang bertanya, "Mengapa hidup saya
  dipenuhi permasalahan yang datang silih berganti, bila dikatakan
  bahwa Tuhan menyertai saya? Yang satu belum selesai, yang lain
  datang lagi." Ada seorang penulis Kristen yang mencoba menjawab
  semua pertanyaan ini dengan menulis sebuah karangan yang berbunyi
  demikian:

    Anak-Ku yang tersayang, manusia sangat bingung dengan cara-Ku
    bekerja. Mereka pikir pekerjaan-Ku adalah untuk melepaskan mereka
    dari segala kesulitan. Aku harus memperbaiki setiap situasi buruk
    dan membuat setiap keadaan menjadi sempurna. Maaf, itu bukan
    tugas-Ku. Aku akan memperbaiki beberapa dari keadaanmu, tetapi
    kamu tetap akan mendapat sejumlah permasalahan.

    Kabar gembiranya adalah bahwa jika kamu mengenal Aku, kamu akan
    mengetahui bahwa Aku selalu bersamamu. Aku akan membimbingmu
    melewati kesukaran-kesukaranmu dan keluar dari sisi yang lain.
    Anggaplah kehidupanmu sebagai sebuah hutan belukar, dan Aku adalah
    pembimbingmu. Aku tidak akan mengubah hutan belukar itu menjadi
    Disneyland. Namun Aku akan membimbingmu melewati hutan belukar
    itu. Manakala hidupmu menjadi liar, janganlah takut. Melekat
    erat-erat sajalah. Aku akan membantumu melewatinya.

    Pembimbingmu,
    Tuhan.

  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Judul artikel: Makna Kelahiran Kristus
  Nama situs: Gereja Kristen Abdiel Surabaya
  Penulis: Pdt. William Liem
  Alamat URL: http://gkagloria.or.id/artikel/an07.php
  Tanggal Akses: 6 Desember 2010
______________________________________________________________________
SURAT ANDA

  1. Dari: < clarisya_ghost(at)xxxx >

     Syalom, saya sangat ingin mengikuti kursus pendidikan agama
     Kristen yang membuat saya menjadi lebih dekat dengan Yesus.
     Adakah kursus yang bisa memberikan suatu kesempatan kepada saya
     untuk bisa mengikuti kursus Alkitab gratis tanpa pakai biaya,
     karena saya tidak memiliki uang.

     Redaksi:

     Tentu saja. Kami senang sekali menyambut Anda untuk ikut
     bergabung di kelas Dasar-dasar Iman Kristen (DIK) yang sudah
     dibuka pendaftarannya. Segera saja mendaftarkan diri untuk
     mengikuti kelas ini dengan gratis, ke: 
     ==> < kusuma(at)in-christ.net >, 2. Dari: < posma_stm(at)xxxx >

     Shalom,

     Saya mau mengikuti sekolah Alkitab online, tapi bagaimana cara
     registrasi dan pembayarannya? Mohon dijelaskan panduannya. Thx.
     GBU.

     Redaksi:

     PESTA menjawab kerinduan Anda untuk mempelajari iman Kristen
     sesuai dengan yang diajarkan oleh Alkitab. Untuk itu Anda dapat
     menghubungi < kusuma(at)in-christ.net >. Kursus PESTA ini gratis.
     Tapi Anda harus memiliki email karena seluruh proses belajar
     mengajar dilakukan lewat email.

  3. Dari: Ony Timisela < otimisela(at)xxxx >

     Syalom,

     Saya sejak kecil menjadi orang Kristen, akan tetapi dalam
     perjalanan kehidupan ini saya hanya biasa saja, tidak ada yang
     luar biasa. Sejak kuliah saya sudah belajar melayani Tuhan, saat
     itu sebagai ketua pemuda di gereja saya. Secara pribadi ada
     keinginan yang kuat di dalam diri saya untuk memberikan segenap
     hidup saya untuk kemuliaan Tuhan. Namun, di sisi lain saya merasa
     tidak mampu dan belum siap dalam melaksanakan panggilan yang kuat
     di dalam diri saya itu. Hal terindah yang boleh saya alami saya
     diberi oleh Tuhan pendamping hidup seorang hamba Tuhan. Hingga
     suatu kali di bulan Mei 2010 saya benar-benar tidak dapat
     mengeraskan hati saya untuk menolak panggilan-Nya.

     Puji Tuhan, kasih-Nya selalu nyata bagi saya yang haus dan rindu
     akan firman-Nya, sehingga suatu saat saya dipertemukan dengan
     program kursus Pendidikan Elektronik Studi Teologia Kaum Awam
     (PESTA). Namun, sampai saat ini saya bingung caranya untuk
     mengikuti kursus ini?

     Redaksi:

     Untuk mengikuti kursus kelas diskusi PESTA, silakan mendaftarkan
     diri ke: < kusuma(at)in-christ.net >. Biarlah melalui kursus ini
     Anda semakin banyak dibekali dengan firman Tuhan supaya pelayanan
     yang Anda kerjakan lebih maksimal. Selain itu, Anda akan memiliki
     komunitas Kristen untuk bersekutu dan belajar firman Tuhan
     bersama-sama.
______________________________________________________________________
KESAKSIAN

             KESAKSIAN KELAS DISKUSI NATAL NOVEMBER 2010

  1. Kesaksian Gita Mahardhika: Natal yang Memiliki Makna

     Natal adalah perayaan yang dirayakan oleh seluruh umat Kristen.
     Persiapan acara Natal dan segala kemeriahannya sangatlah
     membahagiakan. Namun, terkadang saya lupa akan hakikat Natal yang
     sebenarnya. Secara pribadi saya sering larut dalam keadaan dan
     kegiatan yang sering menyita konsentrasi saya dalam menyambut
     perayaan kelahiran sang Mesias. Seolah-olah saya tenggelam pada
     persiapan-persiapan yang ada saja, seperti menyiapkan liburan
     bersama keluarga. Saya melewatkan minggu-minggu Adven tanpa
     mempersiapkan hati untuk mengerti dan memahami makna kelahiran
     Yesus yang menjadi sumber keselamatan. Melalui kelas Natal ini,
     saya diingatkan kembali akan beberapa hal yang penting untuk saya
     sadari, yaitu:

     1. Persiapan hati itu lebih penting.
     2. Natal bukan sekadar perayaan, tetapi peristiwa Natal memiliki
        makna penting akan permulaan rencana penyelamatan Allah.

  2. Kesaksian Husin: Natal Bukan Hanya Sebuah Rutinitas

     Natal bagi kita yang sudah puluhan tahun merayakan mungkin
     seperti rutinitas tahunan yang bergemerlapan dan sedikit bias.
     Tapi biarlah dalam setiap Natal kita dapat menikmati
     kehadiran-Nya, sehingga kita bisa berdampak, bukan hanya bagi
     diri sendiri tetapi bagi orang lain di sekitar kita. Sebab Tuhan
     ada dekat orang-orang yang patah hati, dan Dia menyelamatkan
     orang yang remuk jiwa-Nya. (Mazmur 34:19)

  3. Kesaksian Lanita Cicilia: Menjadi Inspirasi

     Kelas Natal ini lebih menginspirasi saya untuk merayakan Natal
     dengan makna Natal yang sesungguhnya.

  4. Kesaksian Poedjo Sutrisno: Menambah Pemahaman Mengenai Natal

     Diskusi Natal ini membuat saya tertarik untuk menambah
     pengetahuan dan pemahaman mengenai Natal. Oleh karena itu, saya
     ajak rekan-rekan untuk mengikuti diskusi Natal [tahun depan].

  5. Kesaksian Vika Rahelia: Memperdalam Pengenalan akan Allah.

     Saya baru benar-benar ikut kursus teologia di PESTA sejak saya
     menyadari bahwa pengetahuan Alkitab saya masih minim. Saya belum
     bisa berkomunikasi dalam bahasa Yunani sesuai dengan bahasa di
     tempat tinggal saya sekarang ini. Kalau ke gereja saya hanya jadi
     pendengar tanpa mengerti apa yang dibicarakan oleh pendeta,
     sehingga akhirnya saya mengikuti PESTA kembali untuk tetap bisa
     menguatkan dan menggali terus pengetahuan tentang Alkitab, supaya
     mengingatkan kembali apa dasar Yesus Kristus datang ke dunia ini.
     Saya bukan orang yang konsisten dan bisa terus-menerus belajar
     tanpa diingatkan, saya cepat bosan. Tetapi dengan adanya
     kelas-kelas diskusi lewat internet yang diadakan PESTA, saya bisa
     tetap belajar firman Tuhan untuk memperdalam pengenalan saya
     kepada Yesus Kristus.

  6. Kesaksian Albert Kosasih: Belajar untuk Lebih Mengasihi Allah

     Dengan mengikuti diskusi Natal, saya melihat dan merasakan suatu
     keajaiban yang luar biasa yang tidak pernah tergambarkan
     sebelumnya. Suatu kenyataan bahwa sukacita Natal memiliki arti
     yang penting dan mengajarkan saya untuk lebih mengasihi Tuhan
     Yesus di atas segalanya.
______________________________________________________________________
POKOK DOA

 1. Bersyukur untuk kelas diskusi Natal 2010 yang telah selesai dan
    bersyukur pula karena para peserta diskusi dapat semakin memahami
    makna Natal yang sebenarnya.

 2. Doakan kesiapan hati para peserta yang akan mengikuti kelas
    diskusi DIK Januari/Februari 2011. Doakan kelas diskusi ini dapat
    berjalan dengan lancar dan dapat terlaksana dengan baik.

 3. Doakan penambahan modul-modul baru yang saat ini sedang dalam
    proses pengerjaan oleh Tim PESTA. Biarlah melalui setiap modul ini
    para peserta dibawa untuk semakin bertumbuh dan memiliki iman yang
    kukuh di dalam Kristus.

 4. Doakan jadwal perencanaan kelas kelas PESTA selama tahun 2011 yang
    telah disusun. Biarlah setiap rencana pembukaan kelas diskusi
    dapat terlaksana dengan baik.

 5. Doakan bagi seluruh peserta PESTA yang tentunya saat ini sedang
    sibuk mempersiapkan perayaan Natal di gereja atau persekutuan.
    Doakan supaya Allah memberikan kekuatan dan kesehatan, terlebih
    lagi agar para peserta PESTA dapat menjadi berkat di momen Natal
    kali ini.

 6. Doakan juga untuk Tim PESTA, agar semakin memahami visi dan misi
    yang telah Tuhan berikan sehingga dapat peka melihat pimpinan
    Tuhan.

  Bagi Anda yang ingin mengirimkan pokok doa agar dapat didoakan oleh
  rekan-rekan yang lain, silakan kirimkan permohonan doa Anda kepada
  kepada tim PESTA di alamat: < kusuma(at)in-christ.net >
______________________________________________________________________
Kontak: beritapesta(at)sabda.org
Berlangganan via email: < subscribe-i-kan-berita-pesta(at)hub.xc.org >
Berhenti berlangganan: < unsubscribe-i-kan-berita-pesta(at)hub.xc.org >
Arsip Berita PESTA: http://www.sabda.org/publikasi/berita_pesta
Situs PESTA: http://www.pesta.org
Facebook PESTA: http://fb.sabda.org/pesta
Twitter PESTA: http://twitter.com/sabdapesta
______________________________________________________________________
Staf Redaksi: Desi Rianto, Yulia, Anik
Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
Copyright (c) 2010 Berita PESTA / YLSA -- http://www.ylsa.org
Katalog SABDA: http://katalog.sabda.org
Rekening: BCA Pasar Legi Solo
No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org