Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/berita_pesta/46 |
|
Berita PESTA edisi 46 (30-9-2010)
|
|
______________________________________________________________________ BERITA PESTA Edisi 46/September/2010 DAFTAR ISI EDITORIAL BERITA PESTA 1. Sekilas Berita dari Kelas Tafsiran Markus Agustus/September 2010 2. Jadwal Pembukaan Kelas PESTA 2011 (Jadwal Sementara) 3. Pembukaan Kelas Natal Periode November 2010 4. Penerimaan Peserta Kelas Dasar-Dasar Iman Kristen (DIK) Periode Januari/Februari 2011 ARTIKEL: Prioritas Yesus Untuk Berdoa APRESIASI: Selamat Ulang Tahun! KESAKSIAN: Kesaksian Peserta Kelas Pembentukan Rohani Kristen April/Mei 2009 POKOK DOA ____________________________________________________________________ EDITORIAL Shalom, Redaksi Berita PESTA kembali menyuguhkan beberapa informasi yang berkaitan dengan kegiatan PESTA. Kelas Tafsiran Markus masih berlangsung dan akan berakhir pada bulan September 2010 ini. Telah dibuka pula pendaftaran bagi peserta Kelas Natal yang akan dimulai pada bulan November 2010 serta kelas Dasar-Dasar Iman Kristen yang akan dimulai pada bulan Januari/Februari 2011. Selain itu jadwal kelas PESTA 2011 telah dilengkapi dengan waktu pembukaan setiap kelas dan rencana proses pembelajaran setiap modulnya. Silakan menyimak info selengkapnya di kolom Berita PESTA. Pada edisi September ini Redaksi telah menyiapkan sebuah artikel pendek yang berjudul "Prioritas Yesus Untuk Berdoa". Semoga artikel ini dapat menjadi contoh agar kita tidak pernah meninggalkan persekutuan dengan Allah Bapa di surga. Melalui artikel ini kami juga berharap agar kita semakin menyadari pentingnya doa dalam setiap kehidupan orang percaya. Selamat membaca. Pimpinan Redaksi Berita PESTA, Desi Rianto < ryan(at)in-christ.net > http://pesta.org http://fb.sabda.org/pesta ______________________________________________________________________ BERITA PESTA 1. Sekilas Berita dari Kelas Tafsiran Markus Agustus/September 2010 Kelas diskusi Tafsiran Markus (TMR) telah berjalan 1 bulan. Berdasarkan pantauan kami sejauh ini ada beberapa kendala yang dihadapi, khususnya penguasaan metode studi induktif, banyaknya bahan, dan alokasi waktu yang disediakan. Walaupun tersendat-sendat, kami berharap peserta bisa tetap tekun belajar dan saling memberi masukan. Menurut rencana, kelas diskusi TMR 2010 akan selesai akhir bulan September ini. Doakan agar peserta bisa saling membagikan berkat. 2. Jadwal Pembukaan Kelas PESTA 2011 (Jadwal Sementara) Saat ini jadwal kelas-kelas PESTA 2011 telah dilengkapi dengan waktu pembukaan setiap kelas dan rencana proses pembelajaran setiap modulnya. Bagi Anda yang belum pernah mengikuti kursus PESTA, silakan mengecek waktu pembukaan Kelas PESTA DIK sepanjang 2011. Bagi para Alumni Kelas PESTA DIK yang belum pernah mengikuti kelas-kelas lanjutan, Anda pun dapat memilih kelas-kelas lanjutan yang akan kami buka pada tahun 2011 dan dapat Anda sesuaikan waktunya dengan rutinitas Anda sehari-hari. Kabar baiknya, banyak kelas lanjutan yang sudah lama tidak dibuka yang akan dilangsungkan pada tahun 2011 mendatang. Anda dapat melihat jadwal lengkap Kelas PESTA 2011 di alamat URL berikut ini. ==> http://pesta.org/kursus_2011 3. Pembukaan Kelas Natal Periode November 2010 Pendaftaran untuk kelas diskusi Natal November 2010 masih dibuka. Kelas Natal ini terbuka untuk umum, baik bagi alumni PESTA maupun yang belum pernah mengikuti kursus PESTA sebelumnya. Karena itu silakan segera menghubungi < kusuma(at)in-christ.net > untuk mendaftarkan diri. Dalam kelas diskusi Natal 2010 ini, peserta akan diajak untuk meneliti pokok-pokok penting seputar makna kelahiran Yesus Kristus. Biarlah perayaan Natal tahun ini boleh semakin berkesan karena Anda telah menemukan arti Natal yang sesungguhnya. 4. Penerimaan Peserta Kelas Dasar-Dasar Iman Kristen (DIK) Periode Januari/Februari 2011 PESTA kembali membuka kelas diskusi Dasar-Dasar Iman Kristen (DIK) periode Januari/Februari 2011. Kelas ini ditujukan bagi para peserta yang baru pertama kali ini bergabung di kelas PESTA. Materi utama yang dipelajari dan didiskusikan adalah kejatuhan manusia, dosa, rencana keselamatan dan penebusan melalui Yesus Kristus, serta hidup baru dalam Kristus. Kami mengundang para pembaca yang belum pernah bergabung dalam PESTA agar segera mendaftarkan diri dengan mengirimkan e-mail ke: ==> < kusuma(at)in-christ.net > Untuk mendapatkan modul DIK, Anda dapat mengakses alamat URL berikut ini. ==> http://pesta.sabda.org/dik_sil ______________________________________________________________________ ARTIKEL PRIORITAS YESUS UNTUK BERDOA Dalam Markus 1:35-39, kita melihat prioritas yang ditanamkan Yesus dalam hal berdoa. Setelah menjalani waktu yang melelahkan dengan menyembuhkan orang-orang yang sakit dan melepaskan orang yang kerasukan setan sampai larut malam, Yesus bangun pagi-pagi sekali, pada waktu hari masih gelap. Kemudian, Yesus pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di tempat tersebut. Saya percaya bahwa Yesus menggunakan waktu ini untuk memulihkan kekuatan rohani-Nya. Petrus pun menyela ketika Yesus sedang menikmati waktu saat teduh-Nya dengan mengungkapkan banyaknya tuntutan dari orang-orang yang masih membutuhkan pelayanan-Nya. Alih-alih merespons kebutuhan-kebutuhan yang mendesak ini, Tuhan Yesus justru mempertegas kembali tekad-Nya untuk menjangkau lebih jauh di kota-kota lainnya. Jika kita memerhatikan dengan lebih cermat dan teliti teks yang ada, kita dapat melihat bagaimana pergulatan batin yang terjadi di dalam kehidupan doa Tuhan kita. MENCARI TEMPAT YANG SUNYI UNTUK BERSEKUTU "Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana." (Markus 1:35) Pernahkah Anda berpikir mengapa Yesus Kristus pun memerlukan saat teduh? Kita semua menyadari segala kelemahan dan dosa kita sendiri. Kebutuhan untuk disucikan dan diperbarui sering kali merupakan kebutuhan yang dirasakan oleh orang percaya yang sungguh-sungguh. Namun Alkitab menyatakan ketidakberdosaan Tuhan kita -- "Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuatnya menjadi dosa karena kita, ...." (2 Korintus 5:21) Jadi, mengapa Yesus pergi ke luar, ke tempat yang sunyi saat murid-murid-Nya masih tertidur? Selama pelayanan-Nya di bumi, Tuhan Yesus memilih untuk membatasi penggunaan sifat-sifat ilahi-Nya. Yesus adalah Allah sejati, tetapi Dia memilih untuk bergantung kepada Bapa dan Roh Kudus yang berdiam dan bekerja melalui-Nya. Dia melakukan hal ini untuk memperlihatkan kepada kita bagaimana kita juga harus bergantung kepada Allah. Ketergantungan itu dapat terlihat dalam usaha Yesus mencari waktu menyendiri dengan Bapa-Nya. Istilah yang diterjemahkan menjadi "tempat yang sunyi" berarti "sebuah padang gurun yang tandus, tanah yang terabaikan, daerah yang tidak berpenghuni". Setelah mengalami interaksi-interaksi yang menguras emosi dengan menyembuhkan banyak orang timpang dan sakit pada malam sebelumnya, Kristus membutuhkan tempat yang sunyi agar persekutuan dengan Bapa-Nya berlangsung lebih efektif. Perjalanan iman mendorong-Nya untuk secara teratur datang kepada Allah Bapa untuk mendapatkan tuntunan khusus-Nya. Sebagai dampak dari waktu pribadi-Nya dengan Allah Bapa, Yesus mengarahkan ulang visi-Nya dari memenuhi kebutuhan yang ada di sekitarnya kepada suatu penjangkauan yang lebih luas. MENDENGARKAN PENGARAHAN ALLAH DI TENGAH BERBAGAI GANGGUAN "Tetapi Simon dan kawan-kawannya menyusul Dia; waktu menemukan Dia mereka berkata: "Semua orang mencari Engkau." Jawab-Nya: "Marilah kita pergi ke tempat lain, ke kota-kota yang berdekatan, supaya di sana juga Aku memberitakan Injil, karena untuk itu Aku telah datang" (Markus 1:36-38). Kata menemukan dalam ayat 37 lebih baik diterjemahkan "mendapat apa yang diburu". Dapatkah Anda membayangkan betapa tidak mengenakkannya situasi ini? Petrus berpikir bahwa ia paling tahu bagaimana Kristus seharusnya meluangkan hari-Nya. Ia bahkan sampai perlu menyela waktu doa Yesus untuk memberikan nasihatnya. Kebutuhan yang diungkapkan Simon Petrus jelas merupakan suatu hal yang mendesak: "Semua orang mencari Engkau." Tidak ada seorang pun yang aktif dalam pelayanan (baik melayani penuh waktu atau sebagai sukarelawan) lepas dari berbagai kepentingan yang tarik-menarik. Berbagai kepentingan ini sering kali memang wajar dan terkadang ada orang-orang yang memohon agar kepentingan merekalah yang perlu segera ditangani. Namun, lihatlah apa yang dilakukan Yesus. Dia tidak khawatir bila dianggap sebagai seseorang yang tidak responsif terhadap kebutuhan-kebutuhan yang mendesak. Karena hanya memiliki sejumlah waktu dan energi yang terbatas, maka Dia menerima pengarahan dari Bapa-Nya untuk pergi ke tempat yang lain. Anda mungkin berpikir bahwa saat teduh Yesus telah membuat-Nya menjadi lebih peka terhadap orang-orang yang ada di situ bersama-Nya. Namun, jika kita hanya memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang tepat berada di hadapan kita, kita sedang mengabaikan perhatian Allah yang lebih luas, yakni untuk mereka yang terhilang. Persekutuan pribadi dengan Bapa-Nya mengarahkan Yesus kembali kepada maksud kedatangan-Nya ke dalam dunia: "... untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang." (Lukas 19:10) MENERAPKAN DALAM KEHiDUPAN NYATA "Lalu pergilah Ia ke seluruh Galilea dan memberitakan Injil dalam rumah-rumah ibadat mereka dan mengusir setan-setan." (Markus 1:39) Begitu mudah kita melewatkan arti penting ayat terakhir dari bagian ini. Ayat ini tidak hanya mengulas kembali apa yang sudah dikatakan dalam ayat sebelumnya. Sama sekali bukan itu maksudnya! Ayat 39 adalah hasil dari keseluruhan bagian ini. Yesus berhasil melakukan apa yang telah dikatakan-Nya akan Dia lakukan. Dia pergi ke rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil. Istilah memberitakan Injil akan digunakan berulang kali di halaman-halaman Perjanjian Baru berikutnya ketika para rasul meneladani pola Tuhan Yesus dalam memberitakan kabar baik dengan jangkauan wilayah yang makin meluas. Target pelayanan Yesus meluas hingga meliputi "seluruh Galilea". Kemudian, saat para murid mengikuti jejak-Nya, jangkauan wilayah itu bertambah luas "sampai ke ujung bumi" (Kisah Para Rasul 1:8). Penting untuk menerapkan apa yang kita peroleh dari waktu doa kita. Persekutuan yang bermakna bersama Kristus terjadi ketika kita mengikuti teladan-Nya (1 Petrus 2:21) dan kita menerapkan firman-Nya dalam kuasa Roh Kudus. Yesus berkata, "Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa yang mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Aku pun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya." (Yohanes 14:21) Jika kita menganggap saat teduh kita hanya sebagai oasis rohani sekali sehari, kita akan terperangkap dalam mengotak-kotakkan kehidupan rohani kita. Sejak dari taman Firdaus sampai saat ini, Allah selalu memiliki kerinduan untuk berjalan bersama umat-Nya dalam menapaki perjalanan hidup (Kejadian 3:8). Jadi, kita perlu menerapkan dengan nyata apa yang kita pelajari dalam saat teduh kita sepanjang hari. Diambil dan disunting seperlunya dari: Judul artikel: Prioritas Yesus Untuk Berdoa Judul buku: Memelihara Kedekatan Kita Dengan Allah Penulis: Dennis Fisher Penerbit: RBC Ministries Halaman: 16 -- 19 ______________________________________________________________________ APRESIASI Segenap pengurus PESTA mengucapkan selamat ulang tahun kepada alumni PESTA yang berulang tahun pada bulan Oktober 2010 ini. Semoga kasih Allah selalu melimpah dan berkat-Nya selalu mengalir dalam pelayanan dan kehidupan Anda sekeluarga. Tuhan Yesus memberkati Anda. SELAMAT ULANG TAHUN! Harold J. Manoppo 01 Oktober 1982 Yuli 01 Oktober 1980 Lenny Halim 02 Oktober 1978 Ayrin 03 Oktober 1968 Tiniati 06 Oktober 1958 Andy Hardjono 07 Oktober 1971 Budi Setiawan 09 Oktober 1975 Tonny Panjaitan 10 Oktober 1969 Milka Liauw Len Nie 13 Oktober 1973 Josias Tatontos 14 Oktober 1962 Susanto Suthiana 14 Oktober 1966 Sutan Rahmat 17 Oktober 1975 Bintoro Anggara 21 Oktober 1972 Nugraha Pratama Adhi 22 Oktober 1978 Silvia Margaretta 26 Oktober 1983 Eddy Yonathan 27 Oktober 1961 Mual Situmeang 27 Oktober 1961 Oktavianus 31 Oktober 1974 Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya. (Mazmur 107:1) < http://alkitab.sabda.org/?Mazmur 107:1 > ______________________________________________________________________ KESAKSIAN Pengantar: Berikut ini adalah kesaksian para peserta kelas Pembentukan Rohani Kristen (PRK) yang kami buka tahun lalu. Mohon maaf karena baru sekarang kami bisa memuatnya. Semoga menjadi berkat dan mendorong Anda untuk semakin bersemangat menjalani hidup Kristen yang bertumbuh. KESAKSIAN PESERTA KELAS PEMBENTUKAN ROHANI KRISTEN Periode April/Mei 2009 Belajar Mengampuni (Berliana) Sejak dulu saya sangat sulit mengampuni orang lain, tetapi melalui kelas PRK ini saya mendapat didikan, yaitu jika tidak mengampuni sama saja saya sedang menderita penyakit rohani. Saya mulai membuka diri untuk mengampuni walaupun masih perlahan untuk bisa mengampuni dan menerima orang lain apa adanya, seperti saya yang hina ini diterima oleh Tuhan. Jurnal Iman Pribadi (Eddy Rodianto) Saya berpikir mungkin cukup penting untuk memiliki jurnal iman pribadi yang berisi mengenai pertumbuhan atas iman saya. Sangat Diberkati (Elisda Limbong) Saya sangat diberkati dengan topik menjadi pelaku firman Tuhan dan takut menginjili. Saya memiliki kerinduan untuk melakukan firman Tuhan dengan menginjili orang-orang di sekeliling saya. Hal ini sering tidak saya lakukan karena takut ditolak. Dari diskusi ini, saya mendapat banyak pelajaran bagaimana cara menginjili. Selain itu, saya juga belajar mengenai disiplin dan rutinitas. Selama ini saya tidak menyadari bahwa saya hanya melakukan rutinitas saja, sehingga menimbulkan rasa kejenuhan. Ketika saya mengubah rutinitas itu menjadi disiplin, banyak hal yang didapati. Saya bangun pagi dengan tidak memerlukan alarm lagi, melainkan sudah bisa bangun pagi sendiri. Kedisiplinan membuat saya melakukan banyak hal. Berkat Melalui Kelas PRK (Feronica) Dengan mengikuti pelajaran kelas PRK ini, saya lebih mengerti arti pentingnya pertumbuhan rohani Kristen dengan melakukan disiplin rohani yang dapat dimulai dari pribadi, baik itu dengan membuat jurnal, solitude, dll.. Melalui pelajaran PRK, saya diperkaya dan diperlengkapi lebih lagi untuk mengatasi kejenuhan, baik di dalam pekerjaan dan pelayanan maupun dalam mendengar suara-Nya. Disiplin Rohani (Ikuten Barus) Disiplin rohani membantu saya mengetahui bidang-bidang yang harus ditekuni dan diperhatikan dalam hal kerohanian. Banyak Pelajaran Berharga (John Rombot) Melalui pelajaran PRK ini saya diingatkan kembali untuk mempertegas tujuan penciptaan manusia. Pertama, serupa dengan Tuhan dalam artian menjadi seperti yang Tuhan inginkan. Kedua, mendisiplin kembali pola hidup kerohanian yang dikehendaki Tuhan. Ketiga, mempertahankan fokus keselamatan dengan waspada terhadap penyakit rohani. Keempat, menghargai dan menempatkan kasih karunia serta anugerah keselamatan sebagai karya Allah dalam motivasi untuk semakin terpaut kepada-Nya. Sangat Relevan (Joshua) Melalui PESTA khususnya dalam kelas PRK, saya banyak dikuatkan baik melalui setiap topik maupun jawaban dari teman-teman yang lain. Secara khusus saya bersyukur karena topik yang diberikan sangat relevan dengan masalah penginjilan yang memang seharusnya kita orang percaya wajib melakukannya. Menggugah Kerohanian (Lanita Cicilia) Diskusi yang begitu menggugah kerohanian saya adalah hambatan-hambatan yang biasa dialami oleh anak-anak Tuhan, terutama yang sudah masuk/ambil bagian dalam pelayanan. Salah satunya adalah kejenuhan rohani. Kejenuhan ini tidak terlihat secara fisik, tetapi sangat menghambat pertumbuhan rohani anak-anak Tuhan. Menjadi Dewasa Rohani (Lucia Indrawati) Saya lebih mengerti akan firman Tuhan dan ingin memperbaiki kehidupan rohani secara pribadi. Saya ingin menjadi dewasa rohani seperti yang Tuhan Yesus harapkan untuk bertumbuh dan berbuah lebat. Terjadinya "Burnout" (Luki F. Hardian) Pelajaran mengenai terjadinya "burnout" (kehabisan tenaga) pada orang-orang yang aktif dalam pelayanan menjadi satu masalah yang cukup pelik. Mulanya saya menyangka bahwa hal itu terjadi hanya dialami oleh orang-orang Kristen yang kurang beriman yang hanya mengandalkan kekuatannya sendiri dan tidak mengandalkan Tuhan, memiliki motivasi yang salah dalam pelayanan, dan tidak sungguh-sungguh mendedikasikan hidupnya pada Tuhan. Padahal pendapat ini tidak sepenuhnya benar, bisa saja "burnout" juga dialami oleh orang yang beriman. Berarti ini juga bisa menyerang setiap orang yang aktif termasuk diri saya sendiri. Inilah yang perlu diperhatikan agar kita tidak sombong rohani. Sebelum mengalami "burnout", hal yang perlu kita perhatikan adalah mengendalikan ego dan memelihara kerendahan hati setiap saat. Ketika gejala "burnout" menghampiri, kita harus segera ingat ayat yang mengatakan, "Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku." (Filipi 4:13). Mengikuti Kursus PRK (Maria Sianturi) Saat mengikuti PRK sebenarnya saya sempat sakit dan dirawat di rumah sakit selama beberapa hari. Tetapi karena saya tetap ingin dan rindu untuk selalu mengikuti pembahasan diskusi dari teman-teman, maka puji Tuhan walaupun saya sakit dapat menyelesaikan diskusi dengan baik. Hal itu dikarenakan materi dan pembahasan yang disediakan memberikan saya semangat dan kekuatan. Belajar Mengenal Tuhan (Martinez Meinardi) Melalui pelajaran ini, saya dapat mengetahui kekurangan-kekurangan yang ada dalam diri saya dan semakin berkomitmen untuk mengikut Dia serta memiliki kerinduan untuk belajar dan semakin mengenal Dia. Bersekutu dengan Allah (Mual Situmeang) Disiplin rohani memotivasi saya lebih giat lagi bersekutu dengan Allah. Semakin Banyak Belajar (Naomi Harmini) Melalui pelajaran ini, saya mengerti dan semakin berkomitmen untuk hidup seturut dengan kehendak Allah. Saya juga rindu untuk lebih banyak belajar agar semakin dibukakan mata rohani. Disiplin Rohani (Poedjo Soetrisno) Disiplin rohani perlu kita lakukan untuk mengatasi berbagai penyakit rohani yang mungkin timbul dalam perjalanan hidup ini. Sebab setan tidak senang bila kita diselamatkan dan ia berusaha menggagalkan karya penebusan Allah dengan berbagai macam cara. Memang keselamatan adalah anugerah Allah, tetapi dalam merespons anugerah Allah ini memerlukan disiplin rohani yang dapat melatih, menguatkan, dan membekali kita dengan perlengkapan senjata Allah, sehingga kita boleh bertumbuh semakin dewasa dalam iman sampai menyerupai Kristus. Terdorong Melaksanakan Pelayanan (Rudi Girsang) Dengan mengikuti kelas PESTA, saya seolah-olah mendapat tambahan tenaga baru untuk melaksanakan pelayanan yang ditugaskan kepada saya pribadi. Dan yang paling utama adalah saya dapat mengerti bahwa semakin sering kita mengikuti panggilan tersebut akan semakin sering kita terkena sindrom "burnout" (kehabisan tenaga) yang membuat saya merasa perlu belajar lebih giat lagi. Perbedaan Disiplin dan Rutinitas (Sebastian) Disiplin rohani berbeda dengan melakukan rutinitas. Perbedaan mendasarnya adalah ketika kita melakukan disiplin, hal itu bertujuan supaya kita dapat menjadi lebih baik/sempurna lagi. Sedangkan rutinitas hanya untuk melakukan sesuatu yang memang harus dilakukan tanpa tujuan berarti. Semakin Terpacu (Victor Prahara) Saya semakin terpacu untuk memuridkan orang lain setelah mengikuti setiap sesi diskusi kelas PRK ini. Mengubah Karakter (Yudha Tedianto) Kelas PRK mengubah karakter saya jauh lebih baik dari sebelumnya sehingga saya lebih mengerti pentingnya pertumbuhan rohani dalam setiap kehidupan orang percaya. ______________________________________________________________________ POKOK DOA Kemajuan pelayanan PESTA tidak lepas dari dukungan doa Anda. Karena itu, kami mengundang Anda untuk bersatu hati berdoa bagi kami dengan pokok-pokok doa berikut ini. 1. Doakan agar peserta kelas Tafsiran Markus yang saat ini sedang melangsungkan diskusi dapat mengikutinya dengan lancar. Kiranya apa yang dipersaksikan oleh firman Tuhan melalui Markus dapat menjadi berkat rohani yang melimpah untuk para peserta. 2. Doakan agar Tuhan memberkati rencana kelas-kelas PESTA yang telah disusun oleh tim PESTA untuk tahun 2011 nanti. Kami rindu melalui kelas-kelas ini jemaat Tuhan dibangun imannya, semakin aktif mengenal Tuhan, dan memberitakan firman-Nya. 3. Berdoalah bagi para peserta kelas Natal November 2010 dan kelas Dasar-Dasar Iman Kristen (DIK) Januari/Februari 2011 yang telah mengambil komitmen untuk bergabung dalam kelas-kelas diskusi ini. Semoga Tuhan menolong mereka agar dapat menyelesaikan tugas tertulis yang diwajibkan kepada mereka. 4. Berdoa juga untuk para moderator yang telah banyak menolong kami memimpin kelas-kelas diskusi. Tuhan akan menambahkan hikmat dan pengetahuan firman Tuhan sehingga mereka dapat memimpin dengan baik. 5. Doakan juga kebutuhan penambahan staf tetap (staf penuh waktu) PESTA untuk bekerja di Solo. Kiranya Tuhan mengirimkan orang yang tepat untuk melayani bersama kami. Bagi Anda yang ingin mengirimkan pokok doa agar dapat didoakan oleh rekan-rekan yang lain, silakan kirimkan permohonan doa Anda kepada kepada Sekretaris PESTA di alamat: < kusuma(at)in-christ.net > ______________________________________________________________________ Kontak: < owner-i-kan-berita-pesta(at)hub.xc.org > Berlangganan via email: < subscribe-i-kan-berita-pesta(at)hub.xc.org > Berhenti berlangganan < unsubscribe-i-kan-berita-pesta(at)hub.xc.org > Arsip Berita PESTA: http://www.sabda.org/publikasi/berita_pesta Situs PESTA: http://www.pesta.org Facebook PESTA: http://fb.sabda.org/pesta Twitter PESTA: http://twitter.com/sabdapesta ______________________________________________________________________ Staf Redaksi: Desi Rianto, Yulia, dan Anik Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright (c) 2010 Berita PESTA / YLSA -- http://www.ylsa.org Katalog SABDA: http://katalog.sabda.org Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ______________________________________________________________________
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |