Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/berita_pesta/64 |
|
Berita PESTA edisi 64 (3-8-2012)
|
|
Berita PESTA Edisi 64/Juli 2012 DAFTAR ISI BERITA PESTA: 1. Kegiatan Kelas PESTA Juli 2012 2. Forum Blog PESTA 3. Rencana Kopdar di Bandung ARTIKEL PESTA: SEPULUH ALASAN UNTUK PERCAYA ALKITAB POKOK DOA PESTA Shalom, Bulan Juli ini, Berita PESTA menginformasikan beberapa kegiatan pelayanan PESTA, yaitu seputar proses diskusi AUA I, pengaktifan forum blog PESTA, dan rencana kopdar PESTA di Bandung. Tidak ketinggalan kami juga menyiapkan satu artikel menarik yang berjudul ",10 Alasan untuk Percaya Alkitab". Ingin tahu keunikan mengenai kredibilitas Alkitab sebagai firman Allah sejati? Segera temukan kupasannya di kolom Artikel. Kiranya artikel ini bukan hanya menjadi wacana semata, melainkan dapat memberi peneguhan dan menjadi berkat bagi pembaca Berita PESTA. Selamat menyimak! Tuhan memberkati. Pemimpin Redaksi Berita PESTA, Desi Rianto < ryan(at)in-christ.net > < http://pesta.org > BERITA PESTA 1. Kegiatan Kelas PESTA Juli 2012 Saat ini, kelas diskusi AUA I masih sedang berlangsung. Diskusi yang diikuti oleh 25 orang ini telah masuk dalam diskusi termin ke IV. Puji Tuhan, proses diskusi dapat berjalan dengan baik. Meski diskusi apologetika ini tidak mudah, tapi setiap peserta sangat antusias mengikuti setiap topik yang didiskusikan. Menariknya, setiap bahasan diskusi sering disertai kesaksian peserta yang mulai mempraktikkan pertanggungjawaban iman Kristen mereka. Kami berharap kelas ini dapat menolong setiap peserta untuk dibekali dengan pengetahuan firman Tuhan yang lebih luas. Doakan, kiranya proses akhir kelas diskusi ini dapat berjalan dengan baik. 2. Forum Blog PESTA Kabar gembira! Forum Blog di situs PESTA < http://pesta.org/view_blog > telah dibuka untuk umum. Forum ini ditujukan bagi para alumni dan pengunjung situs PESTA, agar giat mengekspresikan imannya melalui tulisan yang berupa opini, ide, pendapat, pemikiran, atau curhat. Selain itu, kami juga rindu supaya forum ini bisa menjadi ajang interaksi karena setiap pengunjung bisa memberikan komentar dan tanggapannya. Mari berbagi berkat melalui tulisan di Blog PESTA dan membangun persahabatan kita dalam Kristus. 3. Rencana Kopdar di Bandung Setelah sukses kopdar PESTA di Bogor beberapa bulan yang lalu, maka alumni berinisiatif untuk mengadakan kopdar kedua. Kerinduan kopdar ini dipicu oleh kerinduan para alumni yang berdomisili di kota kembang, Bandung. Rencana tersebut didapatkan dari hasil percakapan di milis alumni PESTA (milis peserta yang telah lulus kelas DIK), yang menetapkan kota Bandung sebagai kota kopdar PESTA kedua setelah Bogor, dan Ibu Linda Cheang telah dengan senang hati menyediakan diri menjadi koordinator pertemuan ini. Jika sudah ada kesepakatan final mengenai hari dan tanggal, kami akan edarkan pengumuman yang lebih detail. Doakan agar kerinduan alumni PESTA untuk bertemu muka di Bandung ini dapat terwujud. Untuk membaca kesaksian Kopdar PESTA Perdana di Bogor, silakan menyimaknya di: < http://blog.sabda.org/2012/06/26/kopdar-pesta-perdana-di-bogor/ >. ARTIKEL: SEPULUH ALASAN UNTUK PERCAYA ALKITAB Catatan: Berikut ini fakta penting mengenai Alkitab sebagai firman Allah yang sejati. Kiranya melalui fakta-fakta ini, Roh Kudus menolong kita untuk semakin memercayai isi firman-Nya dalam Alkitab dan sungguh-sungguh memberitakan apa yang ada di dalamnya kepada orang-orang yang Tuhan pertemukan dengan kita. 1. Kejujurannya Alkitab sungguh jujur. Alkitab memperlihatkan Yakub, bapak dari "bangsa pilihan", sebagai seorang penipu. Alkitab juga menggambarkan Musa, sang pemberi Hukum Taurat, sebagai seorang pemimpin yang merasa tidak aman dan keras kepala, yang dalam usaha pertamanya untuk menolong bangsanya sendiri, membunuh seorang laki-laki dan kemudian lari menyelamatkan diri ke padang gurun. Alkitab menggambarkan Daud bukan hanya sebagai raja yang paling dikasihi, panglima perang dan pemimpin rohani, tetapi juga sebagai orang yang mengambil istri orang lain dan kemudian, untuk menutupi dosanya, bersekongkol untuk membunuh sang suami. Pada satu sisi, Kitab Suci pernah menilai bahwa umat Allah, bangsa Israel, begitu buruk, sehingga Sodom dan Gomora tampak baik bila dibandingkan dengan mereka (Yehezkiel 16:46-52). Alkitab memperlihatkan bahwa sifat alamiah manusia memusuhi Allah. Alkitab memprediksikan masa depan yang penuh dengan masalah. Alkitab mengajarkan bahwa jalan ke Surga sempit dan jalan ke Neraka lebar. Jelaslah, Kitab Suci ini tidak ditulis untuk mereka yang hanya menginginkan jawaban sederhana atau pandangan terhadap agama dan manusia yang ringan dan serba optimis. 2. Ketahanannya Ketika negara Israel yang modern muncul kembali setelah ribuan tahun orang Israel tercerai-berai, seorang gembala Beduin menemukan satu dari harta karun arkeologis yang paling penting di zaman ini. Dalam sebuah gua di tepi Barat Daya Laut Mati, di dalam sebuah buli-buli yang pecah, ditemukan dokumen-dokumen yang telah disembunyikan selama dua ribu tahun. Temuan-temuan tambahan menghasilkan salinan-salinan naskah yang umurnya seribu tahun lebih tua dari salinan-salinan tertua yang ditemukannya sebelumnya. Satu dari yang paling penting adalah salinan kitab Yesaya. Isinya ternyata sama dengan kitab Yesaya yang ada di Alkitab kita. Gulungan-gulungan naskah Laut Mati itu muncul dari debu bagaikan jabatan tangan yang bersifat simbol untuk mengucapkan selamat datang kepada bangsa Israel yang baru kembali ke tanah airnya. Gulungan-gulungan itu, menyingkirkan pendapat dari sebagian orang yang mengatakan bahwa Alkitab yang asli sudah hilang ditelan waktu dan sudah rusak. 3. Pernyataannya Mengenai Dirinya Sendiri Apa yang dikatakan Alkitab tentang dirinya sendiri adalah hal yang penting untuk diketahui. Jika para penulis Kitab Suci sendiri tidak pernah mengklaim bahwa mereka berbicara bagi Allah, tentunya kita berbuat lancang jika kita membuat klaim itu bagi mereka. Mungkin kita juga akan menghadapi persoalan lain. Kita mungkin akan menghadapi sejumlah misteri yang tidak terpecahkan, yang terkandung di dalam tulisan yang bersifat historis dan etis. Dan kita tidak akan memunyai sebuah buku yang telah mengilhami munculnya Sinagoge dan gereja yang tidak terhitung jumlahnya di seluruh dunia. Suatu Alkitab yang tidak mengklaim bahwa ia berbicara atas nama Allah tentunya tidak akan menjadi fondasi bagi iman ratusan juta orang Yahudi dan Kristen (2 Petrus 1:16-21). Namun, dengan didukung oleh bukti dan argumentasi yang cukup, para penulis Alkitab telah mengklaim bahwa mereka diilhami oleh Allah. Berhubung jutaan orang telah mempertaruhkan kehidupan mereka saat ini dan saat kekekalan pada klaim-klaim itu, Alkitab bukanlah buku yang baik jika para penulisnya berbohong secara konsisten tentang sumber informasi mereka. 4. Mukjizatnya Peristiwa keluarnya Israel dari Mesir memberikan dasar historis untuk memercayai bahwa Allah telah menyatakan diri-Nya sendiri kepada Israel. Seandainya Laut Merah tidak terbelah sebagaimana yang diceritakan Musa, Perjanjian Lama kehilangan otoritasnya untuk berbicara atas nama Allah. Demikian pula, Perjanjian Baru juga bergantung pada mukjizat. Seandainya, Yesus secara badani tidak bangkit dari kematian, Rasul Paulus mengatakan bahwa iman Kristen didirikan di atas kebohongan (1 Korintus 15:14-17). Untuk memperlihatkan kredibilitasnya, Perjanjian Baru menyebutkan saksi-saksinya, dan ini dilakukannya di dalam kerangka waktu yang memungkinkan klaim-klaim itu diuji kebenarannya (1 Korintus 15:1-8). Banyak dari para saksi itu akhirnya mati sebagai martir, bukan untuk membela keyakinan moral atau rohani yang abstrak, tetapi untuk klaim mereka bahwa Yesus telah bangkit dari kematian. Memang mati sebagai martir bukan hal yang aneh, namun tetaplah penting untuk menyadari apa yang menyebabkan mereka rela kehilangan nyawanya. Banyak orang rela mati untuk sesuatu yang mereka percaya sebagai kebenaran. Dan tidak ada yang rela mati untuk sesuatu yang mereka tahu sebagai kebohongan. 5. Kesatuannya Empat puluh pengarang yang berbeda menulis 66 kitab dalam Alkitab selama lebih dari 1.600 tahun. Empat ratus tahun yang hening memisahkan 39 kitab Perjanjian Baru. Namun demikian, dari Kejadian sampai Wahyu, semua kitab menceritakan satu cerita yang utuh. Bersama-sama mereka memberikan jawaban yang konsisten terhadap pertanyaan-pertanyaan terpenting yang dapat kita tanyakan: Mengapa kita di sini? Bagaimana kita dapat mengatasi rasa takut? Bagaimana kita dapat berhasil? Bagaimana kita bisa bangkit dari keadaan kita yang buruk dan tetap berpengharapan? Bagaimana kita dapat berdamai dengan Pencipta kita? Jawaban-jawaban Alkitab yang konsisten terhadap pertanyaan- pertanyaan ini, memperlihatkan bahwa Kitab Suci bukanlah banyak buku melainkan satu buku. 6. Keakuratannya dari Segi Sejarah dan Geografi Selama berabad-abad, banyak orang meragukan keakuratan Alkitab dari segi sejarah dan geografi. Namun, para arkeolog modern berulang-ulang telah menggali dan menemukan bukti mengenai orang-orang, tempat-tempat, dan kebudayaan-kebudayaan yang digambarkan dalam Kitab Suci. Dari waktu ke waktu, deskripsi dalam Alkitab telah dibuktikan sebagai catatan yang lebih dapat diandalkan daripada spekulasi para ahli. Turis masa kini yang mengunjungi museum dan tempat-tempat yang dilukiskan di Alkitab, mau tak mau sangat terkesan dengan latar belakang geografis dan historis dari teks Alkitab yang ternyata nyata. 7. Rekomendasi dari Kristus Banyak orang telah mengatakan hal yang baik mengenai Alkitab, tetapi tidak ada yang memberi rekomendasi sekuat yang diberikan Yesus dari Nazaret. Ia merekomendasikan Alkitab bukan hanya dengan ucapan-Nya, tetapi juga dengan kehidupan-Nya. Pada saat-saat pencobaan-Nya, pengajaran di hadapan orang banyak, dan penderitaan-Nya, Yesus dengan jelas memperlihatkan bahwa Ia memercayai Kitab Suci Perjanjian Lama lebih dari sekadar tradisi nasional (Matius 4:1-11, 5:17-19). Yesus percaya bahwa Alkitab adalah buku tentang diri-Nya sendiri. Kepada orang-orang senegeri-Nya, Ia berkata, "Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa olehnya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku, namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu." (Yohanes 5:39-40) 8. Keakuratan Ramalannya Dari zaman Musa, Alkitab telah meramalkan peristiwa-peristiwa yang tak seorang pun ingin memercayainya. Sebelum Israel masuk ke Tanah Perjanjian, Musa meramalkan bahwa Israel akan tidak setia, bahwa Israel akan kehilangan tanah yang Allah berikan kepadanya, dan bahwa Israel akan tercerai-berai ke seluruh dunia, dikumpulkan kembali, dan kemudian dibangun kembali (Ulangan 28-31). Pusat dari ramalan Perjanjian Lama adalah janji tentang Mesias yang akan menyelamatkan umat Allah dari dosa-dosa mereka, dan pada akhirnya membawa penghakiman dan kedamaian bagi seluruh dunia. 9. Keberlangsungannya Kitab-kitab Musa ditulis 500 tahun sebelum kitab-kitab Hindu yang paling awal. Musa menulis kitab Kejadian 2.000 tahun. Selama masa yang panjang itu, tak ada buku yang dikasihi atau dibenci seperti Alkitab. Tak ada buku yang secara konsisten telah dibeli, dipelajari, dan dikutip seperti Alkitab. Sementara jutaan judul-judul lain muncul dan tenggelam, Alkitab tetap merupakan buku yang menjadi ukuran bagi buku-buku lain. Sekalipun sering diabaikan oleh orang yang merasa tak nyaman dengan ajaran-ajarannya, Alkitab tetap merupakan buku utama dari peradaban Barat. 10. Kuasanya untuk Mengubah Hidup Manusia Orang yang tidak percaya sering menunjuk kepada mereka yang mengatakan bahwa mereka percaya Alkitab, tetapi hidupnya tidak berubah. Tetapi sejarah juga ditandai oleh mereka yang kehidupannya menjadi lebih baik oleh karena buku ini. Sepuluh Perintah Allah telah menjadi sumber pengarahan moral bagi banyak orang yang tak terhitung jumlahnya. Mazmur-mazmur Daud telah memberikan kekuatan pada waktu kesulitan dan kehilangan. Khotbah Yesus di Bukit telah menjadi obat bagi jutaan orang, untuk mengatasi kesombongan dan sikap legalisme. Uraian Paulus mengenai Kasih di 1 Korintus 13 telah banyak melunakkan hati yang sedang marah. Perubahan hidup dari orang-orang seperti Rasul Paulus, Agustinus, Martin Luther, John Newton, Leo Tolstoy, dan C.S. Lewis menunjukkan perubahan yang dapat dilakukan Alkitab. Bahkan satu bangsa atau suku seperti Celtic di Irlandia, Viking yang liar di Norwegia, atau Indian Auka di Equador, telah diubah oleh firman Allah dan kehidupan serta karya Yesus Kristus yang tak terbandingkan. Anda tidak sendirian jika Anda masih meragukan Alkitab. Alkitab, sama seperti dunia di sekitar kita, memang mengandung unsur-unsur misteri. Namun demikian, jika Alkitab benar-benar seperti yang dikatakannya, Anda tidak perlu memilah-milah sendiri bukti-bukti yang ada. Yesus justru menjanjikan pertolongan ilahi bagi mereka yang ingin mengenal kebenaran tentang diri-Nya dan ajaran-Nya. Sebagai tokoh utama dari Perjanjian Baru, Yesus berkata, "Barangsiapa mau melakukan kehendak Allah, ia akan tahu entah ajaran-Ku ini berasal dari Allah, entah aku berkata-kata dari diri-Ku sendiri." (Yohanes 7:17) Satu kunci penting untuk mengerti Alkitab adalah bahwa Alkitab tidak pernah bermaksud untuk menarik kita kepada dirinya sendiri. Setiap prinsip di dalam Alkitab memperlihatkan kebutuhan kita akan pengampunan, yang disediakan Kristus bagi kita. Alkitab memperlihatkan, mengapa kita perlu membiarkan Roh Kudus hidup melalui kita. Untuk hubungan yang seperti inilah Alkitab diberikan kepada kita. Diambil dari: Nama situs: Sejarah Alkitab Indonesia Alamat URL: http://sejarah.sabda.org/artikel/ sepuluh_alasan_untuk_percaya_alkitab.htm Judul asli artikel: 10 Alasan untuk Percaya Alkitab Penulis: Tidak dicantumkan Tanggal akses: 14 Juni 2012 POKOK DOA PESTA 1. Doakan agar Tuhan menolong kelas diskusi AUA I yang saat ini sedang berlangsung, sehingga proses belajar ini dapat berjalan dengan lancar. Doakan juga untuk setiap peserta diskusi, agar tetap aktif dalam diskusi dan mendapatkan bekal yang berguna untuk pelayanan mereka. 2. Berdoa untuk forum blog situs PESTA yang saat ini mulai diramaikan kembali. Kiranya Tuhan memakai forum ini untuk membangkitkan keberanian para alumni, agar mereka menulis dan berbagi berkat dengan para pengunjung situs PESTA. 3. Berdoa buat rencana kopdar PESTA kedua yang akan diadakan di Bandung sebelum akhir tahun ini. Kiranya Tuhan menolong sehingga pertemuan ini dapat menjadi sarana untuk mempererat persaudaraan alumni PESTA dalam Kristus. 4. Bersyukur kepada Tuhan, karena kelas diskusi DAL (Doktrin Alkitab) sudah selesai dan berjalan dengan baik. Semoga kelas ini dapat membekali para alumni PESTA, untuk meyakini kebenaran Alkitab dan hidup semakin seturut dengan firman-Nya. Kontak: < beritapesta(at)sabda.org > Redaksi: Desi Rianto, Yonathan Sigit, dan Yulia Oeniyati Editor: Davida Welni Dana, Novita Yuniarti, dan Santi Titik Lestari (c) 2012 Yayasan Lembaga SABDA < http://www.ylsa.org > Rekening: BCA Pasar Legi Solo; No. 0790266579 a.n. Yulia Oeniyati < http://blog.sabda.org > < http://fb.sabda.org/pesta > Berlangganan: < subscribe-i-kan-berita-pesta(at)hub.xc.org > Berhenti: < unsubscribe-i-kan-berita-pesta(at)hub.xc.org >
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |