Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/berita_pesta/92 |
|
Berita PESTA edisi 92 (25-2-2015)
|
|
Berita PESTA -- Edisi 92, Februari 2015 DAFTAR ISI BERITA PESTA + POKOK DOA: 1. Informasi Kelas DIK dan DPA Januari/Februari 2015 2. Modul Orang Tua Kristen (OTK) 3. Bergabunglah dalam Komunitas Twitter PESTA RENUNGAN: BAGAIMANA SEORANG (PELAYAN) BISA BEGITU BODOH KESAKSIAN ANDA STOP PRESS: PUBLIKASI KALENDER DOA SABDA (KADOS) Salam kasih, Kami bersyukur dapat kembali menyapa Pembaca Berita PESTA untuk membagikan informasi kegiatan PESTA sepanjang bulan Februari 2015 ini. Kami juga menyertakan pokok-pokok doa agar Pembaca terkasih dapat terus mendukung pelayanan PESTA melalui doa. Selain berita kegiatan PESTA dan pokok doa, Pembaca Berita PESTA edisi ini juga bisa menyimak kesaksian dari para peserta kelas diskusi PESTA yang kiranya dapat membawa kita semakin memuliakan Tuhan. Bagi Anda yang ingin mengenal lebih lanjut mengenai pelayanan PESTA, silakan kunjungi situs PESTA < http://pesta.org > atau kontak kami melalui email < kusuma(at)in-christ.net >. Tuhan Yesus memberkati. Staf Redaksi Berita PESTA, Ayub < http://pesta.org > BERITA PESTA 1. Informasi Kelas DIK dan DPA Januari/Februari 2015 Kelas perdana tahun 2015 telah dibuka, yaitu kelas Dasar-Dasar Iman Kristen dan kelas Doktrin Pengajaran Alkitab periode Januari/Februari. Peserta yang mengikuti masing-masing kelas ini cukup aktif dalam berdiskusi. Semoga setiap peserta bisa mengikuti kelas sampai selesai dan bisa lulus agar dapat mengikuti kelas-kelas lanjutan lainnya. Pokok doa: Doakan agar Tuhan memperlengkapi para peserta dengan pengetahuan yang membuat mereka semakin mencintai Tuhan. Juga, biarlah masing-masing peserta semakin terpanggil untuk membagikan kasih Tuhan kepada orang lain. 2. Modul Orang Tua Kristen (OTK) Orang tua adalah wakil Allah bagi anak-anaknya selama di dunia. Sebab, mereka mengemban tugas mendidik anak-anak untuk mengenal Tuhan. Melihat pentingnya peran orang tua dalam keluarga, maka tim PESTA terbeban untuk menyiapkan modul baru, yaitu Orang Tua Kristen (OTK). Menurut rencana, modul ini akan luncurkan pada bulan November/Desember 2015. Kami berharap modul ini akan memberkati para orang tua Kristen dalam mendidik dan membesarkan anak mereka di dalam Tuhan. To God be the glory! Pokok doa: Doakanlah agar Tuhan memberikan hikmat dan kemampuan kepada tim PESTA sehingga modul Orang Tua Kristen (OTK) dapat menjadi pelajaran yang berguna bagi banyak orang tua dan calon orang tua. 3. Bergabunglah dalam Komunitas Twitter PESTA Anda memiliki akun Twitter? Mari bergabung dalam komunitas Twitter @sabdapesta. Melalui komunitas ini, setiap pengikut (Follower) akan memperoleh informasi mengenai kelas baru yang akan dibuka, diskusi mengenai topik-topik teologi, dan berteman dengan anggota komunitas PESTA. Mari kita menggunakan jejaring sosial untuk hal-hal yang bermanfaat dan bernilai kekal. Bagi Anda yang tertarik untuk bergabung dalam komunitas Twitter @sabdapesta, silakan mengunjungi alamat URL berikut ini: --> https://twitter.com/sabdapesta. Pokok doa: Berdoalah agar Tuhan memakai komunitas Twitter @sabdapesta untuk menjadi berkat bagi setiap pengikut (Follower) dan mendorong mereka bertumbuh dalam kebenaran firman Tuhan. RENUNGAN: BAGAIMANA SEORANG (PELAYAN) BISA BEGITU BODOH Judul renungan kali ini cukup keras karena mengingatkan apakah kita melayani Yesus dengan roh yang bukan Roh-Nya? Apakah kita berbicara dengan kata-kata yang terdengar baik, tetapi roh di balik kata-kata itu adalah roh seorang musuh? Apakah kita melayani dengan menggebu- gebu, tetapi menurut cara saya sendiri, untuk kepuasan diri sendiri? Nas: "Siapa Engkau Tuhan?" (Kisah Para Rasul 26:15) "Beginilah firman Tuhan kepadaku," kata Yesaya, "ketika tangan-Nya menguasai aku ...." (Yesaya 8:11). Firman Tuhan ini menyatakan, tidak ada tempat untuk melarikan diri bila Tuhan berbicara. Dia selalu datang dengan menggunakan otoritas-Nya dan menguasai pengertian kita. Sudahkah suara Allah mendatangi Anda secara langsung? Jika sudah, Anda tidak akan dapat salah dengan suasana keakraban yang mengiringinya, yang disampaikan kepada Anda. Sebab, Allah berbicara dengan bahasa yang paling Anda kenal -- bukan melalui telinga Anda, melainkan melalui situasi yang Anda alami. Allah harus menghancurkan kepercayaan kita terhadap keyakinan atau pendirian kita sendiri. Kita berkata, "Aku tahu bahwa inilah yang harus kulakukan!" -- lalu, tiba-tiba Allah berbicara dalam cara yang meliputi kita dengan menyingkapkan kebodohan dan ketidakacuhan kita. Kita memperlihatkan kebodohan kita tentang Dia dalam cara kita membuat keputusan untuk melayani Dia. Kita melayani Yesus dengan roh yang bukan Roh-Nya, dan menyakiti Dia melalui pembelaan kita terhadap Dia. Kita mengesampingkan tuntutan-Nya dalam roh iblis; kata-kata kita terdengar baik, tetapi roh di balik kata- kata itu adalah roh seorang musuh. "Akan tetapi Ia berpaling dan menegor mereka ...." (Lukas 9:55) Yesus menegor murid-murid-Nya karena ada roh lain pada mereka. Roh Tuhan di dalam para pengikut-Nya tertulis dalam 1 Korintus 13. Adakah saya telah menganiaya Yesus dengan tekad yang menggebu-gebu untuk melayani Dia menurut cara saya sendiri? Jika saya merasa telah melakukan kewajiban saya, tetapi telah menyakiti Dia dalam cara saya melayani, saya dapat memastikan yang saya lakukan bukanlah kewajiban saya. Cara saya takkan mengembangkan roh yang lemah lembut dan tenang, melainkan hanya roh kepuasan diri sendiri. Kita menyangka bahwa apa pun yang tidak menyenangkan adalah kewajiban kita. Adakah seperti itu Roh Tuhan kita? "Aku suka melakukan kehendak-Mu, ya Allahku ...." (Mazmur 40:9) Itulah seharusnya roh pelayanan kita. (My Utmost for His Highest, 29 Januari 2010) Diambil dan disunting seperlunya dari: Nama situs: Renungan Harian MY UTMOST FOR HIS HIGHEST Alamat URL: http://pesan-pesan-myblog.blogspot.com/2010/01/bagaimana-seseorang-pelayan-bisa-begitu.html Penulis: Oswald Chambers Tanggal akses: 24 Februari 2015 KESAKSIAN ANDA Berikut ini adalah kesaksian para alumni yang membagikan kesaksian dan berkat selama mengikuti kelas PESTA. 1. Ibu Linda Purnamadewi (linda.cheang(at)xxxx) Berkat beberapa kelas dalam PESTA, saya jadi banyak belajar hal-hal baru yang saya temukan, yang sebelumnya saya tidak mendapatkannya dari sekadar mengikuti ibadah di gereja. Kelas-kelas diskusi berhasil "memaksa" saya untuk rajin membaca Alkitab dan mencari referensi- referensi buku-buku rohani lainnya sehingga secara tidak langsung, menggugah saya untuk semakin mempelajari firman Allah lebih dalam lagi. 2. Bapak Bambang Purnama Somalinggi (via Facebook Comment) Terima kasih PESTA atas pelajaran pemuridan yang diberikan melalui sosial media. Pelajaran-pelajaran dari PESTA sungguh memberkati saya. Terkhusus mengenai pemahaman Teologia dan hidup dalam iman sebagai ungkapan orang-orang kudus di dalam Kristus. 3. Bapak Poedjo Soetrisno (via Facebook Comment) Tidak ada istilah terlambat untuk belajar! Saya sangat terberkati mengikuti kelas PESTA. PESTA telah memberikan pengajaran atau doktrin yang sesuai dengan Alkitab. 4. Bapak Ulah Tri Wibowo (ulah(at)xxxx) Pembelajaran secara online memungkinkan kita, sebagai pelayan Tuhan, meningkatkan pengetahuan teologi tanpa harus meninggalkan atau mengabaikan pelayanan. Terlebih dengan dukungan referensi yang lengkap dan mutakhir, maka pengetahuan yang dimiliki tetap "up to date". Akhirnya, sekali lagi harus dikatakan, "Tidak ada alasan ketakutan dengan pembelajaran secara online.", 5. Bapak Luki F. Hardian (lukifh(at)xxxx) Melalui PESTA, saya dapat belajar di rumah sesuai dengan waktu saya. Kurikulum disusun sedemikian rupa, langkah demi langkah. Jika kita tekun dan teguh, kata Kristen Awam di benak kita dapat kita hapus, walau dalam gereja saya tetap diakui sebagai kaum awam, hal ini tidak menjadi masalah sama sekali. 6. Bapak Joses Kodoh (joseskodoh(at)xxxx) Saya sangat memuji Tuhan karena kebaikan-Nya. Dalam kerinduan untuk mencari wajah Tuhan dan mengenal isi hati-Nya, saya menemukan PESTA dan kini menjadi keluarga PESTA. Di sini, saya belajar bersama anak- anak Tuhan. Dalam kelas yang saya ikuti, saya diteguhkan dan diberkati. Setelah mengikuti PESTA, saya ingin masuk ke Sekolah Teologia. 7. Bapak Oktavianus Anwar (simaratungga(at)xxxx) Saya bersyukur bergabung dalam komunitas PESTA. Saya bersyukur bukan karena banyaknya kelas yang saya ikuti ataupun nilai yang tercantum dalam sertifikat yang saya terima. Saya bersyukur karena setiap tahun selalu ada jiwa-jiwa baru yang tertarik mengikuti kelas PESTA. Juga pesan yang dikirimkan oleh Bapak Bintoro setiap pagi, sungguh memberkati. Saya melihat kerinduan untuk belajar juga dimiliki oleh orang-orang yang seumuran dengan saya. Redaksi: Kami bersyukur untuk setiap alumni yang telah membagikan kesaksian dan berkat yang didapat selama mengikuti kelas-kelas diskusi PESTA. Kiranya kita semakin diperlengkapi dan semakin rindu untuk belajar kebenaran Alkitab. Tuhan Yesus memberkati. STOP PRESS: PUBLIKASI KALENDER DOA SABDA (KADOS) Bagi Anda yang terbeban atau terlibat dalam pelayanan doa, baik di gereja, maupun mereka yang berkomitmen untuk berdoa syafaat secara pribadi dan ingin mendapatkan informasi dan panduan pokok-pokok doa harian selama sepekan. Kami menyediakan pokok-pokok doa untuk membantu Anda agar memiliki waktu-waktu doa yang teratur dan terarah. Anda juga dapat berpartisipasi untuk mengirimkan pokok-pokok doa, khususnya bagi Indonesia dan terlibat dalam forum pendoa syafaat, atau kritik/saran ke redaksi Kalender Doa SABDA yang beralamat di <doa(at)sabda.org>. Mari segera berlangganan dengan cara mengirimkan email kosong ke alamat <subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org> dan setiap seminggu sekali Anda akan mendapatkan buletin Kalender Doa SABDA secara gratis. Kontak: beritapesta(at)sabda.org Redaksi: Amidya, Mei, Ayub, dan Yulia Berlangganan: subscribe-i-kan-berita-pesta(at)hub.xc.org Berhenti: unsubscribe-i-kan-berita-pesta(at)hub.xc.org Arsip: http://sabda.org/publikasi/berita_pesta/arsip BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati (c) 2015 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |