Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/berita_pesta/97 |
|
Berita PESTA edisi 97 (22-7-2015)
|
|
Berita PESTA -- Edisi 97, Juli 2015 DAFTAR ISI BERITA PESTA + POKOK DOA: 1. Penutupan Kelas DIK dan PKB Mei/Juni 2015 2. Bergabunglah dalam Kelas PPB September/Oktober 3. Tim PESTA Terlibat dalam Pelayanan SABDA di Workshop GSM Kota Surakarta ARTIKEL: KEDAULATAN ALLAH ATAS PEKERJAAN KESAKSIAN ANDA STOP PRESS: APLIKASI BARU DARI SABDA ANDROID: CERITA ALKITAB TERBUKA (CAT) Salam kasih dalam Kristus, Berita PESTA bulan ini akan menyajikan beberapa kegiatan PESTA, di antaranya Penutupan Kelas DIK dan PKB Mei/Juni 2015 dan Tim PESTA yang terlibat dalam pelayanan SABDA di Workshop GSM kota Surakarta. Silakan menyimaknya di kolom Berita. Kami mengundang pelanggan Berita PESTA untuk bergabung dalam Kelas Pengantar Perjanjian Baru yang akan dibuka pada September/Oktober 2015. Kelas ini akan mempelajari dunia Perjanjian Baru, latar belakang Injil, dan latar belakang surat-surat Paulus. Jika Anda tertarik, segera daftarkan diri Anda sekarang juga ke kusuma(at)in-christ.net. Pada edisi Juli ini, kami juga menyertakan sebuah artikel berjudul "Kedaulatan Allah atas Pekerjaan". Kiranya melalui artikel ini, kita semua semakin diingatkan untuk memuliakan nama Allah dalam setiap pekerjaan kita. Selamat menyimak. Tuhan Yesus memberkati. Pemimpin Redaksi Berita PESTA, Amidya < amidya(at)in-christ.net > < http://pesta.org > BERITA PESTA 1. Penutupan Kelas DIK dan PKB Mei/Juni 2015 Bersyukur kepada Tuhan yang telah menuntun jalannya kelas diskusi Dasar-Dasar Iman Kristen (DIK) dan Penulis Kristen yang Bertanggung Jawab (PKB). Kelas DIK Mei/Juni 2015 yang semula diikuti oleh 19 peserta, hanya 9 peserta yang berhasil lulus dari kelas ini. Sedangkan untuk kelas PKB yang diikuti oleh 20 peserta, 16 di antaranya telah lulus mengikuti kelas ini. Harapan kami, peserta yang sudah lulus tidak berhenti belajar sampai di sini, tetapi melanjutkan mengikuti kelas-kelas PESTA selanjutnya. Peserta yang belum lulus masih ada kesempatan untuk bergabung kembali di kelas DIK dan PKB pada periode selanjutnya. Pokok doa: Doakan peserta yang sudah selesai mengikuti kelas DIK dan PKB, kiranya para peserta memiliki kemauan untuk terus belajar sehingga mereka terus dapat bertumbuh di dalam Tuhan. 2. Bergabunglah dalam Kelas PPB September/Oktober Pada bulan September/Oktober 2015, PESTA akan membuka kelas Pengantar Perjanjian Baru. Kelas diskusi PPB akan mempelajari latar belakang, sudut pandang politik, sosial, budaya, dan mengangkat topik-topik yang berkaitan dengan dokumen Perjanjian Baru. Apabila Bapak/Ibu memiliki kerinduan untuk mengikuti kelas diskusi ini, silakan mendaftarkan diri ke < kusuma(at)in-christ.net >. Kiranya kelas diskusi ini dapat memotivasi kita untuk semakin gemar membaca Alkitab. Pokok doa: Dukung kami dalam doa agar Tuhan memakai promosi pembukaan kelas ini untuk sampai kepada orang-orang yang saat ini sedang rindu belajar firman Tuhan. 3. Tim PESTA Terlibat dalam Pelayanan SABDA di Workshop GSM Kota Surakarta Bersyukur! Itulah ungkapan hati tim PESTA yang terlibat sebagai salah satu pembicara dalam pelayanan SABDA di Workshop GSM kota Surakarta. Acara ini diselenggarakan oleh Bimas Kristen Surakarta untuk 25 wakil gereja-gereja di Solo. Bagi kami, kesempatan mengikuti acara semacam ini merupakan peristiwa yang berharga. Harapan kami, setiap peserta yang telah mengikuti workshop GSM ini dapat lebih mengembangkan diri dan mengembangkan wawasan. SABDA juga membuka booth dan membagikan bahan-bahan digital yang sangat berguna bagi kemajuan guru-guru sekolah minggu. Pokok doa: Doakan para GSM yang telah mengikuti Workshop GSM dan menerima bahan-bahan dari YLSA. Semoga apa yang sudah Tuhan berikan kepada mereka dapat dipakai untuk mengembangkan diri dan mengembangkan wawasan untuk mendidik dan mengajar anak-anak. ARTIKEL: KEDAULATAN ALLAH ATAS PEKERJAAN Karena Allah berdaulat atas waktu, Dia juga berdaulat atas pekerjaan kita. "Enam hari lamanya kamu bekerja," kata-Nya. Banyak orang berpikir bahwa pekerjaan adalah akibat dari kejatuhan manusia -- bagian dari kutuk -- tetapi asumsi itu keliru. Bahkan, sebelum Dia menciptakan dunia, Tuhan bermaksud untuk menempatkan laki-laki dan perempuan dalam pekerjaan mengelola dunia ini. "Berfirmanlah Allah: `Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.`" (Kejadian 1:26-28) Ketika Allah menempatkan Adam di dalam taman, Dia menetapkan untuknya pekerjaan mengelola dan memelihara taman itu (Kejadian 2:15). Salah satu pekerjaan Adam adalah mengidentifikasi dan mengklasifikasi semua varietas binatang yang telah Allah ciptakan, dan selanjutnya, Adamlah yang bertanggung jawab untuk mengaturnya (Kejadian 2:19-20). Salah satu alasan pemberian tugas ini kepada Adam adalah untuk menunjukkan kepada Adam bahwa tidak ada penolong yang "sepadan" untuknya di kerajaan binatang (artinya, tidak ada penolong yang "sebanding dengannya" [NKJV]). Semua ini terjadi sebelum kejatuhan (Kejadian 3). Kita diciptakan untuk bekerja. Dunia ini milik Allah, dan kita adalah ciptaan Allah, yang menyandang gambar Allah untuk mengikuti teladan- Nya dalam bekerja dan beristirahat. Penting bagi kita untuk memahami konsep ini karena kita hidup dalam masyarakat yang kebanyakan anggotanya menyangkal arti penting dan makna dari bekerja. Kita hidup di dunia yang manusianya berpikir bahwa semakin sedikit pekerjaan yang Anda lakukan akan menjadi semakin baik pula keadaan Anda. Akan tetapi, Allah, yang menciptakan dunia, mengatakan bahwa arti dari keberadaan kita tidak dapat dipisahkan dari apa yang kita kerjakan. Menyangkal arti penting dari bekerja berarti menyangkal diri kita sendiri, dan pada akhirnya menghancurkan diri sendiri. Perintah keempat menyatakan bahwa bekerja merupakan respons kesetiaan seorang manusia kepada firman Allah. Oleh karena itu, semua pekerjaan yang jujur merupakan suatu panggilan spiritual dan bermakna, entah itu berjerih payah dalam pelayanan firman Allah atau bercocok tanam, baik sebagai misionaris atau sebagai pekerja. Kita telah kehilangan konsep bahwa semua pekerjaan merupakan panggilan. Kita berpikir kalau menjadi pendeta dan misionaris adalah panggilan, tetapi orang lain hanya mencari pekerjaan. Suatu dualisme memenuhi pikiran kita, memisahkan antara yang sakral dan yang sekuler. Berkhotbah jelas-jelas merupakan suatu pekerjaan sakral yang dilakukan demi kemuliaan Allah. Akan tetapi, pekerjaan yang biasa seperti mencangkul tanah, memalu, menyapu lantai, atau menjual beras dikatakan sebagai pekerjaan sekuler. Semua orang dapat melakukannya. Akan tetapi, perintah keempat menempatkan semua pekerjaan langsung di bawah kekuasaan Tuhan dan menjadikan setiap panggilan yang sah sebagai suatu kesempatan untuk memuliakan Dia. Memalu untuk kemuliaan Allah merupakan panggilan yang sakral. Inilah pandangan alkitabiah yang khas tentang pekerjaan. Efek dari Kejatuhan adalah penderitaan, kesukaran, dan frustrasi dalam setiap pekerjaan. Tanah sendiri dikutuk karena dosa kita. Semua ciptaan mengeluh dan menderita karena perbudakan kebinasaan (Roma 8:20-22). Sebagai keturunan yang telah jatuh, kita menemukan bahwa pekerjaan kita sulit: tanah menghasilkan, baik gandum maupun lalang, dan semua hasil jerih lelah kita pun lenyap bersama dengan kematian kita. Dalam penebusan, yaitu ciptaan baru, Yesus Kristus mengembalikan umat manusia kepada pandangan yang sebenarnya tentang pekerjaan. Oleh kemurahan Allah, kita dimampukan kembali untuk memahami pentingnya pekerjaan sebagai salah satu bentuk respons kita yang taat kepada Allah. Ada sejumlah orang percaya di Tesalonika yang beranggapan bahwa Kristus sudah menuntaskan siklus bekerja dan beristirahat. Mereka percaya bahwa mereka sudah masuk ke dalam perhentian dan hanya menunggu kedatangan-Nya yang kedua. Memang kedengarannya sangat rohani, tetapi hal itu menimbulkan beberapa masalah -- mereka kelaparan selama masa penantian sehingga mereka meminta saudara- saudari seiman mereka yang tidak berpandangan sama untuk membagikan hasil jerih payahnya kepada mereka. Intinya, mereka berharap untuk menikmati hasil jerih payah orang lain, seperti parasit makan dari inangnya. Paulus menulis kepada jemaat Tesalonika untuk mengoreksi penyimpangan dan kesalahan penerapan dari kebenaran ini. Dia memberitahukan kepada mereka untuk "menjauhkan diri dari setiap saudara yang tidak melakukan pekerjaannya dan yang tidak hidup menurut pengajaran yang telah kamu terima dari kami," dan untuk menekankan prinsip bahwa "jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan" (2 Tesalonika 3:6, 10). Kepada orang seperti itu, Paulus mengatakan dengan kuasa apostolik "supaya mereka tetap tenang melakukan pekerjaannya dan dengan demikian makan makanannya sendiri" (2 Tesalonika 3:12). Jadi, di dalam Kristus, bekerja adalah bagian yang penting dari kehendak Allah. Diambil dan disunting dari: Judul buku: Merayakan Sabat Penulis: Bruce A. Ray Penerbit: Momentum, Surabaya 2006 Halaman: 21 -- 24 KESAKSIAN ANDA Berikut ini adalah kesaksian para peserta yang telah lulus mengikuti kelas DIK periode Mei/Juni 2015. 1. Bapak Lilik Kusnadi <lilikkusnadi30(at)xxxx> Saya merasa terberkati mengikuti kelas DIK ini. Banyak pengetahuan baru yang saya peroleh. Untuk mengikuti kelas ini, saya harus membagi waktu dan menyiapkan akses ke internet supaya dapat mengikuti kelas ini dengan baik. Terima kasih kepada moderator yang sangat antusias dan selalu mengingatkan untuk aktif dalam berdiskusi. 2. Ibu Marlyn Tandaju <marlyntandaju(at)xxxx> Saya bersyukur sekali menemukan situs PESTA yang menjawab kerinduan saya untuk belajar kebenaran firman Tuhan. Saya berdomisili di Kuwait. Di Kuwait sendiri sebenarnya ada kursus Alkitab yang bernama Vision Bible Study, tetapi karena kendala bahasa dan waktu, saya tidak dapat mengikutinya. Namun, saya sangat bersyukur menemukan situs PESTA dan mengikuti kelas PESTA. Saya dapat belajar kebenaran firman Tuhan bersama para moderator dan teman sekelas yang berbagi pengetahuan Alkitab. 3. Sdri. Liliani <Lily_zhang(at)xxxx> Saya mendaftar PESTA, mendownload modul yang diberikan dan mengikuti kelas Dasar-Dasar Iman Kristen. Hikmat Tuhan Yesus yang mengajarkan saya sehingga saya bisa mengerti dengan baik semua modul, pertanyaan, dan referensi yang disediakan. Penyusunannya juga sangat sistematis dan mudah dipelajari. Apa yang saya dapatkan melebihi pembelajaran saya secara tatap muka pada pendidikan Alkitab yang saya ikuti tahun lalu. Dasar Iman Kristen adalah kunci awal saya untuk memasuki pemahaman yang lain tentang Allah, Firman, bahkan kehendak-Nya. DIK membuat saya paham tentang awal mula dari segalanya yang menjadi dasar agar saya lebih paham dan mampu mendalami kelas-kelas lanjutan lainnya. Awal yang sangat menyenangkan! 4. Ibu Kartikawati <BINTANGWATI21(at)xxxx> Saya bersyukur bisa mengikuti kelas dan diskusi DIK di Pesta Online. Tim Moderator yang baik, ramah, dan sabar, membuat peserta lebih bersemangat mengikuti pelajaran dan diskusi. Menurut saya, program di PESTA Online ini adalah jawaban bagi setiap orang yang rindu mengenal dan melayani Tuhan. Secara khusus, saya mengucapkan terima kasih kepada PESTA Online dan tim moderator/pembimbing, Tuhan memberkati pelayanan Anda. 5. Ibu Netty Siagian <nettysiagian.lobo(at)xxxx> Saya percaya Tuhan yang menuntun saya untuk mengikuti PESTA DIK. Saya bekerja di dua kantor, awalnya waktu luang saya di kantor saya pergunakan untuk menonton film-film, atau browsing internet, lihat- lihat berita dll.. Entah mengapa, kemudian Tuhan menuntun saya untuk mengikuti PESTA. Dengan mengikuti PESTA, saya dapat menggunakan waktu luang saya dengan lebih berguna. Saya ingin mengikuti kelas-kelas selanjutnya. Terima kasih kepada para moderator yang telah membimbing saya. Redaksi: Kami bersyukur untuk para peserta kelas DIK Mei/Juni 2015 yang sudah membagikan kesaksiannya selama mengikuti kelas ini. Kiranya kita masing-masing semakin diperlengkapi dan semakin rindu untuk belajar kebenaran Alkitab. Tuhan Yesus memberkati. STOP PRESS: APLIKASI BARU DARI SABDA ANDROID: CERITA ALKITAB TERBUKA (CAT) Berita gembira untuk Anda! Yayasan Lembaga SABDA meluncurkan aplikasi android terbaru, yaitu Cerita Alkitab Terbuka (CAT)! Nikmati 50 judul cerita Alkitab dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru yang dilengkapi dengan 600 gambar ilustrasi. Aplikasi ini akan membuat kegiatan belajar Alkitab jadi lebih menyenangkan. Anda dapat menggunakannya sebagai alat peraga untuk bercerita kepada anak-anak sekolah minggu, dan sebagai pelengkap dalam memberikan renungan atau khotbah. Anda juga dapat membagikan cerita-cerita di dalamnya melalui berbagai media sosial yang Anda miliki. Dapatkan aplikasi ini sekarang juga di Play Store dan sebarkan informasi ini kepada keluarga dan rekan-rekan Anda! Download: https://play.google.com/store/apps/details?id=org.sabda.cerita Informasi lebih lengkap: http://android.sabda.org Kontak: beritapesta(at)sabda.org Redaksi: Amidya, Mei, Ayub, dan Yulia Berlangganan: subscribe-i-kan-berita-pesta(at)hub.xc.org Berhenti: unsubscribe-i-kan-berita-pesta(at)hub.xc.org Arsip: http://sabda.org/publikasi/berita_pesta/arsip BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati (c) 2015 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |